Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO

Seorang ibu umur 26 tahun G1P0A0 hamil 16 minggu, dating untuk memeriksakan
kehamilannya di BPM Bidan Kita Sleman Yogyakarta.Ibu mengeluh cepa tlelah, malas
beraktivitas,sering pusing, kadang kadang mata berkunang sejak 3hari yang lalu, dan ibu susah
tidur pada malam hari.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik, keadaan umum baik ,kesadaran composmentis, dan
wajah ibu tampak pucat serta anemis pada konjungtiva.Pada pemeriksaan didapatkan hasil
tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 78x/menit, respirasi 20x/menit dan suhu 36,50C. Pemeriksaan
kebidanan, TFU :pertengahan pusat-symphisis, teraba ballottement (+), DJJ (doppler) :
(+).Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb:8 gr%.
Dari hasil pemeriksaan bidan memberikan tablet Fe yang dikonsumsi sehari sekali karena
ibu menderita anemia sedang. Bidan juga menyarankan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan
bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup seperti daging, sayuran berwarna hijau
(bayam, sawi, kangkung,katuk), hati , kacang-kacangan, dsb.

LANGKAH-LANGKAH SEVEN JUMP

A. IDENTIFIKASI & KLARIFIKASI MASALAH


1. G1P0A0
:
Kehamilan pertama, belum pernah
Melahirkan dan tidak pernah
keguguran
2. BPM

Bidan Praktek Mandiri

3. Composmentis

Kesadaran penuh

4. Anemis

Tanda-tanda orang mengalami


Kurang darah.

5. Konjungtiva

Bagianmata paling dalam.

6. Tekanan darah

Tekanan yang dialami darah pada


Pembuluh arteri darah ketika darah
Dipompa oleh jantung keseluruh
Anggota tubuh manusia.

7. Respirasi

Menarik nafas dan menghembuskan


Nafas

8. TFU

Tinggi Fundus Uteri (bagian tertinggi


rahim)

9. Ballotement

Bagian Rahim yang teraba bulat


Melenting

10. DJJ

Denyut Jantung Janin

11. Tablet Fe

Tablet Vitamin yang mengandung


Ferosulfat (zatbesi)

12. Hb

Kadar haemoglobin (sel darah merah

Yang mengangkut oksigen)


13. Anemia Sedang

Kondisi ibu dengan kadar


Hemoglobin dalam darah7-8 gr%

14. Makanan bergizi seimbang:

makanan yang terdiri dari nasi,


sayur, lauk, buah dan susu

15. Zat besi

Suatu zat dalam tubuh manusia yang


Erat dengan ketersediaan jumlah
darah yang diperlukan

B. MASALAH DALAM SKENARIO


1. Cepat lelah
2. Malas beraktivitas
3. Sering pusing
4. Mata berkunang
5. Susah tidur dimalam hari
6. Wajah pucat
7. Anemis pada konjungtiva
8. Hb 8 gr%

C. ANALISIS MASALAH
1. Mengapa ibu mengalami keluhan cepat lelah, malas beraktivitas, sering pusing, mata
berkunang ?
2. Apakah yang dimaksud dengan anemia sedang?
3. Apakah ada hubungan antara keluhan-keluhan yang dialami ibu saat ini dengan
anemia sedang?
4. Apakah ada hubungan antara Hb ibu 8gr % dengan pemeriksaan konjungtiva yang
tampak anemis ?
5. Apa tujuan bidan memberikan tablet Fe pada ibu hamil yang mengalami anemia
sedang?

6. Apa kesimpulan dari hasil pemeriksaan ibu hamil tersebut?


7. Apakah kondisi diatas dapat dicegah ?
8. Apakah yang selanjutnya direncakan oleh bidan ?

D.

MENGINVENTARISASI
1. Penurunan Hemoglobin dalam darah yang merupakan pengangkut oksigen dalam
darah keseluruh tubuh mengalami penurunan sehingga berakibat kadar oksigen yang
dibutuhkan oleh sel dalam tubuh berkurang dan menyebabkan cepat lelah, malas
beraktivitas, sering pusing, mata berkunang .
2. Anemia sedang adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dalam darahnya adalah
7-8 gr%.
3. Ada,ciri-ciri anemia sedang adalah cepat lelah, malas beraktivitas, sering pusing,
mata berkunang dan wajah tampak pucat serta konjungtiva tampak anemis.
4. Ada, karena penurunan kadar Hb dalam darah akan Nampak pada perubahan warna
konjungtiva dimana warana pada konjungtiva akan pucat.
5. Karena tablet Fe yang mengandung zat besi dapat meningkatkan pembentukan sel
darah merah.
6. Bila dilihat dari hasi lpemeriksaan fisik dan penunjang, ibu mengalami anemia
sedang.
7. Ya
8. Bidan memberikan tablet Fe yang dikonsumsi sehari sekali. Dan memberikan KIE
tentang makan makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup seperti
daging, sayuran berwarna hijau (bayam, sawi, kangkung,katuk), hati , kacangkacangan, dsb.

E. MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Pengertian Anemia
2. Gejala Anemia

3. Klasifikasi Anemia
4. Efek anemia padaibuhamil
5. Pencegahan dan penenganan anemia pada ibu hamil

F. MENGUMPULKAN INFORMASI
A. Pengertian Anemia
a. Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar
zat warna merah dalam sel darah merah atau eritrosit yang disebut
sebagai haemoglobin. (http:www//sinarharapan.co.id, diakses 19 April
2010).
b. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dimana kadar hemoglobin
dibawah 11 gr %. ( Saifuddin, AB,2006 hal 281)
c. Anemia berarti kurangnya hemoglobin dalam darah, yang disebabkan
oleh jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit (Guyton,A.C,2007,
hal.447)
B. Tanda gejala anemia
Tanda gejala ibu hamil yang mengalami anemia antara lain : ibu mengeluh lemah,
pucat, mudah pingsan sementara tensi masih dalam batas normal, perlu dicurigai anemia
defisiensi (Sarwono, 2009).
Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala (Varney, 2006) yaitu:
a.

Letih, sering mengantuk, malaise.

b. Pusing, lemah.
c.

Nyeri kepala

d. Luka pada lidah.


e.

Kulit pucat.

f.

Membran mukosa pucat (misal konjungtiva).

g. Bantalan kuku pucat.


h. Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah

C.Klasifikasi anemia :
1) Menurut Depkes
a. Normal > 10,5 gr%.
b. Anemia Ringan 9 10,4 gr%.
c. Anemia Sedang 7,6 8,9 gr%.
d. Anemia Berat < 7,5 gr%.
2) Menurut WHO yang dikutip dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, 2000,
hal.30 yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sahli yaitu :
1. Hb 11 gr% tidak anemia.
2. Hb 9 10 gr% anemia ringan
3. Hb 7 8 gr% anemia sedang.
4. Hb < 7 gr% anemia berat.

D. Dampak anemia dalam kehamilan


Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian tingginya angka
kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya
kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada
wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka
kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan post partum lebih sering di
jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang
anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur atau prematur),
gangguan proses persalinan (atonia, partus lama, perdarahan), gangguan pada masa nifas
(sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi, stress, dan produksi ASI rendah), dan
gangguan pada janin (dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian periinatal, dll) (Yeyeh,
2010).

E. Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil

Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian
tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya
mendapat preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis pemberian asam folat sebanyak
500g dan zat besi sebanyak 120mg. Pemberian zat besi sebanyak 30gram per hari akan
meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari. Berikut
upaya pencegahan dan penaggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011) :
a.

Meningkatkan konsumsi makanan bergizi.


Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan dan makan makanan yang banyak
mengandung besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). perlu juga makan
sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C(daun katuk, daun
singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang berasal dari nabati meskipun kaya akan
zat besi, namun hanya sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus.

b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah (tablet
besi/tablet tambah darah).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet besi yaitu :
1) Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi karena
dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi
berkurang.
2) Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut
terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna hitam.
3)

Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan malam,
menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi disertai makan buahbuahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.

4) Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung,
jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup kembali dengan rapat.
tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum
5) Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan darah.

Referensi :

Saifuddin, A.B. 2006. Asuhan Kebidanan Patologi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:


PT Bina Pustaka

Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan IV (patologi kebidanan). Jakarta:


Trans Info Media

Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th
ed. Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.

Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

G. MELAKUKAN SINTESA DAN PENGUJIAN INFORMASI


Pada diskusi kedua, masing-masing anggota telah mendapatkan informasi yang akan
didiskusikan dan mengemukakannya sesuai sumber informasi yang didapat.

Anda mungkin juga menyukai