Anda di halaman 1dari 72

MODUL 1:

BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN PENCAPAIAN MODUL 1

Capaian Modul : Peserta mampu menyajikan pengertian, latar


berlakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan serta sistematika penulisan Rencana
Strategis Organisasi Perangkat Daerah
dengan baik dan bertanggungjawab
Sub Pokok Bahasan :  Latar Belakang
 Landasan Hukum
 Maksud dan Tujuan
 Sistematika Penulisan
Data yang :  Peraturan perundang-undangan yang
dibutuhkan terkait;
 Kebijakan pemerintah yang terkait;
 Dokumen-dokumen:
 RPJMD provinsi, RTRW provinsi, dan
Renstra K/L untuk penyusunan
RPJMD provinsi;
 RPJMD kabupaten/kota, RTRW
kabupaten/kota, RPJMD provinsi,
dan Renstra K/L untuk penyusunan
RPJMD kabupaten/kota;
 Hasil evaluasi Renstra PERANGKAT
DAERAH periode lalu;
 Data statistik sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun terakhir.
Aturan teknis :  Huruf yang digunakan adalah jenis
penyusunan Bookman Old Style
 Ukuran huruf adalah 12
 Spasi yang dipakai adalah 1,5
OPD Percontohan : Dinas Pendidikan

PENYAJIAN MODUL 1

1.1 Latar Belakang


Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat
Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan
pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat
Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD,
Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 1


Renja Perangkat Daerah.
Contoh Penyajian :
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah yang telah mengamanahkan Pemilihan Kepala Daerah yang
dilakukan setiap lima (5) tahun. Dengan adanya peraturan tersebut,
maka Kepala Daerah Kabupaten/Kota X merumuskan visi, misi dan
program yang harus diimplementasikan dalam masa jabatannya dengan
cara menuangkannya dalam suatu dokumen perencanaan yang dikenal
dengan nama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten/Kota X. RPJMD ini kemudian dijabarkan melalui
Renstra OPD untuk menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan
sesuai tugas pokok dan fungsi OPD.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, pendidikan
merupakan sektor penting dalam menentukan pembangunan bangsa
termasuk di Kabupaten/Kota X.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota X memiliki berbagai macam
kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang
pendidikan sehingga dapat didayagunakan secara optimal, efisien dan
efektif. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan yang
tertuang dalam Peraturan Kabupaten/Kota X Nomor 16 Tahun 2009
sebagaimana diubah menjadi Peraturan Kabupaten/Kota X Nomor  32
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati X Nomor 16
Tahun 2009 tentang Tugas  Pokok Dan Fungsi Dinas Pendidikan
qupaten/Kota X, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota X berkedudukan
sebagai unsur pelaksana otonomi daerah Kabupaten/Kota X, yang
dalam operasionalnya dibantu UPTD dan satuan pendidikan sekolah.
Rencana strategis Dinas Pendidikan adalah dokumen teknis
operasional yang menjadi pedoman dan penyusunan program kerja
tahunan dan penyusunan anggaran pembangunan dan belanja sektor
Pendidikan selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan (2040-2045).
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra diartikan sebagai
dokumen perencanaan jangka menengah yang menggambarkan visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program prioritas. Selain itu
Renstra juga merupakan penjabaran gambaran permasalahan
pendidikan yang dihadapi serta indikasi program yang akan
dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan secara terencana,
akomodatif dan sistematis dengan mempertimbangkan potensi, peluang
dan tantangan yang ada. Fungsi dari Renstra ini sendiri adalah sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan kegiatan kerja.
Proses penyusunan Renstra ini berpedoman pada Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN), Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008
tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 2


pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Pedoman lain yang dapat
digunakan adalah rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana
Program Bupati dan Wakil Bupati, RPJP Nasional, RPJM Nasional, RPJM
Provinsi /Renstra Provinsi dan RPJMD. Dan yang menjadi pedoman
dasar dalam penyusunan Renstra tahun 2014-2018 adalah Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah DaerahPeraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai daerah
Otonom.
Hal utama yang harus diperhatikan untuk menyusun Renstra
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Xadalah Renstra Kementerian
Pendidikan Nasional dan RPJMD Kabupaten/Kota X. Dinas Pendidikan
sebagai salah satu OPD di Kabupaten/Kota Xmenyusun rencana
strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang nantinya akan
menjadi pedoman dalam menyusun Renja Dinas Pendidikan setiap
tahun. dan penganggaran perangkat daerah

1.2 Landasan Hukum


Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,
Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur
tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat
Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan
perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah

Contoh Penyajian :

1.2 Landasan Hukum


Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dilandasi dasar
hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara,
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional,
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 –
2025,
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 3


tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014,
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang
diubah dengn Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 dan diubah lagi menjadi Peraturan Menteri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2016 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana
Kerja Pemerintah DaerahPeraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
kewenangan Propinsi sebagai daerah Otonom,
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Dasar di Kabupaten/Kota,
11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
129a/U/2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pendidikan,
12. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010
tentang Rencana Strategis Pendidikan Nasional ;
13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten X Tahun
2005-2025,
14. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota XNomor 4 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota X,
15. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota XNomor 5 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota X,
16. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota XNomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten/Kota X.
17. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota XNomor 21 Tahun 2009
tentang Rencana Tataruang Wilayah Kabupaten/Kota X,
18. Peraturan Bupati/Walikota X Nomor 16 Tahun 2009 sebagaimana
diubah menjadi Peraturan Bupati Kota Nomor  32 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kota Nomor 16 Tahun
2009 tentang Tugas  Pokok Dan Fungsi Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota X

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 4


1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Renstra Perangkat Daerah

Contoh Penyajian:

1.3 Maksud dan Tujuan


Penetapan Renstra dimaksudkan untuk menentukan arah dan
tujuan pelaksanaan pembangunan sektor pendidikan selama 5
(lima) tahun berdasarkan potensi dan permasalahan serta fungsi
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota X dengan berlandaskan pada
perundang-undangan. Sedangkan tujuan penyusunan Renstra
adalah :
 Menjadi landasan dan acuan dalam penyusunan rencana kerja
tahunan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota X,
 Untuk dapat digunakan sebagai instrument dalam mengukur
efesiensi dan efektifitas kinerja serta pelayanan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota X,
 Menjabarkan visi dan misi Kepala Daerah terpilih kedalam
program dan kegiatan bidang pendidikan,

1.4 Sistematika Penulisan


Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat
Daerah,serta susunan garis besar isi dokumen

Contoh Penyajian :

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah
2.2 Sumberdaya Perangkat Daerah
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 5


Fungsi pelayanan Perangkat Daerah
3.2 Telaah Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi/ Kabupaten/
Kota
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat
Daerah
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 6


MODUL 2
BAB II GAMBARAN
PELAYANAN PERANGKAT
DAERAH
 RANCANGAN PENCAPAIAN MODUL 2

Capaian Modul : Peserta Mampu menyajikan informasi tentang


peran (tugas dan fungsi) OPD dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah,
mengulas secara ringkas apa saja sumber
daya yang dimiliki OPD dalam penyelenggaran
tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-
capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra OPD periode
sebelumnya, mengemukanan capaian program
prioritas OPD yang telah dihasilkan melalui
pelaksananaan RPJMD periode sebelumnya,
dan mengulas hambatan-hambatan utama
yang masih dihadapi.
Sub Pokok Bahasan :  Tugas, Fungsi dan Strutur Organisasi
Perangkat Daerah
 Sumberdaya Perangkat Daerah
 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
 Tantangan dan Peluang pengembangan
Pelayanan Perangkat Daerah
Data yang :  Peraturan perundang-undangan yang
dibutuhkan terkait;
 Kebijakan pemerintah yang terkait;
 Dokumen-dokumen:
 RPJMD provinsi, RTRW provinsi, dan
Renstra K/L untuk penyusunan
RPJMD provinsi;
 RPJMD kabupaten/kota, RTRW
kabupaten/kota, RPJMD provinsi, dan
Renstra K/L untuk penyusunan
RPJMD kabupaten/kota;
 Hasil evaluasi Renstra OPD periode
lalu;
 Data statistik sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun terakhir.

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 7


Aturan teknis :  Huruf yang digunakan adalah jenis
penyusunan Bookman Old Style
 Ukuran huruf adalah 12
 Spasi yang dipakai adalah 1,5
PERANGKAT : Dinas Kesehatan
DAERAH
Percontohan

 PENYAJIAN MODUL II

2.1. Tugas, Fungsi dan Strutur Organisasi Perangkat Daerah


Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan
Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian
tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat
Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan
untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana
Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme).

Contoh Penyajian :

2.1. Tugas, Fungsi dan Strutur Organisasi Perangkat Daerah


Sebagai salah satu organisasi dinas daerah, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota X dalam menjalankan urusan harus
mengacu pada beberapa peraturan yang kemudian sebagai landasan
pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X.
Adapun peraturan yang menjadi landasan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota X adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5063)
2. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Program Pemabngunan yang Berkelanjutan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimum.
5. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota X Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Pemerintah Kabupaten
6. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota X Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota X
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota X Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten/Kota X.
8. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota X nomor 11 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten/Kota X Nomor 5
Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota
X.
Pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X tertuang
dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota X Nomor 8 Tahun 2011
tentang perubahan atas peraturan daerah Kabupaten/Kota X Nomor 5
tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota X.

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 8


Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2009 disebutkan
bahwa:
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X berkedudukan sebagai unsur
pelaksana otonomi daerah Kabupaten/Kota X yang operasionalnya
dibantu oleh UPTD pasal 2 ayat 1.
2. Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah
Pasal 2 ayat 2
3. UPTD berkedudukan sebagai unsur pelaksana Teknis Operasional
Dinas Kesehatan dalam pelayanan masyarakat di bidang kesehatan
Pasal 3 ayat 1
4. UPTD dipimpin oleh Kepala yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 3 ayat 2

1) Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X


Sebagai institusi perangkat daerah keberadaan sumber daya
aparatur memegang peran penting dalam menjalankan kebijakan
dan program yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X.
Selain dukungan aparatur dengan kapasitas dan kapabilitas yang
handal dibutuhkan sistem organisasi yang tersusun secara
sistematis sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-
masing agar tidak terjadi tumpang tindih tugas dan wewenang.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X memiliki susunan organisasi
sebagai berikut :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan.
1. Bidang Bina Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan;
b. Seksi Kesehatan Keluarga;
c. Seksi Gizi.
1. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit;
b. Seksi Surveilance Epidemiologi dan Kesehatan
Khusus;
c. Seksi Kesehatan Lingkungan.
1. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan,
membawahi :
a. Seksi Promosi Kesehatan dan Jaminan Kesehatan;
b. Seksi Sarana dan Tenaga Kesehatan;
c. Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman.
1. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang terdiri dari:
a. UPTD Laboratorium Kesehatan Lingkungan;
b. UPTD Gudang Farmasi;
c. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang
terdiri dari :
 UPTD A
 UPTD B

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 9


 UPTD C
 Dst.
Sedangkan Unit Pelaksana Teknis Daerah memiliki
struktur organisasi sebagai berikut
a. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun bagan susunan organisasi mengacu pada Peraturan
Daerah

xxxxxxxxxxx

Gambar Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X


Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X

Adapun rincian sumberdaya aparatur/pegawai Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota Xyang terkait dengan struktur
organisasi diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Struktural Eselon II dan III

No Tingkat Eselon Jabatan


1 II Kepala Dinas
2 III Sekretaris Dinas
3 III Kepala Bidang Bina Kesehatan
4 III Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
5 III Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya
Kesehatan
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X Tahun N

Tabel 2. 2 Struktural Eselon IV

Tingkat
No Jabatan
Eselon
1 IV Kepala Sub Bagian Umum
2 IV Kepala Sub Bagian Keuangan
3 IV Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan
Pelaporan
4 IV Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
5 IV Kepala Seksi Kesehatan Keluarga
6 Dst Dst
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X Tahun N

Dalam menjalankan tata kelola pemerintahan yang efektif,


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Xperlu membuat tata laksana
PERANGKAT DAERAH. Tata laksana ini berfungsi untuk mengatur
pola komunikasi dan koordinasi antar aparatur sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya masing- . Mengacu pada pasal 23

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 10


Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan
Tata Laksana Dinas, tata laksana Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Xadalah sebagai berikut :
 Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan
struktural dan fungsional wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan singkronisasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar satuan kerja perangkat daerah
serta dengan instansi lain di luar Pemenrintah Daerah sesuai
dengan tugas masing-masing.
 Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengawasi bawahan
masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
 Setiap pemangku jabatan struktural bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya.
 Dst.

1) Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X


Tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Xadalah
membantu Bupati/ Walikota dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota Xdi bidang
kesehatan. Sedangkan dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas
Kesehatan mempunyai fungsi sesuai dengan yang tertuang dalam
pasal 8 UU Nomor 17 Tahun 2009 yaitu:
 Penyusunan dan perumusan rencana program dan kegiatan
dalam rangka pennetapan kebijakan teknis bidang kesehatan.
 Pelaksanaan program kerja dan kebijakan teknis bidang
kesehatan sesuai dengan norma, standart dan prosedur yang
ditetapkan pemerintah;
 Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, bimbingan dan evaluasi
untuk peningkatan kemampuan potensi di bidang kesehatan
meliputi bidang bina kesehatan, bidang kesehatan masyarakat
dan bidang pengembangan sumberdaya kesehatan;
 Dst.

Sekretariat
Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan, di bidang ketatausahaan
administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan
program dan pelaporan serta tata usaha perlengkapan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai
fungsi:
 Pelaksana koordinasi pengumpulan data dan informasi
dalam rangka penyusunan kebijakan teknis dan
operasional dinas;
 Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas
organisasi dinas;
 Pengumpulan data dan informasi dalam rangka
penyusunan program kerja, monitoring, evaluasi dan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 11


pelaporan kegiatan dinas;
 Dst.

Bagian sekretariat memiliki 3 sub bagian masing-masing


yaitu
 Sub Bagian Umum, mempunyai tugas:
 Menyiapkan data dan informasi guna
penyusunan kebijakan teknis dan operasional;
 Melaksanakan administrasi kepegawaian,
melaksanakan pembinaan, peningkatan disiplin
dan pengembangan karier serta upaya
peningkatan kesejahteraan pegawai;
 Dst
 Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas:
 Melaksanakan penatausahaan keuangan,
meliputi pengelolaan anggaran, penyusunan
neraca, pelaksanaan akuntansi/ pembukuan,
pertanggungjawaban dan verifikasi serta
penyusunan perhitungan anggaran;
 Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan
dinas, perpindahan pegawai dan ganti rugi, gaji
pegawai dan pembayaran hak-hak keuangan
lainnya;
 Dst
 Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan,
mempunyai tugas:
 Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti
data dalam rangka penyusunan rencana
program dan anggaran kesehatan;
 Melaksanakan koordinasi perencanaan
program, kegiatan dan anggaran bidang
kesehatan;
 Dst.

Bidang Bina Kesehatan


Tugas pokok Bidang Bina Kesehatan adalah
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan, di bidang
pelayanan kesehatan, gizi dan kesehatan keluarga. Dalam
melaksanakan tugas pokok, Bidang Bina Kesehatan,
mempunyai fungsi:
 Perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
dalam rangka pengambangan pelayanan kesehatan dasar
dan swasta;
 Perencanaan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
swasta;
 Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi tarif pelayanan
kesehatan di Puskesmas;

 Dst.

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 12


2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Bagian ini memuat penjelasan ringkas tentang macam
sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam
menjalankan tugas dan fungsinya,mencakup sumber daya
manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih
operasional.

Contoh Penyajian :

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah


2.2.1 Kepegawaian
Jumlah Aparatur di Dinas Kesehatan adalah 64 orang. Dari
jumlah aparatur yang ada dapat dipaparkan pembagian sebagai
berikut.
Tabel 2. Daftar Jumlah Pegawai Menurut Golongan
No Golongan Jumlah Pegawai
 IV b 2 orang
 IV a 2 orang
 Dst. 17 orang

Tabel 2. Daftar Jumlah Pegawai Menurut Eselon


No Eselon Jumlah Pegawai
1 I 0 Orang
2 II 1 Orang
3 Dst. 5 Orang

Tabel 2. Daftar Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan


No Pendidikan Jumlah
Pegawai
1 S3 -
2 S2 9 orang
3 Dst. 30 orang

2.2.2. Sarana dan Prasarana Pokok


Penyediaan sarana kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota
X meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Posyandu, Polindes, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Klinik
dan Sarana Kesehatan lainnya. Dari sekian sarana kesehatan
tersebut, sarana kesehatan yang berada di bawah pengelolaan
Dinas Kesehatan yaitu: Puskesmas, Puskesmas Pembantu,

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 13


Gudang Farmasi, serta Laboratorium Kesehatan Lingkungan.
Adapun jumlahnya adalah sebagai berikut:

Tabel Daftar Nama Barang dan Kondisi


No. Sarana Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas 34
Terdiri dari :
a. Puskesmas perawatan 16
b. Puskesmas non perawatan 18
2 Puskesmas Pembantu 73
3 Laboratorium Kesehatan Lingkungan 1
4 Gudang farmasi 1
5 Posyandu 1.555
6 Poskesdes 302
7 Desa Siaga 306
8 Desa Siaga Aktif 306

Asset/Modal Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X.


Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Xmerupakan pusat
pemerintahan yang tugas pokoknya sebagai tempat koordinasi pembangunan
kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat sehingga perlu didukung dengan
sarana dan prasarana yang memadai, baik secara kualitas dan kuantitas sehingga
pelayanan kepada masyrakat dapat semakin baik, cepat, dan tepat serta mampu
meningkatkan motivasi kerja para sumberdaya aparatur. Berikut ini klasifikasi
asset/modal secara umum yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X.

No Golo Kode Nama Satuan Jumlah Keterangan


Urut ngan Barang Bidang Barang
  Bidang Barang s/d B KB RB
2012
1  01 01 Tanah m2 11800 1

 2 03  03.11.01.01 Gedung Unit 15 1    


.01 Kantor 5
Permanen
3   03.11.01.02 Gudang Unit 2 2    
.01 Tertutup
Permanen
4 03.11.01.06 Bangunan Unit 2 2
.12 Kesehatan
Lainnya
5 Dst. Dst. Dst

Keterangan:

B : Baik
KB : Kurang Baik

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 14


RB : Rusak Berat

Tabel Kartu Inventaris Barang Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X


No Golo Kode Nama Satuan Jumlah Kondisi
Urut ngan Bidang Bidang Barang B KB R
Barang Barang
1   02.03.01.01 Station Unit 2 2    
.03 Wagon
2   02.03.01.01 Pick up Unit 3 3  
.02
3   02.03.01.04 Mobil Unit 8 7 1  
.01 Ambulanc
e
4   02.03.01.04 Mobil Unit 1 1    
.18 Kesehatan
Masyaraka
t
5   02.03.01.05 Sepeda Unit 43 43    
.01 Motor
6 Dst. Dst. Dst Dst Dst

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah


Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat
Daerah berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode
sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator
kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya seperti
MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

Contoh Penyajian :

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 15


2.3.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan

Tabel T-C.23.
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah *).........................
Provinsi/Kabupaten/Kota................

Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
Target
Sesuai
RPJMD
Menurunkan
Kasus Gizi
Buruk hingga 35 25 37 68
1 200 150 100 50 25 70 38 37 34 24 0%
di bawah 25 % % % %
Kasus pada
tahun 2013
Persentase
0.0 20 19 31
2 Balita Gizi 0.35 0.21 0.13 0.08 0.07 0.04 0.04 0,58 0,52 0% 0%
4 % % %
Buruk ( % )
3 Persentase 80 80 85 90 100 75 75 85.7 100 100 94 94 101 111 0%

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 16


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
Kecamatan
Bebas Rawan % % % %
Gizi
Menurunkan
prevalensi
penyakit
menular 50%
4 untuk masing
masing jenis
penyakit
menular
Tahun 2013
a.Angka 10
89.3 87,4 88.7 103 100
Kesembuhan 86 87 88 89 90 89.3 87.2 4 0%
3 8 1 % %
TB Paru ( % ) %
b.Angka
Kesakitan 13
37.5 24.2 41.3 182 184 455
DBD per 27.4 19 13.2 9.1 6.3 34.5 38.71 7 0%
2 3 6 % % %
100.000 %
penduduk
c.Angka ≥3 ≥3 ≥3 ≥3 ≥5 3.75 2.18 2.88 1.33 2.98
Kesakitan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 17


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
AFP ( per
100.000 anak
usia < 15
Tahun )
Angka
Kematian
10
Bayi ( per 7.8 10.3 10.2 12.1 113 167 147
5 9.64 9.12 8.66 8.22 14.5 14.25 7 0%
1000 8 6 6 1 % % %
%
kelahiran
hidup )
Angka
Kematian
Balita ( per 0.1 10.9 13.1 65 94 120
6 0.17 0.16 0.15 0.15 0.61 15.2 15.22 0% 0%
1.000 4 5 8 % % %
kelahiran
hidup )
Angka
Kematian Ibu
Melahirkan 82.0 75.0 59. 68.7 79.3 128. 102. 84 104 171 148
7 75.98 69.3 96.72 0%
( per 100.000 3 5 51 6 4 5 9 % % % %
kelahiran
hidup )

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 18


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
Jumlah
produsen
makanan
minuman
rumah tangga
yang
mempunyai 12
139 152 156
8 sertifikat 240 290 330 370 410 292 403 501 576 1160 2 0%
% % %
penyuluhan %
keamanan
pangan
sebanyak 410
produsen
Pada Tahun
2013
9 Seluruh 8 10 12 14 17 7 7 8 16 0 70 58 57 0%
Puskesmas % % % %
rawat inap
telah
memenuhi
standart
pelayanan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 19


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
( ISO 9000 )
Tahun 2013
Meningkatnya
rasio ideal
sarana dan
prasarana
10
kesehatan
dengan
jumlah
penduduk
a.Persentase
Penduduk
63.6 53.1 53.9 43.1 74 62 63 50
yang 86 86 86 86 86 43.85 0%
2 4 8 9 % % % %
memanfaatka
n Puskesmas
b.Rasio
Posyandu
dibanding 139 1407 141 142 142 44.7 55.6 14.6 0
48.6 0% 0% 0% 0%
Jumlah Balita 80 4 67 15 72 4 9 5 %
( per 1.000
Balita )
c.Rasio 0.40 0.407 0.41 0.42 0.4 0.13 0.12 0.13 32 29 31 0% 0%

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 20


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
Puskesmas,
Pustu dan
Poliklinik per
satuan
3 9 5 3 % % %
jumlah
penduduk
( per 1.000
penduduk )
d.Rasio
Tenaga
Paramedis per
11
Satuan 117 122 124 128 132 161 135 77
1197 949 2 0% 0%
Jumlah 5 5 5 4 0 2 % %
%
Penduduk
( per 1.000
penduduk )
11 Meningkatnya 10 15 15 20 20 30,2 30,3 32,2 34,3 53.1 0%
partisipasi 6 1
masyarakat
dalam
jaminan
pemeliharaan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 21


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
kesehatan
sebesar
80 % pada
tahun 2013
Target SPM
Cakupan 10
87.4 86,5 91 92
12 Kunjungan 95 95 95 95 95 86.1 85.79 0 0%
9 6 % %
Ibu Hamil K4 %
Cakupan
Komplikasi 10
92.6 98.1 94,2 116 115
13 Kebidanan 80 80 85 85 85 95.12 6 0%
1 3 1 % %
Yang %
Ditangani
Cakupan
pertolongan
persalinan 10
96.4 90.3 105 101 99
14 oleh nakes 90 92 95 95 95 96.3 88.91 6 0%
2 3 % % %
yang memilki %
kompetensi
kebidanan
15 Cakupan 90 90 90 90 90 96.8 96.6 90,5 88.31 10 108 107 0%
pelayanan 4 4 8 0 % %

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 22


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
nifas %
Cakupan
neonatus
10
dengan 133. 94.8 88,3 166 119
16 80 80 80 85 85 78.62 6 0%
komplikasi 14 2 9 % %
%
yang
ditangani
Cakupan 10
92.4 97.9 100. 103 106
17 kunjungan 90 90 90 90 90 91.6 0 0%
9 6 85 % %
bayi %
Cakupan
desa/kelurah 10
63.7 51.3 94,4 64 48
18 an Universal 100 100 100 100 100 89.87 0 0%
3 1 4 % %
Child %
Immunization
Cakupan 10
60.2 67.9 72,9 67 76
19 pelayanan 90 90 90 90 90 75.96 0 0%
8 0 5 % %
anak balita %
20 Cakupan 100 100 100 100 100 100 98.2 100 100 10 100 100 100 0%
pemberian 1 0 % % %
makanan %
pendamping

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 23


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
ASI pada
anak usia 6-
24 bulan
Cakupan
balita gizi 10
100 100 100
21 buruk 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0%
% % %
mendapat %
perawatan
Cakupan
penjaringan 10
108. 101. 95,8 109 101
22 kesehatan 100 100 100 100 100 97.69 0 0%
6 07 6 % %
siswa SD dan %
setingkat
Cakupan 11
82.8 74.6 70,3 110 100
23 peserta KB 70 75 75 80 80 73.43 4 0%
5 0 4 % %
aktif %
Cakupan
penemuan
dan
24
penanganan
penderita
penyakit :

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 24


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
a.AFP rate per
100.000
≥3 ≥3 ≥3 ≥5 ≥5 2.18 2.88 1,31 2.98
penduduk <
15 tahun
b.Penemuan
10
penderita 10.3 14,3 10
100 100 100 100 100 8.13 8.35 0 6% 0%
Pneumonia 4 0 %
%
balita
c.Penemuan 10
51.3 56,5 53,4 51
pasien baru 100 100 100 100 100 49.8 0 0%
4 3 9 %
BTA positif %
d.Penemuan 10
100 100 100
DBD yang 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0%
% % %
ditangani %
e.Penemuan 10
56.8 66.2 49,4 57 39
penderita 100 100 100 100 100 75.1 0 0%
8 1 4 % %
diare %
25 Cakupan 100 100 100 100 100 71.9 58.6 72.3 81.3 10 72 33 0%
pelayanan 4 4 6 0 % %
kesehatan %
dasar pasien
masyarakat

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 25


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
miskin
A.Cakupan
kunjungan
pelayanan
26
kesehatan
dasar bagi
maskin
Cakupan
pelayanan
kesehatan 10
353. 21.7 354
27 rujukan 100 100 100 100 100 7.79 0.37 0 5% 0%
86 1 %
pasien %
masyarakat
miskin
28 Cakupan 90 92 94 96 98 100 66,6 88,8 100 11 109 0%
pelayanan 7 9 1 %
gawat darurat %
level 1 yang
harus
diberikan
sarana
kesehatan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 26


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
(RS) di
Kab/Kota
Cakupan
desa/kelurah
an mengalami
10
KLB yang 96.8 97 100 100
29 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0%
dilakukan 8 % % %
%
penyelidikan
epidemiologi <
24 jam
26
Cakupan desa 61.4 76.4 154 149 167
30 30 40 50 60 70 100 100 7 0%
siaga aktif 4 7 % % %
%
Target SPM
sesuai
kebutuhan
Cakupan 10
100 100
31 BBLR yang 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0% 0%
% %
ditangani %
32 Cakupan 75 75 75 75 80 64.2 51.9 82.1 86.5 10 86 118 0% 0%
Pelayanan 1 5 8 7 % %
Kesehatan %

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 27


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
remaja
Cakupan
Pelayanan 10
71.8 84.2 21.1 103 108
33 Kesehatan 70 70 70 70 75 36 7 0% 0%
2 2 3 % %
Pra Usila dan %
Usila
Balita Naik 10
63.4 63.5 66.7 79 79
34 Berat 80 80 80 80 80 67.72 0 0% 0%
7 6 8 % %
Badannya %
Balita Bawah
35 < 13 <9 <9 <8 <8 2.69 0.95 0.58 0.52
Garis Merah
Cakupan
Balita
10
Mendapat 96.0 97.4 90.4 106 106
36 90 91 92 93 94 91.05 6 0% 0%
kapsul Vit A 4 4 0 % %
%
2 kali per
tahun
Cakupan
10
Bumil 84.1 86.8 93 96
37 90 90 90 90 90 86.3 70.43 0 0% 0%
mendapat 90 1 5 % %
%
tablet Fe
38 Cakupan 55 60 65 70 75 76.7 79.1 79.7 83.37 14 128 122 0% 0%

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 28


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
5
Kadarzi 9 4 % %
%
Kecamatan
bebas rawan
10
gizi penduduk 85.7 106 106
39 80 81 81 83 84 100 100 100 6 0% 0%
( < 15 % gizi 1 % %
%
kurang dan
gizi buruk )
13
Cakupan 12.2 408 324
40 1.5 1.6 1.7 1,8 1.9 6.52 6.4 0.83 3 0%
Rawat Inap 4 % %
%
Pelayanan
Gangguan
13
jiwa disarana 441
41 15 16 17 18 19 0.76 0.8 1.12 2.09 3 5% 0% 0%
pelayanan %
%
kesehatan
umum
42 Cakupan 80 82 84 86 88 79.2 63.3 26 3.28 11 97 101 0% 0%
Pelayanan 9 7 3 % %
Kesehatan %
Kerja pada
Pekerja

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 29


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
formal
Rumah /
bangunan
> 88.8 89.4 87.6
43 bebas jentik > 95 > 95 > 95 > 95 86.47
95 8 5 9
Nyamuk
Aedes
Pemeriksaan 10
99.2 100 94
44 kontak 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0% 0%
0 % %
intensif kusta %
Penderita
> 94.4
45 kusta PB > 90 > 90 > 90 > 90 100 100 100
90 4
yang RFT
Penderita
> 96.0 93.3
46 Kusta MB > 90 > 90 > 90 > 90 100 100
90 4 9
yang RFT
Kesembuhan
penderita TB > 89.3 88.7
47 > 85 > 85 > 85 > 85 87.4 90.3
Paru BTA 85 3 1
positif
Balita dengan 10
100 100
48 Diare yang 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0% 0%
% %
ditangani %

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 30


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
Penderita
49 Malaria yang 100 100 100 100 100 0%
di obati
Institusi 69.9
50 85 82.7 88.7 88.9 0%
dibina ( TTU ) 9
TTU
76.1 81.9
51 memenuhi 90 76.6 79.2 0%
3 4
syarat
Cakupan
Open 32.8
52 80 33.9 28.4 29.78 0%
Defecation 6
Free ( ODF )
Ketersediaan
97.1 85.2
53 Obat sesuai 90 100 72.22 0%
4 9
kebutuhan
Rumah 44.8 43.6
54 80 47.8 49.72 0%
Tangga Sehat 9 2
Upaya
56 Penyuluhan 18 6.27 2.97 13.1 5.57 0%
P3 Napza
57 Posyandu 50 43.5 49.4 62.3 70 0%
Purnama dan 1 8

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 31


Ta Ta
rg rg Ta
et et rg Target Renstra Perangkat Rasio Capaian pada
Realisasi Capaian Tahun ke-
No Indikator
se Se et Daerah Tahun ke- Tahun ke-
su su Lai
ai ai nn
SP IK ya 200 201 201 201 200 201 201 201 ke ke- ke- ke-
2010 2013* ke-5
M K 9 1 2 3 9 0 1 2 -1 2 3 4
Mandiri
...............,20.........
Kepala Perangkat Daerah..............................
Keterangan:
Rasio Capaian pada Tahun X = Realisasi Tahun X/Target Tahun
2.3.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan

Tabel T-C.23.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah *).........................
Provinsi/Kabupaten/Kota................

Rasio antara
Rata-rata
Realisasi Anggaran pada Tahun Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke Pertumbuh
N ke- Anggaran Tahun
Program an
o ke-
Angg Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
aran sasi
1 Program 2,891 2,477 2,255 2,295, 2,535, 2,199, 2,187, 2,180, 88 89 9 9 -30% -33%
Pelayanan ,065, ,077, ,424, 799,50 303,3 370,3 118,8 578,11 % % 7 5
Administra 436 260 960 0 32 97 06 5 % %

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 32


Rasio antara
Rata-rata
Realisasi Anggaran pada Tahun Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke Pertumbuh
N ke- Anggaran Tahun
Program an
o ke-
Angg Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
aran sasi
si
Perkantora
n
2 Program 804,6 440,6 191,5 191,14 274, 757,2 427,7 184,6 187,87 94 97 9 9 -15% 1%
Peningkata 00,00 00,00 00,00 7,560 660, 14,60 94,50 66,37 8,325 % % 6 8
n Sarana 0 0 0 000. 0 0 0 % %
dan 00
Prasarana
Aparatur
3 Program 15,62 16,12 16,25 16,250 16,2 15,62 16,07 16,08 16,087 10 10 9 9 1% -15%
peningkata 5,000 5,000 0,000 ,000 50,0 0,000 8,750 7,500 ,500 0% 0% 9 9
n disiplin 00 % %
aparatur
4 Program 119,3 78,71 56,56 46,909 211, 75,08 66,55 44,40 43,649 63 85 7 9 68% -46%
Peningkata 07,00 7,300 7,500 ,500 617, 2,500 6,000 9,600 ,000 % % 9 3
n 0 000 % %
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur
5 Program 26,82 19,05 25,66 16,19 96 85 -32% 124%
peningkata 8,000 3,000 6,000 4,000 % %
n
pengemba

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 33


Rasio antara
Rata-rata
Realisasi Anggaran pada Tahun Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke Pertumbuh
N ke- Anggaran Tahun
Program an
o ke-
Angg Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
aran sasi
ngan
sistem
pelaporan
capaian
kinerja
dan
keuangan
6 Program 1,565 6,298 3,900 7,227, 4,05 1,375, 5,784, 3,718, 6,984, 88 92 76% 76%
Obat dan ,062, ,266, ,477, 030,42 6,70 064,1 517,6 991,3 836,11 % %
Perbekalan 500 032 620 4 9,81 22 60 04 5
Kesehatan 8
7 Program 4,397 6,689 11,13 24,583 20,3 4,312, 6,044, 9,261, 21,861 98 90 8 8 56% 143%
Upaya ,067, ,265, 7,118 ,151,8 50,6 808,1 978,5 682,2 ,931,1 % % 3 9
Kesehatan 350 450 ,860 15 03,2 94 09 35 27 % %
Masyaraka 35
t
8 Program 22,29 4,000 7,900 49,960 32,4 14,63 3,700, 7,900, 38,706 66 93 1 7 128% 35%
Pengawasa 1,600 ,000 ,000 ,000 65,6 8,600 000 000 ,000 % % 0 7
n Obat dan 00 0 %
Makanan %
9 Program 2,085 541,2 236,9 245,40 560, 1,748, 504,3 52,75 192,33 84 93 2 7 0% -15%
Promosi ,615, 02,10 07,50 1,000 640, 194,6 70,90 5,800 0,300 % % 2 8
Kesehatan 200 0 0 000 54 5 % %
dan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 34


Rasio antara
Rata-rata
Realisasi Anggaran pada Tahun Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke Pertumbuh
N ke- Anggaran Tahun
Program an
o ke-
Angg Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
aran sasi
Pemberday
aan
Masyaraka
t
1 Program 855,0 337,1 291,2 370,60 295, 757,6 325,1 264,3 345,33 89 96 9 9 -17% 13%
0 Perbaikan 10,00 10,00 45,00 5,000 524, 31,88 39,50 43,15 2,382 % % 1 3
Gizi 0 0 0 050 0 0 0 % %
Masyaraka
t
1 Program 272,4 150,1 183,5 293,73 278, 259,7 149,6 170,8 283,45 95 10 9 9 8% -37%
1 Pengemba 98,50 25,00 50,00 0,000 707, 13,95 24,75 12,00 0,000 % 0% 3 7
ngan 0 0 0 500 0 0 0 % %
Lingkunga
n Sehat
1 Program 4,138 1,395 1,121 779,63 581, 3,652, 1,357, 1,064, 771,27 88 97 9 9 -35% 19%
2 Pencegaha ,975, ,725, ,666, 7,500 605, 798,1 677,5 733,8 9,100 % % 5 9
n dan 300 000 300 000 50 00 30 % %
Penanggul
angan
Penyakit
Menular
1 Program 572,7 552,2 188,3 444,77 838, 403,1 469,0 160,8 330,73 70 85 8 7 39% 0%
3 Standarisa 30,50 46,50 85,00 7,950 937, 66,34 55,84 50,70 6,950 % % 5 4
si 0 0 0 000 0 5 0 % %

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 35


Rasio antara
Rata-rata
Realisasi Anggaran pada Tahun Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke Pertumbuh
N ke- Anggaran Tahun
Program an
o ke-
Angg Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
aran sasi
Pelayanan
Kesehatan
1 Program 111,8 - - - - 69,31 - - - 62 0% 123%
4 pelayanan 90,35 2,000 %
kesehatan 0
penduduk
miskin
1 Program 3,080 1,737 8,244 3,703, 2,27 2,964, 1,323, 7,703, 3,159, 96 76 9 8 59% -9%
5 pengadaan ,977, ,828, ,033, 433,30 3,83 353,7 380,6 696,9 085,96 % % 3 5
, 200 600 000 0 2,90 76 30 75 0 % %
peningkata 0
n dan
perbaikan
sarana dan
prasarana
puskesmas
/
puskemas
pembantu
dan
jaringanny
a
1 Program 110,5 80,00 - - - 106,1 77,77 - - 96 97 -7% -19%
6 pengadaan 20,50 0,000 33,07 0,000 % %

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 36


Rasio antara
Rata-rata
Realisasi Anggaran pada Tahun Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke Pertumbuh
N ke- Anggaran Tahun
Program an
o ke-
Angg Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
aran sasi
, 0 5
peningkata
n sarana
dan
prasarana
rumah
sakit/
rumah
sakit jiwa/
rumah
sakit paru-
paru/
rumah
sakit mata
1 Program 255,2 84,82 122,6 81,107 49,2 210,8 84,29 111,3 78,857 83 99 9 9 -24% 34%
7 peningkata 64,10 7,750 77,10 ,500 13,1 85,40 2,750 77,60 ,500 % % 1 7
n 0 0 00 0 0 % %
pelayanan
kesehatan
anak balita
1 Program 51,46 44,18 - - 19,9 21,49 43,40 - - 42 98 -4% 5%
8 peningkata 4,100 9,400 90,0 4,100 7,400 % %
n 00
pelayanan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 37


Rasio antara
Rata-rata
Realisasi Anggaran pada Tahun Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke Pertumbuh
N ke- Anggaran Tahun
Program an
o ke-
Angg Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
aran sasi
kesehatan
lansia
1 Program 96,03 33,99 53,93 59,879 140, 83,77 30,33 52,13 56,374 87 89 9 9 35% -33%
9 pengawasa 2,500 6,000 9,500 ,450 896, 9,935 5,500 9,500 ,550 % % 7 4
n dan 900 % %
pengendali
an
kesehatan
makanan
2 Program 249,9 249,2 10 -25% 0%
0 peningkata 43,50 01,00 0%
n 0 0
keselamata
n ibu
melahirka
n dan
anak
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota X

Keterangan :

*) diisikan dengan nama Perangkat Daerah

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 38


**) diisikan dengan nama Provinsi/Kabupaten/Kota
***) disesuaikan dengan kewenangan Perangkat Daerah

Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- = (Realisasi anggaran pada tahun X/Anggaran pada tahun X) x 100
(satuan persen)

Rata2 pertumbuhan anggaran = jumlah rata2 dari hasil pertumbuhan anggaran dari tahun 1-2,2-3,3-4 dan 4-5. (satuan
persen)

Rata2 pertumbuhan realisasi = jumlah rata2 dari hasil pertumbuhan realisasi anggaran dari tahun 1-2,2-3,3-4 dan 4-5.
(satuan persen)

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 39


2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap
Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota
(untuk provinsi) dan Renstra Perangkat Daerah provinsi
(untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan
hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai
tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan
Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran
kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan
pelayanan yang dibutuhkan.

Contoh Penyajian :
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah

 Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota X
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Xmemiliki faktor-faktor yang dapat
mendukung tugas dan sebaliknya menjadi hambatan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota X. Faktor-faktor tersebut bisa berasal
dari internal maupun dari eksternal. Diperlukan pemetaan yang
rinci agar hambatan-hambatan yang diterima bisa dikelola dengan
baik untuk dipecahkan alternatif solusinya dan daya dukungnya
bia dimanfaatkan secara optimal untuk pembangunan kesehatan
di Kabupaten/Kota X.

 Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota X.
 Bidang Bina Kesehatan
 Masih adanya prevalensi Gizi buruk dan tingginya
prevalensi gizi kurang, gizi buruk 490 kasus, gizi
kurang 9,1 % (5063 balita).
 Masih tingginya prevalensi balita stunting 29,8 %
 Masih rendahnya cakupan ASI eksklusif 71% dari
target 80%
 Dst.
 Bidang Kesehatan Masyarakat
 Dalam menjalankan surveilance epidemiologi Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Xmenghadapi beberapa
hambatan diantaranya:
 Kurang sejalannya kegiatan medis dan program
yang telah disusun.
 Penolakan dari kelompok masyrakat tertentu.
 Kurangnya dukungan dari lintas sektor
 Dalam upaya menjaga kesehatan lingkungan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 40


hambatan yang ditemui oleh Dinas Kesehatan
adalah :
 RS pemerintah atau RS swasta dapat mengelola
limbah padat medis dari Puskesmas atau RS lain,
dengan retribusi tertentu.
 Ijin DAM tidak melibatkan kesehatan lingkungan
dalam hal hygiene sanitasi.
 Banyaknya cakupan PK5 mengakibatkan
kesulitan dalam hal pembinaan.
 Dst.

 Bidang PSDK
 Kebutuhan obat yang tidak dapat terpenuhi
berdampak pada penyimpangan penggunaan
anggaran untuk memenuhi kebutuhan obat
 Penyalahgunaan bahan kimia obat dalam obat
tradisional (jamu) oleh pelaku usaha jamu karena
sedikitnya informasi pembanding pada masyarakat
 Dst
 Peluang pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota X
 Bidang Bina Kesehatan
 Dukungan dari TP-PKK dan organisasi wanita dalam
mempromosikan program gizi.
 Adanya kader yang peduli gizi buruk.
 Dst.
 Bidang Kesehatan Masyarakat
 Adanya tempat pelayanan kesehatan selain
puskesmas dan jajarannya yang ikut melaksanakan
program
 Akses untuk mendapatkan imunisasi mudah
 Dst.
 Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
 Pengembangan puskesmas rawat inap yang berujung
pada peningkatan pelayanan kefarmasian dan
kebutuhan obat yang makin kompleks dan beragam
 Media informasi dan kelompok dampingan (kader)
yang mempunyai akses langsung kepada kelompok
sasaran masyarakat
 Pengembangan ekonomi mikro, terutama di bidang
pangan (IRTP) berbanding lurus dengan peningkatan
pendapatan masyarakat (income generat) dengan
meningkatnya kebutuhan masyarakat
Kabupaten/Kota X akan pangan olahan
 Dst.

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 41


MODUL 3:
BAB III ISU- ISU
STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI

 RANCANGAN PENCAPAIAN MODUL 3

Capaian Modul : Peserta mampu menyajikan uraian tugas dan


fungsi OPD yang terkait dengan visi, misi serta
program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan
identifikasi permasalahan pelayanan OPD,
peserta mampu memaparkan apa saja faktor
penghambat dan pendorong pelayanan OPD
yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan
misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih tersebut untuk kemudian menjadi
dasar perumusan isu strategis pelayanan OPD.
Sub Pokok : 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan
Bahasan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Provinsi/Kabupaten/Kota
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Data Informasi :  Peraturan perundang-undangan yang
yang dibutuhkan terkait;
 Kebijakan pemerintah yang terkait;
 Dokumen-dokumen:
 RPJMD provinsi, RTRW provinsi, dan
Renstra K/L untuk penyusunan
RPJMD provinsi;
 RPJMD kabupaten/kota, RTRW
kabupaten/kota, RPJMD provinsi, dan
Renstra K/L untuk penyusunan
RPJMD kabupaten/kota;
 Hasil evaluasi Renstra PERANGKAT

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 42


DAERAH periode lalu;
Data statistik sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun terakhir.
Aturan teknis :  Huruf yang digunakan adalah jenis
penyusunan Bookman Old Style
 Ukuran huruf adalah 12
 Spasi yang dipakai adalah 1,5
PERANGKAT : BKPSDM dan LH
DAERAH
Percontohan

 RANCANGAN PENCAPAIAN MODUL III

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pelayanan OPD
Tabel T-B.35.
Pemetaan Permasalahan
untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah
Masalah
No Masalah Akar Masalah
Pokok
-1 -2 -3 -4

1.    Belum terpenuhinya


standard kompetensi jabatan
bagi pejabat dan calon pejabat

2.    Kurangnya pemahaman


pegawai terhadap peraturan
perundang-undangan yang
mengatur tentang kepegawaian

3.    Sistem database


Rendahnya kepegawaian yang belum
kualitas SDM terintegrasi secara optimal
Profesionalitas
1
ASN
4.    Tingkat kedisiplinan
pegawai masih relatif rendah

5.    Kurangnya kesadaran


pegawai terhadap azas taat
hukum dan peraturan

6.    Kesejahteraan pegawai


masih relatif rendah

Tingginya Kurangnya SDM yang


permintaan memenuhi kompetensi sesuai

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 43


pegawai
sesuai
dengan jabatan
kompetensi
jabatan

Keterangan Cara Pengisian:


Kolom(1) diisi dengan nomor urut
Kolom(2) diisi dengan rumusan masalah pokok.
Perumusan Masalah pokok merupakan masalah
yang bersifat makro bagi daerah, masalah pokok
dipecahkan melalui rumusan misi, tujuan dan
sasaran
Kolom (3) diisi dengan rumusan masalah. Perumusan
masalah dengan cara mencari beberapa
penyebab dari masalah pokok yang lebih
spesifik. Pemecahan masalah melalui strategi
Kolom (4) diisi dengan rumusan akah masalah.
Perumusan akar masalah dengan cara mencari
beberapa penyebab dari masalah yang lebih
rinci. Pemecahan akar masalah melalui arah
kebijakan atau kebijakan umum

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi
Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta
program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan
pelayanan Perangkat Daerah, dipaparkan apa saja faktor-
faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat
daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-
faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan
perumusan isu strategis pelayanan Perangkat Daerah
n apa saja tugas dan fungsi PERANGKAT DAERAH
yang terkait dengan visi, misi, se program kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi
permasalahan pelayanan PERANGKAT DAERAH,
dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong
Contoh Penyajian :

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 44


3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala daerah
Rencana Strategis Satuan OPD sangat dipengaruhi oleh visi dan misi
kepala daerah, dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari
perencanaan pembangunan daerah Kabupaten/Kota X sehingga semua
langkah-langkah yang disusun dalam penyusunan Rencana Strategis
Badan Lingkungan Hidup sejalan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten/Kota XTahun n.

Visi Kabupaten/Kota Xadalah:


“KOTA X SEJAHTERA”

Sesuai dengan visi Kabupaten/Kota X, maka ditetapkan misi


pembangunan Kabupaten/Kota X Tahun 2040-2045 sebagai upaya yang
ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut:
 Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama;
 Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau;
 Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan
Merata;
 Meningkatkan Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan Hidup;
 Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Bersih.

Telaahan terhadap visi, misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala


Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota X yang ditunjukkan dengan
pelaksanaan misi ke 4 (empat) RPJMD Kabupaten/Kota X yaitu
Meningkatkan Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan Hidup.
Pada misi keempat ini Badan Lingkungan Hidup mendukung
peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui beberapa hal sebagai
berikut:
 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
 Penataan Lingkungan;
 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
 Dst.

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 45


 Dst

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota


Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat
ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan PERANGKAT DAERAH
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PERANGKAT DAERAH
ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra
PERANGKAT DAERAH provinsi/kabupaten/kota.

Contoh Penyajian :

3.3.1. Renstra Kementrian Lingkungan Hidup


Berdasarkan kewenangan dari peraturan dan tata perundang-
undangan terhadap tugas dan fungsi Kementerian Lingkungan Hidup,
maka visi Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia adalah:

“Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang Handal


dan Proaktif, Serta Berperan Dalam Pelaksanaan Pembangunan
Berkelanjutan, Dengan Menekankan Kepada Ekonomi Hijau”

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, ditetapkanlah sasaran dan


lokus prioritas Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2020-2024.
Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai Kementerian
Lingkungan Hidup adalah mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan
hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang mengarah pada
pengutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Sasaran khusus yang hendak dicapai adalah:
 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai,
danau, pesisir dan laut, serta air tanah;
 Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan
ekosistem hutan;
 Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3);
 Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.
Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2020-2024,
diarahkan pada lokus prioritas sebagai berikut:
 Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu
Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo;
 Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota
Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang dan Kota Kecil;
 Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini
dan pulau-pulau kecil terluar.
Pernyataan diatas memberikan arahan bagi seluruh daerah
(provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di
bidang Lingkungan Hidup. Sasaran dari Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota X dengan mempertimbangkan sasaran dari
Kementerian Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut:

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 46


 Menurunnya pencemaran yang dihasilkan dari kegiatan usaha dan
aktifitas manusia;
 Pulihnya potensi sumber daya alam;
 Tersedianya informasi lingkungan hidup yang berkualitas;
 Membangun kesadaran dan peran aktif masyarakat atas hak dan
kewajibannya dalam pengelolaan lingkungan hidup;
 Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat di bidang lingkungan
hidup.

3.3.2. Renstra Badan Lingkungan Hidup Provinsi X


Dalam rangka mewujudkan hak masyarakat untuk mendapatakan
lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagaimana amanah dari
Undang-Undang Lingkungan Hidup No.23 Tahun 1997 Pasal 5 ayat (1)
serta untuk mendukung tujuan pembangunan X saat ini yang pro
terhadap wong cilik, maka visi pengelolaan lingkungan hidup di X
adalah:
“Terwujudnya Lingkungan Hidup X Yang Baik dan Sehat”
Mengingat bahwa permasalahan lingkungan merupakan hal
kompleks yang ditimbulkan oleh berbagai aktivitas manusia baik yang
terorganisir dalam skala besar seperti kegiatan industri, maupun
permasalahan sosial kemasyarakatan yang tidak terorganisir namun
sudah menjadi bagian dari pola hidup masyarakat karena terkait dengan
faktor ekonomi dan sosial budaya seperti penebangan hutan secara liar,
pembuangan sampah secara sembarangan, emisi kendaraan bermotor
dan lain lain, serta lemahnya kontrol dari pihak pemerintah sehingga
mengakibatkan adanya pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan
peruntukannya maka penyelesaian masalah tidak akan dapat terwujud
tanpa adanya kerja sama dan partisipasi dari semua pihak. Kualitas
lingkungan hidup saat ini relatif masih rendah dan keberadaan sumber
daya alam yang mengalami banyak kerusakan maka salah satu cara
untuk mewujudkan lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah
melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan dan pelestarian sumber
daya alam.
Perumusan misi pengelolaan lingkungan hidup diarahkan untuk
membangun suatu kebersamaan antara pihak pemerintah sebagai
regulator, pihak swasta sebagai kontributor pencemaran, pihak
akademisi sebagai penghasil teknologi dan solusi ilmiah dan pihak
masyarakat yang sangat diperlukan perannya dalam bentuk perilaku
yang berwawasan lingkungan serta sebagai pengendali/pengontrol
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Sehubungan dengan hal
diatas maka Misi Badan Lingkungan Hidup Provinsi X adalah:
”Bersama Mewujudkan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
dan Pelestarian Sumber Daya Alam di X”
Dari misi tersebut dan memperhatikan adanya permasalahan
mendasar, potensi, peluang, kebutuhan akan partisipasi semua pihak
dan teknologi yang tersedia maka sasaran pengelolaan lingkungan hidup
X adalah sebagai berikut:
 Memperkuat instrumen peraturan perundang undangan
lingkungan hidup serta meningkatkan upaya pentaatan dan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 47


penegakan hukum lingkungan secara konsisten;
 Memenuhi ketentuan lisensi bagi komisi penilai AMDAL
Kabupaten/Kota;
 Mewujudkan, melaksanakan dan mengawasi ketentuan perijinan
lingkungan;
 Menurunkan beban pencemaran limbah cair, padat dan gas dari
sumber pencemar dan meningkatkan pengelolaan limbah B3;
 Pengawasan eksplorasi dan eksploitasi pemanfaatan sumber
daya alam dan pertambangan untuk menjamin pemanfaatan
secara berkelanjutan;
 Mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan pengelolaan
kawasan konservasi, pesisir dan laut serta menjaga
keanekaragaman hayati;
 Meningkatkan kualitas pengelolaan persampahan dan daya
dukung lingkungan hidup perkotaan;
 Meningkatkan kualitas udara perkotaan;
 Membangun kesadaran dan meningkatkan peran aktif
masyarakat atas hak dan kewajibannya dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan membangun
koordinasi harmonis antar pemangku kepentingan dalam
pengelolaan lingkungan hidup;
 Menyediakan informasi lingkungan hidup yang berkualitas;
Berdasarkan sasaran dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi X,
maka Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kota X menetapkan
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan
pembangunan selama lima tahun kedepan dengan meningkatkan
kualitas perlindungan lingkungan sebagai berikut:
 Mewujudkan penataan lingkungan dan pengendalian dampak
yang optimal;
 Mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam secara
berkelanjutan;
 Mewujudkan sistem informasi khusus lingkungan hidup;
 Mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup dengan melibatkan
peran aktif masyarakat;
 Mewujudkan kepemerintahan yang bersih, efektif dan efisien.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan


Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor


penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

Contoh Penyajian :

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 48


3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis

3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah


Penelaahan Renstra OPD dengan Rencana Tata Ruang dan
Wilayah (RTRW) adalah dengan tujuan, kebijakan dan strategi
penatan ruang wilayah Kabupaten/Kota X dapat dirumuskan
dengan menyesuaikan dinamika kebijakan penataan ruang nasional,
potensi wilayah dan perkembangan eksisting pemanfaatan ruang di
wilayah Kabupaten/Kota X. Penataan ruang wilayah
Kabupaten/Kota X bertujuan untuk mewujudkan:
 Pemerataan Perkembangan Wilayah Kawasan Perkotaan dan
Kawasan Perdesaan secara seimbang dan bersinergi;
 Kabupaten sebagai wilayah pengembangan kegiatan agribisnis
untuk meningkatkan potensi sumber daya alam khususnya di
sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan;
 Kabupaten sebagai simpul transportasi dan distribusi untuk
mengoptimalkan kedudukan kabupaten yang dialui jalan bebas
hambatan, 2 (dua) pintu gerbang jalan bebas hambatan, jalan
arteri dan kabupaten sebagai pintu kawasan
Gerbangkertosusila;
 Wilayah berdaya saing tinggi dan kepastian hukum dalam
pemanfaatan ruang wilayah sehingga dapat menarik investasi
di sektor pertanian, pariwisata, perkebunan, kehutanan dan
industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
Dalam upaya menata ruang wilayah Kabupaten/Kota X,
dibutuhkan Kebijakan dan Strategi Pemantapan Kawasan Lindung.
Kawasan lindung mempunyai fungsi utama untuk melindungi
sumber daya kawasan setempat dan atau kawasan pengaruhnya.
Pemantapan kelestarian kawasan lindung dapat dilakukan melalui
pemanfaatan fungsi tanah baik pada kawasan lindung mutlak
maupun kawasan lindung bawahannya.
Strategi pemantapan kawasan lindung pada dasarnya harus
dikaitkan dengan konteks keseimbangan ekosistem dalam arti yang
seluas-luasnya. Hal ini berarti bahwa pemantapan kawasan lindung
harus memperhatikan faktor-faktor lainnya, yaitu:
 Keseimbangan hidro orologis;
 Keseimbangan flora dan fauna;
 Keseimbangan cagar budaya;
 Perlindungan terhadap dampak lingkungan lainnya.
Dalam mewujudkan strategi tersebut, dibutuhkan adanya
kebijakan yang sesuai dalam pemantapan kawasan lindung.
Kebijakan dan strategi pemantapan kawasan lindung meliputi:
 Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan
hidup yang meliputi:
 Penegasan batas nyata pemanfaatan kawasan lindung melalui
pengukuhan dan penataan batas di lapangan untuk
memudahkan pengendaliannya;
 Penataan kembali kawasan lindung yang telah rusak atau
pemanfaatannya menyimpang dari fungsi perlindungan.

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 49


 Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup yang meliputi:
 Perlindungan terhadap kemampuan lingkungan hidup dari
tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan
oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;
 Perlindungan terhadap kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke
dalamnya;
 Pencegahan terjadinya tindakan yang dapat secara langsung
atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik
lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak
berfungsi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan;
 Pengendalian pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana
untuk menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi
masa depan;
 Pengembangan kegiatan budidaya yang mempunyai daya
adaptasi bencana di kawasan rawan bencana;
 Pengendalian dan pencegahan kegiatan budidaya di kawasan
lindung, kecuali kegiatan yang tidak meng-ganggu fungsi
lindung;
 Pemantauan terhadap kegiatan yang diperbolehkan berlokasi di
kawasan lindung seperti penelitian, eksplorasi mineral dan air
tanah, pencegahan bencana alam;
 Pengendalian lingkungan pertambangan.

3.4.2. Telaahan KLHS


Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) disusun untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Telaahan terhadap
KLHS merupakan bentuk sinkronisasi agar dalam penyusunan
Renstra Badan Lingkungan Hidup tidak terlepas dengan hasil kajian
yang tertuang dalam KLHS. Dengan kata lain hasil KLHS merupakan
dasar dalam penyusunan Renstra. Hal tersebut tidak terlepas
dengan tujuan dari disusunnya KLHS, yaitu:
 Menyediakan data tentang kajian perkiraan mengenai
dampak dan resiko lingkungan hidup, kajian kinerja
layanan/jasa ekosistem, kajian efisiensi pemanfaatan
sumber daya alam, kajian tingkat kerentanan dan
kapasitas adaptasi, kajian terhadap perubahan iklim,
kajian tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman
hayati;
 Memberikan evaluasi terhadap kebijakan, rencana dan
program yang telah disusun oleh pemerintah
Kabupaten/Kota X sesuai rekomendasi yang disajikan
dalam dokumen KLHS.
Sasaran dari penyusunan KLHS Kabupaten/Kota X adalah
terciptanya kebijakan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
sesuai dengan kondisi dan kemampuan lingkungan, sehingga fungsi
lingkungan dan keselamatan masyarakat akibat degradasi lingkungan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 50


dapat diminimalkan.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan


Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah ditinjau dari:
1. Gambaran pelayanan Perangkat Daerah;
2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah
provinsi/kabupaten/kota;
4. Implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan
5. Implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis


dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada
bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan
ditangani melalui Renstra PERANGKAT DAERAH tahun rencana.

Contoh Penyajian :

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis


Secara umum meningkatnya kegiatan pembangunan dan jumlah
penduduk merupakan dua hal yang paling berpengaruh terhadap
kualitas lingkungan. Aktifitas pembangunan dan pemenuhan kebutuhan
manusia telah menurunkan potensi sumber daya alam dan
meningkatkan jumlah limbah yang dilepas ke lingkungan. Kedua hal
tersebut secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap
menurunnya kualitas lingkungan. Menurunnya kualitas lingkungan ini
semakin diperparah dengan terjadinya pemanasan global.
Demikian pula yang terjadi di Kabupaten/Kota X, cukup banyak
aspek yang ikut mempengaruhi kualitas lingkungan baik lokal maupun
global, isu-isu strategis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
 Terjadinya pemanasan global yang berpengaruh terhadap perubahan
iklim;
 Meningkatnya kegiatan usaha yang berpotensi sebagai sumber
pencemar;
 Masih terbatasnya sarana dan prasarana terkait dengan pengelolaan
lingkungan hidup;
 Menurunnya potensi sumber daya air (sumber mata air, air tanah
dan air permukaan) akibat eksploitasi yang berlebihan dan
pencemaran lingkungan;
 Penanganan air limbah rumah tangga/domestik belum dilakukan
secara terpadu dan optimal;
 Masih rendahnya penerapan 3R dalam pengelolaan sampah rumah
tangga;
 Keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna semakin terancam
keberadaannya;
 Meningkatnya degradasi dan kerusakan lahan akibat kegiatan
pertambangan, pertanian dan perkebunan yang tidak

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 51


memperhatikan aspek lingkungan;
 Masih minimnya keterlibatan masyarakat dan swasta dalam
melakukan pengelolaan lingkungan;
 Masih minimnya regulasi terkait pengelolaan lingkungan hidup;
 Masih rendahnya penegakan hukum lingkungan.

MODUL 4:

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 52


BAB IV TUJUAN DAN
SASARAN

 RANCANGAN PENCAPAIAN MODUL 4


Capaian Modul : Peserta mampu menyajikan tujuan dan
sasaran jangka menengah pelayanan
perangkat daerah
Sub Pokok Bahasan : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD
Data Informasi : RANWAL RPJMD Terbaru
yang dibutuhkan

Aturan teknis :  Huruf yang digunakan adalah jenis


penyusunan Bookman Old Style
 Ukuran huruf adalah 12
 Spasi yang dipakai adalah 1,5
PERANGKAT : BKPSDM
DAERAH
Percontohan

 PENYAJIAN MODUL 4

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah


Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan
tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat
Daerah beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel
T-C.25 sebagaimana berikut ini.

pernyatn visi dan misi PERANGKAT DAERAH

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 53


Contoh Penyajian :

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Tabel T-C.25.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

TARGET KINERJA
INDIKATOR
NO. TUJUAN SASARAN TUJUAN/SASARAN PADA
TUJUAN/SASARAN
TAHUN KE-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatkan Meningkatnya Persentase
profesionalitas ASN Kompetensi Pegawai penempatan pegawai
92% 94% 96% 98% 100%
sesuai dengan sesuai kompetensinya
kompetensi jabatan
Meningkatkan kinerja Persentase pegawai
pegawai sesuai yang dapat memenuhi 92% 94% 96% 98% 100%
dengan tugas jabatan target kinerja

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 54


MODUL 5:
BAB V STRATEGI DAN
ARAH KEBIJAKAN

 RANCANGAN PENCAPAIAN MODUL 5


Capaian Modul : Peserta mampu menyajikan strategi dan arah
kebijakan perangkat daerah dalam lima tahun
mendatang
Sub Pokok Bahasan : Penyajian Tabel Tujuan Sasaran Strategi dan
Kebijakan
Data Informasi : RANWAL RPJMD terbaru
yang dibutuhkan
Aturan teknis :  Huruf yang digunakan adalah jenis
penyusunan Bookman Old Style
 Ukuran huruf adalah 12
 Spasi yang dipakai adalah 1,5
PERANGKAT : Dinas Pekerjaan Umum
DAERAH
Percontohan

 PENYAJIAN MODUL 5

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 55


Tabel T-C.26.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI VISI KOTA BANJARMASIN

MISI I MISI 1 KOTA BANJARMASIN


Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1.    Menyelenggarakan uji kompetensi bagi pejabat
dan calon pejabat
2.    Menyelenggarakan sosialisasi dan bimtek
tentang peraturan perundang-undangan yang
mengatur kepegawaian
3.    Mengintegrasikan Sistem database
Meningkatnya kepegawaian dan updating data secara berkala
Kompetensi Pegawai Meningkatkan 4.    Melakukan pembinaan dan penegakan disiplin
Meningkatkan sesuai dengan kualitas SDM bagi PNS di lingkungan Pemerintah
profesionalitas kompetensi jabatan Kabupaten/Kota X
ASN 5.    Melakukan pembinaan terhadap pegawai
untuk patuh terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku
6.    Memberikan tambahan penghasilan yang layak
untuk PNS di lingkungn Pemerintah
Kabupaten/Kota X
Meningkatkan Perekrutan SDM yang mempunyai kompetensi
Meningkatkan
kinerja pegawai berdasarkan analisa jabatan dan analisa beban
kuantitas SDM
sesuai dengan tugas kerja

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 56


jabatan
Ket. Tabel diatas merupakan contoh penyajian dan bukan berdasar pada perencanaan sesungguhnya

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 57


MODUL 6:
BAB VI RENCANA
PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN

 RANCANGAN PENCAPAIAN MODUL 6


Capaian Modul : Peserta mampu menyajikan rencana program
dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif.
Sub Pokok Bahasan : Penyajian Tabel Tujuan Sasaran Strategi dan
Kebijakan
Data Informasi : RANWAL RPJMD terbaru
yang dibutuhkan RKA OPD
Aturan teknis :  Huruf yang digunakan adalah jenis
penyusunan Bookman Old Style
 Ukuran huruf adalah 12
 Spasi yang dipakai adalah 1,5
OPD Percontohan : BKPSDM

 PENYAJIAN MODUL 6

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 58


Tabel T-C.27.
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah .....................*)
Provinsi/Kabupaten/Kota.......................**)

No Tujua Sasara K Progra Indikato Data Target Kinerja Program & Kerangka Pendanaan Kondisi
. n n o m dan r Capaia Tahun -1 Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun Kinerja
d Kegiat Kinerja n Pada -5 pada
e an tujuan, Tahun (2018) (2019) (2020) (2021) (2022) Akhir
Sasaran, Awal periode
Program Perenc renstra
(Outco anaan perangk
me) dan (2018) at
Kegiata daerah
n Tar Rp Tar Rp Tar Rp Tar Rp Ta Rp Ta Rp
(Output) get get get get rg rg
et et
1 2   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
  Meni Mening   Progra Persent 70 75 454.0 80 499. 85 549. 90 604. 95 664 95 2.7
ngkat katnya m ase 25.00 427. 370. 307. .73 71.
kan Kompe Pendid pegawai 0,00 500, 250, 275, 8.0 868
profe tensi ikan yang 00 00 00 03, .02
siona Pegawa Kedina berkom 00 8,0
litas i san peten 0
ASN sesuai dalam
dengan menduk
kompe ung
tensi pelaksa
jabatan naan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 59


tugas
dan
fungsin
ya
        Pengiri Jumlah 100 100 454.0 95 499. 90 549. 85 604. 80 664 90 2.7
man PNS 25.00 427. 370. 307. .73 71.
Peserta yang 0,00 500, 250, 275, 8.0 868
Diklat mengiku 00 00 00 03, .02
Teknis ti diklat 00 8,0
dan teknis 0
Fungsi dan
onal fungsion
al
        Progra -                          
m Persent
Pening ase
katan pegawai
Kapasi yang
tas telah
Sumbe memen
r Daya uhi
Aparat kompet
ur ensi
sesuai
dengan
persyar
atan
jabatan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 60


          -                          
Persent
ase
updatin
g data
PNS di
Pemerin
tah
Kabupat
en/Kota
X
        Pendidi Jumlah 100 100 1.225 100 1.83 100 650. 100 550. 10 630 90 3.0
kan PNS .031. 7.54 000, 000, 0 .00 64.
dan yang 250,0 6.87 00,0 00 0,0 408
Pelatih memenu 0 5,00 0 0 .12
an hi 5,0
Struktu kompete 0
ral nsi
Diklat sesuai
PIM persyara
Bagi tan
PNS jabatan
Daerah eselon II,
III dan
IV
        Pertimb 1.     100 100 1.209 95 1.33 90 450. 90 495. 90 540 93 4.0
angan Jumlah .267. 0.19 000. 000. .00 24.
Mutasi PNS 500,0 4.00 000, 000, 0.0 461

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 61


Jabata yang 0 0 00 00 00, .50
n dan dilantik 00 0,0
Pangka dalam 0
t Jabatan
Struktur
al
          2.                              
Jumlah
Pejabat
Eselon
III dan
IV yang
mengiku
ti
Assesme
nt
          3.                          
Jumlah
peserta
Seleksi
Terbuka
Lelang
Jabatan
Pimpina
n Tinggi
Pratama
        Penega Prosenta 100 100 33.22 95 43.1 90 47.5 85 52.2 80 57. 90 233

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 62


kan se 5.000 92.5 11.7 62.9 489 .68
Disiplin penyeles ,00 00,0 50,0 25,0 .21 1.3
PNS aian 0 0 0 8,0 93,
pelangga 0 00
ran
disiplin
PNS
        Proses Jumlah 100 100 156.4 95 172. 90 189. 90 208. 90 229 93 954
Penyele PNS 12.00 053. 258. 184. .00 .90
saian yang 0,00 000, 000, 000, 2.0 9.0
Kenaik terprose 00 00 00 00, 00,
an s 00 00
Pangka penyeles
t dan aian
Gaji Kenaika
Berkala n
Pangkat
Periode
1 April
2018, 1
Oktober
2018
dan
KGB
Tahun
2018
        Evalua Prosenta 100 100 52.56 95 57.8 90 63.6 85 69.9 80 76. 90 320
si dan se 2.630 18.8 00.7 60.8 956 .90

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 63


Asisten terselesa ,00 93,0 82,0 61,0 .94 0.1
si SKP ikannya 0 0 0 7,0 12,
SKPD permasa 0 00
lahan
PNS
dalam
pengisia
n SKP
        Pengad Jumlah 100 100 115.4 95 57.7 90 63.5 85 69.8 80 76. 90 383
aan Kartu 57.00 28.5 01.3 51.4 836 .37
Kartu yang 0,00 00,0 50,0 85,0 .63 4.9
Pegawa dicetak 0 0 0 4,0 69,
i untuk 0 00
PNS dan
Pegawai
Non PNS
        Progra Persent 100 100 248.3 95 285. 90 328. 85 394. 80 492 90 1.7
m ase 28.60 577. 414. 097. .62 49.
Fasilit pegawai 0,00 890, 574, 488, 1.8 040
asi yang 00 00 00 60, .41
Pindah berkom 00 2,0
/Purna peten 0
Tugas dalam
PNS menduk
ung
pelaksa
naan
tugas

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 64


dan
fungsin
ya
        Pemant Jumlah 100 100 248.3 95 285. 90 328. 85 394. 80 492 90 1.7
apan PNS 28.60 577. 414. 097. .62 49.
Persiap yang 0,00 890, 574, 488, 1.8 040
an mengiku 00 00 00 60, .41
Pensiu ti diklat 00 2,0
n teknis 0
dan
fungsion
al
    Mening   Progra -                          
katkan m Persent
kinerja Pening ase
pegawa katan pegawai
i Kapasi yang
sesuai tas telah
dengan Sumbe memen
tugas r Daya uhi
jabatan Aparat kompet
ur ensi
sesuai
dengan
persyar
atan
jabatan

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 65


          -                          
Persent
ase
updatin
g data
PNS di
Pemerin
tah
Kabupat
en/Kota
X
        Pendidi Jumlah 100 100 1.225 100 1.83 100 650. 100 550. 10 630 90 3.0
kan PNS .031. 7.54 000, 000, 0 .00 64.
dan yang 250,0 6.87 00,0 00 0,0 408
Pelatih memenu 0 5,00 0 0 .12
an hi 5,0
Struktu kompete 0
ral nsi
Diklat sesuai
PIM persyara
Bagi tan
PNS jabatan
Daerah eselon II,
III dan
IV
        Pemba Jumlah 100 100 10.,6 95 115. 90 126. 90 139. 90 153 93 638
ngunan Formasi 25.00 087. 596. 255. .18 .74
/Penge Jabatan 0,00 000 000, 000, 1.0 4.0

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 66


mbang sesuai 00 00 00, 00,
an dengan 00 00
Sistem analisa
Informa jabatan
si dan
Kepega analisa
waian beban
Daerah kerja
(SIMPE (Kebutu
G) han
Formasi)
        Mental Jumlah 100 100 432.1 95 625. 90 688. 85 757. 80 832 90 3.4
buildin Pegawai 85.00 633. 196. 016. .71 72.
g yang 0,00 250, 575, 233, 7.8 321
dalam mengiku 00 00 00 56, .41
menunj ti 00 4,0
ang kegiatan 0
produk mental
tivitas building
kerja
PNS
        Penata 1. 100 100 295.6 95 325. 90 357. 90 393. 90 432 93 1.8
an Jumlah 02.00 162. 678. 446. .79 04.
Sistem Jabatan 0,00 000, 000, 000, 0.0 678
Databa Fungsio 00 00 00 00, .00
se nal yang 00 0,0
Kepega sesuai 0
waian Permenp

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 67


an dan
RBRI
nomor
26
Tahun
2016
tahun
2018
          2.                          
Jumlah
Jabatan
Pelaksan
a yang
sesuai
Permem
pan dan
RBRI
nomor
26
Tahun
2016
tahun
2018
          3.                          
Prosenta
se Data
Elektron
ik

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 68


Pegawai
yang ter
Update
pada
tahun
2018
          4.                          
Jumlah
pegawai
Non PNS
yang
mengiku
ti
pengara
han dan
pembina
an
        Penyele Jumlah 100 100 68.08 95 74.8 90 82.3 90 90.6 90 99. 93 415
nggara peserta 9.500 98.0 88.0 27.0 689 .69
an Sosialisa ,00 00,0 00,0 00,0 .00 1.5
Bimtek si 0 0 0 0,0 00,
Kepang tentang 0 00
katan, Kenaika
Status n
Kepega Pangkat
waian, Otomati
Kenaik s dan
an Gaji Proses

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 69


Berkala Pensiun
dan Otomati
Manage s
men
ASN
        Penyele Jumlah 100 100 232.3 95 232. 0 0 90 309. 0 0 95 773
nggara peserta 62.50 362. 274. .99
an Penyesu 0,00 500, 000, 9.0
Penyes aian 00 00 00,
uaian Ijazah 00
Ijazah yang
dan memenu
Ujian hi
Dinas persyara
tan
sesuai
Perka
BKN no
12
Tahun
2002
pada
tahun
2018

Ket. Ket. Tabel diatas merupakan contoh penyajian dan bukan berdasar pada perencanaan sesungguhnya

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 70


MODUL 7:
BAB VI RENCANA
PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN

 RANCANGAN PENCAPAIAN MODUL 7


Capaian Modul : Peserta mampu menyajikan rencana program
dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif.
Sub Pokok Bahasan : Penyajian Tabel Tujuan Sasaran Strategi dan
Kebijakan
Data Informasi : RANWAL RPJMD terbaru
yang dibutuhkan RKA OPD
Aturan teknis :  Huruf yang digunakan adalah jenis
penyusunan Bookman Old Style
 Ukuran huruf adalah 12
 Spasi yang dipakai adalah 1,5
OPD Percontohan : BKPSDM

 PENYAJIAN MODUL 7

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 71


Tabel T-C.28.
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondis
i
Kinerja
pada Target Capaian Setiap Tahun Indikator Kondisi
awal Kinerja
periode pada
N0 Indikator
RPJMD Akhir
Tahu Periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
n RPJMD
0 1 2 3 4
5

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persentase 70 75 80 85 90 95 95
pegawai
yang
berkompete
n dalam
mendukung
pelaksanaan
tugas dan
fungsinya
DST
DST

Ket. Tabel diatas merupakan contoh penyajian dan bukan berdasar


pada perencanaan sesungguhnya

Modul Penyusunan Renstra Perangkat Daerah 72

Anda mungkin juga menyukai