Anda di halaman 1dari 54

Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTIR)

SOEDIRMAN PAPER COMPETITION (SPC) 2020

STUDI TENTANG PERILAKU DAN SELF CONTROL DALAM MENGHADAPI


KERENTANAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID 19 PADA MASYARAKAT
MARGINAL DI BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
1. Wulan Aryanti (NIS.3967)
2. Vianni Nifattien V.P (NIS.3950)
3. Arif Purwanto (NIS.3810)

SMA N 1 AMPEL

Jl. Pantaran Km 1 Ampel Boyolali, No Hp.08112957737

Kode pos: 57352, E-mail: smanampel1@gmail.com


i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya
tulis yang berjudul “STUDI TENTANG PERILAKU DAN SELF CONTROL, DALAM
MENGHADAPI KERENTANAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID-19 PADA
MASYARAKAT MARGINAL DI BOYOLALI”

Selama menyelesaikan laporan karya tulis ini penulis dibantu oleh beberapa pihak.
Oleh karena itu ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Joko Sutomo S.Pd selaku Kepala SMA N 1 Ampel.


2. Rika Isbandini S.Pd selaku guru pembimbing.
3. Masyarakat Gladagsari dan Ampel selaku responden Penelitian
4. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan dalam penulisan karya
tulis ini.
5. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan balasan pahala yang berlipa
atas amal baiknya. Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ini jauh dari
sempuna. Saran kritik demi kesempurnaan karya tulis ini penulis mengucapkan teria
kasih.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………... 0


HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………………. i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………….. v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………….. vi
ABSTRAK …………………………………………………………………………………. vii
I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 1
C. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………………………… 1
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………….. 1
E. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………. 2
II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR …………………………………….. 3
A. Masyarakat ………………………………………………………………………… 3
B. Covid-19 …………………………………………………………………………… 3
C. Kerentanan Sosial ………………………………………………………………….. 4
D. Perilaku …………………………………………………………………………….. 4
E. Pengendalian Diri …………………………………………………………………… 5
III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………………………………. 7
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………………………….. 9
A. Deskripsi Latar …………………………………………………………………….. 9
B. Sajian Data …………………………………………………………………………. 9
1. Dampak Pandemi ……………………………………………………………… 9
2. Bentuk Kerentanan Sosial …………………………………………………….... 11
3. Perilaku Dan Self Control Kaum Marginal ……………………………………. 15
C. Pembahasan dan Analisis ………………………………………………………….. 17
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 18
B. Rekomendasi / Tindak Lanjut yang Penting Dilakukan ……………………………. 18
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 19
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………… 21
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Skema Alur Pikir ……………………………………………………………….. 6


Gambar 2 : Diagram kerentanan sosial masyarakat akibat Pandemi Covid-19……………… 10
Gambar 3 : Diagram Terganggunya Interaksi Antar Masyarakat Akibat Covid-19 ………… 11
Gambar 4 : Diagram Meningkatnya Korban PHK Akibat Pandemi Covid-19 ……………… 12
Gambar 5 : Diagram Meningkatnya Angka Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19 ……….. 13
Gambar 6 : Diagram Masyarakat Tidak Bisa Menyimpan Kebutuhan Pangan Untuk Masa Depan
………………………………………………………………………………… 14
Gambar 7 : Diagram Mengelola Keuangan Untuk Menghadapi Kerentanan Sosial Saat Pandemi
Covid19…………………………………………................................................. 15
Gambar 8 : Diagram Perilaku dan Self Control Dalam Mencukupi Kebutuhan Hidup……… 16
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Pedoman Wawancara.......................................................................................... 21


Lampiran II : Pernyataan Kuesioner.......................................................................................... 22
Lampiran III : Panduan Observasi ............................................................................................ 24
Lampiran IV : fieldnote............................................................................................................. 25
Lampiran V : Hasil Perhitungan Angket................................................................................... 27
Lampiran VI : Hasil Observasi .................................................................................................. 32
Lampiran VII : Daftra Responden Wawancara......................................................................... 33
Lampiran VII : Daftra Responden Kuesioner ........................................................................... 34
Lampiran IX : Dokumentasi Penelitian.................................................................................... 38
Lampiran X : Surat Tugas Penelitian......................................................................................... 41
Lampiran XI : Biodata Penulis.................................................................................................. 42
STUDI TENTANG PERILAKU DAN SELF CONTROL DALAM MENGHADAPI
KERENTANAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID 19 PADA MASYARAKAT
MARGINAL DI BOYOLALI

Wulan Aryanti; Vianni Nifattien V.P; Arif Purwanto


SMA N 1 Ampel

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui dampak dari pandemi covid 19 terhadap
masyarakat kaum marginal di Boyolali; 2) Mengkaji bentuk kerentanan sosial yang terjadi
pada masa pandemi covid 19 di Boyolali; 3) Menganalisis bentuk perilaku dan self control
kaum marginal dalam menghadapi kerentanan sosial pada masa pandemi covid 19 di
Boyolali.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Boyolali dengan kurun waktu 8 minggu.
Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, didukung dengan data kuantitatif dengan strategi studi
kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling kepada kaum marginal
sebanyak 20. Random sampling kepada 100 masyarakat Boyolali untuk mengetahui dampak
dari pandemi covid 19. Secara tidak langsung kaum marginal menjadi sumber data primer
dalam penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku literatur, jurnal dan internet.
Pengambilan data dilakukan dengan angket online, wawancara mendalam dan observasi.
Instrumen penelitian berupa panduan observasi, daftar pertanyaan, dan kamera. Validitas data
dengan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Analisa data dengan teknik analisis
interaktif meliputi reduksi data, sajian dan simpulan.
Hasil penelitian 1) dampak yang ditimbulkan dari pandemi covid-19 di Boyolali yakni :
dilihat dari ekonomi masyarakat kaum marginal semakin terpuruk. Hal ini dapat dilihat dari
penghasilan yang didapat kaum marginal menurun. Selain itu, pandem covid 19
menyebabkan interaksi masyarakat menjadi terhambat. Interaksi sesama masyarakat semakin
menjauh sehingga kehidupan sosial masyarakat menjadi susah. 2) bentuk kerentanan sosial
masyarakat marginal meliputi, a) kehilangan pekerjaan. Hal ini dikarenakan banyak
masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang disebabkan kondisi
perekonomian suatu perusahaan menurun akibat interaksi sosial yang dibatasi oleh
pemerintah. b) kemiskinan. Dengan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara tidak
langsung mengakibatkan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat marginal meningkat. c)
ketahanan pangan terganggu. Akibat dari kemiskinan yang meningkat pada masyarakat
marginal menyebabkan ketahana pangan terganggu. Hal ini dibuktikan dengan masyarakat
kaum marginal tidak dapat menyimpan kebutuhan yang akan digunakan untuk masa depan.
3) bentuk perilaku dan self control kaum marginal dalam menghadapi kerentanan sosial
meliputi a) manajemen keuangan. Masyarakat marginal dengan kondisi pandemi covid 19
saat ini harus menghemat pengeluaran. Hal ini ditunjukkan dengan membeli kebutuhan
mendesak seperti kebutuhan pangan. b) kemandirian. Dalam mencukupi kebutuhan pangan
maka, perlu adanya kesadaran dalam masyarakat marginal. Dengan adanya kesadaran
tersebut, secara tidak langsung masyarakat marginal bertekad untuk bekerja. Adapun tekad
dalam memenuhi kebutuhannya dibuktikan dengan kemandirian kaum marginal dalam
membangun usaha mikro, seperti berjualan online pada masa pandemi.

Kata kunci : kaum marginal, pandemic, kerentanan sosial, self control


I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Covid-19 atau corona virus disease ini merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh Virus Sars Cov-2. Hingga saat ini penyakit ini masih terus merebak.
Pada Jumat, 13 November 2020 tercatat jumlah total kasus covid-19 di Boyolali telah
mencapai 1.409 kasus dengan jumlah yang meninggal sebesar 59 jiwa.1
Untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut pemerintah melakukan berbagai
kebijakan salah satunya adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang
diharapkan dapat memutus rantai penyebaran covid-19, namun pada kenyataannya
menyebabkan kondisi pekerja informal dengan pemasukan harian seperti tukang ojek,
tukang bangunan,maupun pedagang kaki lima (PKL) menjadi dilema sehingga kebijakan
tersebut secara tidak langsung menyebabkan kerentanan sosial dikehidupan masyarakat
termasuk kaum marginal yang termasuk kelompok prasejahtera. Mengingat masih
merebaknya covid-19 ini menyebabkan masyarakat marginal dalam keadaan semakin
terpuruk.
Salah satu contoh akibat dari kerentanan sosial yang dirasakan kaum marginal yaitu
adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan banyak pegawai yang dirumahkan oleh
beberapa perusahaan, seperti yang terjadi di PT. Sam Kyung Jaya Busana II berlokasi
Ampel. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian untuk mengetahui presepsi
masyarakat marginal dalam menghadapi kerentanan sosial,serta membahas mengenai apa
saja bentuk kerentanan sosial yang timbul dari pandemi covid19. Sehingga dalam
menghadapi kerentanan sosial ditengah pandemi covid-19 diperlukan adanya suatu usaha
perilaku dan self control seperti menghemat pengeluaran.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin dianalisis dalam penelitian ini adalah tentang perilaku dan self
control dalam menghadapi kerentanan sosial masa pandemi covid-19 pada masyarakat
marginal di Boyolali.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apa saja dampak dari pandemi covid-19 terhadap masyarakat kaum marginal di
Boyolali?
2. Bagaimana bentuk kerentanan sosial yang terjadi pada masa pandemi covid-19 di
Boyolali?
3. Bagaimana bentuk perilaku self control kaum marginal dalam menghadapi
kerentanan sosial pada masa pandemi covid-19 di Boyolali?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dampak dari pandemi covid-19 terhadap masyarakat kaum
marginal di Boyolali.

1
2. Untuk mengkaji bentuk kerentanan sosial yang terjadi pada masa pandemi covid-19
di Boyolali.
3. Untuk menganalisis bentuk perilaku dan self control kaum marginal dalam
menghadapi kerentanan sosial pada masa pandemi covid-19 di Boyolali.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perilaku dan self
control dalam menghadapi kerentanan sosial masa pandemi covid-19 pada
masyarakat marginal di Boyolali.
2. Secara Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat mendorong agar masyarakat lebih empati dan
tidak selalu berpikiran negatif terhadap kaum marginal.
BAB II

TINJAUAN PUSATAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. TINJAUAN PUSATA

Masyarakat

Masyarakat atau society merupakan manusia sebagai satuan keturunan yang


ditemukan secara berulang-ulang1. Masyarakat merupakan orang yang menempati suatu
wilayah baik langsung maupun tidak langsung2. Masyarakat adalah sekelompok orang
yang hidup dalam suatu wilayah tertentu, yang memiliki pembagian kerja yang berfungsi
khusus dan saling tergantung (interdependent)3. Terdapat beberapa jenis masyarakat salah
satunya masyarakat marginal4. Masyarakat marginal adalah masyarakat yang berada di
perkotaan yang mempunyai keterbatasan ekonomi5.

COVID-19

Virus Corona (COVID-19) merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh Severe


Acute Respiratory Syndrome Corona virus-2 (SARS-CoV-2) yang kasus pertamanya
dimulai pada Desember 2019 di Wuhan, provinsi Hubei 6. Coronavirus merupakan
keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan7. Secara umum,
COVID-19 adalah penyakit akut yang bisa sembuh tetapi juga mematikan, dengan case fatality
rate (CFR) sebesar 4%8.

1
2
S.Susanto phil. Astrid,pengantar sosiologi dan perubahan sosial,(Jakarta: Raja Garindo Press,1999) hlm 6
Sinaga Dannerius, Sosiologi dan Antropologi, (Klaten: PT.Intan Pariwara, 1988) hlm 143
3
Hasan, M. Zaini, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, 1996) hlm 247
4
Menurut Robert Chambers, terdapat 5 ciri-ciri masyarakat marginal yaitu; a) Kemiskinan itu sendiri; b) Kelemahan
fisik; c) Keterasingan atau kadar isolasi; d) Kerentanan; e) Ketidakberdayaan4. Masyarakat yang tergolong dalam
kategori ini adalah mereka yang berprofesi sebagai pemulung , pedagang asongan, pengemis, dan buruh pekerja
kasar. Suyanto, Konsep Dasar Anak Usia Dini, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005
5
Rachmawaty D, Internet dan Masyarakat Marginal Di Kota Makasar; Stdi Kasus Pemanfaatan Galeri Internet
BPPKI, (Makasar: Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unhas, 2011) hlm 363
6.
2Rothan HA, Byrareddy SN. The epidemiology and pathogenesis of coronavirus disease (COVID-19) outbreak.
Journal of Autoimmunity. Academic Press; 2020. p. 102433.
7
Kemkes.go.id
8.
Indonesian J Cardiol ● Vol. 41,( Issue 2 ● April - June 2020) Hal 61
Kerentanan Sosial
Kerentanan sosial adalah sebagian dari hasil atau dampak kesenjangan sosial yang
dipengaruhi factor-faktor sosial atau bentuk kerentanan yang membahayakan berbagai
kelompok dan yang juga mengatur kemampuan mereka untuk merespon9. Kerentanan
sosial meliputi factor-faktor sosial, ekonomi, politik dan kelembagaan10. Kerentanan
sosial menunjukkan potensi kehilangan pada keadaan manusia, disertai kondisi yang
menyertainya11. Factor kerentanan sosial meliputi modal manusia, pengembangan
masyarakat, infrastruktur publik dan sumber daya milik masyarakat12.
Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak yang menunjukkan tingkah laku seseorang dan
merupakan hasil kombinasi antara pengembangan anatomis, fisiologis dan psikologis13.
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar. Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap orang lain dan
kemudian seseorang tersebut merespon stimulus tersebut 14. Menurut wawan, perilaku
merupakan suatu tindakan yang dapat diamati15. Perilaku adalah kumpulan berbagai
faktor yang saling berinteraksi. Rakhmat menyebutkan bahwa terdapat tiga komponen
yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif 16.
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar17.

9
Cutter, S. L. et al., Social Vulnerability to Environmental Hazards n. (Social Science Quarterly, 2003), hlm 242
10
Ibid, hlm 245
11
Hizbaron, D.R. et al., Tinjauan Kerentanan, Risiko dan Zonasi Rawan Bahaya Rockfall di Kulonprogo,
(Yogyakarta Forum Geografi, 2010), hlm 119-136
12
Lee,Y.J., 2014. Social Vulnerability Indicators As A Sustainable Planning Tool. (Environmental Impact
Assessment Review, 2014) hlm 31-42
13
Fremon E. Kast dan Iames E. Rosenzweig, Organisasi Dan Manajeme, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm 45
14
Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hlm 56
15
A. Wawan & Dewi M, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Cetakan II. (Yogyakarta:
Nuha Medika, 2011) hlm 92
16
Rakhmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.No.40, 2011) hlm 224
17
Notoatmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2003) hlm 67
Pengendalian Diri

Menurut Chalhoun dan Acocella, pengendalian diri (self control) sebagai


serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri18. Menurut Golfried dan Merbaum
adalah suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan
bentuk perilaku yang dapat membawa individu kea rah kensekuensi positif 19. Menurut
Averill, terdapat jenis kemampuan mengendaliakn diri yang meliputi 3 aspek 20 dengan
sebuta control personal21. Goleman menyebutkan bahwa pengandalian diri adalah
kemampuan menangani emosi diri22.

18
19
Acocella, J. F, Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan, (Semarang IKIP Press, 1990) hlm 78
Ghufron, Nur dan Rini Risnawati. Teori-Teori Psikologi, (Jakarta: Ar-Ruzz Media 2011) hlm 105
20
Pengendalian diri dengan sebutan control person memiliki 3 aspek meliputi kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan
kontrol keputusan,
21
Ghufron, M Nur & Rini Risnawati, Teori-teori Psikologi,(Yogyakarta: Ar-Ruz Media), hlm 22
22
Goleman D., Emotional Intelligence: Kecerdasan emosional, mengapa EI lebih penting daripada IQ, (Jakarta: P.T
Gramedia Pustaka Utama, 1999) hlm 278
B. KERANGKA PIKIR
Bedasarkan uraian teori atau konsep-konsep diatas, maka di buatlah alur pikir penelitian
ini, sebagai beikut :

Pandemi C-19
Kaum
• Kehilangan
Marginal
pekerjaan
• Manajemen
• Kemiskinan keuangan
• Tukang sapu pasar
• Ketahanan pangan • Kemandirian
• Tukang bangunan
terganggu
• Tukang ojek
• Pedagang keliling Perilaku dan
Kerentanan pengendalian diri
• Tukang parkir
sosial

Gambar 1 : Skema Alur Pikir


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Boyolali khususnya Kecamatan Ampel,


Gladagsari, dan sekitarnya terhadap kaum marginal. Kota Boyolali dipilih karena
lokasinya yang dekat dan memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Hal ini
ditandai dengan banyaknya kaum marginal di Kota Boyolali, seperti, tukang sapu pasar,
pedagang keliling, tukang ojek, dan tukang bangunan.
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini kami lakukan selama 8 minggu.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan, penelitian ini bersifat kualitatif dengan
metode deskriptif analitis, yang didukung oleh data-data kuantitatif. Sedangkan strategi
dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal terperancang.
D. Teknik Pengambilan Sampel
1. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive
sampling, dalam hal ini peneliti menggunakan sampel kaum marginal meliputi
buruh, pedagang keliling, tukang ojek, dan pedagang keliling sebanyak 20 orang.
2. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini juga dilakukan secara random
sampling kepada 100 masyarakat.
E. Data dan Sumber Data
1. Data : data primer dan data sekunder
2. Sumber data :
a. Responden : masyarakat kaum marginal meliputi buruh (tukang bangunan)
tukang sapu, tukang parkir, tukang ojek, pemulung.
b. Tempat dan Peristiwa, tempat bekerja responden.
c. Teori-teori dan buku literature di internet.
F. Teknik pengumpulan data
1. Wawancara Mendalam (selain wawancara mendalam, penelitian ini juga
didukung data kuantitatif, yaitu berupa penyebaran kuesioner yang diukur dengan
perhitungan rumus slovin)23.
2. Penyebaran angket online
3. Observasi
3

23.
Sevilla,Consuelo G. et, al, Research Metothds, (Vuezon City : Rex Printing, Company, 2007) hlm 182
G. Instrumen Penelitian
1. Pedoman wawancara
2. Angket online
3. Panduan observasi
4. Kamera
H. Validitas Data
Agar data yang diperoleh di lapanagan terjamin kebenaranya maka penelitian ini
menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan analisis model interaktif. Dalam
proses analisis interaktif terdapat tiga komponen utama yaitu reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Sedangkan data yang berupa angket maka
analisis yang digunakan adalah dengan cara membandingkan hasil angket. Presentase
terbesar dianggap paling berpengaruh.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Latar
Kota Boyolali terdiri atas 19 (sembilan belas) kecamatan, antara lain Kecamatan
Selo, Ampel, Cepogo, Musuk, Boyolal, Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Sambi,
Ngemplak, Nogosari, Simo, Karanggede, Klego, Andong, Kemusu, Wonosegoro, dan
Juwangi24.
Boyolali memiliki cukup banyak masyarakat marginal. Kota yang dapat
menjamin setiap masyarakat marginal memperoleh selayaknya hak sebagai warga kota.
Baik hak pendidikan, kesehatan, mendapat perlindungan, pekerjaan yang layak, maupun
penghasilan yang cukup. Karena masa pandemi ini fokus penelitian berada di kecamatan
Ampel,Gladagsari, dan sekitarnya. Di wilayah tersebut terdapat beberapa masyarakat
kaum marginal seperti, tukang sapu pasar, pedagang keliling, tukang ojek, dan tukang
bangunan.

B. Sajian Data
1) Dampak Pandemi
a) Ekonomi Terpuruk
Dimasa pandemi Covid -19 saat ini,banyak warga masyarakat yang terdampak
khususnya disegi ekonomi. Penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat setiap
harinya dapat dikatakan sebagai situasi kerentanan sosial karena telah
menimbulkan dampak bagi masyarakat. Bisa kita ketahui dari banyaknya
karyawan pabrik yang mengalami PHK di perusahaan PT. Sam Kyung Jaya
Busana II. Selain itu penghasilan masyarakat yang menurun akibat dari
Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) yang bertujuan untuk memutus mata
rantai penyebaran virus Covid-19. Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui
bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan dampak negatif yang begitu parah bagi
kehidupan manusia.hal ini dapat diketahui dari diagram dibawah :
4

24
bps.go.id
Kerentanan Sosial
Masyarakat
Akibat dari Virus Covid-19
Sang
di Boyolali
4 2
% at
%
setuju
42 Setuju
52 %
Ragu-
% ragu

Gambar 2: Diagram kerentanan sosial masyarakat akibat Pandemi Covid-19


Sumber : Data Primer Penelitian
Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 94% masyarakat
setuju bahwa Pandemi Covid-19 manimbulkan dampak kerentanan sosial bagi
masyarakat. Hal ini dapat buktikan dengan banyaknyya masyarakat yg setuju
bahwa covid-19 adalah penyebab dari Terpuruknya Ekonomi masyarakat. Hal ini
dibuktikan dengan ungkapan Ibu Anissia Eka Saputri (26 th)25:
“Karena pandemi ini memiliki dampak besar ke masyarakat salah satu nya ya
dalam bidang ekonomi, karena dengan adanya pandemi ini banyak karyawan
pabrik kena PHK, Pedagang kaki lima kesulitan berdagang, penumpang ojek dan
taksi online mulai sepi.”
Dari data diatas Nampak nyata bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan banyak
kerugian bagi masyarakat.oleh karena itu kita sebagai warga masyarakat harus
bisa pintar-pintar dalam menggelola keuangan di era Pandemi Covid-19.
b) Terbatasnya Interaksi Masyarakat
Adanya virus Covid-19 yang terjadi saat ini,menyebabkan adanya aturan-aturan
baru yang dibuat oleh Pemerintah. Seperti melakukan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB), wajib memakai masker, jaga jarak minimal 1 meter, sering sering
mencuci tangan pakai sabun dan mengurangi menyentuh wajah. Adanya aturan
baru yang dibuat pemerintah menyebabkan adanya pembatasan interaksi sosial
antara masyarakat dengan masyarakat yang lain. Sehingga interaksi sesama5

25
Responden tanggal 13 November 2020 dari Ibu Anissia Eka Saputri

10
menjadi terganggu. Hal ini dapat diketahui pada diagram dibawah ini :

Terganggunya Interaksi
Antar
3 Masyarakat
2
% % Sangat
setuju
Setuju
37
% ragu-ragu
58 Tidak setuju
%
Sangat
setuju
Gambar 3: Diagram Terganggunya Interaksi Antar Masyarakat Akibat Covid-19
Sumber :Data Primer Penelitian
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebanyak 95% setuju bahwa Pandemi
Covid-19 saat ini menyebabkan terganggunya interaksi antar masyarakat.hal ini
berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Masyarakat dituntut untuk hidup
new normal dengan kebijakan protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah,
denan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Seperti halnya
yang Ibu Sri Rohmani (49 th)26 :
“Mengurangi keakraban,Krn kita hrs selalu jaga jarak supaya terhindar dari
Covid-19”
Sama dengan ungkapan Ibu Hamamah 27:
“Yang biasanya jika berhubungan dg masyarakat bisa memakai betbagai cara,
sekarang lebih diutamakan bersosialisasi lewat sosmed”.
Dari hasil wawancara diatas ternyata dapat disimpulkan bahwa interaksi terhadap
sesama terganggu akibat Pandemi Virus Covid-19 salah satunya menjaga jarak
antar masyarakat.
2) Bentuk Kerentanan Sosial
a) Kehilangan Pekerjaan
Masa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pekerjaan. Banyaknya
pengangguran yang disebabkan oleh Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini
mengakibatkan masyarakat kaum marginal meningkat. Hal tersebut dapat dilihat
seperti pada diagram dibawah ini:
6

26
Responden tanggal 13 November 2020 dari Ibu Sri Rohmani
27
Responden tanggal 14 November 2020 dari Ibu Hamamah
Gambar 4: Diagram Meningkatnya Korban PHK Akibat Pandemi Covid-19 7
Sumber : Data Primer Penelitian
Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 88% masyarakat
setuju dengan adanya Covid-19 adalah penyebab banyaknya korban PHK
dimasyarakat semakin meningkat. Perusahaan yang saat ini gulung tikar,
berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal tersebut dilakukan
untuk memperbaiki keuangan perusahaan agar tidak mengalami kebangkrutan..
Berikut ini ungkapan dari Bapak Dwi Astanto (31 th)28:

“Perusahaan mengatur keuangan perusahaan dengan cara mem PHK


pekerjanya untuk menyelamatkan keuangan perusahaan.”

Selain itu, keuangan perusahaan juga semakin menipis karena barang yang di
produksi semakin menurun hal ini menyebabkan perusahaan tidak memiliki
cukup uang untuk memberi upah karyawannya. Hal trsebut juga diperkuat dengan
ungapan Ibu Tri Marwitri (41 th)29:
“Karena tingkat ekonomi yang dibutuhkan untuk mengupahi karyawan juga
semakin menipis. Pendapatan pabrik atau tempat kerja orang tersebut berkurang
karena banyak barang-barang yang mereka produksi menurun pembeliannya.”

Begitu pula yang diunkapkan oleh Bapak Hagus Winarno (49 th)30:
“menurunnya permintaan dan pembatasan pemasaran untuk mengurangi resiko
penyebaran Covid-19 berdampak turunnya omset hasil produksi, untuk
mengurangi beban biaya produksi banyak perusahaan mengurang jumlah
karyawan.”

28
Responden tanggal 14 November 2020 dari Bapak Dwi Astanto
29
Responden tanggal 14 November 2020 dari Ibu Tri Mawitri
30
Responden tanggal 14 Noveber 2020 dari Bapak Hagus Winarno
Dari data diatas dapat diketahui bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada
pekerjaan yaitu banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Salah satunya
adalah banyak sekali masyarakat yang bekerja di suatu perusahaan yang terkena
PHK yang mengakibatkan masyarakat tersebut kehilangan pekerjaannya dan
menjadi pengangguran.
b) Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu ketidakmampuan seseorang dalam mencukupi
kebutuhan pokok hidupnya. Saat ini kemiskinan merajalela di mana-mana.
Keadaan tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah sulitnya dalam
mencari pekerjaan, terbatasnya lapangan kerja maupun modal, dan penghasilan
yang menurun. Apalagi saat pandemi Covid-19 saat ini angka kemiskinan menjadi
semakin meningkat. Hal tersebut dapat diketahui pada diagram dibawah ini :
8

Meningkatnya Angka Kemiskinan


Akibat Pandemi Covid-19
0%

6% Sangat setuju
8
% 26
% Setuju Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak
60 setuju
%

Gambar 5: Diagram Meningkatnya Angka Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19


Sumber : Data Primer Penelitain
Dari diagram diatas diketahui ternyata sebanyak 86% setuju bahwa pandemi
Covid-19 mengakibatkan angka kemiskinan semakin mengingkat. Banyak
masyarakat yang menjadi pengangguran karena mengalami PHK dan sulit
mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan dari Ibu Sulasih (35
th)31:
“ Ya karena tingkat PHK dan tingkat pengangguran semakin meningkat maka
dari itu angka yang diperoleh dari tingkat kemiskinan Indonesia juga semakin
mengingkat.”
Dari data diatas dapat diketahui bahwa di masa pandemi Covid-19 ini angka
kemiskinan semakin meningkat. Masyarakat banyak yang mengalami kesulitan

31
Responen tanggal 14 November 2020 dari Ibu Sulasih
dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Pengangguran yang semakin
meningkat mengakibatkan tingkat kemiskinan juga semakin meningkat.
c) Ketahanan Pangan Terganggu
Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer setiap manusia yang harus
dipenuhi setiap hari. Ketersediaan pangan perlu disiapkan untuk kebutuhan masa
depan. Sedangkan pada masa pandemi ini menyebabkan masyarakat tidak dapat
menyimpan kebutuhan pangan untuk masa depan. Hal tersebut dapat diketahui
dari diagram dibawah ini :
9

Mayarakat Tidak Bisa Menyimpan


Kebutuhan Pangan Untuk Masa
Depan
1%
Sangat setuju
14%
25%
Setuju Ragu-ragu
Tidak setuju
37 Sangat tidak
23
% setuju
%

Gambar 6: Diagram Masyarakat Tidak Bisa Menyimpan Kebutuhan Pangan


Untuk Masa Depan
Sumber : Data Primer Penelitian
Dari data diagram diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 51% masyarakat setuju
bahwa pada masa pandemi Covid-19 saat ini masyarakat tidak bisa menyimpan
kebutuhan pangan untuk masa depan. Hal ini dapat diketahui dari ungkapan Ibu
Ananda Risma Oktaviani (19 th)32:
“Pemasukan selama adanya Covid-19 semakin memburuk dan kebutuhan pun
setiap hari semakin meningkat.”
Hal ini juga diungkapkan oleh Anissia Eka Saputri (23 th) 33:
“Mungkin banyak orang memang iya merasakan ini karena pasokan pangan
yang masuk memang lah sedikit maka dari itu penyimpanan bahan pokok atau
kebutuhan lain pun ikut menipis.”

32
Responden tanggal 13 November 2020 dari Ananda Risma Oktaviani
33
Responden tanggal 14 November 2020 dari Ibu Anissia Eka Saputri
Dari data diatas dapat diketahui bahwa terkadang dalam memenuhi pangan untuk
hari ini tidak cukup. Namun, keadaan tersebut juga tergantung dari nilai ekonomi
mereka. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Vima (33 th)34:
“Tergantung dari nilai ekonomi mereka. Untuk kalangan menengah keatas
mungkin mereka masih bisa punya cadangan untuk kebutuhan pangan di masa
depan. Sedangkan untuk kalangan menengah kebawah biasanya kebutuhan
pangan bagi mereka yang penting cukup, istilahnya untuk dimakan hari ini dan
untuk besok. Mereka sudah merasa bersyukur dan itu sudah trjadi sejak sebelum
masa pandemic covid-19.”
10

Dari data diatas dapat diketahui bahwa ada masyarakat yang berpendapat bahwa
untuk menyimpan bahan pangan di masa pandemi Covid-19 ini tergantung tingkat
ekonomi masyarakat tersebut. Namun ada juga yang berpendapat bahwa di masa
pandemi Covid-19 ini memang sulit untuk menyimpan pangan untuk masa depan.
3) Perilaku dan self control kaum marginal
a) Management Keuangan
Situasi covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap keuangan masyarakat marginal,
sehingga menuntut masyarakat marginal untuk berusaha mengelola keuangan
dalam mengadapi kerentanan sosial. Hal berikut dapat diketahui dari diagram
dibawah ini :

Mengelola keuangan untuk


menghadapi kerentanan sosial
saat pandemi covid-19
1%1% Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu
45
Tidak setuju
53 %
% Sangat tidak
setuju

Gambar 7: Diagram Mengelola Keuangan Untuk Menghadapi Kerentanan Sosial


Saat Pandemi Covid-19
Sumber : Data Primer Penelitian

34
Responden tanggal 13 November 2020 dari Ibu Vima
Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 98% masyarakat
setuju untuk bisa mengelola keuangan, masyarakat marginal saat ini harus pintar-
pintar dalam menggunakan uang, dalam kondisi pandemi saat ini sulit untuk
mendapatkan pekerjaan, sektor perindustrianpun juga menurun, sedangkan
kebutuhan masyarakat marginal meningkat. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh
ibu Ilvanda (37 th) 35:
“Dengan tatanan kehidupan baru yang diubah karena adanya covid-19, kita
harus pintar dalam mengelola keuangan agar dapat hidup dengan keadaan yang
seperti biasanya, menginggat kondisi yang seperti ini susah mencari uang dan
PHK dimana-mana maka kita harus pintar-pintar mencari strategis agar dapat
bertahan hidup salah satunya yaitu mengelola keuangan diri sendiri maupun
keluarga”
11

Dari responden diatas bisa diketahui bahwa usaha untuk mengelola keuangan
dapat dijadikan untuk bertahan hidup dalam menghadapi kerentanan sosial dimasa
pandemi covid-19.
b) Kemandirian
Dalam mewujudkan kemandirian masyarakat dalam mencukupi kebutuhan hidup
perlu adanya kesadaran dalam masyarakat marginal. Covid-19 menuntut untuk
berperilaku mandiri dalam mencukupi kebutuhan hiduphal tersebut dapat dilihat
pada diagram dibawah ini :

Perilaku mandiri dalam mencukupi kebutuhan


hidup
0%
22 Sangat setuju
9% 13
%
%
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju
56 Sangat tidak
% setuju

Gambar 8: Diagram Perilaku dan Self Control Dalam Mencukupi Kebutuhan


Hidup Sumber : Data Primer Penelitian
Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 78% setuju
untuk mewujudkan kemandirian masyarakat terutama masyakat marginal. Rasa
kemandirian dapat membentuk rasa tanggung jawab sehingga bisa mengatasi
hambatan atau masalah dan tidak bergantung pada apapun. Maka dari itu
diperlukan kesadaran dalam masyarakat marginal hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Ibu Nur’illah Bulan (29th)36:


35
Responden tanggal 14 November 2020 dari Ibu Ilvanda
36
Responden tanggal 14 November 2020 dari Ibu Nur’illah Bulan
“Karena dalam kondisi ini kita tidak bisa bergantung pada apapun. Contoh kecil saja
misalnya kita bergantung pada gaji dari kantor tanpa ada kerja sampingan lain, bisa
saja kena PHK jadi tidak ada pemasukan lain. Jadi menurut saya lebih baik kita
mengandalkan diri sendiri yaitu membangun usaha yang bisa bertahan lama.”
Dari data diatas dapat diketahui bahwa ternyata dengan adanya kesadaran
masyarakat marginal, secara tidak langsung masyarakat marginal bertekad untuk
bekerja ataupun membangun mikrousaha, hal tersebut bisa dilakukan untuk
mencukupi kebutuhan masyarakat marginal.
C. Pembahasan dan Analisis
Penelitian ini menghasilkan beberapa pokok temuan, yaitu :
1. Covid-19 yang berdampak terhadap masyarakat kaum marginal
Covid-19 sangat berdampak pada masyarakat kaum marginal. Dampak yang
ditumbulkan dari covid-19 yaitu perekonomian masyarakat kaum marginal yang
semakin terpuruk. Dimana susahnya mencari pekerjaan, penghasilan yang didapat
masyarakat kaum marginalpun semakin menurun, sehingga sulit untuk mencukupi
kebutuhan keseharian. Interaksi sesama masyarakat yang semakin terhambat yang
disebabkan dari jaga jarak untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Sehingga
kehidupan sosial masyarakat menjadi terhambat.
2. Belum optimalnya masyarakat kaum marginal dalam menghadapi kerentanan
sosial akibat pandemi covid-19
Masyarakat marginal belum optimal dalam menghadapi kerentanan sosial. Hal
ini terjadi karena masyarakat marginal belum memiliki kesadaran untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dimasa depan. Adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
karena perekonomian perusahaan menurun. Dengan adanya PHK ini kemiskinan yang
dialami oleh masyarakat marginal meningkat. Akibat dari kemiskinan masyarakat
marginal meningkat menyebabkan ketahanan pangan terganggu,hal ini akan
berpengaruh kepada masyarakat kaum marginal tidak dapat menyimpan kebutuhan
yang akan digunakan.
3. Bentuk perilaku self control kaum marginal dalam menghadapi kerentanan
sosial dimasa pandemi covid-19
Situasi covid-19 saat ini, menyebabkan masyarakat melakukan pembelian kebutuhan
bahan pangan yang berlebihan. Hal ini dikarenakan kecemasan masyarakat akan
kelangkaan bahan pangan, namun disaat pandemi covid-19 saat ini masyarakat kaum
marginal belum bisa menghemat pengeluaran. Dalam mencukupi kebutuhan pangan
maka perlu adanya kesadaran dalam masyarakat kaum marginal. Dengan adanya
kesadaran tersebut secara tidak langsung marsyakat kaum marginal mempunyai
tekad untuk bekerja atau membangun mikro usaha. Hal tersebut nantinya akan
berpengaruh pada kemandirian masyarakat kaum marginal.
V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Covid-19 merupakan penyakit menular, hingga saat masih terus merebak,


Pemerintah melakukan beberapa kebijakan untuk mengurangi Pandemi tersebut
salah satunya PSBB. Covid-19 sangat berdampak pada masyarakat kaum
marginal. Dampak yang ditumbulkan dari Covid-19 yaitu perekonomian
masyarakat kaum marginal semakin terpuruk, susahnya dalam mencar pekerjaan,
penghasilan masyarakat kaum marginal yang semakin menurun, sehingga
menyebabkan kemiskinan masyarakat marginal meningkat.
2. Kerentanan sosial adalah sebagian dari dampak kesenjangan sosial yang
dipengaruhi beberapa factor salah satunya ekonomi. Bentuk kerentanan sosial
meliputi kehilangan pekerjaan, dimana masyarakat banyak yang terkena PHK
akibat dari perekonomian perusahaan yang menurun sehingga mengharuskan
mengurangi karyawan untuk memperbaiki perekonomian perusahaan.
Kemiskinan, akibat dari banyaknya masyarakat yang terkena PHK
mengakibatkan banyaknya pengangguran, maka dari itu kemiskinan semakin
meningkat. Ketahanan pangan terganggu, kemiskinan yang semakin meningkat
mengakibatkan masyarakat marginal sulit untuk menyimpan pangan untuk asa
depan, hal itu di karenakan penghasilan yang semakin menurun dan sulitnya
akses pekerjaan.
3. Bentuk perilaku dan self control kaum marginal dalam menghadapi kerentanan
sosial adalah selalu memiliki kesadaran untuk tekad bekerja walaupun
penghasilan tidak seberapa. Adanya tekad dalam memenuhi kebutuhan
menjadikan kau marginal memiliki kemandirian yang di buktikan dengan
membangun usaha mikro dan berjualan online pada masa pandemic. Selain itu
kaum marginal dalam menghadapi kerentanan sosial ini mengharuskan mereka
untuk menghemat pengeluaran serta harus pintar-pintar dalam memanajemen
keuangan.
B. Rekomendsi / Tindak Lanjut yang Penting Dilakukan
Pendekatan dalam mengubah sikap masyarakat kaum marginal agar selalu
memiliki rasa tekad untuk bekerja dan terus berusaha untuk bekerja agar bisa
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, agar masyarakat kaum marginal
tetap memiliki rasa percaya diri bahwa setiap manusia memiliki sebuah potensi diri,
sehingga memiliki rasa semangat untuk selalu bekerja.
Dimasa pandemi ini memang perlu adanya kesadaran untuk memanajemen
keuangan. Maka dari itu masyarakat kaum marginal harus pintar dalam menghemat
pengeluaran agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dan tidak merasa kekurangan
dalam mencukupi kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Wawan & Dewi M, 2011, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Cetakan II, Yogyakarta: Nuha Medika.
Acocella, J. F, 1990, Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan,
Semarang IKIP Press.
Azwar, Saifuddin, 2009, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cutter, S. L. et al., 2003, Social Vulnerability to Environmental Hazards n. Social
Science Quarterly.
Fremon E. Kast dan Iames E. Rosenzweig, 1995, Organisasi Dan Manajeme, Jakarta:
Bumi Aksara.
Ghufron, M Nur & Rini Risnawati, Teori-teori Psikologi, Yogyakarta: Ar-Ruz Media
Ghufron, Nur dan Rini Risnawati, 2011, Teori-Teori Psikologi, Jakarta: Ar-Ruzz
Media.
Goleman D., 1999 Emotional Intelligence: Kecerdasan emosional, mengapa EI
lebih penting daripada IQ, Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.
Hasan, M. Zaini, 1996, Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga
Akademik.
Hizbaron, D.R. et al., 2010, Tinjauan Kerentanan, Risiko dan Zonasi Rawan Bahaya
Rockfall di Kulonprogo, Yogyakarta Forum Geografi.
Lee,Y.J., 2014, Social Vulnerability Indicators As A Sustainable Planning Tool,
Environmental Impact Assessment Review.
Notoatmodjo, 2003, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT.
Rineka Cipta Rachmawaty D, 2011, Internet dan Masyarakat Marginal Di Kota
Makasar; Stdi Kasus Pemanfaatan Galeri Internet BPPKI, Makasar: JurusanIlmu
Komunikasi Fisip Unhas.
Rakhmat Jalaluddin, 2011, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.No.40.
Rothan HA, Byrareddy SN. The epidemiology and pathogenesis of coronavirus
disease (COVID-19) outbreak. Journal of Autoimmunity. Academic Press; 2020.
p.102433.
S.Susanto phil, Astrid, 1999, pengantar sosiologi dan perubahan sosial, Jakarta: Raja
Garindo Press.
Sinaga Dannerius, 1988, Sosiologi dan Antropologi, Klaten: PT.Intan Pariwara.
Sevilla,Consuelo G. et, al, 2007, Research Metothds, Vuezon City : Rex Printing,
Company.
Suyanto, 2005, Konsep Dasar Anak Usia Dini, Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
INTERNET :
Kemkes.go.id
Indonesian J Cardiol ● Vol. 41,( Issue 2 ● April - June 2020) Hal 61
Ibid, hlm 245
bps.go.id
Lampiran I : Pedoman Wawancara
1. Wawancara Kepada Masyarakat Kaum Marginal
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Alamat :
A. Menurut bapak/ibu bagaimana pandangan Anda mengenai pandemi
Covid-19?
B. Bagaimana cara Anda untuk menghadapi pola kehidupan sehari-hari
pada masa pandemic covid-19?
C. Menurut Anda apakah situasi saat ini akan berperngaruh pada :
a. Pekerjaan
b. Kenyaman hidup
c. Pembelian bahan makanan (sembako,sayur, dan lauk pauk)
D. Menurt bapak/ibu apa yang Anda ketahui tentang kerentanan sosial?
E. Menurut bapak/ibu hal apa sajakah yang termasuk dalam kerentanan
sosial?
F. Menurut bapak/ibu perilaku apa saja yang bisa dilakukan untuk
menghadapi kerentanan sosial?
Lampiran II : Peranyaan Kuesioner
Biodata Responden
 Nama :
 Usia :
 Alamat :
Petunjuk Pengisian
 Jawablah pernyataan ini dengan jujur
Dampak dari pandemi covid-19
No. Pernyataan
1. Penyebaran virus Covid-19 semakin meningkat setiap
harinya. Dapat dikatakan sebagai situasi kerenanan sosial
karena telah menimbulkan dampak bagi masyarakat.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu-ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
2. No Interaksi terhaap sesama terganggu akibat virus covid-19
salah satunya menjaga jarak antar masyarakat.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu-ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
Bentuk Kerentanan sosial yang terjadi pada masa pandemic Covid-
19
No. Pernyataan
1. Meningkatnya angka jumlah kemiskinan akibat adanya
pandemi Covid-19
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu-ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
2. Dengan adanya pandemic covid-19 menyebabkan korban
PHK semakin meningkat dimasyarakat.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu-ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
3. Pandemi Covid-19 mengakibatkan masyarakat tidak dapat
menyimpan kebutuhan pangan untuk masa depan.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu-ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
Bentuk perilaku dan self control dalam menghadapi kerentanan
sosial dimasa pandemic Covid-19
No. Pernyataan
1. Situasi covid-19 saat ini masyarakat harus bisa mengelola
keuangan dalam menghadapi kerentanan sosial.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu-ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
2. Covid-19 menuntut untuk berperilaku mandiri dalam
mencukupi kebutuhan hidup.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu-ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
Lampiran III : Panduan Observasi

No. Observasi Hasil


1. Tinggi badan
2. Berat badan
3. Jenis pekerjaan
4. Sikap saat bekerja
5. Tempat tinggal
6. Jumlah keluarga
Lampiran IV : Fieldnote

1. Tanggal : 16 November 2020


Nama : Yatman
Usia : 50 tahun
Pekerjaan : Buruh ( tukang Bangunan)
Alamat : Belang kidul, RT 02, RW 05, Gladagsari, Booyolali
Pertanyaan Menurut bapak/ibu bagaimana pandangan Anda mengenai
pandemic Covid-19 ?
Jawab Termasuk wabah yang membahayakan untuk terutama kesehatan
dan kita sebagai warga masyarakat kita seharusnya benar-benar
mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh
pemerintah.
Pertanyaan Bagaimana cara Anda untuk menghadapi pola kehidupan sehari-
hari pada masa pandemic covid-19?
Jawab Ya, Alhamdulillah kalo saya sebagai buruh alhamdulillah untuk
didaerah saya tidak begitu terdampak, beda kalo dikota-kota besar,
karena apa karena untuk didaerah itu rasa kesatuan masyarakat
itu sudah masih tinggi dan benar-benar warga itu mematuhi apa
yang dianjurkan oleh pemerintah tentang protokol
kesehatan.karena
memang betul masalah pertemuan-pertemuansampai sekarang
belum diperbolehkan.
Pertanyaan Menurut Anda apa situasi saat ini akan berpengaruh pada :
a. Pekerjaan
b. Kenyaman hidup
c. Pembelian bahan makan (sembako,sayur, dan lauk pauk)
Jawab a. Oh ya betul, memang itu dampaknya besar sekali untuk
masalah pekerjaan karena memang itu wabah yang kita
tidak ketahui, dan memang benar-benar ada, makanya
berdampak sekali dengan kehidupan sehari-hari warga
masyarakat, apalagi untuk masalah pekerjaan memang
benar-benar merugikan sebagian masyarakat.
b. Ya tetap berpengaruh sekali karena kita sebagai warga
masyarakat yang tidak tahu apa-apa kalo ada wabah covid-
19 ini, ini ya memang mempengaruhi kenyaman hidup saya
dan keluarga
c. Ya tetap ada dampaknya terkendala, karena kita sebagai
buruh itu tidak menentu penghasilannya, padahal itu
masalah untuk bahan pokok setiap hari kita menggunakan
sembako itu, kalo penghasilan tidak setiap saat kita dapat,
karena kita sebagai buruhkan ya kalo ada kita kerja, kalo
gaada yang nyuruh kita ngak kerja.
Pertanyaan Menurut bapak/ibu apa yang anda ketahui tentang kerentanan
sosial?
Jawab Apa ya, kalo setahu saya kerentanan sosial itu yang berkaitan
dengan ekonomi
Pertanyaan Menurut bapak/ibu hal apa sajakah yang terasuk dalam kerentanan
sosial?
Jawab Kita dalam kehidupan sehar-hari kita tahu bagaimana kerentanan
sosial itu dampaknya nyata sekali atau untuk orang-orang yang
kecil dibawah garis kemiskinan sangat terasa sekali
Pertanyaan Menurut bapak/ibu perilaku apa saja yang bisa dilakukan untuk
menghadapi kerentanan sosial?
Jawab Ya sebagai masyarakat kecil sebagai buruh ya sebisa saya Cuma
berusaha bekerja memanfaatkan waktu luang dan sebisa mungkin
kita mengdapatkan pekerjaan / rezeki yang halal untuk menghidupi
keluarga
Lampiran V : Hasil Perhitungan Angket

Presepsi Masyarakat
Dampak dari pandemi Bentuk kerentanan sosial dimasa pademi Bentuk perilaku & self control dalam
No. menghadapi kerentanan social
Nama Soal 1 Soal 2 Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 1 Soal 2
A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E
1 Dwi Astanto √ √ √ √ √ √ √
2 Nita √ √ √ √ √ √ √
3 Catur Indah √ √ √ √ √ √ √
4 Asriningsih √ √ √ √ √ √ √
5 Rahmanto √ √ √ √ √ √ √
6 Sri Amini √ √ √ √ √ √ √
7 FM Theresia √ √ √ √ √ √ √
Retno K
8 Indarti √ √ √ √ √ √ √
9 Sulistyarini √ √ √ √ √ √ √
10 Mochammad √ √ √ √ √ √ √
Aksin Khoiri F
11 Fita Qurniyati √ √ √ √ √ √ √
12 Joko Sutomo √ √ √ √ √ √ √
13 Sunarno √ √ √ √ √ √ √
14 A.Wahyu √ √ √ √ √ √ √
15 Sri Rohmani √ √ √ √ √ √ √
16 Sri Widodo √ √ √ √ √ √ √
17 Faruq Damar √ √ √ √ √ √ √
Fattah
18 Annisa √ √ √ √ √ √ √
Permatasari
19 Cahya Dwi N √ √ √ √ √ √ √
20 Ananda √ √ √ √ √ √ √
Risma O
21 Erna √ √ √ √ √ √ √
22 Hamamah √ √ √ √ √ √ √

28
23 Mahmudi √ √ √ √ √ √ √
24 Wahyu √ √ √ √ √ √ √
setiadi
25 Mei Safitri √ √ √ √ √ √ √
26 Dwi Lestari √ √ √ √ √ √ √
27 Elsa √ √ √ √ √ √ √
Sulistiyani
28 Ikhsanudin √ √ √ √ √ √ √
29 Suwarto √ √ √ √ √ √ √
30 Nur √ √ √ √ √ √ √
Prihatiningsih
31 Rubiyati √ √ √ √ √ √ √
32 Handini √ √ √ √ √ √ √
33 Jiyan Ihlam √ √ √ √ √ √ √
Pamungkas
34 Resu √ √ √ √ √ √ √
35 Bachtiar √ √ √ √ √ √ √
Bayu S
36 Wahyu Fajar √ √ √ √ √ √ √
S
37 Nur’illah √ √ √ √ √ √ √
Bulan
38 Riris √ √ √ √ √ √ √
Ristiyanti
39 Nenny √ √ √ √ √ √ √
Pradanbaru
40 Gunadi √ √ √ √ √ √ √
41 Suyamti √ √ √ √ √ √ √
42 Listyarini √ √ √ √ √ √ √
43 Firman √ √ √ √ √ √ √
44 Jumiati √ √ √ √ √ √ √
45 Annisia Eka S √ √ √ √ √ √ √
46 Fitri Maria √ √ √ √ √ √ √
Ulfa
47 Munawaroh √ √ √ √ √ √ √
48 Kun Aminah √ √ √ √ √ √ √
49 Siti Mas √ √ √ √ √ √ √
Indah
50 Muhammad √ √ √ √ √ √ √
Fatoni
51 Etika √ √ √ √ √ √ √
Kurniawan
52 Suhardi √ √ √ √ √ √ √
53 Bagus √ √ √ √ √ √ √
Winarno
54 Aulia Dwi C √ √ √ √ √ √ √
55 Heni Utami √ √ √ √ √ √ √
56 Rosidah √ √ √ √ √ √ √
57 Sri Wahyuni √ √ √ √ √ √ √
58 Witri Susanti √ √ √ √ √ √ √
59 Sri Hastuti √ √ √ √ √ √ √
60 Arie √ √ √ √ √ √ √
Anggaeni
61 Devi Novianti √ √ √ √ √ √ √
62 Surani √ √ √ √ √ √ √
63 Rut √ √ √ √ √ √ √
64 Mutiara √ √ √ √ √ √ √
Nanda R
65 Triyono √ √ √ √ √ √ √
66 Trimarwitri √ √ √ √ √ √ √
67 Suwarni √ √ √ √ √ √ √
68 Nining √ √ √ √ √ √ √
69 Surati √ √ √ √ √ √ √
Kudung
70 Dwi Priyono √ √ √ √ √ √ √
71 Deka Arlesta √ √ √ √ √ √ √
72 Yani √ √ √ √ √ √ √
73 Ilvanda √ √ √ √ √ √ √
74 Agung W √ √ √ √ √ √ √
75 Wiwin √ √ √ √ √ √ √
Kurniati
76 Agustina T I √ √ √ √ √ √ √
77 Vima √ √ √ √ √ √ √
78 Diyan √ √ √ √ √ √ √
Fitriyani
79 Donny √ √ √ √ √ √ √
Seftiawan
80 Marsella Alfi √ √ √ √ √ √ √
Yanti
81 Nur Khayati √ √ √ √ √ √ √
82 Qurotol Aini √ √ √ √ √ √ √
83 Aqwina √ √ √ √ √ √ √
Salma
84 Slamet
Widodo
85 Siti √ √ √ √ √ √ √
Rahmadani
86 Agus √ √ √ √ √ √ √
Darmoko
87 Novita √ √ √ √ √ √ √
Andriyani
88 Sukanah √ √ √ √ √ √ √
89 Sunardi √ √ √ √ √ √ √
90 Agus √ √ √ √ √ √ √
Pujantoro
91 Prehono √ √ √ √ √ √ √
92 Kartini Tri √ √ √ √ √ √ √
Palupi
93 Nurul √ √ √ √ √ √ √
Handayani
94 Mita Nur √ √ √ √ √ √ √
Cahyani
95 Wakhid √ √ √ √ √ √ √
Alkhan
96 Humaya Dian √ √ √ √ √ √ √
Marwah A.W
97 Triyani √ √ √ √ √ √ √
98 Fajar Rudy A √ √ √ √ √ √ √
99 Nurul √ √ √ √ √ √ √
Fadillah
100 Puji Nirmala √ √ √ √ √ √ √
Sari
5 4 4 1 1 4 5 5 2 2 4 5 4 2 1 2 5 1 7 4 2 5 1 3 8 1 3 2 2 6 2 4 1 1 1
Jumlah 0 4 0 1 2 1 3 5 1 9 0 3 7 3 1 2 3 6 7 0
Lampira VI : Hasil Observasi

Lampiran III : Panduan Observasi

No. Observasi Hasil


1. Tinggi badan 160 cm
2. Berat badan 55 kg
3. Jenis pekerjaan Tukang Bangunan
4. Sikap saat bekerja Semangat
5. Tempat tinggal Belang kidul, Gladagsari, Boyolali
6. Jumlah keluarga Ibu Sumirah
Suami
Ulfa Yuliana (lulus)

33
Lampiran VII : Daftar Responden Wawancara

No. Nama Responden L/P Usia Pekerjaan Alamat


1. Yatman L 50 Tukang Bangunan Belang kidul , kec
Gladagsari
2. Purnomo L 32 Tukang Bangunan Rejosari,Cepogo
3. Slamet L 60 Tukang Parkir Tukangan, Candi, kec
Ampel
4. Ahmadi L 46 Pedagang keliling Tempel, kec Gladagsari
5. Dodo L 54 Tukang ojek Cagan, Candi kec
Gladagsari
6. Budiyono L 30 Tukang ojek Semampir, Candi, kec
Ampel
7. Wardi L 57 Tukang bangunan Belang tengah, kec
Gladagsari
8. Sukimin L 32 Tukang Parkir Karangnongko,
Candi,kec Ampel
9. Purwanto L 40 Tukang ojek Sidomulyo,
Kembangkuning ,
Cepogo
10. Mustofa L 43 Tukang bangunan Karanggondang,
Penggung, kec Boyolali
11.. Ardiynto L 25 Tukang ojek Dawung,Badran,susuka
n
12. Wiwid Handoko L 35 Tukang ojek Candi,Candi, kec
Ampel
13 Tumin L 67 Tukang sapu pasar Gladagsari, kec
Gladgsari
14. Wagimin L 60 Tukang bangunan Gladagsari, kec
Gladagsari
15. Triyono L 43 Tukang ojek Seboto, Seboto, kec
Gladagsari
16. Parno L 37 Tukang parkir Seboto, Seboto, kec
Gladagsari
17. Kamti L 54 Pedagang keliling Rejoso, Tanduk, kec
Ampel
18. Ratno L 45 Pedagang keliling Daleman, Tanduk, kec
Ampel
19. Kamdi L 49 Pedagang keliling Mitiran, Tanduk, kec
Ampel
20. Mariyanah L 58 Pedagang keliling Rejoso, Tanduk, kec
Ampel
Lampiran VIII: Daftar Responden Kuesioner

No Nama L/P Usia Alamat


1 Dwi Astanto L 31 Sendang , Kel.Urutsewu Kec.Ampel ,
Kab.Byolali
2 Nita P 35 Tukangan, Kel Candi, kec. Ampel, Kab.
Boyolali
3 Catur Indah P 43 Kembang nepen, Kec. Teras, Kab.Boyolali
4 Asriningsih P 29 Karangsari, Kel.Kaligentong, Gladagsari,Kab
boyolali
5 Rahmanto L 53 Pusung, Kec.JBanaran, Kab.Boyolali
6 Sri Amini P 44 Jelok, Kel.Cepogo, Kab.Boyolali
7 FM Theresia Retno K P 49 Tempel, Kel.Gladagsari, Kec.gladagsari,
Kab.Boyolali
8 Indarti P 32 Bendo, Kel.Candi,Kec. Ampel, Kab.
Boyolali
9 Sulistyarini P 45 Karangboyo Rt. 03/03, Mudal, Kab. Boyolali
10 Mochammad Akhsin Khoiri F L 26 Tegalsari, Kel. Kaligentong,
Kec.Gladagsari,
kab.Boyolali
11 Fita Qurniyati P 21 Seboto, Kel.seboto, Kec.Gladagsari,
Kab.Boyolali
12 Joko Sutomo L 49 Kec Klego, Kab. Boyolali
13 Sunarno L 49 Kel.Selondoko, Kec. Ampel, Kab.Boyolali
14 A. Wahyu P 58 Kel.Ngampon, Kec. Ampel, Kab. Boylolali
15 Sri Rohmani P 49 Bakalan, Kel. Tlawong, Kec. Sawit, Kab.
Boyolali
16 Sri Widodo L 32 Sukorame,Kel. Sampetan, Kec. Gladagsari,
Kab. Boyolali
17 Faruq Damar Fattah L 38 Jelok rt 01/03, Kel. Jelok, Kec. Cepogo,
Kab.
Boyolali
18 Annisa Permatasari P 24 Randusari, Kec. Teras, Kab. Boyolali
19 Cahya Dwi N L 42 Dukuhan, Kec. Ampel, Kab. Boyolali
20 Ananda Risma Oktaviani P 27 Kec. Ampel, Kab. Boyolali
21 Erna P 53 Perum Bsa II no.5, Kab. Boyolali
22 Hamamah P 46 Winong Permai Rt.04/06, kec. Winong.
Kab.
Boyolali
23 Mahmudi L 41 Kel. Urutsewu, Kec. Ampel, Kab, Boyolali
24 Wahyu Setiadi L 28 Jetaksari,Kel.Urutsewu, kec. Ampel, Kab.
Boyolali
25 Mei Safitri P 23 Tegalrejo, Kel. Gubug, Kec.Cepogo, Kab.
Boyolali
26 Dwi Lestari P 34 Tugusari,Kel.Candisari, Kec.Gladagsari, Kab.
Boyolai
27 Elsa Sulistyani P 16 Karangduwet, Kel Kembang, Kec. Ampel
28 Ikhsanudin L 25 Tanjung, Guli, Kec.Nogosari, Kab. BoyoLali
29 Suwarto L 52 Getasari, Kel. Gladagsari, Kec. Gladagsari,
Kab.Boyolali
30 Nur Prihatiningsih P 37 Sewengi,Kel.Kembang, Kec.Gladagsari, Kab.
Boyolali
31 Rubiyati P 57 Siling,Kel. Kembangsari,Kec.Musuk,
Kab.Boyolali
32 Handini P 20 Krajankidul, Kec.selo, Kab. Boyolali
33 Jiyan Ilham Pamungkas P 23 Kadang, Kel.Ngadirojo, Kec.Gladagsari,
kab.Boyolali
34 Restu L 30 Kab. Boyolali
35 Bachtiar aji Susanto L 31 Kel.candi, kec.Ampel, Kab. Boyolai
36 Wahyu Fajar NS P 34 Ngampon,Kec.Ampel, Kab. Boyolai
37 Nur’illah Bulan P 29 Banaran, Kec.Boyolali, Kab.boyolali
38 Riris Rirtianti P 15 Pantaran, Kel.Candisari, Kec.Gladagsari,
Kab. Boyolali
39 Nenny Pradanbaru P 48 Kab. Boyolali
40 Gunadi L 46 Kel.Jeruk, Kec.Selo, Kab. Boyolali
41 Suyamti P 41 Rejoso, Kel.Tanduk, Kec.Ampel, Kab.Boyolali
42 Listiyarini P 16 Gondangsari, Kel.Gubug, Kec.cepogo, kab.
Boyolali
43 Firman L 35 Gondangslamet, Kec. Ampel, Kab. Boyolai
44 Jumiati P 21 Guwolelo, Kel.Ngagrong, Kec Ampel, Kab.
Boyolai
45 Anissia Eka saputri P 28 Sidorejo, Kel.Sampetan, Kec. Ampel, Kab.
Boyolali
46 Fitri Maria Ulfa P 45 Belangtengah, kel.Gladagsari, kec.
Gladagsari, Kab. Boyolali
47 Munawaroh P 46 Ngaduman, Kel.kaligentong,
Kec.Gladaagsari, Kab. Boyolali
48 Kun aminah P 44 Kel. Kaligentong, kec. Ampel, Kab. Boyolali
49 Siti Mas Indah P 44 Rejoso tanduk, kec. Ampel, kanb.
Boyolali
50 Muhammad Fatoni L 42 Ngablak,Kel. Gladagsari, Kec. Gladagsari,
Kab. Gladagsari
51 Etika Kurniawan P 45 Gambiran,Kel. Kembang, Kec. Gladagsari,
kab. Boyolali
52 Suhardi L 5 Plambang, Kel. Candi, kec.Ampel,
Kab.Boyolali
52 Hagus Winarno L 45 Randusari, Kec.teras, kab.boyolali
53 Aulia Dwi Cahyani P 21 Kel. Tanduk, Kec. Ampel,Kab.Boyolai
54 Heni Utami P 52 Jatisari, Kec.Sambi, Kab. Boyolali
55 Rosidah P 45 Kel. Urutsewu, Kec. Ampel, Kab. Boyolali
56 Sri Wahyuni P 28 Kembang, Kec. Gladagsari, Kab. Boyolali
57 Witri Susanti P 30 Besuki, Kel.Tanduk, Kec. Ampel,Kab.
Boyolali
58 Sri Hastutik P 35 Kel.Tanduk, Kec. Ampel, kab. Boyolali
59 Arie Anggraeni P 53 Jl.Merapi 22A Boyolali
60 Devi Novianti P 45 Bendo, Kel. Seboto, Kec.Gladagsari,
Kab.
Boyolali
61 Surani P 37 Prigen,Kaligentong,Kec.gladagsari,
Kab.Boyolali
62 Rut P 51 Persada Asri, Kec. Teras, Kab. Boyolali
63 Mutiara Nanda Rista P 22 Gondang,Kel. Candi, kec ampel, Kab.
Boyolali
64 Triyono L 36 Rejoso, tanduk, Kec.Ampel, Kab. Boyolali
65 Tri Marwitri P 41 Sidorejo,Kel. Sampetan, Kec. Gladagsari,
Kab. Boyolali
66 Sumarni P 46 Rejoso,Kel. Tanduk, Kec. Ampel, kab.
Boyolali
67 Nining P 51 Jl. Kates IV No. 3 Boyolali
68 Surati kudung P 44 Kel. Kebonbimo, Kec. Boyolali, Kab.
Boyolali
69 Dwi Priyono L 46 Kel. Jelok Kec. Cepogo, Kab. Boyolali
70 Deka arlesta P 22 Kel. Gubug, Kec, Cepogo, Kab. Boyolali
71 Yani L 46 Kab. Boyolali
72 Ilvanda P 27 Prigen, Kel. Gladagsari, Kec. Gladagsari, Kab.
Boyolali
73 Agung W L 49 Kec. Pulisen, kab. Boyolali
74 Wiwin Kurniawati P 48 Perum aru2 Rt.06/02 Banyusodo, Kab.
Boyolali
75 Agustina T I P 48 JL. Kated no.3 gg. IV Rt. 05/09, kab.
Boyolali
76 Vima P 33 Jlarem, Kec. Gladagsari, Kab. Boyolali
77 Diyan Fitriyani P 31 Banjarejo, kel. Candi, Kec. Ampel, Kab.
Boyolali
78 Donny Seftiawan L 19 Purwosari, Kel. Sampetan, kec. Gladagsari,
Kab. Boyolali
79 Marsela Alfi Yanti P 28 Ledoksari, Kel. Gladagsari, Kec.
Gladagsari,
kab. Boyolali
80 Nur Khayati P 25 Ledok, Kel. Candi, Kec. Ampel, Kab.
Boyolali
81 Qurotul’ Aini P 30 Urutsewu Rt. 02/01, Kel. Urutsewu,
Kec.Ampel, Kab. Boyolali
82 Aqwina Salma P 19 Banyudono, Kab. Boyolali
83 Slamet Widodo L 19 Belangtengah, kec. Gladagsari, Kab.
Boyolali
84 Siti Rahmadani P 26 Sambengan, Kel. Candi, Kec. Ampel,
Kab.
Boyolali
85 Agus Darmoko L 48 Banyudono, Kab. Boyolali
86 Novita Andriyani P 27 Rejosari, Kel. Seboto, Kec. Gladagsari,
Kab.
Boyolali
87 Sukanah L 54 Prampelan,Kel. Kaligentong, Kec.
Gladagsari, Kab. Boyolali
88 Sunardi L 42 Karangsalam, Mudal, Kab. Boyolali
89 Agus Pujantoro L 47 Karang Asem, Kaligentong, Kec.
Gladagsari,
Kab. Boyolali
90 Prehono L 27 Purwosari, Kel. Sampetan, Kec. Gladagsari,
Kab. Boyolali
91 Kartini Tri Palupi P 38 Kab. Boyolali
92 Nurul Handayani P 37 Purwogondo, kel.Sampetan, Kec.
Gladagsari, Kab,. Boyolali
93 Mita Nur Cahyani P 22 Ngemplak, Kel.Kembang, Kec. Gladagsari,
Kab. Boyolali
94 Wakhid Alkhan L 62 Sewengi,Kel. Kembang, Kec. Gladagsari,
Kab. Gladagsari
95 Humaya Dian Marwah Alifia P 20 Ledoksari, Kel. Gladagsari, Gladagsari,
W Kab.
Boyolali
96 Triyani P 23 Sukorame, Kel. Sampetan, Kec.
Gladagsari,
Kab Boyolali
97 Fajar Rudy Alasyari L 31 Salam rejo, Kel. Sampetan, Kec.
Gladagsari,
Kab. Boyolali
98 Nurul Fadhilah P 34 Tegalsari, Kel.Kaligentong, Kec.
Gladagsari,
Kab. Boyolali
99 Luthfiano Setyanto L 21 Soka, Kel.Jlarem,Kec. Gladagsari, Kab.
Boyolali
100 Puji NIrmala Sari P 29 Tegal Rejo, Kel.Gubug, kec. Cepogo, Kab.
Boyolali
Lampiran IX : Dokumentasi Penelitian

Gambar 1: Wawancara bp. Budiyono Gambar 2 : Wawancara bp. Sukimin


Sumber : Dokumentasi Penelitian Sumber : Dokumentasi Penelitian

Gambar 1: Wawancara bp. Tumin Gambar 2 : Wawancara bp. Ahmadi


Sumber : Dokumentasi Penelitian Sumber : Dokumentasi Penelitian
Gambar 1: Wawancara bp. Slamet Gambar 2 : Wawancara bp. Mustofa
Sumber : Dokumentasi Penelitian Sumber : Dokumentasi Penelitian

Gambar 1: Wawancara bp. Wardi Gambar 2 : Wawancara bp. Yatman


Sumber : Dokumentasi Penelitian Sumber : Dokumentasi Penelitian
Gambar 2 : Wawancara bp.
Sumber : Dokumentasi Penelitian
Lampiran X : Surat Tugas Penelitian
Lampiran XI : Biodata Penulis

Biodata Ketua

Nama : Wulan Aryanti

Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 22 Maret 2004

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dk.Seboto, Ds.Seboto, Kec.Gladagsari, Kab.Boyolali

NISN 0044245552

Asal Sekolah : SMA N 1 AMPEL

No. Tlp/Hp 081216155580

Email : wulanaryanti5@gmail.com

Biodata Anggota 1

Nama : Vianni Nifattien Vrisna Putri

Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 4 Juni 2003

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dk.Rejoso, Ds.Tanduk, Kec.Ampel, Kab.Boyolali

NISN 0036826996

Asal Sekolah : SMA N 1 AMPEL

No. Tlp/Hp 081227156182

Email : viannifatien@gmail.com

Biodata Anggota 2

Nama : Arif Purwanto

Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 6 Maret 2004

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Dk.Banjarsari, Ds.Gladagsari, Kec.Gladagsari,

Kab.Boyolali NISN 0049258334

Asal Sekolah : SMA N 1 AMPEL

No. Tlp/Hp 083867743577

Email : arifpurwanto119@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai