Anda di halaman 1dari 11

Memahami Komunitas

Keagamaan Dalam

Perspektif Psikologi

Agama
Kelompok 3 Kelompok 8

1 4
3&8
Kelompok Tri Sabrina Aisyah P M. Apriannur
201910230311013 201910230311116

2 M. Noveraldo T.D
201910230311022 5 Dhita Lely Anastasya
201910230311406

3 Zufar Akmal M
201910230311031 6 Afifah Fitriyah F
201910230311424
Praktik Keagamaan

Dalam Komunitas

Secara etimologi, praktik


Praktik keagamaan Pengertian Agama
keagamaan berasal dari
menurut Dr. Quraish menurut George
bahasa Indonesia yaitu
Shihab Galloway
“praktik dan agama”
· Agama sebagai refleksi atas cara beragama tidak
hanya terbatas pada kepercayaannya saja, akan tetapi
merefleksikan dalam perwujudan tindakan kolektivitas
umat atau disebut juga praktik keagamaan
Kondisi yang dihadapi minoritas Muslim kemudian
mengundang respon dari beberapa ulama Islam.
· Gaye (1980:3) dalam tulisannya Beberapa ulama berpendapat bahwa daging dari
hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah
“Muslim Minorities: A framework”
tidak layak dikonsumsi, sedangkan beberapa ulama
merujuk pada konsep ummah. Ummah
lainnya memperbolehkan.
yakni Umat Islam baik yang hidup di
negara Muslim maupun yang hidup
sebagai kelompok minoritas di negara
non-Muslim. Dalam penelitian mengenai
Masalah pakaian tidak ada larangan
praktik keagamaan komunitas Muslim untuk mengenakan hijab di tempat
di kota Freiburg, Jeman tempat umum atau sekolah.

Di balik pemberitaan mengenai isu diskriminasi yang


diterima minoritas Muslim di Eropa, ternyata sebagian
besar anggota komunitas menyatakan bahwa mereka
cukup nyaman dan normal dalam hidup sebagai Muslim
di Jerman.
Perspektif Psikologi pada

Komunitas dan Ritual

Keagamaan yang Dilakukan

Hubungan antara psikologi dan agama


Entitas agama dan proses merupakan satu hubungan yang
kompleks, yaitu setiap jiwa manusia
▪ aktivitas dakwah bersifat
kejiwaan manusia tidak dinamis dan terbuka

dapat dipisahkan satu


akan selalu membutuhkan sentuhan- ▪dakwah yang tidak hanya
sentuhan yang bersifat spiritual, bersifat horizontal
sama lain, bagaikan sedangkan psikologi merupakan ilmu (hubungan manusia),
matarantai yang saling yang mengenai kehidupan mental, bersifat vertikal (hubungan
termasuk fenomena dan kondisinya spiritual-transendental).
berkelindan
(William James, 1980).

▪studi tentang ritual merupakan suatu proses


penting untuk melihat cara individu dan kelompok-
kelompok
▪beragama merupakan kebutuhan psikis
STEREOTIPE
Problem dalam

Komunitas PRASANGKA

Keagamaan DISKRIMINASI

Stereotip merupakan cara pandang terhadap suatu kelompok sosial dimana cara
pandang tersebut digunakan pada setiap kelompok tersebut.
▪Stereotip Positif ➤ merupakan dugaan atau gambaran yang bersifat positif terhadap
kondisi suatu kelompok tertentu.
▪Stereotip Negatif ➤ merupakan dugaan atau gambaran yang bersifat negatif yang
dibebankan kepada suatu kelompok tertentu yang memiliki perbedaan yang tidak bisa
diterima oleh kelompok lain.
Authoritarianism
Secara definitif istilah otoritas sulit dijelaskan karena mengandung
ambiguitas dan kompleksitas penggunaan istilah yang ditujukan dalam
berbagai jenis aktivitas sosial yang serba ragam (Carter, 1985). Namun
secara umum sifat dasar otoritas adalah menempatkan kemampuan
untuk membuat pihak lain melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu sesuai dengan keinginan fihak yang mempunyai otoritas (Carter,
1985).
Kepemimpinan

Kepemimpinan bukan merupakan perlakuan apa yang anda


lakukan terhadap orang lain, namun kepemimpinan Problem kepemimpinan di Poso pada tahun 2000,
yang dimana pemimpin disana tidak mampu
merupakan apa yang anda lakukan bersama orang lain.
menyelesaikan masalah di daerahnnya, karena para
Kepemimpinan berusaha untuk membuat perubahan dalam
pengikutnya kurang mempunyai rasa toleransi antar
organisasi dengan (1) menyusun visi misi dan strategi untuk
umat agama yang berbeda. Namun hal ini bisa diatasi
perubahan di masa depan menjadi lebih baik, (2) memotivasi
ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika melakukan
dan memberi inspirasi kepada orang lain untuk mencapai visi
mediasi antar kedua komunitas agama.
dan misi tersebut (Gary Yukl, 2005;7).
Kekerasan

Cara Mengatasi Konflik Kekerasan


▪Manusia adalah makhluk yang selalu melakukan
1
interkasi sosial, sehingga akan muncul
pertentangan dan kesamaan untuk perubahan
sosial. Adanya pertentangan dan ketidaksesuaian
antara pihak yang sedang kerjasama atau
berhubungan lebih dikenal dengan konflik bahkan
Dialog
keagamaan 2
Dialog
3
bisa menimbulkan kekerasan dalam komunitas
agama. kelembaga
▪Fanatisme merupakan salah satu contoh yang an
Pendidika
sering mengakbatkan konflik di Indonesia karena n pluralism
perbedaan keyakinan dan upaya memenangkan
kontrol terhadap kebenaran yang ia yakini.
25 Mei 2021

Terima kasih!

NEXT QnA

Anda mungkin juga menyukai