TEORI BAUMOL-TOBIN
Disusun Oleh :
Az Zahra Zaahiroh
Nabila Reviani Siregar
Nabila Rahadatul Aisy
Yasdiafiani Dewi
Nia Hania Nur Sholihat
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
PEMBAHASAN
B. Teori Baumol-Tobin
a. Motif Transaksi
Model Baumol melihat bahwa kebutuhan akan uang untuk motif transaksi
pada hakekatnya adalah sama dengan kebutuhan stok (dalam hal ini stok uang)
yang akan dipegang dengan pertimbangan biaya dengan memilih jumlah dan pola
waktu untuk stok yang tepat agar biaya yang membebaninya minimal.
Dalam mengembangkan modelnya mereka menganggap seseorang menerima
pembayaran sekali dalam satu periode dan menghabiskan dakam satu periode
tersebut. Sehingga, uang memberikan pendapatan suku bunga nol, dipegang
hanya karena digunakan untuk transaksi.
Penggunaan aset secara optimal tergantung pada pertimbangan biaya sebagai
berikut :
a. Bunga yang hilang dari saldo kas yang dimiliki
b. Biaya untuk memperoleh obligasi dan mengubahnya menjadi uang tunai,
yaitu biaya perantara
Orang yang memilih memegang uangnya secara tunai maka ada kemudahan
untuk menggunakan uang tersebut untuk transakasi, namun ada biaya perjalanan
ke bank yang harus dikeluarkan untuk menjual obligasi untuk diubah bentuknya
dalam bentuk uang tunai. Sedangkan jika seseorang memilih menempatkan
pendapatanya dalam bentuk obligasi, ada tingkat bunga yang diperoleh, namun
tidak ada kemudahan untuk melakukan transaksi.
Notasi :
𝑖𝑌
𝑇𝐶 = + 𝐹𝑁
2𝑁
Dapat diketahui titik potong antara bunga yang hilang dan biaya perjalanan
adalah nilai biaya minimum yang paling optimal yang bisa dipilih, di anotasikan
sebagai 𝑁 ∗ , didapat dari turunan Total Cost dimana :
𝑖𝑌
𝑁∗ = √
2𝐹
Maka fungsi permintaan uang dalam bentuk rata-rata kepemilikan uang yang
dikemukakan Baumol-Tobin adalah (NoorderMarketing.com, 2019)
𝑌𝐹
𝑅𝑎𝑡𝑎2 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑛𝑔 = √
2𝑖
Lebih besar N, lebih sedikit bunga yang dilupakan, lebih besar biaya
perjalanan ke bank (biaya perantara atau biaya transfer dari aset nonmoneter ke
moneter). Permintaan uang bergantung secara positif terhadap Y dan F, dan
negatif terhadap tingkat bunga.
b. Motif Berjaga-jaga
Masyarakat memegang uang yang dilandasi dengan motif berjaga-jaga
merupakan motif transaksi pada masa mendatang. Opportunity Cost dari
memegang uang adalah hilangnya pendapatan dari suku bunga, sehingga pada
saat suku bunga tinggi, opportunity cost memegang uang sebagai motif berjaga-
jaga meningkat menyebabkan uang yang dipegang oleh masyarakat menurun.
Dapat disimpulkan bahwa analisis Baumol-Tobin pada motif berjaga-jaga
permintaan uang memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat suku bunga.
c. Motif Spekulasi
Pada motif spekulasi, menurut Baumol-Tobin kecendrungan seseorang
memegang obligasi dan uang adalah untuk menyimpan kekayaan. Pada saat
tingkat suku bunga obligasi tinggi, maka tidak akan mendorong seseorang untuk
tidak memegang uang. Obligasi memiliki resiko, sedangkan uang memiliki resiko
yang rendah bahkan tidak memiliki resiko. Jika ada satu asset tanpa resiko namun
memberikan pengembalian yang tinggi maka bisa dikatakan motif spekulasi tidak
ada, setiap orang akan memegang asset tersebut tanpa memegang uang.
Secara khusus, Tobin mengasumsikan bahwa sebagian besar orang adalah
penghindar resiko (risk-averse) yang menunjukan bahwa orang bersedia
memegang asset dengan perkiraan tingkat pengembalian yang lebih rendah jika
resikonya lebih sedikit.
C. Kegagalan Model
1. Model gagal karena beberapa orang memiliki lebih sedikit keleluasaan atas
kepemilikan uang mereka daripada yang diasumsikan oleh model.
2. Studi empiris permintaan uang menemukan bahwa elastisitas pendapatan
permintaan uang lebih besar dari setengah dan elastisitas bunga permintaan uang
kurang dari setengah.
PENUTUP
A. Kesimpulan