Anda di halaman 1dari 1

Lautan

Kehidupan adalah lautan samudera. Diisi oleh kondisi luar yang berbeda beda.

Kadang langit cerah, terdengar kicau burung bersukacita, ombak tenang, dan diiringi oleh tarian
lumba-lumba.

Kadang langit gelap, awal bergemul, tapi masih terlihat indah cahaya senja di ujung pelipis sang
surya membentuk coretan coretan kuning dan jingga yang memanjakan mata. Asal mula orang-
orang memahami kata sinema.

Tidak jarang pula badai datang menerpa, guntur dan petir bersahutan dengan derai hujan dan
ombak yang berseteru. Seakan tidak mengizinkan satu pun kehadiran lain datang di
pergerumulannya. Hancur untuk mereka yang berani melawan. Yang berani melintasi laut hari ini.

Wadah di lautan samudera.

Kadangkala tidak dinahkodai oleh siapapun jua.

Para awal kapal pemilik nama seakan sirna begitu saja. Menghilang, tidak menanggung-jawabnya.
Atau satu sama lain saling bertengkar menentukan pemegang kemudi pada setiap masanya.
Sehingga kapal berputar-putar tidak jelas ke arah yang tidak dapat ditentukan.

Membuat wadah terombang ambing di lautan yang dinamakan kehidupan.

Malang.

Maka muncul lah, kendalinya.

Dia yang menghentikan keluluhlantahan dan ketidakmampuan awak kapal mengendalikan


wadahnya.

Dia yang memiliki keyakinan di setiap langkahnya, tegap dan mantap pandangannya dalam
menghadapi dunia.

Seraya berkata,

“Aku tidak perduli bila pikiranmu yang tidak fokus itu sedang terbang kemana, juga tidak perduli bila
perasaan yang lemahmu itu tersayat ataupun hancur berkeping seperti apa, pekerjaanmu yang
mudah itu kau anggap sulit seperti apa, lawan didepanmu sekuat apa, kondisimu seburuk apa”

Kontrol atas dirimu, sikap dan cara menyikapi apa yang ada di depanmu, menunjukkan siapa dirimu
yang sebenarnya.

You can act like a man.

Face it, control it, achieve it.”

-Don-

Anda mungkin juga menyukai