Dokumen - Tips - Contoh Perhitungan Reliabilitas
Dokumen - Tips - Contoh Perhitungan Reliabilitas
Keterangan:
ri1 = koefisien reliabilitas
k = banyaknya butir soal
vt = varians skor total
p = proporsi subjek yang menjawab soal secara benar
q = proporsi subjek yang menjawab soal secara salah (q = 1 – p)
454 − 66 / 10
=
10 − 1
= 4,31
13 1,08
= 1 −
13 − 1 4,31
= 0,812
Nilai koefisien reliabilitas yang didapat adalah 0,812 > 0,70. Kesimpulannya
kuisioner dianggap masih reliabel (Sinaga, 2012).
Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mengetahui persepsi tentang hubungan suami-
istri selama kehamilan pada ibu hamil yang memeriksakan kandungan di sebuah
Puskesmas. Jumlah soal yang digunakan sebanyak 8 butir dengan responden untuk
uji realibilitas diambil sebanyak 10 orang. Hasil yang didapat adalah sebagai
berikut.
vt =
N −1
42 246 − (1764 / 10 )
= =
10 10 − 1
= 4,2 = 7,73
8 4,2(8 − 4,2 )
= 1 −
8 − 1 8 7,73
= 0,724
Nilai koefisien reliabilitas yang didapat adalah 0,724 > 0,70. Kesimpulannya
kuisioner dianggap masih reliabel (Sari, 2012).
3) Formula Spearman-Brown
Formula Spearman-Brown hanya dapat diterapkan pada soal yang mempunyai
jumlah butir genap. Formula ini menggunakan teknik belah dua (split half method),
yaitu soal dibelah menjadi 2 bagian (belahan ganjil dan belahan genap atau belahan
kiri dengan belahan kanan). Kedua belahan tersebut sejajar. Formulanya adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas
rhh = koefisien korelasi product moment antara skor belahan satu dengan skor
belahan yang lain
1 dan 2 = bilangan konstan
Rumus product moment:
Keterangan:
X = Jumlah skor item ganjil
Y = Jumlah skor item genap
N = jumah subjek
Contoh:
Dalam sebuah penelitian untuk menentukan strategi faktor eksternal dalam
pengembangan perikanan tangkap di sebuah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).
Terdapat 16 butir soal yang dibagi menjadi 2 bagian, yakni ganjil dan genap. Jumlah
subyek adalah 10 dengan kriteria pembobotan skor sebagai berikut.
Kriteria Bobot
Sangat penting 5
Penting 4
Cukup penting 3
Kurang penting 2
Tidak penting 1
Hasil yang didapat dari pengisian kuisioner adalah sebagai berikut.
Nomor butir-butir pertanyaan dalam kuisioner Teknik Belah Dua
No Skor
Ganjil Genap
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total x2 y2 xy
(x) (y)
1 3 4 3 3 4 4 2 4 2 2 3 2 2 3 3 2 46 22 24 484 576 528
2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 43 20 23 400 529 460
3 5 4 5 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 4 62 31 31 961 961 961
4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 48 24 24 576 576 576
5 4 4 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 41 20 21 400 441 420
6 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 2 3 3 3 4 3 59 29 30 841 900 870
7 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 51 24 27 576 729 648
8 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 2 1 2 2 2 3 39 18 21 324 441 378
9 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 2 3 1 3 2 47 24 23 576 529 552
10 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 39 17 22 289 484 374
∑x 229
∑y 246
∑x2 5427
∑y2 6166
∑xy 5767
Dari hasil yang didapat kemudian dapat dihitung nilai product moment dan koefisien reliabilitasnya.
57670 − 56334
=
54270 − 5244161660 − 60516
1336 1336
= =
18291144 2092376
1336
= = 0,9236
1446,5
2 0,9236 1,847211
= = = 0,9603
1 + 0,9236 1,9236
Pada tabel r product moment untuk N=10, nilai r untuk selang kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 0,632, sehingga nilai r hitung > nilai r
tabel (0,9603 > 0,632). Kesimpulannya kuisioner dianggap masih reliabel (Rahardjo, 2008).
4) Formula Rulon
Sama halnya dengan formula Spearman-Brown, formula Rulon ini juga dapat
diterapkan dengan teknik belah dua (split half method). Yang berbeda hanya cara
pandangnya terhadap reliabilitas. Menurut Rulon, reliabilitas dapat dipandang dari
adanya selisih skor (d) yang diperoleh oleh responden pada belahan pertama dengan
belahan kedua. Selisih tersebut yang menjadi sumber variasi error sehingga bila
dibandingkan dengan variasi skor akan dapat menjadi dasar untuk melakukan
estimasi tes reliabilitas. Formula Rulon mempunyai rumus adalah sebagai berikut.
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas
= varians perbedaan skor belahan
= varians skor total
1 = bilangan konstan
Contoh:
Kasus yang digunakan sama seperti pada formula Spearman-Brown, yakni:
Nomor butir-butir pertanyaan dalam kuisioner Teknik Belah Dua
No Skor
Ganjil Genap d
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total d2 xt xt2
(x) (y) = x-y
1 3 4 3 3 4 4 2 4 2 2 3 2 2 3 3 2 46 22 24 -2 4 46 2116
2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 43 20 23 -3 9 43 1849
3 5 4 5 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 4 62 31 31 0 0 62 3844
4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 48 24 24 0 0 48 2304
5 4 4 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 41 20 21 -1 1 41 1681
6 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 2 3 3 3 4 3 59 29 30 -1 1 59 3481
7 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 51 24 27 -3 9 51 2601
8 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 2 1 2 2 2 3 39 18 21 -3 9 39 1521
9 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 2 3 1 3 2 47 24 23 1 1 47 2209
10 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 39 17 22 -5 25 39 1521
∑x 229
∑y 246
∑d -17
∑(d2) 59
∑xt 475
∑xt2 23127
Dari hasil tersebut dapat dihitung varians perbedaan skor belahan dan varians total untuk menghitung koefisien reliabilitasnya.
59 23127
= − 17 − = 475 −
10 10
= -22,9 = -1837,7
− 22,9 − 1837,7
= =
10 10
= -2,29 = -183,77
− 2,29
= 1− = 0,9875
− 183,77
Nilai koefisien reliabilitas yang didapat adalah 0,9875 > 0,70. Kesimpulannya kuisioner dianggap masih reliabel.
5) Formula Flanagan
Formula Flanagan juga memakai teknik belah dua (split half method) seperti
halnya pada formula Spearman-Brown. Namun, koefisien reliabilitas pada formula
Flanagan tidak didasarkan ada tidaknya korelasi antara belahan I dengan belahan
II. Dasar dari formula Flanagan adalah jumlah kuadrat deviasi (varians) pada tes
belahan I, jumlah kuadrat (varians) deviasi pada tes belahan II, dan jumlah kuadrat
deviasi (varians) skor total. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
rumus :
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas
= varians skor belahan 1
= varians skor belahan 2
= varians skor total
2 & 1 = bilangan konstan
Contoh:
Kasus yang digunakan serupa dengan kasus pada formula Spearman-Brown.
542,7 + 616,6
= 21 −
2312,7
= 0,9974
Nilai koefisien reliabilitas yang didapat adalah 0,9974 > 0,70. Kesimpulannya kuisioner dianggap masih reliabel.
6) Formula Alpha
Formula-formula di atas hanya berlaku untuk soal objektif yang mempunyai
kemungkinan jawaban benar dan salah (pilihan). Sedangkan untuk soal yang
mempunyai gradualitas skor jawaban misalnya pada soal uraian ataupun pada
angket (tes sikap), dapat digunakan Formula Alpha. Hal ini dikarenakan Formula
Alpha mampu mengakomodasi adanya variasi skor dalam setiap butir soal. Rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas
n = jumlah butir soal
∑Si2 = varians skor tiap-tiap butir soal
∑St2 = varians total
1 = bilangan konstan
Dari hasil nilai varians masing-masing komponen (soal) tersebut, maka dapat dihitung nilai varians setiap butir soal dan varians skor total.
Selanjutnya dapat dihitung nilai koefisien reliabilitasnya sebagai berikut.
Varians butir soal no. 1: Varians butir soal no. 2:
72 − 676 / 10 74 − 676 / 10
= =
10 10
= 0,44 = 0,64
Varians setiap butir soal dihitung hingga didapat nilai total varians tiap butir soal
sebagai berikut.
= 0,44+0,64+0,61+0,84 +0,61+0,61+0,49+0,41+0,24+0,85+0,64+0,14+0,44
= 6,96
14494 − 142884 / 10
=
10
= 20,56
13 6,96
= 1 −
13 − 1 20,56
= 0,717
Nilai koefisien reliabilitas yang didapat adalah 0,717 > 0,70. Kesimpulannya
kuisioner dianggap masih reliabel (Widodo, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, B. 2008. Evaluasi Daya Dukung Pangkalan Pendaratan Ikan Klidang Lor
Kabupaten Batang Untuk Pengembangan Perikanan Tangkap. Tesis
Program Studi Magister Manajemen Sumberdaya Pantai Universitas
Diponegoro, Semarang.
Sari, R.R. 2012. Hubungan Seksual selama Kehamilan pada Ibu yang
Memeriksakan Kehamilan di Puskesmas Sibande Pakpak Barat. Skripsi
Jurusan Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sinaga, M. 2012. Gambaran Penggunaan Bahan pada Perawatan Luka di RSUD dr.
Djasamen Saragih Pematang Siantar. Skripsi Jurusan Keperawatan
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Widodo, P.B. 2006. Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri untuk
Mahasiswa Indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No.1,
Juni 2006, pp.1-9.