Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“METODE MANAJEMEN DAN KONTROL TUMBUHAN GULMA”

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Gulma dan Pengendaliannya
Dosen Pengampu : Dikayani., Ir., MP.

Disusun Oleh :

Tridesi Rhamdani Sumantri (1207060082)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan
makalah untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Gulma dan Pengendaliannya dengan tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Metode Manajemen dan Kontrol Tumbuhan Gulma” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Makalah tentang metode manajemen dan kontrol
tumbuhan gulma ini kami berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah
membaca makalah ini dan bisa bermanfaat. Saya menyadari makalah ini masih memerlukan
penyempurnaan, Saya menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Gulma dan
Pengendaliannya dengan materi Metode Manajemen dan Kontrol Tumbuhan Gulma dapat
bermanfaat, memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi pembaca.

Majalengka, 12 November 2021

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

2.1 Pengertian dan Manfaat Metode Kontrol Tumbuhan Gulma............................................3

2.2 Macam-macam Teknik Pengendalian Gulma...................................................................3

BAB III............................................................................................................................................8

PENUTUP.......................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8

3.2 Saran..................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gulma adalah tumuhan yang kehadirannya yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena bisa menurunkan hasil yang bisa dicapai dari ranaman produksi. Gulma
dapat menurunkan mutu produksi akibat terkontaminasi oleh bagian gulma, mengganggu
pertumbuhan tanaman, menjadi inang bagi hama, mengganggu tata guna air, dan
meningkatkan biaya pemeliharaan[ CITATION Yun10 \l 1033 ]. Untuk mempertahankan
produktifitas tanaman tetap tinggi diperlukan pemeliharaan yang tepat dan salah satu unsur
pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) adalah dengan manajemen dan control dari
tumbuhan gulma ini.
Pertama pencegahan, pencegahan didefinisikan sebagai menghentikan gulma dari
mencemari suatu daerah. Hal tersebut adalah cara praktis untuk menangani gulma, tetapi
membutuhkan waktu dan perhatian yang cermat terhadap banyak detail. Kemudian
pengendalian gulma merupakan usaha untuk meningkatkan daya saing tanaman pokok dan
melemahkan daya saing gulma. Pemberantasan gulma adalah pemusnahan total semua gulma
hidup, bagian gulma, dan biji gulma. Ini adalah 100% atau kontrol penuh. Kemudian yang
terakhir yaitu pengelolaan gulma dimana artinya yaitu kombinasi dari teknik pencegahan,
pemberantasan, dan pengendalian untuk mengelola gulma pada suatu tanaman, sistem tanam,
atau lingkungan. Pengendalian gulma ini ditentukan oleh faktor-faktor keberhasilan
Pengendalian Gulma seperti iklim, alat dan bahan, dan rotasi pengendalian gulma.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat disampaikan antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan pencegahan, pengendalian, pemberantasan, dan
pengelolaan gulma ?
2. Mengapa pengendalian gulma penting dilakukan ?
3. Bagaiman mencegah hadir dan menyebarnya gulma?
4. Apa saja peran setiap pengelolaan gulma sehingga dapat mempertimbangkan untuk
terapkan?

4
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi dan manfaat dari pencegahan, pengendalian, pemberantasan, dan
pengelolaan gulma.
2. Untuk memahami pentingnya pengendalian gulma.
3. Mengetahui mencegah hadirnya dan menyebarnya gulma.
4. Dapat mempertimbangkan peran pengelolaan gulma untuk terapkan.

BAB II
PEMBAHASAN

5
2.1 Pengertian dan Manfaat Metode Kontrol Tumbuhan Gulma

Pengendalian gulma adalah usaha yang dilakukan untuk menekan laju perkembangbiakan
gulma agar gulma tidak mengganggu tanaman budidaya. Dimana kehadiran gulma dapat
menimbulkan kerugian karena terjadi persaingan dalam pengambilan air, hara, sinar matahari,
dan ruang hidup. Pengendalian gulma ini ditentukan oleh faktor-faktor Keberhasilan
Pengendalian Gulma seperti iklim, alat dan bahan, dan rotasi pengendalian gulma.
Pengendalian harus dilakukan pada waktu yang tepat, sehingga biaya, waktu, dan tenaga dapat
lebih hemat. Waktu yang tepat untuk mengendalikan gulma adalah waktu periode kritis
tanaman, yaitu periode di mana tanaman sangat peka terhadap faktor lingkungan. Periode ini
biasanya terjadi umur 1/4 atau 1/3 sampai 1/2 umur tanaman.

2.2 Macam-macam Teknik pengendalian gulma


Berikut beberapa teknik pengendalian gulma yang dapat diterapkan melalui beberapa usaha,
yaitu :

1. Pencegahan Gulma
Pencegahan (preventif) adalah tindakan paling dini dan awal dalam upaya menghindari
kerugian akibat invasi gulma dan didefinisikan sebagai upaya menghentikan gulma yang
mencemari suatu daerah. Pencegahan sebenarnya merupakan langkah yang paling tepat
karena kerugian yang sesungguhnya pada tanaman budidaya belum terjadi. Akan tetapi,
pencegahan gulma ini merupakan bagian tersulit dari pengendalian gulma karena pencegahan
gulma merupakan cara praktis untuk menangani gulma, tetapi membutuhkan waktu dan
perhatian yang cermat dan teliti. Sehingga pengetahuan tentang cara-cara penyebaran gulma
sangat penting jika hendak melakukan pencegahan dengan tepat[ CITATION Arf13 \l 1033 ].
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk meniadakan sumber invasi
adalah :
1. Menggunakan biji tanaman yang bersih dan tidak tercampur biji lain terutama biji-biji
gulma.
2. Penyeleksian atau pemisahan biji gulma yang mungkin ikut tercampur di benih atau
yang melekat pada alat-alat pertanian.
3. Mnggunakan pupuk kandang sudah matang guna mencegah kontaminasi biji gulma.

6
4. Membersihkan tanah-tanah yang berasal dari tempat lain,
5. Mencegah pengangkutan tanaman beserta tanahnya dari tempat-tempat lain, karena
pada bongkahan tanah tersebut kemungkinan mengandung biji-biji gulma.
6. Pembersihan gulma dipinggir-pinggir sungai dan saluran air.
7. Menyaring air pengairan agar tidak membawa biji-biji gulma ke petak-petak
pertanaman yang diairi.

2. Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma termasuk teknik untuk membatasi infestasi gulma dan
meminimalkan persaingan. Teknik pengendalian gulma ini telah diterapkan secara luas
karena pengendalian adalah hal yang paling mudah dilakukan, dan biasanya efektif. Hal
tersebut karena masalahnya sudah diketahui atau dapat dilihat, dan tindakan yang dilakukan
dapat disesuaikan dengan masalah yang diamati. Pengendalian gulma ini ada beberapa
teknik diantarnya yaitu pengendalian secara fisik/mekanik, kimiawi dan biologi.
  Pengendalian secara fisik/mekanis
Pengendalian gulma yang dilakukan dengan alat-alat pertanian melalui kegiatan seperti
pengolahan tanah, pembabatan (pemangkas), penggenangan, pembakaran dan penggunaan
mulsa. Pengendalian gulma secara mekanis juga mahal karena waktu yang dibutuhkan,
biaya peralatan, dan biaya bahan bakar. Untuk berhasil dengan pengendalian mekanis,
petani harus lebih mengandalkan keterampilan dan perencanaan untuk mendapatkan waktu
yang tepat dan untuk memilih alat mekanik yang tepat.
a. Pengolahan tanah, Pengolahan tanah dengan menggunakan alat-alat seperti
cangkul, garu, bajak, traktor dan sebagainya pada umumnya juga berfungsi untuk
memberantas gulma. Efektifitas alat-alat pengolah tanah di dalam memberantas
gulma tergantung beberapa faktor seperti siklus hidup dari gulma atau kropnya,
dalam dan penyebaran akar, umur dan ukuran infestasi, macamnya kropyang
ditanaman, jenis dan topografi tanah dan iklim.
b. Pembabatan 
Pembabatan umumnya hanya efektif untuk mematikan gulma setahun dan relatif
kurang efektif untuk gulma tahunan. Efektivitas cara ini tergantung pada waktu
pemangkasan, interval(ulangan) dan sebagainya. Pembabatan biasanya dilakukan di

7
perkebunan yang mempunyai kropberupa pohon, pada halaman-halaman, tepi jalan
umum, jalan kereeta pai, padang rumput dansebagainya. Pembabatan sebaiknya
dilakukan pada waktu gulma menjelang berbunga atau padawaktu daunnya sedang
tumbuh dengan hebat
c. Penggenangan
Penggenangan efektif untuk memberantas gulma tahunan. Caranya dengan
menggenangisedalam 15 –  25 cm selama 3 – 8 minggu. Gulma yang digenangi
harus cukup terendam, karena bila sebagian daunnya muncul di atas air maka
gulma tersebut umumnya masih dapat hidup
d. Pembakaran
Suhu kritis yang menyebabkan kematian pada kebanyakan sel adalah 45 – 550 C.
Pembakaran secara terbatas masih sering dilakukan untuk membersihkan tempat-
tempat darisisa-sisa tumbuhan setelah dipangkas Keuntungan pembakaran untuk
pemberantasan gulma dibanding dengan pemberantasan secarakimiawi adalah pada
pembakaran tidak terdapat efek residu pada tanah dan tanaman.Keuntungan lain
dari pembakaran ialah insekta-insekta dan hama-hama lain serta penyakit ikut mati.
Kekurangannya ialah bahaya kebakaran bagi sekelilingnya, mengurangi kandungan
humus atau mikroorganisme tanah, dapat memperbesar erosi, biji-biji gulma
tertentu tidak mati, asapnya dapat menimbulkan alergi dan sebagainya.
e. Mulsa (mulching, penutup seresah)
Penggunaan mulsa dimaksudkan untuk mencegah agar cahaya matahari tidak
sampai ke gulma,sehingga gulma tidak dapat melakukan fotosintesis, akhirnya akan
mati dan pertumbuhan yangbaru (perkecambahan) dapat dicegah. Bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk mulsa antaralain jerami, pupuk hijau, sekam, serbuk
gergaji, kertas dan plastik.

 Pengendalian secara kimiawi


Pengendalian gulma cara kimiawi yaitu dengan menggunakan herbisida. Cara ini efektif
dilakukan karena dapat mengemat waktu dan tenaga. Akan tetapi, penggunaan herbisida
secara terus menerus pada lahan pertanian akan berdampak merugikan seperti terjadinya
pergeseran gulma dominan, resistensi beberapa jenis gulma, gangguan kesehatan pemakai

8
serta keracunan pada tanaman dan hewan peliharaan. Aplikasi herbisida sebaiknya
dilakukan pada pagi hari dan disesuaikan dengan kondisi angin dan curah hujan.
 Pengendalian secara biologi
Pengendalian gulma dengan cara biologi dapat dilakukan karena  setiap spesies gulma
mempunyai musuh alami. Pengendalian gulma dilakukan dengan menekan populasi gulma
dengan musuh alami seperti  insekta, fungi, ternak, ikan, dan sebagainya sehingga
keberadaan gulma sudah tidak lagi merugikan.

3. Pemberantasan Gulma
Pemberantasan gulma adalah pemusnahan total semua gulma yang hidup dan biji dari
gulma. Kedengarannya mudah, akan tetapi sangat sulit untuk dicapai, dan upaya
pemberantasan jarang berhasil sepenuhnya. Biasanya mudah untuk menghilangkan
tanaman hidup karena dapat dilihat tetapi sulit untuk menghilangkan benih dan bagian
reproduksi vegetatif di tanah. Berikut adalah beberapa cara pemberantasan gulma/rumput
dalam pertanian antara lain sebagai berikut:  
  Pemberantasan secara biologis
Pemberantasan secara biologis yaitu dengan cara mengadakan persaingan antara
tanaman itu sendiri dengan gulma yang terdapat diantara pertanaman tersebut. Jika
tanaman tersebut tidak mampu bersaing dengan gulma tadi, maka harus ditanam
tanaman lain yang mampu mengalahkan gulma tersebut tanpa memberikan efek
negatif pada tanaman.  
  Pemberantasan secara kimiawi
Pemberantasan secara kimiawi yaitu menggunakan baha-bahan kimia. Keuntungan
dalam proses ini adalah cepat, namun diperlukan biaya tambahan untuk membeli
bahan-bahan yang diperlukan dan memiiliki dampak lain terhadap lingkungan, karena
bahan-bahan yang digunakan adalah pestisida
 Pemberantasan secara mekanis
Prinsip dari pemberantasan jenis ini adalah penggunaan alat dan mesin.

4. Pengelolaan gulma

9
Pengelolaan gulma adalah kombinasi dari teknik pencegahan, pemberantasan, dan
pengendalian untuk mengelola gulma pada suatu tanaman, sistem tanam, atau
lingkungan. pengelolaan gulma merupakan suatu tindakan pencegahan terhadap gulma,
pengendalian gulma dengan cara yang sudah ditetapkan. pengelolaan gulma yang
dilakukan harus tepat agar tidak meningkatkan daya saing gulma. Pengelolaan gulma
pada prinsipnya merupakan usaha untuk meningkatkan daya saing tanaman budi daya
dan melemahkan daya saing gulma[ CITATION Nuf16 \l 1033 ]. Dengan pengelola gulma
bahwa lahan atau area, tujuan pengelolaan petani, teknologi yang tersedia, sumber daya
keuangan, dan sejumlah faktor lain harus digabungkan atau dimanfaatkan untuk
melakukan upaya pengelolaan yang baik. Salah satunya yaitu keunggulan tanaman
budidaya harus ditingkatkan sedemikian rupa sehingga gulma tidak mampu
mengembangkan pertumbuhannya secara berdampingan atau pada waktu bersamaan
dengan tanaman budidaya.

BAB III
PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan
Upaya untuk mempertahankan produktifitas tanaman tetap tinggi diperlukan
pemeliharaan yang tepat dan salah satu unsur pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)
adalah dengan manajemen dan control tumbuhan gulma. Pengendalian gulma adalah usaha
yang dilakukan untuk menekan laju perkembangbiakan gulma agar gulma tidak mengganggu
tanaman budidaya. Dimana kehadiran gulma dapat menimbulkan kerugian karena terjadi
persaingan dalam pengambilan air, hara, sinar matahari, dan ruang hidup. Pendalian atau
control dari tumbuhan gulma dapat dilakukan beberapa cara yaitu pencegahan, pengendalian,
pemberantasan dan pengelolaan. Pengendalian gulma ini ditentukan oleh faktor-faktor
keberhasilan pengendalian gulma seperti iklim, alat dan bahan, dan rotasi pengendalian
gulma.

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna namun bisa menjadi salah satu acuan untuk
menambah pengetahuan mengenai pengendalian gulma, pembaca diharapkan menambah
literature yang lain dan lebih relevan agar mencapai keberhasilan. Kami menerima segala
kritik dan saran agar tercapainya makalah yang lebih baik

11
DAFTAR PUSTAKA

Nufvitarini, dkk. (2016). Pengelolaan Gulma Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Studi Kasus
di Kalimantan Selatan. Bul. Agrohorti 4(1) , 29 – 36.

Erwindi, A. (2013). Pengendalian Gulma.

Hidayat, R. (2019). Beberapa Cara Pemberantasan Gulma/Rumput Dalam Pertanian.

Janabadra. (2015). Gulma Pertanian. Jurnal Pertanian Agro.

Yuniarko dan Yahya. (2010). Pengelolaan Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) Tanaman Menghasilkan Di PT Jambi Agro Wijaya (PT JAW), Bakrie
Sumatera Plantation, Sarolangun, Jambi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

12

Anda mungkin juga menyukai