Anda di halaman 1dari 8

JURNAL ISSN Cetak: 1693-7287 | ISSN Daring:

........
KEWARGENEGARAAN Volume ......., Nomor..., Bulan

Alamat Redaksi
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Gedung 36 Universitas Negeri Medan, Jln. Willem Iskandar, Pasar V, Medan, Kode Pos 20221
Telp. (061) 6625973, 6613276, 6618754, 6613365, Fax. (061) 6614002
Email: kewarganegaraan@unimed.ac.id | Laman: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jk
JURNAL
KEWARGENEGARAAN

“IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN DI


DESA PUSUK 1 KECAMATAN PARLILITAN”
Englin Sianturi1, Nabilah Filza Toiba2 , Nurika Kholila Pohan3, Yemima Simarmata.
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri
Medan
englinsianturi312@gmail.com, yemimaputri1234@gmail.com,

nfilzatoiba@gmail.com,rikapohan44@gmail.com

Abstrak
Kebijakan Pemerintah merupakan suatu rangkaian atau konsep yang dibuat oleh pemerintah
dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang ada dalam lingkungan masyarakat. atau
secara sederhananya kebijkan pemerintah ini merupakan suatu keputusan yang dibuat untuk
menyelesaikan masalah yang ada dalam masyarakat. penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan terkait pengertian kebijakan, contoh kebijakan, serta
permasalah dalam melaksanakan kebijakan yang dibuat pemerintah tersebut. adapun salah
satu contoh kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang kami bahas dalam jurnal ini
yaitu kebijakan pemerintah dalam bidang pertanian.Berdasarkan penelitian yang telah
peneliti lakukan di desa Pusuk 1Kecamatan Parlilitan, khususnya dalam bidang Pertanian
peneliti menemukan suatu permasalahan, yaitu tidak meratanya pembagian bibit unggul
sehingga mengakibatkan banyaknya masyarakat yanng tidak terima akan kebijakan
pemerintah tersebut.
Kata kunci: Kebijakan Pemerintah, pertanian, Ketimpangan

PENDAHULUAN
Kebijakan publik merupakan suatu aktivitas yang dilakukan pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Hogwood dan Gunn, seperti dikutip Parsons (2005:15)
menyebutkan 10 penggunaan istilah kebijakan, yaitu sebagai label untuk sebuah bidang aktivitas,
sebagai ekspresi tujuan umum atau aktivitas negara yang diharapkan, sebagai proposal spesifik,
sebagai keputusan pemerintah, sebagai otorisasi formal, sebagai sebuah program, sebagai output,
sebagai hasil (outcome), sebagai teori atau model, dan sebagai sebuah proses. Makna modern
dari gagasan kebijakan dalam bahasa Inggris adalah seperangkat aksi atau rencana yang
mengandung tujuan politik(Handoyo, 2012).
Anderson (dalam Hill and Hupe 2002) memahami kebijakan sebagai serangkaian tindakan
yang dilakukan oleh aktor atau sejumlah aktor berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
Kebijakan berkaitan dengan tindakan. Sebagaimana diungkapkan Suskind, seorang penulis yang
dekat dengan pejabat gedung putih masa George W. Bush, “ketika kita melakukan tindakan
berarti kita telah membuat suatu realitas dan ketika kita membuat tindakan baru, maka kita juga
membuat realitas baru” (Fischer et al (ed). 2007).
Kebijakan memiliki arti umum dan spesifik. Dalam arti umum, kebijakan menunjuk pada
jaringan keputusan atau sejumlah tindakan yang memberikan arah, koherensi, dan kontinuitas.
Dalam kaitan ini, Greer and Paul Hoggett (1999) memaknai kebijakan sebagai sejumlah tindakan
atau bukan tindakan yang lebih dari sekadar keputusan spesifik. Dalam arti spesifik, ide
kebijakan berkaitan dengan cara atau alat (means) dan tujuan (ends), dengan fokus pada seleksi
tujuan dan sarana untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwasannya
kebijakan publik atau kebijakan pemerintah merupakan suatu rangkaian atau konsep yang dibuat oleh
pemerintah dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang ada dalam lingkungan masyarakat. atau
secara sederhananya kebijakan pemerintah ini merupakan suatu keputusan yang dibuat untuk
menyelesaikan masalah yang ada dalam masyarakat.
kita ketahui Negara Indonesia sendiri merupakan negara Maritim, sebagai negara maritim,
Indonesia mempunyai keunikan yang berpotensi sebagai modal kesejahterahan rakyat jika dikelola
dengan baik(A.kadar, 2015). selain dikenal sebagai negara maritim, indonesia juga dijuluki sebagai
negara agraris, karena sebagaian besar penduduk Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani.
bagi Indonesia, apapun tantangannya, strategi pembangunan pertanian dapat dikatakan berhasil apabila
mampu berkontribusi pada peningkatan kesejahterahan masyarakat, sehingga tidak semata berorientasi
pada peningkatan produksi fisik sekian macam komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan. (Bustanul
Arifin).
pembangunan pertanian bila dilihat dari segi potensinya adalah sesuatu yang sangat luar biasa
karena dari hasil pertanian manusia bisa bertahan hidup. namun yang menjadi persoalan yang kita hadapi
adalah kurangnya perhatian perintah dalam pengelolaan kebijakan yang telah dibuat. penduduk Indonesia
lebih dari 50 persen bekerja pada sektor pertanian, tetapi kehidupan para petani masih hidup dibawah
tekanan kemiskinan. realitas sosial sangat memiriskan kehidupan para petani dimana mereka harus
menunggu musim panen tiba selama berbulan-bulan dalam proses panen mereka harus mengorbankan
banyak waktu, tenaga, dan materi sehingga mereka bisa memanen hasil pertanian mereka dan terkadang
mereka harus menghadapi kegagalan jika musim atau hama tidak bersahabat.

METODE PENELITIAN
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati secara holistik atau utuh (Bogdan & Taylor Dalam
Moleong 2004:4).
Menurut Usman & Setiady metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang diuraikan
dengan kata-kata menurut pendapat informan dan partisipan, apa adanya sesuai dengan
pertanyaan penelitianya, kemudian di analisis pula dengan kata-kata apa ang melatarbelakangi
informan berperilaku ( berfikir, berperasaan, dan bertindak ) seperti itu kemudian direduksi,
ditriangulasi, disimpulkan,dan di verifikasi (Usman & Setiady, 2008).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara Menurut
sugiyono (2016:231), wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam

2 JURNAL KEWARGANEGARAAN
penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Desa, masyarakat desa Pusuk 1
Kecamatan Parlilitan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kebijakan Pemerintah
Kebijakan publik merupakan suatu aktivitas yang dilakukan pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Hogwood dan Gunn, seperti dikutip Parsons (2005:15)
menyebutkan 10 penggunaan istilah kebijakan, yaitu sebagai label untuk sebuah bidang aktivitas,
sebagai ekspresi tujuan umum atau aktivitas negara yang diharapkan, sebagai proposal spesifik,
sebagai keputusan pemerintah, sebagai otorisasi formal, sebagai sebuah program, sebagai output,
sebagai hasil (outcome), sebagai teori atau model, dan sebagai sebuah proses. Makna modern
dari gagasan kebijakan dalam bahasa Inggris adalah seperangkat aksi atau rencana yang
mengandung tujuan politik(Handoyo, 2012).
Anderson (dalam Hill and Hupe 2002) memahami kebijakan sebagai serangkaian tindakan
yang dilakukan oleh aktor atau sejumlah aktor berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
Kebijakan berkaitan dengan tindakan. Sebagaimana diungkapkan Suskind, seorang penulis yang
dekat dengan pejabat gedung putih masa George W. Bush, “ketika kita melakukan tindakan
berarti kita telah membuat suatu realitas dan ketika kita membuat tindakan baru, maka kita juga
membuat realitas baru” (Fischer et al (ed). 2007).
Kebijakan memiliki arti umum dan spesifik. Dalam arti umum, kebijakan menunjuk pada
jaringan keputusan atau sejumlah tindakan yang memberikan arah, koherensi, dan kontinuitas.
Dalam kaitan ini, Greer and Paul Hoggett (1999) memaknai kebijakan sebagai sejumlah tindakan
atau bukan tindakan yang lebih dari sekadar keputusan spesifik. Dalam arti spesifik, ide
kebijakan berkaitan dengan cara atau alat (means) dan tujuan (ends), dengan fokus pada seleksi
tujuan dan sarana untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Pertanian
Berdasarkan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 peran pemerintah yaitu melindungi
segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahterahan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. memberikan arti
bahwa pemerintah mempunyai peran sentral dalam pembangunan nasional dalam kesejahterahan
rakyat.
Melihat kondisi massyakat indonesia yang sebagian besar adalah masyarakat agraris
maka sumbangsi yang berpotensi besar dalam Pembangunan Nasional adalah bidang pertanian,
ditunjukkan oleh sebagian besar pendapatan mereka berasal dari produk pertanian seperti
tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. kenyatan yang harus diakui
bahwa sektor pertanian di indonesia sebagian besar dibangun oleh petani dengan skal usaha yang
relatif kecil.
Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, cara yang banyak di pilih adalah
melalui perubahan dan pembaruan dalam sistem usaha tani. sistem yang sering dilakukan untuk
perubahan pertanian adalah memperkenalkan teknologi baru, cara kerja baru dan ide-ide baru di
bidang pertanian(Ahmar, 2016).
Ketimpangan
Menurut Kamus Besar Indonesia ( KBBI), ketimpangan diartikan sebagai
ketidakseimbangan, perbedaan, jurang pemisah, yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
keseriusan pemerintah dalam membangun sektor pertanian sama halnya dengan membangun
ekonomi dan sumber daya manusia yanng bekerja di sektor pertanian karena lebih dari setengah
jumlah penduduk Indonesia yang bekerja disektor Pertanian, maka suatu keharusan bagi
pemerintah untuk mengarahkan kebijakan pembangunan di sektor tersebut. melihat dari kondisi
seperti ini menggambarkan sebuah realitas bahwa Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah
ruah bukanlah sebuah jaminan untuk bisa hidup sejahterah, namun banyak hal yangn menjadi
faktor untuk membangun sebuah bangsa yang maju salah satunya yakni pemerintah yang kuat
dan bersih dalam hal ini pemerintah memiliki kemampuan untuk membangun visi misi yangn
berorientasi pada rakyat dimana setiap kebijakan harus benar-benar memihak kepada
masyarakat(Muda, 2017).
Di Desa Pusuk 1 sendiri terdapat kebijakan yang dibuat oleh Kepala Desa, dimana
kebijakan tersebut yaitu pembagian bibit unggul kepadat msyarakat desa yangn mengikuti atau
tergolong kedalam Kelompok Tani. Kelompok Tani ini merupakan beberapa orang petani yang
menghimpun diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan, motif, dan
minat. jadi dalam kelompok tani ini masyarakat yang ikut di dalamnya diberikan tugas dari
pemerintah untuk bertani seperti biasa misalnya menanam jagung. setelah menanam jagung
tersebut di kerjakan secara berkelompok, oleh kelompok tani tersebut, masyarakat yang tadinya
ikut di dalam kelompok tani itu sudah bisa melakukan atau bertani di ladangnya masing-masing.
adapun buah/ atau hasil dari kelompok tani ini yaitu pemerintah berinisyatif untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat Desa Pusuk 1 dengan pembagian bibit unggul. adapun bibit unggul
yang dibagikan yaitu bibit unggul cabai, dan jangung. bukan hanya bibit / benih saja yang
diberikan tetapi pupuk beserta obat-obatannya juga diberikan. artinya masyakat desa diberikan
modal untuk melakukan kegiatan pertanian. adapun tujuan daripada pemerintah membuat
kebijakan tersebut yaitu untuk meningkatkan kemakmuran taraf hidup masyarakat desa Pusuk 1.
namun sebelum pemerintah membagikan bibit unggul tersebut kepada masyarakat, pengurus
desa terlebih dahulu mendata luas tanah masyarakat, agar pemerintah mengetahui seberapa
anggaran biaya yang dibutuhkan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan suatu
permasalahan yaitu ketimpangan implementasi kebijakan dalam bidang Pertanian yang di buat
oleh pemerintah. misalnya dalam pembagian bibit unggul pada masyarakat desa Pusuk 1.
dimana realitanya sebagain masyarakat desa mendapatkan bibit unggul, namun tidak sesuai
dengan luas tanah yang didata oleh pengurus desa. misalnya luas tanah si A 1 hektar, sedangkan
luas tanah si B 1,5 hektar. nah seharusnya masyarakat yang mendapatkan bibit yang lebih banyak
yaitu si B, namun pada realitanya yang mendapatkan bibit yang lebih banyak adalah si A, jadi
hal tersebut mengakibatkan masyarakat banyak yang tidak terima akan perlakukan dari pengurus
desa terkait pembagian bibit unggul tersebut.
SIMPULAN
Kebijakan Pemerintah merupakan suatu rangkaian atau konsep yang dibuat oleh pemerintah
dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang ada dalam lingkungan masyarakat. atau secara
sederhananya kebijkan pemerintah ini merupakan suatu keputusan yang dibuat untuk menyelesaikan
masalah yang ada dalam masyarakat. maka dari itu arahan dari kebijakan pemerintah diharapkan dapat
membangun pertanian di Indonesia yakni yang ditujukan kepada sektor pembangunan Sumber Daya
Manusia yang berkompeten, yang bekerja di sektor pertanian, adanya jaminan hidup bagi para petani
utamanya seperti jaminan hari tua, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih peneliti berikan kepada berbagai pihak yang sudah membantu
penulisan jurnal ini. Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Julia Ivanna,S.Sos.,M.AP selaku
Dosen Pengampu yang telah Membimbing kami dalam membuat tulisan berupa jurnal. Dan
penulis juga berterimakasih kepada kedua Orang tua yang telah mendukung secara materi dan
doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Jurnal ini. selain itu penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak penyedia referensi yang telah membantu peneliti dalam menulis jurnal
ini. Peneliti berharap semoga Jurnal ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, Penulis memahami bahwa jurnal ini mungkin masih jauh dari
kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun dari pembaca, agar penulis semakin paham dan lebih mengerti dalam membuat
laporan Jurnal dimasa yang akan datang demi terciptanya hasil yang lebih baik lagi.

.
DAFTAR PUSTAKA
A.kadar. (2015). Pengelolaan Kemaritiman Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia.
Jurnal Keamanan Nasional, 1(3), 16.
Ahmar, D. (2016). Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan Petani Padi Di Desa Parumpanai
kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur. Administrasi Publik, 2(2).
Handoyo, E. (2012). Kebijakan Publik (Pertama). Widya Karya.
Muda, R. (2017). Konsep dan Arah Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Pertanian di
Indonesia. Jurnal Triaspolitika, 1(2), 34.

.
JURNAL
KEWARGENEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai