Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KERAGAMAN GENETIK PADA HEWAN

Disusun Oleh:
Nama : Sekar Ayu Dwi Deewanti
NIM : A1C419094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KERAGAMAN GENETIK PADA HEWAN

I. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini tentang Keragaman Genetik Pada Hewan
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan keragaman genetik pada hewan melalui pengamatan
fenotip.
2. Untuk menentukan ciri-ciri yang berbeda terhadap sifat tertentu pada hewan
yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggal praktikan
II. Dasar Teori
Keanekaragaman genetik adalah keragaman yang ditemukan antara organisme
dalam suatu spesies. Faktor lingkungan dapat mempengaruhi sifat dan penampilan
seseorang. Misalnya, dua individu yang memiliki set gen yang sama tetapi hidup
di lingkungan yang berbeda dapat menghasilkan dua individu dengan karakteristik
dan karakteristik set gen yang berbeda. Kebalikannya juga mungkin. Dua individu
dengan set gen yang berbeda tetapi hidup di lingkungan yang sama dapat
menghasilkan sifat dan sifat yang sama. Dalam situasi seperti itu, telah ditemukan
bahwa spesies yang sama memiliki sejumlah besar komposisi genetik, yang
mengarah pada variabilitas antar individu. Ada begitu banyak kemungkinan
pengaturan untuk setiap individu sehingga tidak ada individu yang benar-benar
sama secara fisik dan non-fisik. Perubahan adalah perbedaan yang ada pada
individu dalam suatu spesies, dan keanekaragaman adalah perubahan pada
individu dalam suatu spesies. Perbedaan genetik antara individu dalam suatu
spesies menyebabkan keragaman individu, dan keragaman individu menyebabkan
keragaman (Zid & Hardi, 2021, p. 157).
Menurut (Ridhwan. 2012 : 1) Perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur,
kenampakan, dan karakteristik lainnya dapat menimbulkan keanekaragaman atau
keberagaman makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dapat dikenali dari
kesamaan karakteristik biologis antara makhluk hidup.
Keanekaragaman adalah berbagai karakteristik suatu organisme dalam suatu
spesies atau populasi. Dengan karakteristik yang berbeda, ada variasi dan
keanekaragaman organisme dalam spesies. Ada persamaan dan perbedaan ciri-ciri
yang ada pada makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Hal ini
dilakukan karena sifat penurunan dan dampak lingkungan. Hewan, tumbuhan dan
manusia juga memiliki bentuk, warna dan ukuran yang berbeda-beda. Ada dua
faktor penyebab keanekaragaman hayati yaitu faktor genetik dan faktor eksternal.
Faktor genetik memiliki efek yang relatif konstan atau stabil pada morfologi suatu
organisme. Di sisi lain, faktor eksternal memiliki efek yang relatif stabil pada
morfologi organisme hidup. Faktor lingkungan atau eksternal seperti makanan,
suhu, sinar matahari, kelembaban, dan hujan, serta faktor genetik yang diturunkan
dari orang tua, memiliki dampak yang signifikan terhadap fenotipe individu. Oleh
karena itu, fenotipe individu merupakan hasil interaksi antara genotipe dengan
lingkungannya Harefa (2020: 88)
Keragaman genetik dapat meningkatkan kemungkinan seleksi genotipe yang lebih
baik. Keragaman kepribadian dan keragaman genotipe membantu kita memahami
pola-pola yang mengelompokkan genotipe dalam populasi tertentu berdasarkan
sifat-sifat yang diamati dan dapat digunakan sebagai dasar kegiatan seleksi.
Semakin besar keragaman karakter dalam suatu populasi, maka semakin beragam
pula sifat-sifat yang ada pada karakter yang mencerminkan kontrol genetik dalam
populasi tersebut. Semakin tinggi kontrol genetik suatu kepribadian, semakin
besar kemungkinan bahwa genotipe dengan sifat kepribadian yang lebih baik akan
dipilih (Effendy, dkk., 2018 : 31-32).
III. Prosedur Kerja
Sebelum melakasanakan praktikum, adapun alat dan bahan yang perlu disiapkan
oleh praktikan yaitu kamera, buku catatan (logbook), dan kelompok hewan
mamalia dan aves yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggal.
Prosedur kerja yang dilakukan praktikan adalah sebagai berikut.
Pertama dipilih 1 spesies yang memiliki minimal 3 subspesies pada kategori
(mamalia dan aves) yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggalnya. Selanjutnya,
diamati sebanyak-banyaknya fenotip/sifat yang tampak dari setiap subspesies.
Kemudian, untuk setiap penulisan nama hewan diikuti dengan nama ilmiahnya.
Setelah itu, dibuat hasil pengamatan selengkap dan sekreatif mungkin (foto,
gambar, dan kata-kata yang menarik).
IV. Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah di laksanakan tentang Keragaman Genetik Pada Hewan, maka didapatkan data hasil pengamatan
sebagi berikut.
No. Kategori Hewa Spesies Sifat Yang Diamati Ciri-ciri Foto
1 Hewan Ternak Kambing  warna mata  Pupil hitam dengan
kacang  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Capra  panjang bulu  Hitam
aegagrus  panjang ekor  Bulu pendek
hircus )  Ekor pendek

2 Hewan Ternak Kambing  warna mata  Hitam


kacang  warna bulu  Coklat
(Capra  panjang bulu  Bulu sedikit panjang
aegagrus  panjang ekor  Ekor sedikit panjang
hircus )
3 Hewan Ternak Kambing  warna mata  Pupil hitam dengan
Kacang  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Capra  panjang bulu  Hitam dan Putih
aegagrus  panjang ekor  Bulu Pendek
hircus )  Ekor Pendek

4 Hewan Ternak Ayam  warna mata  Pupil hitam dengan


Kampung  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Gallus  panjang bulu  Orang kemerahan.
gallus  panjang ekor Hitam
domesticus)  Bulu panjang
 Ekor panjang

5 Hewan Ternak Ayam  warna mata  Pupil hitam dengan


Kampung  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Gallus  panjang bulu  Kuning keemasan +
gallus  panjang ekor Hitam kebiruan
domesticus)  Bulu Panjang
 Ekor Panjang
6 Hewan Ternak Ayam  warna mata  Pupil hitam dengan
Kampung  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Gallus  panjang bulu  Putih + Coklat + Hitam
gallus  panjang ekor
domesticus)
V. Pembahasan
Keragaman genetik merupakan suatu variasi di dalam populasi yang terjadi akibat
adanya keragaman di antara individu yang menjadi anggota populasi.
Keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup
dalam satu spesies. Sejalan dengan itu, Abidin, dkk., (2020: 7) berpendapat bahwa
keanekaragaman genetik merupakan keanekaragaman yang terjadi pada tingkat
populasi yang sama. Hal ini disebabkan adanya susunan gen yang berbeda-beda
tiap individu dalam satu spesies. Keseluruhan materi genetik dalam suatu populasi
disebut dengan gene pool atau plasma nutfah.
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang dilakukan terkait keragaman
genetik pada hewan yaitu pada kelompok mamalia dan aves. Pada praktikum ini
praktikan memilih hewan percobaan yaitu pada kelompok mamalia adalah
kambing ternak sedangkan pada kelompok aves dipilih ayam kampung (Gallus
gallus domesticus). Pada spesies kambing ternak terdapat 3 subspesies yang
diamati, dimana pada masing-masing subspecies kambing memiliki ciri yang
berbeda-beda. Subspecies yang pertama memiliki ciri Pupil hitam dengan Sklera
berwarna coklat, warna bulu hitam. Bulu pendek. Ekor pendek. Subspecies
kambing yang kedua cirinya, warna mata hitam, warna bulu coklat, bulu sedikit
panjang, dan ekor sedikit panjang. Subspecies yang ketiga, cirinya pupil hitam
dengan sclera berwarna coklat, warna bulu hitam dan putih, berbulu pendek dan
ekornya pendek.
Pada kelompok aves ini praktikan memilih hewan pengamatan yaitu ayam
kampung (Gallus gallus domesticus). Pada spesies ayam kampung (Gallus gallus
domesticus) terdapat 3 subspesies yang diamati, dimana pada masing-masing
subspecies ayam memiliki ciri yang berbeda-beda. Pada subspesies 1 dengan
nama latin Gallus gallus domesticus memiliki pupil hitam dengan sclera berwarna
coklat, warna bulu orange kemerahan dan hitam, bulu dan ekornya panjang. Pada
subspesies 2 dengan nama latin Gallus gallus domesticus memiliki pupil hitam
dengan sclera berwarna coklat, warna bulu kuning keemasan dan hitam kebiruan,
bulu dan ekornya panjang. Pada subspesies 3 dengan nama latin Gallus gallus
domesticus memiliki pupil hitam dengan sclera berwarna coklat, warna bulu putih,
coklat dan hitam, bulu dan ekornya panjang.
Menurut Edowai, dkk. (2019: 52) bahwa keanekaragaman sifat genetik yang
dimiliki ayam lokal secara nyata dimunculkan dalam penampilan fenotipik, seperti
warna bulu, kulit, paruh, daging, bentuk jengger, bulu penutup, penampilan
produksi, pertumbuhan dan reproduksi Keanekaragaman dapat dimunculkan
secara evolusi maupun revolusi akibat dari sistem pemeliharaan dan perkawinan
yang tidak terkontrol dari generasi ke generasi. Faktor cekaman lingkungan juga
merupakan faktor yang sangat menentukan, karena upaya untuk mempertahankan
diri melalui proses adaptasi. Proses adaptasi yang berlangsung lama dapat
memunculkan sifat dan penampilan baru dan kemudian dapat diwariskan secara
genetik dari generasi ke generasi.
Terdapatnya banyak karakteristik yang berbeda antara subspesies organisme dapat
ditelusuri kembali ke efek genetik organisme ini. Gen, termasuk DNA, mengatur
banyak sifat dan fenotipe yang terlihat dari suatu individu, sehingga keragaman
dari gen lah yang membawa keragaman genetik pada spesies atau spesies tertentu.
Siombo (2019: 48) menjelaskan bahwa gen merupakan faktor pembawa dan
pengendali sifat-sifat makhluk hidup yang terdapat dalam kromosom. Kromosom
itu sendiri terdapat dalam inti sel. Setiap makhluk hidup memiliki gen yang
berbeda susunannya. Perbedaan ini menyebabkan setiap makhluk hidup memiliki
sifat, fisiologi, anatomi, dan morfologi yang berbeda pula. Setiap makhluk hidup
memiliki gen yang sangat banyak dengan susunan yang beragam sehingga apabila
terjadi perkawinan dua makhluk hidup, akan terjadi rekombinasi gen dan
terbentuk susunan gen yang baru. Hal tersebut menyebabkan keanekaragaman gen
menjadi makin tinggi. Makin banyak jenis gen yang terdapat dalam spesies, makin
banyak variasi dalam spesies tersebut.
Faktor yang dapat mempengaruhi keanekaragaman genetic adalah pernikahan
tidak acak dan adaptasi makhluk hidup. Hal ini sesuai dengan pendapat Monica,
dkk. (2012: 39) bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman
genetik hewan dan terdiri dari faktor internal atau eksternal. Faktor internal terdiri
dari faktor genetik, termasuk yang dapat terjadi pada tubuh hewan karena tingkat
mutasi, dan faktor eksternal mencakup banyak aspek, termasuk yang biasanya
terkait dengan perkawinan serta populasi efektif, yang terdiri dari faktor
lingkungan. Pola dipilih secara acak atau dipilih secara acak, dan keragaman
genetik juga dapat terjadi sebagai akibat dari migrasi atau aliran gen. Heterosis
memiliki efek positif dan negatif. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Abidin,
dkk. (2020: 7) bahwa keanekaragaman genetik terjadi karena dua faktor, yaitu
adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungannya dan adanya perkawinan.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu, untuk menentukan keragaman genetik pada hewan melalui
pengamatan fenotip, seperti warna bulu, warna mata, panjang ekor, panjang bulu,
dan masih banyak sifat yang tampak yang bisa diamati. Adanya perbedaan
karakterisitik ini mengindikasikan keragaman genetik, dimana munculnya banyak
karakteristik yang berbeda antara subspesies organisme dapat ditelusuri kembali
ke efek genetik organisme ini. Gen, termasuk DNA, mengatur banyak sifat dan
fenotipe yang terlihat dari suatu individu, sehingga keragaman dari gen lah yang
membawa keragaman genetik pada spesies atau spesies tertentu. Untuk
menentukan ciri-ciri yang berbeda terhadap sifat tertentu pada hewan yang ada
dilingkungan sekitar tempat tinggal praktikan, praktikan memilih hewan
percobaan yaitu pada kelompok mamalia adalah Kambing ternak (Capra
aegagrus hircus ) sedangkan pada kelompok aves dipilih ayam kampung (Gallus
gallus domesticus).
Daftar Pustaka

Abidin, Z., dkk. 2020. Keanekaragaman Hayati Sebagai Komoditas Berbasis Autentitas
Kawasan. Jombang: Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.
Edowai, E., Tumbal, E. L., & Maker, F. M. 2019. “Penampilan Sifat Kualitatif Dan
Kuantitatif Ayam Kampung Didistrik Nabire Kabupaten Nabire”. Jurnal
Fapertanak. 4(1): 50-57.
Effendi., Respatijarti., dan Waluyo, Budi. 2018. “Keragaman Genetik dan Heritabilitas
Karakter Komponen Hasil dan Hasil Ciplukan (Physalis sp.)”. Jurnal Agro. 5 (1) :
30-38.
Harefa, D. 2020. Teori Ilmu Kealaman Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
Monica, W., Wandia, I., & Widyastuti, S. 2012. “Keragaman Genetik Populasi Monyet Ekor
Panjang Di Pura Pulaki Menggunakan Marka Molekul Mikrosatelit D13S765”.
Indonesia Medicus Veterinus. 1(1): 37–54.
Ridhwan, M. 2012. “Tingkat Keanekaragaman Hayati dan Pemanfaatannya di Indonesia”.
Jurnal Biology Education. 1 (1) : 1-17. ISSN: 2302-416X.
Siombo, M. R. 2019. Dasar-dasar Hukum Lingkungan dan Kearifan Lokal Masyarakat.
Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Zid, M., dan Hardi, O. S. 2021. Biogeografi. Jakarta: Bumi Aksara.
VII. Lampiran
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM GENETIKA

Nama : Sekar Ayu Dwi Deewanti


NIM : A1C419094
Kelas : R-001
Hari tanggal : Sabtu, 13 November 2021
Tempat : Desa Nagasari, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi
Tujuan :
1. Untuk menentukan keragaman genetik pada hewan melalui pengamatan fenotip.
2. Untuk menentukan ciri-ciri yang berbeda terhadap sifat tertentu pada hewan yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggal praktikan

No. Kategori Hewa Spesies Sifat Yang Diamati Ciri-ciri Foto


1 Hewan Ternak Kambing  warna mata  Pupil hitam dengan
kacang  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Capra  panjang bulu  Hitam
aegagrus  panjang ekor  Bulu pendek
hircus )  Ekor pendek
2 Hewan Ternak Kambing  warna mata  Hitam
kacang  warna bulu  Coklat
(Capra  panjang bulu  Bulu sedikit panjang
aegagrus  panjang ekor  Ekor sedikit panjang
hircus )

3 Hewan Ternak Kambing  warna mata  Pupil hitam dengan


Kacang  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Capra  panjang bulu  Hitam dan Putih
aegagrus  panjang ekor  Bulu Pendek
hircus )  Ekor Pendek

4 Hewan Ternak Ayam  warna mata  Pupil hitam dengan


Kampung  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Gallus  panjang bulu  Orang kemerahan.
gallus  panjang ekor Hitam
domesticus)  Bulu panjang
 Ekor panjang
5 Hewan Ternak Ayam  warna mata  Pupil hitam dengan
Kampung  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Gallus  panjang bulu  Kuning keemasan +
gallus  panjang ekor Hitam kebiruan
domesticus)  Bulu Panjang
 Ekor Panjang

6 Hewan Ternak Ayam  warna mata  Pupil hitam dengan


Kampung  warna bulu Sklera berwarna coklat
(Gallus  panjang bulu  Putih + Coklat + Hitam
gallus  panjang ekor
domesticus)
VIII. Jawaban Pertanyaan Pasca Praktek
1. Keragaman genetik tidak hanya terjadi pada hewan akan tetapi juga terjadi
pada manusia. Jelaskan bagaimana keragaman genetik yang terjadi pada
manusia dan contohnya (minimal 5) ?
Jawab :
Beberapa keragaman genetic yang terjadi pada manusia yaitu sebagai berikut
1. Ibu Jari, Ibu jari pada manusia ada yang membengkok dan ada yang tidak.
Hal ini disebabkan adanya gen dominan dan resesif. Jari yang dapat
membengkok adalah pembawa sifat dominan dan jari yang tidak
membengkok adalah pembawa sifat resesif.
2. Telinga, Telinga pada manusia ada yg bertipe menggantung dan ada yang
bertipe melekat. Telinga yang menggantung adalah pembawa sifat
dominan, dan telinga yang melekat pembawa sifat resesif.
3. Warna Rambut, Warna Rambut pada manusia umunya hitam dan
pembawa sifat dominan, apabila terdapat coklat merupakan resesif.
4. Lidah, Lidah dibedakan menjadi dua yaitu lidah yang dapat melipat dan
tidak dapat melipat. Lidah yang dapat melipat merupakan pembawa sifat
dominan dan lidah yang tidak dapat melipat merupakan pembawa sifat
resesif.
5. Golongan darah, Penggolongan darah pada manusia ada empat yaitu A, B,
AB, dan O. Pembagian golongan darah ini didasarkan pada ada atau
tidaknya sistem ABO yaitu ada-tidaknya aglutinogen dan aglutinin dalam
darah.
2. Bagaimana pengaruh keragaman genetik terhadap evolusi? Berikan contoh
yang relevan (minimal 3).
Jawab :
Variasi genetik sangat berpengaruh dalam evolusi karena semakin besar
variasi genetik dalam suatu populasi maka akan semakin besar pula peluang
populasi tersebut untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan
penyakit. Dengan adanya variasi genetik menyebabkan tidak adanya individu
yang benarbenar sama. Berikut contoh pengaruh keragaman genetik terhadap
evolusi:
1. Mutasi, Mutasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan susunan DNA
dalam sel suatu spesies. Laju mutasi pada suatu spesies biasanya lambat
dan mungkin terlihat terlalu kecil untuk ukuran evolusi yang terjadi. Tetapi
jika lajunya dikalikan dengan jumlah sel kelamin yang dihasilkan dan
jumlah generasi maka jumlah mutasi akan luar biasa.
2. Reproduksi Seksual, Reproduksi seksual cenderung menghasilkan variasi
genetik akibat adanya rekombinasi gen dari kedua induk
3. Migrasi, Pergerakan alel dalam populasi melalui perkawinan antar anggota
populasi dikenal dengan migrasi atau aliran gen. Perpindahan individu dari
satu populasi ke populasi lainnya menyebabkan terjadinya migrasi gen
yang mengarah pada terjadinya perubahan frekuensi gen pada populasi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai