117 206 1 SM
117 206 1 SM
ABSTRAK
Latar belakang: Pada remaja terdapat perubahan dramatis dalam pola tidur, termasuk
berkurangnya durasi tidur, tertundanya waktu tidur, kualitas tidur pada remaja jugacenderung
berkurang karena remaja mempunyai aktifitas social yang sangat padat dan masalah-masalah
yang dihadapinya, seperti akses internet, jadwal sekolah yang padat, kegiatan ekstra diluar
sekolah, peningkatan konsumsi kafein, faktor stress yang dialamiolehsiswa dan hal ini
dapat mempengaruhi kualitas tidur pada siswa yang tergolong remaja. Tujuan: untuk
mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja. Metode: Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu crosssectional. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian iniadalah total sampling dengan sampel
sebanyak 65 responden. Pengambilan data yaitu dengan pengukuran tekanan darah,dan
kuesioner instrument Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengetahui pola
tidur.Teknik analisis data dengan korelasi Chi Square. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Juli tahun 2018. Hasil: Menunjukkan kualitas tidur buruk sebanyak 37 responden (56,9%)dan
baik sebanyak 28 responden (43,1%). Tekanan darah tidak normal sebanyak 57 responden
(87,7%), dan tekanan darah normal sebanyak8 responden (12,3%). Hasil analisa uji statistik
kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik didapatkan p=0,018. Kesimpulan: ada hubungan
antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja..
Kata kunci: Kualitas Tidur, Tekanan Darah
ABSTRACT
Background : Teenagers have some dramatic changes in sleep patterns includes the reduces of sleep
duration, sleep delayed. The sleep quality of teenagers also tends to decrease because they have some
social activities and problem; internet acces, busy school schedule, extra activities outsides of school,
the increase of caffeine consumption, stress factors, and this can affect sleep quality for teenagers.
Objective: : The objective of this study was to find out the correlation between sleep quality and
blood pressure on teenagers of Senior High School Muhammadiyah 3 Palembang. Method: This study
used descriptive correlation method with a cross-sectional time approach . The sampling technique
used in this study was total sampling with 65 respondents as the sample. The data as collected through
blood pressure measurement and questionnaire Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) to find out the
sleep patterns. The data analysis technique was with Chi Square correlation. Result: The Results of
this study found 37 respondens (56,9 %) had bad sleep quality and 28 respondents (43,1%) had good
sleep quality. There were 57 respondents (87,7 %) had abnormal blood pressure, and respondents
(12,3 %) had normal blood pressure. The result of the statistical analysis of sleep quality with systolic
blood pressure was p=0,018. Conclusion: There was correlation between sleep quality and blood
pressure on teenagers of Senior High School.
Keywords : Sleep Quality, Blood Pressure
“Dan diantara tanda- tanda kekuasan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang
hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar- benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang mendengarkan”.
National Heart, Lung, and Blood (2008) sudah saatnya gangguan tidur
Institut dari United States Departements of masuk ke dalam faktor resiko yang dapat
Helath and Human Services (2009) dimodifikasi untuk mencegah terjadinya
menginformasikan bahwa kualitas tidur hipertensi.
yang buruk meningkatkan resiko tekanan Menurut Shittu et al. (2016), kualitas
darah tinggi, penyakit jantung, dan kondisi tidur yang buruk memiliki dampak negatif
medis lainnya (Yaqin, 2016). yang besar terhadap status kesehatan
Menurut penelitian Javeheri et al. jangka panjang, dimana dari hasil
(2008) terdapat hubungan yang bermakna penelitiannya didapatkan bahwa kualitas
antara kualitas tidur yang buruk dengan tidur yang buruk dapat memengaruhi
prehipertensi pada remaja (p=0,001). Hasil terjadinya peningkatan tekanan darah (p-
penelitian tersebut terdapat peningkatan value 0,002), peningkatan body mass index
tekanan darah sistolik dan tekanan darah (p-value 0,045), dan terjadinya depresi (p-
diastolik pada remaja yang memiliki value 0,000).
kualitas tidur yang buruk. Menurut Data penelitian yang dilakukan oleh
Circulation Journal (2011) dalam Javeheri Sarimun, dkk (2017) di SMK PGRI 3
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 26
Volume 9, Desember 2018, Nomor 1 Marda Noliya¹, Anita Apriany², Puji Setya Rini³
Malang, dengan hasil yang didapat dari 10 telah dilakukan pengumpulan data melalui
orang pelajar kelas XI SMK PGRI 3 pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner
Malang, terdapat 60% siswa mempunyai untuk menilai kualitas tidur responden
kualitas tidur buruk dan didapatkan dari remaja.
pengukuran tekanan darah terdapat 70% Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa yang mengalami perubahan tekanan remaja berjumlah 73 responden. Sampel
darah. dari penelitian ini sebanyak 73 remaja
Berdasarkan studi pendahuluan yang dengan metode total sampling yaitu
dilakukan pada tanggal 7 Februari 2018 menggunakan seluruh anggota populasi
pada siswa/i di SMA Muhammadiyah 3 yang sesuai kriteria inklusi.
Palembang didapatkan siswa/i yang Etika penelitian ini dilaksanakan
berusia 15 – 18 tahun sebanyak 11 orang dengan memberikan Informed Consent
yang dilakukan pengecekan tekanan darah (Lembar Persetujuan) dimana penelitian
dan didapatkan hasil dari 11 siswa/i dan responden diminta menanda tangani
terdapat 8 siswa/i memiliki tekanan darah lembar informed consent sebagai bukti
yang tidak normal yaitu 130/90hingga bersedia menjadi responden penelitian.,
140/90 mmHg. Dari wawancara yang Privacy (Kerahasiaan) dimana Responden
dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 mempunyai hak untuk mengharapkan
Palembang diperoleh data 8 dari 11 siswa/i bahwa data yang dikumpulkan selama
yang mempunyai pola tidur yang tidak masa penelitian akan dijaga
teratur seperti tidur pada pukul 23.00 WIB kerahasiaannya (Hidayat, 2007),
dan terkadang ada yang tidur lebih dari jam Anonimity (Tanpa Nama); Penelitian
23.00 WIB akibat banyak tugas sekolah. memberikan jaminan dalam menggunakan
Dari uraian tersebut, maka peneliti subjek penelitian dengan cara tidak
tertarik untuk menelitian dengan judul memberikan atau mencantumkan nama
“Hubungan Kualitas Tidur dengan responden pada lembar alat ukur dan hanya
Tekanan Darah di SMA Muhammadiyah 3 menuliskan kode pada lembar
Palembang Tahun 2018”. pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disajikan, Confidentiality ;
METODE PENELITIAN
Semua informasi yang telah dikumpulkan
Metode penelitian yang digunakan
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
yaitu penelitian kolerasional yang mencari
Protection from discomfort ; Responden
hubungan kualitas tidur dengan tekanan
harus diyakinkan bahwa partisipasinya
darah pada remaja. Desain penelitian yang
dalam penelitian atau informasi yang telah
digunakan adalah cross sectional, dimana
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur dan Tekanan Darah Responden
No Variabel Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Kualitas Tidur
Baik 28 43,1%
Buruk 37 56,9%
Total 65 100%
2 Tekanan Darah Frekuensi Persentase %
Normal 8 12,3%
Tidak Normal 57 87,7%
Total 65 100,0%
Tabel 2.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Remaja
Tekanan Darah
Kualitas Total P
Normal Tidak Normal OR
Tidur Value
n % n % n %
Baik 4 14,8 23 85,2 30 100.0
Buruk 4 10,5 34 89,5 35 100.0 0.018 1.478
memiliki kualitas tidur yang buruk dengan tidur dalam kategori baik berjumlah 28
responden (85,2%) memiliki kualitas tidur (56,9%) dengan kualitas tidur dalam
yang baik dengan tekanan darah tidak kategori buruk. Pada hasil analisa
yang buruk dengan tekanan darah tidak 37 responden yang memiliki kualitas tidur
Hasil chi – square diperoleh Pvalue = dikatakan bahwa lebih dari setengah total
0,018 lebih kecil dari nilai α = 0,05 responden masih memiliki kualitas tidur
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang yang buruk. Hal ini terjadi, karena pada
signifikan antara kualitas tidur dengan pola tidur, termasuk berkurangnya durasi
tekanan darah sistolik siswa/i SMA tidur, tertundanya waktu tidur, dan
1,478 yang berarti siswa/i yang kualitas hari sekolah dan libur di akhir pekan.
tidur baik mempunyai peluang 1,478 kali. Beberapa hal diatas membuat kualitas tidur
pada remaja juga cenderung berkurang.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 29
Volume 9, Desember 2018, Nomor 1 Marda Noliya¹, Anita Apriany², Puji Setya Rini³
oleh Yaqin (2016), kualitas tidur yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang
buruk mampu mempengaruhi tekanan signifikan antara kualitas tidur dengan
darah seseorang karena terjadi tekanan darah sistolik dengan nilai p value
perangsangan saraf simpatis yang dapat = 0,000 (p<0,05) dan hubungan antara
meningkatkan tekanan darah secara kualitas tidur dengan tekanan darah
intermiten, apabila hal tersebut diastolik dengan nilai p value = 0,000
berlangsung lama dapat mengakibatkan (p<0,05) Demikian juga dengan
peninggian tekanan darah yang menetap. penelitian. Pada kualitas tidur terdapat 25
Menurut Potter & Perry (2010) yang siswa (59,5% ) penyebab dari kualitas tidur
menyatakan bahwa pada orang normal, yang buruk bagi siswa salah satunya
gangguan tidur yang berkepanjangan akan adalah banyak tersedianya
mengakibatkan perubahan –perubahan Berdasarkan studi litelatur dan hasil
pada siklus tidur biologisnya, menurunkan penelitian, maka peneliti berasumsi bahwa
daya tahan tubuh serta menurunkan remaja yang memiliki kualitas tidur yang
prestasi belajar, mudah tersinggung, baik dan teratur menyebabkan aktifitas
depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, tubuh dan aktifitas keseharian akan
pada akhirnya dapat mempengaruhi berjalan normal. Remaja yang memiliki
keselamatan diri sendiri atau orang lain. kualitas tidur yang baik dan memiliki
Jadwal sekolah yang kompleks dan tubuh yang sehat dapat membantu menjaga
aktivitas lain dalam kegiatan sekolah dapat kesehatan fisik, kesehatan mental serta
berdampak pada masalah fisik seperti kualitas hidupnya secara umum.
kelelahan. Kelelahan akibat aktivitas yang Pemeliharaan tidur pada remaja berguna
berlebihan atau penuh stress dapat untuk memastikan pemulihan fungsi tubuh
membuat seseorang sulit tidur. Selain sampai tingkat fungsi yang optimal dan
proses pembelajaran di sekolah. Menurut untuk memastikan keterjagaan di siang hari
Manalu, et al., (2012) faktor - faktor sosial guna menyelesaikan tugas – tugas dan
seperti peralatan elektronik di dalam kamar menikmati kualitas tidur yang tinggi.
tidur, antara lain televisi, akses internet dan
gadget membuat siswa/i terjaga di malam Tekanan Darah
hari untuk bermain game, browsing, Berdasarkan univariat terhadap 65
chatting, nonton, mendengarkan musik dan responden menunjukkan sebagian besar
bermain handphone. mempunyai kategori tekanan darah tidak
Penelitian sejalan dengan penelitian normal yaitu 57 responden (87,7%), dan
yang dilakukan Sarimun (2017) yang sebagian kecil mempunyai kategori
tekanan darah normal yang berjumlah 8 Stress yang dialami remaja membutuhkan
responden (12,3%). Pada hasil univariat, penyesuaian terhadap tubuh, karena stress
ada sebanyak 57 responden (87,7) yang dihadapi dapat berpengaruh terhadap
memiliki tekanan darah yang tidak normal peningkatan aktifitas simpatis dan
hipotensi. Hal ini bisa terjadi karena penurunan aktifitas parasimpatis dan hal
disebabkan oleh kebiasaan membuat tugas ini dapat memicu terjadinya perubahan
sekolah, gaya hidup remaja yang tidak tekanan darah pada remaja.
sehat, remaja sering kali bermain game Hasil penelitian ini sesuai dengan
online setiap malam, browsing, chatting, penelitian yang dilakukan oleh Erkadius,
nonton televisi, menonton online dkk (2017), Faktor aktivitas yang padat
mendengarkan musik, bermain telepon pada remaja dan dewasa muda
genggam. mengakibatkan mereka cenderung
Menurut Potter & Perry (2010) mengalami gangguan tidur yang
tekanan darah yaitu kekuatan lateral pada merupakan salahfaktor resiko terjadinya
dinding arteri oleh darah yang didorong kenaikan tekanan darah.Faktor seperti
dengan tekanan dari jantung. Tekanan genetik, BMI (Body Mass Index), aktivitas
darah juga sangat berpengaruh pada usia fisik,kebiasaan konsumsi makanan tinggi
remaja karena dengan bertambahnya usia garam, merokok, dan alkohol berhubungan
maka berkurang pula elastisitas pembuluh dengan peningkatan tekanan darah sistolik
darah, sehingga tekanan darah pada arteri dan diastolik pada remaja.
semakin besar dan dapat menyebabkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
perubahan pada tekanan darah remaja. Hal Onibala, dkk (2016) yang menjelaskan
ini berhubungan dengan berkurangnya bahwa tekanan darah dapat dipengaruhi
elastisitas pembuluh darah arteri, sehingga dari aktifitas fisik dan jumlah kebutuhan
tekanan pada arteri semakin besar dan tidur manusia sehingga dapat menjadikan
dapat meningkatkan tekanan darah masalah kesehatan dan perubahan kondisi
seseorang. fisik seseorang. Demikian juga penelitian
Menurut Sarimun, dkk (2017), ada yang dilakukan oleh Ardiyani, dkk (2017)
beberapa faktor yang mempengaruhi yang menjelaskan bahwa ada hubungan
perubahan tekanan darah remaja yang antara kualitas tidur dengan tekanan darah
salah satunya adalah usia. Pada remaja pada remaja.
sering menghadapi masalah yang berat dan Berdasarkan studi literatur dan hasil
tidak bisa menyelesaikannya sehingga penelitian, peneliti berasumsi bahwa
dapat menyebabkan remaja menjadi stress. menjaga tekanan darah normal pada usia
remaja itu penting, karena apabila tidak tekanan darah pada terbukti secara
dijaga maka akan mengakibatkan tekanan statistik.
darah menjadi tidak normal, untuk Berdasarkan Ramadani (2017),
mencegah terjadinya perubahan dalam besarnya pengaruh pola tidur terhadap
tekanan darah pada remaja tekanan darah. Durasi tidur yang pendek
sebaiknya perbanyak makan sayur, buah, dapat meningkatkan rata-rata tekanan
dan melakukan olahraga serta darah dan denyut jantung, karena selain
mengurangi makan makanan yang mampu membuat aktivitas sistem saraf
mengandung garam tinggi guna untuk simpatik meningkat, dan juga merangsang
mencegahnya. stress, yang dapat mengakibatkan yang
Hubungan Kualitas Tidur namanya hipertensi. Perubahan emosi
dengan Tekanan Darah pada Remaja seperti tidak sabar, mudah marah, stress,
Berdasarkan hasil analisa hubungan
cepat lelah, dan pesimis yang disebabkan
kualitas tidur dengan tekanan darah pada
karena durasi tidur yang kurang dapat
remaja bahwa dari total 65 responden yang
meningkatkan risiko naiknya
ada terdapat sebagian responden yang
tekanan. (Ramadani ,2017)
memiliki kualitas tidur yang baik dengan
Hal ini juga didukung oleh Wendy et
tekanan darah yang normal yaitu 4
al., (2007) yang menyatakan bahwa
responden (14,8%) dan sebagian responden
tekanan darah dipengaruhi oleh sistem
yang memiliki kualitas tidur yang buruk
otonom, yakni simpatis dan parasimpatis.
dan tekanan darah normal yaitu 4
Pada orang yang kualitas tidurnya buruk,
responden (10,5%). Sementara itu sebagian
didapatkan peningkatan aktifitas simpatis
kecil 23 responden (85,2%)memiliki
dan penurunan aktifitas parasimpatis, yang
kualitas tidur yang baik dengan tekanan
dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah tidak normal, dan sebagian besar 34
darah jika berlangsung kronik atau lama.
responden (89,5%) yang memiliki kualitas
Penelitian terdahulu yang dilakukan
tidur yang buruk dengan tekanan darah
oleh Sarimun, dkk (2017), ditemukan data
tidak normal. Hasil uji statistik diperoleh
berjumlah 59,5% siswa yang mempunyai
nila Pvalue = 0,018 (p value ≤ 0,005),
kualitas tidur yang buruk serta mengalami
sehingga H0 yang berarti ada hubungan
perubahan tekanan darah berjumlah 71,4%
signifikan antara kualitas tidur dengan
siswa. Dalam penelitian ini ditemukan juga
tekanan darah sistolik. Dengan demikian
kualitas tidur yang baik tetapi mengalami
hipotesis yang menyatakan bahwa ada
perubahan tekanan darah berjumlah 11,9 %
hubungan antara kualitas tidur dengan
siswa, semakin tinggi latihan fisik atau
(56,9%) dengan kualitas tidur yang yang buruk. Responden dan masyarakat
buruk. umum sebaiknya lebih mengenal gangguan
2. Dari 65 responden menunjukkan – gangguan tidur yang dialami terkait
tekanan darah normal yaitu 8 dengan kualitas tidur. Perlu mengatur
responden (12,3%), dan mempunyai kembali pola tidur agar mendapatkan
tekanan darah tidak normal yaitu 57 kualitas tidur yang baik.
responden (87,7%). 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
3. Terdapat hubungan yang bermakna Diharapkan untuk peneliti
antara hubungan kualitas tidur dengan selanjutnya dapat menganalisis kualitas
tekanan darah pada remaja Hasil uji tidur bukan hanya pada remaja, tetapi juga
Chi – Square diperoleh nilai p = 0,018 pada anak dan lansia terkait dengan
atau ≤ 0,05. tekanan darah. Harapan kedepannya tidak
Saran hanya dari cakupan tentang remaja tetapi
1. Bagi STIKes Muhammadiyah dari sisi anak, remaja dan lansia untuk
Untuk institusi di Program Studi Ilmu melihat signifikasi perbedaan tekanan
Keperawatan di STIKes Muahmmadiyah darah antar ketiga cakupan tersebut. Selain
Palembang dalam melakukan praktik itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat
keperawatan dasar dapat memberikan menggunakan metode pengambilan data
informasi mengenai kesehatan khususnya yang berbeda, sampel yang lebih banyak
tentang pentingnya kebutuhan Istirahat – sehingga hasil penelitianakan lebih baik
Tidur. lagi.
2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi dalam
memperhatikan kebutuhan fisiologis tubuh,
utamanya tidur, karena melihat hasil
penelitian yang menyimpulkan sebagian
besar responden memiliki kualitas tidur
DAFTAR PUSTAKA
Erkadius, Azmi, S., Lutfi, M. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada
Pelajar Kelas 2 SMA Negeri 10 Padang.
Gangwisch J. E. et al., 2006. Short Sleep Duration as a Risk Factor for Hypertension :
Analyses of The First National Health and NutritionExamination Survey. American
Heart Association. 47 : 833-839.
Magrifah, I. 2016. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Mahasiswi
Program Studi S1 Fisioterapi Angkatan 2013-2014 Di Universitas Hasanuddin,
http://repository.unhas.ac.id/
Manalu, A. R. N., Bebasari, E., Butar butar,W. R. 2012. Hubungan kualitas tidur dengan
tekanan darah pada mahasiswa fakultas kedokteranuniversitas riau angkatan 2012.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti cles/PMC1120075.
Moniung, Rondonuwu, dan Bataha. 2014 . Hubungan Tekanan Darah Sistolik Dengan
Kualitas Tidur Pasien Hipertensi di Puskesmas Bahu. Universitas Samratulangi.
(Online), (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ jkp/article/view/5266
Muttaqin, Arif. 2012. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Imunologi. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P. A., & Perry, A. G. 2010. Fundamental keperawatan (ed. 7 vol. 2). Jakarta: Salemba
Medika.
Rahmadani, O. 2017. Hubungan pola tidur terhadap tekanan darah pada pada remaja SMA
di pondok pesantren Al - munawwir Krapyak Yogyakarta.
Riska, H. 2014. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Usia Lanjut di
Posyandu Lansia Dusun Jelapan Sindumartani Ngemplak Sleman. Yogyakarta.
Rita Eka Izzaty, dkk. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Sapuat, Anjaswartni, T., & Sarimun. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Perubahan
Tekanan Darah pada Remaja.
Smelzer. S. C., & Bare, B. G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. Jakarta :
EGC
Yaqin, U. F. N. 2016. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan darah pada Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember,
<http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76598>