LAMPIRAN 2
Total bahan baku yang dibutuhkan : 7.851 kg/batch (Termasuk kebutuhan NaOH, Citric
Acid, dan air proses)
L-2.1.2 Komposisi massa bahan baku dan produk
L-2.1
Institut Teknologi Indonesia
L-2.2
Institut Teknologi Indonesia
Cutting (Pemotongan) befungsi untuk mencacah atau memotong kulit ikan sehingga
ukurannya menjadi lebih kecil. Ukuran kulit ikan diperkecil untuk mempermudah proses
perendaman pada tangki alkali treatment dan tangki acid treatment sehingga tiap partikel
kolagen yang ada di dalam kulit dapat terkena treatment alkali maupun asam dengan merata.
Potongan kulit ikan diharapkan menjadi 1-2 cm.
Kondisi Operasi:
Temperatur = 10°C
Tekanan = 101,325 kPa
L-2.3
Institut Teknologi Indonesia
Tangki Washing merupakan tangki yang berfungsi untuk mencuci bahan baku kulit
ikan sehingga terbebas dari fatty (lemak) yang masih menempel pada kulit ikan.
Kondisi Operasi:
Temperatur : 10°C
L-2.4
Institut Teknologi Indonesia
Tempertaur aliran 4 = 10 oC
n ΔHsoln* ΔHsoln
L-2.5
Institut Teknologi Indonesia
ΔHsoln -16436,213
Qsoln 16436,213
Kalkulasi Neraca Energi
Tujuan: menghitung temperatur produk Washing akibat adanya penambahan air pada proses
pencucian bahan baku kulit ikan.
Masuk
Komponen
M H* H
CaCO3 472,573 -1451,884 -686121,203
Na2CO3 411,529 -1815 -746926,005
C102H149N31O38 182,930 -54540 -9976980,539
H2O 245150,058 -1121,214 -274865637,095
Total Entalpi Masuk (Hin) (Joule) -286275664,842
Total Entalpi Masuk (Hin) (Kj/batch) -286275,665
m = massa komponen (kg/batch); H* = entalpi spesifik komponen (kJ/kg); H = entalpi total komponen
(kJ/h)
Tabel L-2. 10 Entalpi Aliran Keluar Washing (MT-01) pada10 oC
Keluar
Komponen
M H* H
CaCO3 472,573 -1535,146 -725468,630
Na2CO3 411,529 -1919,512 -789935,787
C102H149N31O38 182,930 -57680,543 -10551478,891
H2 O 245150,058 -1185,580 -290644994,587
Total Entalpi Keluar (Hout) (Joule) -302711877,895
Total Entalpi Keluar (Hout) (Kj/batch) -302711,878
Hin + Qsoln = Hout
-286275,665+ 16436,213 = Hout
L-2.6
Institut Teknologi Indonesia
L-2.7
Institut Teknologi Indonesia
Mixing tank NaOH merupakan tangki NaOH yang befungsi untuk menghomogenkan
padatan NaOH dengan air agar konsentrasi yang dibutuhkan mencapai 0,2%. Larutan NaOH
yang diperoleh dari Mixing Tank NaOH ini kemudian diumpankan ke dalam alkali treatment
untuk proses pretreatment pada kolagen.
MT-102
A B
L-2.8
Institut Teknologi Indonesia
Tabel L-2. 12 Ringkasan neraca massa unit mixing tank NaOH (MT-102)
n ΔHsoln* ΔHsoln
(kmol/h) (kJ/kmol) (kJ/h)
NaOH 0,028 -44,51 -1,176
ΔHsoln -1,176
Tabel L-2. 14 Entalpi aliran masuk unit Mixing Tank NaOH (MT-102) pada 23,5°C
Masuk
Komponen
M H* H
H2 O 0,552 -112,392 -62,065
H2O aliran B 30,065 -1121,214 -33709,57
NaOH powder 0,028 -78,450 -2,166
Total Entalpi Masuk (Hin) (Kj/kg) -33773,797
Tabel L-2. 15 Entalpi aliran keluar unit Mixing Tank (MT-102) pada 10°C
Keluar
Komponen
M H* H
L-2.9
Institut Teknologi Indonesia
Alkali treatment merupakan proses perendaman dengan basa (NaOH) yang berfungsi
untuk memecah rantai triple helix serat kolagen menjadi rantai ganda. Sehingga pada saat
proses ekstraksi dilakukan maka proses hidrolisis dapat berlangsung dengan baik.
L-2.10
Institut Teknologi Indonesia
Tabel L-2. 16 Ringkasan neraca massa Alkali Treatment (MT-131, MT-132, MT-133)
n ΔHsoln* ΔHsoln
Komponen
(kmol/h) (kJ/kmol) (kJ/h)
NaOH 27,611 -44,51 -1176,036
Hsoln -1176,036
Qsoln -1176,036
Tabel L-2. 18 Entalpi aliran masuk Alkali Treatment (MT-131, MT-132, MT-133) pada 10°C
Masuk
Komponen
M H* H
CaCO3 11,589 -1535,146 -17791,061
Na2CO3 10,092 -1919,512 -19372,024
C102H149N31O38 182,930 -57680,543 -10551478,891
o
H2O 10 C 1130,445 -1121,214 -1267470,925
NaOH 27,611 -784,500 -21660,780
Total Entalpi Masuk (Hin) (Joule) -11881650,738
Total Entalpi Masuk (Hin) (Kj/kg) -11881,651
L-2.11
Institut Teknologi Indonesia
Keluar
Komponen
M H* H
CaCO3 11,589 -1500,549 -17390,106
Na2CO3 10,092 -1876,079 -18933,692
C102H149N31O38 182,930 -56375,402 -10312729,890
H2O 36641,365 -1158,834 -42461244,771
NaOH 27,611 -810,900 -22389,717
Total Entalpi Keluar (Hout) (Joule) -52836073,548
Total Entalpi Keluar (Hout) (Kj/kg) -52836,073
Netralisasi merupakan unit yang digunakan untuk menetralkan pH pada bahan baku
yang sebelumnya telah masuk ke dalam larutan NaOH dengan konsentrasi 0,2%. pH pada
alkali treatment merupakan pH dengan kondisi basa sehingga diperlukan netralisasi hingga
rentang pH mencapai 6,8-7,2.
L-2.12
Institut Teknologi Indonesia
Parameter Reaksi 1
L-2.13
Institut Teknologi Indonesia
n ΔHsoln* ΔHsoln
Komponen
(kmol/h) (kJ/kmol) (kJ/h)
NaOH 27,611 -44,51 1176,036
Hsoln 1176,036
Qsoln -1176,036
Tabel L-2. 22 Entalpi aliran masuk Netralisasi (MT-131, MT-132, MT-133) pada 10°C
Masuk
Komponen
M H* H
CaCO3 11,589 -1535,146 -17791,061
Na2CO3 10,092 -1919,512 -19372,024
C102H149N31O38 182,930 -57680,543 -10551478,891
H2O 36629,409 -1185,580 -43427093,065
o
H2O 10 C 1130,445 -1121,214 -1267470,925
NaOH 27,611 -784,500 -21660,780
L-2.14
Institut Teknologi Indonesia
Keluar
Komponen
M H* H
CaCO3 11,589 -1500,549 -17390,106
Na2CO3 10,092 -1876,079 -18933,692
C102H149N31O38 182,930 -56375,402 -10312729,890
H2O 37759,854 -1158,834 -43757387,390
NaOH 27,611 -810,900 -22389,717
Total Entalpi Keluar (Hout) (Joule) -54128830.795
Total Entalpi Keluar (Hout) (Kj/kg) -54128.831
Unit proses filtrasi ini berfungsi untuk memisahkan antara cake dan filtrat yang masuk
dari aliran 12. Jenis alat filtrasi yang digunakan adalah decanter centrifuge yang bekerja
dengan menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan padatan dan cairan berdasarkan
perbedaan densitas. Cake yang telah terfiltrasi dan mengandung kolagen akan di alirkan
menuju aliran 14 untuk proses acid treatment sedangkan filtrat yang mengandung mineral
(Ash), air sisa netralisasi, dan sisa NaOH akan di alirkan menuju aliran 13 untuk kemudian di
tampung sebagai produk samping.
L-2.15
Institut Teknologi Indonesia
L-2.16
Institut Teknologi Indonesia
Mixing tank citric acid merupakan tangki asam sitrat yang befungsi untuk
menghomogenkan padatan asam sitrat dengan air agar konsentrasi yang dibutuhkan mencapai
0,48%. Larutan asam sitrat yang diperoleh dari mixing tank citric acid ini kemudian
diumpankan ke dalam acid treatment melalui aliran 15 untuk proses pretreatment asam pada
bahan baku.
L-2.9.1 Diagram Alir Mixing Tank Citric Acid 0,48 % (MT-104)
MT-104
D E
L-2.17
Institut Teknologi Indonesia
Masuk
Komponen
M H* H
H2 O 1220,911 -1121,214 -1368902,015
C8H6O7 90% 5,379 -358,05 -1925,863
Total Entalpi Masuk (Hin) (Joule) -1370827,877
Total Entalpi Masuk (Hin) (Kj/kg) -1370,828
Keluar
Komponen
M H* H
H2O 1272,148 -1121,214 -1426350,334
C8H6O7 0,48% 0,575 -3580,500 -2059,603
Total Entalpi Keluar (Hout) (Joule) -1428409,937
Total Entalpi Keluar (Hout) (Kj/kg) -1428,410
Q = Hout-Hin
Q = (-46,093-(-44,235)) Kj/kg
Q = -835,422 Kj/batch
Unit acid treatment merupakan unit perendaman bahan baku kulit ikan yang berfungsi
untuk memecah rantai triple helix serat kolagen menjadi rantai tunggal. Sehingga proses
hidrolisis pada alat ektraksi dapat terjadi dengan baik.
L-2.18
Institut Teknologi Indonesia
L-2.19
Institut Teknologi Indonesia
n Hsoln* Hsoln
(kmol/h) (kJ/kmol) (kJ/h)
NaOH 4,465 -44.51 -190,167
CaCO3 1,874 -12,4 -23,237
Na2CO3 1,632 -25,7 -41,940
Hsoln -124,989
Qsoln 124,989
Masuk
Komponen
M H* H
CaCO3 1,874 -1500,549 -2812,004
Na2CO3 1,632 -1876,079 -3061,604
C102H149N31O38 182,930 -56375,402 -10312729,890
H2O 10°C 1130,579 -1121,214 -1267621,209
C6H8O7 0,575 -3580,500 -2059,603
NaOH 4,465 -810,900 -3620,448
Total Entalpi Masuk (Hin) (Joule) -11641697,036
Total Entalpi Masuk (Hin) (Kj/kg) -11641,697
Keluar
Komponen
M H* H
CaCO3 1,874 -1495,868 -2803,233
Na2CO3 1,632 -1870,204 -3052,016
C102H149N31O38 182,930 -56198,853 -10280433,882
H2O 36649,340 -1155,215 -42337876,844
L-2.20
Institut Teknologi Indonesia
Unit netralisasi ini berfungsi untuk menetralkan pH yang ada di dalam bahan baku,
karena pada saat proses acid treatment, pH kulit ikan berada pada kondisi asam sehingga
perlu di netralkan agar dapat masuk ke dalam proses ekstraksi.
L-2.21
Institut Teknologi Indonesia
M Larutan = 1 mol/liter
L-2.11.3 Neraca Mol Reaksi Netralisasi (MT-105)
Reaksi Netralisasi
Parameter Reaksi 1
L-2.22
Institut Teknologi Indonesia
n Hsoln* Hsoln
(kmol/h) (kJ/kmol) (kJ/h)
NaOH 4,465 -44,51 -190,167
CaCO3 1,874 -12,4 -23,237
Na2CO3 1,632 -25,7 -41,940
Hsoln -124,989
Qsoln 124,989
Masuk
Komponen
M H* H
CaCO3 1,874 -1500,549 -2812,004
Na2CO3 1,632 -1876,079 -3061,604
C102H149N31O38 182,930 -56375,402 -10312729,890
H2O 36778,504 -1158,834 -42620165,600
H2O 10°C 1130,579 -1121,214 -1267621,209
C6H8O7 0,575 -3580,500 -2059,603
NaOH 4,465 -810,900 -3620,448
Total Entalpi Masuk (Hin) (Joule) -54212070,359
Total Entalpi Masuk (Hin) (Kj/kg) -54212,070
Keluar
Komponen
M H* H
CaCO3 1,874 -1495,868 -2803,233
Na2CO3 1,632 -1870,204 -3052,016
C102H149N31O38 182,930 -56198,853 -10280433,882
L-2.23
Institut Teknologi Indonesia
Unit proses filtrasi ini berfungsi untuk memisahkan antara cake dan filtrat yang masuk
dari aliran 17, jenis alat filtrasi yang digunakan adalah decanter centrifuge yang bekerja
dengan menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan padatan dan cairan berdasarkan
perbedaan densitas. Cake yang telah terfiltrasi dan mengandung kolagen akan di alirkan
menuju aliran 18 untuk proses ekstraksi sedangkan filtrat yang mengandung mineral (Ash), air
sisa netralisasi, sisa NaOH dan asam sitrat akan di alirkan menuju aliran 19 untuk kemudian
di tampung sebagai produk samping.
L-2.24
Institut Teknologi Indonesia
Mixing tank citric acid merupakan tangki asam sitrat yang befungsi untuk
menghomogenkan padatan asam sitrat dengan air agar konsentrasi yang dibutuhkan mencapai
0,26%. Larutan asam sitrat yang diperoleh dari mixing tank citric acid ini kemudian
L-2.25
Institut Teknologi Indonesia
diumpankan ke dalam ekstraktor untuk proses ekstraksi pada bahan kolagen sehingga
menghasilkan gelatin.
L-2.13.1 Diagram Alir Proses Mixing Tank Citric Acid (MT-106)
MT-106
G H
I
Tabel L-2. 38 Entalpi aliran masuk Mixing Tank (MT-106) pada 34°C
Masuk
Komponen
M H* H
H2 O 91943,225 -1121,214 -103088015,540
C6H8O7 90% 8,740 2148,300 18777,163
Total Entalpi Masuk (Hin) (Joule) -103069238,377
Total Entalpi Masuk (Hin) (Kj/kg) -103069,238
L-2.26
Institut Teknologi Indonesia
Keluar
Komponen
M H* H
C6H8O7 0,26% 8628,418 -3580,500 -30894049,899
Total Entalpi Keluar (Hout) (Joule) -30894049,899
Total Entalpi Keluar (Hout) (Kj/kg) -30894,050
Q = Hout-Hin
Q = 13550,962 Kj/batch
Berdasarkan perhitungan neraca energi yang telah dilakukan, maka di perlukan
pemanas dalam proses mixing tank citric acid 0,2% karena energi yang dihasilkan dari proses
ini adalah endotermis sehingga memerlukan pemanas untuk mensupply panas pada tangki
mixing.
Unit ekstraksi ini berfungsi untuk menghidrolisis kolagen dengan merusak ikatan
hydrogen dan ikatan kovalen yang sebelumnya bersifat untuk menstabilkan rantai tunggal
struktur kolagen yang pecah sehingga akan membentuk susunan kolagen larut air. Kolagen
larut air ini yang disebut dengan gelatin. Umpan pada unit ekstraksi ini merupakan cake di
aliran 18 yang sebelumnya telah di filtrasi sehingga terpisah dari filtratnya.
L-2.27
Institut Teknologi Indonesia
Parameter Reaksi 1
L-2.28
Institut Teknologi Indonesia
Tabel L-2. 41 Entalpi aliran masuk unit ekstraksi (X-101) pada 10°C
Masuk (mol/batch)
Komponen
M H* H
CaCO3 0,303 -1495,868 -453,285
Na2CO3 0,264 -1870,204 -493,514
C102H149N31O38 182,930 -56198,853 -10280433,882
H2O 6129,930 -1155,215 -7081388,414
NaOH 0,722 -808,361 -583,596
C6H8O7 0,093 -3580,500 -333,040
Total Entalpi Masuk (Hin) Joule -17363685,730
Total Entalpi Masuk (Hin) KJ -17363,686
L-2.29
Institut Teknologi Indonesia
Tabel L-2. 42 Entalpi aliran keluar unit Ekstraksi (X-101) pada 56,8°C
Keluar (mol/hari)
Komponen
M H* H
CaCO3 0,303 3115,013 943,926
Na2CO3 0,264 3847,800 1015,366
C102H149N31O38 27,439 115624,800 3172679,811
H2O 28923,730 2394,432 69255917,727
NaOH 0,722 1663,140 1200,704
C6H8O7 5,701 7590,660 43278,045
C102H151N31O39 155,490 116766,420 18156029,611
Total Entalpi Keluar (Hout) Joule 90631065,191
Total Entalpi Keluar (Hout) KJ 90631,065
Delta Hrx = mol H2O yang bereaksi x Delta Hf H2O = 44445,308 Kj/batch
Qrx = -44445,308 Kj/batch
Hin + rx + Q = Hout
-17363,686 + (-44445,308) + Q = 90631,065
Q = 152440,059
Berdasarkan kalkulasi neraca energi yang telah dilakukan, maka perlu dilakukan
penambahan pemanas pada unit ekstraksi X-101 karena panas reaksi yang dihasilkan
merupakan reaksi endotermis.
Unit proses filtrasi ini berfungsi untuk memisahkan antara cake dan filtrat yang masuk
dari aliran 21, jenis alat filtrasi yang digunakan adalah decanter centrifuge yang bekerja
dengan menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan padatan dan cairan berdasarkan
perbedaan densitas. Cake yang telah terfiltrasi dan masih mengandung kolagen akan di alirkan
menuju aliran 23 untuk proses ekstraksi selanjutnya sedangkan filtrat yang mengandung
mineral (Ash), air sisa netralisasi, sisa NaOH, asam sitrat dan gelatin akan di alirkan menuju
aliran 22 untuk kemudian di tampung sebagai produk pada tangki penampungan.
L-2.30
Institut Teknologi Indonesia
L-2.31
Institut Teknologi Indonesia
Unit ekstraksi ini berfungsi untuk menghidrolisis kolagen dengan merusak ikatan
hydrogen dan ikatan kovalen yang sebelumnya bersifat untuk menstabilkan rantai tunggal
struktur kolagen yang pecah sehingga akan membentuk susunan kolagen larut air. Kolagen
larut air ini yang disebut dengan gelatin. Umpan pada unit ekstraksi ini merupakan cake di
aliran 24 yang sebelumnya telah di filtrasi sehingga terpisah dari filtratnya.
Parameter Reaksi 1
L-2.32
Institut Teknologi Indonesia
Masuk (mol/batch)
Komponen
M H* H
CaCO3 0,006 3115,013 17,373
Na2CO3 0,005 3847,800 18,688
C102H149N31O38 27,439 115624,800 3172679,811
H2O 532,339 2394,432 1274648,793
NaOH 0,013 1663,140 22,099
C6H8O7 0,105 7590,660 796,528
L-2.33
Institut Teknologi Indonesia
Keluar (mol/hari)
Komponen
M H* H
CaCO3 0,006 3115,013 17,373
Na2CO3 0,005 3847,800 18,688
C102H149N31O38 4,116 115624,800 475901,972
H2O 23458,305 2394,432 56169327,743
NaOH 0013 1663,140 22,099
C6H8O7 5,713 7590,660 43368,529
C102H151N31O39 26,185 116766,420 3057564,496
Total Entalpi Keluar (Hout) Joule 59746220,899
Total Entalpi Keluar (Hout) KJ 59746,221
Unit proses filtrasi ini berfungsi untuk memisahkan antara cake dan filtrat yang masuk
dari aliran 24, jenis alat filtrasi yang digunakan adalah decanter centrifuge yang bekerja
dengan menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan padatan dan cairan berdasarkan
perbedaan densitas. Cake yang telah terfiltrasi dan masih mengandung kolagen akan di alirkan
L-2.34
Institut Teknologi Indonesia
menuju aliran 26 untuk proses ekstraksi selanjutnya sedangkan filtrat yang mengandung
mineral (Ash), air sisa netralisasi, sisa NaOH, asam sitrat dan gelatin akan di alirkan menuju
aliran 25 untuk kemudian di tampung sebagai produk pada tangki penampungan.
L-2.35
Institut Teknologi Indonesia
Unit ekstraksi ini berfungsi untuk menghidrolisis kolagen dengan merusak ikatan
hydrogen dan ikatan kovalen yang sebelumnya bersifat untuk menstabilkan rantai tunggal
struktur kolagen yang pecah sehingga akan membentuk susunan kolagen larut air. Kolagen
larut air ini yang disebut dengan gelatin. Umpan pada unit ekstraksi ini merupakan cake di
aliran 26 yang sebelumnya telah di filtrasi sehingga terpisah dari filtratnya.
Parameter Reaksi 1
L-2.36
Institut Teknologi Indonesia
Rasio reaktan :
kmol/jam C102H149N31O38 + H2O ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐶6𝐻8𝑂7 C102H151N31O39
Awal 0,004 0,120 0,000
Reaksi 0,003 0,003 0,003
Sisa 0,001 0,116 0,003
L-2.18.4 Neraca Massa Unit Ekstraksi (X-103)
Tabel L-2. 49 Entalpi aliran masuk unit Ekstraksi (X-103) pada 56,8 oC
Masuk (mol/jam)
Komponen
M H* H
CaCO3 - 3115,013 -
Na2CO3 - 3847,800 -
C102H149N31O38 4,116 115624,800 475901,972
H2O 119,685 2394,432 286578,203
NaOH - 1663,140 -
C6H8O7 0,029 7590,660 221,268
L-2.37
Institut Teknologi Indonesia
Tabel L-2. 50 Entalpi aliran keluar unit Ekstraksi (X-103) pada 56,8 oC
Keluar (mol/jam)
Komponen
M H* H
CaCO3 - 3115,013 -
Na2CO3 - 3847,800 -
C102H149N31O38 0,823 115624,800 95180,394
H2O 23065,683 2394,432 55229219,530
NaOH - 1663,140 -
C6H8O7 5,638 7590,660 42793,269
C102H151N31O39 3,426 116766,420 400080,446
Total Entalpi Keluar (Hout) Joule 55767273,936
Total Entalpi Keluar (Hout) KJ 55767,274
Unit proses filtrasi ini berfungsi untuk memisahkan antara cake dan filtrat yang masuk
dari aliran 27, jenis alat filtrasi yang digunakan adalah decanter centrifuge yang bekerja
L-2.38
Institut Teknologi Indonesia
dengan menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan padatan dan cairan berdasarkan
perbedaan densitas. Cake yang telah terfiltrasi dan masih mengandung kolagen akan di alirkan
menuju aliran 29 untuk proses ekstraksi selanjutnya sedangkan filtrat yang mengandung
mineral (Ash), air sisa netralisasi, sisa NaOH, asam sitrat dan gelatin akan di alirkan menuju
aliran 28 untuk kemudian di tampung sebagai produk pada tangki penampungan.
L-2.39
Institut Teknologi Indonesia
Unit ekstraksi ini berfungsi untuk menghidrolisis kolagen dengan merusak ikatan
hydrogen dan ikatan kovalen yang sebelumnya bersifat untuk menstabilkan rantai tunggal
struktur kolagen yang pecah sehingga akan membentuk susunan kolagen larut air. Kolagen
larut air ini yang disebut dengan gelatin. Umpan pada unit ekstraksi ini merupakan cake di
aliran 29 yang sebelumnya telah di filtrasi sehingga terpisah dari filtratnya.
L-2.40
Institut Teknologi Indonesia
Parameter Reaksi 1
Tabel L-2. 53 Entalpi aliran masuk unit Ekstraksi (X-104) pada 56,8 oC
Masuk (mol/jam)
Komponen
M H* H
CaCO3 - 3115,013 -
Na2CO3 - 3847,800 -
C102H149N31O38 0,823 115624,8 95180,394
H2O 26,998 2394,432445 64645,985
L-2.41
Institut Teknologi Indonesia
NaOH - 1663,140 -
C6H8O7 0,007 7590,660 50,090
C6H8O7 10C 2157,104 -3580,500 -7723512,475
C102H151N31O39 0,004 116766,42 468,295
Total Entalpi Masuk (Hin) Joule -7563167,710
Total Entalpi Masuk (Hin) KJ -7563,168
Tabel L-2. 54 Entalpi aliran keluar unit Ekstraksi (X-104) pada 56,8 oC
Keluar (mol/jam)
Komponen
M H* H
CaCO3 - 3115,013 -
Na2CO3 - 3847,800 -
C102H149N31O38 0,165 115624,800 19036,079
H2O 22975,630 2394,432 55013594,693
NaOH - 1663,140 -
C6H8O7 5,615 7590,660 42622,090
C102H151N31O39 0,663 116766,420 77364,421
Total Entalpi Masuk (Hout) Joule 55152617,283
Total Entalpi Masuk (Hout) KJ 55152,617
Unit proses filtrasi ini berfungsi untuk memisahkan antara cake dan filtrat yang masuk
dari aliran 27, jenis alat filtrasi yang digunakan adalah decanter centrifuge yang bekerja
dengan menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan padatan dan cairan berdasarkan
L-2.42
Institut Teknologi Indonesia
perbedaan densitas. Cake yang telah terfiltrasi dan masih mengandung kolagen akan di alirkan
menuju aliran 29 untuk proses ekstraksi selanjutnya sedangkan filtrat yang mengandung
mineral (Ash), air sisa netralisasi, sisa NaOH, asam sitrat dan gelatin akan di alirkan menuju
aliran 28 untuk kemudian di tampung sebagai produk pada tangki penampungan. Sedangkan
aliran 32 akan di alirkan ke tangki produk samping karena masih mengandung kolagen yang
dapat digunakan untuk kebutuhan di bidang lainnya.
L-2.43
Institut Teknologi Indonesia
Tangki penampungan berfungsi untuk menampung filtrat (aliran 22, 25, 28 dan 31)
hasil dari proses ekstraksi. Filtrat ini ditampung karena merupakan produk utama yang
mengandung gelatin yang nantinya akan dimurnikan untuk mendapatkan rendemen gelatin.
Masuk Keluar
Komponen (kg/batch) (kg/batch)
Aliran 21 Aliran 25 Aliran 29 Aliran 33 Aliran 35
CaCO3 0,030 0,001 - - 0,030
Na2CO3 0,027 0,001 - - 0,028
L-2.44
Institut Teknologi Indonesia
C102H149N31O38 - - - - -
H2O 511,045 420,095 414,696 413,463 1759,299
NaOH 0,028 0,001 - - 0,029
C6H8O7 1,075 1,091 1,081 1,078 4,325
C102H151N31O39 371,345 63,384 8,327 1,612 444,667
Sub Total 883,550 484,572 424,104 416,152 2208,378
Total 2208,378 2208,378
L-2.22.4 Neraca Energi Tangki Penampungan (TT-102)
Karena hanya menampung filtrate dari hasil filtrasi maka tidak terjadi perpindahan
panas atau pertukaran entalpi pada tangki penampungan (TT-102)
Deionisasi merupakan unit yang berfungsi untuk menghilangkan ion-ion atau mineral
yang tidak diperlukan didalam produk gelatin. Ion-ion ini jika dibiarkan akan menggangu
proses pembentukan gelatin dan dapat menurunkan kualitas produk gelatin sehingga perlu
dihilangkan dengan proses deionisasi. Jenis alat deionisasi yang digunakan adalah
Ultrafiltration. Aliran 36 yang berasal dari tangki penampungan (TT-102) masuk ke dalam
ultrafiltration, sehingga aliran ini kemudian dimurnikan karena mengandung gelatin hasil dari
proses ekstraksi.
Tekanan : 2 atm
L-2.45
Institut Teknologi Indonesia
L-2.46
Institut Teknologi Indonesia
Tabel L-2. 58 Ringkasan neraca massa unit Triple Effect Evaprator efek pertama
L-2.47
Institut Teknologi Indonesia
Tabel L-2. 59 Ringkasan neraca massa unit Triple Effect Evaprator efek kedua
Tabel L-2. 60 Ringkasan neraca massa unit Triple Effect Evaprator efek ketiga
L-2.48
Institut Teknologi Indonesia
𝑘𝑔 1 𝑗𝑎𝑚 kg⁄
Laju alir umpan masuk = 1852,106 𝑗𝑎𝑚 x = 0,514 s
3600 𝑠
𝑔
Berat Molekul Masuk = 2433 ⁄𝑚𝑜𝑙
kg⁄
(0,514 s x0,24)
F. xF kg⁄
L1 = = = 0,460 s
x1 0,268
kg⁄ kg
V1 = F − L1 = (0,017 − 0,015) s = 0,054 ⁄s
℃
Boiling Point Rise (BPR 1) = 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 𝑒𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡 1 𝑥 𝐾𝐵𝑎𝑖𝑟 = 0,151 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 𝑥 0,52 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 = 0,08℃
L-2.49
Institut Teknologi Indonesia
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝐽
0,054 𝑠 𝑥2243,605 ⁄𝑘𝑔
𝑉1 𝑥 𝐸𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡 1 𝑘𝑔⁄
V2 = = = 0,054 𝑠
𝑄𝐿𝑎𝑡𝑒𝑛𝑡 1
𝐸𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡 2 2256,99 𝑘𝐽⁄𝑘𝑔
𝑘𝑔⁄ kg
L2 = (𝐿1 − 𝑉2 ) = (0,460 − 0,054) 𝑠 = 0,406 ⁄s
𝑘𝑔⁄
𝐿1 .𝑥1 0,230 𝑠 .0,268
(x2 ) = = 𝑘𝑔⁄ = 0,304
𝐿2 0,230 𝑠
kg⁄
L xX2 1000 0,013 s x 0,304 1000
Molal effect 2 = MR2 x (1−X = g x kg⁄ = 0,180 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙
Gelatin 2)xL2 2433 ⁄mol (1−0,304)x0,013 s
℃
Boiling Point Rise (BPR 2) = 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 𝑒𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡 2 𝑥 𝐾𝐵𝑎𝑖𝑟 = 0,179 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 𝑥 0,52 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 = 0,09℃
L-2.50
Institut Teknologi Indonesia
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝐽
0,027 𝑠 𝑥2243,605 ⁄𝑘𝑔
𝑉1 𝑥 𝐸𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡 1 𝑘𝑔⁄
V3 = = = 0,054 𝑠
𝑄𝐿𝑎𝑡𝑒𝑛𝑡 1
𝐸𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡 3 2270,21 𝑘𝐽⁄𝑘𝑔
𝑘𝑔⁄ kg
L3 = (𝐿2 − 𝑉3 ) = (0,406 − 0,054) 𝑠 = 0,353 ⁄s
𝑘𝑔⁄
𝐿2 .𝑥2 0,230 𝑠 .0,304
(x3 ) = = 𝑘𝑔 = 0,350
𝐿3 0,230 ⁄𝑠
kg⁄
L xX3 1000 0,011 s x 0,350 1000
Molal effect 3 = MR3 x (1−X = g x kg⁄ = 0,22 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙
Gelatin 3)xL3 2433 ⁄mol (1−0,350)x0,011 s
℃
Boiling Point Rise (BPR 3) = 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 𝑒𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡 3 𝑥 𝐾𝐵𝑎𝑖𝑟 = 0,22 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 𝑥 0,52 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙 = 0,115℃
Tv: 100°C
kJ
Q Laten = Hvap x total V1 = 2243,605 x195,209 kg = 437972,627 kJ
kg
L-2.51
Institut Teknologi Indonesia
kJ
Q Sensibel = Feed x Cp H2O x (Tout − Tin) = 1852,106 kg x 4,2 °C x (105 − 56,8)°C
kg
= 374940,353 kj
Q1 812912,981 kJ/batch
Massa Steam = = = 364,528 kg/batch
𝐻𝑣𝑎𝑝 𝑆𝑡𝑒𝑎𝑚 2230,04 kJ/kg
kJ
(Q1 x 1000) (812912,981 batch x 1000)
(24 x 3600) (3600)
A (Luas Area Perpindahan)effect 1 = =
U x Delta T1 J
1900 x 10°C
m2sK
= 0,990 𝑚2
Unit proses filtrasi ini berfungsi untuk memisahkan antara cake dan filtrat yang masuk
dari aliran 43, jenis alat filtrasi yang digunakan adalah plate and frame yang bekerja dengan
mengepress aliran yang masuk ke dalam plate and frame sehingga cake dapat tersaring pada
plate yang digunakan. Cake yang ada kemudian akan di alirkan menuju aliran 45 untuk proses
cooling, selanjutnya filtrat yang mengandung mineral (Ash), air, sisa NaOH, asam sitrat dan
gelatin akan di alirkan menuju aliran 46 untuk kemudian di tampung sebagai limbah pada
tangki penampungan.
L-2.52
Institut Teknologi Indonesia
Unit cooler (E-104) dengan tipe Double Pipe Heat Echanger berfungsi untuk
menurunkan temperatur produk yang sebelumnya telah di proses di dalam Evaporator.
L-2.53
Institut Teknologi Indonesia
L-2.54
Institut Teknologi Indonesia
Q 91837,720 kJ
= = = 901,401 kg/batch
Cp H2 O x (Tout −Tin ) 4,2 kJ⁄kg℃ x (23,5−6)℃
L-2.55
Institut Teknologi Indonesia
Udara - 54927,411 - -
H2O (gas+Udara) 555,833 - - 54977,942
Sub total 555,833 54927,411 500,250 54929.205
Total 55483,245 55483,245
Cyclone 50
51
49
L-2.56
Institut Teknologi Indonesia
Treff = 25°C
Wf = 0,2
Entalpi F = -3098,911 kJ
Ain = 54927,411 kg
Win = 0,0139
Wp = 0,12
mWremoved = 0,253 kg
Aout = 54929,041 kg
Wout = 0,013
L-2.57