Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Lapisan Masyarakat (stratifikasi sosial)

Menurut Pitirim A.Sorokin, stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat. Pitirim A.Sorokin juga mengatakan bahwa lapisan
dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Lapisan-lapisan kelas secara bertingkat dapat di bedakan menjadi tiga unsur, yaitu kelas atas,
menengah, dan kelas bawah. Golongan yang berada dalam kelas atas adalah golongan yang memiliki
banyak uang, kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan.

Bentuk-bentuk lapisan masyarakat berbeda-beda dan banyak sekali. Lapisan-lapisan tersebut


tetap ada sekalipun dalam masyarakat kapitalistis, demokratis, komunistis, dan lain sebagainya.
Lapisan masyarakat tadi mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama di dalam
suatu organisasi bersama. Misalnya pada masyarakat-masyarakat yang bertaraf kebudayaan masih
bersahaja. Lapisan masyarakat mula-mula di dasarkan pada perbedaan seks, perbedaan antara
pemimpin dengan yang di pimpin, golongan budak dan bukan budak, pembagian kerja, dan bahkan
juga suatu perbedaan berdasarkan kekayaan.

Lapisan masyarakat memiliki banyak bentuk-bentuk kongkrit. Akan tetapi, secara prinsipil bentuk-
bentuk tersebut dapat di klasifikasikan ke dalam tiga macam kelas yaitu yang ekonomis, politis, dan
yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat. Umumnya, ketiga bentuk
kelompok tadi mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lainya, di mana terjadi saling
mempengaruhi. Misalnya, mereka yang termasuk ke dalam suatu lapisan atas dasar ukuran politis
biasanya juga merupakan orang-orang yang menduduki suatu lapisan tertentu atas dasar ekonomis.
Dimikian pula mereka yang kaya biasanya menempati jabatan-jabatan yang senantiasa penting. Akan
tetapi hal itu tergantung pada sistem nilai yang berlaku serta berkembang dalam masyarakat
bersangkutan.

Perbedaan dan ciri masyarakat tradisional dan modern

Pengertian Masyarakat Tradisional dan Modern

Masyarakat Tradisional

Masyarakat tradisional merupakan kelompok masyarakat yang selalu menjunjung tinggi para
leluhurnya dan memegang teguh adat istiadatnya. Masyarakat tradisional ini memiliki pandangan
bahwa melakukan apa yang telah di warisakan nenek moyang nya menjadi suatu nilai hidup, cita-cita
norma, dan harapan, serta suatu kewajiban dan kebutuhan.

Anggapan mereka apabila menjalankan tradisi leluhur berarti menjaga keharmonisan masyarakat
dan jika melanggar tradisi berarti merusak keharmonisan. Masyarakat tradisional sering disebut juga
dengan masyarakat primitif karena masyarakat tradisional memiliki penguasaan teknologi yang
rendah.
Masyarakat Modern

Masyarakat modern merupakan masyarakat yang telah mengalami perubahan baik itu dalam
bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Masyarakat modern ijuga merupakan masyarakat yang
mampu menyesuaikan diri terhadap situasi dan kondisi zaman atau hidup sesuai dengan konstelasi
zamannya. Akibat dari kondisi dan situasi setiap masyarakat berbeda, Karenannya modernisasi atau
proses menuju masyarakat modern antara masyarakat yang satu dengan yang lain tidak sama/
berbeda.

Ciri – Ciri Masyarakat Tradisional & Modern

Terdapat Ciri – Ciri yang sangat menonjol di antara masyarakat Tradisional dengan masyarakat
modern ini, Diantaranya :

1. Masyrakat Tradisional

Mayarakat Bersifat Homogen (Serba Sama)

Dalam satu wilayah, Hampir semua golongan dalam masyarakat ini memiliki mata pencaharian,
keturunan, dan tradisi yang sama. Apabila terjadi Sesuatu yang berbeda itu akan dianggap merusak
tatanan kehidupan dan nilai-nilai leluhur.

Penggunaan Teknologi Rendah

Umumnya, Masyarakat tradisional menutup diri terhadap semua perubahan dan budaya asing, ini
menjadikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari juga sangat rendah. Contoh
misalnya masih mengunakan kerbau untuk membajak sawah di banding menggunakan
traktor,Meskipun hasilnya lebih cepat dan hemat tenaga.

Jumlah Anggota Masyarakat Sedikit

Masyarakat tradisional umumnya berada di daerah tertentu dengan wilayah yang terbatas. Oleh
karena itu masyarakat ini jumlahnya tidak teralu banyak. Namun, dengan jumlah yang sedikit
menyebabkan mereka saling mengenal satu sama lain, hubungan dan interaksi dalam masyarakat
sangat tinggi, rasa persaudaraan atau kebersamaan yang melahirkan semangat saling membantu,
dan kasih sayang lebih dominan.

Mobilitas / Pergerakannya Rendah

Sesuai dengan sifat masyarakat yang tertutup. masyarakat ini enggan keluar dari daerah/
wilayahnya. Mereka beranggapan tempat yang paling aman dan nyaman adalah daerah atau
masyarakat mereka sendiri. Mobilitas masyarakat yang masuk dalam daerah mereka terbatas

Statis

Masyarakat satis, Itu artinya cenderung tidak ada pergerakan ke arah yang lebih maju. Meskipiun
ada, pergerakan tersebut akan berjalan sangat lambat.

2. Masyarakat Modern

Heterogen
Dengan kondisi masyarakat yang lebih terbuka dengan segala hal yang baru menyebabkan segala
sesuatu menjadi lebih heterogen atau beragam dan juga mata pencaharian masyarakat lebih
beragam dan tidak lagi tergantung pada kondisi alam.

Penggunaan Teknologi Tinggi

Masyarakat modern, kepercayaan mereka terhadap teknologi sangat besar. Hampir semua aktiviats
yang dilakukan menggunakan teknologi modern dan serba cepat. Masyarakat modern umumnya
berpandangan bahwa menjaga, memelihara, dan melaksanakan nilai-nilai merupakan satu upaya
agar keharmonisan kehidupan tetap terjalin.

Mobilitas Tinggi

Peristiwa perpindahan dan perubahan masyarakat modern yang tinggi. Pikiran yang semakin
terbuka, menjadikan mereka selalu ingin mencari sesuatu yang baru. Teknologi transportasi dan
komunikasi yang semakin canggih memudahkan seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat
lain, dengan waktu yang singkat.

Individualistis

Masyarakat modern kebanyakan bersifat individualistis. Maksudnya mereka menempatkan segala


sesuatu tidak lagi mengutamakan kepentingan kelompok.

Objektif

Masyarakat moder dapat mempertimbangkan segala seuatu dengan lebih objektif. Membuat
keputusan dengan berbagai pertimbangan. Tidak lagi hanya melestarikan nilai-nilai luhur.

Perbedaan Masyarakat Tradisional dan Modern

Terdapat perbedaan yang sangat jelas terhadap Mayarakat Tradisional dengan Masyarat modern,
yakni diantaranya :

Daerah tempat tinggal atau wilayah yang didiami

Berdasarkan wilayah, Masyarakat modern tinggal secara menetap pada suatu wilayah. Sementara
masyarakat tradisional dapat tinggal secara berpindah-pindah sesuai dengan persediaan sandang &
pangan, biasanya berada di desa atau di pedalaman.

Rumah tempat tinggal

Rumah masyarakat modern cenderung lebih bervariasi sesuai dengan selera mereka. Sementara
masyarakat tradisional cenderung sama dan bahan yang digunakan pun sama misalnya memakai
geribik atau papan.

Peralatan yang digunakan

Peralatan yang dipakai oleh masyarakat modern merupakan alat yang sudah canggih dan biasanya
dibuat orang lain. Sementara peralatan yang digunakan oleh masyarakat tradisional masih sangat
sederhana dan biasanya hasil buatan sendiri.

Bahasa
Masyarakat modern mengunakan bahasa yang cenderung bervariasi dapat berupa bahasa suku,
bahasa resmi dan bahasa internasional. Sementara masyarakat tradisional cenderung menggunakan
bahasa suku.

Kepercayaan / Keyakinan

Kepercayaan/keyakinan yang dianut oleh masyarakat modern berbagai macam kepercayaan, Agama
sebagai kepercayaan pun bermacam-macam. Sementara masyarakat tradisional kepercayaan
bersifat sama satu dengan yang lainnya

Pakaian

Pakaian yang dgunakan masyarakat modern mengikuti perkembangan yang dipakai secara umum.
Sementara masyarakat tradisional memakai pakaian yang apa adanya bahkan daun atau kulit kayu
jadi bahan pakaian.

Makanan/konsumsi

Adapun Makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat modern bervariasi mulai dari makanan
tradisional hingga makanan modern (instan). Sementara masyarakat tradisional makanan yang
dikonsumsi bersifat monoton.

Perilaku Kesehatan Masyarakat Modern dan Tradisional

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan yang demikian yang menjadi
dambaan setiap orang sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak
bisa ditolak meskipun kadang-kadang bisa dicegah atau dihindari. Konsep sehat dan sakit
sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis
yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan
pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat,
biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba
memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu.
Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau
ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun
sosio budaya.

Perilaku sehat masyarakat modern adalah perilaku PRO-aktif dalam upaya memelihara &
meningkatkan kesehatan, mencegah resiko akan datangnya penyakit serta ikut andil bagian dalam
gerakan kesehatan masyarakat dengan mengedepankan kemajuan IPTEK.
Perilaku sehat masyarakat tradisional adalah perilaku PRO-aktif dalam upaya memelihara kesehatan
& meningkatkan kesehatan, mencegah dan melindungi dari ancaman penyakit dengan
mengedepankan kepercayaan leluhur mereka, budaya serta alam sekitar.

contoh perilaku sehat masyarakat modern menggunakan suntikan, obat-obatan, menggunakan


mesin & teknologi untuk mencapai hidup sehat.

Contoh perilaku sehat masyarakat tradisional menggunakan obat tradisional yang berasal dari alam
sekitar, mempercayai adat leluhurnya bahwa dengan upacara itu dapat menyambuhkan penyakit.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang kehidupannya masih kental akan adat
istiadat didaerah tertentu. Sedangkan Masyrakat Modern adalah masyarakat yang sebagian besar
warganya memiliki orientasi nilai budaya yang berarah pada kehidupan dalam peradaban masa kini.
Dalam hal ini ada suatu peristiwa yang terjadi dalam proses perubahan yang disebut modernisasi
yaitu mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern
dalam arti teknologi serta organisasi organisasi social menuju pola ekonomis dan politik yang
menjadi ciri ciri sebuah Negara yang stabil. Perbedaan antara masyrakat tradisional dan masyarakat
modern dapat dilihat dari pola pemikiran mereka,kebudayaan,kepercayaan yang mereka anut,dari
segi tempat tingal,alat yang mereka gunakan,pakaian yang mereka kenakan,bahasa yang mereka
gunakan,kehidupan sosialnya,alat komunikasi dan transformasi. Namun dampak negative dari
modernisasi adalah luntur atau pudarnya norma atau nilai-nilai dalam masyrakat tertentu.tak lepas
dari globalisasi yang menyebabkan masyarakat modern cenderung lebih mementingkan kehidupan
pribadi mereka tanpa memperdulikan masyarakat banyak.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran untuk dijadikan
pertimbangan, yaitu: Masyarakat mampu menghargai perbedaan yang sudah terjadi di masyarakat,
tidak memaksakan suatu Kelompok untuk mengikuti atau memaksakan sesuatu hal yang berbeda
seperti perbedaan derajat atau persamaan yang sudah berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

http://masdabloggers.blogspot.com/2015/05/lapisan-sosial-masyarakat-dan.html

https://anakugdepok.wordpress.com/2015/11/06/lapisan-sosial-masyarakat/

https://www.materi.carageo.com/masyarakat-tradisional-dan-modern-pengertian-perbedaan-dan-
ciri-ciri/

http://resysetiadiputri.blogspot.com/2016/09/perilaku-sehat-masyarakat-modern-dan.html

https://www.scribd.com/doc/262220039/Perilaku-Sehat-Masyarakat-Modern-Adalah-Perilaku-PRO

https://medium.com/@suraineypart96/masyarakat-tradisional-dan-masyarakat-modern-suraini-
6b315afaa841

Anda mungkin juga menyukai