Oleh/By:
Dian Khristiyanti
SMP 1 Dawe Kudus
Jalan Colo Km. 11, Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kudus
Telepon (0291) 420023
Pos-el: diankhristiyanti@gmail.com
*) Diterima: 7 Juni 2017, Disetujui: 17 Oktober 2017
ABSTRAK
Novel merupakan salah satu genre karya sastra yang berisi gambaran konkret tentang manusia dan
kompleksitas kehidupannya yang disampaikan menggunakan bahasa. Sebagaimana novel Andrea Hirata
lainnya, Ayah memiliki alur yang unik dan bahasa yang khas. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan
alur dan bahasa dalam novel Ayah berdasarkan sudut pandang Formalisme Rusia menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa fabula novel tersebut adalah kondisi sosial
masyarakat Belitong pada tahun 1990-an dan diolah menjadi szujet yang menarik pada bagian akhir
cerita. Selain itu, novel ini banyak menggunakan ungkapan, peribahasa, dan majas, seperti personifikasi,
hiperbola, metafora, perumpamaan.
Kata kunci: fabula, szujet, alur, novel.
ABSTRACT
Novel as a genre of literary contains a concrete description of human and the complexity of their life
which is conveyed in language. Like other Andrea Hirata novels, Ayah is his novel that has a unique plot
and a distinctness language. This study uses descriptive qualitative method to describe the flow and the
language of the novel based on Russian Formalism point of view. The result shows that the fabula of the
novel was a social condition of the Belitong community in the 1990s and is processed into an interesting
szujet at the end of the story. This novel also uses many expressions, proverb, and figure of speech, such
as personification, hyperbole, metaphor, and parable.
Keywords: fabula, szujet, plot, novel.
183 Novel Ayah Karya Andrea Hirata dalam Perspektif Formalisme Rusia (Dian Khristiyanti) 183
karya sastra dapat pula memengaruhi berusaha menebus radio itu dengan
cara pandang pembaca terhadap hal berbagai upaya.
tersebut. Namun pada dasarnya, lahirnya Sabari diceritakan dalam rentang
sebuah karya sastra ditujukan agar dapat waktu yang cukup panjang. Awalnya, ia
dinikmati oleh pembaca. adalah seorang anak SMP yang sedang
Untuk dapat menikmati suatu karya menempuh ujian akhir. Ketika itu,
sastra secara sungguh-sungguh dan ada anak perempuan yang menyontek
baik diperlukan pengetahuan tentang pekerjaannya, tetapi ia justru jatuh cinta
bahasa. Tanpa pengetahuan yang cukup, terhadap Marlena, anak perempuan
penikmatan sebuah karya sastra hanya tersebut. Cintanya pada Marlena
bersifat dangkal dan sepintas karena bertepuk sebelah tangan. Meskipun
kurangnya pemahaman yang tepat. demikian, ia tidak pernah putus berusaha,
Karya sastra adalah seni yang mulai dari SMA hingga mereka lulus.
di dalamnya terdapat banyak unsur Selepas SMA, Sabari bekerja keras
kemanusiaan. Novel merupakan untuk bisa melupakan Marlena, tetapi
salah satu bentuk karya sastra yang sia-sia. Akhirnya ia memutuskan bekerja
menceritakan tentang manusia dan di rumah ayah Marlena hanya agar dapat
kompleksitas kehidupannya. Dalam melihat gadis itu dari kejauhan.
novel terkandung konflik. Konflik dalam Usaha Sabari sia-sia belaka.
novel mencerminkan realita dalam Meskipun ia menjadi karyawan teladan
masyarakat. Konflik tersebut saling selama bertahun-tahun, Marlena sama
terkait sehingga membentuk sebuah alur. sekali tidak pernah menghiraukannya.
Ayah merupakan novel karya Hingga akhirnya Marlena yang suka
Andrea Hirata yang diterbitkan pertama berganti-ganti pacar itu hamil dan Sabari
kali pada tahun 2015. Seperti novel karya pun bersedia menikahi Marlena. Mereka
Andrea Hirata lainnya, novel itu berlatar menikah untuk menutupi aib keluarga
di Belitong. Nama-nama tempat seperti Lena. Namun, Marlena tidak mau
Tanjong Pandan dan Sungai Linggang tinggal di rumah Sabari. Setelah Lena
yang terdapat dalam Laskar Pelangi melahirkan, Sabari merawat anaknya
dapat kita jumpai di sini, meskipun tidak dengan segenap kasih sayang, sedangkan
ada satu tokoh pun di novel tersebut yang Lena pergi entah ke mana. Zorro, nama
dimunculkan kembali. Adapun latar anak itu, adalah penyemangat bagi
waktunya terjadi pada tahun 1990-an. Sabari.
Novel Ayah menceritakan tentang Sabari mengasuh Zorro dengan
dua tokoh sentral, yaitu Amiru dan sepenuh cinta, mengalahkan cintanya
Sabari. Amiru adalah seorang anak terhadap Lena. Ia selalu berpuisi dan
berusia sebelas tahun yang hidup bersama membacakan menu-menu restoran
ibunya yang sakit-sakitan, ayahnya, untuk Zorro sebagai pengantar tidur.
dan dua orang adiknya. Kegemaran Kata yang pertama keluar dari mulut
ayahnya adalah mendengarkan radio. Zorro adalah “Aya” (ayah), bukan ibu
Pada suatu hari, radionya digadaikan atau mama seperti kebanyakan anak.
untuk biaya pengobatan ibunya. Amiru Ketika Zorro berusia tiga tahun,
yang mengetahui bahwa radio itu Lena datang mengambil Zorro dari
adalah sumber kebahagiaan keluarganya Sabari dan membawa anak itu pergi.
Novel Ayah Karya Andrea Hirata dalam Perspektif Formalisme Rusia (Dian Khristiyanti) 185
Rusia, cerita hanyalah bahan untuk secara terang-terangan. Pengait cerita di
memformulasikan plot, sementara plot antara mereka hanyalah Lena.
itu sendiri menempati posisinya sebagai Salah satu hal pertama yang
struktur. Pada perkembangannya, bahan dilakukan Sabari adalah mengajak
untuk memformulasikan cerita disebut Amiru ke Restoran Modern.
dengan fabula dan alur cerita disebut Dipesannya makanan dari menu
dengan sjuzet. yang dulu diceritakannya untuk
pengantar tidur anaknya itu, nasi
goreng luar negeri terutama. Beban
berat terlepas dari pundaknya karena
HASIL DAN PEMBAHASAN
janji lamanya kepada Zorro telah
Kajian Alur Novel Ayah tunai.
Marlena mengizinkan Amiru tinggal
Kejadian-kejadian yang terjadi di
bersama Sabari. Setiap waktu Sabari
kalangan masyarakat Belitong pada tahun mensyukuri hal itu. Ayah dan
1990-an merupakan fabula dalam novel anak itu langsung tak terpisahkan
Ayah. Meskipun cinta yang merupakan seperti dulu. Mereka pun kembali
inti cerita tersebut merupakan hal yang ke kebiasaan lama, Sabari bercerita
ada sepanjang zaman, tetapi kondisi dan berpuisi menjelang Zorro tidur
masyarakat pada tahun 1990-anlah (Hirata, 2015:383).
yang menjadi fabula atau bahan cerita
novel ini. Misalnya, tentang radio yang Hal menarik lainnya adalah ketika
menjadi hiburan utama masyarakat, pengarang menceritakan kehidupan
kebiasaan masyarakat di Belitong dan tokoh-tokohnya. Pada awalnya,
karakter orang Melayu, bahkan Lady pengarang menggunakan sudut pandang
Diana yang hidup pada zaman tersebut. orang ketiga serba tahu, selanjutnya pada
Fabula ini kemudian diolah menjadi akhir cerita pengarang memasukkan
sjuzet yang sangat menarik dan unik dirinya sebagai tokoh “aku” dengan
sehingga berbeda dengan novel yang menceritakan bagaimana ia bertemu
lain. Alur pada novel itu unik karena dengan Amiru (Zorro) dan kehidupan
tidak konvensional dan beralur mundur. Amiru yang sekarang hidup bahagia
Ketika membaca novel tersebut, bersama ayahnya.
pembaca akan memperoleh kesan Pengarang juga menuliskan bahwa
bahwa tokoh Amiru dan Sabari sama kisah itu memang benar terjadi dan
sekali tidak memiliki hubungan. Kedua makam tokohnya pun benar ada. Hal ini
tokoh tersebut diceritakan dalam kisah seakan mengaburkan batas antara szujet
dan latar yang berbeda serta bergantian. dan fabula. Di sinilah letak kepiawaian
Apalagi, latar waktu cerita tersebut tidak Hirata dalam mengolah alur sehingga
ditampilkan secara eksplisit sehingga menjadikan novel ini berbeda dari
orang mengira bahwa Amiru dan novel-novelnya lain.
Sabari hidup pada era yang sama. Pada Baru-baru ini seorang kawan
akhir cerita, pembaca dikejutkan oleh bertanya kepadaku, apa benar
kenyataan bahwa Amiru adalah anak kata orang ada makam bertuliskan
Sabari yang selama ini dipanggil Zorro, purnama kedua belas di Belantik?
meskipun hal itu pun tidak disebutkan Kujawab ya, aku sendiri pernah
Novel Ayah Karya Andrea Hirata dalam Perspektif Formalisme Rusia (Dian Khristiyanti) 187
Selesaian dengan cerita, misalnya tentang tokoh
Bagian selesaian menceritakan Izmi yang kehadirannya sama sekali
kehidupan tokoh Sabari dan Marlena tidak ada kaitannya dengan alur utama.
di akhir hayat mereka. Selain itu, juga Meskipun tak mengganggu jalannya
menceritakan kehidupan Ukun dan cerita, penceritaan tentang Izmi justru
Tamat, kedua sabahat Sabari yang gigih terkesan membuat alur cerita menjadi
mencari Zorro dan Marlena. Tentang bertele-tele.
JonPijareli, adik-adik tiri Amiru,
bahkan tentang orang Australia yang Kajian Bahasa Novel Ayah
menemukan surat Sabari juga diceritakan
pada bagian terakhir novel ini. Persoalan bahasa, pada dasarnya telah
dikedepankan oleh kaum formalis
Menariknya, meskipun selama
ketika mereka memandang perlu untuk
hidupnya Marlena menolak cinta Sabari,
membedakan ragam pemakaian bahasa.
ketika meninggal, Marlena meminta
Kaum Formalis berpendapat bahwa
Amiru untuk memakamkannya di
aspek bahasa tertentu secara dominan
samping makam Sabari dan menuliskan
menentukan ciri-ciri khas hasil sastra
kata-kata purnama kedua belas di batu
itu, misalnya rima, ataupun matra, atau
nisannya.
aspek apa pun juga sehingga dalam
Lena tetap berumah tangga dengan analisis dan interpretasi karya sastra
Amirza dan tinggal di Dabo hingga aspek-aspek lain seringkali menyangga
tutup usia akhir 2014. Sebelum
hal yang dominan tersebut (Teeuw,
meninggal, dalam sakitnya Lena
1988:131). Hal itu menunjukkan bahwa
berpesan untuk dimakamkan di
Belantik. bahasa merupakan unsur yang sangat
penting dalam sebuah karya sastra, baik
“Dekat makam Sabari,” katanya puisi maupun prosa.
kepada Amiru.
Dalam novel Ayah, Andrea Hirata
“Kalau tak dapat di sampingnya. menggunakan ungkapan-ungkapan
tak apa-apa, tapi di dekatnya.”
yang khas. Karena berlatar Belitong,
Amiru tercenung dalam kesedihan.
Mungkin terinspirasi oleh puisi di
Sumatera, yang kental dengan budaya
makam Sabari, sambil tersenyum Melayu, kalimat-kalimat yang bernuansa
malu Lena meminta Amiru menulis Melayu sangat mendukung penceritaan
sesuatu juga di pusaranya. dalam novel tersebut.
“Tulisan apa, Ibunda?” Ciri kebahasaan yang paling
dominan dalam novel ini adalah
“Di bawah namaku, tulislah,
penggunaan majas seperti metafora,
purnama kedua belas” (Hirata,
2015:395—396). personifikasi, perumpamaan, dan
hiperbola. Beberapa diksi yang
Berdasarkan hasil analisis, dapat kurang lazim digunakan dalam bahasa
disimpulkan bahwa secara keseluruhan Indonesia juga dimunculkan oleh
alur novel ini bagus dan menarik. pengarang. Meskipun demikian, pilihan
Namun, ada beberapa bagian alur yang kata ini justru menambah kekuatan dan
terkesan dipaksakan dan tidak terkait keindahan bahasa dalam novel ini.
Novel Ayah Karya Andrea Hirata dalam Perspektif Formalisme Rusia (Dian Khristiyanti) 189
akan tampak lebih cantik lagi ketika ia Selain majas, dalam novel Ayah
dewasa kelak. juga terdapat ungkapan dan peribahasa.
Majas hiperbola juga banyak kita Peribahasa merupakan kelompok kata
temukan dalam novel ini. Kalimat atau kalimat yang tetap susunannya
setiap kota yang pernah dia tinggal dan mengiaskan maksud tertentu.
telah memberinya kesan tersendiri. Bidal, ungkapan, dan perumpamaan
Ingin Zorro menulis seribu puisi tentang termasuk dalam peribahasa. Contoh
Batanghari, Siak, Rengat, Bengkalis, peribahasa dalam novel ini ialah
Pariaman, Indragiri Hulu, dan kalimat lantas Markoni bilang bahwa
Bagansiapi-api (hlm. 274) merupakan kesabarannya sudah habis karena Lena
majas hiperbola karena melebih- suka meraupkan abu ke mukanya, satu
lebihkan jumlah puisi yang akan ditulis ungkapan betapa malunya orang Melayu
oleh Zorro. Kalimat kejayaan itu tiba (hlm. 235). Dalam kalimat tersebut
begitu cepat, lalu lenyap sekedip mata terdapat ungkapan meraupkan abu ke
(hlm. 119) juga merupakan majas muka yang artinya menimbulkan rasa
hiperbola karena frasa lenyap sekedip malu terhadap orang lain. Peribahasa
mata terkesan berlebihan. lain terdapat dalam kalimat merasa kena
Majas perumpamaan yang usir, Lena yang tak kalah keras kepala
membandingkan dua hal secara eksplisit dengan ayahnya tersinggung berat. Api
dengan kata pembanding seperti, dilawan api. Patah arang dia dengan
umpama, ibarat, bak, dan laksana ayahnya (hlm. 235). Dalam kutipan
juga banyak kita temukan dalam novel tersebut terdapat peribahasa api dilawan
ini. Kalimat (1) di sela pekerjaannya api yang artinya kekerasan dilawan
menggulung dinamo, dibukanya kamus dengan kekerasan. Selain itu, terdapat
dan ditemukannya kata-kata baru ungkapan keras kepala yang artinya
bagaikan jendela yang terbuka, lalu di tidak mau menuruti nasihat orang dan
dalam jendela itu ada jendela lagi (hlm. patah arang yang berarti tidak dapat
297), (2) mereka adalah ibu dan anak, didamaikan lagi. Kalimat “Kau tunggu
tetapi sering bak kawan dekat (hlm. 269), Lena? Sama dengan menunggu pepesan
dan (3) bersama angin yang tenang, kosong, menunggu jerat tak bertali,
ombak terlempar ke pesisir dalam bentuk pungguk merindu bulan” (hlm. 190)
gulungan-gulungan kecil, semakin lama, bahkan menggunakan tiga peribahasa
semakin pelan, semakin lemah, laksana atau ungkapan sekaligus, yaitu menunggu
armada yang lelah bertempur di tengah pepesan kosong, menunggu jerat tak
samudra, kalah, lalu pulang (hlm. bertali, dan pungguk merindukan bulan.
135) merupakan contoh-contoh majas Ketiganya memiliki makna yang hampir
perumpamaan yang terdapat dalam sama, yakni mengharapkan hal yang
novel Ayah. Kata-kata pembanding sulit untuk dimiliki atau diraih.
yang digunakan dalam kalimat-kalimat Semua gaya berbahasa tersebut
tersebut adalah bagaikan, bak, dan mendukung penyampaian cerita
laksana. Pemilihan kata pembanding sehingga lebih menarik. Apalagi, dalam
tersebut cukup menarik karena kurang kalimat yang panjang-panjang juga
begitu populer dibandingkan dengan tersisip humor. Namun, narasi-narasi
kata seperti dan bagai. panjang kerapkali menjemukan karena
DAFTAR PUSTAKA
Hirata, Andrea. 2015. Ayah. Yogyakarta:
Bentang Pustaka.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.
Ratna, Nyoman Kutha. 2015. Teori,
Metode dan Teknik Penelitian
Novel Ayah Karya Andrea Hirata dalam Perspektif Formalisme Rusia (Dian Khristiyanti) 191
192 192 ALAYASASTRA, Vol. 13, No. 2, November 2017