Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE – 2

MKDK 4005 / PROFESI KEGURUAN


Nama Tutor : Elan Lesmana S.Pd M.M

Nama Mahasiswa : Noneng Rositawaty


NIM : 857308191

JAWABAN

1- Pendeskripsian Pendekatan pembelajaran terkait masalah utama guru:


Masalah utama guru adalah bagaimana cara melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran yang optimal yang mempunyai arti seorang guru harus memperhatikan dan
mempertimbangkan segala perencanaan pembelajarannya sesuai dengan karakteristik anak
didik yang berbeda – beda, sehingga anak didik tersebut dapat beruntung dan menikmati
suasana pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya.
Di samping itu seorang guru harus dapat menciptakan model dan strategi pembelajaran
yang inovatif yang berpusat pada anak dengan memetakan kebutuhan, minat dan profil
belajarnya, apakah anak didik tersebut mempunyai kecerdasan Audio, visual, ataupun
kinestetik, sehingga guru dapat menjadi motivator ( penggerak ) untuk dapat memanfaatkan
dan mengembangkan potensi dan prestasi anak didik.
Seorang guru juga dapat melakukan Pendekatan pembelajaran melalui :
 Pendekatan pembelajaran perkembangan psikologi kognitif
Pendekatan pembelajaran ini membahas tentang bagaimana perilaku seorang anak
harus dikembangkan ( Penelitian Jean Piaget), menurut Jean piaget pendekatan
pembelajaran ini tidak mementingkan hasil belajar tetapi lebih ke proses belajar,
perilaku belajar yang dipengaruhi oleh internal diri setiap orang yang telah terbangun
ilmu pengetahuan melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan
serta melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Ada 3 fungsi perkembangan kognitif anak dalam proses pembelajaran ini yaitu :
Fungsi pertama :

Asimilasi

Adalah proses pengintegrasian atau penyerapan informasi baru atau pengalaman


baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada dalam pikiran peserta didik.
Contoh : Peserta didik yang sudah mengerti prinsip penjumlahan dan
pengurangan, kemudian guru memberikan pelajaran baru tentang perkalian, maka
terjadi asimilasi antara pengetahuan lama dan pengetahuan baru

Akomodasi

Adalah hasil penyusunan kembali (restructuring) pikiran (mind) sebagai akibat


masuknya pengalaman dan informasi baru (assimilasi)

Ekuilibrasi

Adalah proses keseimbangan untuk menjaga stabilitas mental dalam diri peserta
didik akibat masuknya tahap asimilasi dan akomodasi

Fungsi Kedua :

Pembentukan pengetahuan terjadi berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang


ada dalam pikiran peserta didik.
Fungsi Ketiga :

Tahap-tahap perkembangan intelektual yang mempunyai 4 periode yaitu periode


sensorimotor, periode praoperasional,periode operasi konkret,dan periode operasi
formal.

 Pendekatan belajar Algoritmik-Heuristik ( Algo-Heuristik)

Pendekatan Algoritmik Pendekatan Heuristik

Pendekatan ini menjelaskan Pendekatan ini adalah suatu prinsip


urutan aktivitas untuk mencapai atau pedoman yang dapat
tujuan yang dapat diukur, karena membantu seseorang dalam
diawali dengan mengspesifikasikan mengambil keputusan atau
output-nya untuk mencapai menemukan hal yang baru yang
kemampuan tertentu setelah berorientasi pada peningkatan
diketahui apa yang menjadi tujuan kemampuan berpikir sistematis,
pembelajarannya atau proses diagramatis, dan lateral, serta
pembelajaran untuk pemecahan kemampuan mengubah persepsi
masalah dari tujuan yang hendak yang secara bersambung dan terus
dicapai. menerus sehingga menemukan
konsep yang lebih tepat.

 Pendekatan pembelajaran Konstruktivisme


Pendekatan ini memperhatikan proses bagaimana para siswa membangun ( constructs)
pengetahuan,
Pendekatan seperti ini menempatkan anak yang belajar sebagai subjek yang memiliki
potensi untuk dikembangkan dengan penalarannya sendiri serta siswa belajar karena
pengalamannya sendiri, dan guru hanya membantu siswa untuk menghubungkan apa
yang mereka ketahui dengan yang telah mereka pelajari.

2- Menanggapi kasus Bu Rina dan apa yang akan saya lakukan jika saya adalah Bu Rina serta
membuat skenario pembelajaran nya:

Jika saya sebagai Bu Rina saya akan berkomunikasi dengan baik kepada kepala sekolah dan
kepada orang tua murid yang memaksakan anaknya untuk dapat pintar membaca, berhitung
perkalian, tentang fungsi PAUD sebenarnya yaitu PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) adalah
suatu upaya yang ditujukan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Stimulasi / Rangsangannya tersebut yaitu dengan cara dan media yang menyenangkan, tidak
ada paksaan dan tekanan yang dapat memerdekakan anak belajar mengeksplore banyak hal di
sekelilingnya.
kompetensi inti dan kompetensi dasar pun seperti yang tertera di STTPA ( Standar tingkat
pencapaian perkembangan anak ) Hanya memperkenalkan angka/bilangan 1-10 untuk anak usia
4-5 tahun dan angka /bilangan 10-20 untuk anak usia 5-6 tahun, dan itu pun harus melalui
permainan/symbol/gambar tidak dengan hapalan angka/bilangan dengan penjumlahan ataupun
pengurangan seperti yang dilakukan di jenjang yang lebih tinggi.
Untuk membaca pun guru harus mengetahui masa/usia peka anak, tidak bisa memaksakan
kehendak untuk anak TK pintar membaca lancar.
Masa peka adalah masa yang sangat penting untuk perkembangan anak, anak sudah siap untuk
menerima hal baru dan anak yang bersedia sendiri untuk meminta hal yang baru dia pelajari dan
sebagai guru/ orang dewasa harus mendukung, memfasilitasi dengan alat-alat/ permainan yang
mendukung aktualisasi potensi anak yang muncul.
Jadi ketika anak usia dini dipaksakan untuk bisa membaca, berhitung apalagi perkalian akan
membuat anak menjadi lelah dan penurunan semangat belajar ( Fading out) dan tekanan mental
( Mental Stress )

Skenario pembelajaran yang akan saya buat untuk mengenalkan anak kepada
tulisan/huruf/angka/bilangan adalah :
 Mengadakan pengenalan calistung dengan membuat ragam main edukatif seperti
bermain puzzle angka/huruf, kartu kata/kartu huruf/kartu gambar
 Mengajak anak untuk mengikuti pola garis putus-putus untuk menulis abjad dan angka
 Mengenalkan angka/huruf dengan nyanyian dan gerakan ( Bernyanyi dan menari )
 Mengajak anak untuk melihat buku cerita bergambar untuk mengembangkan kosa kata
nya dan kebiasaan berliterasi mulai dini.
 Membuat ragam main yang membuat anak untuk bernalar kritis dengan membuat
Maze/mencari jejak untuk angka/huruf
 Mengenalkan penjumlahan / pengurangan dengan kegiatan aksi nyata seperti
menghitung banyaknya teman disekolah, ada berapa jeruk yang di miliki sesuai dengan
tema yang dipelajari
 Dsb

3- Taksonomi tujuan pembelajaran menurut saya adalah usaha pengelompokkan yang disusun dan
diurutkan berdasarkan ciri-ciri suatu bidang tertentu dan menjadi salah satu aspek yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, karena segala kegiatan
pembelajaran intinya adalah pada tercapainya tujuan tersebut.
Ada 3 tujuan pembelajaran menurut Benyamin S Bloom (1966) yaitu :
 Domain kognitif
Adalah domain tujuan pembelajaran yang berkenaan dengan proses mental yang
berawal dari tingkat pengetahuan sampai tingkat yang lebih tinggi misalnya evaluasi.
Ketika dijabarkan prosesnya seperti berikut :

Pengetahuan ( Knowledge) Pemahaman ( Comprehension )

Sintesis (syntesis) Analisis (analysis) Penerapan (aplication)

Evaluasi (evaluation)
 Domain afektif
Merupakan fokus dari tujuan pendidikan yang diselenggarakan dilingkungan keluarga,
dan domain afektif ini domain yang memiliki garapan pada pembentukan sikap, nilai-
nilai interest, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial.
Menurut Bloom (1956) ada 5 tingkatan domain dari yang paling sederhana sampai ke
tingkat kompleks, dijabarkan seperti dibawah ini :

Tingkat karakteristik/pembentukan pola


Merupakan tingkat afeksi yang tertinggi, individu sudah memiliki sistem nilai dan
selalu menyesuaikan perilakunya dengan sistem yang dianutnya

Mengorganisasi
Berkaitan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-
beda berdasarkan sistem nilai yang lebih tinggi, contoh : menyadari
pentingnya keselarasan antara hak dan tanggung jawab

Berkeyakinan
Berkaitan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada
diri individu, contoh : Skap ilmiah, percaya terhadap sesuatu dsb

Kawasan Menanggapi
Kegiatan yang menunjuk pada partisifasi aktif dalam
kegiatan tertentu, contoh : menyelesaikan tugas dii
aboratorium dsb
Kawasan menerima
Keinginan untuk memperhatikan suatu rancangan
tertentu contoh : keinginan membaca majalah,
dengar musik
 Domain Psikomotor
Merupakan fokus dari tujuan pendidikan yang diselenggarakan dilingkungan masyarakat
dan lingkungan kerja sehingga keterampilan menjadi titik berat garapan setiap program
pendidikan dilingkungan masyarakat tersebut.
Ada beberapa keterampilan yang menjadi orientasi pendidikan masyarakat, antara lain
yaitu keterampilan produktif, keterampilan tekhnis, keterampilan fisik, keterampilan
sosial, dan keterampilan intelektual.
Simpson (1966) menyebutkan bahwa domain psikomotor meliputi 6 domain , mulai dari
yang paling rendah yaitu persepsi sampai pada tingkat keterampilan tertinggi yaitu
penyesuaian dan keahlian.
Persepsi merupakan proses yang menyangkut masuknya suatu informasi kedalam
pikiran seseorang, ada 7 dimensi-dimensi persepsi, seperti berikut ini:

a) Sensori stimulus, yaitu sensori yang berkaitan dengan stimulus dan


organ tubuh seperti auditori, visual,tactle/ancang-ancang,
taste/rasa, smell/bau, dan kinestetik
b) Seleksi isyarat, yaitu seleksi terhadap isyarat yang harus direspon
peserta didik agar mereka dapat melakukan tugas tertentu
c) Kesiapan, yaitu kesiapan peserta didik unyuk melakukan kegiatan
tertentu, kesiapan ini meliputi kesiapan fisik (physical set), dan
kesiapan mental (mental set)
d) Gerakan terbimbing, yaitu gerakan meniru atau mengikuti model
dengan cara mencoba dan berlatih sampai peserta didik terampil
melakukan gerakan tersebut.
e) Gerakan terbiasa, tyaitu penampilan yang mahir dalam melakukan
gerakan tertentu karena gerakan ini sudah dipelajari secara intensif.
f) Gerakan yang kompleks, yaitu gerakan pada tingkat keterampilan
tertinggi
g) Penyesuaian dan keaslian, yaitu peserta didik sudah sampai pada
tingkat terampil sehingga ia dapat menyesuaikan tindakannya untuk
situasi-situasi yang menuntut persyaratan tertentu.

1 contoh tujuan pembelajaran yang memuat komponen ABCD pada domain kognitif

RPPH Tema Binatang


Subtema: Binatang yang bisa terbang di udara
Topik: Kupu-kupu
Tujuan pembelajaran domain kognitif:
 A ( Audience /peserta didik )
Peserta didik dapat mengetahui dan menganalisa cara kupu-kupu bermetamorfosa
( Telor-ulat- kepompong - kupu-kupu )
 B ( Behaviour/Perilaku)
Mampu dan Dapat menirukan gerakan kupu-kupu terbang melayang-layang dan hinggap di
sebuah bunga
 C ( Condition/Kondisi )
Mampu dan dapat bekerjasama dengan guru/teman sepermainan
Dapat mengikuti aturan dan kesepakatan kelas yang telah dibuat bersama
 D ( Degree/kriteria)
Mampu mengkomunikasikan apa yang telah di pelajari dengan baik
4- Instrumen penilaian sikap untuk menginternalisasi karakter disiplin dalam pembelajaran dapat
melalui :
 Tekhnik observasi ( Daftar cek atau skala penilaian)
Contoh tabel skala penilaian

Pernyataan sikap Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah


- Dapat
Mengikuti
aturan
- Dapat bekerja
sama
- Dapat
memusatkan
perhatian
- dsb






 Tekhnik Penilaian diri ( Skala Likert )
Contoh tabel skala Likert

Pernyataan Sangat Suka Netral Tidak suka Sangat


sikap suka tidak suka
Pernyataan
positif
Pernyataan
Negatif

 Penilaian antar peserta didik ( Anekdot, daftar cek)


 Jurnal ( Deskripsi)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai