DOSEN
Dr. Ir. I Ketut Gede Wirawan, MT
DISUSUN OLEH :
I Komang Gede Agus Diva Wiguna (2105571008)
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
2021
DAFTAR ISI
JUDUL……............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
1.3 Tujuan................................................................................................. 7
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………10
5.1 Kesimpulan……..............................................................................109
PENDAHULUAN
3) Ergonomi kerja
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Produk
a. Perencanaan produk
b. Pengembangan produk
c. Pedagangan
Setelah barang selesai diproduksi maka tahap selanjutnya adalah tempat dimana
barang yang diproduksi akan dipasarkan dan juga untuk menyalurkan barang ke
pasar. Hal ini juga menyangkit tentang strategi penyaluran dan termasuk didalam
pemelihan saluran distribusi.
4. Harga Didalam menetukan harga untuk produk yang selesai di produksi maka
perusahaan harus malakukan kebijakan demi tercapainya tujuan perusahaan.
1. Keadaan perekonomian
3. Persaingan
Berdasarkan dari hasil analisis data yang dilakukan sehingga dapat dilihat
bagaimana gambaran secara umum mengenai proses perancangan pelaku industri
mebel dalam menghadapi persaingan revolusi industri 4.0. Dari identifikasi ini
terdapat bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Untuk
proses produksi didalam menjalankan sebuat produk perusahaan UD Dharma Jaya
dinilai cukup efektif didalam mengembangkan produknya.Hal ini dapat
dikembangkan dari banyaknya model produk yang dibuat oleh perusahaan.Selain
model yang perusahaan buat sesui dengan kebutuhan dan selera konsumen
perusahaan juga mengikuti tren pasar.
Dalam proses pembuatan, perusahaan memilih kayu yang tepat untuk bahan
utama didalam pembuatan produk supaya kualiatas yang perusahaan UD Dharma
Jaya buat tidak sama 15 dengan produk yang perusahaan lain karena itu akan
menambah nilai plus bagi perusahaan, selain itu perusahaan juga menyediakan
produk tanpa pesanan. Didalam menetapkan biaya harga jual produk adalah dua kali
harga pokok penjualan (HPP). Harga pokok penjualan dilihat dari jumlah biaya
produksi dengan ditambah biaya bahan baku. Harga merupakan elemen yang
fleksibel dimana harga suatu saat akan stabil dalam waktu tententu dan juga seketika
dapat menurun. Sehingga pengertian secara luas adalah harga merupakan biaya
keseluruhan dari biaya produk yang ditukarkan oleh konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan barang.
Kegiatan selanjutnya yaitu promosi, setelah barang selesai dibuat maka tahap
berikutnya bagaimana produk yang dibuat perusahaan dikenali oleh banyak
masyarakat salah satunya dengan menggunakan promosi, perusahaan menggunakan
dua cara didalam melakukan promosi diantaranya, sales promotion (promosi
penjualan) dimana perusahaan memasarkan produknya dengan mengikuti pameran
atau sejenisnya. Kedua yaitu personal selling(penjualan secara pribadi) perusahaan
sudah mulai berinteraksi langsung atau bertemu langsung dengan konsumen atau
melakukan pembelian secara langsung.
Kebanyakan masalah pelaku industri mebel yang sekarang kita ambil contoh
UD Dharma Jaya memiliki masalah dalam sektor promosi, karena investasi untuk
promosi di era revolusi industri 4.0 memerlukan dana yang besar sehingga
menimbulkan kenaikan harga suatu produk. Untuk pemecahan masalah ini diperlukan
peran pemerintah untuk ikut serta menaikkan value dari industri mebel di Tabanan
dengan membantu mempromosikan hasil produksinya. Tahap selanjunya yaitu
penyaluran barang, dimana barang yang selesai akan siap untuk dipasarkan, didalam
pendistribusian ada dua yaitu distribusi langsung dan distribusi tidak langsung
tergantung dari bagaimana perusahaan didalam memasarkan produk. Sebelum barang
siap untuk di distribusikan maka perusahaan sudah menentukan harga yang tepat
untuk masing-masing produk yang sudah dibuat dengan melihat dari bahan baku dan
lain sebagainya.
2.2 Proses Perancangan dan Analisis Kerja
Hal kedua adalah mesin, jika dilihat dari proses pembuatan mebel diperlukan
banyak alat mesin yang sangat berguna untuk mempercepat waktu pengerjaan suatu
produk, tetapi karena sering kurangnya kesadaran dalam hal pengecekan mesin, maka
hal tersebut akan sangat berbahaya baik bagi pekerja maupun perusahaan, pemecahan
masalah yang didapat dari hal ini adalah, Perusahaan harus melakukan pengawasan dan
perawatan mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi agar mesin tersebut dapat
selalu dipakai secara maksimal dan tepat waktu dalam proses produksi, serta melakukan
pengawasan terhadap kinerja karyawan agar setiap karyawan dapat bekerja maksimal
menyelesaikan pekerjaan mereka tepat waktu.
Pengamatan dengan metode RULA didapat skor akhir yaitu 5, dimana berada
pada action level 3 sehingga perlu segera di lakukan pemeriksaan dan perubahan (saat
itu juga). Pengamatan dengan menggunakan metode REBA didapat skor akhir yaitu
5, maka termasuk dalam kategori skor REBA dengan interval 4-7. Dengan level
resiko yang sedang maka memiliki arti perlu dilakukan perbaikan. Rekomendasi yang
tepat untuk operator adalah operator perlu melakukan istirahat yang cukup dan dalam
melakukan pekerjaannya tidak memaksakan diri. Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan sejauh ini pekerja belum merasakan keluhan cedera pada tulang belakang.
Solusi dari hal tersebut adalah Pemilik usaha harus melakukan perbaikan
sistem kerja dalam rangka meningkatkan produksi terlebih agar tidak terjadi cedera
pada saat melakukan pekerjaan dan dibuatlah produk yakni alat untuk membantu
mengangkut barang yang diproduksi yakni berupa meja agar mudah dalam
melakukan proses pemindahan barang.
b. Kebisingan
Bukti dari telaah-telaah tentang suara me nunjukkan bahwa suara-suara
yang konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan
penurunan prestasi kerja sebaliknya efek dari su ara-suara yang tidak
dapat diramalkan memberikan pengaruh negatif dan mengganggu
konsentrasi pegawai.
c. Penerangan
Bekerja pada ruangan yang gelap dan samara-samar akan menyebabkan
ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu
pegawai dalam mempelancar aktivitas kerjanya. Tingkat yang tepat dari
intensitas cahaya juga tergantung pada usia pegawai. Pencapaian prestasi
kerja pada tingkat penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk
pegawai yang lebih tua dibanding yang lebih muda.
d. Mutu Udara
Merupakan fakta yang tidak bisa diabai kan bahwa jika me nghirup udara
yang tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi.
Udara yang tercemar dapat menggangu kesehatan prib adi pegawai.
Udara yang tercemar di lingkungan kerja dapat menyebabkan sa kit
kepala, mata perih, kelelahan, lekas marah, dan depresi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Investasi dalam sektor promosi agar bisa bersaing didalam Revolusi Industri
4.0
2. Peran pemerintah dalam mempromosikan produk daerah
3. Pembentukan SDM daerah yang unggul
4. Dalam melakukan pekerjaannya, pekerja perlu memperhatikan keamanan.
Terutama pemakaian alat pelindung seperti memakai sarung tangan untuk
mengurangi getaran dan menggunakan earplug pada telinga dengan maksud
untuk mengurangi kebisingan yang dapat mengakibatkan gangguan pada
telinga pekerja.
5. Melakukan perbaikan sistem kerja dalam rangka meningkatkan produksi
terlebih agar tidak terjadi cedera pada saat melakukan pekerjaan dan dibuatlah
produk yakni alat untuk membantu mengangkut barang yang diproduksi yakni
berupa meja agar mudah dalam melakukan proses pemindahan barang, dll.