Terco 02 Kompensasireaktif
Terco 02 Kompensasireaktif
I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat melihat dan memahami pengaruh beban reaktif terhadap
perubahan power factor.
2. Mahasiswa dapat menentukan cara perbaikan power factor pada suatu sistem.
*
3|𝑉𝑅|2
𝑆𝐼𝐿 = 3𝑉𝑅𝐼𝑅 = 𝑐
𝑍
Karena 𝑉𝑅 = 𝑉𝐿𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 √3, maka SIL dalam MW menjadi
⁄
(𝑘𝑉𝐿𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑)2
𝑆𝐼𝐿 = 𝑐 𝑀W
𝑍
Idealnya, jika suatu saluran transmisi dibebani sesuai SIL maka tidak akan ada pengaliran
daya reaktif menuju atau keluar dari saluran sehingga tegangan praktis stabil sepanjang
saluran. Pada saluran transmisi jarak panjang, beban rendah cukup kecil dibandingkan
SIL sehingga akan meningkatkan tegangan pada sisi penerima, sedangkan beban besar
biasanya lebih besar dari SIL yang akan menghasilkan penurunan tegangan pada sisi
penerima.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PERCOBAAN KOMPENSASI REAKTIF SEMESTER
Untuk kondisi pembebanan rendah atau saluran open (terbuka/ tidak dioperasikan) maka
umumnya digunakan/ dipasang shunt reactor. Sedangkan pada kondisi sistem transmisi
berbeban berat (besar) maka dapat digunakan shunt capacitor, static var control (svc) dan
synchronous condenser untuk memperbaiki tegangan, meningkatkan kemampuan
pengiriman (transfer) dan memperbaiki stabilitas sistem.
Gambar 2.
Pemasangan 150 kV Shunt Reactor & Shunt Capacitor di GI Sanur (Bali)
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PERCOBAAN KOMPENSASI REAKTIF SEMESTER
Shunt Reactor
Shunt reactor dipasang untuk mengkompensasi tegangan yang tidak diinginkan akibat
kapasitansi saluran (line capacitance). Sejumlah kompensasi reaktor dibutuhkan pada
saluran transmisi untuk menjaga tegangan pada sisi penerima sesuai dengan kebutuhan.
VS VR
- -
Gambar 3.
Shunt dan series capacitor compensation
Modul beban
V. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai percobaan sesuai gambar percobaan
3. ON-kan tombol main di modul PST2210 C2 dan di PST2240 C1.
4. Memeriksa setting frekuensi motor pada posisi 50Hz.
5. Pastikan posisi pengaturan motor Auto.
6. Pastikan posisi pengaturan generator Auto
7. On-kan motor turbine control (CBM)
8. Memeriksa kecepatan motor pada kecepatan 1500 rpm.
9. On-kan generator excitation control (CBF)
10. Naikkan perlahan-lahan arus eksitasi sampai out tegangan mencapai kurang lebih
220 Volt di sisi generator atau tegangan sekunder trafo telah mencapai 380/390 V.
11. Pada modul PST2210 C1 – modul generator - Close isolator switch I2 lalu on-kan
CB-1. Ini berarti Bus B telah mendapatkan tegangan dari Generator.
12. Pada modul PST 2210 C3, pilih feeder ke 2, masukkan isolator I8 dan
I10. Selanjutnya close CB4.
13. Pada modul beban tiga phase, masukkan step beban sesuai tabel data.
14. Setelah percobaan, off kan supplay. Mulai dr open CB4, open isolator I8 dan
I10. Lalu Open CB1 dan I2 setelahnya.
15. Turunkan perlahan lahan arus eksitasi.
16. Off kan CBF
17. Off kan CBM untuk menghentikan putaran motor.
18. RAPIKAN peralatan.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PERCOBAAN KOMPENSASI REAKTIF SEMESTER
B. Antisipasi
1. Mengikuti petunjuk instruksi manual dan pembimbing.
2. Memeriksa kembali semua rangkaian sebelum memulai
mengoperasikan peralatan praktikum dibawah pengawasan
pembimbing.
3. Matikan semua sumber tegangan sebelum membuat atau mengubah koneksi apa
pun.
4. Menggunakan peralatan pelindung seperti safety shoes dan helmet bila
diperlukan.