Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa, yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat,
memandang. Jadi kata wawasan dapat di artikan sebagai cara melihat atau cara
memandang.
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah
negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember
1957.Deklarasi Djuanda adalah pernyataan kepada dunia, bahwa laut Indonesia adalah
termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia, menjadi satu
kesatuan wilayah NKRI. Deklarasi itu dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh
Perdana Menteri Indonesia waktu itu, Djuanda Kartawidjaja.
B. Rumusan Masalah
Pada penjabaran latar belakang diatas, maka saya mencoba membuat beberapa
perumusan analisis permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :
1. Pengertian Wawasan Nusantara?
2. Apa yang melatarbelakangi lahirnya Deklarasi Djuanda 1957?
3. Apa saja tujuan, manfaat beserta keuntungan dari Deklarasi Djuanda bagi bangsa
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Perairan Indonesia merupakan perairan yang memiliki banyak potensi. Potensi itu
terlihat dengan jelas melalui banyak sumber daya yang beraneka ragam dalam
perairannya. Seiring perkembangan dalam sejarah Indoneisa, perairan Indonesia
menjadi salah satu hal yang sangat vital dalam berbagai kegiatan. Berbagai kegiatan
itu berupa kegiatan perdagangan, transportasi, mata pencaharian, hiburan, dan
sebagainya. Dari berbagai kegiatan tersebut, terciptalah potensi-potensi yang
istimewa. Potensi-potensi ini mempengaruhi bangsa lain sehingga ada keinginan dari
mereka untuk menguasai daerah kedaulatan.
Hari Jumat 13 Desember 1957, tim RUU Laut Teritorial menghadap kepada perdana
menteri Djuanda. Beliau meminta untuk dijelaskan perihal hasil rancangan tim.
Mochtar Kusumaatmadja sebagai ahli hukum internasional (hukum laut) tampil ke
depan untuk menjelaskan. Fakta di atas memunculkan tiga aktor penting hingga
dikeluarkanya Deklarasi Djuanda, yaitu; Djuanda, Mochtar Kusumaatmadja dan
Chaerul Saleh. Satu hal yang pasti ialah deklarasi Djuanda merupakan keputusan
Djuanda karena posisi dia saat itu sebagai pengambil kebijakan.
1. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan
bulat.
2. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan.
3. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan
keselamatan NKRI.
Selama 25 tahun yang secara resmi Negara Indonesia mendapat pengakuan resmi dari
Internasional.Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang
penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi
Djuanda 13 Desember 1957, dan Wawasan Nusantara yang menjadi dasar perwujudan
bagi kepulauan Indonesia sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan. Kemudian, setelah Indonesia meratifikasi Konvensi PBB
tentang Hukum Laut III (UNCLOS III) tahun 1982 melalui UU Nomor 17 tahun
1985, PBB resmi mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan.
C. Akhir dari Demokrasi Liberal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurun waktu berkuasa Kabinet Djuanda tidak terlalu lama. Didalam kabinet ini juga
terdapat adanya 21 Menteri dalam susunan jabatan Kabinet Djuanda. Diketahui adanya
program kerja yang dilakukan Kabinet Djuanda antara lain Membentuk Dewan Nasional
dan melanjutkan konferensi meja bundar. Disamping itu, terdapat keberhasilan yang
dicapai Kabinet Djuanda yaitu berhasil mengeluarkan deklarasi djuanda yang berisi
tentang laut Indonesia sebagai laut teritorial dan sebagai penghubung antar pulau di
Indonesia. Penyebab jatuhnya Kabinet Djuanda adalah keluarnya Dekrit Presiden pada 5
Juli 1959.
MAKALAH
“KABINET DJUANDA”
Nama Anggota Kelompok :