Materi obat cacing

1. ALBENDAZOLE

Albendazole merupakan obat cacing lini pertama pada manusia yang memiliki spectrum luas
(Sardjono, 2020).

a. Mekanisme obat

Mekanisme aksi dari obat ini adalah mengikat beta tubulin, sehingga menghambat jalan
sintesis mikrotubulus pada parasite, dengan demikian akan mengurangi glukosa secara
irreversible, sehingga persediaan glikogen menurun dan pembentukan ATP sebagai sumber
energi berkurang, akibatnya cacing akan mati karena tidak mendapatkan nutrisi. Obat ini
juga memiliki efek larvicid (membunuh larva) pada penyakit hydatid, cysticercosis,
ascariasis, dan infeksi cacing tambang serta efek ovicid (membunuh telur) pada ascariasis,
ancylostomiasis, dan trichuriasis.

b. Dosis
Sasaran Dosis (400 mg tab) Dosis (200 mg/ 5 ml syr)
1 - < 2 tahun ½ tab (200 mg) 5 ml
2 - < 5 tahun 1 tab 10 ml
>5 tahun 1 tab 10 ml
Ibu hamil (>trimester 2) 1 tab 10 ml (Sardjono, 2020)
c. Peruntukan Jenis Infeksi Cacing
1. Ascaris lumbricoides
2. Trichuris trichiura
3. Hookworm
4. Necator americanus
5. Ancylostoma duodenale
6. Enterobius vermicularis
7. Strongyloides stercoralis
8. Taenia sp.
d. Efek samping
Efek samping dari albendazole adalah nyeri epigastrum, diare, dan muntah. Penggunaan
jangka panjang menyebabkan rasa sakit gastrointensial, sempoyongan, demam, alopecia,
leukopenia, trombositopenia (Supriyanto, 2017).
2. PIRANTEL PAMOAT
Pirantel pamoat merupakan obat antelmintika yang sering digunakan dalam pengobatan, dan
merupakan obat terpilih untuk askariasis, ankilostomiasis, serta enterobiasis (Ade, 2014).
a. Mekanisme obat
bekerja sebagai penghambat depolarisasi neuromuscular dalam bentuk yang belum matang
pada cacing yang rentan dalam saluran pencernaan yang menyebabkan pelepasan
Acetikolin dan penghambat cholinesterase. Akibatnya, akan terjadi paralisis otot-otot tubuh
cacing secara spastik, kemudian berlanjut dengan kontraktur otot. Cacing yang mengalami
paralisis akan melepaskan cengkramannya pada dinding mukosa usus. Pelumpuhan cacing-
cacing, diikuti dengan pembuangan dari saluran intestinal manusia kemudian akan
dikeluarkan dari tubuh, melalui proses alami.