UNGGAS
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 5
1.SAHRUL (2109060054)
2.EZA HAZLINDA (210960032)
3.AHMAD SUPRIADI (210960019)
4.MEITA SIWI KURNIA PUTRI (210960056)
5.NIATUN RAHMA (2109600 )
6.RISKA WAHYUNI (210960069)
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN UNGGAS.............................................................................................................5
2.3Unggas Air......................................................................................................................................6
2.4 Unggas Non Air...........................................................................................................................10
2.5 KOMPOSISI KIMIA DAN MUTU UNGGAS...........................................................................20
2.6 HASIL OLAH UNGGAS............................................................................................................22
2.7 PEMILIHAN BAHAN HASIL OLAH PANGAN BERDASARKAN STANDAR MUTU........23
2.8 PENYIMPANAN BAHAN PANGAN UNGGAS.......................................................................25
BAB III.....................................................................................................................................................28
PENUTUP.............................................................................................................................................28
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................29
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Syukur Alhamduillah, penulis telah dianugrakan kekuatan dan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Shalawat dan salam penilus sampaikan kepada Nabi
besar Muhammad SWT beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telah membawa
perubahan dari alam jahiliyah ke alam yang penuh hidayah.
Pada kesempatan ini penilus juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung penulisan makalah,terlebih untu dosen kami di pelajaran ilmu Bahan Makanan,
sehingga makalah ini bisa dijadikan referensi bagi para pembaca,dalam mengetahui klasifikasi
Unggas dan penanganannya hingga menjadi bahan makanan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini penulis mohon
saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Ada pun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain.
1. Pengertian Unggas
2. Macam-Macam Jenis Unggas
3. Komposisi Kimia Unggas
4. Standar Atau Persyaratan Mutu Unggas
5. Hasil Olahan Unggas
7. Penyimpanan Unggas
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, antara lain
1. Mengetahui definisi atau pengertian tentang unggas.
2. Mengetahui macam-macam jenis unggas.
3. Mengetahui komposisi kimia dari unggas.
4. Mengetahui standar atau persyaratan mutu dari unggas.
5. Mengetahui macam-macam hasil olahan dari unggas.
6. Mengetahui cara pemilihan unggas dan hasil olah unggas berdasarkan standar mutu.
7. Mengetahui cara atau hal-hal mengenai penyimpanan unggas.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata unggas juga umumnya digunakan untuk sering digunakan untuk daging burung seperti di atas. Lebih
luasnya, kata ini juga dapat digunakan untuk daging burung jenis lain seperti merpati. Unggas biasanya
dipelihara di dalam kandang.
Unggas Air
Unggas ini biasanya sangat suka hidup di air, ditandai dengan adanya selaput di kedua
kakinya. Selaput ini digunakan untuk membantu pergerakannya selama di air. Sehingga lebih
mudah untuk digunakan dalam berenang. Ciri-ciri lainnya juga dapat dilihat dari bulunya yang
cepat mengering biasanya ada sejenis kandungan minyak yang membantu mengeringkan bulunya
saat terkena air.
Unngas non air ini sebetulnya unggas darat, namun jika disebut unggas darat akan sangat bias
dengan makna unggas. yaitu burung yang dimanfaatkan oleh manusia. Seperti contohnya,
merpati. Merpati menghabiskan waktunya di udara. Dan dapat dikatakan sebagai unggas udara.
Maka dari itu saya memberikan kategori baru yaitu Unggas Non air. Termasuk unggas udara dan
unggas darat.
Unggas Non Air ini menghabiskan sebagian waktunya di luar air. Ciri fisiknya sangat mudah,
yaitu dari kakinya yang tidak berselaput. seperti ayam, merpati, burung ternak (kenari, love bird,
beo).
2.3Unggas Air
Angsa (Goose)
a. Gooseling (angsa muda)
Umur : 3–5 bulan
Berat : 2–3 kg
Kegunaan : dipanggang (roasting), direbus.
b. Goose(angsa dewasa)
Umur : 6–9 bulan
Berat : 3–7 kg
Kegunaan : Pot roasting, boiling
Budidaya itik biasanya hanya diambil telurnya saja, tetapi tidak menutupkemungkinan
itik dipotong dijadikan daging itik. Macam-macam itik diantaranya: bebek jawa, bebek alabio,
bebek bali, bebek manila, bebek peking, dan lain-lain.
Secara keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang relatif
panjang, meski tidak sepanjang angsa dan angsa berleher pendek. Bentuk tubuh bebek bervariasi
dan umumnya membulat. Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae yang berguna
sebagai penyaring makanan. Pada spesies penangkap ikan, paruhnya berbentuk lebih panjang
dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan terbentuk dengan baik, dan umumnya berada jauh
di belakang tubuh, yang umum terdapat pada burung akuatik. Sayapnya sangat kuat dan
umumnya pendek. Penerbangan bebek membutuhkan kepakan berkelanjutan sehingga
membutuhkan otot sayap yang kuat. Tiga spesies bebek steamer tidak dapat terbang.
Bebek jantan dari spesies di belahan bumi utara kadang-kadang memiliki warna bulu yang
menarik. Spesies dari belahan bumi selatan tidak menunjukkan dimorfisme
seksual kecuali Paradise Shelduckdi Selandia Baru yang warna bebek betina lebih cerah dari
pada bebek jantan. Warna bebek muda, entah itu jantan atau betina, umumnya lebih mirip bebek
betina dewasa.
Bebek memakan makanan yang bervariasi, seperti rumput, tanaman air, ikan, serangga,
amfibi kecil, cacing, dan moluska kecil. Bebek penyelam dan bebek laut mencari makanan di
kedalaman air. Untuk memudahkan mereka dalam menyelam, kedua jenis bebek tersebut
memuliki massa yang lebih besar sehingga mereka lebih sulit untuk terbang.
Bebek dari subfamili Anatinae tidak mampu menyelam jauh. Mereka hanya menyaring makanan
dari perairan yang mampu mereka jangkau. Jika menyelam, mereka tidak dapat menyelam sejauh
bebek penyelam. Untuk memudahkan penyaringan, mereka memiliki paruh pipih dan lebar serta
mengandung lamellae. Beberapa spesies seperti smew, goosander, dan merganser memiliki
kemampuan untuk menelan ikan besar.
Proses berkembang biak
Bebek pada umumnya monogami, meski ikatan ini umumnya hanya berlangsung dalam
satu tahun. Sebagian besar bebek berkembang biak sekali setahun dan memilih kondisi yang
seusai (pada musim panas, musim semi, atau musim hujan).
Peternakan bebek
Bebek memiliki banyak kegunaan ekonomis, untuk diternakkan demi daging, bulu, telur, dan
juga kotoran mereka. Bebek yang diternakkan merupakan keturunan dari bebek
liar Mallard (Anas Platyrhyncos), kecuali bebek Muscovy. Bebek yang diternakkan memiliki
ukuran yang lebih besar dari nenek moyang mereka.
2.4 Unggas Non Air
Ayam
?
Ayam
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. gallus
Upaspesies: G. g. domesticus
Nama trinomial
Yaitu ayam yang berumur 4–6 minggu, digunakan untuk roasting dan grilling.
b. Pouted rein
Yaitu jenis broiler yang dagingnya masih empuk dan biasanya dibakar dalam oven,
digunakan untuk roasting, grilling, saute, casseroledish, supreme,dan pie.
c. Pouparde
Yaitu ayam yang sudah besar, digunakan untuk roasting, broiling, dan galantine.
d. Chapon
Yaitu ayam pedaging dan mengandung banyak lemak, digunakan untuk roasting.
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk
dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat
"ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal
sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang
antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-
macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk
diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan
hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's Bird
Encyclopaedia menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam
memasok dua sumber protein dalam pangan:daging ayam dan telur.
Biologi dan habitat
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus)
yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan
sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit
warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme
seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar,
memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, danbulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina
(babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger
kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi
gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan
karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.
Macam-macamnya
Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah
teknis akibat kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.
Berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya, orang mengenal
ayam pedaging atau ayam potong (broiler), untuk dimanfaatkan dagingnya;
ayam petelur (layer), untuk dimanfaatkan telurnya;
ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan), untuk dilepas di kebun/taman
atau dipelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya
ayam katai dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun
bukan ayam peliharaan sejati);
ayam sabung, untuk dijadikan permainan sabung ayam.
Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan
tidak diseleksi khusus sebagai ayam pedaging.
Berdasarkan ras
Ayam Sumatra
Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam
pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang
dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam kelompok
ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha
komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan)
sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras
lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu:
ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang
memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan
ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging
dan ayam hias;
ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan
tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;
Berdasarkan penampilan luar (fenotipe) khas
Ayam "bantam" adalah istilah bahasa Inggris untuk ayam katai atau setengah katai hasil
seleksi.
Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu
tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti
ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak
berdiri;
ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang
mulai dibiakmurnikan.
ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi
panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat
berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini.
Kalkun(Turkey)
c. Large Turkey (Kalkun)
Umur : Lebih dari 10 bulan
Berat : Lebih dari 8kg
Teknik olah : Boiling dan stewing
Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar
dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun
jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang
mencapai 1,5-1,8 meter.
Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah
disebut M. ocellata.
Kalkun jantan
Ketika kalkun pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya
sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai "ayam turki" karena
diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai
"Turkey" hingga sekarang. Kalkun termasuk genusMeleagris yang dalam bahasa Yunani berarti
"unggas asal Guinea".
Nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi juga
mencerminkan nama negeri asal kalkun yang "eksotik" menurut orang zaman dulu. Sekaligus
terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu, orang percaya
lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman
dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa
dijual mahal.
Kalkun merupakan ejaan bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda "kalkoen" yang diambil
dari nama kota Kalikut di India. Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa
Melayu untuk kalkun. Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut
sebagai kalkun, atau kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun (bahasa Jerman hilir), kalkkuna (bahasa
Finlandia), dan kalakuna dalam bahasa Papiamento.
Dalam bahasa Nahuatl, kalkun liar disebut guajolote (ejaan lama: xuehxolotl).
Dalam bahasa Spanyol disebut Pavo.
Dalam bahasa Turki disebut hindi yang artinya "asal India." Orang Perancis juga
menyebutnya d'inde (kependekan dari bahasa Perancis poulet d'inde yang berarti "ayam
dari India").
Dalam bahasa Katalan disebut gall dindi (ayam India).
Dalam Bahasa Ibrani disebut tarnegol hodu ()תרנגול הודו, yang secara harafiah
berarti "ayam India". Secara kebetulan, hodu (India) merupakan homonim yang juga
berarti "terima kasih" (bahasa Inggris: "thanks"). Sehingga sering ada salah pengertian,
"tarnegol hodu" dikira berarti "ayam untuk Thanksgiving".
Dalam bahasa Rusia disebut indiuk (индюк), indyk dalam bahasa Polandia,
atau indik ( )אינדיקdalam bahasa Yiddish yang semuanya berarti India.
Dalam bahasa Malta disebut dundjan (dibaca dondyan) yang walaupun samar-
samar berarti India.
Dalam bahasa Arab disebut deek roumi ( )دي[[ك روميyang berarti ayam jantan
Romawi atau burung Ethiopia.
Dalam bahasa Portugis disebut peru, sama seperti nama negara Peru.
Dalam bahasa Yunani disebut gallopoula yang berarti "burung Perancis".
Dalam bahasa Bulgaria disebut Пуйка (puijka) atau Мисирка (misirka) yang
berarti negara Mesir.
Dalam bahasa Gaelik Skotlandia disebut cearc frangach yang berarti "Ayam
Perancis".
Dalam bahasa Italia disebut tacchino.
Dalam bahasa Jepang disebut 七面鳥 (shichimenchō ayam tujuh wajah?) atau 칠
면조 chilmyeonjo dalam bahasa Korea. Bagian kepala kalkun jantan yang tidak berbulu
bisa berubah-ubah warna, sehingga orang menganggap wajah kalkun bisa berubah
tergantung pada suasana hati.
Dalam bahasa Tionghoa disebut ( 火 鸡 ) huoji karena kepalanya yang merah
seperti warna api.
Reproduksi aseksual
Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual.
Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak
kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa
mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun.
Burung Merpati
Air 74.8
Protein 43.1
Lemak 2.5
Abu 1.1
Bagian yang tak terpakai 41.6
Lemak 5 gr
Besi 2 mg
Vitamin B 100 IU
MUTU UNGGAS
Sozzis Ayam
Nugget Ayam
Komposisi bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan
chicken nugget meliputi : daging 80%, air 6%, susu skim 6%, tepung
tapioka 6%, garam, 0,9%, STTP 0,3%, pala 0,2%, lada 0,3% ketumbar
0,4%, vetsin 0,1%.
Abon Bebek
Kalau dilihat sepintas abon bebek ini tak ubahnya seperti abon ayam,
hanya saja warnanya sedikit lebih gelap namun tak segelap abon sapi.
Daging bebek yang sudah dipisahkan dari tulangnya, kemudian dihaluskan
dan diberi bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, gula serta
santan untuk menambah rasa gurihnya. Barulah kemudian daging bebek
digoreng hingga kering kecokelatan.
2.7 PEMILIHAN BAHAN HASIL OLAH PANGAN BERDASARKAN
STANDAR MUTU
AYAM
Ayam Sehat
Ayam Sakit
Ayam Sehat
Karkasnya akan berbau tajam, mungkin ada bercak biru atau kemerahan di
beberapa bagian tubuhnya.
Jangan pilih daging bebek jika kulit dan dagingnya berwarna kebiruan bahkan agak
hijau dan aroma yang kurang sedap, hal itu menandakan kondisi daging bebek
sudah tidak layak lagi untuk disantap. Daging bebek lebih terliat dan basah, tetapi
rasanya gurih dibandingkan dengan daging unggas lain. Daging bebek memiliki
aroma yang lebih amis, sehingga penangannya tentu lebih rumit dibandingkan
daging ayam. Terutama untuk mengempukkan dagingnya yang liat serta
menghilangkan aroma amis yang menyengat, dibutuhkan waktu dan pengalaman
memasak.
1. Peralatan Penyimpanan
- Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50 C, dapat digunakan untuk
penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari.
Ayam yang sudah dipotong-potong , atau ayam yang tidak bertulang dan sudah
dikuliti (fillet atau boneless) sebaiknya dibagi-bagi menjadi 1 paket yang sesuai
dengan porsi masakan untuk keluarga.
Dengan cara pembagian ini selain menghindari porsi masak yang berlebihan
tentu akan mempermudah persiapan kita bila hendak memasak, jadi tidak perlu
mencairkan / melumerkan (defrost) semua persediaan daging ayam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unggas adalah adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk
daging dan/atau telurnya.Jenis unggas dikelompokkan menjadi : ayam, bebek, angsa,
kalkun, itik, burung.Ada beberapa hasil olah dari ungags yag bisanya menjadi makanan
konsumsi sehari-hari, seperti sossis, nugget, abon ayam, abon bebek, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/archive/plans?doc=makakahunggas
https//id.m.wikipedia.org/wiki/unggas