OLEH
FUJI ASTUTI
1948402025
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKAN BARU
TAHUN 2021/2022
DAFTAR ISI
BAB I ...............................................................................................................
PENDAHULUAN ...........................................................................................
BAB II .............................................................................................................
BAB V .............................................................................................................
KESIMPULAN.................................................................................................
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan
(nutrient) yang berfungsi sebagai tempat tumbuh mikrobia. Selain untuk menumbuhkan
mikrobia, medium dapat digunakan juga untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat–
sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikrobia (Cahyani, 2014).
Proses inokulasi dilakukan dengan mengambil satu jarum oase suspensi bahan
yang mengandung bakteri dari medium agar miring dan mencelupkannya kedalam 10
ml medium cair, kemudian diinkubasi pada suhu kamar (250C) selama 24 jam sambil
diaduk (wijayati,dkk.2014).
TINJAUAN PUSTAKA
Kerajaan : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus :Salmonella
Spesies : Salmonella typhi
Kingdom : Bacteria
Divisi : Proteobacteria
Classis : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Domain : Bacteria
Kingdom : Eubacteria
Ordo : Eubacteriales
Famili : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus
Komposisi bahan baku dan bahan penunjang untuk membuat media yaitu :
2. Energi : karbohidrat.
4. Indikator : Phenol red, Brom thymol blue, Brom cresol purple, dsb.
1. Transport media
Media ini digunakan untuk mengirim spesimen klinik dari suatu tempat ke
laboratorium, di dalam media ini bakteri yang ada tidak mati dan tidak
berkembang biak. Contohnya, Carry & Blair, Armies, Stuart.
2. Enrichment media
Media ini digunakan untuk memperbanyak/ menumbuhkan bakteri menjadi
lebih banyak. Ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.
Contoh yang bersifat umum : Nutrient Agar, Nutrient Broth, Brain Heart
InfussioN Agar, Brain Heart Infussion Broth, Blood Agar, dsb. Contoh
yang bersifat khusus : air pepton alkalis, Selenit Broth, Telluriet Broth,
Mannitol Salt Broth, dsb.
3. Selective media
Media yang dapat digunakan untuk memilih koloni satu jenis bakteri dari
koloni-koloni yang lain. Sering disebut media isolasi karena dapat digunakan
untuk memisahkan koloni-koloni bakteri yang berbeda. Ada yang bersifat
umum dan ada yang bersifat khusus.
Contoh yang bersifat umum : Blood Agar (untuk Gram negatif dan Gram
positif), MacConkey agar (untuk Gram negatif batang), Eosin Methilen Blue
Agar, dsb. Contoh yang bersifat khusus : TCBS agar, SS agar, Telluriet
agar, Mannitol Salt Agar.
4. Universal media
Media yang dapat ditumbuhi oleh hampir semua jenis bakteri.
Contohnya : Blood Agar, BHI agar, BHI broth, Tryptose Soy Broth, dsb.
5. Identification media
Media untuk identifikasi, menentukan jenis bakteri, biasanya digunakan
beberapa jenis media bersama-sama.
Contohnya : media gula-gula (glukosa, laktosa, maltosa, manitol), Simmon
Citrat itrat agar, TSI agar, urea agar, dsb.
Pembacaan :
METODEOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat
1. Alat : Autoklaf, inkubator, Erlenmeyer, tabung reaksi, cawan petri, hot
plate, jarum ose, rak tabung reaksi, timbangan, lampu spiritus, gelas
ukur.
3.2 Bahan
Bahan : Kultur bakteri Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Staphylococcus
aureus, medium Nutrient Agar, akuades, kapas, kasa, aluminium foil, tisu, kertas
label, etanol 70%.
3.3 Prosedur Kerja
1. Medium NA dibuat sebanyak 250ml dengan cara ditimbang sebanyak 7g
dan dilarutkkan dalam 250ml akuades di dalam Erlenmeyer, lalu
dipanaskan hingga mendidih (lihat cara pembuatan media pada kemasan
masing-masing medium, contohnya untuk NA 28g dalam 1L).
2. Medium dimasukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 10ml
sebanyak 8 tabung, tabung ditutup dengan kapas yang dibungkus
kasa/aluminium foil.
3. Medium di dalam tabung reaksi, medium sisa di dalam Erlenmeyer, dan
cawan petri (8 buah) dimasukkan ke dalam autoklaf dan disterilkan pada
suhu 121oC selama 15 menit.
4. Laminar Air Flow (LAF) dihidupkan, kerja penanaman bakteri dilakukan
di dalam LAF.
5. Medium dikeluarkan dari autoklaf, medium dalam tabung reaksi
didinginkan dalam posisi tabung miring hingga medium padat. Sisa
medium dituangkan sebanyak 20ml ke dalam cawan petri, ditutup, dan
dibiarkan memadat.
6. Kawat ose disterilkan dengan cara dibakar, kemudian didinginkan, lalu
diambil kultur bakteri dengan kawat ose yang steril.
7. Penanaman pada medium miring pada tabung reaksi: kapas penutup
tabung reaksi dibuka dengan cara dijepit dengan kelingking tangan kanan,
mulut tabung reaksi dibakar, kawat ose berisi kultur bakteri digoreskan
pada permukaan medium agar miring secara zig-zag.
8. Mulut tabung reaksi dibakar, ditutup kembali dengan kapas/aluminium
foil.
9. Penanaman pada medium di cawan petri dengan cara goresan sejajar dan
melingkar.
10. Medium yang sudah ditanam bakteri diinkubasi dalam inkubator pada suhu
3536oC selama 24 jam. Pada cawan petri diinkubasi dalam keadaan
terbalik.
11. Kultur bakteri yang sudah diremajakan disimpan di dalam kulkas, diberi
label nama strain bakteri dan tanggal penanaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.2 Pembahasan
Media yang digunakan untuk peremajaan bakteri ini adalah PCA (Plate Count
Agar). Media tersebut mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh bakteri ini.
Peremajaan bakteri dan jamur dilakukan di dalam Laminar Air Flow secara aseptis
didekat api bunsen dengan cara sebelum ambil biakan, ose harus dipanaskan dahulu
diatas api bunsen. Hal ini bertujuan untuk mematikan mikroorganisme lain yang tidak
diinginkan. Setelah itu diambil 1 ose biakan bakteri kemudian digoreskan pada media
PCA (Plate Count Agar)miring. Kemudian tunggu hingga dingin dan simpan di tempat
inkubasi selama 24 jam. (Arum et. al.,2019)
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu bacil (batang), coccus (bulat), dan
spirilum atau spiral. Bakteri yang berbentuk batang maupun coccus dibagi menjadi
beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan
tripobasil. Coccus dibagi monococcus (satu buah bakteri berbentuk kotak), diplococcus,
sampai staphylococcus (bentuknya mirip buah anggur). Khusus pada spiral hanya dibagi
2 yaitu, setengah melengkung dan tidak melengkung.Bakteri juga dapat dibedakan
melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan
warna merah dan ungu. Bakteri gram positif berwarna ungu dan bakteri negatif
berwarna merah (Ulfatin et. al., 2019).
Kebanyakan bakteri berkembang pada Plate Count Agar (PCA). Media Plate
Count Agar (PCA). Komposisi PCA dapat bervariasi biasanya, mengandung 0,5 %
Trypton, 0,25% ekstrak ragi, 0,1% glukosan, 1,5% agar-agar. PCA mengandung ekstrak
ragi dan glukosa yang digunakan untuk menumbuhkan semua jenis bakteri yang
mengandung nutrisi yang disediakan oleh trypton dan glukosa yang digunakan seagai
sumber energy bagi mikroorganisme sehingga mendukungg dari pertumuhan bakteri
(sholihah et. al.,2019).
Medium Plate Count Agar (PCA) merupakan medium yang digunakan dalam
metode standar perhitungan jumlah bakteri dalam berbagai sampel uji seperti air, air
limbah, makanan dan produk dairy, dan juga disebut sebagai Standard Medium
agar (SMA) yang bersifat tidak selektif atau dapat digunakan untuk menumbuhkan
berbagai jenis mikroorganisme. Medium Plate Count Agar (PCA) tidak cocok
digunakan untuk diagnosis penyakit atau kondisi lain pada manusia, edium Plate Count
Agar (PCA) tidak mengandung bahan selektif sehingga baik digunakan untuk
perhitungan mikroorganisme, Medium Plate Count Agar (PCA) dapat dipanaskan
hingga 3 kali, pemanasan berulang lebih dari 3 kali akan megurangi kualitas medium
(Sholihah et. al., 2019)
PENUTU
KESIMPULAN
Melalui praktikum ini dapat disimpulkan bahwa penanaman bakteri atau biasa
disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama
ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Inokulasi
dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi
mikroba yang murni. Karena manfaat peremajaan bakteri untuk memelihara koleksi
isolat mikroba di laboratorium. Cara ini juga digunakan untuk penyimpanan dan
pemeliharaan isolat mikroba yang belum diketahui cara penyimpanan jangka
panjangnya.
DAFTAR PUSTAKA