Makalah Fiqh Ibadah Kel 9
Makalah Fiqh Ibadah Kel 9
Disusun oleh
Tim penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Syariat haji merupakan syariat yang terakhir diberikan oleh Allah Swt untuk
dilaksanakan manusia. Menurut Jumhur Ulama, ibadah ini diresmikan menjadi
syari'at nabi Muhammad Saw pada tahun ke-4 H. Dalam ibadah haji terdapat
beberapa rukun dan syarat haji. Thawaf merupakan salah satu rukun haji, bahkan
lebih dari itu thawaf merupakan ibadah tersendiri yang disunahkan melakukannya
setiap saat. Yang terpenting dari thawaf adalah ibadah pembuka dan penutup ibadah
haji. Di samping itu, thawaf dapat dilakukan di luar musim haji atau umrah. Pada
waktu thawaf orang perempuan dan laki-laki boleh bersama-sama, boleh
menjinjing tas, menggendong anak, berpegangan satu sama lain dan sebagainya.
Al-Qur'an dan al-Hadits sebagai landasan pokok telah mensyariatkan thawaf. Akan
tetapi para ulama berbeda pendapat ketika menetapkan syarat-syarat yang harus
dilakukan bagi seseorang yang hendak melakukan thawaf. Sesuai Dengan Judul
Yang Diangkat Dalam Penelitian Ini, Penulis Akan Mencoba Membahas Lebih
Lanjut Tentang Apa itu thawaf dan apa saja macam-macam thawaf Beserta
Hukumnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud Dengan Thawaf?
2. Apa Saja Macam macam Thawaf dan Hukumnya?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Agar memahami tentang Apa Itu Thawaf
2. Untuk mengetahui Dan Memahami Macam-macam Thawaf Dan Hukumnya
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Thawaf
Thawaf secara bahasa berasal dari kata - yang berarti mengelilingi. Di dalam
manasik haji, mempunyai arti yang banyak atau suka mengadakan perjalanan
mengelilingi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Thawaf berarti mengelilingi,
maksudnya mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dan diakhiri pada
arah sejajar Hajar Aswad, dimana posisi Ka’bah harus berada di sebelah kiri orang
yang thawaf (muthawwif). Thawaf merupakan salah satu amalan terpenting dari
beberapa amalan ibadah haji. Lebih dari itu, thawaf adalah ibadah tersendiri yang
sunat dilakukan setiap saat. Kecuali itu, thawaf adalah ibadah pembuka dan penutup
ibadah haji. Disamping itu, thawaf dapat dilakukan diluar musim haji atau umroh.
Tujuannya adalah untuk menghidupkan syiar masjid al-Haram, disamping untuk
memperoleh pahala yang besar dari Allah.
2
Para ulama telah ijma’ bahwa thawaf merupakan salah satu diantara rukun haji,
hingga bila tidak dilakukan oleh seseorang yang berhaji, maka hajinya batal. Hal
ini berdasarkan firman Allah :1
1
Hasuna,/Apaitu tawaf, jenisjenis, tata cara dan sunnah Pelaksanaannya/
https://hasuna.co.id/apa-itu-tawaf/. Diakses Pada 26 Oktober 2021
Muhammad Abduh Tuasikal/Hukum Seputar Tasawuf/ https://muslim.or.id/18440-hukum-seputar-
thawaf.html/. Diakses Pada 26 Oktober 2021
3
C. Macam – Macam Thawaf
Sulaiman Fahad dalam Nihayatul Mathaf menjelaskan bahwa melaksanakan
thawaf merupakan bukti keimanan seorang hamba kepada Rabb-nya dalam2
melaksanakan syariat-syairat yang diperintahkan sebagaimana firman Allah dalam
QS. AL-Hajj; 26. Adapun hikmah disyariatkan thawaf adalah untuk mengingat
kebesaran Allah Swt dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadis riwayat Aisyah:
إنما جعل الطواف بالبيت وبين الصفا: عن عائشة رضي هللاا عنها قالت قال رسول هللاا صلى هللاا عليه وسلم
والمروة ورمي الجمار إلقامة ذكر هللاا
Dari Sayyidah Aisyah Ra, Rasulullah Saw berkata, “Sesungguhnya mengelilingi
ka’bah, (lari-lari kecil) antara shafa dan marwa dan melempar jumrah didirikan
untuk mengingat Allah.” (HR. Abu Dawud)
Ada Lima jenis thawaf yang dilakukan jamaah haji, sebagai berikut;
1. Pertama. Thawaf Qudum yaitu thawaf yang dilakukan oleh jamaah haji
ketika pertama kali datang ke Makkah sebagai penghormatan terhadap
Baitullah. Kecuali Imam Malik, hukum melaksanakan thawaf qudum adalah
sunnah menurut mayoritas ulama, karena ia seperti shalat tahiyatul masjid
yang sunah dikerjakan saat pertama memasuki masjid.
2. Kedua. Thawaf Ifadah yaitu thawaf rukun haji yang dilakukan pada hari
tasyrik. Thawaf ini dilakukan oleh orang-orang yang haji setelah
melaksanakan manasik di Mina, termasuk jumrah ‘aqabah, menyembelih,
bercukur atau memotong rambut, kemudian kembali ke Mekah, dan setelah
sampai disana dia berthawaf. Thawaf ini dinamakan thawaf ziarah, karena
meninggalkan Mina dan menziarahi Baitullah.Dinamakan thawaf ifadhah,
karena dia telah kembali dari Mina ke Mekah. Juga dinamakan thawaf haji,
karena ia merupakan salah satu rukun haji. Ini disebut juga thawaf haji yang
wajib dilakukan semua jamaah haji.
3. Ketiga. Thawaf sunnat merupakan thawaf yang dilakukan setiap masuk
Masjidil Haram tanpa pakaian ihram dan bukan dalam rangkaian haji.
Sehingga thawaf ini dapat dikerjakan kapan saja apabila memungkinkan
tanpa diikuti dengan sa’i. Ulama Imamiyah menambahkan satu thawaf lain
dari ketiga thawaf tersebut, yaitu thawaf perempuan. Mereka berpendapat
bahwa thawaf ini wajib hukumnya dan tidak boleh meninggalkannya dalam
umrah mufradah, dan dalam haji, baik tamattu’, qiran, maupun ifrad.
4. Keempat. Thawaf Wada’ yaitu thawaf yang dilakukan sebelum jamaah
haji meninggalkan Makkah sebagai bentuk penghormatan terakhir sebelum
2
Muhammad Hafil/Hukum Thawaf wada Menurut Imam Mazhab/
https://ihram.co.id/berita/qjo2gv430/hukum-tawaf-wada-menurut-imam-mazhab/. Diakses pada 26
oktober 2021
4
3
pulang. Terdapat dua pendapat mengenai hukum melaksanakan thawaf
wada’. Mayoritas ulama berpendapat thawaf ini wajib dan denda bagi yang
meninggalkan kecuali bagi perempuan yang haid. Berdasarkan hadis
riwayat Ibnu Abbas berikut
أمر الناس أن يكون آخر عهدهم بالبيت إال أنه خفف عن:عن ابن عباس رضي هللاا عنهما أنه قال
الحائض
3
Almanhaj/Thawaf wada’ salah satu kewajiban dalam haji, dan hukum meninggalkan thawaf
wada’ dalam haji/ https://almanhaj.or.id/1712-thawaf-wada-salah-satu-kewajiban-dalam-haji-dan-
hukum-meninggalkan-thawaf-wada-dalam-haji.html./ diakses pada 26 oktober 2021
5
Menurut Imam Malik, orang sakit atau użur dapat mengikuti pendapat
ini.
5. Kelima. Thawaf nadzar.
Thawaf ini merupakan thawaf yang dinadzarkan. Thawaf nadzar hukumnya
wajib dikerjakan karena nadzarnya, dan waktunya kapan saja.
اللهـم ايمانـا بـك وتصـديقا بكتابـك ووفـاء بعهـدك وتباعـا لسـنة النبـي, بسـماهللاا وهللاا اكبـر
صلى هللاا عليه وسلم
Artinya :“dengan menyebut nama Allah, dan Allah Mahabesar, ya Allah,
(hamba melakukan hal ini) karna beriman kepadaMu, meyakini
(kebenaran) kitabMu, memenuhi janjiMu, dan mengikuti sunnah
Nabi Muhammad SAW”
2. Jika telah memulai thawaf, disunnahkan untuk berlari-lari kecil pada tiga
putaran pertama dengan mengambil posisi yang dekat dengan Ka’bah dan
berjalan biasa pada empat putaran berikutnya. Jika seseorang tidak
mungkin berlari-lari kecil atau tidak mungkin mendekat dengan Ka’bah
karna banyak orang yang thawaf dan suasana yang berdesak-desakan, maka
hendaknya ia melakukan thawaf semampunya. Dalam setiap putaran,
disunnahkanmenyentuh rukun yamani mencium atau menyentuh hajar
aswad dengan doa
ر بنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى االخرة حسنة وقنا عذاب النار
Artinya :“ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan diakhirat dan periharalah
kami siksa neraka”
3. Disunnahkan untuk memperbanyak zikir dan do’a. Dalam hal ini,
seseorang boleh memilih zikir dan do’a yang diinginkannya tanpa harus terikat
6
dengan zikir 4dan do’a tertentu atau meniru apa yang diulang-ulang orang yang
thawaf sekelilingnya.
4
Dedu, M. (2019). HUKUM IBADAH THAWAF BAGI WANITA HAIDH MENURUT IMAM
IBNU MAS’UD AL-KASANI AL-HANAFY. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(5),
107-114.
Almanhaj/Thawaf wada’ salah satu kewajiban dalam haji, dan hukum meninggalkan thawaf
wada’ dalam haji/ https://almanhaj.or.id/1712-thawaf-wada-salah-satu-kewajiban-dalam-haji-dan-
hukum-meninggalkan-thawaf-wada-dalam-haji.html./ diakses pada 26 oktober 2021
7
b. Rukun Thawaf
Ada beberapa hal yang wajib pada thawaf selain syarat-syarat
diatas, yaitu :
1. Niat.
2. Thawaf sambil berjalan kaki.
3. Memulai dari hajar aswad.
4. Menjadikan Baitulllah disamping kirinya.
5. Memasukkan Hijir Ismail didalam thawaf. Jika seseorang tidak memutari
Hijir, sehingga ka' bah berada disebelah kirinya, sementara Hijir Ismail ada
disebelah kanannya, maka dia harus mengulangi gerakan itu.
6. Semua badan harus diluar Baitullah. Andaikata ia berjalan diatas trap
ka’bah maka tidak sah thawafnya, sebab trap ka’bah termasuk bagian dari
bangunan ka’bah. Demikian juga andaikata tangannya (lurus kebawah)
segaris dengan trap ka’bah maka juga tidak sah thawafnya. Masalah ini
sangat pelik dan jarang orang yang mau memperhatikannya. Karena itu,
usahakan untuk mengetahui masalah ini
7. Thawaf dilakukan antara ka’bah, dan maqam Ibrahim as.
8. Menyempurnakan tujuh kali putaran, tidak boleh lebih tidak boleh
kurang.
c. Hal-hal yang disunatkan dalam thawaf Ada beberapa pekerjaan yang
disunatkn dalam mengerjakan thawaf, yaitu :
1. Menghadap hajar aswad pada waktu memulai thawaf sambil membaca
takbir, tahlil, dan mengangkat tangan seperti mengangkatnya pada
waktu shalat, mengusap hajar aswad (istilam) dan meletakkan pipi
diatasnya (bila memungkinkan). Kalau tidak, hendaklah diusap saja
dengan tangan, lalu tangan dicium atau disentuhnya dengan sesuatu, lalu
dicium benda yang dipakai untuk menyentuh tadi. Apabila hal itu tidak
dapat dilakukan,sekurang- kurangnya diisyaratkan kepada hajar aswad
dengan tongkat atauyang lainnya, kemudian diciumnya.
2. Meletakkan pertengahan kain penutup badan ketengah ketiak kanan,
danmeletakkan kedua ujungnya atas bahu kiri
3. Berjalan cepat dengan menggerakkan kedua bahu dan dengan langkah
pendek yang diisyaratkan untuk menampakkan kekuatan ketangkasan
pada tiga kali keliling pertama.
4. berjalan biasa pada putaran keempat sisanya.
5. Mengusap rukun yamani dengan tangan
6. Shalat dua rakaat setelah thawaf
Mengerjakan dua rakaat shalat sunnat sesudah thawaf, mengingat hadits
Nabi :
8
عـن عبـدهللاا بـن اوف قـال اعتمـر رسـول هللاا صـلى هللاا عليـه وسـلم فطـاف بالبيـت وصـلى
5
)خلفمقام ركعتين (رواه البخاري
Artinya: “Dari Abdullah bin Aufa ra.: Rasulullah mengerjakan umrah,
lalu thawaf keliling ka’bah dan sembahyang dua rakaat dibelakang
maqam.”
5
Ali Syari’ati, Haji,(Bandung, Pustaka, 1983), hlm. 33. 6 Ahmad Warsan Munawir, Al-Munawir,
Kamus Arab-Indonesia, ( Yogyakarta , 1984),
h. 872
7 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai
Pustaka, 1997),Ed.2, cet. 9 h. 1016. 8 Ishak Farid, Ibadah Haji dalam Filsafat Hukum Islam, (
Jakarta, Rineka Cipta, 1999), h. 5
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Thawaf berarti mengelilingi, maksudnya mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh
putaran, dimulai dan diakhiri pada arah sejajar Hajar Aswad, dimana posisi Ka’bah
harus berada di sebelah kiri orang yang thawaf (muthawwif). Thawaf merupakan
salah satu amalan terpenting dari beberapa amalan ibadah haji. Lebih dari itu,
thawaf adalah ibadah tersendiri yang sunat dilakukan setiap saat. Kecuali itu,
thawaf adalah ibadah pembuka dan penutup ibadah haji. Disamping itu, thawaf
dapat dilakukan diluar musim haji atau umroh. Tujuannya adalah untuk
menghidupkan syiar masjid al-Haram, disamping untuk memperoleh pahala yang
besar dari Allah.
Ada Lima jenis thawaf yang dilakukan jamaah haji, sebagai berikut;
1. Pertama. Thawaf Qudum yaitu thawaf yang dilakukan oleh jamaah haji
ketika pertama kali datang ke Makkah sebagai penghormatan terhadap
Baitullah. Kecuali Imam Malik, hukum melaksanakan thawaf qudum adalah
sunnah menurut mayoritas ulama, karena ia seperti shalat tahiyatul masjid
yang sunah dikerjakan saat pertama memasuki masjid.
2. Kedua. Thawaf Ifadah yaitu thawaf rukun haji yang dilakukan pada hari
tasyrik. Thawaf ini dilakukan oleh orang-orang yang haji setelah
melaksanakan manasik di Mina, termasuk jumrah ‘aqabah, menyembelih,
bercukur atau memotong rambut, kemudian kembali ke Mekah, dan setelah
sampai disana dia berthawaf. Thawaf ini dinamakan thawaf ziarah, karena
meninggalkan Mina dan menziarahi Baitullah.Dinamakan thawaf ifadhah,
karena dia telah kembali dari Mina ke Mekah. Juga dinamakan thawaf haji,
karena ia merupakan salah satu rukun haji. Ini disebut juga thawaf haji yang
wajib dilakukan semua jamaah haji.
3. Ketiga. Thawaf sunnat merupakan thawaf yang dilakukan setiap masuk
Masjidil Haram tanpa pakaian ihram dan bukan dalam rangkaian haji.
Sehingga thawaf ini dapat dikerjakan kapan saja apabila memungkinkan
tanpa diikuti dengan sa’i. Ulama Imamiyah menambahkan satu thawaf lain
dari ketiga thawaf tersebut, yaitu thawaf perempuan. Mereka berpendapat
bahwa thawaf ini wajib hukumnya dan tidak boleh meninggalkannya dalam
umrah mufradah, dan dalam haji, baik tamattu’, qiran, maupun ifrad.
4. Keempat. Thawaf Wada’ yaitu thawaf yang dilakukan sebelum jamaah haji
meninggalkan Makkah sebagai bentuk penghormatan terakhir sebelum
pulang. Terdapat dua pendapat mengenai hukum melaksanakan thawaf
wada’. Mayoritas ulama berpendapat thawaf ini wajib dan denda bagi yang
10
meninggalkan kecuali bagi perempuan yang haid. Berdasarkan hadis
riwayat Ibnu Abbas berikut
5. Kelima. Thawaf nadzar.
Thawaf ini merupakan thawaf yang dinadzarkan. Thawaf nadzar hukumnya
wajib dikerjakan karena nadzarnya, dan waktunya kapan saja
11
DAFTAR PUSTAKA
1
Hasuna,/Apaitu tawaf, jenisjenis, tata cara dan sunnah Pelaksanaannya/
https://hasuna.co.id/apa-itu-tawaf/. Diakses Pada 26 Oktober 2021
Muhammad Abduh Tuasikal/Hukum Seputar Tasawuf/ https://muslim.or.id/18440-
hukum-seputar-thawaf.html/. Diakses Pada 26 Oktober 2021
Muhammad Hafil/Hukum Thawaf wada Menurut Imam Mazhab/
https://ihram.co.id/berita/qjo2gv430/hukum-tawaf-wada-menurut-imam-mazhab/.
Diakses pada 26 oktober 2021
Almanhaj/Thawaf wada’ salah satu kewajiban dalam haji, dan hukum
meninggalkan thawaf wada’ dalam haji/ https://almanhaj.or.id/1712-thawaf-wada-
salah-satu-kewajiban-dalam-haji-dan-hukum-meninggalkan-thawaf-wada-dalam-
haji.html./ diakses pada 26 oktober 2021
Dedu, M. (2019). HUKUM IBADAH THAWAF BAGI WANITA HAIDH
MENURUT IMAM IBNU MAS’UD AL-KASANI AL-HANAFY. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(5), 107-114.
Muhammad Sayyid Sabiq, fiqih sunnah, Terj. Abu Syauqina, Abu Aulia
Rahma,(Jakarta:Pt.Tinta Abadi Gemilang),Jilid III, h.1.
12