Anda di halaman 1dari 14

Uji Angka kapang/khamir pada selai

buah
Kelompok 5
Eva Sari
Feby Nolandari
Fuji Astuti
Nila Rosida
Zufi Yuswardi Ali
Pendahuluan

Selai lembaran adalah produk awetan yang biasanya


menggunakan bahan dasar buah-buahan atau sayuran segar yang
dihancurkan dan kemudian dikeringkan pada loyang. Kandungan
kadar air pada selai lembaran berkisar 10 – 15 % dan ukuran
ketebalan dari produk selai lembaran 2-3 mm (Nurlaely, 2002).
Pembentukan selai lembaran harus memenuhi beberapa
syarat agar menghasilkan selai lembaran berkualitas baik yaitu
produk yang membutuhkan pektin, asam dan gula (Hawley,
1981).
Labu kuning (Cucurbita moschata) adalah bahan pangan
yang dimanfaatkan untuk makanan tradisional seperti roti, dodol,
kolak dan manisan, akan tetapi untuk buah labu kuning masih
belum dimanfaatkan secara maksimal (Ripi, 2011).
Uji angka kapang digunakan untuk menetapkan
angka kapang dalam makanan. Kapang merupaka
mikroorganisme multiseluler (bersel banyak) yang
memiliki ukuran mikroskopis sampai makroskopis.
Bentuk benang-benang dan memiliki struktur
eukariotik, memiliki dinding sel yang kaku dan
terdiri dari hifa (kumpulan benang-benang).
Kapang adalah kelompok mikroba yang tergolong dalam
fungi, ilmu yang mempelajari mengenai fungi disebut
mikologi. Fungi adalah organisme heterotrofik, untuk
nutrisinya memerlukan senyawa organik. Beberapa fungi
hidup dari benda organik mati yang terlarut,
mikroorganisme ini disebut saprofit.
Alat dan Bahan
Alat
Stomacher · Erlenmeyer · Tabung reaksi ·
Cawan petri · Pipet ukur · Inkubator
Bahan
Pepton Dilution Fluid (PDF) · Potato
Dextrose Agar (PDA) + Kloramfenikol (100
mg/L) (0,01%) · Air Suling Agar (ASA)
0,05 % . Selai buah labu kuning.
Prinsip uji angka Kapang pada makanan dan minuman
sesuai metode analisis mikrobiologi (MA PPOM 62/MIK/06)

yaitu pertumbuhan kapang/khamir setelah


cuplikan diinokulasikan pada media yang
sesuai dan diinkubasi pada suhu 20-25°C.
Pada uji ini digunakan Pepton Dilution
Fluid (PDF) dan Air Suling Agar 0,05 %
(ASA) sebagai larutan pengencer, Potato
Dextrose Agar (PDA) yang ditambahkan
kloramfenikol (100 mg/l) (0,01%) sebagai
media pertumbuhannya.
Prosedur pengujian angka Kapang pada makanan dan minuman
sesuai metode analisis mikrobiologi (MA PPOM 62/MIK/06)

yaitu dengan cara aseptik


ditimbang 25 g atau dipipet 25 ml sampel
ke dalam kantong plastik stomacher steril.
Ditambahkan 225 ml PDF, dihomogenkan
dengan stomacher selama 30 detik
sehingga diperoleh suspense dengan
pengenceran 10-1 sesuai
Disiapkan 3 buah tabung yang masing-
masing telah diisi 9 ml ASA.
Dari hasil homogenisasi pada penyiapan sampel
yang merupakan pengenceran 10-1 , dipipet 1ml
ke dalam tabung ASA pertama, dikocok
homogen hingga diperoleh pengenceran 10-2
Dibuat pengenceran selanjutnya hingga 10- 4
Dari masing-masing pengenceran dipipet 0,5
ml, dituangkan pada permukaan PDA yang
sudah ditambahkan kloramfenikol segera
digoyang sambil diputar hingga suspense
tersebar merata dan dibuat duplo.
Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu 20-
25° C dan diamati pada hari ke tiga samapi ke
lima. Koloni kapang seperti kapas atau bulat
dengan berbagai warna, permukaan kasar dan
koloni khamir memiliki bentuk bulat kecil
putih, hampir menyerupai bakteri.
Jumlah koloni yang tumbuh diamati dan
dihitung.
Syarat mutu selai
Hasil
Hasil penghitungan kapang dan khamir selai
lembaran dapat dilihat pada Tabel 12 dan Gambar
11. SNI menetapkan jumlah kapang dan khamir
pada selai buah maksimum sebesar 5 x 101
CFU/g. Oleh karena itu, seluruh perlakuan selai
lembaran telah memenuhi standar jumlah kapang
dan khamir yang ditetapkan oleh SNI.
Menurut Fachruddin (2008), kapang
memproduksi enzim hidrolitik, salah satunya
adalah pektinase. Oleh karena itu, kapang dapat
tumbuh pada makananmakanan yang
mengandung pati dan pektin, sedangkan khamir
dapat tumbuh pada kondisi dengan air, gula, atau
garam yang cukup.
Kesimpulan
Kombinasi albedo semangka dan buah naga
super merah memberi pengaruh yang berbeda
nyata terhadap kadar air, kadar abu, pektin, zat
padatan terlarut, vitamin C, dan tekstur dan
tidak berbeda nyata terhadap serat kasar, gula
reduksi, serta jumlah mikrobia meliputi angka
lempeng total dan kapang khamir. Kombinasi
albedo semangka dan buah naga super merah
yang menghasilkan selai lembaran dengan
kualitas terbaik adalah 1,5:1,5.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai