Buku Bab 1
Buku Bab 1
Unsur simetri dan operasi simetri adalah dua pengertian yang berbeda,
tetapi saling berkaitan dan tak dapat dipisahkan satu sama lain, oleh karena itu
bagi pemula pengertian ini membingungkan.
Simetri dalam artian bahasa, diartikan sebagai bentuk, keselarasan,
kesimetrian. Benda-benda di sekitar kita dapat diamati kesimetriannya. Bola
misalnya, dapat dikatakan sebagai bentuk simetri sempurna, dan bola lebih
simetris dari benda-benda lain yang manapun seperti botol, pisau, batu dan
sebagainya. Untuk melukiskan simetri suatu objek-molekul, dipakai istilah
unsur-unsur simetri, yakni besaran ruang, dapat berupa garis, bidang, atau
SIMBO
UNSUR SIMETRI OPERASI SIMETRI
L
1. Bidang σ Pencerminan terhadap bidang
Inversi semua titik (atom)
2. Pusat simetri (pusat inversi) i
melalui pusat simetri
Cn Satu atau lebih rotasi di sekitar
3. Sumbu genah (proper axis)
sumbu
Pengulangan satu atau lebih
secara berurutan: rotasi diikuti
4. Sumbu semu Sn oleh pencerminan (refleksi) pada
bidang yang tegak lurus dengan
sumbu rotasi.
Jadi hanya ada satu turunan operasi refleksi, sebab refleksi yang ke dua σ 2
akan menghasilkan konfigurasi yang persis sama dengan konfigurasi semula
(konfigurasi identik), dengan kata lain σ 2 = E.
Terdapat 2 macam bidang simetri yaitu bidang simetri horizontal ( σ h)
yang terletak pada bidang molekul yang mengiris ke empat atom tepat
menjadi dua bagian yang sama. Bidang yang lain yaitu bidang simetri
vertikal ( σ ν ), terdapat 3 σ ν, yang melalui garis AB. Masih ada satu jenis
360o 2π
Apabila dilakukan operasi rotasi rotasi atau dengan suatu
n n
sumbu nyata C n terhadap suatu molekul, akan menghasilkan konfigurasi yang
ekuivalen dan atau identik, dikatakan bahwa molekul tersebut memiliki
sumbu rotasi simetri C n.
Unsur simetri operasi ini adalah garis/sumbu. Dalam operasi rotasi
selalu dicantumkan bilangan yang ditulis setelah lambang operasi (C).
Misalnya C4 artinya terdapat 4 (empat) kali pengulangan yang dapat
menghasilkan konfigurasi ekuivalen dalam satu kali rotasi (putaran). C 4 n
= 4, maka satu kali rotasi sudut putarnya 360/4 = 90 o. untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh di bawah ini.
Unsur C3 Operasi C3
Catatan:
- Satu kali operasi C3 (=120o) gambar (a) menjadi gambar (b).
- Dua kali operasi C3 (= 2 x 120o) gambar (a) menjadi gambar (c). atau
C 23
- Tiga kali operasi C3 (=3 x 120o) gambar (a) menjadi gambar (a)
jadi dalam hal ini C 33 = E, (secara umum C nn = E). Itulah sebabnya operasi
Rotasi semu adalah operasi rotasi nyata (proper) atau C n yang diikuti
dengan pencerminan (C n) pada sumbu yang tegak lurus sumbu nyata ()
pada sumbu yang tegak lurus sumbu nyata (Cn), C n = C n. σ sumbu yang
membangkitkan rotasi semu disebut sumbu semu. Operasi rotasi semu
disebut juga operasi rotasi refleksi simetri C n. operasi simetri S 3 dapat
dijumpai pada molekul jenis AB 3 seperti ditunjukkan pada gambar di bawah
ini.
10 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 8. Operasi simetri S3.
11 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Keterangan:
- S3 = C3 . σ karena (i) Ekuivalen dengan (ii), sedangkan (ii) tidak
ekuivalen dengan (iii), dengan demikian tidak ada S3 nya.
- S6 = C6 . σ karena (i) tidak ekuivalen dengan (iv), sedangkan (i)
ekuivalen dengan (v).
- C6 tidak ada karena tidak memiliki titik ekuivalen, tetapi S 6 ada pada
molekul tersebut. Sehingga S6 tidak selalui memiliki C6 .
- Apabila Cn memiliki σ, maka sudah dapat dipastikan memiliki S n, tetapi
Sn belum tentu memiliki Cn.
- Apabila molekul tidak mempunyai Cn dan bidang tegak lurus (σ) pada Cn
bukan berarti tidak mempunyai Sn . Inilah yang mengubah konsep optis
aktif yang lama pada kajian senyawa organik.
- C4 . C4 = C2 atau C 24=C 2
yang tegak lurus pada C n bukan berarti tidak mempunyai Sn. Karena C n
12 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Unsur Sn umumnya membentuk satu set operasi Sn, Snz , S3n, . . . ,
tetapi ada perbedaan set yang dibentuk untuk n genap dan n ganjil.
Diasumsikan sumbu Sn kolinear (paralel) dengan sumbu z pada sistem
koordinat dan bidang yang merefleksikan pada operasi Sn yakni bidang xy.
Untuk rotasi semu (improper) dengan n genap, Sn membentuk satu
Snn=Cn . σ .C n . σ … C nn . σ n
¿ C n . C n . Cn . … Cnn . σ n
¿ C nn . σ n n=genap → σ n=E
¿ C nn . E Cnn =E
¿ E . E → Snn=E
¿ C mn =E
¿ C mn → S mn =C mn /k/ k
K = 1, 2, 2, 3, …. , m.
Contoh:
S6 setnya adalah S, 16 S , 26S , 36 S , 46 S , 56S , 66S dengan cara lain:
13 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
S56 =¿tidak dapat ditulis dengan cara lain.
S66 =E .
Jadi set operasi lengkap yang dibentuk oleh unsur S6 biasanya hanya
14 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
S5=S 5 lalu σ (atau σ lalu C 5 ) = C σ5 . operasi
tunggal
S25=S 25 σ 2=S 25 E=S25
S35=C 35=C 35 σ 2 σ=C 35 σ operasi
S2n n+1 pada urutan awalnya. Dari sepuluh operasi, empat + E dapat
dinyatakan sebagai satu operasi tunggal hanya dengan menggunakan simbol
Sn5, lima operasi lainnya dapat ditulis seperti σ . Walaupun ada operasi yang
operasi yang tidak dapat dinyatakan sebagai unit operasi selain dari Sn5. Pada
15 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
2 (5)
identitas ada pada S10
5 atau S5 . Jadi sumbu
Sn (n gasal) membentuk satu
set operasi yang berbeda:
Sn , S 3n ,… , S2n n−2 , S2nn−1 , S 2n
n ( ¿ E)
LATIHAN.
16 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 10. Ilustrasi operasi pusat inversi. Dengan inversi, setiap titik
dalam molekul bergerak melalui pusat inversi ke posisi
yang berlawanan dari pusat dengan jarak yang sama dari
pusat seperti titik aslinya.
17 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
tetrahedron AB4 jelas tidak mempunyai pusat simetri, i. Sedangkan molekul
C 2 dan tegak lurus pada σ h dan 2 σ ∨¿ melalui C 2¿ dan tegak lurus pada
18 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Operasi inversi, i
Operasi inversi, i
Gambar 12. Unsur dan operasi inversi pada (a) molekul kompleks [PtCl 4]2-
dan (b) molekul SF6. (c) Representasi tongkat dan bola dari dua
struktur untuk (a) dan (b).
19 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 13. Unsur-unsur simetri pada molekul Xe F 4.
Molekul dengan bentuk tetrahedron tipe AB4 seperti CH 4mempunyai
unsur-unsur simetri seperti ditunjukkan pada gambar (8), yaitu:
a. Identitas E
b. Sumbu rotasi 4 C3 , 4 C 23 ,dan 2 C3 (yaitu sumbu X, Y, Z dari bentuk
kubus.
c. Bidang simetri 6 σ d, yang melalui salah satu sisi dan membagi dua sama
panjang sisi lain yang bersilangan atau membagi dua sama besar sudut
antara 2 sumbu C 2 .
20 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
sumbu C 2 yang kemudian diikuti refleksi pada bidang horizontal,
kembali menghasilkan konfigurasi yang ekuivalen.
Gambar 14. Unsur-unsur simetri pada molekul tetrahedron tipe AB4 dan
contoh operasi simetri C 4
E , 8 C3 , 3 C34 , 6 C 2 , 6 C 2 , 3 C2 ( ¿ C 24 ) , 3 σ h , 6 σ d , 3 S 4 , 3 S 34 , 8 S 6 dan i.
LATIHAN
Snn +m=Smn .
21 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
1.2 Kombinasi Operasi Simetri
Salah satu sifat operasi simetri dalam satu grup yaitu bahwa kombinasi
2 macam operasi simetri dapat dinyatakan dengan satu operasi simetri saja.
Sebagai contoh, pada molekul H 2 O ; operasi simetri dapat dinyatakan
dengan satu operasi simetri saja. Sebagai contoh, pada molekul H2O ;
operasi simetri C 2 yang di ikuti dengan σ (menurut perjanjian ditulis σ . C2 )
ternyata sama dengan operasi simetri σ seperti yang di tunjukkan pada
gambar 10. Secara matematis dituliskan σ . C2 =σ
Apabila urutan kombinasi ke dua operasi simetri ini dibalik yaitu
refleksi kemudian diikuti rotasi C 2, hasilnya ternya tetap sama dengan σ ' .
Jadi operasi σ , C 2=C2 . σ=σ ' . Kedua operasi simetri ini, yakni σ dan C2
dikatakan bersifat komutatif, artinya dapat saling dipertukarkan urutan
kombinasinya. Dalam pengertian umum dapat dikatakan bahwa apabila suatu
operasi simetri X yang diikuti dengan operasi simetri Y memberikan hasil
yang sama dengan hasil operasi Z, maka operasi tersebut secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut:
YX = Z
Jika hasil operasi X yang dilanjutkan dengan Y sama dengan hasil operasi
Y yang dilanjutkan dengan X, maka
YX = XY
Oleh karena itu Y dan Y disebut komutatif.
[ x 1 , y 1 , z 1 ] C 2 (x) [ x 1 ,− y 1 , −z 1 ] C 2 ( y) [−x 1 ,− y 1 , z 1 ]
→ →
22 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Jika ada opersi C 2 ( y ) dan C 2 ( x ) , maka harus ada juga operasi C 2 ( z ) .
σ (xz ) [ x1 , y 1 , z 1 ] [ x 1 ,− y 1 , z 1 ]
C 4 (z) [ x 1 , y 1 , z 1 ] [ y 1 , −x 1 , z 1 ]
C 4 (z) σ (xz ) [ x 1 , y 1 , z1 ] C 4 (z) [ x 1 ,− y 1 , z 1 ]
[− y 1 ,− x1 , z1 ]
σ d [ x1 , y 1, z 1 ] [− y 1 ,− x1 , z1 ]
Jadi C 4 ( z ) σ (xz ) [ x 1 , y 1 , z1 ] =σ d [ x 1 , y 1 , z 1 ]
C 4 (z) σ (xz )=σ d adanya C 4 (z) dan σ (xz )
Secara otomatis membutuhkan adanya σ d.
Latihan
23 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
1. Analisis apakah i = C2 bila operasi i dan C2 bersama-sama dalam satu
bidang?
∴ σ 2=E
ii ( x , y , z ) =i ( x́ , ý , ź )=( x́ , ý , ź ) =( x , y , z )=E
∴ i2=E
σ ν i ( x , y , z )=σ ν ( x́ , ý , ź )=( x́ , ý , ź )=( x́ , y , ź ) .
C 2 i ( x , y , z )=C 2 ( x́ , ý , ź )=( x́ , ý , ź )=(x , y , ź ).
C 2 i ( x , y , z )=σ h (x , y , z )=(x , y , ź ).
24 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
1 0 0 x x
( 0 1 0 y
0 0 1 z
=
)( ) ( )
y
z
b. σ h ( x , y , z )=( x , y , ź )
1 0 0 x x
( 0 1 0 y = y
0 0 −1 z −z)( ) ( )
c. i ¿
−1 0 0 x x́
( 0 −1 0 y = ý
0 0 −1 z ź )( ) ( )
3. Mengapa pada molekul C 4 juga berlaku operasi simetri C 22 ?
maka untuk
→ →
K 0 operasi X K 1 operasi Y K 2 K 2 juga ekuivalen dengan K 1
25 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
atau K 1 K 2 K 0 , maka K 1 , K 2 K 0 .
¿ C2. E
¿ C2.
C 4 C4 ( x , y , z )=( x́ , ý , z )=( x́ , ý , ź ) =(x́ , ý , z)
C 2 ( x , y , z )=( x́ , ý , z )
∴ S 4 . S 4=C 2
Note: Unsur-unsur simetri bertemu di satu titik (σ , σ , i) grupnya disebut
grup titik (point).
1.2.1 Ringkasan
26 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Molekul kimia memiliki bentuk-bentuk geometri tertentu yang dapat
diklasifikasi berdasarkan sifat simetrinya. Sifat ini terkait dengan 5 macam
unsur-unsur simetri, yakni identitas-E, sumbu rotasi simetri C n, sumbu simetri
putar-pantul - Sn, bidang simetri - σ, dan pusat inversi - i. Melalui kelompok
operasi simetri dapat ditentukan grup titik setiap bentuk geometri suatu
molekul kimia. Kombinasi dua macam operasi simetri setiap grup titik sama
dengan salah satu operasi simetri yang lain dalam grup titik itu. Kombinasi
dua operasi simetri dapat bersifat komutatif maupun tidak. Dua atau lebih
operasi simetri mempunyai sifat klas yang sama.
27 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
4) Molekul yang mempunyai sumbu utama C2 adalah ….
A. HCl
B. H2O
C. NH3
D. BF3
28 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
C. H2O
D. BF3
29 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
struktur. Misalnya, cincin porfirin dalam biologi (Gambar 15) merupakan
struktur dasar dari sebuah golongan penting dari ligan tetra-dentate. Cincin
ideal yang tidak dapat tersubstitusi memiliki sebuah sumbu utama C 4 di
tengahnya yang tegak lurus terhadap bidang cincin. Hal ini akan
menghasilkan dua operasi C4 (C4 dan C43) dan satu operasi C2 (C42). Gambar
15 juga menunjukkan bahwa ada empat sumbu C 2 pada bidang cincin: dua C2’
dan dua C2”. Setiap sumbu ini dapat digunakan untuk mengubah molekul
planar sehingga bagian atas dan bawah dapat dipertukarkan. Karena dicapai
melalui operasi simetri, berarti dua bagian cicin yang merupakan molekul
identik.
Hal ini memiliki peran penting bagi proses biologis yang melibatkan
cincin porfirin. Fe2 +
kompleks dengan ligan porfirin yang lebih rumit dan
merupakan hal yang sangat penting untuk fungsi hem, yang terlibat dalam
penyimpanan oksigen dalam komponen hemoglobin darah. Ketika teroksidasi,
pusat atom Fe membawa atom oksigen tunggal yang berada di atas bidang
30 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
cincin dan terkoordinasi oleh bagian dari struktur protein host dari bawah.
Karena dua bagian dari porfirin ligan dihubungkan oleh operasi simetri, tidak
peduli ‘bagaimana cara’ porfirin berorientasi sebagaimana yang tergabung ke
dalam protein.
31 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Dalam percobaan, selain penerapan medan magnet, inti juga diujikan
pada medan magnet yang tercipta karena elektron dan inti magnetik lainnya
dalam molekul. Efek elektronik cenderung lebih besar dari pengaruh nuklir
pada medan magnet lokal di inti, dan efek nuklir hanya dapat dibagi dalam
spektrum resolusi tinggi. Pada contoh berikut ini kita hanya akan
memperhitungkan spektrum resolusi rendah, dan akan mengabaikan
sambungan magnet antara inti. Besarnya kontribusi elektronik ke medan
magnet lokal bergantung pada kerapatan elektron yang didistribusikan dalam
molekul; khususnya, bidang dari elektron valensi akan bergantung pada
unsur-unsur lain yang hadir, dan jenis ikatan yang mempertahankan struktur
tersebut. Jadi, pemisahan energi antara keadaan spin tidak hanya tergantung
pada medan yang diterapkan dari mesin NMR, tetapi juga pada lingkungan
kimia lokal dari inti yang diselidiki. Hal ini membuat NMR merupakan teknik
yang sangat berguna dalam kimia, karena posisi dari ikatan NMR
memberikan informasi tentang struktur molekul sampel.
Umumnya spektra NMR diplot berkenaan dengan pergeseran kimia
(chemical shifts) seperti penyerapan perbedaan frekuensi antara inti sampel
dan unsur yang sama dalam sebuah laboratorium standar. Percobaan NMR
untuk karbon (13C) dan hidrogen (1H), umumnya standar yang digunakan
adalah tetrametilsilan (TMS). Pergeseran kimia δ didefinisikan sebagai:
v −v TMS 6
δ= .10
v TMS
di mana v adalah frekuensi penyerapan atom sampel dan vTMS adalah
penyerapan unsur (13C atau 1H) yang cocok dengan standar. Pergeseran kimia
ini tidak berdimensi, karena frekuensi penyerapan acuan muncul dalam
penyebut; hal ini menunjukkan bahwa percobaan pada spektrometer dengan
frekuensi periksa (probe) yang berbeda memberikan perubahan nilai
pergeseran kimia yang sama pada sampel yang percobaan. Perbedaan
frekuensi antara sampel dan standar biasanya hanya beberapa kilohertz,
32 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
sedangkan frekuensi periksa akan berada pada kisaran 200-1000MHz. Oleh
karena itu, faktor dari 106 ditetapkan untuk memberi pergeseran kimia dengan
menggunakan angka sederhana, biasanya 0-12 untuk 1H NMR, dan perubahan
yang diambil menjadi bagian per juta (ppm).
Pergeseran kimia dari spektrum 1H NMR digunakan sebagai indikasi
lingkungan kimiawi pada masing-masing proton dalam molekul sampel. Jika
dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh sebuah operasi simetri, maka akan
memiliki lingkungan yang sama dan disebut sebagai ekuivalensi kimia. Tiap-
tiap garis dalam spektrum 1H NMR akan berada pada posisi yang sama persis,
maka intensitas puncak pada perubahan kimiawi ini akan menjadi dua kali
lipat dari atom hidrogen dalam lingkungan yang unik, yaitu tidak terkait
dengan atom hidrogen lainnya dalam operasi simetri. Hal ini memungkinkan
kita untuk menggunakan intensitas puncak sebagai indikasi dari jumlah atom
hidrogen ekuivalen dalam molekul dan dapat membantu untuk menentukan
struktur molekul sampel.
Sebagai contoh, Gambar 16 menunjukkan Spektrum 1H NMR yang
dihasilkan komputer untuk senyawa dengan rumus kimia C 8H14. Ada beberapa
kemungkinan untuk struktur molekul sampel ini, dua di antaranya diberikan
pada Gambar 17. Spektrum tersebut menunjukkan dua puncak dengan
pergeseran kimiawi yang lebih rendah yang memiliki tinggi enam kali dari
sinyal lain.
33 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 16 Spektrum 1H NMR untuk senyawa dengan rumus kimia
C8H14, dibuat dengan paket ChemDraw.
Gambar 17
Dua struktur molekul yang mungkin untuk rumus
kimia C8H14.
Ini berarti bahwa hanya ada dua lingkungan untuk atom hidrogen 14 dan
dibagi menjadi satu set 2 dan satu set 12. Struktur tiga dimensi dari dua
alternatif ditunjukkan pada Gambar 18, bersama dengan contoh-contoh dari
sumbu rotasi dan bidang cermin yang merupakan elemen simetri dari struktur.
34 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 18 (a) Sumbu C2 di dimethylcyclohexene dan (b) Sumbu
utama C3 dan contoh bidang simetri untuk bisiklo [2.2.2]
oktan.
35 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
atau bidang simetri lain. Seperti yang akan kita lihat di bawah ini, berarti
bahwa dimetilsikloheksan memiliki atom hidrogen dalam tiga lingkungan
yang berbeda, sehingga diharapkan untuk memberikan spektrum 1H NMR
yang lebih kompleks.
Peristiwa penyerapan dalam percobaan NMR terjadi secara singkat, tapi
waktunya tertentu. Jika proton dalam percobaan 1H NMR bergerak cepat,
maka mungkin mengalami lebih dari satu pengaruh luar pada skala waktu
percobaan, dan hanya pergeseran kimia rata-rata yang akan diamati. Sebagai
contoh, gugus metil biasanya mengalami rotasi cepat pada suhu ruangan, dan
tiga atom hidrogen akan muncul ekuivalen meskipun mereka mungkin tidak
dihubungkan oleh operasi simetri. Dalam spektrum dimetilsikloheksan kita
hanya dapat melihat pergeseran kimiawi tunggal untuk keenam proton metil,
sebab dua gugus metil dihubungkan oleh operasi simetri dalam struktur statis.
Demikian pula, pergerakan molekul diperkirakan akan menyebabkan atom
hidrogen dari masing-masing gugus CH2 di atas cincin bertukaran secara
cepat dari aksial ke ekuatorial sebagai perubahan cincin konformasi. Sumbu
C2 menjelaskan bahwa dua gugus CH 2 berdekatan dengan atom karbon
termetilasi yang ekuivalen dan sisa dari gugus CH 2 juga ekuivalen satu sama
lain. Sehingga sedikitnya ada tiga sinyal 1H NMR yang berbeda.
Jenis analisis ini juga dapat memberikan beberapa informasi tentang
dinamika pergerakan
molekul. Gambar 19
menunjukkan struktur dari
Al2 (CH3)6.
36 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 19 Struktur Al2 (CH3)6 menunjukkan (a) sumbu rotasi dan (b)
bidang cermin dengan asumsi struktur dari gugus metil
dapat diabaikan
1
Gambar 20 H NMR spektrum Al2 (CH3)6: (a) pada -40 ◦C; (b) pada 20
° C.
Sumbu simetri dan bidang cermin untuk struktur yang diilustrasikan dengan
asumsi bahwa struktur internal gugus metil dapat diabaikan karena rotasi
cepat seperti yang telah dibahas sebelumnya. Dengan menggunakan operasi
simetri, kita melihat bahwa gugus metil membentuk dua set: Empat gugus
metil yang hanya memiliki satu ikatan dengan atom Al (gugus metil terminal)
37 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
dan dua gugus metil yang menjembatani antar atom Al. Gambar 20a
menunjukkan bahwa spektrum 1H NMR untuk Al2 (CH3)6 diambil pada suhu
-40 ° C. Seperti yang diduga, terdapat dua pergeseran kimia, dengan tanda
(signal) dari atom metil hidrogen terminal yang lebih intens daripada atom
hidrogen yang menghubungkan gugus metil. Namun, spektrum sampel yang
sama diambil pada suhu 20 ◦C hanya menunjukkan satu puncak, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 20b. Puncak (peak) ini memiliki pergeseran
kimiawi yang berada diantara nilai-nilai yang ditemukan untuk atom dari
metil hidrogen terminal dan penghubung pada suhu yang lebih rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa, pada suhu 20◦C terjadi pertukaran yang cepat dari gugus
metil atom hidrogen sampel terminal dan penghubung pada kedua
lingkungan. Kemungkinan mekanisme untuk proses ini ditunjukkan pada
Gambar 21. Pertukaran dicapai tanpa disosiasi dimer, ikatan antara Al dan
penghubung gugus metil rusak oleh eksitasi termal, dan kemudian sebuah
rotasi sederhana mengubah grup metil berlabel C 1H3 dari terminal menjadi
penghubung.
1.4 Ringkasan
38 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
untuk inversi. Unsur simetri merupakan himpunan titik-titik yang tetap ketika
operasi simetri yang sesuai terjadi.
Operasi simetri adalah tindakan, seperti rotasi atau refleksi, yang dapat
digunakan untuk mengubah objek sedemikian rupa, sehingga setelah operasi
dilakukan hasilnya tidak dapat dibedakan dengan titik awalnya.
Unsur dan operasi simetri dari suatu molekul disepakati untuk diberikan
simbol standar, sebagai berikut:
• Sumbu rotasi genah (proper), berlabel Cn, di mana n adalah orde sumbu.
Orde sumbu tertinggi muncul sebagai molekul tertentu disebut sumbu
utama dan menentukan arah vertikal yang digunakan untuk menunjukkan
arah molekul dalam ruang.
• Bidang Refleksi, berlabel σ, dengan tiga kemungkinan tikalas (subskrip):
- σv, bidang cermin vertikal, berisi sumbu utama - jika ada sumbu
horisontal C2, kemudian σv juga akan berisi prioritas tertinggi;
- σd, bidang cermin dihedral juga berisi sumbu utama - jika ada
sumbu horisontal C2, maka σd akan membagi dua sudut antara
prioritas tertinggi;
- σh, bidang cermin horisontal, tegak lurus terhadap sumbu utama.
• Pusat inversi, diberi label i, memiliki satu titik sebagai unsur simetri.
Inversi mengharuskan setiap titik dalam molekul memiliki titik ekuivalen
dengan sisi yang berlawanan dari pusat simetri, dan berjarak sama dari
pusat simetri tersebut. Molekul mungkin memiliki paling banyak titik
inversi.
Atom dalam molekul yang dihubungkan oleh operasi simetri memiliki
lingkungan kimiawi yang identik sehingga pergeseran kimiawi NMR begitu
identik.
39 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk melatih Anda menerapkan
konsep belajar dalam bab ini. Sebagian besar pertanyaan untuk bab ini
mengharuskan Anda untuk menggambarkan geometri molekul, dan mungkin
akan berguna untuk membangun model. Dalam ilustrasi pada kebanyakan
teks, kita terus menggunakan konvensi bahwa atom C tidak secara eksplisit
diberi label dalam molekul dan atom hidrogen organik dihilangkan kecuali
geometri yang ambigu. Konvensi 'flying wedge' juga digunakan untuk
menunjukkan hubungan atas dan bawah bidang kertas.
1. Untuk setiap molekul pada gambar 22 identifikasi semua sumbu rotasi
ini, berikan urutan setiap sumbu dan jelaskan setiap bentuk dari satu set
sumbu identik. Anda harus membuat sketsa dari molekul yang dilihat
dari arah berbeda untuk menggambarkan jawaban Anda.
2. Berikan urutan sumbu utama untuk molekul diilustrasikan pada Gambar
22.
3. Identifikasi semua bidang cermin yang muncul dalam molekul pada
gambar 22 dan gunakan sumbu rotasi yang Anda temukan untuk melabeli
mereka sebagai σv, σd atau σh.
40 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I
Gambar 22 Contoh molekul untuk analisis simetri.
4. Berapa banyak puncak 1H NMR yang berbeda yang Anda temukan untuk
setiap molekul yang mengandung atom H pada Gambar 1.27?
5. Gambarkan struktur molekul dari masing-masing isomer dari
difluorobenzene dan mengidentifikasi semua sumbu dan bidang cermin
simetri untuk setiap kasus.
41 | B A B 1 – U N S U R D A N O P E R A S I S I M E T R I