Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH ILMU BAHAN MAKANAN

UNGGAS

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 5
1.SAHRUL (2109060054)
2.EZA HAZLINDA (210960032)
3.AHMAD SUPRIADI (210960019)
4.MEITA SIWI KURNIA PUTRI (210960056)
5.NIATUN RAHMA (2109600 )
6.RISKA WAHYUNI (210960069)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA’
NUSA TENGGARA BARAT
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN UNGGAS.............................................................................................................5
2.3Unggas Air......................................................................................................................................6
2.4 Unggas Non Air...........................................................................................................................10
2.5 KOMPOSISI KIMIA DAN MUTU UNGGAS...........................................................................20
2.6 HASIL OLAH UNGGAS............................................................................................................22
2.7 PEMILIHAN BAHAN HASIL OLAH PANGAN BERDASARKAN STANDAR MUTU........23
2.8 PENYIMPANAN BAHAN PANGAN UNGGAS.......................................................................25
BAB III.....................................................................................................................................................28
PENUTUP.............................................................................................................................................28
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................29
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim
Syukur Alhamduillah, penulis telah dianugrakan kekuatan dan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Shalawat dan salam penilus sampaikan kepada Nabi
besar Muhammad SWT beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telah membawa
perubahan dari alam jahiliyah ke alam yang penuh hidayah.

Pada kesempatan ini penilus juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung penulisan makalah,terlebih untu dosen kami di pelajaran ilmu Bahan Makanan,
sehingga makalah ini bisa dijadikan referensi bagi para pembaca,dalam mengetahui klasifikasi
Unggas dan penanganannya hingga menjadi bahan makanan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini penulis mohon
saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.

Mataram, 2 November 2021


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Unggas telah lama dikenal sebagai sumber protein. Unggas adalah jenis hewan
ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan/atautelurnya.Umumnya
merupakan bagian dari ordoGalliformes(seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes(seperti
bebek).Kata unggas juga umumnya digunakan untuk sering digunakan untuk daging burung
seperti di atas. Lebih luasnya, kata ini juga dapatdigunakan untuk daging burung jenis lain
sepertimerpati.Unggasbiasanya dipelihara di dalam kandang. Seringkali kandang kandang
tersebut terintegrasi dalam suatu peternakan. Didalam unggas juga terkandung kalori dan lemak,
dalam mengonsumsinya kita harus berhati-hati agar tidak berdampak buruk

 
1.2 RUMUSAN MASALAH
Ada pun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain.

1. Pengertian Unggas

2. Macam-Macam Jenis Unggas

3. Komposisi Kimia Unggas

4. Standar Atau Persyaratan Mutu Unggas

5. Hasil Olahan Unggas

6. Pemilihan Unggas Dan Hasil Olah Berdasarkan Standar Mutu

7. Penyimpanan Unggas

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, antara lain
1. Mengetahui definisi atau pengertian tentang unggas.
2. Mengetahui macam-macam jenis unggas.
3. Mengetahui komposisi kimia dari unggas.
4. Mengetahui standar atau persyaratan mutu dari unggas.
5. Mengetahui macam-macam hasil olahan dari unggas.
6. Mengetahui cara pemilihan unggas dan hasil olah unggas berdasarkan standar mutu.
7. Mengetahui cara atau hal-hal mengenai penyimpanan unggas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN UNGGAS


Unggas (Bahasa Inggris: poultry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang
dimanfaatkan untuk daging dan/atau telurnya. Umumnya merupakan bagian dari ordo
Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek).

Kata unggas juga umumnya digunakan untuk sering digunakan untuk daging burung seperti di atas. Lebih
luasnya, kata ini juga dapat digunakan untuk daging burung jenis lain seperti merpati. Unggas biasanya
dipelihara di dalam kandang.

2.2 JENIS UNGGAS

Unggas Air

Unggas ini biasanya sangat suka hidup di air, ditandai dengan adanya selaput di kedua
kakinya. Selaput ini digunakan untuk membantu pergerakannya selama di air. Sehingga lebih
mudah untuk digunakan dalam berenang. Ciri-ciri lainnya juga dapat dilihat dari bulunya yang
cepat mengering biasanya ada sejenis kandungan minyak yang membantu mengeringkan bulunya
saat terkena air.

Unggas Non Air

Unngas non air ini sebetulnya unggas darat, namun jika disebut unggas darat akan sangat bias
dengan makna unggas. yaitu burung yang dimanfaatkan oleh manusia. Seperti contohnya,
merpati. Merpati menghabiskan waktunya di udara. Dan dapat dikatakan sebagai unggas udara.
Maka dari itu saya memberikan kategori baru yaitu Unggas Non air. Termasuk unggas udara dan
unggas darat.
Unggas Non Air ini menghabiskan sebagian waktunya di luar air. Ciri fisiknya sangat mudah,
yaitu dari kakinya yang tidak berselaput. seperti ayam, merpati, burung ternak (kenari, love bird,
beo).
2.3Unggas Air
Angsa (Goose)

a. Gooseling (angsa muda)
Umur : 3–5 bulan
Berat : 2–3 kg
Kegunaan : dipanggang (roasting), direbus.

b. Goose(angsa dewasa)
Umur : 6–9 bulan
Berat : 3–7 kg
Kegunaan : Pot roasting, boiling

Angsa adalah burung air  berukuran besar dari


genus Cygnus famili Anatidae. Bebek dan Angsa berleher pendek juga terdapat di famili
Anatidae. Angsa bersama angsa berleher pendek masuk ke dalam subfamili Anserinae namun
Angsa memiliki suku sendiri, yaitu suku Cygnini. Terdapat tujuh spesies dalam genus Cygnus.
Angsa adalah hewan monogami, 'perceraian' kadang-kadang terjadi jika proses bersarang
mengalami kegagalan.
Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan salah satu burung air
terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu Angsa Putih, Angsa Trompet,
dan Angsa Whooper dapat mencapai panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap
mereka dapat mencapai panjang tiga meter. Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher
pendek, angsa berukuran lebih besar dalam ukuran dan secara proporsional memiliki kaki dan
leher yang lebih besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa kulit yang tidak
ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan betina mirip, tidak menunjukkan
sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran angsa jantan umumnya lebih besar dan lebih berat.
Spesies di belahan bumi utara memiliki warna bulu yang putih bersih, namun angsa
di belahan bumi selatan campuran warna hitam dan putih. Angsa Hitam Australia (Cygnus
atratus) berwarna hitam secara keseluruhan kecuali bulu yang dugunakan untuk terbang pada
bagian sayapnya. Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah. Di Amerika Selatan, Angsa
Berleher Hitam memiliki leher berwarna hitam sesuai namanya. Kaki angsa umumnya berwarna
abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang berasal dari Amerika Selatan yang memiliki kaki
berwarna merah muda. Warna paruhbervariasi; spesies subartik memiliki paruh berwarna hitam
dengan campuran warna kuning. Yang lainnya berwarna merah dan hitam.
Angsa umumnya terdapat di daerah beriklim sedang, jarang terdapat di daerah tropis.
Lima spesies terdapat di belahan bumi utara, satu spesies ditemukan di Australia dan Selandia
Baru, sisanya tersebar di Amerika Selatan. Angsa tidak terdapat di Asia tropis, Amerika Tengah,
bagian utara Amerika Selatan, dan seluruh Afrika.
Angsa makan di daratan dan di air. Mereka hampir selalu bersifat herbivora, meski
sejumlah kecil hewan akuatik kecil menjadi mangsa mereka. Di perairan, makanan mereka
dapatkan dengan menyaring air, dan makanan mereka terdiri dari akar-akaran, batang, dan daun
tanaman akuatik dan tanaman dalam air.
Angsa membentuk ikatan monogami yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam beberapa kasus, ikatan ini dapat berlangsung seumur hidup. Sarang mereka berada di
daratan dekat perairan, dan jaraknya sekitar satu meter. Tidak seperti bebek dan angsa berleher
pendek, angsa jantan membantu pembangunan sarang. Ukuran rata-rata telur angsa adalah
(tinggi x diameter) 113 x 74 mm dan berat 340 g. Inkubasi berlangsung selama 34-45 hari.
ITIK&BEBEK

Budidaya itik biasanya hanya diambil telurnya saja, tetapi tidak menutupkemungkinan
itik dipotong dijadikan daging itik. Macam-macam itik diantaranya: bebek jawa, bebek alabio,
bebek bali, bebek manila, bebek peking, dan lain-lain.

Bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili Anatidae. Bebek


umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan
kerabatnya, angsadan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air
tawar maupun air laut.
Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun
mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe, gallinule, dan coot.
Bentuk persilangan dengan beberapa jenis bebek juga sering terjadi, seperti persilangan bebek
dan entok yang disebut tiktok dan tongki.
Penampilan

Secara keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang relatif
panjang, meski tidak sepanjang angsa dan angsa berleher pendek. Bentuk tubuh bebek bervariasi
dan umumnya membulat. Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae yang berguna
sebagai penyaring makanan. Pada spesies penangkap ikan, paruhnya berbentuk lebih panjang
dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan terbentuk dengan baik, dan umumnya berada jauh
di belakang tubuh, yang umum terdapat pada burung akuatik. Sayapnya sangat kuat dan
umumnya pendek. Penerbangan bebek membutuhkan kepakan berkelanjutan sehingga
membutuhkan otot sayap yang kuat. Tiga spesies bebek steamer tidak dapat terbang.
Bebek jantan dari spesies di belahan bumi utara kadang-kadang memiliki warna bulu yang
menarik. Spesies dari belahan bumi selatan tidak menunjukkan dimorfisme
seksual kecuali Paradise Shelduckdi Selandia Baru yang warna bebek betina lebih cerah dari
pada bebek jantan. Warna bebek muda, entah itu jantan atau betina, umumnya lebih mirip bebek
betina dewasa.
Bebek memakan makanan yang bervariasi, seperti rumput,  tanaman air,  ikan,  serangga, 
amfibi kecil,  cacing, dan moluska kecil. Bebek penyelam dan bebek laut mencari makanan di
kedalaman air. Untuk memudahkan mereka dalam menyelam, kedua jenis bebek tersebut
memuliki massa yang lebih besar sehingga mereka lebih sulit untuk terbang.
Bebek dari subfamili Anatinae tidak mampu menyelam jauh. Mereka hanya menyaring makanan
dari perairan yang mampu mereka jangkau. Jika menyelam, mereka tidak dapat menyelam sejauh
bebek penyelam. Untuk memudahkan penyaringan, mereka memiliki paruh pipih dan lebar serta
mengandung lamellae. Beberapa spesies seperti smew, goosander, dan merganser memiliki
kemampuan untuk menelan ikan besar.
Proses berkembang biak
Bebek pada umumnya monogami, meski ikatan ini umumnya hanya berlangsung dalam
satu tahun. Sebagian besar bebek berkembang biak sekali setahun dan memilih kondisi yang
seusai (pada musim panas, musim semi, atau musim hujan).
Peternakan bebek
Bebek memiliki banyak kegunaan ekonomis, untuk diternakkan demi daging, bulu, telur, dan
juga kotoran mereka. Bebek yang diternakkan merupakan keturunan dari bebek
liar Mallard (Anas Platyrhyncos), kecuali bebek Muscovy. Bebek yang diternakkan memiliki
ukuran yang lebih besar dari nenek moyang mereka.
2.4 Unggas Non Air
Ayam

?
Ayam

Ayam jantan dan betina

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. gallus
Upaspesies: G. g. domesticus

Nama trinomial

Gallus gallus domesticus


a. Ayam Poussen

Yaitu ayam yang berumur 4–6 minggu, digunakan untuk roasting dan grilling.

b. Pouted rein
Yaitu jenis broiler yang dagingnya masih empuk dan biasanya dibakar dalam oven,
digunakan untuk roasting, grilling, saute, casseroledish, supreme,dan pie.

c. Pouparde
Yaitu ayam yang sudah besar, digunakan untuk roasting, broiling, dan galantine.
d. Chapon
Yaitu ayam pedaging dan mengandung banyak lemak, digunakan untuk roasting.
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk
dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat
"ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal
sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang
antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-
macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk
diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan
hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's Bird
Encyclopaedia menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam
memasok dua sumber protein dalam pangan:daging ayam dan telur.
Biologi dan habitat
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus)
yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan
sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit
warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme
seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar,
memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, danbulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina
(babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger
kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi
gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan
karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.

Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya.


Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia
makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang
yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.
Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang.
Telur ayam.

Ayam jantan yang sedang berkokok di pagi hari.

Macam-macamnya
Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah
teknis akibat kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.

Berdasarkan fungsi
Menurut fungsinya, orang mengenal
 ayam pedaging atau ayam potong (broiler), untuk dimanfaatkan dagingnya;
 ayam petelur (layer), untuk dimanfaatkan telurnya;
 ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan), untuk dilepas di kebun/taman
atau dipelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya
ayam katai dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun
bukan ayam peliharaan sejati);
 ayam sabung, untuk dijadikan permainan sabung ayam.
Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan
tidak diseleksi khusus sebagai ayam pedaging.
Berdasarkan ras

Ayam Sumatra
Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam
pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang
dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam kelompok
ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha
komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan)
sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras
lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu:
 ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang
memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
 ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan
ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging
dan ayam hias;
 ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan
tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;
Berdasarkan penampilan luar (fenotipe) khas

Ayam "bantam" adalah istilah bahasa Inggris untuk ayam katai atau setengah katai hasil
seleksi.
Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu
tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti
 ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak
berdiri;
 ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang
mulai dibiakmurnikan.
 ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi
panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat
berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini.
Kalkun(Turkey)

Di Indonesia kalkun hanya sebgai binatang peliharaan, sedangkan dinegara barat


dijual dalam bentuk dibekukan yang siap untuk dioven. Dan jenis-jenis kalkun antara
lain.

a. Young Turkey (Kalkun Muda)


Umu :3–4 bulan
Berat : 2–3 kg
Teknik olah : dipanggang (roasting), digoreng (frying)

b. Yearilng Turkey (Kalkun dewasa)


Umur : 5–7 bulan
Berat : 4–7 kg
Teknik olah : dipanggang (roasting, grilling)

c. Large Turkey (Kalkun)
Umur : Lebih dari 10 bulan
Berat : Lebih dari 8kg
Teknik olah : Boiling dan stewing

Kalkun  atau ayam kalkun  adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar
dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun
jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang
mencapai 1,5-1,8 meter.
Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah
disebut M. ocellata.

Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari


spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan
spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang
berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya.
Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini
tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir
di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo.
Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.
Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun negeri,
kalkun liar gesit dan pandai terbang.

Kalkun dalam berbagai bahasa

Kalkun jantan
Ketika kalkun pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya
sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai "ayam turki" karena
diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai
"Turkey" hingga sekarang. Kalkun termasuk genusMeleagris yang dalam bahasa Yunani berarti
"unggas asal Guinea".
Nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi juga
mencerminkan nama negeri asal kalkun yang "eksotik" menurut orang zaman dulu. Sekaligus
terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu, orang percaya
lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman
dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa
dijual mahal.
Kalkun merupakan ejaan bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda "kalkoen" yang diambil
dari nama kota Kalikut di India. Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa
Melayu untuk kalkun. Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut
sebagai kalkun, atau kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun (bahasa Jerman hilir), kalkkuna (bahasa
Finlandia), dan kalakuna dalam bahasa Papiamento.
 Dalam bahasa Nahuatl, kalkun liar disebut  guajolote  (ejaan lama: xuehxolotl).
 Dalam bahasa Spanyol disebut Pavo.
 Dalam bahasa Turki disebut hindi yang artinya "asal India." Orang Perancis juga
menyebutnya d'inde (kependekan dari bahasa Perancis poulet d'inde yang berarti "ayam
dari India").
 Dalam bahasa Katalan disebut gall dindi (ayam India).
 Dalam Bahasa Ibrani disebut tarnegol hodu (‫)תרנגול הודו‬, yang secara harafiah
berarti "ayam India". Secara kebetulan, hodu (India) merupakan homonim yang juga
berarti "terima kasih" (bahasa Inggris: "thanks"). Sehingga sering ada salah pengertian,
"tarnegol hodu" dikira berarti "ayam untuk Thanksgiving".
 Dalam bahasa Rusia disebut indiuk (индюк), indyk dalam bahasa Polandia,
atau indik (‫ )אינדיק‬dalam bahasa Yiddish yang semuanya berarti India.
 Dalam bahasa Malta disebut dundjan (dibaca dondyan) yang walaupun samar-
samar berarti India.
 Dalam bahasa Arab disebut deek roumi (‫ )دي[[ك رومي‬yang berarti ayam jantan
Romawi atau burung Ethiopia.
 Dalam bahasa Portugis disebut peru, sama seperti nama negara Peru.
 Dalam bahasa Yunani disebut gallopoula yang berarti "burung Perancis".
 Dalam bahasa Bulgaria disebut Пуйка (puijka) atau Мисирка (misirka) yang
berarti negara Mesir.
 Dalam bahasa Gaelik Skotlandia disebut cearc frangach yang berarti "Ayam
Perancis".
 Dalam bahasa Italia disebut tacchino.
 Dalam bahasa Jepang disebut 七面鳥 (shichimenchō ayam tujuh wajah?) atau 칠
면조 chilmyeonjo dalam bahasa Korea. Bagian kepala kalkun jantan yang tidak berbulu
bisa berubah-ubah warna, sehingga orang menganggap wajah kalkun bisa berubah
tergantung pada suasana hati.
 Dalam bahasa Tionghoa disebut ( 火 鸡 ) huoji karena kepalanya yang merah
seperti warna api.

Reproduksi aseksual
Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual.
Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak
kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa
mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun.

Burung Merpati

Merpati dan dara termasuk dalam famili Columbidae atau burung berparuh merpati


dari ordo Columbiformes, yang mencakup sekitar 300 spesies burung kerabat pekicau. Dalam
percakapan umum, istilah "dara" dan "merpati" dapat saling menggantikan. Dalam praktik
ornitologi, terdapat suatu kecenderungan "dara" digunakan untuk spesies yang lebih kecil dan
"merpati" untuk yang besar, tetapi hal ini tidak secara konsisten diterapkan, dan secara
historis nama umum untuk burung-burung tersebut memiliki banyak variasi antara istilah "dara"
dan "merpati." Famili ini terdapat di seluruh dunia, tetapi varietas terbesar terdapat
di Indomalaya dan Ekozona Australasia. Dara dan merpati muda disebut "squabs."
Merpati dan dara adalah burung berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh
ramping pendek dengan cere berair. Spesies yang umumnya dikenal sebagai "merpati"
adalah merpati karang liar, umum digunakan di banyak kota.
Dara dan merpati membangun sangkarnya dari ranting dan sisa-sisa lainnya, yang ditempatkan di
pepohonan, birai, atau tanah, tergantung spesiesnya. Mereka mengerami satu atau dua telur, dan kedua
induknya sangat memedulikan anaknya, yang akan meninggalkan sangkarnya setelah 7 hingga 28 hari.
[1]
 Dara makan biji, buah dan tanaman. Tidak seperti kebanyakan burung lainnya (namun lihat
juga flamingo), dara dan merpati menghasilkan "susu tembolok." Kedua jenis kelamin menghasilkan zat
bernutrisi tinggi ini untuk memberi makan anaknya.

2.5 KOMPOSISI KIMIA DAN MUTU UNGGAS


 Komposisi Kimia Daging Ayam per 100gram

Komposisi (Bagian Edible) %

Air 74.8

Protein 43.1
Lemak 2.5
Abu 1.1
Bagian yang tak terpakai 41.6

 Komposisi Kimia Daging Bebek per 100gram

Komposisi (Bagian Edible) Kadar

Kalori 129 kal


Protein 20 gr

Lemak 5 gr

Besi 2 mg

Vitamin B 100 IU
MUTU UNGGAS

Komposisi Asam Lemak Unggas


2.6 HASIL OLAH UNGGAS
PRODUK OLAHAN DAGING AYAM

 Sozzis Ayam

Ketentuan mutu sosis berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI


01-3820-1995) adalah: kadar air maksimal 67 persen, abu maksimal 3
persen, protein minimal 13 persen, lemak maksimal 25 persen, serta
karbohidrat maksimal 8 persen. Kenyataannya, banyak sosis di pasaran yang
memiliki komposisi gizi jauh di bawah standar yang telah ditetapkan. Hal
tersebut menunjukkan pemakaian jumlah daging kurang atau penggunaan
bahan tidak sesuai komposisi standar sosis.

 Nugget Ayam
Komposisi bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan
chicken nugget meliputi : daging 80%, air 6%, susu skim 6%, tepung
tapioka 6%, garam, 0,9%, STTP 0,3%, pala 0,2%, lada 0,3% ketumbar
0,4%, vetsin 0,1%.

 Abon Bebek

Kalau dilihat sepintas abon bebek ini tak ubahnya seperti abon ayam,
hanya saja warnanya sedikit lebih gelap namun tak segelap abon sapi.
Daging bebek yang sudah dipisahkan dari tulangnya, kemudian dihaluskan
dan diberi bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, gula serta
santan untuk menambah rasa gurihnya. Barulah kemudian daging bebek
digoreng hingga kering kecokelatan.
2.7 PEMILIHAN BAHAN HASIL OLAH PANGAN BERDASARKAN
STANDAR MUTU

AYAM

 Tips Memilih Ayam Hidup

Ayam Sehat

Matanya bening, kepala dan badannya tegak, lincah bergerak.

Ayam Sakit

Matanya biasanya tertutup, kepalanya tertunduk dan hampir selalu duduk.

 Tips Memilih Ayam Potong

Ayam Sehat

Kulitnya terang, aromanya tidak anyir dan dagingnya tidak berbau.

Ayam Tiren (Mati Kemaren) Atau Sakit

Karkasnya akan berbau tajam, mungkin ada bercak biru atau kemerahan di
beberapa bagian tubuhnya.

Dalam memilih daging ayam segar biasa , agar diperhatikan :

 Warna daging : putih kekuningan


 Warna lemak : putih kekuningan dan merata dibawah kulit.
 Bau : segar dan tidak berbau asing/abnormal
 Kekenyalan : harus elastis (bila ditekan jari, akan kembali seperti semula)
 Tidak ada tanda-tanda memar, atau tanda lain yang mencurigakan
BEBEK / ITIK
Cara memilih daging bebek yang baik yaitu.

Jangan pilih daging bebek jika kulit dan dagingnya berwarna kebiruan bahkan agak
hijau dan aroma yang kurang sedap, hal itu menandakan kondisi daging bebek
sudah tidak layak lagi untuk disantap. Daging bebek lebih terliat dan basah, tetapi
rasanya gurih dibandingkan dengan daging unggas lain. Daging bebek memiliki
aroma yang lebih amis, sehingga penangannya tentu lebih rumit dibandingkan
daging ayam. Terutama untuk mengempukkan dagingnya yang liat serta
menghilangkan aroma amis yang menyengat, dibutuhkan waktu dan pengalaman
memasak.

2.8 PENYIMPANAN BAHAN PANGAN UNGGAS

Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip higiene dan


sanitasi makanan. Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah
yang banyak (untuk katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan
makanan tersebut. Adapun tata cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut
higiene dan sanitasi makanan adalah sebagai berikut:

A. Suhu Penyimpanan Yang Baik

Setiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam penyimpanan


tergantung kepada besar dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya.
Sebagian besar dapat dikelompokkan menjadi:

1. Makanan Jenis Daging, Ikan, Udang dan Olahannya


 Menyimpan sampai 3 hari : -50 sampai 00 C
 Penyimpanan untuk 1 minggu : -190 sampai -50 C
 Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -100 C
2. Makanan jenis telor, susu dan olahannya
 Penyimpanan sampai 3 hari : -50 sampai 70 C
 Penyimpanan untuk 1 minggu : dibawah -50 C
 Penyimpanan paling lama untuk 1 minggu : dibawah 50 C

B. Tata Cara Penyimpanan

1. Peralatan Penyimpanan

a. Penyimpanan suhu rendah dapat berupa :

- Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50 C, dapat digunakan untuk
penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari.

- Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan


beku (frozen food) dengan suhu mencapai -200 C untuk menyimpan daging dan
makanan beku dalam jangka waktu lama.

Menyimpan daging ayam utuh dapat dilakukan dengan :

 Pisahkan bagian jeroan dengan daging ayam.


 Keringkan daging ayam, lap dengan tissue dapur yang bersih.
 Buang lemak pada ayam (bila ada)
 Bungkus dengan plastik (plastic wrap atau plastik kiloan) atau tempatkan di
wadah tertutup rapat.
 Berikan label dan tanggal penyimpanan.

Cara Menyimpan Ayam Potong :

Ayam yang sudah dipotong-potong , atau ayam yang tidak bertulang dan sudah
dikuliti (fillet atau boneless) sebaiknya dibagi-bagi menjadi 1 paket yang sesuai
dengan porsi masakan untuk keluarga.
Dengan cara pembagian ini selain menghindari porsi masak yang berlebihan
tentu akan mempermudah persiapan kita bila hendak memasak, jadi tidak perlu
mencairkan / melumerkan (defrost) semua persediaan daging ayam.

Cara Lain Untuk Mengawetkan Unggas


Hasil penelitian BB Veteriner mengungkapkan, penggunaan larutan asam asetat,
atau lebih dikenal umum sebagai cuka, 4% belum mengakibatkan cita rasa daging ayam berubah.
Bahkan lebih dari itu larutan cuka dapat mengurangi jumlah bakteri penyebab pembusukan. 
Penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, daging ayam yang
diambil dari rumah pemotongan ayam pada pukul 6 pagi, kemudian disimpan dalam ruangan
biasa, pada pukul 10 siang sudah mengeluarkan bau busuk. Jumlah total bakterinya pun telah
melebihi ambang batas yang ditatapkan dalan Standar Nasional Indonesia.
Cara penggunaan larutan asam asetat sebagai pengawet makanan sangat mudah. Untuk
industri penghasil daging ayam, cukup dengan mencelupkan daging ayam ke dalam larutan
cukak 4% sebelum daging ayam tersebut didistribusikan ke pasar-pasar. Sedangkan untuk skala
rumah tangga, larutan cuka dapat digunakan untuk mencuci daging ayam setelah dibeli dari
pasar. Asam cukak juga aman dan tidak menyebabkan efek samping yang membahayakan
kesehatan serta mudah diperoleh dengan harga murah. Namun yang perlu diperhatikan adalah
konsentrasi yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi cita rasa sehingga daging ayam menjadi
asam.
Asam cukak adalah salah satu dari asam organik yang secara alami dihasilkan oleh
tumbuhan. Beberapa jenis asam organik yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan
adalah asam asetat, asam laktat, asam propionat, asam fumarat, asam tartarat dan asam sitrat.
Namun yang paling efektif sebagai pengawet adalah asam asetat atau asama cukak karena
hampir tidak ada batas maksimal penggunaannya untuk makanan. Beberapa peneliti menyatakan
penggunaan asam asetat  untuk makanan dalam jangku waktu lama tidak membahayakan
kesehatan karena dapat dimetabolisir oleh tubuh kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Batasan maksimal asam organik yang dapat dikonsumsi per hari oleh manusia adalah :
Asam Organik Batasan (mg/kg bobot badan)
Asam Asetat Tidak Terbatas
Sodiom Diasetat 0-15
Asam Fumarat 0-6
Asam Laktat Tidak Terbatas
Asam Propionat Tidak Terbatas
Asam Tartarat 0-30

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Unggas adalah adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk
daging dan/atau telurnya.Jenis unggas dikelompokkan menjadi : ayam, bebek, angsa,
kalkun, itik, burung.Ada beberapa hasil olah dari ungags yag bisanya menjadi makanan
konsumsi sehari-hari, seperti sossis, nugget, abon ayam, abon bebek, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/archive/plans?doc=makakahunggas

https//id.m.wikipedia.org/wiki/unggas

Anda mungkin juga menyukai