TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu memahami penampilan dan kerapihan, sikap pelayanan dan
motivasi kerja
2. Peserta didik mampu memahami komunikasi dengan kolega dan pelanggan
3. Peserta didik mampu memahami komunikasi dalam lingkungan sosial yang beragam
4. Peserta didik mampu memahami situasi konflik
5. Peserta didik mampu memahami bekerja dalam tim
ASESMEN
Asesmen yang akan digunakan pada pembelajaran ini adalah asesmen formatif dan sumatif, tentang:
1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: observasi
2. Keterampilan pribadi, menampilkan penampilan pribadi yang good looking
3. Pengetahuan Tertulis berupa essay
4. Pengayaan dan Remedial
Instrumen yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan asesmen adalah instrument tentang personal hygiene
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kamu suka dengan penampilan menarik dan rapi?
2. Apa yang kamu rasakan saat melihat seorang karyawan dengan penampilan menarik dan
rapi serta dengan sikap pelayanan yang baik?
3. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang penampilan dan kerapihan, sikap
pelayanan dan motivasi kerja?
4. Berapa kalikah anda mandi dan menggosok gigi dalam sehari?
5. Berapa kalikah anda mencuci rambut/ keramas dalam satu minggu?
6. Rambut, Kuku, kumis dan jenggot idealnya berapa kali dipotong?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
LAMPIRAN
Nama : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
No Absen : ……………………………………
Jawaban :
1. Pengertian personal hygiene
Jawaban : Personal hygiene adalah usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha
kesehatan individu maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia
4. Alat dan bahan yang diperlukan untuk menerapkan personal hygiene pada saat mencuci tangan
Jawaban : wastafel , air, dan sabun
REMEDIAL :
1. Apa yang dimaksud personal hygiene?
B. Pelaksanaan Hygiene
Dalam pelaksanaan hygiene dan sanitasi di industri pariwisata perlu diketahui
terlebih dahulu perbedaan hygiene dan sanitasi, hygiene mebih menekankan kepada usaha
kesehatan individu sementara sanitasi lebih kepada kesehatan lingkungan hidup manusia itu
sendiri.
Seperti uraian diatas dapat diketahui bahwa personal hygiene menitik beratkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan individu. Dalam pelaksanaan personal hygiene di
industri pariwisata dan perhotelan hampir memiliki kesamaan, hanya saja ada beberapa
perbedaan yang dapat terlihat dari uraian berikut ini.
b. Kebersihan Diri Karyawan Hotel
1) Mandi setiap hari paling tidak sebelum mulai bekerja.
2) Gunakan deodoran yang bisa menyerap keringat dan dapat mencegah bau
badan.
3) Gunakan parfum secukupnya: aroma parfum harus lembut tidak menyengat.
4) Menyikat gigi anda setiap kali selesai makan.
5) Gunakan obat kumur untuk menghindari bau mulut.
6) Cuci tangan dengan sabun setelah selesai menggunakan toilet.
7) Rambut harus dijaga kebersihannya, dikeramas secara teratur dan disisir rapi.
8) Jari tangan harus dijaga kebersihannya, kuku dipotong rapi secara teratur
10) Sehat, terhindar dari berbagai penyakit kulit dan sebagainya.
11) Hindari kebiasaan menggigit kuku, duduk di meja kerja, meludah, merokok,
dan sebagainya
Gambar 1
Kebersihan diri karyawan
Sumber : http://ermaynee.files.wordpress.com/2010/01/cuci-tangan2.jpg
Gambar 2. Mencuci Tangan
c. Seragam
Ketentuan tentang seragam (uniform)
1) Pakaian seragam disediakan oleh pihak hotel
2) Resepsionis pria harus menggunakan kaos kaki setiap saat bekerja dan
warna yang dianjurkan adalah warna hitam
3) Sepatu harus selalu disemir dan bebas debu
Gambar 3
Seragam dan sepatu selalu bebas debu dan disemir
e. Perhiasan
1) Perhiasan. Hindari pemakaian yang berlebihan, gunakan perhiasan yang
sederhana tetapi anggun.
2) Cincin. Gunakan hanya satu cincin kawin atau cincin lain yang tidak
terlalu besar atau mencolok. Cincin dengan batu besar tidak
diperbolehkan. Jangan menggunakan cincin lebih dari dua pada kedua
tangan.
3) Jam tangan. Gunakan hanya satu jam tangan, jangan terlalu besar,
mengikat atau berwarna-warni.
4) Anting. Resepsionis wanita hanya diperbolehkan menggunakan satu pada
setiap telinga. Anting bisa berupa giwang yang terbuat dari emas perak
atau mutiara (pakai anting yang tidak menggantung).
√ X X
Gambar 4.
Anting yang diizinkan Bagi Seorang Receptionist
d. Rambut
1) Warna rambut harus terlihat alami, tidak menggunakan warna yang
mencolok. Gunakan yang konservatif dan anggun.
2) Rambut harus dijaga kebersihannya dan selalu tersisir rapi.
3) Resepsionis wanita yang memiliki rambut melebihi bahu harus memakai
ikat rambut supaya tetap terlihat rapi dan tidak jatuh menutupi muka.
4) Jepit atau ornamen rambut harus sederhana tetapi anggun dan disarankan
menggunakan warna yang senada dengan rambut anda.
5) Rambut bagi resepsionis pria harus di atas baju panjangnya dan tidak
menutupi telinga.
6) Hindari menggunakan minyak rambut atau gel yang berlebihan, tetapi
peliharalah supaya tata rambut tetap rapi.
7) Bagi resepsionis pria, kumis atau cambang harus dicukur setiap hari
supaya tetap terjaga kerapiannya.
8) Hindari model rambut yang dicukur seperti rapper (dikerok di atas telinga,
dan lainnya)
√ √ X X
Gambar 5
Grooming Rambut yang Benar dan Salah
f. Tata rias
1) Tata rias. Resepsionis wanita sebaiknya menggunakan warna-warna yang
lembut tetapi tetap terlihat anggun dan rapi.
2) Muka. Untuk kebersihan muka, cuci muka setiap hari agar tidak
berminyak dan bersih, gunakan pelembab untuk melembabkan wajah.
3) Bedak dasar. Dianjurkan untuk menggunakan bedak bubuk yang berwarna
senada dengan warna kulit anda. Supaya tetap terlihat segar, perbaiki rias
wajah setelah makan siang atau pada waktu istirahat.
4) Mata. Untuk tata rias mata gunakan warna yang lembut, hindari warna
yang telalu terang atau mencolok.
5) Maskara. Gunakan maskara warna hitam atau cokelat tua, tanpa
pemakaian yang berlebihan.
6) Garis mata. Gunakan garis mata untuk mempertegas mata supaya tetap dan
tidak terlihat mengantuk atau lelah.
7) Pemerah pipi. Gunakan pemerah pipi dengan warna yang senada dengan
tata rias mata dan lipstik.
8) Lipstik. Gunakan lipstik dengan warna yang lembut, hindari penggunaan
lipgloss yang terlalu mengkilat; gunakan pensil bibir yang sewarna dengan
lipstik anda.
√ X
Gambar 6.
Tata Rias yang diizinkan bagi seorang receptionist
GLOSARIUM
Bahan Saniter
Bahan kimia yang digunakan untuk merusak atau mengaktifkan bakteri yang terdapat
pada piring, panci, wajan dadar, meja, lantai dan semua permukaan peralatan makan
yang kontak dengan makanan dan minuman.
Bahan kimia pembersih
Bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan, kotoran, debu,
bahan-bahan asing atau bahan pengotor lainnya.
Chemical Sanitizing
Berbagai bahan kimia digunakan untuk sanitasi. Setiap bahan kimia memiliki komposisi
kimia dan aktifitas tertentu. Umumnya lebih pekat konsentrasi bahan sanitasi maka
lebih efektif cara kerjanya.
Excellent service adalah pelayanan prima
Hygiene
berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga
kesehatan (Streeth, J.A and Southgate, H.A, tahun 1986). Dalam sejarah Yunani
Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit).
Hygiene dan sanitasi lingkungan
pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi
kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak
sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan (Entjang, 2000).
Personal hygiene
adalah faktor yang sangat penting karena diri kita merupakan penghantar vector
penyakit dan dalam makanan merupakan penyebab penyakit
Sanitasi
Suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-undang Kesehatan
Nomor 23 Tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan
diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat
dilakukan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat
maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau
biologis termasuk perubahan perilaku.
DAFTAR PUSTAKA
Yuliana, dkk. 2018. Hygiene, Sanitasi, dan Keselamatan & Kesehatan Kerja di
Bidang Pariwisata dan Operasional Hotel. Jakarta : Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi.
Simanjuntak, Lisnawaty. 2013. Sanitasi, Hygiene, Dan Keselamatan Kerja Kelas X.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Video : https://www.youtube.com/watch?v=gyq27JQzV5M. Nafas Bau Bangke
Ampe Pingsan !! - Wara Wiri. Diunduh tanggal 19 Oktober 2018.
https://www.youtube.com/watch?v=3fvjPkOps48. Dirty Teen with Bad
Hygiene. Diunduh tanggal 19 Oktober 2018.
https://www.youtube.com/watch?v=HChg7g6oPjE. Cara Cuci Tangan
yang Benar Menurut WHO. Diunduh tanggal 19 Oktober 2018.
PERTEMUAN 2 (270 MENIT)
Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (225 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa 1. Peserta didik melakukan observasi tentang
bersama. penerapan penampilan dan kerapihan serta
2. Peserta didik disapa dan melakukan sikap layanan dan motivasi kerja petugas di
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. hotel yang dekat dengan sekolah
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas 2. Jika satu hotel menerima peserta didik lebih
tentang kesepakatan yang akan diterapkan dari satu kelompok, maka jadwal kunjungan
dalam pembelajaran daring dan luring pekan dibuat bergelombang
yang lalu untuk selalu diterapkan dalam setiap 3. Waktu observasi dibatasi maksimal 30 menit
pertemuan. 4. Setiap peserta didik diminta untuk mencatat
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa hari apa yang dilihat baik penampilan, kerapihan
ini akan melakukan kunjungan ke hotel terdekat dan sikap layanan sesuai pada format laporan
untuk observasi tentang standar penampilan hasil observasi (terlampir)
dan kerapihan sesuai dengan materi pekan yang 5. Hasil observasi didiskusikan di luar jam
lalu. Masing-masing peserta didik sudah dibuat pembelajaran. Lalu disusun hasil laporannya
dalam kelompok-kelompok (2-3 orang). Setiap 6. Peserta didik dapat mendiskusikan dan
kelompok diminta untuk berbagi tugas agar info membuat laporan observasinya di perpustakaan
yang diperoleh terarah dan optimal. Setiap atau tempat berkumpul lainnya
kelompok agar memperhatikan seorang 7. Peserta didik diingatkan untuk mempersiapkan
karyawan/ petugas suatu hotel dan membuat laporan observasi untuk dipresentasikan pada
laporan hasil observasi yang akan pertemuan mendatang
dipresentasikan di depan kelas pekan depan.
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap
patuh pada tata tertib sekolah dan menjaga
keamanan diri serta kenyamanan lingkungan
dimanapun berada.
6. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Apakah kamu suka dengan penampilan dan
kerapihan serta sikap pelayanan seorang
karyawan di hotel tersebut?
b. Apa yang kamu rasakan saat dilayani oleh
karyawan tersebut?
c. Bagaimana perasaan pelanggan/ tamu jika
melihat penampilan petugas dan
merasakan pelayanan yang tidak baik oleh
petugas?
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Komentar/Masukan
Komentar/Masukan
REMEDIAL
1. Jelaskan pengertian excellent service
2. tuliskan jenis perawatan personal hygiene
3. jelaskan manfaat personal hygiene
LAMPIRAN
Ringkasan Materi
B. Personal Hygiene
Dalam bekerja, kerapian tidak saja dibutuhkan oleh karyawan, namun kebersihan dari karyawan
merupakan kunci dari standar kerja karyawan. Kebersihan yang kita kenal dengan sebutan Hygiene
adalah suatu pengetahuan yang membahas tentang kebersihan dan cara hidup sehat bagi seseorang.
Berbagai macam pengertian hygiene adalah:
• Menurut Gosh arti Hygiene adalah suatu ilmu di bidang kesehatan yang meliputi semua faktor yang
mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik individu maupun masyarakat.
• Menurut Shadily, Hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kesehatan.
Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat
untuk mencapai derajat kesehatan.
• Menurut Depkes RI (tahun 2004) pengertian Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan individu, misalnya mencuci tangan untuk kebersihan tangan,
mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk
melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Sedang dalam Depkes RI (1994) hygiene lebih
kepada upaya penyehatan diri.
• Menurut UU No. 2 Tahun 1996 pengertian Hygiene adalah semua usaha untuk memelihara,
melindungi, dan meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan
yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta meningkatkan
kesehatan dalam perikemanusiaan.
Jadi dapat disimpulkan definisi Hygiene adalah semua usaha yang dilakukan baik secara inividu maupun
berkelompok untuk menjaga dan memelihara kesehatannya sehingga mampu melakukan aktivitas
dengan baik untuk kelangsungan hidupnya. Ruang lingkup hygiene sendiri memiliki dua lingkup yakni
Hygiene perorangan (Personal hygiene) dan Hygiene makanan dan minuman (Food Beverage Hygiene).
Materi Standar kinerja pribadi membahas pada lingkup Hygiene perorangan (Personal hygiene).
Perawatan yang dilakukan dalam rangka menciptakan kebersihan bagi diri seseorang akan mencerminkan
gaya hidup sehat dan disiplin, karena personal hygiene dilakukan setiap hari dan menjadi kebiasaan yang
baik bagi seorang karyawan. Adapun macam - macam perawatan personal hygiene:
• menyikat gigi setidaknya 2x sehari
• keramas secara berkala
• mandi setiap hari minimal 2x sehari
• mencukur kumis dan jenggot setiap hari
• menggunakan deodorant
• mencuci tangan dengan benar
Fungsi dari menjaga personal hygiene adalah:
1. Untuk membunuh bakteria dan kuman baik yang ada dilingkunagn sekitar (factor luar) maupun yang
berasal dari dalam diri seseorang (factor dalam)
2. Menghindari bau napas dan bau badan, dimana setiap jam air ludah mengeluarkan enzim begitu juga
dengan keringat.
3. Menerapkan hidup sehat, disiplin dan terhindar dari penyakit. Hal ini dikarenakan kebiasaan menjaga
kebersihan menjadi sebuah disiplin kegiatan sehari-hari seorang karyawan.
4. Meningkatkan rasa percaya diri dari karyawan, sehingga karyawan tidak segan/ berjauhan ketiak
memberikan pelayanan kepada pelanggan.
5. Memelihara kebersihan diri seseorang dan memperbaiki personal hygiene yang kurang
Salah satu penerapan personal hygiene yang paling mudah adalah mencuci tangan. Mencuci tangan
dapat dilakukan pada saat:
1. Cucilah tangan setelah merokok, karena sisa nikotin dalam rokok masih menempel pada tangan si
perokok
2. Setelah menyentuh bagian tubuh
3. Setelah keluar dari toilet atau dari jamban
4. Setelah memegang uang
5. Setelah memegang sampah
6. Sesaat setelah batuk dan bersin
7. Setelah memegang hewan peliharaan
Terkait personal hygiene diatas, Posture/ sikap tubuh saat bekerja pun menjadi perhatian bagai
karyawan. Posture adalah sikap tubuh atau posisi tubuh pada waktu melaksanakan tugas. Postur tubuh
ini juga dapat mempengaruhi tamu terhadap pelayanan yang diterima dan yang akan di terima. Postur
tubuh yang tegap dan sigap memberikan kesan bahwa karyawan tersebut siap melayani dan
meyakinkan akan dapat melayani dengan baik. Posture yang baik menandakan bahwa karyawan
tersebut siap melayani atau willing to serve people. Postur tubuh yang baik adalah :
1. Berdiri tegak pada kedua kaki. Tidak ada kaki yang ditekuk, atau digelayunkan atau digoyang-
goyang.
2. Dada dibusungkan keluar
3. Tonjolan perut ditarik sedikit.
4. Jangan bersandar pada furniture
5. Jangan bersandar pada tembok.
6. Jangan berjuntai atau bersikap lemah lunglai
7. Jangan berpangku tangan
8. Jangan menunjukkan sikap yang tidak hygiene.
Sikap tubuh juga terkait dengan cara berjalan, cara berbicara dan sopan santun
Cara berjalan dan sopan santun yang menunjukkan profesionalitas adalah
1. Cara berjalan Cara berjalan seorang personal hotel harus memperhatikan beberapa hal terutama
bagi mereka yang ada kecenderungan “direct contact” dengan guest dan visitors. Dengan kata lain
mereka tidak boleh asal-asalan bersikap dalam berjalan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh
seorang personel hotel dalam berjalan antara lain
a. Berjalan sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu cepat sehingga terkesan tergesa-gesa dan
tidak terlalu lambat sehingga terkesan malas-malasan.
b. Tidak boleh banyak menoleh ke kanan dan ke kiri
c. Tidak boleh banyak menunduk atau menengadah, pandangan harus lurus ke depan.
d. Gaya berjalan hendaknya dikontrol jangan berlenggak-lenggok atau terlalu kaku.
e. Mempersilakan orang lain berjalan duluan pada saat berjalan satu arah.
f. Memberi jalan pada orang lain pada saat berpapasan dengan orang lain.
2. Cara berbicara Berbicara mengandung usaha, diharapkan dari pembicaraan itu akan menimbulkan
suatu efek atau yang dikehendaki, yaitun pengerrtian. Berbicara dikatakan efektif apabila apa yang
dibicarakan itu mudah, cepat dan tepat dimengerti oleh pendengarnya. Suatu pembicaraan yang
tidak terarah, terlalu bertele-tele, bukanlah merupakan cara berbicara yang efektif. Efektif tidaknya
seseorang itu berbicara, sangat ditentukan oleh kemampuan pembicara untuk mempengaruhi para
pendengarnya. Oleh karena itu, seorang pembicara yang baik adalah yang dapat mempengaruhi
pendengar-pendengar nya dengan sikap dan gerak-geriknya dari pada dengan perkataan-
perkataan nya. Sebelum kita berbicara, berbagai macam persoalan perlu dipertanyakan terlebih
dahulu, yaitu:
a. Apa yang akan dibicarakan?
b. Dengan siapa kita akan berbicara?
c. Bagaimana cara kita berbicara?
d. Dimana kita akan berbicara?
e. Kapan akan dibicarakan?
f. Agar kita berbicara seseorang efektif dan didengar orang, dapat ditempuh berbagai cara,
misalnya : mengutarakan dorongan kebutuhan, menghargai para pendengar dan
memanfaatkan dorongan ingin tahu.
3. Sopan santun Beberapa contoh dari sopan santun yang dapat diberikan kepada tamu adalah:
a. Berbicaralah dengan suara yang jelas iramanya dan yang menyenangkan.
b. Mempunyai kebiasaan tersenyum saat berbicara
c. Mengucapkan salam kepada setiap orang yang ditemuinya, lebih-lebih jika disertai
penyebutan nama yang diberi salam. Dalam memberi salam ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
i. Melihat kepada orang yang diberi salam
ii. Mempergunakan suara dengan volume yang cukup jelas
iii. Ucapkan salam disertai dengan senyuman
iv. Hindari kebiasaan memotong pembicaraan orang lain.
d. Tampilkan diri anda dalam keadaan siap menerima tamu dengan sikap badan yang baik,
muka ceria, tempat kerja rapi dan bersih serta peralatan dan bahan siap untuk dipakai.
e. Sapalah tamu saat ia menghampiri Anda dan tanyakan apa yang bisa anda bantu.
f. Selalu mengingat dan memanggil nama tamu dengan namanya.
g. Bersikap membantu kepada setiap tamu
h. Jangan merokok jika sedang bekerja dan berada di area tamu.
i. Jangan bersin sambil menghadap tamu, gunakan saputangan bersih untuk menutup hidung
saat bersin.
j. Jangan menggaruk – garuk hidung atau memasukkan jari tangan ke lubang hidung.
k. Jangan membuang sampah, puntung rokok di sembarang tempat. Jika menemukan
kotoran – kotoran yang tidak pada tempatnya ambil dan buang ke tempat sampah. Bila
tidak memungkinkan melakukan sendiri laporkan kepada petugas yang bertanggung jawab.
l. Jangan membuat tempat kerja tidak teratur, simpan kertas atau peralatan kerja lain pada
tempatnya dengan baik.
Karyawan merupakan investasi besar bagi sebuah perusahaan, sehingga
karyawan pun seharusnya paham dan memiliki kesadaran diri untuk menjaga penampilan dan
kebersihan dirinya sehingga akan tercipta penampilan yang tampak menarik / apprearance.
Membiasakan diri menjadi karyawan yang memiliki sikap:
1. Neat & clean
2. Willing to serve people
3. Courtesy (manner)
4. Disciplined
5. Initiative to innovative
6. Loyalty
7. Honest
8. Communicative
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
1. Grooming/ penampilan
2. Nails/ Kuku
3. Hair / rambut
4. Teeth / gigi
5. Uniform / seragam
6. Make up /Dandanan
7. Name tag/ Pelat nama
8. Jewelry/ Perhiasan
9. Shocks-stocking/ Kaos kaki
10. Shoes/ Sepatu
11. Neat & clean / rapi dan bersih
12. Willing to serve people/ keinginan melayani seseorang
13. Courtesy (manner) / kesopanan
14. Disciplined / disiplin
15. Initiative to innovative / inisiatif untuk berinovasi
16. Loyalty / kesetiaan, patuh, taat
17. Honest / kejujuran
18. Communicative / komunikasi