Anda di halaman 1dari 21

TAHAPAN OPERASIONAL PERHOTELAN

SECARA MENYELURUH DENGAN LAYANAN


PRIMA (EXCELLENT SERVICE)

By : Mrs. Fahmi Nawir, S.Pd.,Gr


Nip : 19790220 200604 2 023

SMK NEGERI 7 BONE


Tahun pelajaran 2021/2022
KOMPETENSI AWAL
Peserta didik akan melakukan penerapan penampilan dan kerapian (grooming), komunikasi
dengan kolega dan pelanggan, komunikasi dalam lingkungan sosial yang beragam, sikap
pelayanan (Service Attitude/ hospitality attitude), bekerja dalam tim (teamwork) serta tata
cara berkomunikasi yang baik (Communication Skills), menangani situasi konflik.

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Mandiri, Kreatif, Gotong royong

SARANA DAN PRASARANA


Laptop, jaringan internet (wifi) Laptop, LCD, Spidol dan white board, video pembelajaran yang dapat
diakses di you tube

TARGET PESERTA DIDIK


kelas X program keahlian perhotelan

MODEL PEMBELAJARAN YANG DIPERGUNAKAN


Discovery learning secara daring/ luring

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu memahami penampilan dan kerapihan, sikap pelayanan dan
motivasi kerja
2. Peserta didik mampu memahami komunikasi dengan kolega dan pelanggan
3. Peserta didik mampu memahami komunikasi dalam lingkungan sosial yang beragam
4. Peserta didik mampu memahami situasi konflik
5. Peserta didik mampu memahami bekerja dalam tim

ASESMEN
Asesmen yang akan digunakan pada pembelajaran ini adalah asesmen formatif dan sumatif, tentang:
1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: observasi
2. Keterampilan pribadi, menampilkan penampilan pribadi yang good looking
3. Pengetahuan Tertulis berupa essay
4. Pengayaan dan Remedial
Instrumen yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan asesmen adalah instrument tentang personal hygiene

PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kamu suka dengan penampilan menarik dan rapi?
2. Apa yang kamu rasakan saat melihat seorang karyawan dengan penampilan menarik dan
rapi serta dengan sikap pelayanan yang baik?

3. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang penampilan dan kerapihan, sikap
pelayanan dan motivasi kerja?
4. Berapa kalikah anda mandi dan menggosok gigi dalam sehari?
5. Berapa kalikah anda mencuci rambut/ keramas dalam satu minggu?
6. Rambut, Kuku, kumis dan jenggot idealnya berapa kali dipotong?
KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 (270 MENIT)


Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (225 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara
bersama. umum tentang pengetahuan sanitasi higiene
2. Peserta didik disapa dan melakukan Dengan metode tanya jawab guru memberikan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. pertanyaan mengenai:
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas a. penampilan dan kerapihan
tentang kesepakatan yang akan diterapkan b. personal hygiene
dalam pembelajaran daring dan luring. 2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa melakukan studi pustaka (browsing dan/atau
selama tiga kali pertemuan ke depan akan mengunjungi perpustakaan) guna
mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau mengeksplorasi:
luring, dan materi hari ini adalah penampilan a. Standar penampilan dan rapi
dan kerapihan, sikap pelayanan dan motivasi b. Sikap Pelayanan
kerja. Dengan demikian wajib dikuasai peserta 3. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya
didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing
catatan apabila dibutuhkan. oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui depan kelas
pertanyaan pemantik: 4. Peserta didik diminta untuk menerapkan
a. Apakah kamu suka dengan penampilan standar penampilan dan kerapihan, sikap
menarik dan rapi? pelayanan
b. Dimanakah kamu dapat menemukan 5. Peserta didik diminta mengamati penampilan
seorang karyawan dengan penampilan dan kerapihan diri (format pengamatan
menarik dan rapi? terlampir)
c. Apa yang kamu rasakan saat melihat 6. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal
seorang karyawan dengan penampilan latihan
menarik dan rapi serta dengan sikap
pelayanan yang baik?
d. Apa harapanmu saat kamu mempelajari
tentang penampilan dan kerapihan, sikap
pelayanan dan motivasi kerja?

Kegiatan Penutup (15 menit) Referensi


1. Peserta didik dapat melakukan/ memberikan Guru mengingatkan agar peserta didik tetap patuh
penilaian baik dalam bentuk narasi/ gambar/ pada tata tertib sekolah dan menjaga keamanan diri
emotikon tertentu untuk menunjukkan serta kenyamanan lingkungan dimanapun berada.
pemahaman tentang topik hari ini. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan pertanyaan pemantik:
yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom Apakah kamu suka salon kecantikan yang bersih?
komentar. Bagaimana perasaan pelanggan salon jika
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang menemukan salon yang dikunjungi tidak bersih?
dihadapi selama mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru.

Refleksi Lembar Kegiatan


1. Apakah ada kendala pada kegiatan 1. Lembar Observasi Penampilan dan Kerapihan
pembelajaran? 2. Soal-soal Latihan Pertemuan 1
2. Apakah semua peserta didik aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


PERSONAL HYGIENE

Nama : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
No Absen : ……………………………………

Jawaban :
1. Pengertian personal hygiene
Jawaban : Personal hygiene adalah usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha
kesehatan individu maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia

2. Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga personal hygiene di perhotelan


Jawaban :
a. Kebersihan Diri Karyawan Hotel
 Mandi, sikat gigi, keramas, dan menggunakan deodoran
 Hindari kebiasaan menggigit kuku, duduk di meja kerja, meludah, merokok, dan sebagainya
b. Seragam
Menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan, resepsionis pria menggunakan kaos kaki dan sepatu
harus selalu disemir dan bebas debu
c. Perhiasan : menggunakan perhiasan yang sederhana dan tidak berlebihan
d. Rambut :
Rambut bersih dan rapi, resepsionis wanita yang rambutnya melebihi bahu harus memakai ikat
rambut dengan jepit atau ornamen rambut harus sederhana tetapi anggun
e. Tata rias : Resepsionis wanita sebaiknya menggunakan warna-warna yang lembut tetapi tetap
terlihat anggun dan rapi.

3. Bagaimanakah manfaat menjaga personal hygiene


Jawaban :
 Hidup lebih disiplin dalam kerja dan hasil
 Hidup sehat dan lebih percaya diri
 Hidup penuh arti untuk orang lain
 Membuat nyaman dan aman

4. Alat dan bahan yang diperlukan untuk menerapkan personal hygiene pada saat mencuci tangan
Jawaban : wastafel , air, dan sabun

5. Langkah-langkah menerapkan personal hygiene pada saat mencuci tangan


Jawaban :
1. Telapak dengan telapak
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dan telapak kiri di atas punggung tangan kanan
3. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci
5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
6. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya
7. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
PENGAYAAN :
1. Bagaimana sebaiknya standar penampilan dan kerapihan?
2. apa yang dimaksud excellent service?
3.. memahami komunikasi dengan kolega dan pelanggan
4. jelaskan pengertian komunikasi dalam lingkungan sosial yang beragam
5.Bagaimana sebaiknya tindakan kita dalam menangani situasi konflik

REMEDIAL :
1. Apa yang dimaksud personal hygiene?

2. Bagaimanakah manfaat menjaga personal hygiene


3. Langkah-langkah menerapkan personal hygiene pada saat mencuci tangan
4. Jelaskan yang dimaksud bekerja dalam tim
BAHAN BACAAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
A. Pengertian Hygiene
Kata Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A and Southgate, H.A, tahun 1986). Dalam sejarah Yunani
Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain
dari Hygiene yang intinya sama adalah:
 Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan
individu maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia
 Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan
sosial untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi
 Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan
atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada
 Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman, sehat dan bebas
pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga atau binatang lainnya.
 Menurut Brownell, hygiene adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi
kesehatan
 Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang
membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui
masyarakat.
 Menurut Prescott, hygiene menyangkut 2 (dua) aspek yaitu: a) yang menyangkut individu
(personal hygiene, dan 2) yang menyangkut lingkungan (environment).

Hygiene is a concept related to medicine as well as to personal and professional care


practices related to most aspects of living although it is most often associated with
cleanliness and preventative measures

B. Pelaksanaan Hygiene
Dalam pelaksanaan hygiene dan sanitasi di industri pariwisata perlu diketahui
terlebih dahulu perbedaan hygiene dan sanitasi, hygiene mebih menekankan kepada usaha
kesehatan individu sementara sanitasi lebih kepada kesehatan lingkungan hidup manusia itu
sendiri.
Seperti uraian diatas dapat diketahui bahwa personal hygiene menitik beratkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan individu. Dalam pelaksanaan personal hygiene di
industri pariwisata dan perhotelan hampir memiliki kesamaan, hanya saja ada beberapa
perbedaan yang dapat terlihat dari uraian berikut ini.
b. Kebersihan Diri Karyawan Hotel
1) Mandi setiap hari paling tidak sebelum mulai bekerja.
2) Gunakan deodoran yang bisa menyerap keringat dan dapat mencegah bau
badan.
3) Gunakan parfum secukupnya: aroma parfum harus lembut tidak menyengat.
4) Menyikat gigi anda setiap kali selesai makan.
5) Gunakan obat kumur untuk menghindari bau mulut.
6) Cuci tangan dengan sabun setelah selesai menggunakan toilet.
7) Rambut harus dijaga kebersihannya, dikeramas secara teratur dan disisir rapi.
8) Jari tangan harus dijaga kebersihannya, kuku dipotong rapi secara teratur
10) Sehat, terhindar dari berbagai penyakit kulit dan sebagainya.
11) Hindari kebiasaan menggigit kuku, duduk di meja kerja, meludah, merokok,
dan sebagainya

Gambar 1
Kebersihan diri karyawan
Sumber : http://ermaynee.files.wordpress.com/2010/01/cuci-tangan2.jpg
Gambar 2. Mencuci Tangan

c. Seragam
Ketentuan tentang seragam (uniform)
1) Pakaian seragam disediakan oleh pihak hotel
2) Resepsionis pria harus menggunakan kaos kaki setiap saat bekerja dan
warna yang dianjurkan adalah warna hitam
3) Sepatu harus selalu disemir dan bebas debu

Gambar 3
Seragam dan sepatu selalu bebas debu dan disemir

e. Perhiasan
1) Perhiasan. Hindari pemakaian yang berlebihan, gunakan perhiasan yang
sederhana tetapi anggun.
2) Cincin. Gunakan hanya satu cincin kawin atau cincin lain yang tidak
terlalu besar atau mencolok. Cincin dengan batu besar tidak
diperbolehkan. Jangan menggunakan cincin lebih dari dua pada kedua
tangan.
3) Jam tangan. Gunakan hanya satu jam tangan, jangan terlalu besar,
mengikat atau berwarna-warni.
4) Anting. Resepsionis wanita hanya diperbolehkan menggunakan satu pada
setiap telinga. Anting bisa berupa giwang yang terbuat dari emas perak
atau mutiara (pakai anting yang tidak menggantung).

√ X X
Gambar 4.
Anting yang diizinkan Bagi Seorang Receptionist

d. Rambut
1) Warna rambut harus terlihat alami, tidak menggunakan warna yang
mencolok. Gunakan yang konservatif dan anggun.
2) Rambut harus dijaga kebersihannya dan selalu tersisir rapi.
3) Resepsionis wanita yang memiliki rambut melebihi bahu harus memakai
ikat rambut supaya tetap terlihat rapi dan tidak jatuh menutupi muka.
4) Jepit atau ornamen rambut harus sederhana tetapi anggun dan disarankan
menggunakan warna yang senada dengan rambut anda.
5) Rambut bagi resepsionis pria harus di atas baju panjangnya dan tidak
menutupi telinga.
6) Hindari menggunakan minyak rambut atau gel yang berlebihan, tetapi
peliharalah supaya tata rambut tetap rapi.
7) Bagi resepsionis pria, kumis atau cambang harus dicukur setiap hari
supaya tetap terjaga kerapiannya.
8) Hindari model rambut yang dicukur seperti rapper (dikerok di atas telinga,
dan lainnya)

√ √ X X
Gambar 5
Grooming Rambut yang Benar dan Salah
f. Tata rias
1) Tata rias. Resepsionis wanita sebaiknya menggunakan warna-warna yang
lembut tetapi tetap terlihat anggun dan rapi.
2) Muka. Untuk kebersihan muka, cuci muka setiap hari agar tidak
berminyak dan bersih, gunakan pelembab untuk melembabkan wajah.
3) Bedak dasar. Dianjurkan untuk menggunakan bedak bubuk yang berwarna
senada dengan warna kulit anda. Supaya tetap terlihat segar, perbaiki rias
wajah setelah makan siang atau pada waktu istirahat.
4) Mata. Untuk tata rias mata gunakan warna yang lembut, hindari warna
yang telalu terang atau mencolok.
5) Maskara. Gunakan maskara warna hitam atau cokelat tua, tanpa
pemakaian yang berlebihan.
6) Garis mata. Gunakan garis mata untuk mempertegas mata supaya tetap dan
tidak terlihat mengantuk atau lelah.
7) Pemerah pipi. Gunakan pemerah pipi dengan warna yang senada dengan
tata rias mata dan lipstik.
8) Lipstik. Gunakan lipstik dengan warna yang lembut, hindari penggunaan
lipgloss yang terlalu mengkilat; gunakan pensil bibir yang sewarna dengan
lipstik anda.

√ X
Gambar 6.
Tata Rias yang diizinkan bagi seorang receptionist

C. Sarana yang diperlukan untuk pemeliharaan personal hygiene


Fasilitas yang diperlukan untuk memelihara personal hygiene adalah :
1. Kamar mandi dan toilet yang bersih, tersedia sabun cair dan cukup air
2. Tempat mencuci tangan atau washbasin
3. Pakaian seragam/pakaian kerja yang lengkap
4. Pemeriksaan kesehatan secara rutin
5. Makanan yang sehat dan bergizi
Setiap perusahaan memberikan pakaian seragam bagi stafnya, setiap unit kerja
memiliki seragam untuk menunjukkan identitas dari profesi/ pekerjaannya.
Tujuan dari pemberian seragam yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) pada bidang pariwisata adalah kenyamanan, keserasian dan keamanan dalam
menjalankan tugas serta untuk membedakan spesifikasi masing-masing bagian dalam
pekerjaan.
Selain pakaian seragam (uniform), kita juga harus menjaga kesehatan secara fisik
karena sehat secara fisik penting dalam melaksanakan rutinitas pekerjaan. Yang dimaksud
dengan sehat secara fisik adalah sehat jasmani, selalu menjaga, merawat dan melindungi diri
dari berbagai jenis penyakit dengan memperhatikan 5 (lima) hal yaitu: Sanitasi lingkungan,
personal higiene, nutrisi makanan yang dikonsumsi, istirahat yang cukup serta berolah raga.

D. Manfaat memelihara personal hygiene


Manfaat Hygiene di tempat kerja dapat adalah:
a. Hidup lebih disiplin dalam kerja dan hasil
b. Hidup sehat dan lebih percaya diri
c. Hidup penuh arti untuk orang lain
d. Membuat nyaman dan aman

GLOSARIUM
Bahan Saniter
Bahan kimia yang digunakan untuk merusak atau mengaktifkan bakteri yang terdapat
pada piring, panci, wajan dadar, meja, lantai dan semua permukaan peralatan makan
yang kontak dengan makanan dan minuman.
Bahan kimia pembersih
Bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan, kotoran, debu,
bahan-bahan asing atau bahan pengotor lainnya.
Chemical Sanitizing
Berbagai bahan kimia digunakan untuk sanitasi. Setiap bahan kimia memiliki komposisi
kimia dan aktifitas tertentu. Umumnya lebih pekat konsentrasi bahan sanitasi maka
lebih efektif cara kerjanya.
Excellent service adalah pelayanan prima
Hygiene
berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga
kesehatan (Streeth, J.A and Southgate, H.A, tahun 1986). Dalam sejarah Yunani
Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit).
Hygiene dan sanitasi lingkungan
pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi
kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak
sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan (Entjang, 2000).
Personal hygiene
adalah faktor yang sangat penting karena diri kita merupakan penghantar vector
penyakit dan dalam makanan merupakan penyebab penyakit
Sanitasi
Suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-undang Kesehatan
Nomor 23 Tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan
diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat
dilakukan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat
maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau
biologis termasuk perubahan perilaku.

DAFTAR PUSTAKA
 Yuliana, dkk. 2018. Hygiene, Sanitasi, dan Keselamatan & Kesehatan Kerja di
Bidang Pariwisata dan Operasional Hotel. Jakarta : Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi.
 Simanjuntak, Lisnawaty. 2013. Sanitasi, Hygiene, Dan Keselamatan Kerja Kelas X.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Video : https://www.youtube.com/watch?v=gyq27JQzV5M. Nafas Bau Bangke
Ampe Pingsan !! - Wara Wiri. Diunduh tanggal 19 Oktober 2018.
https://www.youtube.com/watch?v=3fvjPkOps48. Dirty Teen with Bad
Hygiene. Diunduh tanggal 19 Oktober 2018.
https://www.youtube.com/watch?v=HChg7g6oPjE. Cara Cuci Tangan
yang Benar Menurut WHO. Diunduh tanggal 19 Oktober 2018.
PERTEMUAN 2 (270 MENIT)
Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (225 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa 1. Peserta didik melakukan observasi tentang
bersama. penerapan penampilan dan kerapihan serta
2. Peserta didik disapa dan melakukan sikap layanan dan motivasi kerja petugas di
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. hotel yang dekat dengan sekolah
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas 2. Jika satu hotel menerima peserta didik lebih
tentang kesepakatan yang akan diterapkan dari satu kelompok, maka jadwal kunjungan
dalam pembelajaran daring dan luring pekan dibuat bergelombang
yang lalu untuk selalu diterapkan dalam setiap 3. Waktu observasi dibatasi maksimal 30 menit
pertemuan. 4. Setiap peserta didik diminta untuk mencatat
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa hari apa yang dilihat baik penampilan, kerapihan
ini akan melakukan kunjungan ke hotel terdekat dan sikap layanan sesuai pada format laporan
untuk observasi tentang standar penampilan hasil observasi (terlampir)
dan kerapihan sesuai dengan materi pekan yang 5. Hasil observasi didiskusikan di luar jam
lalu. Masing-masing peserta didik sudah dibuat pembelajaran. Lalu disusun hasil laporannya
dalam kelompok-kelompok (2-3 orang). Setiap 6. Peserta didik dapat mendiskusikan dan
kelompok diminta untuk berbagi tugas agar info membuat laporan observasinya di perpustakaan
yang diperoleh terarah dan optimal. Setiap atau tempat berkumpul lainnya
kelompok agar memperhatikan seorang 7. Peserta didik diingatkan untuk mempersiapkan
karyawan/ petugas suatu hotel dan membuat laporan observasi untuk dipresentasikan pada
laporan hasil observasi yang akan pertemuan mendatang
dipresentasikan di depan kelas pekan depan.
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap
patuh pada tata tertib sekolah dan menjaga
keamanan diri serta kenyamanan lingkungan
dimanapun berada.
6. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Apakah kamu suka dengan penampilan dan
kerapihan serta sikap pelayanan seorang
karyawan di hotel tersebut?
b. Apa yang kamu rasakan saat dilayani oleh
karyawan tersebut?
c. Bagaimana perasaan pelanggan/ tamu jika
melihat penampilan petugas dan
merasakan pelayanan yang tidak baik oleh
petugas?

Kegiatan Penutup (15 menit) Referensi


1. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan
2. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi
dari guru.

Refleksi Lembar Kegiatan


1. Apakah ada kendala pada kegiatan 1. Lembar Observasi Hotel
pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi?

LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LEMBAR OBSERVASI PERTEMUAN 2


1. Peserta didik melakukan observasi tentang penerapan penampilan dan kerapihan serta sikap
layanan dan motivasi kerja petugas di hotel yang dekat dengan sekolah
2. Setiap peserta didik diminta untuk mencatat apa yang dilihat baik penampilan, kerapihan dan
sikap layanan sesuai pada format laporan hasil observasi

Komponen/sub Hasil observasi


No
komponen Jenis Penilaian Kondisi
1. Personal hygiene dari ujung
rambut sampai ujung kaki
1. Penampilan (grooming) 2. Bersih dan Rapi

Komentar/Masukan

1. Kerapihan dalam berpakaian


(pemakaian uniform sesuai
2. kerapihan standar hotel)
2. Kerapihan dalam make up

Komentar/Masukan

3. sikap layanan 1. Apakah sudah memberikan


pelayanan yang ramah, dgn
prinsip 3S. Senyum, salam, dan
sapa
2. Apakah sdh melayani tamu sesuai
dengan keinginan tamu
Komentar/Masukan

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


PENGAYAAN :
1. Uraiakan personal grooming yang baik dalam bidang pariwisata
2. Jelaskan kegiatan yang dilakukan untuk  menjaga personal grooming sewaktu akan bekerja
3. tuliskan kebiasaan yang baik yang harus dimiliki oleh karyawan dalam menjaga penampilan
pribadinya

REMEDIAL
1. Jelaskan pengertian excellent service
2. tuliskan jenis perawatan personal hygiene
3. jelaskan manfaat personal hygiene

BAHAN BACAAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

LAMPIRAN
Ringkasan Materi

MELAKUKAN PEMELIHARAAN STANDAR KINERJA PRIBADI


Penampilan diri seorang hotelier akan mempresentasikan penampilan dan citra hotel secara keseluruhan.
Artinya jika seorang personel hotel berpenampilan menarik, rapi dan well grooming, maka orang akan
menilai bahwa  hotel  tempat  orang  tersebut  bekerja pasti bagus, demikian pula sebaliknya. Suatu
kondisi penampilan menyeluruh yang terawat, rapi dan bersih dari seseorang yang disesuaikan dengan
waktu, tempat, acara dan kepentingan perlu diperhatikan bagi seorang personel hotel.
A. Standar Kinerja Pribadi
Seseorang  yang  sangat  mempedulikan penampilan pribadinya akan banyak mengadakan  waktu 
melakukan  berbagai langkah dan sikap untuk menjaga personal grooming secara maksimal sesuai
dengan standar opini publik masyarakat dan norma yang  berlaku  di  lingkungan  masyarakat tersebut.
Pengertian grooming sendiri adalah berasal dari kata groom.  Menurut kamus Bahasa Indonesia artinya
mengurus, merawat, rapi, atau pelihara. Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri. Jadi pengertian
grooming secara singkat adalah penampilan  seseorang, dimulai dari cara berpakaian hingga dengan tutur
kata dan sopan santun, sehingga kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar sana. Tapi
juga harus diiringi dalam (inner beauty) oleh karena itu, perilaku juga harus diperhatikan dalam
berpenampilan.
Personal Grooming erat kaitannya dengan Well Grooming yang berasal dari bahasa Inggris.
Yaitu dari kata to groom yang berarti memelihara. Sedangkan well berarti  baik.  Jadi Well
Groomed berarti terpelihara dengan baik. Seseorang memperoleh julukan Well Groomed berarti
terpelihara dengan baik. Seseorang memperoleh Well Groomed apabila rambutnya  tersisir  dan 
berpotong  rapi, berpakaian rapi, dan luwes, sedap dipandang, serta menarik (Personal Appearance)
sesuai dengan etika dan tata krama  pergaulan, terutama pada bidang pekerjaanya. Ciri-ciri Well
Groomed, antara lain: rapi, bersih, cantik dan menarik, harmonis dan serasi.
Adapun personal grooming yang baik dalam bidang pariwisata adalah:
1. Mulai dari kebersihan diri atau personal hygiene
2. Uniform atau seragam   
 Pakaian seragam harus dijaga dengan baik  supaya  dapat  digunakan  sesuai dengan waktunya
 Tidak ada bagian yang sobek
 Di setrika dan dilicinkan, sehingga selalu rapi dan tidak kusut
 Selalu bersih dan tidak ada noda
 Gunakan pakaian seragam yang sesuai dengan ukuran tubuh
3. Hair/ Rambut Wanita:
 Bersih dan tidak berketombe
 Rambut dengan warna asli (tidak di warnai) dan mengkilat
 Rambut panjang sebaiknya diikat dan di harnet atau di sunggar
 Rambut tidak menutupi wajah
 Pilih assesories yang sederhana untuk rambut
4. Hair / Rambut Pria:
 Bersih dan tidak berketombe
 Warna asli dari rambut dan mengkilat
 Potongan rambut tidak mencolok/ sederhana
 Dipotong pendek dan rapi
 Wajah terhindar dari jenggot dan kumis
5. Teeth / Gigi
 Gigi disikat minimal 2x sehari
 Gigi bersih dari sisa makanan
 Napas tidak berbau
 Membiasakan menggunakan teeth floss/ benang pembersih gigi untuk menghindari sisa makanan
yang menyelip diantara gigi
6. Nails/ Kuku
 Kuku senantiasa pendek
 Bersih
 Tidak menggunakan kutek/ nail polish, untuk Front Office beberapa diperbolehkan menggunakan
kutek natural
7. Name tag/ Pelat nama
 Name tag selalu dipakai selama bertugas sesuai dengan desainnya.
 Dijaga agar tetap utuh dan mudah dibaca.
 Bersih, tidak tergores, dan tidak ternoda.
8. Jewelry/ Perhiasan
 Hanya satu cincin kawin yang boleh digunakan di tangan kiri atau tangan kanan.
 Tidak diizinkan memakai gelang
 Tidak boleh memakai kalung
 Hanya karyawan wanita yang boleh menggunakan anting-anting dengan bentuk menempel atau kecil
lengkap 1 pasang
 Mengenakan satu jam tangan kerja dengan warna natural dan bentuk normal
 Permukaan jam tidak boleh melebihi ukuran permukaan pergelangan tangan
 Karyawan dapur tidak diijinkan memakai jam tangan selama bertugas.
9. Make up /Dandanan
 Ringan dan sederhana menggunakan waran natural, tidak berlebihan
 Diwajibkan menggunakan lipstick bagi wanita
 Menggunakan parfum dengan wangian natural
 HIndari parfum dengan bau mencolok
 Kosmetik pria biasanya berupa deodorant, parfum, minyak rambut.
10. Shocks-stocking/ Kaus kaki
 Warna natural tidak bergambar, idealnya berwarna gelap seperti hitam atau yang ditetapkan oleh
perusahaan
 Terhindar dari bau keringat
 Kaos kaki dalam kondisi baik dan nyaman dikenakan
11. Shoes/ Sepatu
 Bersih dan di semir sesuai warna
 Desain sesuai dengan yang disediakan oleh perusahaan
 Menggunakan sepatu kerja/ pantofel yang sesuai ukuran kaki
 Disarankan tidak bertali (pria)

Untuk industry perhotelan, sesaat sebelum bekerja, karyawan perlu mempersiapkan diri untuk personal


grooming yang telah diterapkan oleh masing - masing perusahaan. Adapun kegiatan menjaga personal
grooming sewaktu akan bekerja adalah:
1. Datang ke tempat kerja lebih awal dan meminjam seragam dari bagian Uniform hotel
2. Mengenakan seragam sesuai departemen di loker karyawan
3. Berdandan dan merapikan riasan
4. Mengenakan stardar sepatu kerja/ vantofel
5. Tertib melakukan presensi kehadiran

Penampilan yang baik akan menunjukan profesionalitas  seseorang diperusahaan, sedangkan sebaliknya


penampilan yang kurang  baik membuat orang  lain  menilai tidak profesionalnya  seorang karyawan.
Berikut perilaku yang harus di hindari untuk mempersiapkan penampilan:
1. Membiasakan  tidak merawat seragam kerja dan  menyimpan  dalam  keadaan tidak rapi
2. Masuk kerja tidak tepat waktu bahkan terlambat, sehingga terburu-buru dalam menyiapkan
grooming
3. Mengenakan  seragam  seenaknya tidak sesuai aturan berseragam, sehingga kelihatan berantakan
4. Tidak  menerapkan  personal hygiene, seperti tidak cuci tangan setelah dari toilet, menempelkan sisa
makanan di dinding, rambut tidak disisir rapi
5. Rendahnya produktifitas kerja, karena gaya hidup kurang sehat dan tertib
6. Menunjukkan sikap  tidak profesional sebagai karyawan hotel

B. Personal Hygiene
Dalam bekerja, kerapian tidak saja dibutuhkan oleh karyawan, namun kebersihan dari karyawan
merupakan kunci dari standar  kerja karyawan.  Kebersihan yang kita kenal dengan sebutan Hygiene
adalah suatu pengetahuan yang membahas tentang kebersihan dan cara hidup sehat bagi seseorang.
Berbagai macam pengertian hygiene adalah:
• Menurut Gosh arti Hygiene adalah suatu ilmu di bidang kesehatan yang meliputi semua faktor yang
mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik individu maupun masyarakat.
• Menurut Shadily, Hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan yang  mempelajari tentang kesehatan.
Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat
untuk mencapai derajat kesehatan.
• Menurut Depkes RI (tahun 2004) pengertian Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan individu, misalnya mencuci tangan untuk kebersihan tangan,
mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk 
melindungi  keutuhan  makanan secara keseluruhan. Sedang dalam Depkes RI (1994) hygiene lebih
kepada upaya penyehatan diri.
• Menurut UU No. 2 Tahun 1996 pengertian Hygiene adalah semua usaha untuk memelihara,
melindungi, dan meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan
yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta  meningkatkan 
kesehatan  dalam perikemanusiaan.
Jadi dapat disimpulkan definisi Hygiene adalah semua usaha yang dilakukan baik secara inividu maupun
berkelompok untuk menjaga  dan  memelihara kesehatannya sehingga mampu melakukan aktivitas
dengan baik untuk kelangsungan hidupnya. Ruang lingkup hygiene sendiri memiliki dua lingkup yakni
Hygiene perorangan (Personal hygiene) dan Hygiene makanan dan  minuman  (Food Beverage Hygiene).
Materi Standar kinerja pribadi membahas pada lingkup Hygiene perorangan (Personal hygiene).
Perawatan yang dilakukan dalam rangka menciptakan kebersihan bagi diri seseorang akan mencerminkan
gaya hidup sehat dan disiplin, karena personal hygiene dilakukan setiap hari dan menjadi kebiasaan yang
baik bagi seorang karyawan. Adapun macam - macam perawatan personal hygiene:
• menyikat gigi setidaknya 2x sehari
• keramas secara berkala
• mandi setiap hari minimal 2x sehari
• mencukur kumis dan jenggot setiap hari
• menggunakan deodorant
• mencuci tangan dengan benar
Fungsi  dari menjaga personal hygiene adalah:
1. Untuk  membunuh bakteria dan kuman baik yang ada dilingkunagn sekitar (factor luar) maupun yang
berasal dari dalam diri seseorang (factor dalam)
2. Menghindari bau napas dan bau badan, dimana setiap jam air ludah mengeluarkan enzim begitu juga
dengan keringat.
3. Menerapkan hidup sehat, disiplin dan terhindar dari penyakit. Hal ini dikarenakan kebiasaan menjaga
kebersihan menjadi sebuah disiplin kegiatan sehari-hari seorang karyawan.
4. Meningkatkan rasa percaya diri dari karyawan, sehingga karyawan tidak segan/  berjauhan ketiak
memberikan pelayanan kepada pelanggan.
5. Memelihara kebersihan diri seseorang dan memperbaiki personal hygiene yang kurang
Salah satu penerapan personal hygiene yang paling mudah adalah mencuci tangan. Mencuci tangan
dapat dilakukan pada saat:
1. Cucilah tangan setelah merokok, karena sisa nikotin dalam rokok  masih menempel pada tangan si
perokok
2. Setelah menyentuh bagian tubuh
3. Setelah  keluar  dari toilet  atau dari jamban
4. Setelah memegang uang 
5. Setelah memegang sampah
6. Sesaat setelah batuk dan bersin
7. Setelah memegang hewan peliharaan
Terkait personal hygiene diatas, Posture/ sikap  tubuh saat bekerja  pun  menjadi perhatian bagai
karyawan. Posture adalah sikap tubuh atau posisi tubuh pada waktu melaksanakan tugas. Postur tubuh
ini juga dapat mempengaruhi tamu terhadap pelayanan yang diterima dan yang akan di terima. Postur
tubuh yang tegap dan sigap memberikan kesan bahwa karyawan tersebut  siap  melayani  dan 
meyakinkan akan dapat melayani dengan baik. Posture yang  baik  menandakan  bahwa  karyawan
tersebut siap melayani atau willing to serve people. Postur tubuh yang baik adalah :
1. Berdiri tegak pada kedua kaki. Tidak ada kaki  yang  ditekuk,  atau  digelayunkan atau digoyang-
goyang.
2. Dada dibusungkan keluar
3. Tonjolan perut ditarik sedikit.
4. Jangan bersandar pada furniture
5. Jangan bersandar pada tembok.
6. Jangan  berjuntai atau bersikap lemah lunglai
7. Jangan berpangku tangan
8. Jangan menunjukkan sikap yang tidak hygiene.
Sikap tubuh juga terkait dengan cara berjalan, cara berbicara dan sopan santun
Cara berjalan dan sopan santun  yang menunjukkan profesionalitas adalah
1. Cara berjalan Cara berjalan seorang personal hotel harus memperhatikan beberapa hal terutama
bagi mereka yang ada kecenderungan “direct contact” dengan guest  dan  visitors. Dengan  kata lain
mereka tidak boleh asal-asalan bersikap dalam berjalan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh
seorang personel  hotel  dalam  berjalan  antara lain
a. Berjalan  sesuai  dengan  kebutuhan, tidak terlalu cepat sehingga terkesan tergesa-gesa dan
tidak terlalu lambat sehingga terkesan malas-malasan.
b. Tidak boleh banyak menoleh ke kanan dan ke kiri
c. Tidak  boleh banyak  menunduk  atau menengadah, pandangan harus lurus ke depan.
d. Gaya berjalan hendaknya dikontrol jangan berlenggak-lenggok atau terlalu kaku.
e. Mempersilakan orang  lain  berjalan duluan pada saat berjalan satu arah.
f. Memberi jalan pada orang lain pada saat berpapasan dengan orang lain.
2. Cara berbicara Berbicara mengandung usaha, diharapkan dari  pembicaraan itu  akan menimbulkan
suatu efek atau yang dikehendaki, yaitun pengerrtian. Berbicara dikatakan efektif  apabila apa yang
dibicarakan itu mudah, cepat dan tepat  dimengerti oleh pendengarnya. Suatu pembicaraan yang
tidak terarah, terlalu bertele-tele, bukanlah merupakan cara  berbicara  yang efektif. Efektif tidaknya
seseorang itu berbicara, sangat ditentukan oleh kemampuan  pembicara  untuk  mempengaruhi  para
pendengarnya. Oleh karena itu, seorang pembicara yang baik adalah yang dapat mempengaruhi
pendengar-pendengar nya  dengan  sikap  dan  gerak-geriknya dari pada dengan perkataan-
perkataan nya. Sebelum kita berbicara, berbagai macam  persoalan  perlu  dipertanyakan terlebih
dahulu, yaitu:
a. Apa yang akan dibicarakan?
b. Dengan siapa kita akan berbicara?
c. Bagaimana cara kita berbicara?
d. Dimana kita akan berbicara?
e. Kapan akan dibicarakan?
f. Agar kita berbicara seseorang efektif dan  didengar  orang,  dapat  ditempuh berbagai cara,
misalnya : mengutarakan dorongan kebutuhan, menghargai para pendengar dan
memanfaatkan dorongan ingin tahu.
3. Sopan santun Beberapa contoh dari sopan santun yang dapat diberikan kepada tamu adalah:
a. Berbicaralah dengan suara yang jelas iramanya dan yang menyenangkan.
b. Mempunyai kebiasaan tersenyum saat berbicara
c. Mengucapkan salam kepada setiap orang yang ditemuinya, lebih-lebih jika disertai
penyebutan nama yang diberi salam.  Dalam  memberi  salam ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
i. Melihat kepada orang yang diberi salam
ii. Mempergunakan  suara  dengan volume yang cukup jelas
iii. Ucapkan  salam disertai  dengan senyuman
iv. Hindari kebiasaan  memotong pembicaraan orang lain.
d. Tampilkan  diri anda dalam keadaan siap menerima tamu dengan sikap badan yang baik,
muka ceria, tempat kerja rapi dan bersih serta peralatan dan bahan siap untuk dipakai.
e. Sapalah tamu saat ia menghampiri Anda dan tanyakan apa yang bisa anda bantu.
f. Selalu mengingat dan memanggil nama tamu dengan namanya.
g. Bersikap membantu  kepada setiap tamu
h. Jangan merokok jika sedang bekerja dan berada di area tamu.
i. Jangan bersin sambil menghadap tamu, gunakan saputangan bersih untuk menutup hidung
saat bersin.
j. Jangan menggaruk – garuk hidung atau memasukkan jari tangan ke lubang hidung.
k. Jangan  membuang sampah,  puntung rokok di sembarang tempat. Jika menemukan
kotoran  –  kotoran yang tidak pada tempatnya ambil dan buang ke tempat sampah. Bila
tidak memungkinkan melakukan sendiri laporkan kepada petugas yang bertanggung jawab.
l. Jangan membuat tempat kerja tidak teratur, simpan kertas atau peralatan kerja lain pada
tempatnya dengan baik.
Karyawan  merupakan  investasi  besar bagi sebuah perusahaan, sehingga
karyawan pun seharusnya paham  dan memiliki  kesadaran  diri  untuk  menjaga penampilan dan
kebersihan dirinya sehingga akan tercipta penampilan yang tampak menarik / apprearance.
Membiasakan diri menjadi karyawan yang memiliki sikap:
1. Neat & clean
2. Willing to serve people
3. Courtesy (manner)
4. Disciplined
5. Initiative to innovative
6. Loyalty
7. Honest
8. Communicative

DAFTAR PUSTAKA

Simanjuntak, Lisnawaty. 2013. Sanitasi, Hygiene, Dan Keselamatan Kerja Kelas X.


Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

GLOSARIUM
1. Grooming/ penampilan
2. Nails/ Kuku
3. Hair / rambut
4. Teeth / gigi
5. Uniform / seragam
6. Make up /Dandanan
7. Name tag/ Pelat nama
8. Jewelry/ Perhiasan
9. Shocks-stocking/ Kaos kaki
10. Shoes/ Sepatu
11. Neat & clean / rapi dan bersih
12. Willing to serve people/ keinginan melayani seseorang
13. Courtesy (manner) / kesopanan
14. Disciplined / disiplin
15. Initiative to innovative / inisiatif untuk berinovasi
16. Loyalty / kesetiaan, patuh, taat
17. Honest / kejujuran
18. Communicative / komunikasi

Anda mungkin juga menyukai