Anda di halaman 1dari 4

Naila Alfiana (Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Nahdlatul Ulama _6PAI A8)

Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dan dalam prose perkembangan kehidupan
melalui beberapa tahap, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, kemudian tumbuh menjadi remaja,
dewasa dan meninggal.

 Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai
sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan
waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau
sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan periode
perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi
perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu (Ani Endriani, 2011).

Periode prenatal merupakan awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu pada saat
manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun, banyak masyarakat pedesaan yang
cenderung tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak pada
masa prenatal, hal ini terjadi karena mereka menganggap bahwa  permulaan perkembangan psikologis
dimulai pada saat anak dilahirkan. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan
tingkah laku anak sesudah lahir.

Salah satu factor  yang dapat mempengaruhi tingkah laku anak setelah lahir adalah factor lingkungan,
yaitu Sinar rontgen yang dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas, pembuangan,
aktivitas belajar, diskriminatif dan tingkah laku persetubuhan. Akibat dari sinar rontgen ini erat kaitanya
dengan usia kehamilan dan banyaknya penyinaran dilakukan, makin banyak dan makin besar penyinaran
maka makin besar juga akibat yang ditimbulkan., dan juga dari penggunaan obat-obatan penenang yang
sering dikonsumsi sang ibu dapat mengakibatkan kecacatan pada seorang bayi. 

Banyak dari ibu hamil ingin makanan yang aneh-aneh yang biasa dikatakan ngidam, selain itu juga
banyak diantara mereka yang tidak suka dengan bau-bauan yang menyengat, misalnya parfum, aroma
masakan, dan lain-lain, ini biasanya disertai dengan rasa mual dan pusing, hal ini dapat diterangkan
secara medis bahwa dalam diri ibu adanya pengaruh hormonal terhadap psikis ibu.

Orang tua menginginkan anaknya menjadi seorang anak yang cerdas dan juga mempunyai moral yang
baik, orang tua juga menginginkan anaknya berhasil dan sukses dalam kehidupan dunia dan akhirat
serta dapat bermanfaat bagi orang lain dilingkungan sekitar. Untuk mewujudkan hal tersebut maka
seorang anak memerlukan pengetahuan dan orang tua juga harus mengetahui bagaimana cara mendidik
anak secara baik pada masa prenatal. Dengan adanya pengetahuan dan pendidikan maka akan
mempermudah kelangsungan hidup seorang anak di dunia maupun di akhirat.

Selain pendidikan umum, pendidikan agama juga berperan penting dalam pembentukan karakter
seorang anak, terutama dalam memberikan pendidikan agama pada masa prenatal salah satunya,
namun banyak orang tua yang belum mempunyai kesadaran memberikan pendidikan agama pada anak
terutama pada masa prenatal, karena kebanyakan dari mereka menganggap bahwa perkembangan
psikologis anak dimulai sejak dilahirkan

padahal sejatinya pendidikan agama adalah pondasi paling penting dalam mendidik anak, hal ini
dikarenakan dapat mengarahkan anak untuk mengenal Islam dan segala hay yang berkaitan dengan
agama yang dianutnya, selain pendidikan agama, pendidikan moral dalam lingkungan juga
berpengarung penting dalam perkembangan anak. 

Orang tua dapat melakukan tindakan maupun tingkah laku yang dapat dijadikan keteladanan bagi
seorang anak, selain orang tua, lingkungan yang baik juga berpengaruh penting terhadap perkembangan
anak, terlebih masih dalam masa prenatal. Lingkungan yang baik maupun buruk dapat mempengaruhi
keadaan psikis bayi yang ada dalam kandungan.

Kecerdasan seorang anak tidak dapat ditentukan secara medis maupun hanya kecukupan gizi saja.
Melainkan keduanya hanya factor pendukung. Selain kedua hal tersebut maka harus disertai dengan
memberikan pendidikan agama pada masa prenatal. Selain masa prenatal, mas postnatal juga
memerlukan metode pendidikan pada anak agar bias mendapatkan anak yang baik, sehat secara fisik
dan mental. 

HALAMAN :

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pendidikan Prenatal dalam Perkembangan
dan Pertumbuhan Anak", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/naila27/5b48601a5e13737956303df6/pendidikan-prenatal-dalam-
perkembangan-dan-pertumbuhan-anak

Kreator: Naila Alfiana

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Pendidikan Prenatal dalam Perkembangan dan Pertumbuhan Anak

13 Juli 2018   15:17 Diperbarui: 13 Juli 2018   15:24 3113 0 0

Lihat foto

DOKPRI

Diantara cara yang digunakan dalam pendidikan prenatal adalah dengan memberikan rangsangan
terhadap bayi yang ada dalam kandungan, karena janin hanya dapat menerima rangsangan dari luar,
dengan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an kepada sang janin, baik membacanya sendiri maupun
dengan menggunakan media yang lainnya

kemudian mengajak sang janin untuk berkomunikasi, ini dapat menjalin hubungan yang sangat erat
antara ibu dan anak, selain itu, sang ibu hamil juga harus menjaga perilakunya selama mengandung,
menghindari stress, menjaga pola hidup yang lebih sehat, seperti sering berolahraga, dan menjaga pola
makan yang menyehatkan, hindari makanan yang mengandung banyak bahan kimia.

Selain itu, lingkungan pertama yang membentuk seorang manusia adalah Rahim, maka ini erat
hubungannya dengan perkembangan janin, oleh karena itu apapun dan bagaimanapun keadaan sang
ibu, maka akan berpengaruh terhadap janin, sehingga seorang ibu dalam masa prenatal harus tetap
menjaga psikis anak.
Oleh karena itu pendidikan aktif anak harus dilakukan sejak pertama kali mengetahui kehamilan (masa
prenatal) dengan cara yang baik sesuai syariat agama. Seorang ibu juga harus merawatnya dengan baik
secara fisik maupun psikis, serta menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan yang dapat
memberikan akibat buruk terhadap kehamilan. Dan juga sebagi seorang anak, maka harus menghargai
perjuangan seorang ibu yang telah mengandung, melahirkan, dan merawat, jangan sampai menyakiti
hatinya dan bersikap durhaka kepadanya.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pendidikan Prenatal dalam Perkembangan
dan Pertumbuhan Anak", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/naila27/5b48601a5e13737956303df6/pendidikan-prenatal-dalam-
perkembangan-dan-pertumbuhan-anak?page=2&page_images=1

Kreator: Naila Alfiana

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai