Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SANITASI RUMAH SAKIT

“KEBISINGAN RUANGAN RUMAH SAKIT”

Dosen Pembimbing :

A.T. Diana Nerawati, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok A Sub 2 D3-B/ Semester 5

Rachmad Bagus M. P27833117044


Nadya Sibha Hasan P27833117047
Fitriana Sekarning T. P27833117049
Elissa Maretta Dian K. P27833117050
Hikma Maulidiya M. P27833117052
Nadia Inggrit P P27833117063
Sissilia Ulfa F. P27833117064
Ainul Fitroh P27833117068
Nurul Latifah H P27833117079

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kemurahan-Nya Makalah ini dapat saya selesaikan tepat waktu dan sesuai dengan
yang diharapkan. Makalah ini merupakan salah satu materi dari mata kuliah Sanitasi Rumah
Sakit di jurusan DIII semester V Jurusan Kesehatan Lingkungan.

Dalam proses pendalaman materi pembuatan makalah ini tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari dosen Sanitasi Rumah Sakit kami yang terhormat
Ibu A.T. Diana Nerawati, SKM., M.Kes

Untuk itu kami mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam dalamnya, tanpa arahan
dari Ibu mungkin makalah ini tidak bisa terselesaikan dengan baik. Kami mohon maaf jika
terjadi kesalahan maupun kekurangan dalam penulisan makalah ini. Demikian makalah ini
kami buat, kami ucapkan terimakasih.

Surabaya, 30 Juli 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................3
A. Kebisingan...............................................................................................................3
B. Jenis Kebisingan......................................................................................................3
C. Standart Baku Mutu Parameter Fisik Udara............................................................3
D. Kebisingan Ruangan Rumah sakit...........................................................................4
E. Sumber-Sumber Kebisingan Yang Berasal Dari Rumah Sakit...............................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................6
A. Kesimpulan..............................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat didukung dengan manifestasi bangunan sebagai
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah/perairan, ataupun
di bawah tanah/perairan yang digunakan untuk penyelenggaraan Rumah Sakit
didukung dengan Prasarana Rumah Sakit adalah utilitas yang terdiri atas alat, jaringan
dan sistem yang membuat suatu bangunan Rumah Sakit bisa berfungsi.
Kebisingan merupakan sebuah bentuk energi yang bila tidak disalurkan pada
tempatnya akan berdampak serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Kebisingan merupakan salah satu aspek lingkungan yang perlu diperhatikan. Karena
termasuk polusi yang mengganggu dan bersumber pada suara / bunyi. Oleh karena itu
bila bising tidak dapat dicegah atau dihilangkan, maka yang dapat dilakukan yaitu
mereduksi dengan melakukan pengendalian melalui berbagai macam cara.
Untuk menjamin bahwa tingkat kebisingan tidak berpotensi mengakibatkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan maka dibuat suatu standar
acuan yang di sebut baku tingkat kebisingan.
Menanggulangi kebisingan merupakan salah satu kegiatan atau program
kesehatan lingkungan. Terlebih untuk Pelayanan Kesehatan seperti Rumah Sakit
sebagai tempat penyembuhan sedapat mungkin, kegiatan rumah sakit antara lain
rawat jalan, rawat inap, rawat gawat darurat, pelayanan medik, pelayanan penunjang
medik, dan yang lainnya. Maka dari itu pengaturan dan tata letak ruangan dalam
gedung beserta isinya harus sesuai dengan berbagai keperluan agar fungsi rumah sakit
dapat berjalan dengan lancar sehingga kamar dan ruangan yang memerlukan susana
tenang terhindar dari kebisingan.
Kebisingan di lingkungan rumah sakit merupakan suatu permasalahan yang
cukup serius dan harus diperhatikan, Sesuai dengan fungsinya rumah sakit merupakan
tempat untuk merawat orang yang sakit, maka lingkungan rumah sakit sangat
membutuhkan suasana yang tenang, nyaman dan terbebas dari kebisingan. Usaha
untuk menanggulangi kebisingan di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara

1
penanggulangan kebisingan pada sumbernya, jejak perambatannya serta pada
penerimanya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Kebisingan ?
b. Apa saja jenis - jenis Kebisingan ?
c. Bagaimana standar baku mutu parameter fisik udara pada Rumah Sakit ?
d. Apa yang dimaksud dengan Kebisingan Ruangan ?
e. Apa saja yang menjadi sumber kebisingan pada Rumah Sakit?

C. Tujuan
a. Memahami pengertian dari Kebisingan.
b. Mengetahui jenis - jenis kebisingan.
c. Mengetahui parameter fisik udara pada rumah sakit.
d. Memahami pengertian dari Kebisingan Ruangan.
e. Mengetahui apa saja yang dapat menjadi sumber kebisingan pada rumah sakit.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KEBISINGAN
Bunyi merupakan perubahan tekanan dalam udara yang ditangkap oleh gendang
telinga dan disalurkan ke otak (J.M.Harrington dan F.S. Gill, 2005). Kebisingan adalah
bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu
sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia.
Kebisingan adalah suara-suara yang tidak dikehendaki bagi manusia. Kebisingan adalah
bunyi atau suara yang keberadaanya tidak dikehendaki (Suma’mur 2009).

B. JENIS KEBISINGAN
Menurut Suma’mur (2009), jenis kebisingan yang sering ditemukan adalah :
a. Kebisingan menetap berkelanjutan tanpa putus-putus dengan spektrum frekuensi yang
lebar (steady state, wide band noise), misalnya bising mesin, kipas angin, dapur pijar
dan lain-lain
b. Kebisingan menetap berkelanjutan dengan spektrum frekuensi tipis (steady state,
narrow band noise), misalnya bising gergaji sirkuler, katup gas, dll;
c. Kebisingan terputus-putus (intermittent noise), misalnya bising lalu lintas suara kapal
terbang di bandara;
d. Kebisingan impulsif (impact or impulsive noise), seperti bising pukulan palu, tembakan
bedil atau meriam, dan ledakan;
e. Kebisingan impulsif berulang, misalnya bising mesin tempa diperusahaan atau tempaan
tiang pancang bangunan.

C. Standar Baku Mutu Parameter Fisik Udara


Standar baku mutu parameter fisik untuk udara menjamin kualitas udara ruangan
memenuhi ketentuan diantaranya kebisingan, berdasarkan tabel sebagai berikut :

No Ruangan Maksimum
3
Tekanan Bising/Sound Pressure Level
(dBA)
1 Ruang pasien
- Saat tidak tidur 45
- Saat tidur 40
2 Ruang operasi 45
3 Ruang umum 45
4 Anestesi, pemulihan 50
5 Endoskopi, laboratorium 65
6 SinarX 40
7 Koridor 45
8 Tangga 65
9 Kantor/lobby 65
10 Ruang alat/Gudang 65
11 Farmasi 65
12 Dapur 70
13 Ruang cuci 80
14 Ruang isolasi 20
15 Ruang Poli Gigi 65
16 Ruang ICU 65
17 Ambulan 40

D. Kebisingan Ruangan Rumah Sakit


a. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu dan
membahayakan kesehatan. Pengaturan dan tata letak ruangan harus sedemikian rupa
sehingga kamar dan ruangan yang memerlukan suasana tenang terhindar dari
kebisingan.
b. Untuk nilai ambang batas kebisingan ambien di halaman luar rumah sakit mengacu
pada peraturan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah. Pengukuran kebisingan ruangan
dapat dilakukan secara mandiri menggunakan peralatan ukur kesehatan lingkungan
yang sesuai, atau dapat dilakukan oleh alat ukur dari laboratorium luar yang telah
terakreditasi nasional. Pengukuran kebisingan diukur dengan menggunakan alat ukur
Sound Level Meter.
E. Sumber-Sumber Kebisingan Yang Berassal Dari Rumah Sakit
Sumber-sumber bising yang berasal dari rumah sakit dan sekitarnya agar diupayakan
untuk dikendalikan antara lain dengan cara:
a. Pada sumber bising dirumah sakit: peredaman, penyekatan, pemindahan, pemeliharaan
mesin-mesin yang menjadi sumber bising.

4
b. Pada sumber bising dari luar rumah sakit: penyekatan/penyerapan bising dengan
penanaman pohon (greenbelt), meninggikan tembok, dan meninggikan tanah (bukit
buatan).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks
ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan
5
kesehatan manusia. Untuk nilai ambang batas kebisingan ambien di halaman luar
rumah sakit mengacu pada peraturan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah. Pengukuran
kebisingan ruangan dapat dilakukan secara mandiri menggunakan peralatan ukur
kesehatan lingkungan yang sesuai, atau dapat dilakukan oleh alat ukur dari
laboratorium luar yang telah terakreditasi nasional.
Sumber-sumber bising yang berasal dari rumah sakit dan sekitarnya dapat
dikendalikan dengan cara :
 Untuk kebisingan di dalam rumah sakit : peredaman, penyekatan, pemindahan,
pemeliharaan mesin-mesin yang menjadi sumber bising.
 Untuk kebisingan di luar rumah sakit: penyekatan/penyerapan bising dengan
penanaman pohon (greenbelt), meninggikan tembok, dan meninggikan tanah (bukit
buatan).

B. Saran

Kebisingan yang melebihi nilai ambang batas yang telah diatur pada peraturan
menteri kesehatan republik indonesia nomor 7 tahun 2019 tetang kesehatan lingkungan
rumah sakit akan menyebabkan gangguan yang serius apabila tidak segera ditanggulangi.
Sehingga sebaiknya ikut serta dalam upaya peningkat kesehatan masyarakat dengan tidak
menimbulkan kebisingan didalam dan diluar rumah sakit. Dan ikut serta menjaga fasilitas
atau sarana untuk menanggulangi terjadinya kebisingan dilingkungan rumah sakit.

6
DAFTAR PUSTAKA

Harrington, J.M dan F.S. Gill, 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta : EGC.

Suma’mur, 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Sagung Seto.

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun


2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai