Oleh :
1. Wulan Aryanti (NIS.3967)
2. Vianni Nifattien V.P (NIS.3950)
3. Arif Purwanto (NIS.3810)
SMA N 1 AMPEL
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya
tulis yang berjudul “STUDI TENTANG PERILAKU DAN SELF CONTROL, DALAM
MENGHADAPI KERENTANAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID-19 PADA
MASYARAKAT MARGINAL DI BOYOLALI”
Selama menyelesaikan laporan karya tulis ini penulis dibantu oleh beberapa pihak.
Oleh karena itu ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui dampak dari pandemi covid 19 terhadap
masyarakat kaum marginal di Boyolali; 2) Mengkaji bentuk kerentanan sosial yang terjadi
pada masa pandemi covid 19 di Boyolali; 3) Menganalisis bentuk perilaku dan self control
kaum marginal dalam menghadapi kerentanan sosial pada masa pandemi covid 19 di
Boyolali.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Boyolali dengan kurun waktu 8 minggu.
Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, didukung dengan data kuantitatif dengan strategi studi
kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling kepada kaum marginal
sebanyak 20. Random sampling kepada 100 masyarakat Boyolali untuk mengetahui dampak
dari pandemi covid 19. Secara tidak langsung kaum marginal menjadi sumber data primer
dalam penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku literatur, jurnal dan internet.
Pengambilan data dilakukan dengan angket online, wawancara mendalam dan observasi.
Instrumen penelitian berupa panduan observasi, daftar pertanyaan, dan kamera. Validitas data
dengan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Analisa data dengan teknik analisis
interaktif meliputi reduksi data, sajian dan simpulan.
Hasil penelitian 1) dampak yang ditimbulkan dari pandemi covid-19 di Boyolali yakni :
dilihat dari ekonomi masyarakat kaum marginal semakin terpuruk. Hal ini dapat dilihat dari
penghasilan yang didapat kaum marginal menurun. Selain itu, pandem covid 19
menyebabkan interaksi masyarakat menjadi terhambat. Interaksi sesama masyarakat semakin
menjauh sehingga kehidupan sosial masyarakat menjadi susah. 2) bentuk kerentanan sosial
masyarakat marginal meliputi, a) kehilangan pekerjaan. Hal ini dikarenakan banyak
masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang disebabkan kondisi
perekonomian suatu perusahaan menurun akibat interaksi sosial yang dibatasi oleh
pemerintah. b) kemiskinan. Dengan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara tidak
langsung mengakibatkan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat marginal meningkat. c)
ketahanan pangan terganggu. Akibat dari kemiskinan yang meningkat pada masyarakat
marginal menyebabkan ketahana pangan terganggu. Hal ini dibuktikan dengan masyarakat
kaum marginal tidak dapat menyimpan kebutuhan yang akan digunakan untuk masa depan.
3) bentuk perilaku dan self control kaum marginal dalam menghadapi kerentanan sosial
meliputi a) manajemen keuangan. Masyarakat marginal dengan kondisi pandemi covid 19
saat ini harus menghemat pengeluaran. Hal ini ditunjukkan dengan membeli kebutuhan
mendesak seperti kebutuhan pangan. b) kemandirian. Dalam mencukupi kebutuhan pangan
maka, perlu adanya kesadaran dalam masyarakat marginal. Dengan adanya kesadaran
tersebut, secara tidak langsung masyarakat marginal bertekad untuk bekerja. Adapun tekad
dalam memenuhi kebutuhannya dibuktikan dengan kemandirian kaum marginal dalam
membangun usaha mikro, seperti berjualan online pada masa pandemi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Covid-19 atau corona virus disease ini merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh Virus Sars Cov-2. Hingga saat ini penyakit ini masih terus merebak.
Pada Jumat, 13 November 2020 tercatat jumlah total kasus covid-19 di Boyolali telah
mencapai 1.409 kasus dengan jumlah yang meninggal sebesar 59 jiwa.1
Untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut pemerintah melakukan berbagai
kebijakan salah satunya adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang
diharapkan dapat memutus rantai penyebaran covid-19, namun pada kenyataannya
menyebabkan kondisi pekerja informal dengan pemasukan harian seperti tukang ojek,
tukang bangunan,maupun pedagang kaki lima (PKL) menjadi dilema sehingga kebijakan
tersebut secara tidak langsung menyebabkan kerentanan sosial dikehidupan masyarakat
termasuk kaum marginal yang termasuk kelompok prasejahtera. Mengingat masih
merebaknya covid-19 ini menyebabkan masyarakat marginal dalam keadaan semakin
terpuruk.
Salah satu contoh akibat dari kerentanan sosial yang dirasakan kaum marginal yaitu
adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan banyak pegawai yang dirumahkan oleh
beberapa perusahaan, seperti yang terjadi di PT. Sam Kyung Jaya Busana II berlokasi
Ampel. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian untuk mengetahui presepsi
masyarakat marginal dalam menghadapi kerentanan sosial,serta membahas mengenai apa
saja bentuk kerentanan sosial yang timbul dari pandemi covid19. Sehingga dalam
menghadapi kerentanan sosial ditengah pandemi covid-19 diperlukan adanya suatu usaha
perilaku dan self control seperti menghemat pengeluaran.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin dianalisis dalam penelitian ini adalah tentang perilaku dan self
control dalam menghadapi kerentanan sosial masa pandemi covid-19 pada masyarakat
marginal di Boyolali.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apa saja dampak dari pandemi covid-19 terhadap masyarakat kaum marginal di
Boyolali?
2. Bagaimana bentuk kerentanan sosial yang terjadi pada masa pandemi covid-19 di
Boyolali?
3. Bagaimana bentuk perilaku self control kaum marginal dalam menghadapi
kerentanan sosial pada masa pandemi covid-19 di Boyolali?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dampak dari pandemi covid-19 terhadap masyarakat kaum
marginal di Boyolali.
1
2. Untuk mengkaji bentuk kerentanan sosial yang terjadi pada masa pandemi covid-19
di Boyolali.
3. Untuk menganalisis bentuk perilaku dan self control kaum marginal dalam
menghadapi kerentanan sosial pada masa pandemi covid-19 di Boyolali.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perilaku dan self
control dalam menghadapi kerentanan sosial masa pandemi covid-19 pada
masyarakat marginal di Boyolali.
2. Secara Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat mendorong agar masyarakat lebih empati dan
tidak selalu berpikiran negatif terhadap kaum marginal.
BAB II
A. TINJAUAN PUSATA
Masyarakat
COVID-19
1
2
S.Susanto phil. Astrid,pengantar sosiologi dan perubahan sosial,(Jakarta: Raja Garindo Press,1999) hlm 6
Sinaga Dannerius, Sosiologi dan Antropologi, (Klaten: PT.Intan Pariwara, 1988) hlm 143
3
Hasan, M. Zaini, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, 1996) hlm 247
4
Menurut Robert Chambers, terdapat 5 ciri-ciri masyarakat marginal yaitu; a) Kemiskinan itu sendiri; b) Kelemahan
fisik; c) Keterasingan atau kadar isolasi; d) Kerentanan; e) Ketidakberdayaan4. Masyarakat yang tergolong dalam
kategori ini adalah mereka yang berprofesi sebagai pemulung , pedagang asongan, pengemis, dan buruh pekerja
kasar. Suyanto, Konsep Dasar Anak Usia Dini, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005
5
Rachmawaty D, Internet dan Masyarakat Marginal Di Kota Makasar; Stdi Kasus Pemanfaatan Galeri Internet
BPPKI, (Makasar: Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unhas, 2011) hlm 363
6.
2Rothan HA, Byrareddy SN. The epidemiology and pathogenesis of coronavirus disease (COVID-19) outbreak.
Journal of Autoimmunity. Academic Press; 2020. p. 102433.
7
Kemkes.go.id
8.
Indonesian J Cardiol ● Vol. 41,( Issue 2 ● April - June 2020) Hal 61
Kerentanan Sosial
Kerentanan sosial adalah sebagian dari hasil atau dampak kesenjangan sosial yang
dipengaruhi factor-faktor sosial atau bentuk kerentanan yang membahayakan berbagai
kelompok dan yang juga mengatur kemampuan mereka untuk merespon9. Kerentanan
sosial meliputi factor-faktor sosial, ekonomi, politik dan kelembagaan10. Kerentanan
sosial menunjukkan potensi kehilangan pada keadaan manusia, disertai kondisi yang
menyertainya11. Factor kerentanan sosial meliputi modal manusia, pengembangan
masyarakat, infrastruktur publik dan sumber daya milik masyarakat12.
Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak yang menunjukkan tingkah laku seseorang dan
merupakan hasil kombinasi antara pengembangan anatomis, fisiologis dan psikologis13.
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar. Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap orang lain dan
kemudian seseorang tersebut merespon stimulus tersebut 14. Menurut wawan, perilaku
merupakan suatu tindakan yang dapat diamati15. Perilaku adalah kumpulan berbagai
faktor yang saling berinteraksi. Rakhmat menyebutkan bahwa terdapat tiga komponen
yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif 16.
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar17.
9
Cutter, S. L. et al., Social Vulnerability to Environmental Hazards n. (Social Science Quarterly, 2003), hlm 242
10
Ibid, hlm 245
11
Hizbaron, D.R. et al., Tinjauan Kerentanan, Risiko dan Zonasi Rawan Bahaya Rockfall di Kulonprogo,
(Yogyakarta Forum Geografi, 2010), hlm 119-136
12
Lee,Y.J., 2014. Social Vulnerability Indicators As A Sustainable Planning Tool. (Environmental Impact
Assessment Review, 2014) hlm 31-42
13
Fremon E. Kast dan Iames E. Rosenzweig, Organisasi Dan Manajeme, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm 45
14
Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hlm 56
15
A. Wawan & Dewi M, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Cetakan II. (Yogyakarta:
Nuha Medika, 2011) hlm 92
16
Rakhmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.No.40, 2011) hlm 224
17
Notoatmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2003) hlm 67
Pengendalian Diri
18
19
Acocella, J. F, Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan, (Semarang IKIP Press, 1990) hlm 78
Ghufron, Nur dan Rini Risnawati. Teori-Teori Psikologi, (Jakarta: Ar-Ruzz Media 2011) hlm 105
20
Pengendalian diri dengan sebutan control person memiliki 3 aspek meliputi kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan
kontrol keputusan,
21
Ghufron, M Nur & Rini Risnawati, Teori-teori Psikologi,(Yogyakarta: Ar-Ruz Media), hlm 22
22
Goleman D., Emotional Intelligence: Kecerdasan emosional, mengapa EI lebih penting daripada IQ, (Jakarta: P.T
Gramedia Pustaka Utama, 1999) hlm 278
B. KERANGKA PIKIR
Bedasarkan uraian teori atau konsep-konsep diatas, maka di buatlah alur pikir penelitian
ini, sebagai beikut :
Pandemi C-19
Kaum
• Kehilangan
Marginal
pekerjaan
• Manajemen
• Kemiskinan keuangan
• Tukang sapu pasar
• Ketahanan pangan • Kemandirian
• Tukang bangunan
terganggu
• Tukang ojek
• Pedagang keliling Perilaku dan
Kerentanan pengendalian diri
• Tukang parkir
sosial
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
23.
Sevilla,Consuelo G. et, al, Research Metothds, (Vuezon City : Rex Printing, Company, 2007) hlm 182
G. Instrumen Penelitian
1. Pedoman wawancara
2. Angket online
3. Panduan observasi
4. Kamera
H. Validitas Data
Agar data yang diperoleh di lapanagan terjamin kebenaranya maka penelitian ini
menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan analisis model interaktif. Dalam
proses analisis interaktif terdapat tiga komponen utama yaitu reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Sedangkan data yang berupa angket maka
analisis yang digunakan adalah dengan cara membandingkan hasil angket. Presentase
terbesar dianggap paling berpengaruh.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Latar
Kota Boyolali terdiri atas 19 (sembilan belas) kecamatan, antara lain Kecamatan
Selo, Ampel, Cepogo, Musuk, Boyolal, Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Sambi,
Ngemplak, Nogosari, Simo, Karanggede, Klego, Andong, Kemusu, Wonosegoro, dan
Juwangi24.
Boyolali memiliki cukup banyak masyarakat marginal. Kota yang dapat
menjamin setiap masyarakat marginal memperoleh selayaknya hak sebagai warga kota.
Baik hak pendidikan, kesehatan, mendapat perlindungan, pekerjaan yang layak, maupun
penghasilan yang cukup. Karena masa pandemi ini fokus penelitian berada di kecamatan
Ampel,Gladagsari, dan sekitarnya. Di wilayah tersebut terdapat beberapa masyarakat
kaum marginal seperti, tukang sapu pasar, pedagang keliling, tukang ojek, dan tukang
bangunan.
B. Sajian Data
1) Dampak Pandemi
a) Ekonomi Terpuruk
Dimasa pandemi Covid -19 saat ini,banyak warga masyarakat yang terdampak
khususnya disegi ekonomi. Penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat setiap
harinya dapat dikatakan sebagai situasi kerentanan sosial karena telah
menimbulkan dampak bagi masyarakat. Bisa kita ketahui dari banyaknya
karyawan pabrik yang mengalami PHK di perusahaan PT. Sam Kyung Jaya
Busana II. Selain itu penghasilan masyarakat yang menurun akibat dari
Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) yang bertujuan untuk memutus mata
rantai penyebaran virus Covid-19. Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui
bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan dampak negatif yang begitu parah bagi
kehidupan manusia.hal ini dapat diketahui dari diagram dibawah :
4
24
bps.go.id
Kerentanan Sosial
Masyarakat
Akibat dari Virus Covid-19
Sang
di Boyolali
4 2
% at
%
setuju
42 Setuju
52 %
Ragu-
% ragu
25
Responden tanggal 13 November 2020 dari Ibu Anissia Eka Saputri
10
menjadi terganggu. Hal ini dapat diketahui pada diagram dibawah ini :
Terganggunya Interaksi
Antar
3 Masyarakat
2
% % Sangat
setuju
Setuju
37
% ragu-ragu
58 Tidak setuju
%
Sangat
setuju
Gambar 3: Diagram Terganggunya Interaksi Antar Masyarakat Akibat Covid-19
Sumber :Data Primer Penelitian
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebanyak 95% setuju bahwa Pandemi
Covid-19 saat ini menyebabkan terganggunya interaksi antar masyarakat.hal ini
berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Masyarakat dituntut untuk hidup
new normal dengan kebijakan protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah,
denan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Seperti halnya
yang Ibu Sri Rohmani (49 th)26 :
“Mengurangi keakraban,Krn kita hrs selalu jaga jarak supaya terhindar dari
Covid-19”
Sama dengan ungkapan Ibu Hamamah 27:
“Yang biasanya jika berhubungan dg masyarakat bisa memakai betbagai cara,
sekarang lebih diutamakan bersosialisasi lewat sosmed”.
Dari hasil wawancara diatas ternyata dapat disimpulkan bahwa interaksi terhadap
sesama terganggu akibat Pandemi Virus Covid-19 salah satunya menjaga jarak
antar masyarakat.
2) Bentuk Kerentanan Sosial
a) Kehilangan Pekerjaan
Masa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pekerjaan. Banyaknya
pengangguran yang disebabkan oleh Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini
mengakibatkan masyarakat kaum marginal meningkat. Hal tersebut dapat dilihat
seperti pada diagram dibawah ini:
6
26
Responden tanggal 13 November 2020 dari Ibu Sri Rohmani
27
Responden tanggal 14 November 2020 dari Ibu Hamamah
Gambar 4: Diagram Meningkatnya Korban PHK Akibat Pandemi Covid-19 7
Sumber : Data Primer Penelitian
Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 88% masyarakat
setuju dengan adanya Covid-19 adalah penyebab banyaknya korban PHK
dimasyarakat semakin meningkat. Perusahaan yang saat ini gulung tikar,
berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal tersebut dilakukan
untuk memperbaiki keuangan perusahaan agar tidak mengalami kebangkrutan..
Berikut ini ungkapan dari Bapak Dwi Astanto (31 th)28:
Selain itu, keuangan perusahaan juga semakin menipis karena barang yang di
produksi semakin menurun hal ini menyebabkan perusahaan tidak memiliki
cukup uang untuk memberi upah karyawannya. Hal trsebut juga diperkuat dengan
ungapan Ibu Tri Marwitri (41 th)29:
“Karena tingkat ekonomi yang dibutuhkan untuk mengupahi karyawan juga
semakin menipis. Pendapatan pabrik atau tempat kerja orang tersebut berkurang
karena banyak barang-barang yang mereka produksi menurun pembeliannya.”
Begitu pula yang diunkapkan oleh Bapak Hagus Winarno (49 th)30:
“menurunnya permintaan dan pembatasan pemasaran untuk mengurangi resiko
penyebaran Covid-19 berdampak turunnya omset hasil produksi, untuk
mengurangi beban biaya produksi banyak perusahaan mengurang jumlah
karyawan.”
28
Responden tanggal 14 November 2020 dari Bapak Dwi Astanto
29
Responden tanggal 14 November 2020 dari Ibu Tri Mawitri
30
Responden tanggal 14 Noveber 2020 dari Bapak Hagus Winarno
Dari data diatas dapat diketahui bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak pada
pekerjaan yaitu banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Salah satunya
adalah banyak sekali masyarakat yang bekerja di suatu perusahaan yang terkena
PHK yang mengakibatkan masyarakat tersebut kehilangan pekerjaannya dan
menjadi pengangguran.
b) Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu ketidakmampuan seseorang dalam mencukupi
kebutuhan pokok hidupnya. Saat ini kemiskinan merajalela di mana-mana.
Keadaan tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah sulitnya dalam
mencari pekerjaan, terbatasnya lapangan kerja maupun modal, dan penghasilan
yang menurun. Apalagi saat pandemi Covid-19 saat ini angka kemiskinan menjadi
semakin meningkat. Hal tersebut dapat diketahui pada diagram dibawah ini :
8
6% Sangat setuju
8
% 26
% Setuju Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak
60 setuju
%
31
Responen tanggal 14 November 2020 dari Ibu Sulasih
dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Pengangguran yang semakin
meningkat mengakibatkan tingkat kemiskinan juga semakin meningkat.
c) Ketahanan Pangan Terganggu
Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer setiap manusia yang harus
dipenuhi setiap hari. Ketersediaan pangan perlu disiapkan untuk kebutuhan masa
depan. Sedangkan pada masa pandemi ini menyebabkan masyarakat tidak dapat
menyimpan kebutuhan pangan untuk masa depan. Hal tersebut dapat diketahui
dari diagram dibawah ini :
9
32
Responden tanggal 13 November 2020 dari Ananda Risma Oktaviani
33
Responden tanggal 14 November 2020 dari Ibu Anissia Eka Saputri
Dari data diatas dapat diketahui bahwa terkadang dalam memenuhi pangan untuk
hari ini tidak cukup. Namun, keadaan tersebut juga tergantung dari nilai ekonomi
mereka. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Vima (33 th)34:
“Tergantung dari nilai ekonomi mereka. Untuk kalangan menengah keatas
mungkin mereka masih bisa punya cadangan untuk kebutuhan pangan di masa
depan. Sedangkan untuk kalangan menengah kebawah biasanya kebutuhan
pangan bagi mereka yang penting cukup, istilahnya untuk dimakan hari ini dan
untuk besok. Mereka sudah merasa bersyukur dan itu sudah trjadi sejak sebelum
masa pandemic covid-19.”
10
Dari data diatas dapat diketahui bahwa ada masyarakat yang berpendapat bahwa
untuk menyimpan bahan pangan di masa pandemi Covid-19 ini tergantung tingkat
ekonomi masyarakat tersebut. Namun ada juga yang berpendapat bahwa di masa
pandemi Covid-19 ini memang sulit untuk menyimpan pangan untuk masa depan.
3) Perilaku dan self control kaum marginal
a) Management Keuangan
Situasi covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap keuangan masyarakat marginal,
sehingga menuntut masyarakat marginal untuk berusaha mengelola keuangan
dalam mengadapi kerentanan sosial. Hal berikut dapat diketahui dari diagram
dibawah ini :
Setuju Ragu-ragu
45
Tidak setuju
53 %
% Sangat tidak
setuju
34
Responden tanggal 13 November 2020 dari Ibu Vima
Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 98% masyarakat
setuju untuk bisa mengelola keuangan, masyarakat marginal saat ini harus pintar-
pintar dalam menggunakan uang, dalam kondisi pandemi saat ini sulit untuk
mendapatkan pekerjaan, sektor perindustrianpun juga menurun, sedangkan
kebutuhan masyarakat marginal meningkat. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh
ibu Ilvanda (37 th) 35:
“Dengan tatanan kehidupan baru yang diubah karena adanya covid-19, kita
harus pintar dalam mengelola keuangan agar dapat hidup dengan keadaan yang
seperti biasanya, menginggat kondisi yang seperti ini susah mencari uang dan
PHK dimana-mana maka kita harus pintar-pintar mencari strategis agar dapat
bertahan hidup salah satunya yaitu mengelola keuangan diri sendiri maupun
keluarga”
11
Dari responden diatas bisa diketahui bahwa usaha untuk mengelola keuangan
dapat dijadikan untuk bertahan hidup dalam menghadapi kerentanan sosial dimasa
pandemi covid-19.
b) Kemandirian
Dalam mewujudkan kemandirian masyarakat dalam mencukupi kebutuhan hidup
perlu adanya kesadaran dalam masyarakat marginal. Covid-19 menuntut untuk
berperilaku mandiri dalam mencukupi kebutuhan hiduphal tersebut dapat dilihat
pada diagram dibawah ini :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Presepsi Masyarakat
Dampak dari pandemi Bentuk kerentanan sosial dimasa pademi Bentuk perilaku & self control dalam
No. menghadapi kerentanan social
Nama Soal 1 Soal 2 Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 1 Soal 2
A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E
1 Dwi Astanto √ √ √ √ √ √ √
2 Nita √ √ √ √ √ √ √
3 Catur Indah √ √ √ √ √ √ √
4 Asriningsih √ √ √ √ √ √ √
5 Rahmanto √ √ √ √ √ √ √
6 Sri Amini √ √ √ √ √ √ √
7 FM Theresia √ √ √ √ √ √ √
Retno K
8 Indarti √ √ √ √ √ √ √
9 Sulistyarini √ √ √ √ √ √ √
10 Mochammad √ √ √ √ √ √ √
Aksin Khoiri F
11 Fita Qurniyati √ √ √ √ √ √ √
12 Joko Sutomo √ √ √ √ √ √ √
13 Sunarno √ √ √ √ √ √ √
14 A.Wahyu √ √ √ √ √ √ √
15 Sri Rohmani √ √ √ √ √ √ √
16 Sri Widodo √ √ √ √ √ √ √
17 Faruq Damar √ √ √ √ √ √ √
Fattah
18 Annisa √ √ √ √ √ √ √
Permatasari
19 Cahya Dwi N √ √ √ √ √ √ √
20 Ananda √ √ √ √ √ √ √
Risma O
21 Erna √ √ √ √ √ √ √
22 Hamamah √ √ √ √ √ √ √
28
23 Mahmudi √ √ √ √ √ √ √
24 Wahyu √ √ √ √ √ √ √
setiadi
25 Mei Safitri √ √ √ √ √ √ √
26 Dwi Lestari √ √ √ √ √ √ √
27 Elsa √ √ √ √ √ √ √
Sulistiyani
28 Ikhsanudin √ √ √ √ √ √ √
29 Suwarto √ √ √ √ √ √ √
30 Nur √ √ √ √ √ √ √
Prihatiningsih
31 Rubiyati √ √ √ √ √ √ √
32 Handini √ √ √ √ √ √ √
33 Jiyan Ihlam √ √ √ √ √ √ √
Pamungkas
34 Resu √ √ √ √ √ √ √
35 Bachtiar √ √ √ √ √ √ √
Bayu S
36 Wahyu Fajar √ √ √ √ √ √ √
S
37 Nur’illah √ √ √ √ √ √ √
Bulan
38 Riris √ √ √ √ √ √ √
Ristiyanti
39 Nenny √ √ √ √ √ √ √
Pradanbaru
40 Gunadi √ √ √ √ √ √ √
41 Suyamti √ √ √ √ √ √ √
42 Listyarini √ √ √ √ √ √ √
43 Firman √ √ √ √ √ √ √
44 Jumiati √ √ √ √ √ √ √
45 Annisia Eka S √ √ √ √ √ √ √
46 Fitri Maria √ √ √ √ √ √ √
Ulfa
47 Munawaroh √ √ √ √ √ √ √
48 Kun Aminah √ √ √ √ √ √ √
49 Siti Mas √ √ √ √ √ √ √
Indah
50 Muhammad √ √ √ √ √ √ √
Fatoni
51 Etika √ √ √ √ √ √ √
Kurniawan
52 Suhardi √ √ √ √ √ √ √
53 Bagus √ √ √ √ √ √ √
Winarno
54 Aulia Dwi C √ √ √ √ √ √ √
55 Heni Utami √ √ √ √ √ √ √
56 Rosidah √ √ √ √ √ √ √
57 Sri Wahyuni √ √ √ √ √ √ √
58 Witri Susanti √ √ √ √ √ √ √
59 Sri Hastuti √ √ √ √ √ √ √
60 Arie √ √ √ √ √ √ √
Anggaeni
61 Devi Novianti √ √ √ √ √ √ √
62 Surani √ √ √ √ √ √ √
63 Rut √ √ √ √ √ √ √
64 Mutiara √ √ √ √ √ √ √
Nanda R
65 Triyono √ √ √ √ √ √ √
66 Trimarwitri √ √ √ √ √ √ √
67 Suwarni √ √ √ √ √ √ √
68 Nining √ √ √ √ √ √ √
69 Surati √ √ √ √ √ √ √
Kudung
70 Dwi Priyono √ √ √ √ √ √ √
71 Deka Arlesta √ √ √ √ √ √ √
72 Yani √ √ √ √ √ √ √
73 Ilvanda √ √ √ √ √ √ √
74 Agung W √ √ √ √ √ √ √
75 Wiwin √ √ √ √ √ √ √
Kurniati
76 Agustina T I √ √ √ √ √ √ √
77 Vima √ √ √ √ √ √ √
78 Diyan √ √ √ √ √ √ √
Fitriyani
79 Donny √ √ √ √ √ √ √
Seftiawan
80 Marsella Alfi √ √ √ √ √ √ √
Yanti
81 Nur Khayati √ √ √ √ √ √ √
82 Qurotol Aini √ √ √ √ √ √ √
83 Aqwina √ √ √ √ √ √ √
Salma
84 Slamet
Widodo
85 Siti √ √ √ √ √ √ √
Rahmadani
86 Agus √ √ √ √ √ √ √
Darmoko
87 Novita √ √ √ √ √ √ √
Andriyani
88 Sukanah √ √ √ √ √ √ √
89 Sunardi √ √ √ √ √ √ √
90 Agus √ √ √ √ √ √ √
Pujantoro
91 Prehono √ √ √ √ √ √ √
92 Kartini Tri √ √ √ √ √ √ √
Palupi
93 Nurul √ √ √ √ √ √ √
Handayani
94 Mita Nur √ √ √ √ √ √ √
Cahyani
95 Wakhid √ √ √ √ √ √ √
Alkhan
96 Humaya Dian √ √ √ √ √ √ √
Marwah A.W
97 Triyani √ √ √ √ √ √ √
98 Fajar Rudy A √ √ √ √ √ √ √
99 Nurul √ √ √ √ √ √ √
Fadillah
100 Puji Nirmala √ √ √ √ √ √ √
Sari
5 4 4 1 1 4 5 5 2 2 4 5 4 2 1 2 5 1 7 4 2 5 1 3 8 1 3 2 2 6 2 4 1 1 1
Jumlah 0 4 0 1 2 1 3 5 1 9 0 3 7 3 1 2 3 6 7 0
Lampira VI : Hasil Observasi
33
Lampiran VII : Daftar Responden Wawancara
Biodata Ketua
NISN 0044245552
Email : wulanaryanti5@gmail.com
Biodata Anggota 1
NISN 0036826996
Email : viannifatien@gmail.com
Biodata Anggota 2
Email : arifpurwanto119@gmail.com