LAPORAN AKHIR
Disusun Oleh :
Kelompok :
Nama :
Muhammad Priyarizkiansyah (21219139)
Nugraha Adi Candra (21219155)
Radja Firmansyah (21218184)
Rona Angga Wibowo ( 21219196 )
Vinni Saridewi (21217211)
FAKULTAS TEKNIK
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Menyetujui:
Assisten Pembimbing
……………………….
Mengetahui:
Ketua Lab Industri Dosen Mata Kuliah Proses
Manufaktur,
……………………………. ……………………………..
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
1.4 Tujuan.............................................................................................................................10
2.4 Ergonomi................................................................................................................................1
2.5 Antropometri..........................................................................................................................1
2.7 Material................................................................................................................................11
3.1.1 Gergaji...............................................................................................................................30
3.1.3 Palu..................................................................................................................................30k
3.1.5 Paku...................................................................................................................................30
3.1.6 Mesin Gerindra.................................................................................................................30
3.1.8 Kuas..................................................................................................................................30
3.1.12 Pensil...............................................................................................................................30
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................................40
Daftar Pustaka................................................................................................................................52
Lampiran........................................................................................................................................53
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam tinjauan pustaka ini, mempunyai isi berdasarkan landasan teori yang
relevan terhadap perancangan meja makan. Kajian berupa teori, konsep, maupun
prosedur yang berkaitan dengan perancangan meja makan akan dipaparkan dalam
bab ini.
2.1 Definisi Meja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Meja perkakas (perabot)
rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya dan berkaki sebagai
penyangganya bermacam-macam bentuk dan gunanya.
Meja sering dipakai untuk menyimpan barang maupun makanan dengan
ketinggian tertentu agar mudah dijangkau saat kita duduk. Meja pada umumnya
dipasangkan dengan kursi.Meja yang umum tidak memiliki laci, tapi jika berlaci
dia bisa berbentuk meja rias, lemari meja dengan banyak laci, dan lain sebagainya.
Meja yang khusus dipakai untuk bekerja disebut meja tulis atau bangku.
Dulunya meja lebih sering digunakan untuk berbaring daripada sebagai meja
makan. Itulah kenapa meja makan sengaja dibuat rendah. Pada zaman itu, meja
pun hanya dimiliki orang kaya. Kemudian abad pertengahan, meja tersedia dalam
berbagai bentuk, seperti bundar, oval, atau pun persegi panjang, namun
pembuatannya masih sederhana, hanya dengan papan yang disangga oleh kaki
yang statis atau kaki yang yang dapat dilihat.
Meja kemudian ditutupi dengan taplak panjang yang menjuntai hingga ke
lantai untuk menutupi penyangganya, setelah mereka makan, biasanya mereka
dengan mudahnya menyingkirkan meja tersebut. Pada abad ke-16, orang-orang
bangsawan memasang meja di tengah ruangan besar.Sementara itu orang biasa
duduk di atas papan yang terpisah, ukurannya juga lebih kecil, namun berbeda
dengan saat ini, siapa saja boleh memiliki dan menggunakan meja.
Sesuai namanya bar table memang digunakan untuk meja bar. Namun
dengan perkembangan dunia interior sekarang ini, bar table tidak hanya bisa
ditemukan pada bar saja. Dengan bermunculannya konsep dapur bersih, dapur
cantik, atau dapur yang sekaligus bisa digunakan untuk menjamu tamu, bar table
sering digunakan sebagai furniture utama. Ciri khusus bar table adalah ketinggian
mejanya yang sejajar dengan dada orang dewasa. Tinggi meja bar berkisar antara
100 – 110cm dengan lebar antara 40 – 50cm dan panjang yang beragam.
Gambar 5 Meja
Makan/Dining Table
2.3.5 End Table
End Table adalah sebuah meja kecil yang diletakan pada samping kursi atau
sofa. Biasanya penggunaan meja ini sangat optional namun masih sering
digunakan untuk mempermanis tampilan. Tetapi sebenarnya fungsi utama meja
ini adalah, agar kita bisa meletakkan barang di atasnya. Seperti contoh tamu bisa
meletakan tasnya pada meja tersebut. Ketinggian meja ini biasanya mengikuti
ketinggian sandaran tangan kursi atau sofa, atau bisa juga sejajar dengan dudukan
kursi atau sofa
2.4 Ergonomi
Konsep Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dengan dan elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan
yang mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang suatu
sistem yang optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Ergonomi
memberikan sumbangan untuk rancangan dan evaluasi tugas, pekerjaan, produk,
lingkungan dan sistem kerja, agar dapat digunakan secara harmonis sesuai dengan
kebutuhan, kempuan dan keterbatasan manusia (Anonim, 2011). Ergonomi adalah
ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan
antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat
dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga
kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka dkk,2004). 6
Penerapan kajian ilmu ergonomi bertujuan guna meningkatkan kualitas hidup
manusia pada kondisi lingkungan kerja sosial dan sekitarnya. Menurut Tarwaka
dkk (2004) tujuan ergonomi secara umum adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
b. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna serta meningkatkan
jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak
produktif.
c. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek
teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang
dilakukan.
2.5 Antropometri
Menurut Nurmianto (2003) salah satu bidang keilmuan ergonomi adalah
antropometri yaitu suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia. Antropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan
ergonomis dalam proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang
memerlukan interaksi manusia. Data antropometri akan diaplikasikan secara lebih
luas antara lain dalm hal:
a. Perancangan area kerja (work station)
b. Perancangan alat kerja seperti mesin, equipment perkakas (tools)
c. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja dan
sebagainya
d. Perancangan lingkungan fisik.
2.7 Material
Material adalah sesuatu yang disusun atau di buat oleh bahan (Callister &
William, 2004). Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan
industri dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan yang
dilakukan sendiri (Mulyadi, 2000). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa material adalah sebagai beberapa bahan yang di jadikan untuk
membuat suatu produk atau barang jadi yang lebih bermanfaat :
2.7.1 Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu adalah bahan yang
kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan termasuk
vegetasi alam.
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat
perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas,
dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah
tangga dan sebagainya.
1. Kulit
2. Kambium
3. Kayu Gubal
4. Bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di
sebelah
5. dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan
zat-zat
6. makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya
jenis
7. yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan
dengan
8. kayu terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai warna terang.
Bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak
di sebelahdalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat
penimbunan zat-zatmakanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis
pohon. Umumnya jenisyang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih
tebal dibandingkan dengankayu terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai
warna terang.
4. Kayu Teras
Terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel hidup
pada
lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai
penyalur
cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung
berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak mutlak semua kayu
teras
demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya berisi tiloses. Pada beberapa
jenis
tertentu kayu teras banyak mengandung bahan-bahan ekstraktif, yang
member
keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi
tidak
semua jenis kayu yang memilikizat ekstraktif sudah dapat dipastikan
keawetannya.
(Misalnya yang mempunyai kandungan zat gula, zat gtepung dan lain sebagainya)
Terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel
hidup padalingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi
sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras
dapat mengandung berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak
mutlak semua kayu terasdemikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya
berisi tiloses. Pada beberapa jenistertentu kayu teras banyak mengandung
bahan-bahan ekstraktif, yang member keawetan pada kayu tersebut, membuat
lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memilikizat
ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya.(Misalnya yang mempunyai
kandungan zat gula, zat gtepung dan lain sebagainya)
5. Hati
Merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun (tidak mutlak
pada
pusat bontos). Hati berasal dari kayu awal, yaitu bagian kayu yang
pertama kali
dibentuk oleh kambium. Oleh karena itu umumnya mempunyai sifat rapuh atau
sifat
lunak.
Merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun (tidak mutlak
pada pusat bontos). Hati berasal dari kayu awal, yaitu bagian kayu yang
pertama kalidibentuk oleh kambium. Oleh karena itu umumnya mempunyai sifat
rapuh atau sifatlunak.
6. Lingkar Tahun
Batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu
musim. Melaluilingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur pohon.
Apabila pertumbuhandiameter (membesar) terganggu oleh musim kering karena
pengguguran daun, ataupunserangga/hama, maka lingkaran tahun dapat terdiri
lebih dari satu lingkaran tahun(lingkaran tumbuh) dalam satu musim yang
sama. Hal ini disebut lingkaran palsu.Lingkaran tahun dapat mudah dilihat pada
beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis - jenis lain, lingkaran tahun ada
kalanya sulit dibedakan terutama di daerah tropic, karena pertumbuhan praktis
berlangsung sepanjang tahun.
7. Jari -Jari
Dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi sebagai tempat
saluran
bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan pohon.
(Antok, 2008)
Dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi sebagai
tempat saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan
pohon.(Antok, 2008)
Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya sejajar
dengan sumbu panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosadan diikat
menjadi satu
oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu panjang ini diacu sebagai
arah serat
kayu dan penting untuk dikenal, karena sifat kayu yang sejajar serat sangat
berbeda dengan
yang tegak lurus terhadap serat. Di bawah ini adalah gambar dari struktur kayu
beserta
bagian-bagiannya:
Tujuan dari space saving adalah membuat ruangan dengan luas yang
terbatas dapat menampung semua kebutuhan serta kegiatan penghuni tanpa
membutuhkan banyak komponen furnitur di dalamnya. Sehingga diharapkan
nantinya akan menghasilkan pemanfaatan ruang yang lebih bijak dengan luasan
terbatas terhadap furnitur.
BAB III
METODOLOGI
3.1.1 Gergaji
Gergaji adalah perkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan
untuk memotong atau pembelah kayu atau benda lainnya. Ada banyak jenis
gergaji.
Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot, tetapi
ada juga gergaji mesin yang digerakkan dengan motor seperti yang biasa
digunakan menggergaji pohon.
Gergaji biasa menimbulkan suara ribut. Menggunakan gergaji untuk
memotong bahan berbahaya karena tepinya yang tajam dan dan jangan sampai
menyenuh kulit ketika menggunakannya. Bagian suatu benda yang dipotong
gergaji bisa terbang kabur dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit.
Gambar 3.1.1 Gergaji
3.1.2 Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin
tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR.
3.1.3 Palu
Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan
kepada benda. Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda,
penempaan logam dan menghancurkan suatu objek. Palu dirancang untuk tujuan
tertentu dengan variasi dalam bentuk dan struktur. Bentuk umum palu terdiri dari
gagang palu dan kepala palu, dengan sebagian besar berat berada di kepala palu.
Desain dasar palu agar mudah digunakan, tetapi ada juga model palu mekanis
yang dioperasikan untuk keperluan yang lebih besar. Palu besar dalam Bahasa
Indonesia disebut dengan godam.
Gambar 3.1.3. Palu
Mur adalah suatu pengikat yang memiliki lubang berulir. Mur hampir
selalu digunakan bersama dengan baut pasangannya agar dapat mengikat suku
benda tertentu secara bersama-sama. Pasangan baut dan mur disatukan oleh
kombinasi gesekan ulir (dengan sedikit deformasi elastis), sedikit peregangan
baut, dan kompresi dari suku-suku yang akan disambungkan.
Baut adalah bentuk pengikat berulir yang dipasangkan dengan ulir jantan
eksternal (biasanya dalam bentuk mur). Baut erat kaitannya dengan, dan sering
kali tertukar dengan, sekrup
3.1.8 Kuas
Kuas (Inggris: Paint brush) adalah benda yang terdiri dari kayu kecil
dengan salah satu ujungnya terdapat bulu halus. Kuas biasa digunakan untuk
keperluan melukis dan mengecat. Kuas memiliki bentuk, ukuran, dan bahan yang
berbeda-beda sesuai keperluan.
Gambar 3.1.8. Kuas
3.1.9 Cat Kayu
Cat Kayu adalah sebuah carian lapisan untuk kayu dengan berbagai
macam jenis warna.Cat kayu ini merupakan salah satu bagian dalam hal interior
dan ekterior rumah.
3.1.12 Pensil
Pensil atau potlotadalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari
grafit murni. Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas
media. Namun grafit murni cenderung mudah patah, terlalu lembut, memberikan
efek kotor saat media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan saat
dipegang. Karena itu kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar
komposisinya lebih keras. Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan
kertas atau kayu.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan upaya untuk mengumpulkan data dengan
berbagai macam cara, seperti: observasi, wawancara, studi literature. Adapun data
yang yang dikumpulkan meliputi:
1.Material
2.Ukuran meja makan
2. Reduksi Data
Pengelompokan data yang telah terkumpul sehingga menjadi fokus dengan
apa yang di teliti yang didapatkan dari lapangan.
3. Penyajian Data
Bentuk penyederhanaan data kualitatif meliputi teks naratif yang
berbentuk catatan dilapangan.Penyajian data tersebut mencakup berbagai jaringan
kerja, grafik, jenis matrik dan bagan.Semua hasil tersebut disusun sebagai
kesimpulan dari berbagai informasi untuk mendeskripsikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan, serta agar penyajian data dari hasil reduksi data lebih
tertata dan semakin
mudah dipahami. Pada langkah penyajian data peneliti mencoba untuk menyusun
data secara akurat, agar dapatmenjadi informasi yang berguna.
4.Verifikasi / Kesimpulan Data
Langkah terakhir dari proses pengumpulan data adalah penarikan
kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Pada dasarnya
kesimpulan awal yang sudah diperoleh masih bersifat sementara dan kesimpulan
tersebut akan berubah jika ditemukannya bukti-bukti yang mendukung tahap
pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang
dimaksud dengan verifikasi data. Proses verifikasi ini bermaksud untuk menguji
kembali untuk menarik sebuah kesimpulan. Tinjauan ulang pada cacatan lapangan
atau peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk
mengembangkan “kesempatan intersubjektif”, dengan kata lain makna yang
muncul dari kata harus teruji kebenarkannya, kekokohannya, kecocokannya.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas tentang penggunaan
metode yang akan diaplikasikan dalam perancangan karya dan hasil dari
perancangan karya tersebut.
4.1 Analisa Data
4.1.1 Analisa Ergonomi
Analisa Ergonomi yang dilakukan untuk meminimalkan resiko kesehatan
dan keselamatan kenyamanan dalam produk yang dirancang. Dengan begitu
efisiensi kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan dalam melakukan kegiatan
menggunakan produk dapat maksimal. Ergonomi berarti aturan yang berkaitan
dengan kegiatan makan. Sasaran penelitian ergonomi adalah manusia pada saat
makan, secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan kebutuhan sehari-hari
yang akan dihadapi, yaitu dengan cara menyesuaikan ukuran area ruang makan
dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan.