Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Definisi

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau


menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ - organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari
10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Melllyna,2012).

B. Etiologi
Menurut Ani, Ls (2016) penyebab anemia pada umumnya adalah :
a. Perdarahan
b. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12 dan asam folat.
c. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema,
dll.
d. Kelainan darah
e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
f. Malabsorpsi

Penyebab anemia pada kehamilan :


a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
b. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
e. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil


a. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun
b. Perdarahan akut
c. Pekerja berat
d. Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi
C. Patofiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh
karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume
plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi
aldesteron. (Prawihardjo.S :2013)

D. Klasifikasi
Klasifikasi Derajat Anemia Menurut WHO yang dikutip dalam buku Handayani
W, dan Haribowo A S, (2010) :
a. Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr%
b. Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%
c. Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%
d. Berat Hb < 6,00 gr%
Pembagian anemia berdasarkan pemeriksaan hemoglobin menurut Manuaba
(2007), adalah :
a. Tidak anemia : Hb 11,00 gr%
b. Anemia ringan : Hb 9,00-10,00 gr%
c. Anemia sedang : Hb 7,00-8,00 gr%
d. Anemia berat : Hb < 7,00 gr%

E. Gejala klinis
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang –kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun
( anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah), dan
keluhan mual muntah pada hamil muda, palpitasi. (Hartanto, 2010)

F. Penatalaksanaan
1. Therapy pengobatan
a. Therapy oral
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi.
Sebagian besar tablet zat besimengandung ferosulfat, besi glukonat atau
suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap denganmaksimal jika diminum 30
menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari,kadang
diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah
terbatas, karena itupemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah
sia-sia dan kemungkinan akanmenyebabkan gangguan pencernaan dan
sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinjamenjadi berwarna hitam,
dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya. Danbiasanya
asupan nutrisi yang mengandung zat besi cenderung lebih tinggi pada ibu
hamildaripada wanita normal. Umumnya asupan nutrisi meningkat 2 kali lipat
daripada wanitanormal.Pengobatan yang lain:
 Asam folik 15 – 30 mg per hari
 Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
 Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
 Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga
dapat diberikan transfusi
 darah.

b. Therapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada
gangguan penyerapan penyakitsaluran pencernaan atau apabila
kehamilannya sudah tua. Therapy parenteral ini diberikan dalambentuk ferri.
Secara intramusculus dapat disuntikan dextran besi (imferon) atau sorbitol
besi(Jectofer)

2. Pencegahan.
a. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.
b. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
penyerapan zat besi.
c. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit
infeksi dan penyakit cacingan.
d. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat
menghambat penyerapan zatbesi.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak dkk. 2005. Buku Ajar Keperawtan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC

Prawirahardjo,Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

Saifudin,A.B.2002. Buku Acuan Pelyanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal.Jakarta:YBP-SP.

Buku Handayani W. Dan Haribowo AS (2010)

Mellyna, 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Yogyakarta.

Ani, LS. 2016. Antenatal – care - anemia. Jakarta:EGC

Hartono, 2010, Ilmu kebidanan Jakarta : yayasan Bidan Pustaka

Pinem, 2012. Asuhan kebidanan kegawatdaruratan

Anda mungkin juga menyukai