Kelas X MPLB
Alokasi Waktu 1040 menit
Jumlah Pertemuan 3 x 6 JP (@45 menit)
Fase Capaian E
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif
Model Pembelajaran Dicovery Learning
Moda Pembelajaran Daring / Kombinasi
Metode Pembelajaran Diskusi, presentasi, demonstrasi, simulasi praktik,
kunjungan industri
Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif
Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Bahan Pembelajaran Kertas HVS, Kertas Concorde, Kertas Glossy, Amplop,
Tinta Printer
Alat Praktik PC/Laptop dengan aplikasi perkantoran telah terinstall contoh
Pembelajaran Ms. Officel, Printer Inkjet/Laserjet, dan peralatan kantor lainnya
(telepon, fax, mesin photo copy)
Media Pembelajaran LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi konsep pelayaan
prima sesuai dengan kebutuhan
2. Peserta didik mampu menerapkan prinsip – prinsip
pelayanan prima sesuai dengan SOP organisasi
3. Peserta didik mampu meningkatkan kualitas pelayanan
secara efektif dan efisien
4. Peserta didik mampu menjelaskan unsur – unsur
pelayanan prima secara mandiri
5. Peserta didik mampu meningkatkan kualitas pelayanan
secara efektif dan efesien
6. Peserta didik mampu mengidentifikasi kebutuhan
pelayan sesuai dengan SOP
7. Peserta didik mampu menangani keluhan pelanggan
sesuai dengan prosedur organisasi
8. Peserta didik mampu memberikan pelayanan yang
maksimal kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan
9. Peserta didik mampu menggunakan bahasa dan sikap
yang baik dalam memberikan pelayanan sesuai dengan
SOP
1. Peserta didik dapat menanyakan hal Djaja Gunardi. 2017. Mesin-Mesin Kantor.
yang tidak dipahami pada guru https://docplayer.info/33841524-Bab-ii-
2. Peserta didik mengomunikasikan tinjauan-pustaka.html Tgl. 23 Mei 2020
kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.
2. Manfaat
Manfaat dari pelayanan prima salah satunya untuk upaya
meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan ataupun pemerintah
kepada para pelanggan atau masyarakat, serta dapat menjadi
acuan untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan.
3. Tujuan
Tujuan pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini:
a. Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para
pelanggannya.
b. Membantu pelanggan untuk mengambil keputusan supaya
membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
c. Menumbuhkan rasa percaya pelanggan terhadap barang
ataupun jasa yang ditawarkan penjual.
d. Menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan kepada para
pelanggan.
e. Untuk menghindari terjadinya berbagai macam tuntutan atau
aduan dari pelanggan kepada penjual terhadap produk atau jasa
yang dijualnya.
f. Supaya konsumen atau pelanggan merasa diperhatikan dan
merasa diperlakukan secara baik.
g. Untuk menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen,
supaya tetap membeli barang atau jasa yang dijual.
4. Prinsip Pelayanan Prima.
Prinsip pelayanan prima merupakan cara untuk menciptakan
hubungan baik dnegan pelanggannya. Untuk menciptakan
hubungan baik dengan pelanggan dapat dilakukan melalui konsep
3 S (senyum, salam, sapa) dan konsep 3 A.
Konsep 3 S merupakan budaya yang harus diterapkan oleh
setiap organisasi apa lagi kantor dan jenis layanan bisnis. 3 S
merupakan prilaku positif dari setiap pribadi yang harus dimiliki
oleh karyawan atau petugas pelayanan. Senyum, salam dan sapa
untuk memberikan penawaran bantuan sudah harus menjadi
geratings dari pegawai kantor dan layanan bisnis. Hal ini penting
dilakukan oleh karena ujung tombak dari pelayanan bidang
manajemen perkantoran dan layanan bisnis langsung bertemu
dengan pelanggan.
Konsep 3 A dalam pelayanan prima meliputi.
a. Konsep Sikap / Attitude
Sikap yang harus dimiliki adalah ramah, penuh perhatian,
dan bangga dengan perusahaan. Karyawan perusahaan
diharapkan mencerminkan perusahaan itu sendiri. Karena
karyawan yang melayani konsumen mencerminkan citra
perusahaan. Konsumen atau pelanggan akan meninggalkan
kesan pertama jika mereka secara langsung menghubungi
orang-orang yang bekerja di perusahaan, salah satunya adalah
karyawan yang menyediakan layanan.
Keberhasilan sebuah perusahaan jasa tergantung pada
orang- orang yang terlibat dalam menjalankan perusahaan.
Beberapa sikap diharapkan, seperti sikap yang membanggakan
diri pada pekerjaan yang dilakukan, didedikasikan untuk
pekerjaan yang dilakukan dan selalu mempertahankan citra
baik perusahaan dan orang lain.
Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap, meliputi:
1) Pelayanan dengan penampilan sopan dan serasi
Berpenampilan sopan dan serasi dapat diperlihatkan melalui:
a) Model, corak, dan bahan pakaian yang dikenakan sesuai
warna kulit si pemakai.
b) Model pakaian yang digunakan disesuaikan dengan usia
si pemakai
c) Berbusana sesuai dengan tempat dan keadaan cuaca.
d) Kombinasi pakaian secara keseluruhan sesuai dengan
model, corak, warna dan lainnya
2) Pelayanan dengan pikiran positif, sehat dan logis.
Positive thingking atau berfikir positif adalah segala
pekerjaan atau persoalan harus dihadapi dan dipecahkan
dengan menggunakan pikiran yang sehat, bukan dengan
perasaan atau emosi sesaat. Harapannya dengan
menggunakan pikiran yang positif, segala permasalahan
dapat diatasi dan dipecahkan secara adil dan bijaksana.
Pelayanan dengan sikap dan pikiran positif dapat
dilakukan dengan:
a) Tidak mencari kelemahan pelanggan.
b) Bersikap responsive terhadap pelanggan.
c) Memberikan pelayanan dengan penuh hormat.
d) Memberikan informasi sesuai dengan fakta.
e) memberikan senyuman yang menarik dan tulus.
1) Cermat
Pengidentifikasian kebutuhan pelanggan memerlukan kecermatan
dalam menganalisis pengelolan dan pengumpulan informasi serta
menginplementasikannya di tempat kerja.
2) Teliti
Pengidentifikasian kebutuhan pelanggan memerlukan ketelitian,
yaitu sikap waspada, hati-hati, dan teliti dalam melakukan
penyampaian informasi kepada pelanggan.
3) Tekun.
Pengidentifikasian kebutuhan pelanggan memerlukan ketekunan
dalam menjalankan tugas yang sedang dilaksanakan, misal tekun
dalam pengumpulan informasi, pengelolaan dan implementasinya,
serta ketekunan dalam memberikan pelayanan terhadap
pelanggan.
4) Disiplin
Setiap petugas pelayanan dituntut untuk bersikap disiplin karena
disiplin adalah salah satu faktor dan kunci sukses/keberhasilan
seseorang. Disiplin meliputi disiplin waktu dan disiplin kerja, artinya
mengikuti progedur kerja yang berlaku di perusahaan.
5) Berpikir positif pada orang lain
Sebagai petugas pelayanan, kita dituntut untuk Berpikir positif dan
menghindari pemikiran yang negatif terhadap pelanggan. Pikiran
positif harus ditimpakan kepada siapapun yang datang ke
perusahaan kita, artinya kita tidak boleh berburuk sangka, apriori,
dan tidak memanfaatkan kelemanan pelanggan.
Sikap-sikap di atas sangat diperlukan dan perlu diterapkan oleh setiap
karyawan agar mereka mengetahui bagaimana cara memberikan
pelayanan yang baik kepada pelanggan.
a. Etika
Etika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari akhlak atau budi
pekerti, baik-buruknya suatu ucapan, sikap dan tindakan, serta
benar-salahnya ucapan, sikap dan tindakan itu. Dengan demikian,
sikap pertama yang hams dimiliki dalam penyampaian pelayanan
kepada pelanggan adalah penguasaan etika.
b. Cermat
Cermat ialah selalu fokus dan sungguh-sungguh dalam melakukan
penyampaian pelayanan kepada pelangan. Seorang penjual yang
cermat akan cepat memanfaatkan keadaan itu dan dijadikan
peluang untuk lebih meningkatkan penjualan.
c. Sopan
Dengan bersikap sopan, seseorang akan dihargai oleh orang lain.
Dengan demikian, setiap petugas pelayanan dituntut. bersikap
sopan kepada pelanggan sehingga setiap pelanggan merasa
diuntungkan apabila mengkonsumsi produk kita.
d. Rendah hati
Rendah hati bisa dikatakan tidak sombong atau tidak
membanggakan diri sendiri di hadapan orang lain/pelanggan dan
menganggap pelanggan tersebut tidak berarti apa-apa.
e. Bersikap menyenangkan
petugas pelayanan hams bersikap menyenangkan untuk membuat
pelanggan tidak merasa bosan atau jenuh dengan pelayanan yang
kita berikan.