Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Salma Putri Anjani

NIM : 11190182000024

Kelas : MP 5A

Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan

Dosen Pengampu : Zahruddin M.Pd

1. Educational planning, in its broadest generic sense, is the application of rational,


systematic analysis to the process of educational development with the aim of making
education more effective and efficient in responding to the needs and goals of its students
and society. (Coombs, Philip H. Education planning. Paris: International Institute
for Educational Planning Unesco , 1970).
Jadi perencanaan pendidikan, menurut Philip yaitu penerapan analisis yang rasional dan
sistematis terhadap proses pengembangan pendidikan dengan tujuan menjadikan
pendidikan lebih efektif dan efisien dalam menanggapi kebutuhan dan tujuan siswa dan
masyarakatnya. Dapat saya simpulkan bahwa perencanaan pendidikan itu analisis
kegiatan maupun kebutuhan yang dilakukan secara rasional dan sistematis pada peserta
didik maupun pendidik di dalam pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan itu sendiri,
2.

PENGAWASAN

PENGORGANI PENYUSUNAN PENYUSUNAN


SASIAN PERSONALIA PERSONALIA

PERENCANAAN
 Hubungan Perencanaan dengan Pengorganisasian dan Penyusunan Personalia.
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya
keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukkan cara dan
perkiraan bagaimana menggunakan sumber daya-sumber daya tersebut untuk
mencapai efektivitas paling tinggi. Contohnya : penyusunan personalia organisasi
tidak akan dapat tersusun secara efektif tanpa perencanaan personalia.
 Hubungan Perencanaan dengan Pengarahan.
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan
menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan,
sumber daya-sumber daya, dan hubungan-hubungan yang diperlukan untuk
mengarahkan dan memotivasi karyawan. Fungsi pengarahan meliputi penerapan
unsur-unsur tersebut menjadi pengaruh.
 Hubungan Perencanaan dengan Pengawasan/Pengendalian.
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut
sebagai 'kembar siam' dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif dan sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap
rencana. Pengawasan juga menjadi bagian dari rencana baru. Tujuan setiap
rencana adalah untuk membantu sumber daya-sumber daya dalam kontribusinya
secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Rencana harus
dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi sebelum para manajer dapat
menentukan hubungan-hubungan organisasi, kualifikasi personalia yang dibutuhkan,
bagaimana bawahan diarahkan, dan cara pengawasan yang diterapkan.
3. Manfaaat dari perencanaan yaitu antara lain, 1) Standar pelaksanaan dan pengawasan, 2)
Pemilihan berbagai alternative terbaik (pedoman pengambilan keputusan), 3) Penyusunan
skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan, 4) Menghemat pemanfaatan sumber daya
organisasi, 5) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, 6)
Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, 7) Alat meminimalkan
pekerjaan yang tidak pasti, 8) Meningkatkan kinerja, 9) Membentuk arah yang jelas,
10) Mengidentifikasi hambatan-hambatan, 11) Memusatkan perhatian pada tujuan
organisasi/perusahaan, 12) Menghindarkan pertumbuhan dan perkembangan yang tak
terkendali.
Selanjutnya saya akan menjelaskan manfaat perencanaan pada point 9 dan 10 :
9) Membentuk arah yang jelas
Sebuah perencanaan meliputi usaha untuk menetapkan tujuan atau
memformulasikan tujuan yang dipilih untuk dicapai, maka perencanaan dapat
membedakan arah bagi setiap kegiatan produksi dengan jelas. Dengan adanya
kejelasan arah tersebut maka kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan efisiensi dan
efektifitas yang setinggi mungkin. Sebaliknya, tanpa adanya arah yang jelas maka kita
tidak akan mengetahui apakah hasil yang kita capai dalam kegiatan itu masihdalam
kerangka pencapaian tujuan. Contohnya di dalam dunia pendidikan yaitu seperti guru
sudah merencanakan atau menyusun RPP terlebih dahulu sebagai pedoman materi
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dikelas, dengan ini arah pembahasan dalam
penyampaian materi sudah jelas karena sudah terdapat RPP yang telah direncanakan
terlebih dahulu.

10) Mengidentifikasi hambatan-hambatan

Perencanaan dalam manajemen akan memudahkan dalam mengidentifikasikan


hambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam usaha mencapai tujuan. Dengan
memperhitungkan hambatan-hambatan itu, persiapan untuk mengatasinya menjadi lebih
terarah. Pemecahan masalah hambatan ini juga akan mendorong anggota organisasi untuk
selanjutnya waspada dalam memilih satu persoalan yang muncul, melatih mereka dalam
pemecahan masalah dan dapat mempertinggi kepekaan mereka terhadap adanya
gangguan dalam organisasi. Contoh pada dunia pendidikan seperti jika terdapat
permasalahan atau hambatan pada kegiatan pendidikan disekolah, kepala sekolah sudah
memiliki planning untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mengajak para guru-guru
untuk ikut serta dalam pemecahan masalah yang ada. Misalnya terdapat masalah dalam
bidang sarana dan prasarana dikelas yaitu proyektor terdapat kendala, padahal proyektor
tersebut untuk menampilkan presentasi materi yang memang digunakan untuk
memberikan contoh berbentuk video oleh guru, tetapi jika tidak bisa maka guru tersebut
mengambil metode lain yaitu seperti menyuruh beberapa siswa untuk maju didepan kelas
dan mempraktekkannya sesuai dengan intruksi yang guru tersebut jelaskan. Jika kepaka
sekolah tersebut kebetulan sedang melakukan supervise dikala itu, maka kepala sekolah
akan sangat respect dan peka dalam masalah yang ada, dan memberikan penjelasan yang
lebih mengenai kendala ini kepada guru-guru supaya lebih kreatif dalam memecahkan
masalah.

4. Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual
yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau
bertindak, Perencanaan sendiri berarti proses pengambilan keputusan atas sejumlah
alternative (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa
yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki, serta pemantauan dan
penilaiannya atas hasil pelaksaannya, yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Prinsip dan perencanaan memang memiliki kaitan yang erat dimana
sebuah perencanaan harus dilakukan sesuai dengan prinsip, dimana prinsip tersebut
dijadikan sebagai pedoman dari perencanaan itu sendiri. Karena yang sudah diketahui
perencanaan sebuah proses yang akan dilakukan sesuai dengan sasaran serta cara-cara,
dengan ini cara-cara yang akan dilaksanakan tidak boleh sembarangan harus sesuai
dengan pedoman yang ada. Contohnya dalam perencanaan materi pembelajaran disekolah
maka harus disusun sesuai kurikulum yang sudah diterapkan, jika RPP tidak sesuai
dengan kurikulum sekolah maka guru akan kebingungan dalam menyampaikan materi.
Jadi perumpamaan ini RPP disusun sesuai dengan kurikulum, dimana kurikulum itu
sebagai prinsip materi tersebut.
5. Dimensi adalah ukuran yang mencakup panjang, lebar, tinggi, luas, dan lainnya. Definisi
dimensi juga bermakna salah satu aspek yang meliputi atribut, elemen, item, fenomena,
situasi atau faktor yang membentuk suatu entitas. Perencanaan dan dimensi ini kaitannya
yaitu dalam merencanakan sesuatu kita harus melihat dari beberapa aspek atau sisi,
elemen apa saja yang dibutuhkan dalam perencanaan tersebut. Misalnya jika didalam
pendidikan kepala sekolah melakukan perencanaan untuk kegiatan pembelajaran
disekolah kita harus mengecek aspek-aspek yang diperlukan terlebih dahulu seperti aspek
materi, aspek sarana dan prasarananya, aspek sumber daya manusia dan lain sebagainya.
Selain itu perencanaan juga berbicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni
berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan
dalam perencanaan pengajaran. Seperti 1) Signifikansi, yaitu Tingkat signifikansi
tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikansi dapat ditentukan
berdasar kan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan. 2) Feasibilitas,
Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang
berkaitan dan biaya maupun pengimplementasiannya. 3) Relevansi, Konsep relevansi
berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan
secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara
optimal. 4) Kepastian. 5) Ketelitian. 6) Adaptabilitas. 7) Waktu. 8) Monitoring dan 9) Isi
perencanaan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai