Anda di halaman 1dari 41

BAB 1

UNSUR SIMETRI DAN OPERASI SIMETRI

Simetri memainkan peran sentral dalam analisis struktur, ikatan, dan


spektroskopi molekul. Dalam bahan ajar ini, kita akan mengeksplorasi unsur
(element) simetri dan operasi simetri, serta penggunaannya dalam
menentukan klasifikasi simetri (grup titik) dari molekul yang berbeda.
Sifat simetri suatu objek atau benda (dan molekul) dapat dijelaskan
dengan menggunakan unsur simetri tertentu, dan operasi simetri yang
terkait. Berbagai unsur dan operasi simetri akan dijelaskan pada bahan ajar
ini, dengan memperkenalkan masing-masing unsur simetri ini dengan contoh
molekul yang memiliki setiap jenis simetri. 
Beberapa objek "lebih simetris" daripada yang lain. Sebuah bola lebih
simetris dibandingkan kubus, karena bola akan terlihat sama setelah dilakukan
rotasi melalui sudut diametralnya. Sebuah kubus terlihat sama jika diputar
melalui sudut tertentu di sekitar sumbunya, seperti 90 o, 180o, 270o atau 120o,
240o atau sekitar sumbu yang melewati setiap sudut yang saling berlawanan.
Berikut juga contoh dari molekul yang berbeda yang tetap sama setelah
dilakukan operasi simetri tertentu: NH 3, H2O, C6H6, CBrClF. Secara umum,
tindakan yang membuat obyek tampak sama setelah transformasi disebut
operasi simetri. Operasi simetri umum diantaranya rotasi, refleksi, dan inversi.
Ada unsur simetri yang sesuai untuk setiap operasi simetri, baik itu titik, garis,
atau bidang sehubungan dengan dilakukannya operasi simetri. Misalnya,
rotasi dilakukan sekitar sebuah sumbu, refleksi dilakukan pada bidang,
sedangkan inversi kita lakukan di titik.
Kita akan melihat bahwa kita dapat mengklasifikasikan molekul yang
memiliki set unsur simetri yang sama, dan pengelompokan molekul secara
bersama-sama yang memiliki set unsur simetri yang sama. Klasifikasi ini
sangat penting, karena memungkinkan untuk membuat beberapa kesimpulan

1|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


umum tentang sifat molekul tanpa perhitungan. Khususnya, kita akan dapat
memutuskan apakah molekul memiliki momen dipol, atau tidak dan untuk
mengetahui terlebih dahulu keadaan degenerasi molekul. Kita juga akan dapat
mengidentifikasi tumpang tindih, atau momen dipol integral yang perlu
dihilangkan dan diperoleh dari aturan seleksi agar terjadi transisi dalam
molekul poliatomik.
Hubungan antara orbital-orbital yang mengambil peranan penting pada
pembelajaran ikatan dalam suatu molekul dengan bentuk molekulnya telah
dicoba untuk diterangkan oleh para ahli kimia. Ternyata bentuk-bentuk
molekul tersebut dapat dikarakterisasi atas dasar sifat simetrinya, yang
kemudian dikenal dengan istilah simetri molekuler. Untuk itu perlukan
kriteria matematika untuk menggambarkan simetri molekuler secara
kuantitatif.
Simetri molekular mencakup unsur simetri yang dimiliki oleh molekul
dan operasi simetri yang ditimbulkan oleh unsur-unsur simetri. Sekelompok
operasi (bukan unsur) simetri lengkap akan menjadi penyusun sebuah grup
matematis.

1.1 Unsur Simetri dan Operasi Simetri

Unsur simetri dan operasi simetri adalah dua pengertian yang berbeda,
tetapi saling berkaitan dan tak dapat dipisahkan satu sama lain, oleh karena itu
bagi pemula pengertian ini membingungkan.
Simetri dalam artian bahasa, diartikan sebagai bentuk, keselarasan,
kesimetrian. Benda-benda di sekitar kita dapat diamati kesimetriannya. Bola
misalnya, dapat dikatakan sebagai bentuk simetri sempurna, dan bola lebih
simetris dari benda-benda lain yang manapun seperti botol, pisau, batu dan
sebagainya. Untuk melukiskan simetri suatu objek-molekul, dipakai istilah
unsur-unsur simetri, yakni besaran ruang, dapat berupa garis, bidang, atau

2|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


titik, yang diperlukan untuk satu atau lebih operasi simetri. Operasi simetri
adalah operasi yang dapat menghasilkan konfigurasi ekivalen atau
konfigurasi identik dengan orientasi semula. Dengan kata lain gerakan suatu
benda yang menyebabkan titik-titik pada benda setelah gerakan dilaksanakan,
bertepatan dengan titik-titik yang ekuivalen (atau bahkan identik) pada benda
itu dengan orientasi semula, sehingga sebelum dan sesudah operasi simetri,
konfigurasi molekul tidak dapat dibedakan. Jadi unsur-unsur simetri baru
memiliki arti apabila dilakukan operasi simetri.
Konfigurasi identik diartikan sebagai konfigurasi yang tepat sama
dengan konfigurasi asal, sedangkan konfigurasi ekuivalen merupakan
konfigurasi yang tak terbedakan dengan kofigurasi asal, meski tak tepat sama.
Unsur dan operasi simetri berkaitan erat. Operasi simetri dapat didefinisikan
hanya terhadap unsur simetri dan sebaliknya keberadaan unsur simetri dapat
ditunjukkan hanya melalui operasi simetri. Dalam menangani simetri
molekuler hanya digunakan 4 tipe unsur simetri:

SIMBO
UNSUR SIMETRI OPERASI SIMETRI
L
1. Bidang σ Pencerminan terhadap bidang
Inversi semua titik (atom)
2. Pusat simetri (pusat inversi) i
melalui pusat simetri
Cn Satu atau lebih rotasi di sekitar
3. Sumbu genah (proper axis)
sumbu
Pengulangan satu atau lebih
secara berurutan: rotasi diikuti
4. Sumbu semu Sn oleh pencerminan (refleksi) pada
bidang yang tegak lurus dengan
sumbu rotasi.

1.2 Unsur Simetri

3|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


Terdapat 5 (lima) operasi simeteri, yaitu: operasi identitas (E), operasi
pencerminan (reflection) yang diberi lambang σ dengan unsur simetrinya
bidang; operasi rotasi (rotation) diberi lambang C dengan unsur simetrinya
sumbu nyata; sedangkan jika unsur simetrinya sumbu semu, operasi rotasinya
diberi lambang S; dan operasi yang kelima adalah operasi inversi (inversion)
dilambangkan dengan i, dengan unsur simetrinya pusat simetri atau pusat
inversi.

1.2.1 Operasi Identitas

Bila terhadap suatu objek molekul tidak dapat dioperasikan sama


sekali, maka jelas molekul tersebut mempunyai konfigurasi yang tidak dapat
dibedakan antara sebelum dan sesudah operasi simetri dilakukan. Oleh
karena itu secara matematis “tidak dioperasikan sama sekali”, dapat
dipertimbangkan sebagai unsur simetri dan operasi simetri. Jadi setiap objek
pasti memiliki operasi identitas E.

1.2.2 Operasi Pencerminan (σ )

Operasi simetri dari suatu bidang simetri yaitu pencerminan (refleksi)


pada bidang tersebut yang menghasilkan konfigurasi molekul yang ekuivalen
dan atau identik. Dengan demikian hanya ada satu turunan operasi refleksi
(pencerminan), karena operasi pencemaran yang ke dua (σ 2) akan
menghasilkan konfigurasi yang identik atau persis sama dengan konfigurasi
semula (σ 2 = E).
Terdapat tiga macam operasi pencerminan, yaitu: operasi pencerminan
horizontal (σ h), operasi pencerminan vertikal (σ ∨ ) dan operasi pencerminan
dihedral (σ d). Di bawah ini diberikan contoh untuk memperjelas konsep di
atas.

4|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


Gambar 1. Operasi pencerminan
Keterangan:
Gambar A. Operasi pencerminan dapat dilakukan bila gugus yang saling
berhadapan adalah gugus identik. Pada contoh di atas, semua
gugus identik, perbedaan terjadi bila diberi label.
Gambar B. Bila posisi cermin seperti gambar B, maka gugus-gugus yang
harus identik adalah I – IV dan II – III.
Gambar C. Pada satu kali operasi pencerminan (σ ν ) diperoleh
konfigurasi ekuivalen (yaitu terjadi perubahan posisi dari
gugus I ke IV dan II ke III dan sebaliknya). Bila dilakukan
dua kali operasi pencerminan (σ ν ), maka akan didapatkan
konfigurasi yang sama dengan gambar A, yang disebut
konfigurasi identik.

Jadi hanya ada satu turunan operasi refleksi, sebab refleksi yang ke dua σ 2
akan menghasilkan konfigurasi yang persis sama dengan konfigurasi semula
(konfigurasi identik), dengan kata lain σ 2 = E.
Terdapat 2 macam bidang simetri yaitu bidang simetri horizontal ( σ h)
yang terletak pada bidang molekul yang mengiris ke empat atom tepat
menjadi dua bagian yang sama. Bidang yang lain yaitu bidang simetri

vertikal ( σ ν ), terdapat 3 σ ν, yang melalui garis AB. Masih ada satu jenis

5|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


bidang simetri lagi, yaitu bidang simetri dihedral ( σ d) yang melalui sumbu
simetri utama. Pada contoh ini σ d = σ ν.
Pada gambar di bawah ini nampak, σ h yang memotong/mengiris ke 4
atom tetap menjadi 2 bagian yang sama, pada gambar (i) perhatikan tanda
pada B1, setelah operasi σ h menjadi B1 pada gambar (ii).

Gambar 2. Operasi pencerminan untuk molekul jenis AB 3.

Gambar 3. Operasi jenisσ  dan σ d . Terdapat 3σ  yang melalui garis AB


dan sumbu C3. σ d yang melalui sumbu simetri utama (yaitu C n
dengan harga n terbesar) dan membagi sama besar sudut
antara 2 buah sumbu C2.

6|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


1.2.3 Operasi Rotasi Nyata (proper=genah) = Cn.

360o 2π
Apabila dilakukan operasi rotasi rotasi atau dengan suatu
n n
sumbu nyata C n terhadap suatu molekul, akan menghasilkan konfigurasi yang
ekuivalen dan atau identik, dikatakan bahwa molekul tersebut memiliki
sumbu rotasi simetri C n.
Unsur simetri operasi ini adalah garis/sumbu. Dalam operasi rotasi
selalu dicantumkan bilangan yang ditulis setelah lambang operasi (C).
Misalnya C4 artinya terdapat 4 (empat) kali pengulangan yang dapat
menghasilkan konfigurasi ekuivalen dalam satu kali rotasi (putaran). C 4  n
= 4, maka satu kali rotasi sudut putarnya 360/4 = 90 o. untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh di bawah ini.

Gambar 4. Unsur simetri C2 dan hasil operasi C2 untuk air

Unsur C3 Operasi C3

7|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


Gambar 5. Unsur simetri C3 dan hasil operasi C3 untuk amonia

Gambar 6. Operasi rotasi C4


1 kali operasi = C1 = 1 x 90o, lihat gambar (b)
2 kali operasi = C2 = 1 x 90o, lihat gambar (c)
3 kali operasi = C3 = 1 x 90o, lihat gambar (d)
4 kali operasi = C4 = 1 x 90o, lihat gambar (a)
Untuk (C), 2C2 = C 24 = C2, untuk (d) 3C4 = C 34, dan untuk (a) 4C4

= C 44 = E. Sehingga (b), (c), (d), diperoleh konfigurasi ekuivalen dan (a)


diperoleh konfigurasi identik. Gambar di atas, dapat pula dioperasikan C 2.
1. kali operasi Cz dari gambar (a) menjadi gambar (c) = 2C 4
2. kali operasi Cz dari gambar (a) menjadi gambar (a) = 4C 4
Untuk lebih jelas, dapat diamati gambar di bawah ini,

8|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


Gambar 7. Perubahan kedudukan titik-titik B
sebagai akibat operasi C 3 (rotasi 120o) dan rotasi 2C3 (rotasi
240o) serta rotasi 3C3 (rotasi 360o).

Catatan:
- Satu kali operasi C3 (=120o) gambar (a) menjadi gambar (b).
- Dua kali operasi C3 (= 2 x 120o) gambar (a) menjadi gambar (c). atau

C 23
- Tiga kali operasi C3 (=3 x 120o) gambar (a) menjadi gambar (a)

kembali, atau C 33=E .

- C 23 = -120˚( = 120˚ ke arah melawan putaran jarum jam atau counter


−¿¿
clockwise ) dinyatakan sebagai operasi C 3 .

- Secara umum C nn=E


- Sumbu-sumbu simetri Cn ini sering disebut juga sebagai sumbu rotasi
sempurna orde n.

9|BAB 1 – UNSUR DAN OPERASI SIMETRI


Molekul jenis AB3 dengan bentuk planar segitiga (segitiga sama sisi)
memiliki sumbu simetri C3 karena rotasi 120o searah jarum jam,
mengakibatkan perpindahan atom-atom B dari titik 1 ke 2, 2 ke 3 dan
dari 3 ke 1. Konfigurasi AB3 (b) tidak dapat dibedakan dengan
konfigurasi sebelumnya (a). bila rotasi dilanjutkan lagi 120 o dipandang dari
kedudukan awal (a), atom-atom B berpindah dari 1 ke 3; 2 ke 1 dan 3; dan
3 ke 2, lagi-lagi menghasilkan konfigurasi yang ekuivalen antara (a) dan
(c). Operasi C3 sebanyak 2 kali berurutan dinyatakan sebagai operasi 2C 3

atau C 23yang sebenarnya sama dengan rotasi – 120 o ( = 120o ke arah


melawan jarum jam) yang dinyatakan sebagai operasi , maka akan diperoleh
konfigurasi yang persis sama dengan semula, yang dapat diperoleh pula
dengan tanpa operasi simetri sama sekali yaitu operasi simetri identitas E.

jadi dalam hal ini C 33 = E, (secara umum C nn = E). Itulah sebabnya operasi

identitas E harus dinyatakan keberadaanya. Adapun sumbu-sumbu C n ini


sering pula disebut sebagai sumbu rotasi sempurna orde-n.

1.2.4 Sumbu Semu dan Rotasi Semu (improper) = Sn

Rotasi semu adalah operasi rotasi nyata (proper) atau C n yang diikuti

dengan pencerminan (C n) pada sumbu yang tegak lurus sumbu nyata ()

pada sumbu yang tegak lurus sumbu nyata (Cn), C n = C n. σ sumbu yang
membangkitkan rotasi semu disebut sumbu semu. Operasi rotasi semu
disebut juga operasi rotasi refleksi simetri C n. operasi simetri S 3 dapat
dijumpai pada molekul jenis AB 3 seperti ditunjukkan pada gambar di bawah
ini.

10 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 8. Operasi simetri S3.

Gambar 9. Operasi simetri S3.

11 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Keterangan:
- S3 = C3 . σ karena (i) Ekuivalen dengan (ii), sedangkan (ii) tidak
ekuivalen dengan (iii), dengan demikian tidak ada S3 nya.
- S6 = C6 . σ karena (i) tidak ekuivalen dengan (iv), sedangkan (i)
ekuivalen dengan (v).
- C6 tidak ada karena tidak memiliki titik ekuivalen, tetapi S 6 ada pada
molekul tersebut. Sehingga S6 tidak selalui memiliki C6 .
- Apabila Cn memiliki σ, maka sudah dapat dipastikan memiliki S n, tetapi
Sn belum tentu memiliki Cn.
- Apabila molekul tidak mempunyai Cn dan bidang tegak lurus (σ) pada Cn
bukan berarti tidak mempunyai Sn . Inilah yang mengubah konsep optis
aktif yang lama pada kajian senyawa organik.
- C4 . C4 = C2 atau C 24=C 2

- C 44=C 1=E (Identitas)


- Pada operasi sigma (σ)
σ 2= E
σ 3 = σ 2 . σ=E . σ =σ E
σ 4= σ 2 . σ 2=E . E=E

Perlu diingat bahwa molekul yang tidak mempunyai C n dan bidang

yang tegak lurus pada C n bukan berarti tidak mempunyai Sn. Karena C n

adalah operasi simetri dan σ adalah operasi simetri, maka C n . σ adalah


operasi simetri dan pada umumnya σ tegak lurus terhadap C.
Apabila diperhatikan gambar di bawah ini, untuk operasi S,
konfigurasi ekuivalen (90o), C4 [x, y, z) = [y, x́ , z] dan σ h[x, y, z] = [x, y, ź

], ke dua operasi tersebut ditulis C 4h, maka C σ4 [y, y, z] = C 4 [x, y, ź ) = S4

(y, x, z] = [y, ź , ź ]. Jadi dapat dirumuskan C .. σ .. = S...

12 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Unsur Sn umumnya membentuk satu set operasi Sn, Snz , S3n, . . . ,
tetapi ada perbedaan set yang dibentuk untuk n genap dan n ganjil.
Diasumsikan sumbu Sn kolinear (paralel) dengan sumbu z pada sistem

koordinat dan bidang yang merefleksikan pada operasi Sn yakni bidang xy.
Untuk rotasi semu (improper) dengan n genap, Sn membentuk satu

set operasi Sn , S zn , S3n , … . S nn , Snn =E . Snn berarti mengerjakan operasi


C n , σ , C n , σ , … sehingga seluruh C n dan σ masing-masing dikerjakan n
kali. Karena n genap, maka pengulangan sebanyak n pada σ = operasi

identitas = E, dengan demikian Snn=Cnn juga operasi identitas E. Oleh

karena itu Snn=E .

Snn=Cn . σ .C n . σ … C nn . σ n
¿ C n . C n . Cn . … Cnn . σ n
¿ C nn . σ n n=genap → σ n=E
¿ C nn . E Cnn =E
¿ E . E → Snn=E

Untuk Smn → S mn =C mn .σ m karena m genap

¿ C mn =E
¿ C mn → S mn =C mn /k/ k
K = 1, 2, 2, 3, …. , m.

Contoh:
S6 setnya adalah S, 16 S , 26S , 36 S , 46 S , 56S , 66S dengan cara lain:

S26 =C26 =C3


S36 =C36 =C2 .→ S 36=S 2=i

13 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
S56 =¿tidak dapat ditulis dengan cara lain.
S66 =E .
Jadi set operasi lengkap yang dibentuk oleh unsur S6 biasanya hanya

dapat ditulis menjadi: S6 , C3 , i, C23 , S 56 , E . (set ini mengandung C 3 , C 23 , E ¿

Operasi yang dibentuk oleh satu sumbu C 3 :C 3 , C 23 , E , maka dapat

disimpulkan adanya sumbu S6 secara otomatis membutuhkan adanya sumbu


C 3 . Jika n genap Adanya sumbu Sn selalu membutuhkan adanya sumbu
C n/ 2. Tetapi agar Sn ada, tidak selalu harus ada σ .
Untuk n gasal, unsur Sn membentuk operasi Sn , S 2n , S3n , S 4n , … Pada

pemeriksaan operasi Snn bila n gasal diperoleh: S34 =C nn σ n=E σ =σ .


Dengan kata lain unsur Sn membentyuk satu operasi simetri σ . Jika n =
2k + 1 dan n = gasal, 2k = genap, maka:

Snn=Cnn σ n =E σ 2 k+1=σ 2 k σ=E . σ =σ , jadi Snn=σ .


Jika ada simetri σ , bidang tersebut harus satu unsur simetri milik
operasi itu sendiri. Operasi Sn direfleksikan pada bidang σ , jadi konfigurasi
I diubah menjadi konfigurasi lain, II, lalu diputar sebesar 2 π /n, mengubah
II menjadi III. Karena Sn adalah satu operasi simetri, I dan II haruslah
ekuivalen konfigurasinya. Apabila n gasal, σ itu sendiri satu operasi
simetrri, dengan demikian II juga ekuivalen dengan I. Oleh karena itu II pun
ekuivalen dengan III, dan dapat ditunjukkan bahwa 2 n/n mengubah II ke
dalam satu konfigurasi yang ekuivalen, III. Jadi operasi C n juga satu operasi
simetri pada dirinya sendiri.

Contoh: S5 urutannya dimulai dari S5 , S 25 , S35 , S 45 , … .

14 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
S5=S 5 lalu σ (atau σ lalu C 5 ) = C σ5 . operasi
tunggal
S25=S 25 σ 2=S 25 E=S25
S35=C 35=C 35 σ 2 σ=C 35 σ operasi

tunggal S45 =S45 σ 4=C 45 . E=C 45


S55=C 55 σ 5=E E σ =σ
S65 =C55 C5 σ 6 =E C5 E=C 5
S75=C55 C25 σ 7 =EC 25 σ operasi
tunggal
S85=C55 C35 σ 8 =EC 35 E=C 35
S95 =C55 C54 σ 8 σ=E C 45 E σ=C 45 σ operasi
tunggal
S10 10 10
5 =C 10 σ =E operasi
identitas
S11 10 10 σ
5 =C 5 C 5 C 5 σ σ=C 5 operasi tunggal

S5 operasinya berbeda dengan S10


5 , tetapi dimulai dengan pengulangan

S2n n+1 pada urutan awalnya. Dari sepuluh operasi, empat + E dapat
dinyatakan sebagai satu operasi tunggal hanya dengan menggunakan simbol

Sn5, lima operasi lainnya dapat ditulis seperti σ . Walaupun ada operasi yang

dapat diselesaikan dengan menggunakan C n5 dan σ berturut-turut, ada pula

operasi yang tidak dapat dinyatakan sebagai unit operasi selain dari Sn5. Pada

umumnya unsur Sn dengan n gasal membentuk operasi 2n. S5 berbeda


5 (2)
dengan S10 11 2 ( 5 ) +1
5 atauy S5 . Operasi terulang pada S5 atau S dan operasi

15 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
2 (5)
identitas ada pada S10
5 atau S5 . Jadi sumbu
Sn (n gasal) membentuk satu
set operasi yang berbeda:
Sn , S 3n ,… , S2n n−2 , S2nn−1 , S 2n
n ( ¿ E)

LATIHAN.

Periksa apakah S2mk =C 2mk dan S2mk +1=C 2k +1


1. m σ 2k = genap.

1.2.5 Operasi Pusat Inversi

Jika molekul dapat dibawa ke konfirmasi yang ekivalen dengan cara


mengubah koordinat Catesian [x, y, z] menjadi [ x́ , ý , ź ], dan sebuah titik
tertentu dalam molekul itu tetap bertepatan dengan titik asal koordinat, titik
tertentu tersebut disebut pusat inversi atau pusat simetri. Pusat dan operasi
simetri diberi simbol i. Seperti halnya bidang simetri, maka satu pusat inversi
hanya membangkitkan satu operasi simetri. Unsur operasi inversi adalah
titik, sehingga hanya satu atom dalam molekul yang dapat berada pada titik
itu (tidak boleh lebih).

16 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 10. Ilustrasi operasi pusat inversi. Dengan inversi, setiap titik
dalam molekul bergerak melalui pusat inversi ke posisi
yang berlawanan dari pusat dengan jarak yang sama dari
pusat seperti titik aslinya.

Gambar 11. Pusat inversi

Inversi adalah pertukaran sepasang titik (atom) melalui satu titik


Pusat
(=pusat simetrik). Sehingga syarat inversi adalah:
Inversi
a. Jumlah gugus identik (atom-atom) dalam molekul harus genap (jika tidak
memiliki pusat simetri atau pusat inversi).
b. Jika jumlah gugus identik atau atom-atom dalam molekul gasal, harus
terdapat satu atom yang menempati pusat inversi.
Operasi pusat inversi dapat diterapkan dengan menarik garis lurus dari
sembarang titik atom melalui titik pusat simetri molekulnya dan pada
sembarang jarak yang sama terhadap titik pusat simetri, sehingga diperoleh
titik atom yang sama pula. Untuk molekul jenis setitiga planar AB 3 dan

17 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
tetrahedron AB4 jelas tidak mempunyai pusat simetri, i. Sedangkan molekul

jenis segiempat planar AB4 dan oktahedron AB 6 memiliki pusat simetri, i.


Dengan demikian molekul bentuk segitiga planar AB 3 seperti BCl3 ,
mempunyai unsur-unsur simetri
{σ} rsub {h} , {S} rsub {3} , {S} rsub {3} rsup {2} , {σ} rsub {∨} , {σ} rsub {∨} rsup {,} , dan
E , C3 , C23 , C2 , C2 ,C }2 ,
.
Lebih lanjut diambil contoh molekul dengan bentuk segiempat planas
seperti XeF 4 . Molekul ini mempunyai unsur-unsur simetri:
a. Identitas E.
b. Pusat simetri i, yang terletak pada atom Xe, karena terhadap atom Xe ini
tiap 2 atom F yang berseberangan mempunyai jarak yang sama.
c. Sumbu-sumbu simetri C 4 ,C 34 , C 2 , 2C 2 , dan 2 C2¿

d. Bidang-bidang simetri yaitu: σ h pada bidang molekul dan 2 σ ∨ melalui

C 2 dan tegak lurus pada σ h dan 2 σ ∨¿ melalui C 2¿ dan tegak lurus pada

σ h . Dalam hal ini σ '∨ dan σ ∨¿ dapat dikatakan sebagai σ d.

e. Sumbu rotasi-refleksi S4 dan S24 . Molekul ini tidak mempunyai S24

sebab operasi S4 secara 2 kali berurutan tidak lain adalah operasi C 2 .

18 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Operasi inversi, i

Unsuri inversi, i pada


pusat dari atom Pt/S.

Operasi inversi, i

Gambar 12. Unsur dan operasi inversi pada (a) molekul kompleks [PtCl 4]2-
dan (b) molekul SF6. (c) Representasi tongkat dan bola dari dua
struktur untuk (a) dan (b).

19 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 13. Unsur-unsur simetri pada molekul Xe F 4.
Molekul dengan bentuk tetrahedron tipe AB4 seperti CH 4mempunyai
unsur-unsur simetri seperti ditunjukkan pada gambar (8), yaitu:
a. Identitas E
b. Sumbu rotasi 4 C3 , 4 C 23 ,dan 2 C3 (yaitu sumbu X, Y, Z dari bentuk
kubus.
c. Bidang simetri 6 σ d, yang melalui salah satu sisi dan membagi dua sama
panjang sisi lain yang bersilangan atau membagi dua sama besar sudut
antara 2 sumbu C 2 .

d. Sumbu simetri rotasi refleksi 3 S 4 dan 3 S 44 . Molekul ini sesungguhnya

tidak mempunyai unsur-unsur simetri C 4 maupun σ h yang tegak lurus


C 4 ini, tetapi kenyataannya rotasi 90o dengan sumbu C 2 yang kemudian
diikuti refleksi pada bidang horizontal yang tegak lurus C2
menghasilkan konfigurasi yang ekuivalen. Rotasi 270 o juga dengan

20 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
sumbu C 2 yang kemudian diikuti refleksi pada bidang horizontal,
kembali menghasilkan konfigurasi yang ekuivalen.

Gambar 14. Unsur-unsur simetri pada molekul tetrahedron tipe AB4 dan
contoh operasi simetri C 4

Dengan cara yang sama unsur-unsur simetri untuk molekul dengan


bentuk oktahedron −0 h, dapat ditentukan yaitu E,

E , 8 C3 , 3 C34 , 6 C 2 , 6 C 2 , 3 C2 ( ¿ C 24 ) , 3 σ h , 6 σ d , 3 S 4 , 3 S 34 , 8 S 6 dan i.

LATIHAN

1. Pada operasi pusat simetri dapat dikatakan bahwa i n = i, jika n gasal,

dan i n = E jika n genap. Dapatkah dibuktikan pernyataan ini?.


2. Selidiki apakah i = C 2 , bila operasi i dan C 2 bersama-sama dalam
satu bidang?
3. Buktikan bahwa S2=i

Untuk n genap, buktikan bahwa Snn +1=S n , S n+2 2


4. n =S n

Snn +m=Smn .

21 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
1.2 Kombinasi Operasi Simetri

Salah satu sifat operasi simetri dalam satu grup yaitu bahwa kombinasi
2 macam operasi simetri dapat dinyatakan dengan satu operasi simetri saja.
Sebagai contoh, pada molekul H 2 O ; operasi simetri dapat dinyatakan
dengan satu operasi simetri saja. Sebagai contoh, pada molekul H2O ;
operasi simetri C 2 yang di ikuti dengan σ (menurut perjanjian ditulis σ . C2 )
ternyata sama dengan operasi simetri σ seperti yang di tunjukkan pada
gambar 10. Secara matematis dituliskan σ . C2 =σ
Apabila urutan kombinasi ke dua operasi simetri ini dibalik yaitu
refleksi kemudian diikuti rotasi C 2, hasilnya ternya tetap sama dengan σ ' .

Jadi operasi σ , C 2=C2 . σ=σ ' . Kedua operasi simetri ini, yakni σ dan C2
dikatakan bersifat komutatif, artinya dapat saling dipertukarkan urutan
kombinasinya. Dalam pengertian umum dapat dikatakan bahwa apabila suatu
operasi simetri X yang diikuti dengan operasi simetri Y memberikan hasil
yang sama dengan hasil operasi Z, maka operasi tersebut secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut:
YX = Z
Jika hasil operasi X yang dilanjutkan dengan Y sama dengan hasil operasi
Y yang dilanjutkan dengan X, maka
YX = XY
Oleh karena itu Y dan Y disebut komutatif.

[ x 1 , y 1 , z 1 ] C 2 (x) [ x 1 ,− y 1 , −z 1 ] C 2 ( y) [−x 1 ,− y 1 , z 1 ]
→ →

dapat ditulis C 2 ( y ) C2 ( x ) =C2 (z )

22 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Jika ada opersi C 2 ( y ) dan C 2 ( x ) , maka harus ada juga operasi C 2 ( z ) .

σ (xz ) [ x1 , y 1 , z 1 ] [ x 1 ,− y 1 , z 1 ]
C 4 (z) [ x 1 , y 1 , z 1 ] [ y 1 , −x 1 , z 1 ]
C 4 (z) σ (xz ) [ x 1 , y 1 , z1 ] C 4 (z) [ x 1 ,− y 1 , z 1 ]

[− y 1 ,− x1 , z1 ]
σ d [ x1 , y 1, z 1 ] [− y 1 ,− x1 , z1 ]

Jadi C 4 ( z ) σ (xz ) [ x 1 , y 1 , z1 ] =σ d [ x 1 , y 1 , z 1 ]
C 4 (z) σ (xz )=σ d adanya C 4 (z) dan σ (xz )
Secara otomatis membutuhkan adanya σ d.

Latihan

23 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
1. Analisis apakah i = C2 bila operasi i dan C2 bersama-sama dalam satu
bidang?

Operasi pada σ ν ( x , y , z )=( x , ý , z )


i ( x , y , z )=( x́ , ý , ź ) pada satu bidang.
C 2 ( x , y , z )=( x́ , ý , z )
maka, C 2=i bila  = 0 artinya molekulnya terletak dalam satu

bidang untuk : σ σ ( x , y , z )=σ ( x , ý , z )=E ( x , y , z ) .

∴ σ 2=E
ii ( x , y , z ) =i ( x́ , ý , ź )=( x́ , ý , ź ) =( x , y , z )=E
∴ i2=E
σ ν i ( x , y , z )=σ ν ( x́ , ý , ź )=( x́ , ý , ź )=( x́ , y , ź ) .
C 2 i ( x , y , z )=C 2 ( x́ , ý , ź )=( x́ , ý , ź )=(x , y , ź ).
C 2 i ( x , y , z )=σ h (x , y , z )=(x , y , ź ).

2. Tuliskan dalam bentuk matrik untuk.


a. E (x , y , z) = (x , y , z)

24 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
1 0 0 x x
( 0 1 0 y
0 0 1 z
=
)( ) ( )
y
z

b. σ h ( x , y , z )=( x , y , ź )

1 0 0 x x
( 0 1 0 y = y
0 0 −1 z −z)( ) ( )
c. i ¿
−1 0 0 x x́
( 0 −1 0 y = ý
0 0 −1 z ź )( ) ( )
3. Mengapa pada molekul C 4 juga berlaku operasi simetri C 22 ?

Jawab: Karena operasi C 2 merupakan operasi simetri yang


menghasilkan konfigurasi ekuivalen !
C 4 ,C 24 , C 34 ,C 44 =C 4 ,C 2 , C 34 , E .C 22=E .atau jika pada operasi simetri
C 4 pada molekul  molekul juga punya simetri C 2 artinya C 4 . C 4

dihasilkan bentuk yang sama dengan operasi C 2 C 24=C 2 .

4. Jika suatu molekul C 4 mempunyai operasi simetri x dan y, apakah


operasi perkalian xy juga merupakan unsur simetri ?
Bukti: misal konfigurasi (K)

K 0 operasi X K 1 K 0ekuivalen dengan K 1

K 0 operasi Y K 2 K 0ekuivalen dengan K 2

maka untuk
→ →
K 0 operasi X K 1  operasi Y K 2 K 2 juga ekuivalen dengan K 1

25 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
atau K 1 K 2 K 0 , maka K 1 , K 2 K 0 .

5 Buktikan bahwa S2=i dan S4 . S 4 =S 2


Bukti 1. C 2 ( x , y , z )=( x́ , ý , z ) ;  (x y, z) = ( x , y , ź)
maka, C 2 σ ( x , y , z )=C 2 ( x , y , ź )=(x́ , ý , ź)
¿
Bukti 2. S4 . S 4 =C 4 σ .C 4 σ σC 4 =C4 σ (Abelian)
¿C
⏟ 4 C 4 . σσ

C2 E

¿ C2. E
¿ C2.
C 4 C4 ( x , y , z )=( x́ , ý , z )=( x́ , ý , ź ) =(x́ , ý , z)
C 2 ( x , y , z )=( x́ , ý , z )
∴ S 4 . S 4=C 2
Note: Unsur-unsur simetri bertemu di satu titik (σ , σ , i) grupnya disebut
grup titik (point).

2 Jika sumbu C 4 ( x ) dan sumbu C 4 ( y ) ada, apakah sumbu C 4 yang


terletak pada kuadrat I dan III bidang XY yang membentuk sudut 45 o
terhadap C 4 ( y ) harus ada juga?
C 4 ( z ) C 4 ( y ) [ x , y , z ] →C 4 ( z ) [ y , x́ , ź ] → [ y , x , ź ]
C 2 ( d ) [ x , y , z ] → [ y , x , ź ]
C 4 ( z ) C 2 ( y ) ¿C 2 ( d )
 Adanya C 4 ( z ) dan C 2 ( y ) membutuhkan adanya C 2 ( d )

1.2.1 Ringkasan

26 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Molekul kimia memiliki bentuk-bentuk geometri tertentu yang dapat
diklasifikasi berdasarkan sifat simetrinya. Sifat ini terkait dengan 5 macam
unsur-unsur simetri, yakni identitas-E, sumbu rotasi simetri C n, sumbu simetri
putar-pantul - Sn, bidang simetri - σ, dan pusat inversi - i. Melalui kelompok
operasi simetri dapat ditentukan grup titik setiap bentuk geometri suatu
molekul kimia. Kombinasi dua macam operasi simetri setiap grup titik sama
dengan salah satu operasi simetri yang lain dalam grup titik itu. Kombinasi
dua operasi simetri dapat bersifat komutatif maupun tidak. Dua atau lebih
operasi simetri mempunyai sifat klas yang sama.

1.2.2 Pertanyaan Tes Mandiri

1) Unsur simetri yang dimiliki molekul NH3, yaitu .…


A. C2
B. C3
C. C4
D. C5

2) Molekul yang mempunyai pusat simetri (i) adalah ….


A. HCl
B. HBr
C. CO2
D. H2O

3) Molekul yang mempunyai sumbu C adalah ….


A. HCl
B. H2O
C. NH3
D. BF3

27 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
4) Molekul yang mempunyai sumbu utama C2 adalah ….
A. HCl
B. H2O
C. NH3
D. BF3

5) Molekul yang mempunyai tiga bidang simetri vertikal adalah ….


A. HCl
B. H2O
C. BF3
D. CO2

6) Molekul yang mempunyai tiga sumbu C2 adalah ….


A. HCl
B. H2O
C. BF3
D. NH3

7) Unsur simetri yang dimiliki oleh semua molekul adalah ….


A. E
B. Cn
C. v
D. h

8) Molekul yang mempunyai sumbu simetri semu adalah ….


A. HCl
B. HBr

28 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
C. H2O
D. BF3

9) Molekul H2 memiliki unsur simetri ….


A. hanya C2
B. hanya C
C. hanya v
D. C2, C, dan v

10) Molekul benzena, C6H6, memiliki unsur simetri ….


A. C6 (sebagai sumbu utama), C2, i, h, dan v
B. C2 (sebagai sumbu utama), C6, i, h
C. C2 (sebagai sumbu utama), C6, v
D. C6 (sebagai sumbu utama), C2, i

1.3 Contoh Dampak Geometris Simetri dalam Kimia


Selama ini, kita hanya mempertimbangkan beberapa faktor geometris
yang berhubungan dengan simetri. Meski begitu, penggunaan simetri dalam
mengidentifikasi atom ekivalen atau grup molekul juga dapat memungkinkan
pemahaman lain melalui simetri yang dapat digunakan untuk menafsirkan
pengaruh sifat kimiawi molekul, atau kelemahan, selama unsur-unsur simetri
yang telah diperkenalkan. Kita akan mulai dengan mengeksplorasi bagaimana
simetri membantu menyimpulkan struktur kimia dari data eksperimen.

1.3.1 Transfer Oksigen via Logam Porfirin


Sumbu rotasi dan bidang cermin merupakan unsur simetri yang sangat
umum dalam molekul, dan dapat mendukung sifat-sifat penting untuk

29 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
struktur. Misalnya, cincin porfirin dalam biologi (Gambar 15) merupakan
struktur dasar dari sebuah golongan penting dari ligan tetra-dentate. Cincin
ideal yang tidak dapat tersubstitusi memiliki sebuah sumbu utama C 4 di
tengahnya yang tegak lurus terhadap bidang cincin. Hal ini akan
menghasilkan dua operasi C4 (C4 dan C43) dan satu operasi C2 (C42). Gambar
15 juga menunjukkan bahwa ada empat sumbu C 2 pada bidang cincin: dua C2’
dan dua C2”. Setiap sumbu ini dapat digunakan untuk mengubah molekul
planar sehingga bagian atas dan bawah dapat dipertukarkan. Karena dicapai
melalui operasi simetri, berarti dua bagian cicin yang merupakan molekul
identik.

Gambar 15. Struktur cincin porfirin. Sumbu C4 melewati pusat ligan


tegak lurus terhadap bidang molekul; yang juga
merupakan sumbu dari C2, karena C21 = C42. Empat
sumbu C2 menunjukkan dalam bentuk bidang molekul
membentuk dua set dua, berlabel C2’ dan C2’’.

Hal ini memiliki peran penting bagi proses biologis yang melibatkan
cincin porfirin. Fe2 +
kompleks dengan ligan porfirin yang lebih rumit dan
merupakan hal yang sangat penting untuk fungsi hem, yang terlibat dalam
penyimpanan oksigen dalam komponen hemoglobin darah. Ketika teroksidasi,
pusat atom Fe membawa atom oksigen tunggal yang berada di atas bidang

30 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
cincin dan terkoordinasi oleh bagian dari struktur protein host dari bawah.
Karena dua bagian dari porfirin ligan dihubungkan oleh operasi simetri, tidak
peduli ‘bagaimana cara’ porfirin berorientasi sebagaimana yang tergabung ke
dalam protein.

1.3.2 Nuclear Magnetic Resonance (NMR): Ekivalensi Kimia


Penggunaan penting dari simetri adalah untuk membantu dalam
penentuan struktur molekul dalam penggunaan data spektroskopi. Kita
mengetahui rumus molekul senyawa baru, tapi ini tidak mengetahui struktur
molekulnya. Dalam percobaan NMR, sampel makroskopik dari senyawa yang
tidak diketahui yang telah terpapar merupakan bidang magnet yang kuat. Inti
magnetik dalam sampel akan memiliki energi berbeda tergantung pada
orientasi dari momen magnetik dengan bidang eksternal. Menurut kuantum
mekanik, momen magnetik inti tergantung pada spin. Inti dari spin 1/2, seperti
1 13
H atau C, dua bagian mungkin akan: satu spin searah dengan bidang
eksternal dan satu spin berlawanan dengan bidang eksternal. Perbedaan energi
antara dua bagian ini kecil, urutan yang sama besarnya dengan energi
frekuensi radiasi radio elektromagnetik dari foton. Ini berarti bahwa, jika
sampel yang diselidiki menggunakan gelombang frekuensi radio, kita akan
melihat penyerapan ketika energi foton sama persis dengan perbedaan energi
antara kedua bagian magnetik inti.
Dalam spektroskopi NMR, jajak (probe) frekuensi gelombang radio
sebenarnya tetap dan dalam pendekatan orisinil medan magnet terapan
dipindai melalui rentang nilai-nilai. Perbedaan energi antara kedua bagian
spin akan diubah sebagai bidang pemindai, dan penyerapan akan diamati
ketika perbedaan energi sama persis dengan frekuensi probe gelombang radio.
Pada kebanyakan mesin modern, proses 'scanning' telah diganti dengan
pendekatan denyut (pulsed approach) yang memungkinkan pengaruh luar dari
inti dianalisis secara bersamaan.

31 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Dalam percobaan, selain penerapan medan magnet, inti juga diujikan
pada medan magnet yang tercipta karena elektron dan inti magnetik lainnya
dalam molekul. Efek elektronik cenderung lebih besar dari pengaruh nuklir
pada medan magnet lokal di inti, dan efek nuklir hanya dapat dibagi dalam
spektrum resolusi tinggi. Pada contoh berikut ini kita hanya akan
memperhitungkan spektrum resolusi rendah, dan akan mengabaikan
sambungan magnet antara inti. Besarnya kontribusi elektronik ke medan
magnet lokal bergantung pada kerapatan elektron yang didistribusikan dalam
molekul; khususnya, bidang dari elektron valensi akan bergantung pada
unsur-unsur lain yang hadir, dan jenis ikatan yang mempertahankan struktur
tersebut. Jadi, pemisahan energi antara keadaan spin tidak hanya tergantung
pada medan yang diterapkan dari mesin NMR, tetapi juga pada lingkungan
kimia lokal dari inti yang diselidiki. Hal ini membuat NMR merupakan teknik
yang sangat berguna dalam kimia, karena posisi dari ikatan NMR
memberikan informasi tentang struktur molekul sampel.
Umumnya spektra NMR diplot berkenaan dengan pergeseran kimia
(chemical shifts) seperti penyerapan perbedaan frekuensi antara inti sampel
dan unsur yang sama dalam sebuah laboratorium standar. Percobaan NMR
untuk karbon (13C) dan hidrogen (1H), umumnya standar yang digunakan
adalah tetrametilsilan (TMS). Pergeseran kimia δ didefinisikan sebagai:
v −v TMS 6
δ= .10
v TMS
di mana v adalah frekuensi penyerapan atom sampel dan vTMS adalah
penyerapan unsur (13C atau 1H) yang cocok dengan standar. Pergeseran kimia
ini tidak berdimensi, karena frekuensi penyerapan acuan muncul dalam
penyebut; hal ini menunjukkan bahwa percobaan pada spektrometer dengan
frekuensi periksa (probe) yang berbeda memberikan perubahan nilai
pergeseran kimia yang sama pada sampel yang percobaan. Perbedaan
frekuensi antara sampel dan standar biasanya hanya beberapa kilohertz,

32 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
sedangkan frekuensi periksa akan berada pada kisaran 200-1000MHz. Oleh
karena itu, faktor dari 106 ditetapkan untuk memberi pergeseran kimia dengan
menggunakan angka sederhana, biasanya 0-12 untuk 1H NMR, dan perubahan
yang diambil menjadi bagian per juta (ppm).
Pergeseran kimia dari spektrum 1H NMR digunakan sebagai indikasi
lingkungan kimiawi pada masing-masing proton dalam molekul sampel. Jika
dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh sebuah operasi simetri, maka akan
memiliki lingkungan yang sama dan disebut sebagai ekuivalensi kimia. Tiap-
tiap garis dalam spektrum 1H NMR akan berada pada posisi yang sama persis,
maka intensitas puncak pada perubahan kimiawi ini akan menjadi dua kali
lipat dari atom hidrogen dalam lingkungan yang unik, yaitu tidak terkait
dengan atom hidrogen lainnya dalam operasi simetri. Hal ini memungkinkan
kita untuk menggunakan intensitas puncak sebagai indikasi dari jumlah atom
hidrogen ekuivalen dalam molekul dan dapat membantu untuk menentukan
struktur molekul sampel.
Sebagai contoh, Gambar 16 menunjukkan Spektrum 1H NMR yang
dihasilkan komputer untuk senyawa dengan rumus kimia C 8H14. Ada beberapa
kemungkinan untuk struktur molekul sampel ini, dua di antaranya diberikan
pada Gambar 17. Spektrum tersebut menunjukkan dua puncak dengan
pergeseran kimiawi yang lebih rendah yang memiliki tinggi enam kali dari
sinyal lain.

33 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 16 Spektrum 1H NMR untuk senyawa dengan rumus kimia
C8H14, dibuat dengan paket ChemDraw.

Gambar 17
Dua struktur molekul yang mungkin untuk rumus
kimia C8H14.

Ini berarti bahwa hanya ada dua lingkungan untuk atom hidrogen 14 dan
dibagi menjadi satu set 2 dan satu set 12. Struktur tiga dimensi dari dua
alternatif ditunjukkan pada Gambar 18, bersama dengan contoh-contoh dari
sumbu rotasi dan bidang cermin yang merupakan elemen simetri dari struktur.

34 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 18 (a) Sumbu C2 di dimethylcyclohexene dan (b) Sumbu
utama C3 dan contoh bidang simetri untuk bisiklo [2.2.2]
oktan.

Hanya bisiklo [2.2.2] oktane yang memiliki struktur konsisten dengan


spektrum, karena dua atom hidrogen yang terletak pada sumbu utama (C 3)
dihubungkan oleh σh dan i dengan seluruh atom hidrogen 12 lainnya
dihubungkan oleh kombinasi operasi dari σh, σv, C3 dan i. Tidak ada operasi
simetri yang mempertukarkan atom hidrogen aksial dengan salah satu atom
hidrogen lain dalam gugus CH2, maka hanya ada dua set yang berbeda dari
atom hidrogen. Hal ini memberikan pembagian yang sama antar atom
hidrogen dari dua lingkungan yang tersirat dari data spektral.
Dimetilsikloheksan alternatif hanya memiliki sumbu C2 dan tidak ada sumbu

35 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
atau bidang simetri lain. Seperti yang akan kita lihat di bawah ini, berarti
bahwa dimetilsikloheksan memiliki atom hidrogen dalam tiga lingkungan
yang berbeda, sehingga diharapkan untuk memberikan spektrum 1H NMR
yang lebih kompleks.
Peristiwa penyerapan dalam percobaan NMR terjadi secara singkat, tapi
waktunya tertentu. Jika proton dalam percobaan 1H NMR bergerak cepat,
maka mungkin mengalami lebih dari satu pengaruh luar pada skala waktu
percobaan, dan hanya pergeseran kimia rata-rata yang akan diamati. Sebagai
contoh, gugus metil biasanya mengalami rotasi cepat pada suhu ruangan, dan
tiga atom hidrogen akan muncul ekuivalen meskipun mereka mungkin tidak
dihubungkan oleh operasi simetri. Dalam spektrum dimetilsikloheksan kita
hanya dapat melihat pergeseran kimiawi tunggal untuk keenam proton metil,
sebab dua gugus metil dihubungkan oleh operasi simetri dalam struktur statis.
Demikian pula, pergerakan molekul diperkirakan akan menyebabkan atom
hidrogen dari masing-masing gugus CH2 di atas cincin bertukaran secara
cepat dari aksial ke ekuatorial sebagai perubahan cincin konformasi. Sumbu
C2 menjelaskan bahwa dua gugus CH 2 berdekatan dengan atom karbon
termetilasi yang ekuivalen dan sisa dari gugus CH 2 juga ekuivalen satu sama
lain. Sehingga sedikitnya ada tiga sinyal 1H NMR yang berbeda.
Jenis analisis ini juga dapat memberikan beberapa informasi tentang
dinamika pergerakan
molekul. Gambar 19
menunjukkan struktur dari
Al2 (CH3)6.

36 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 19 Struktur Al2 (CH3)6 menunjukkan (a) sumbu rotasi dan (b)
bidang cermin dengan asumsi struktur dari gugus metil
dapat diabaikan

1
Gambar 20 H NMR spektrum Al2 (CH3)6: (a) pada -40 ◦C; (b) pada 20
° C.

Sumbu simetri dan bidang cermin untuk struktur yang diilustrasikan dengan
asumsi bahwa struktur internal gugus metil dapat diabaikan karena rotasi
cepat seperti yang telah dibahas sebelumnya. Dengan menggunakan operasi
simetri, kita melihat bahwa gugus metil membentuk dua set: Empat gugus
metil yang hanya memiliki satu ikatan dengan atom Al (gugus metil terminal)

37 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
dan dua gugus metil yang menjembatani antar atom Al. Gambar 20a
menunjukkan bahwa spektrum 1H NMR untuk Al2 (CH3)6 diambil pada suhu
-40 ° C. Seperti yang diduga, terdapat dua pergeseran kimia, dengan tanda
(signal) dari atom metil hidrogen terminal yang lebih intens daripada atom
hidrogen yang menghubungkan gugus metil. Namun, spektrum sampel yang
sama diambil pada suhu 20 ◦C hanya menunjukkan satu puncak, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 20b. Puncak (peak) ini memiliki pergeseran
kimiawi yang berada diantara nilai-nilai yang ditemukan untuk atom dari
metil hidrogen terminal dan penghubung pada suhu yang lebih rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa, pada suhu 20◦C terjadi pertukaran yang cepat dari gugus
metil atom hidrogen sampel terminal dan penghubung pada kedua
lingkungan. Kemungkinan mekanisme untuk proses ini ditunjukkan pada
Gambar 21. Pertukaran dicapai tanpa disosiasi dimer, ikatan antara Al dan
penghubung gugus metil rusak oleh eksitasi termal, dan kemudian sebuah
rotasi sederhana mengubah grup metil berlabel C 1H3 dari terminal menjadi
penghubung.

Gambar 21 Kemungkinan mekanisme dalam pertukaran cepat


terminal dan penghubung gugus metil pada Al2(CH3)6.

1.4 Ringkasan

Elemen simetri adalah gambaran entitas geometris yang ditandai oleh


sifat-sifat simetri pada objek. Sejauh ini, kita telah melihat bahwa pada simetri
garis diperlukan untuk sumbu rotasi, bidang untuk refleksi dan satu titik

38 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
untuk inversi. Unsur simetri merupakan himpunan titik-titik yang tetap ketika
operasi simetri yang sesuai terjadi.
Operasi simetri adalah tindakan, seperti rotasi atau refleksi, yang dapat
digunakan untuk mengubah objek sedemikian rupa, sehingga setelah operasi
dilakukan hasilnya tidak dapat dibedakan dengan titik awalnya.
Unsur dan operasi simetri dari suatu molekul disepakati untuk diberikan
simbol standar, sebagai berikut:
• Sumbu rotasi genah (proper), berlabel Cn, di mana n adalah orde sumbu.
Orde sumbu tertinggi muncul sebagai molekul tertentu disebut sumbu
utama dan menentukan arah vertikal yang digunakan untuk menunjukkan
arah molekul dalam ruang.
• Bidang Refleksi, berlabel σ, dengan tiga kemungkinan tikalas (subskrip):
- σv, bidang cermin vertikal, berisi sumbu utama - jika ada sumbu
horisontal C2, kemudian σv juga akan berisi prioritas tertinggi;
- σd, bidang cermin dihedral juga berisi sumbu utama - jika ada
sumbu horisontal C2, maka σd akan membagi dua sudut antara
prioritas tertinggi;
- σh, bidang cermin horisontal, tegak lurus terhadap sumbu utama.
• Pusat inversi, diberi label i, memiliki satu titik sebagai unsur simetri.
Inversi mengharuskan setiap titik dalam molekul memiliki titik ekuivalen
dengan sisi yang berlawanan dari pusat simetri, dan berjarak sama dari
pusat simetri tersebut. Molekul mungkin memiliki paling banyak titik
inversi.
Atom dalam molekul yang dihubungkan oleh operasi simetri memiliki
lingkungan kimiawi yang identik sehingga pergeseran kimiawi NMR begitu
identik.

1.5 Uji Mandiri

39 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk melatih Anda menerapkan
konsep belajar dalam bab ini. Sebagian besar pertanyaan untuk bab ini
mengharuskan Anda untuk menggambarkan geometri molekul, dan mungkin
akan berguna untuk membangun model. Dalam ilustrasi pada kebanyakan
teks, kita terus menggunakan konvensi bahwa atom C tidak secara eksplisit
diberi label dalam molekul dan atom hidrogen organik dihilangkan kecuali
geometri yang ambigu. Konvensi 'flying wedge' juga digunakan untuk
menunjukkan hubungan atas dan bawah bidang kertas.
1. Untuk setiap molekul pada gambar 22 identifikasi semua sumbu rotasi
ini, berikan urutan setiap sumbu dan jelaskan setiap bentuk dari satu set
sumbu identik. Anda harus membuat sketsa dari molekul yang dilihat
dari arah berbeda untuk menggambarkan jawaban Anda.
2. Berikan urutan sumbu utama untuk molekul diilustrasikan pada Gambar
22.
3. Identifikasi semua bidang cermin yang muncul dalam molekul pada
gambar 22 dan gunakan sumbu rotasi yang Anda temukan untuk melabeli
mereka sebagai σv, σd atau σh.

40 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 22 Contoh molekul untuk analisis simetri.

4. Berapa banyak puncak 1H NMR yang berbeda yang Anda temukan untuk
setiap molekul yang mengandung atom H pada Gambar 1.27?
5. Gambarkan struktur molekul dari masing-masing isomer dari
difluorobenzene dan mengidentifikasi semua sumbu dan bidang cermin
simetri untuk setiap kasus.

41 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I

Anda mungkin juga menyukai