Anda di halaman 1dari 94

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENGISIAN PARTOGRAF

MAHASISWI TINGKAT III SEMESTER V PRODI DIII KEBIDANAN

STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO

PERIODE DESEMBER 2020 - FEBUARI 2021

Karya Tulis Ilmiah

Tim Pengusul :

1. ISTARIL JANAH (18020)

2. SITI JUMAEROH (18048)

3. YULI AMALIA NF (18053)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RSPAD GATOT SEOBROTO

JAKARTA

2021
Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

Tim Pengusul :

1. ISTARIL JANAH (18020)

2. SITI JUMAEROH (18048)

3. YULI AMALIA NF (18053)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RSPAD GATOT SEOBROTO

JAKARTA

2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Dengan Judul Gambaran Tingkat pengetahuan dan Pengisian Partograf Mahasiswi

Tingkat III Prodi DIII Kebidanan STIKES RSPAD Gatot Soebroto

PeriodeDesember 2020 -Febuari 2021

telah disetujui dan diperiksa, untuk dipertahankan di depan Tim Penguji KTI

Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Jakarta, 8 Febuari 2021

Pembimbing

Leni Suhartini S.S.T., M.Kes


NIDK 8987100020

Mengetahui
Ketua STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Ns. Didin Syaefudin, SKp.,MARS


Kolonel Ckm NRP 33676

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah

Dengan Judul Gambaran Tingkat pengetahuan dan Pengisian Partograf Mahasiswi

Tingkat III Prodi DIII Kebidanan STIKES RSPAD Gatot Soebroto

PeriodeDesember 2020 -Febuari 2021

telah disetujui dan diperiksa, untuk dipertahankan di depan Tim Penguji KTI

Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Penguji I Penguji II

Ni Nyoman Sulasmi S.S.T., Leni Suhartini S.S.T., M.Kes


M.Kes NIDK 8834850017 NIDK 8987100020

Mengetahui

Ketua STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Ns. Didin Syaefudin, SKp.,MARS


Kolonel Ckm NRP 33676

ii
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENGISIAN PARTOGRAF
MAHASISWI TINGKAT III SEMESTER V PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO
PERIODEDESEMBER 2020-FEBUARI 2021

Istaril Jannah 1, Siti Jumaeroh 2, Yuli Amalia NF3


yuliamalianf@gmail.com, 08871267571

ABSTRAK

Latar Belakang :Salah satu faktor yang sering menyebabkan mortalitas dan
morbiditas pada ibu bersalin adalah partus lama. Partus lama terjadi apabila
persalinan berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida dan lebih dari 18 jam
pada multigravida. Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga,
dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi perdarahan post partum yang dapat
menyebabkan kematian ibu. Bidan diharapkan mampu mengidentifikasi secara dini
penyulit persalinan dan mampu merujuk ibu hamil tersebut secara tepat waktu
dengan keputusan klinik yang benar.Untuk dapat mencapai semua kompetensi dan
tujuan itu, diperlukan pengetahuan yang cukup tentang partograf.Tujuan :Untuk
Mengetahui tingkat pengetahuan dan Pengisian mahasiswi tingkat III semester V
Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto tahun 2021.Metode :Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswi Semester V Prodi DIII
Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto sebanyak 49 orang.Hasil :Dari 49
Mahasiswi yang mempunyai tingkat pengetahuan baik berdasarkan hasil kuesioner
yaitu sebanyak 34 orang atau 69,4% , sebanyak 8 Orang atau 16,3 % yang
berpengetahuan cukup, dan Mahasiswi yang mempunyai tingkat pengetahuan
Kurang sebanyak 7 orang atau 14,3 %. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian
dalam pengetahuan dan penggunaan partograf secara umum baik.

Kata Kunci : Pengetahuan, Mahasiswi Kebidanan, Partograf.

iii
OVERVIEW OF KNOWLEDGE LEVEL AND FILLING PARTOGRAF MIDWIFERY
STUDENT LEVEL III SEMESTER V STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO DECEMBER
2020- FEBRUARY 2021

Istaril Jannah 1, Siti Jumaeroh 2, Yuli Amalia NF3

Abstract

Background: One of the factors that often cause mortality and morbidity in
maternity mothers is old labor. Birth occurs when work lasts more than 24 hours in
primigravida and more than 18 hours on multigravida. The old delivery will cause
infection, running out of energy, dehydration in the mother, and sometimes
postpartum bleeding that can lead to maternal death. Midwives are expected to
identify early delivery and refer the pregnant woman on time with the correct
clinical decision. To be able to achieve all those competencies and objectives,
sufficient knowledge of partographs is required. Purpose: To Know the level of
expertise and Filling of students level III semester V Prodi DIII Midwifery STIKes
RSPAD Gatot Soebroto .Method: The research method used is descriptive with a
cross-sectional approach. This study's population was all students of Semester V
Prodi DIII Midwifery STIKes RSPAD Gatot Soebroto as many as 49 people. Results:
From 49 students who have an adequate level of knowledge based on the results of
the questionnaire is as many as 34 people or 69.4%, as many as eight people or
16.3% who are knowledgeable enough, and students who have a level of knowledge
less as much as seven people or 14.3%—conclusion: Based on the results of research
in the learning and use of partographs in general good.

Keywords: Knowledge, Midwifery Student, Partograf.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya penulis

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Gambaran Tingkat

Pengetahuan dan pengisian Partograf Mahasiswi Tingkat III Semester V Prodi

D III Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto” yang diajukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Diploma III Akademi

Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto. Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini

penulis tidak bekerja sendiri tetapi banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Brigadir jenderal TNI (purn) drg. Bambang Kusnandir, Sp.Pros.,

Ph.DKetua Yayasan wahana Bhakti Karya Husada .

2. Kolonel CKM Didin Syaefudin, SKp, MARS NRP 33676, Ketua STIKes

RSPAD Gatot Soebroto

3. Leni Suhartini S.S.T., M.Kes selaku Ketua programstudi Diploma

Kebidanan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan

masukan materi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

4. Ni Nyoman Sulasmi S.SiT., M.Kes selaku penguji I.

5. Letnan Kolonel Ckm Ishiko Herianto, SP.d, M.Kes, dosen Metodologi

Penelitian tentang analisis statistik.

6. Kedua orang tua dan adik saya atas segala Do’a dan dukungannya baik

secara moril maupun materil.

v
7. Sahabat dan teman-teman Angkatan XXI khususnya Until Jannah(Gadis,

Nita, Farida, Gaby, Resti, Nofi, Windy, Ita ), dan kepada Ali Raka Firdaus,

dan beserta semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat dan

do’anya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

8. Serta pihak – pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu – persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

jauh dari sempurna baik, materi maupun teknik penulisannya Akhir kata

penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang membacanya.

Jakarta, 8 Febuari 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii

ABSTRAK....................................................................................................iii

ABSTRACK.................................................................................................iv

KATA PENGANTAR....................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................6

1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................6

1.3.2 Tujuan Khusus..............................................................................6

1.4.1 Manfaat Teoritis...........................................................................7

1.4.2 Manfaat Praktis............................................................................7

vii
1.4.2.1 Bagi Institusi................................................................................7

1.4.2.2 Bagi Peneliti.................................................................................7

1.4.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya.............................................................7

1.5 Ruang LingkupPenelitian.............................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 TingkatanPengetahuan.................................................................9

2.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan..................11

2.1.2.2 Pengalaman................................................................................12

2.1.2.3 Informasi....................................................................................12

2.1.2.4 Kebudayaan/Lingkungan............................................................13

2.1.3.2 Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan...........................14

2.2 Partograf.....................................................................................14

2.2.2 Tujuan PenggunaanPartograf.....................................................16

2.2.3 PenggunaanPartograf..................................................................17

2.2.4 PengisianPartograf......................................................................17

2.2.4.1 Pencatatan Selama Fase Laten Kala IPersalinan........................18


vii
i
2.2.4.2 Pencatatan Selama Fase AktifPersalinan.........................................19

2.2.5 Mencatat Temuan padaPartograf................................................20

2.2.6 Pencatatan pada lembar belakangPartograf................................32

2.2.6.1 Data dasar atau informasiumum.................................................33

2.2.6.2 Kala I..........................................................................................33

2.2.6.3 Kala II.........................................................................................33

2.2.6.4 Kala III.......................................................................................34

2.2.6.5 Bayi Baru Lahir..........................................................................34

2.2.6.6 Kala IV.......................................................................................34

2.3 Kerangka Teori...........................................................................36

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Variabel Independe Variabel Dependen.......................................37

3.2 Definisi Operasional...................................................................38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.2 Tempat dan WaktuPenelitian.....................................................41

4.3 Populasi dan Sampel..................................................................42


ix
4.3.1 Populasi......................................................................................42

4.3.2 Sampel........................................................................................42

4.4 Instrumen Penilitian dan PengelohanData.................................45

4.4.2 Pengolahan Data dan AnalisaData.............................................49

a. Editing........................................................................................50

b. Coding........................................................................................50

c. Tabulating...................................................................................50

4.4.2.2 AnalisaData................................................................................51

4.4.2.3 EtikaPenelitian...........................................................................51

4.5 Prinsip Manfaat..........................................................................51

4.5.1.2 Bebas dari Eksplotasi.................................................................52

5.1 Analisa Univariat........................................................................55

BAB VI PEMBAHASAN

6.2 Pembahasan Hasil Penelitian......................................................56

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan…............................................................................51
x
7.2 Saran….......................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA

xi
DAFTAR TABEL

5.1 Tabel Hasil Kuesioner...................................................................................50

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tanda Pembukaan Seviks Pada Partograf................................23

Gambar 2.2 Tanda Penurunan Kepala Pada Partograf.................................24

Gambar 2.3 Pencatatan Kontraksi Uterus Pada Partograf............................28

Bagan 3.1 Kerangka Konsep.........................................................................40

xiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Istaril Janah


Tempat, Tgl lahir : Jakarta, 08 Februari 2001
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Lajang
Alamat : Jl. Budi Mulya RT.016 RW.012 No.55E kel.
Pademangan Barat kec. Pademangan Jakarta Utara
, 14420
Telepon 085781411743
Email : istariljanah865@gmail.com

Menerangkan dengan sebenarnya,

Pendidikan
2006 – 2012 SD NEGERI 014 JAKARTA UTARA
2012– 2015 SMP NEGERI 22 JAKARTA BARAT
2015– 2018 SMA AT-TAQWA JAKARTA PUSAT
2018 – 2021 AKADEMI KEBIDANAN RSPAD GATOT SOEBROTO

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Saya yang bersangkutan,

(Istaril Jannah)

xiv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Siti Jumaeroh


Tempat, Tgl lahir : Jakarta, 31 Agustus 2000
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Lajang
Alamat : Jl. Kampung Pekopen RT.03 RW.07 No.35 kel.
Bekasi Selatan kec.Bekasi , 17510
Telepon 081284748618
Email : irohjuma0@gmail.com

Menerangkan dengan sebenanya,

Pendidikan

2006 – 2012 SD NEGERI 07 JAKARTA SELATAN


2012 – 2015 SMP AR-RAUDHAH BEKASI SELATAN
2015 – 2018 SMK TIARA BANGSA BEKASI SELATAN
2018 – 2021 AKADEMI KEBIDANAN RSPAD GATOT SOEBROTO

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Saya yang bersangkutan,

(Siti Jumaeroh)

xv
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Yuli Amalia NF


Tempat, Tgl lahir : Sukabumi, 01 Juli 2000
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Lajang
Alamat : Jl. Kampung kebon kelapa RT.014 RW.004
No.25
Kel.Tarumajaya ,. Bekasi , 17710
Telepon 08871267571
Email : yuliamalianf@gmail.com

Menerangkan dengan sebenanya,

Pendidikan

2006 –2012 MI NURUR FALAH BANGBAYANG


2012 –2015 SMP NEGERI 2 CICURUG
2015 –2018 SMA NEGERI 1 PARUNGKUDA
2018– 2021 AKADEMI KEBIDANAN RSPAD GATOT SOEBROTO

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Saya yang bersangkutan,

(Yuli Amalia NF)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu faktor yang sering menyebabkan mortalitas dan morbiditas pada

ibu bersalin adalah partus lama. Partus lama terjadi apabila persalinan berlangsung

lebih dari 24 jam pada primigravida dan lebih dari 18 jam pada multigravida.

Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada ibu,

kadang dapat terjadi perdarahan post partum yang dapat menyebabkan kematian

ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat meningkatkan

kematian bayi. Untuk memantau dan mengobservasi persalinan, melalui asuhan

persalinan normal(Kemenkes RI, 2019).

Sebanyak 9,4 persen kematian ibu adalah karena partus lama, yang tidak

ditangani dengan baik dan adekuat, akan berlanjut menjadi partus macet.

Banyakfungsi dari penggunaan partograf, salah satunya adalah mencegah partus

lama dan partus macet.Bidan diharapkan mampu mengadakan persalinan secara

normal, mengidentifikasi secara dini penyulit persalinan dan mampu merujuk ibu

hamil tersebut secara tepat waktu dengan keputusan klinik yang benar. Untuk

dapat mencapai semua kompetensi dan tujuan itu, diperlukan pengetahuan yang

cukup tentang partograf (Kusumawardani, 2015).

Partograf memberi peringatan padapetugas kesehatan bahwa suatu persalinan

berlangsung lama, kemungkinan adanya gawat ibu dan janin, bahwa setiap wanita

yang awalnya dalam keadaan normal dapat menjadi abnormal atau berisiko tinggi

1
2

sehingga memungkinkan untuk dirujuk Tujuan utama dari penggnaan

partograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan

nilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam, mendeteksi apakah prose

persalinan berjalan secara normal, dan berisi data pelengkap yang terkait dengan

pemantauan kondisi ibu dan kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan,

bahan dan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat

keputusan klinik, dan asuhan atau tindakan yang diberikan. Dengan demikian

dapat juga melakukan deteksi dini setiap kemungkinan terjadinya partus

lama(“Puspito Panggih Rahayu 2017,” n.d.).

Partograf adalah alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau,

mengevaluasi dan menatalaksan persalinan. Partograf dapat dipakai untuk

memberikan peringatan awal bahwa suatu persalinan berlangsung lama, adanya

kegawatdaruratan pada ibu dan janin. Serta perkunya rujukan.Hal tersebut sangat

penting khusunya untuk membuat keputusan klinis selama kala 1 persalinan

(Depkes 2017).Partograf adalah yang digunakan selama persalinan. Tujuan utama

penggunaan partograf adalah untuk (1) mencatat hasil observasi dan kemajuan

persalinan dan (2) mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.

Dengan demikian, juga dapat dilaksanakan deteksi secara dini, setiap

kemungkinan terjadinya partus lama. Jika digunakan secara tepat dan konsisten,

partograf akan membantu penolong persalinan untuk mencatat kemajuan

persalinan, kondisi ibu dan janin, asuhan yang diberikan selama persalinan dan

kelahiran, serta menggunakan informasi yang tercatat, sehingga secara dini


3

mengidentifikasi adanya penyulit persalinan, dan membuat keputusan klinik yang

sesuai dan tepat waktu. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan ibu

dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman dan tepat waktu.

Selain itu, dapat mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam

keselamatan jiwa mereka (Prawirohardjo,2014).

Pada Tahun 2016 jumlah kematian Ibu di seluruh dunia mencapai 303.000

meninggal selama kehamilan dan persalinan, 2,7 juta bayi meninggal pada saat 28

hari pertama kehidupan dan 2,6 juta bayi baru lahir mati (who 2016).Partograf

dalam persalinan merupakan alat bantu untuk membuat keputusan klinik,

memantau, mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf dapat

digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan sehingga

dapat sesegera mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam

kondisi optimal.Sesuai dengan kompetensi bidan yang ke empat yaitu asuhan

selama persalinan dan kelahiran, bidan dalam melakukan pemantauan kemajuan

persalinan harus menggunakan partograf (Depkes RI, 2010).

Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) menunjukkan Angka

Kematian Ibu (AKI) tahun 2015 mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup

(KH).Data ini merupakan acuan untuk mencapai target

AKIsesuaiSustainableDevelopmentGoals(SDGs)yaitudibawah70per100.000

kelahiran hidup (KH) pada tahun 2030 (Susiana, 2019).

Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam

memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum


4

hamil, masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir,

bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan

keluarga berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya (Kementrian

Kesehatan RI, 2019). Kompetensi Ahli Madya Kebidanan adalah kemampuan

yang dimiliki oleh lulusan Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan yang meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memberikan Pelayanan Kebidanan

pada bayi baru lahir/neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah, masa kehamilan,

masa persalinan, masa nifas, pelayanan keluarga berencana, dan keterampilan

dasar praktik klinik kebidanan(Febriandi, 2020). Kompetensi Bidan adalah

kemampuan yang dimiliki oleh Bidan yang meliputi pengetahuan, keterampilan,

dan sikap untuk memberikan Pelayanan Kebidanan (Kementrian Kesehatan RI,

2019).Standar Kompetensi Kebidanan salah satunya adalah Kemampuan

melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada pasca

keguguran, kondisi gawat darurat dan rujukan (Febriandi, 2020).

Sesuai dengan Kurikulum Prodi DIII Kebidanan STIKES RSPAD Gatot

Soebroto yaitu :

Dalam Pengetahuan harus mampu Menguasai metode, tekhnik dan

pengetahuan prosedural dalam asaban kebidanan pada kehamilan, persalinan,

pasca persalinan bayi baru lahir, bayi dan balita, serta pelayanan

kontrasepsi.Dalam Keterampilan Khusus Mampu melakukan asuhan kebidanan

pada masa kehamilan, persalinan normal, pasca persalinan normal. bayi dan

balita nomal, sesuai standar kompetensi bidan vokasiDukungan pengetahuan pada


5

seorang bidan merupakan syarat utama dalam melaksanakan deteksi dini

komplikasi. Bidan maupun mahasiswi kebidanan dituntut memiliki pengetahuan

yang tinggi. Salah satunya mengenai deteksi dini menggunakan alat pemantauan

persalinan yaitu partograf.Dalam Capaian pembelajaran ketermpilan khusus

,Mampu melakukan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, masa persalinan

nomal, pasca persalinan normal. bayi dan balita normal, sesuai slandar

kompetensi bidan vokasi.

Berdasarkan penelitian dari Puspito Panggih Rahayu Universitas Respati

Yogyakarta Tahun 2017 berjudul Gambaran pengetahuan tentang partograf pada

mahasiswa semester IV prodi D III Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta

tahun akademik 2016/2017 di dapatkan hasil dari 50 responden, terdapat

reponden dengan pengetahuan baik sebanyak 43 responden (86,0%), dan

responden untuk pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (12,0%), sedangkan

presentase yang kecil adalah responden dengan tingkat pengetahuan kurang yaitu

sebanyak responden (2,0%) (“Puspito Panggih Rahayu 2017,” n.d.).

Pada bulan Desember 2020 peneliti melakukan studi pendahuluan dengan

cara Menganalisi Mahasiswi DIII Prodi Kebidanan STIKes RSPAD Gatot

Soebroto semester V dengan Melihat Hasil Ujian PHANTOM didapatkan Hasil

40 orang yang kompeten (83,3%) dan 8 orang belum kompeten (16,3%). maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan dan

aplikasi pengisian partograf pada mahasiswi tingkat III semester V Prodi DIII

Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto.


6

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan studi pendahuluan dengan Melihat Hasil Ujian PHANTOM

dimana terdapat ujian Pengisian Partograf sebanyak 48 mahasiswa didapatkan

Hasil 40 orang yang kompeten (83,67%) dan 8 orang belum kompeten (16,33%).

Dari yang sudah dijelaskan di latar belakang penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai tingkat pengetahuan dan pengisian partograf pada mahasiswi

tingkat III semester V Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan dan Pengisian mahasiswi tingkat III

semester V Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto tahun

2020.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan partograf pada

Mahasiswi tingkat III semester V Prodi DIII Kebidanan STIKes

RSPAD Gatot Soebroto.

1.3.2.2 Mengetahui distribusi frekuensi pengisian partograf pada Mahasiswi

tingkat II Semester III Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto.


7

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat secara langsung menambah ilmu pengetahuan mengenai

pengisianpartograf dan mengetahui ada atau tidaknya keterkaitan

pengetahuan dengan pengisian partograf pada saat proses Kala I fase aktif

persalinan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Institusi

Hasil penelitian ini bisa dijadikan fokus dalam mata kuliah Asuhan

Kebidanan Persalinan supaya lebih menjelaskan kepada mahasiswi

tentang partograf dan pengisiannya.

1.4.2.2 Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama

masa pendidikan, Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan

ilmiah, menambah pengetahuan dan wawasanpenulis.

1.4.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi atau bacaan bagi mahasiswi yang akan melakukan

penilitian selanjutnya.
8

1.5 Ruang LingkupPenelitian

Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada aspek pengetahuan dengan

pengisian partograf,. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi tingkat III

semester V Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto

tahun 2020 . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran

pengetahuan dan Aplikasi pengisian mahasiswa dalam pengisian lembar

partograf.Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian survei

deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah sampel jenuh.Mengolah data dengan

menggunakan software SPSS20.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PengertianPengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui pancaindra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2019) .

2.1.1 TingkatanPengetahuan

Bahwa pengetahuan yang dicakup didalam kognitif mempunyai 6

tingkatan, yaitu :

2.1.1.1 Tahu(know)

Artinya kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya termasuk diantaranya mengingat kembali

terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.Oleh sebab itu tahu ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

9
10

menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan

sebagainya.

2.1.1.1 Memahami (comprehension)

Artinya kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikandipelajari pada

situasi dan kondisi riil sebenarnya yaitu penggunaan hokum-hukum,

rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

2.1.1.2 Aplikasi ( Application)

Artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di

pelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya yaitu penggunaan hokum-

hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain.

2.1.1.3 Analisis (Analysis)

Artinya kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen tetapi didalam suatu struktur

organisasi dan masih ada kaitan satu sama lain. Kemampuan analisis

ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan

danmengelompokkan.
11

2.1.1.4 Sintesis (synthesis)

Artinya kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

kedalam bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sistesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi yang

ada misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas,

dapat menyesuaikan terhadap suatu materi atau rumusan yang telah

ada.

2.1.1.5 Evaluasi (evaluation)

Artinya kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek penilaian tersebut berdasarkan suatu

kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang

ada(KESEHATAN, 2015)

2.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

2.1.2.1 Pendidikan

Tokoh pendidikan abad 20 M. J. Largevelt yang dikutip oleh

Notoatmojo (2010) mendefinisikan bahwa pendidikan adalah setiap

usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada

anak yang tertuju kepada kedewasaan. Sedangkan GBHN Indonesia

mendefinisikan lain, bahwa pendidikan sebagai suatu usaha dasar

untuk menjadi kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar

sekolah dan berlangsung seumur hidup. (Notoatmodjo, 2010).


12

2.1.2.2 Pengalaman

Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang

(Middle Brook, 1974) yang dikutip oleh Azwar (2010), Mengatakan

bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali. Suatu objek

psikologis cenderung akan bersikap negatif terhadap objek tersebut

untuk menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah

terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang

melibatkanemosi,penghayatan, pengalaman akan lebih mendalam dan

lama membekas. Dalam hal ini penulis Menghubungkan bahwa

Pengalaman Mahasiswi terhadap pengaplikasian pengisisan partograf

terhadap pengalaman mahasiwi dalam menolong persalinan ataupun

observasi , merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap

pengetahuan ataupun pengaplikasin pengisian partograf .

2.1.2.3 Informasi

Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai

pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu hal

memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap

hal tersebut.Pesan-pesan sugestif dibawa oleh informasi tersebut

apabila arah sikap tertentu.Pendekatan ini biasanya digunakan untuk


13

menggunakan kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang

berpengaruh perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media

masa.

2.1.2.4 Kebudayaan/Lingkungan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pengetahuan kita.Apabila dalam

suatuwilayah mempunyai budaya untuk selalu menjaga kebersihan

lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam pembentukan

sikap pribadi atau sikap seseorang. Dalam Hal ini Budaya kerja sangat

di perlu diterapkan contohnya pada penerapan budaya 5 R yaitu ,

Ringkas , Rapik, Resik, Rawat, Rajin dan kita membentuk pribadi

Menawan dengan 5 S yaitu, Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun

(Wajdi & Pariyem, 2016). Jika budaya tersebut banyak tidak di

terapkan maka keselamatan kerja pun menjadi peluang besar tidak

sepenuhnya melindungi keselamatan, maka di terapkanlah K3RS yaitu

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit) adalah segala

Kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan

bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien,

pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya

pencegegahan kecelakaan kerja di Rumah Sakit .


14

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Caranya ada 2 yaitu:

2.1.3.1 Cara kuno (tradisional) atau nonilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, cara – cara penemuan pengetahuan pada

periode ini antara lain Secara Kebetulan, Cara Kekuasaan atau

Otoritas, Berdasarkan Pengalaman Pribadi, Cara Akal Sehat (Common

Sense), Kebenaran Melalui Wahyu, Kebenaran secara intuitif, Melalui

Jalan Pikiran, Induksi, Dedukasi.

2.1.3.2 Cara Ilmiah dalam MemperolehPengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistemis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian

(KESEHATAN, 2015).

2.2 Partograf

2.2.1 Pengertian partograf

Partograf adalah alat bantu untuk membuat keputusan klinik,

memantau, mengevaluasi dan menatalaksan persalinan. Partograf dapat

dipakai untuk memberikan peejngatan awal bahwa suatu persalinan


15

berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin. Serta perkunya rujukan.Hal

tersebut sangat penting khusunya untuk membuat keputusan klinis selama

kala 1 persalinan (Depkes 2017). Partograf adalah alat bantu yang

digunakan selama persalinan. Tujuan utama penggunaan patograf adalah

untukMencatat hasil obervasi dan kemajuan persalinan serta Mendeteksi

apakah proses persalinan berjalan normal (Prawirohardjo 2010, ).

Partograf adalah catatan grafis kemajuan persalinan yang relevan

tentang kesejahteraan ibu dan janin. Yang Memiliki garis tindakan dan

garis peringatan untuk dimulainya intervensi tambahan oleh Bidan

ataupun Dokter SPOG untuk kemajuan persalinan dalam mencegah

gangguan persalinan, yang merupakan penyebab utama ibu dan bayi

kematian, terutama di negara berkembang(Ayenew & Zewdu, 2020).

World Health Organization (WHO, 2000) telah memodifikasi partograf

agar lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Fase laten telah

dihilangkan dan pencatatan pada partograf dimulai dari fase aktif ketika

pembukaan serviks 4 cm.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa partograf

merupakan alat bantu yang digunakan selama persalinan untuk memantau

kemajuan Kala I persalinan dan untuk menentukan apakah adanya

persalinan abnormal agar dapat membuat keputusan klinik sedinimungkin.


16

2.2.2 Tujuan PenggunaanPartograf

Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai

pembukaan serviks melalui pemeriksaandalam.

2.2.2.1 Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara

normal. Dengan demikian, juga dapat melakukan deteksi

secara dini setiap kemungkinan terjadinya partuslama.

2.2.2.2 Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi

ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan

dan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan

laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau

tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara

rinci pada status atau rekam medic ibu bersalin dan bayi

baru lahir.

2.2.2.3 Jika digunakan secara tepat dan konsisten, maka partograf

akan membantu penolong persalinan untuk Mencatat

kemajuan persalinan, Mencatat kondisi ibu dan janinnya,

Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan

kelahiran, Menggunakan informasi yang tercatat untuk

secara dini mengidentifikasi adanya penyulit, Menggunakan

informasi yang tersedia untuk membuat keputusan klinik

yang sesuai dan tepat Waktu (Marmi, 2012).


17

2.2.3 Penggunaan Partograf

2.2.3.1 Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sebagai

elemen penting asuhan persalinan. Partograf harus digunakan

untuk semua persalinan, baik normal ataupun patologis.

Partografakan sangat membantu penolong persalinan dalam

memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan klinik baik

persalinan normal maupun yang disertai dengan penyulit.

2.2.3.2 Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah,

puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit,dll).Secara

rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan

asuhan kepada ibu selama persalinan dan kelahiran

(Spesialis Obgin, bidan, dokter umum, residen dan

mahasiswakedokteran).Penggunaan partograf secara rutin

akan memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan

asuhan yang aman, adekuat dan tepat waktu. Selain itu, juga

mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam

keselamatan jiwa mereka (“BAHAN AJAR Praktik Klinik

Kebidanan II,” 2015).

2.2.4 Pengisian Partograf

Seperti yang sudah dibahas di awal, Kala I persalinan terdiri dari dua

fase, yaitu fase laten dan fase aktif yang diacu pada pembukaan serviks, yaitu:
18

2.2.4.1 Pencatatan Selama Fase Laten Kala I Persalinan

Fase laten merupakan fase dalam pembukaan serviks kurang

dari 4 cm. Selama fase laten, semua asuhan, pengamatan dan

pemeriksaan harus dicatat. Hal ini dapat dicatat secara terpisah, baik di

catatan kemajuan persalinan maupun di buku KIA atau Kartu Menuju

Sehat (KMS) ibu hamil.Tanggal dan waktu harus dituliskan setiap kali

membuat catatan selama fase persalinan.Semua asuhan dan intervensi

juga harus dicatatkan. Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan

dicatat secara seksama, yaitu:

a. Denyut jantung janin setiap 1/2jam

b. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap 1/2jam

c. Nadi setiap 1/2jam

d. Pembukaan serviks setiap 4jam

e. Penurunan bagian terbawah janin setiap 4jam

f. Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4jam

g. Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4jam

h. Pencatatan selama fase aktif persalinan (“BAHAN

AJAR Praktik Klinik Kebidanan II,” 2015).

Jika ditemui gejala dan tanda penyulit, penilaian kondisi ibu

dan bayi harus lebih sering dilakukan. Lakukan tindakan yang sesuai

apabila pada diagnose disebutkan adanya penyulit dalam persalinan.

Jika frekuensi kontraksi berkurang dalam satu atau dua jam pertama,
19

nilai ulang kesehatan dan kondisi actual ibu dan bayinya. Bila tidak

ada tanda – tanda kegawatan atau penyulit, ibu boleh pulang dengan

instruksi untuk kembali jika kontraksinya menjadi teratur,

intensitasnya makin kuat dan frekuensinya meningkat.Apabila asuhan

persalinan dilakukan dirumah, penolong persalinan hanya boleh

meninggalkan ibu setelah dipastikan bahwa ibu dan bayinya dalam

kondisi baik.Pesankan pada ibudankeluarganya untuk menghubungi

kembali penolong persalinan jika terjadi peningkatan frekuensi

kontraksi. Rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang sesuai jika fase laten

berlangsung lebih dari 8 jam (“BAHAN AJAR Praktik Klinik

Kebidanan II,” 2015).

2.2.4.2 Pencatatan Selama Fase Aktif Persalinan

Halaman depan partograf mencantumkan bahwa observasi dimulai

pada fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat

hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, termasuk:

a. Informasi tentang ibu yaitu Nama, umur, Gravida, para,

abortus (keguguran), Nomor catatan medis/nomor

puskesmas, Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di

rumah, tanggal dan waktu penolong persalinan mulai

merawat ibu), Waktu pecahnya selaputketuban.

b. Kondisi janin yaitu DJJ, Warna dan adanya air ketuban,

Penyusupan (molase) kepala janin.


20

c. Kemajuan persalinan yaitu Pembukaan serviks, Penurunan

bagian terbawah janin atau presentasi janin, Garis

waspada dan garisbertindak.

d. Jam dan waktu yaitu Waktu mulainya fase aktif

persalinan, Waktu aktual saat pemeriksaan ataupenilaian.

e. Kontraksi uterus yaitu Frekuensi kontraksi dalam waktu

10 menit, Lama kontraksi (dalamdetik).

f. Obat-obatan dan cairan yang diberikan Oksitosin, Obat-

obatan lainnya dan cairan IV yangdiberikan

g. Kondisi ibu: Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh,

Urine (volume, aseton atauprotein). Asuhan, pengamatan

dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang

tersedia di sisi partograf atau di catatan

kemajuanpersalinan) .

2.2.5 Mencatat Temuan padaPartograf

2.2.5.1 Informasi tentangibu

Lengkapi bagian awal (atas) partograf secara teliti pada saat

memulai asuhan persalinan. Waktu kedatangan (tertulis sebagai:

"jam .atau pukul" pada partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu

datang dalam fase laten persalinan. Catat waktu terjadinya pecah

ketuban.
21

2.2.5.2 Kesehatan dan Kenyamanan Janin

Kolom, lajur dan skala angka pada partograf adalah untuk

pencatatan denyut jantung janin (DJJ), air ketuban dan penyusupan

(kepala janin).

a. Denyut Jantung Janin

Dengan menggunakan metode seperti yang

diuraikan pada bagian pemeriksaan fisik, nilai dan catat

denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit (lebih sering

jika ada tanda – tanda gawat janin). Setiap kotak pada

bagian ini, menunjukkan waktu 30 menit..Catat DJJ

dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan

angka yang menunjukkan DJJ.

Kemudian hubungkan titik yang satu dengan titik

lainnya dengan garis tegas dan bersambung atau garis tidak

terputus.Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf di

antara garis tebal angka 180 dan 100.Tetapi, penolong

harus sudah waspada bila DJJ di bawah 120 atau di atas

160.Untuk tindakan-tindakan segera yang harus dilakukan

jika DJJ melampaui kisaran nor¬mal ini.Catat tindakan-

tindakan yang dilakukan pada ruang yang tersedia di salah

satu dari kedua sisi partograf.


22

b. Warna dan adanya air ketuban

Nilai air ketuban setiap kali dilakukan

pemeriksaan dalam, dan nilai warna air ketuban jika

selaput ketuban pecah.Catat temuan-temuan dalam

kotak yang sesuai di bawah lajur DJJ. Gunakan

lambang-lambang berikut ini:

U : Ketuban utuh (belum pecah)

J : Ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih

M : Ketuban sudah pecah dan air ketuban

bercampur mekonium

D : Ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur

darah

K : Ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban

("kering").

Mekonium dalam cairan ketuban tidak selalu

menunjukkan adanya gawat janin. Jika terdapat

mekonium, pantau DJJ secara seksama untuk

mengenali tanda-tanda gawat janin selama proses

persalinan. Jika ada tanda-tanda gawat janin

(denyutjantung janin< 100 atau >180 kali per menit),

ibu segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai.


23

Tetapi jika terdapat mekonium kental, segera rujuk ibu

ke tempat yang memiliki asuhan kegawatdaruratan

obstetri dan bayi barulahir (“BAHAN AJAR Praktik

Klinik Kebidanan II,” 2015)

c. Molase (penyusupan kepalajanin)

Penyusupan adalah indikator penting tentang

seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri

dengan bagian keras panggul ibu. Tulang kepala yang

saling menyusup atau tumpang tindih,menunjukkan

kemungkinan adanya disproporsi tulang panggul

(CPD). Ketidakmampuan akomodasi akan benar-benar

terjadi jika tulang kepala yang saling menyusup tidak

dapat dipisahkan.Apabila ada dugaan disproprosi

tulang panggul, penting sekali untuk tetap memantau

kondisi janin dan kemajuan persalinan. Lakukan

tindakan pertolongan awal yang sesuai dan rujuk ibu

dengan tanda-tanda disproporsi tulang panggul ke

fasilitas kesehatan yang memadai.Setiap kali

melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusupan

kepala janin.Catat temuan di kotak yang sesuai di

bawah lajur air ketuban. Gunakan lambang-lambang


24

berikut ini:

0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan

mudah dapatdipalpasi

1 : tulang-tulang kepala janin hanya salingbersentuhan

2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih,

tapi masih dapatdipisahkan

3 tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan

tidak dapat dipisahkan (“BAHAN AJAR Praktik

Klinik Kebidanan II,” 2015).

d. Kemajuan Persalinan

Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk

pencatatan kemajuan persalinan.Angka 0-10 yang

tertera di tepi kolom paling kiri adalah besarnya dilatasi

serviks.Masing-masing angka mempunyailajur dan

kotak tersendiri.Setiap angka/kotak menunjukkan

besarnya pembukaan serviks. Kotak yang satu dengan

kotak yang lain pada lajur diatasnya, menunjukkan

penambahan dilatasi sebesar 1 cm. Skala angka 1-5 juga

menunjukkan seberapa jauh penurunan janin. Masing-

masing kotak di bagian ini menyatakan waktu 30menit.


25

1) Pembukaan Serviks

Nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam (lebih

sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit). Saat ibu

berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf hasil

temuan dari setiap pemeriksaan. Tanda "X" harus ditulis di

garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan

serviks.Beri tanda untuk temuan-temuan dari pemeriksaan

dalam yang dilakukan pertama kali selama fase aktif persalinan

di garis waspada. Hubungkan tanda "X" dari setiap

pemeriksaan dengan garis utuh (tidak terputus) (“BAHAN

AJAR Praktik Klinik Kebidanan II,” 2015).

Gambar 2.1
Tanda Pembukaan Seviks Pada Partograf
26

2) Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin

Dengan menggunakan metode yang dijelaskan di

bagian Pemeriksaan fisik di bab ini. Setiap kali melakukan

pemeriksaan dalam (setiap 4 jam), atau lebih sering jika ada

tanda – tanda penyulit, nilai dan catat turunnya bagian

terbawah atau presentasi janin.Pada persalinan normal,

kemajuan pembukaan serviks umumnya diikuti dengan

turunnya bagian terbawah atau presentasi janin.

Tapikadangkala, turunnya bagian terbawah / presentasi janin

baru terjadi setelah pembukaan serviks sebesar 7 cm. Tulisan

"Turunnya kepala" dan garis tidak putus dari 0-5, tertera di sisi

yang sama dengan angka pembukaan serviks. Berikan tanda

"O” yang ditulis pada garis waktu yang sesuai.Sebagai contoh,

jika hasil pemeriksaan palpasi kepala bisa dipalpasi 4/5,

tuliskan tanda "O" di garis angka 4. Hubungkan tanda “O” dari

setiap pemeriksaan dengan garis tidak terputus (“BAHAN

AJAR Praktik Klinik Kebidanan II,” 2015).


27

Gambar 2.2
Tanda Penurunan Kepala Pada Partograf

3) Garis waspada dan garis bertindak

Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan

berakhir pada titik di mana pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika

laju pembukaan 1 cm per jam.Pencatatan selama fase aktif persalinan

harus dimulai di garis waspada. Jika pembukaan serviks mengarah ke

sebelah kanan garis waspada (pembukaan kurang dari 1 cm per jam),

maka harus dipertimbangkan adanya penyulit (misalnya fase aktif

yang memanjang, macet,dll). Pertimbangkan pula adanya tindakan

intervensi yang diperlukan, misalnya persiapan rujukan ke fasilitas

kesehatan rujukan (rumah sakit atau puskesmas) yang mampu

menangani penyulit dan kegawat daruratan obstetri.Garis bertindak

tertera sejajar dengan garis waspada, dipisahkan oleh 8 kotak atau 4

jalur ke sisi kanan.Jika pembukaan serviks berada di sebelah kanan

garis bertindak, maka tindakan untuk menyelesaikan persalinan harus


28

dilakukan. Ibu harus tiba di tempat rujukan sebelum garis bertindak

terlampaui (“BAHAN AJAR Praktik Klinik Kebidanan II,” 2015).

4) Jam dan Waktu

a) Waktu mulainya fase aktif Persalinan

Di bagian bawah partograf (pembukaan serviks dan

penurunan) tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-16. Setiap

kotak menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya fase aktif

persalinan.

b) Waktu aktual saat pemeriksaandilakukan

Di bawah lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif,

tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat

pemeriksaan dilakukan. Setiap kotak menyatakan satu jam

penuh dan berkaitan dengan dua kotak waktu tiga puluh menit

pada lajur kotak di atasnya atau lajur kontraksi di bawahnya.

Saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan, catatkan

pembukaan serviks di garis waspada. Kemudian catatkan

waktu aktual pemeriksaan ini di kotak waktu yang sesuai.

Sebagai contoh, jika pemeriksaan dalam menunjukkan ibu

mengalami pembukaan 6 cm pada pukul 15.00, tuliskan tanda

"X" di garis waspada yang sesuai dengan angka 6 yang tertera

di sisi luar kolom paling kiri dan catat waktu yang sesuai pada

kotak waktu di bawahnya (kotak ketiga dari kiri).


29

5) Kontraksi Uterus

Di bawah lajur waktu partograf terdapat lima lajur kotak

dengan tulisan "kontraksi per 10 menit" di sebelah luar kolom

paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu kontraksi.Setiap 30

menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan

lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan lamanya

kontraksidengan:

a) Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan

kontraksi yang lamanya kurang dari 20 detik.

b) Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan

kontraksi yang lamanya 20-40detik.

c) Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi

yang lamanya lebih dari 40detik (JNPK– KR, 2019 :

70).

Beri titik – titik di kotak yang sesuai untuk

menyatakan kontraksi yang lamanya kurang

dari 20 detik

Beri garis – garis di kotak yang sesuai untuk

menyatakankontraksiyanglamanya20–40detik
30

Isi penuh kotak yang sesuai untuk

menyatakan kontraksi yang lamanya lebih

dari 40 detik

Gambar 2.3
Pencatatan Kontraksi Uterus Pada Partograf

6) Obat-obatan yang diberikan

Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera

lajur kotak untuk mencatat oksi¬tosin, obat-obat lainnya dan

cairan IV:

a) Oksitosin

Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai,

dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang

diberikan per volume cairan IV dan dalam satuan tetesan

per menit.

b) Obat-obatan lain dan cairanIV Catat semua pemberian obat-

obatan tambahan dan/atau cairan IV dalam kotak yang sesuai

dengan kolom waktunya .


31

7) Kesehatan dan kenyamanan ibu

Bagian terakhir pada lembar depan partograf berkaitan

dengan kesehatan dan kenyamanan ibu.

a) Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh

Angka di sebelah kiri bagian partograf ini berkaitan

dengan nadi dan tekanan darah ibu.Nilai dan catat nadi ibu

setiap 30 menit selama fase aktif persalinan. (lebih sering jika

dicurigai adanya penyulit). Beri tanda titik pada kolom waktu

yang sesuai. Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam

selama fase aktif persalinan (lebih sering jika dianggap

akanadanya penyulit). Beri tanda panah pada partograf pada

kolom waktu yang sesuai. Nilai dan catat temperatur tubuh ibu

(lebih sering jika meningkat, atau dianggap adanya infeksi)

setiap 2 jam dan catat temperatur tubuh dalam kotak yang

sesuai.

b) Volume urin, protein atauaseton

Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya

setiap 2 jam (setiap kali ibu berkemih). Jikamemungkinkan

setiap kali ibu berkemih, lakukan pemeriksaan adanya ase¬ton

atau protein dalam urin .


32

8) Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya

Catat semua asuhan lain, hasil pengamatan dan keputusan

klinik di sisi luar kolom partograf, atau buat catatan terpisah

tentang kemajuan persalinan. Cantumkan juga tanggal dan waktu

saat membuat catatan persalinan.Asuhan, pengamatan dan/atau

keputusan klinik mencakup:

a) Jumlah cairan per oral yangdiberikan.

b) Keluhansakitkepalaataupengelihatan (pandangan)kabur.

c) Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya (Obgin,

bidan, dokterumum).

d) Persiapan sebelum melakukanrujukan.

e) Upaya Rujukan.

2.2.6 Pencatatan Pada Lembar Belakang Partograf

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat

hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta

tindakan-tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala I hingga kala

IV (termasuk bayi baru lahir). Itulah sebabnya bagian ini disebut

sebagai Catatan Persalinan.Nilai dan catatkan asuhan yang diberikan

pada ibu dalam masa nifas terutama selama persalinan kala empat

untuk memungkinkan penolong persalinan mencegah terjadinya

penyulit dan membuat keputusan klinik yang sesuai.Dokumentasi ini

sangat penting untuk membuat keputusan klinik, terutama pada


33

pemantauan kala IV (mencegah terjadinya perdarahan pasca

persalinan).

Cara pengisian catatan persalinan berbeda dengan halaman

depan yang harus diisi pada akhir setiap pemeriksaan, lembar

belakang partograf ini diisi setelah seluruh proses persalinanselesai.

2.2.6.1 Data dasar atau informasi Umum

Data dasar terdiri dari tanggal, nama bidan, tempat

persalinan, alamat tempat persalinan, catatan, alasan merujuk,

tempat rujukan dan pendamping pada saat merujuk. Isi data pada

masing-masing tempat yang telah disediakan, atau dengan cara

memberi tanda pada kotak di samping jawaban yang sesuai.

2.2.6.2 Kala I

Kala I terdiri dari pertanyaan – pertanyaan tentang

partograf saat melewati garis waspada, masalah-masalah

yang dihadapi, penatalaksanaannya, dan hasil

penatalaksanaan tersebut.

2.2.6.3 Kala II

Kala II terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan,

gawat janin, distosia bahu, penatalaksanaan dan hasilnya.


34

2.2.6.4 Kala III

Kala III terdiri dari lama kala III, pemberian oksitosin,

penegangan tali pusat terkendali, pemijatan fundus, plasenta

lahir lengkap, plasenta tidak lahir > 30 menit, laserasi,

atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah penyerta,

penatalaksanaan dan hasilnya, isi jawaban pada tempat yang

disediakan dan beri tanda pada kotak di samping jawaban

yang sesuai.

2.2.6.5 Bayi Baru Lahir

Informasi tentang bayi baru lahir terdiri dari berat dan

panjang badan, jenis kelamin, penilaian kondisi bayi baru

lahir, pemberian ASI, masalah penyerta, penatalaksanaan

terpilih dan hasilnya.Isi jawaban pada tempat yang

disediakan serta beri tanda ada kotak di samping jawaban

yang sesuai.

2.2.6.6 Kala IV

Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi

fundus, kontraksi uterus, kandung kemih dan


35

perdarahan.Pemantauan pada kala IV ini sangat penting

terutama untuk menilai apakah terdapat risiko atau terjadi

perdarahan pascapersalinan. Pengisian pemantauan kala IV

dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama setelah

melahirkan, dan setiap 30 menit pada satu jamberikutnya

(“BAHAN AJAR Praktik Klinik Kebidanan II,” 2015).


36

2.3 KerangkaTeori

Bagan 2.1

Kerangka Teori

 Pengetahuan
 Pendidikan
 Pengalaman
Pengisian Partograf
 Informasi
 Lingkungan
& Budaya
BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu kerangka berfikir yang utuh

yang ingin dibuktikan atau dicari jawabannya. (KESEHATAN,

2015).Berdasarkan teori diatas, penulis mencoba mengembangkan kerangka

konsep yang mengarahkan pada penelitian ini sebagai variabel dependen adalah

pengisian partograf sedangkan variabel independen yang ingin diteliti adalah

pengetahuan mahasiswi, untuk lebih jelasnya akan penulis sajikan dalam bagan

berikut :

Bagan kerangka konsep penelitian :

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

 Pengetahua
n Pengisian Partograf
Mahasiswi
 Target persalinan
 Pengalaman
menolong persalinan

37
38

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah Variabel – variabel yang membatasi ruang

lingkup yang diamati atau diteliti. Definisi operasional ini juga bermanfaat

untuk mengarahkan pada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel –

variabel yang bersangkutan,serta pengembangan instrument penelitian atau

alat ukuri. sebagai berikut :

Tabel 3.1

Variabel-variabel dalam definisi operasional

Definisi Cara
No Variable Alat Ukur Hasil Ukur Skala
operasional Ukur

1. Pengisian Hasil Hasil Hasil 1 = Ordinal

partograf kelengkapan Ujian Ujian Kompeten

dan ketepatan Phant


2 = Belum
pengisian om
Kompeten
partograf

responden.

Bagaimana

Pengisian

yang

lengkap dan

tepat.
39

2. Pengetahuan Hasil tau Mengisi Kuisioner 1. Baik Ordinal

tentang responden kuisioner (jika

partograf mengenai responden

pengertian menjawab

partograf, benar > 12

tujuan pertanyaan)

penggunaan 2. Cukup

partograf ( jika

serta apa saja responden

yang diamati menjawab

dalam benar 12

partograf pertanyaan)

3. Kurang

(jika

responden

menjawab

benar < 15

pertanyaan)

.
40

3. Target Jumlah Mengisi Kuisioner 1=<5 Ordinal

persalinan persalinan kuisioner 2 = 6-10

yang pernah 3 = >10

ditolong oleh

mahasiwa

baik

observasi

maupun

menolong

langsung

sejak

semester 3

sampai

semester 5
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian

deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara

objektif. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan waktu secara cross sectional. Pengukuran cross sectional

merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau

pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko/paparan

dengan penyakit (Aziz, 2014).

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian

Tempat adalah lokasi untuk mengambil kasus atau observasi

(Notoadmojo, 2012).Penelitian ini dilaksanakan di Prodi DIII Kebidanan

STIKes RSPAD Gatot Soebroto .

41
42

4.2.2 Waktu Penelitian

Waktu adalah saat yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian

atau observasi (Notoadmojo, 2012).Waktu penelitian dimulai dari tanggal

02 Desember – 8 Febuari 2020.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Total Populasi

Total Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian

(Sastroasmoro and Ismael, 2014).Populasi dalam penelitian ini adalah

semua mahasiswi tingkat III semester VProdi DIII Kebidanan STIKes

RSPAD Gatot Soebroto sebanyak 49 orang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah yang mewakili dari populasi yang

diteliti(Arikunto,2010).Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah

seluruh populasi sebanyak 49 responden mahasiswi tingkat III semester

V di Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto . Apabila

objeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika jumlah objeknya besar

maka diambil antara 10- 15% atau 20-25% (Arikunto, 2010).Melihat

pada pendapat di atas maka penelitian ini, sampel yang peneliti gunakan

adalah 100% dari jumlah populasi, jadi sampel yang digunakan adalah
43

keseluruhan mahasiswi tingkat tingkat III semester VProdi DIII

Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto sebanyak 49 orang.

4.3.3 Kriteria Sampel

Seluruh. mahasiswi tingkat tingkat III semester VProdi DIII

Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto periode 2020.

4.3.4.Besar Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel yang dipilih oleh

peneliti menurut ciri-ciri dan karateristik tertentu, yaitu berjumlah 49

responden.

4.3.5 Cara Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak

memberikan peluang yang sama dari setiap anggota populasi, yang

bertujuan tidak untuk generalisasi, yang berasas pada probability yang tidak

sama.(Aziz, 2014). Jenis pengambilan sampel pada penelitian ini

adalahpurposive sampling dimana pengambilan sampel dipilih oleh peneliti

menurut ciri-ciri dan karateristik tertentu (Aziz, 2014).


44

4.3.6 Teknik / Alat Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui

pengisian kuesioner dan data Sekumder yaitu dari penilaian Ujian Phantom.

Proses pengumpulan data dengan cara memberikan angket/kuesioner

kepada49 responden yaitu Mahasiswi Semester V Tingkat III Prodi DIII

Kebidanan STIKes RSPAD Gatot Soebroto. Angket / kuesioner adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan

responden untuk dijawabnya (Riwidikdo, 2010).

4.3.7 Kisi-Kisi Kuisioner

No Variable Indicator Nomor Jumlah Total Soal

Soal soal

1. Pengetahuan Tahu (Know) 1-3 3 20

. Partograf Memahami 4-6 3

berdasarkan (comprehension)

Tingkat
Aplikasi (Aplication) 7-11 5
pengetahuan
Analisis (Analysis) 12-14 3

Sintesis (Syntesis) 15-17 3


45

Evaluasi 18-20 3

(Evaluation)

2. Pengalaman Target Partus Yang Terdokumentasikan

4.4 Instrumen Penilitian dan PengelohanData

4.4.1 InstrumenPenelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner dan

lembar pengisian partograf. Penelitian ini menggunakan kriteria

pertanyaan positif dan negative. Pertanyaan dengan kriteria positif yaitu

jika responden memilih jawaban “benar” maka mendapatkan skor 1 dan

jika memilih jawaban “salah” mendapatkan skor “0”, Selanjutnya skor

yang diperoleh dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan

skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya

berupa presentase dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:

Rumus : N = SP x 100%

SM

Keterangan: N :Nilai

SP: Skor yang didapat

SM : Skor maksimal (Arikunto,2006)


46

Dari perhitungan tersebut dimasukkan dalam kegiatan

tingkat pengetahuan sebagai berikut :

4.4.2.1 75-100%, jika pertanyaan yang jawab benar oleh responden

adalah KategoriBaik.

4.4.2.2 ≤ 75%, jika pertanyaan yang dijawab kurang benar oleh

responden adalah Kategori Kurang.

4.4.3 Validitas dan Reliabilitas

4.4.3.1 Uji Validitas

Validitas adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu

tes mengukur apa yang hendak diukur. (Sukardi, 2013).Validitas

mengacu sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam

menjalankan fungsi pengukurannya .Pengujian validitas dilakukan

dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for

Windows Versi 20.0. Dalam penelitian ini pengujian validitas

dilakukan terhadap 20 responden. Pengambilan keputusan

berdasarkan pada nilai rhitung(Corrected Item-Total Correlation)

> r tabel 0,4438 ( α 5 % dan df ( 20 – 2 = )) maka item atau

pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya Perbandinganantara hasil

analisis validitas terhadap pertanyaan – pertanyaan dalam


47

instrumen variabel Stres dengan r tabel 0,4438 ( α 5 % dan df ( 20

– 2 )) adalah sebagai berikut :

Tabel Uji Validitas Perbandingan r Hitung Instrumen Variabel

Pengetahuan dengan r Tabel

r tabel

Butir pertanyaan Nilai r (n-2 = 20-2=18 Kesimpulan

pada α 0,05)

P1 0,556 0,4438 Valid

P2 0,371 0,4438 Tidak Valid

P3 0,531 0,4438 Valid

P4 0,404 0,4438 Tidak Valid

P5 0,221 0,4438 Tidak Valid

P6 0,170 0,4438 Tidak Valid

P7 0,521 0,4438 Valid

P8 0,070 0,4438 Tidak Valid

P9 0,657 0,4438 Valid

P10 0,488 0,4438 Valid


48

P11 0,594 0,4438 Valid

P12 0,571 0,4438 Valid

P13 0,471 0,4438 Valid

P14 0,573 0,4438 Valid

P15 0,615 0,4438 Valid

P16 0,657 0,4438 Valid

P17 0,597 0,4438 Valid

P18 0,573 0,4438 Valid

P19 0,707 0,4438 Valid

P20 571 0,4438 valid

Maka dari 20 butir pertanyaan yang sudah di lakukan uji validitas terdapat

5 butir pertanyaan yang tidak valid. Maka pertanyaan tersebut dibuang.

4.4.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari pengukuran yang

mempunyai keterpercayaan, keterandalan, konsistensi, kestabilan

yang dapat dipercaya. Hasil ukur yang bisa dipercaya jika dalam
49

beberapa kali pengukuran pada kelompok subjek yang sama,

didapatkan dengan hasil yang relatif sama (Azwar, 2011).

Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan di lingkungan

rumah peneliti yang memiliki karakteristik yang sama dengan

lokasi penelitian yaitu STIKes RSPAD Gatot Soebroto.

Pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas pada tanggal 2-4 Januari

2021 dengan jumlah responden sebanyak 20 responden.

Reability Statistic

Alpha N

0.877 15

4.4.2 Pengolahan Data dan Analisa Data

4.4.2.1 Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul,

maka dilakukan pengolahan data dengan tujuan mengubah data

menjadi informasi yang dipergunakan untuk proses pengambilan

keputusan. Dalam pengolahan data terdapat beberapa tahapan

sebagaiberikut:
50

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2010)

b. Coding

Coding merupakan kegiatan memberikan kode numerik

(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian

kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisa data

menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga

daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk

memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu

variabel (Hidayat, 2010).

c. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau database computer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan

membuat tabel kontigensi (Hidayat, 2010).


51

4.4.2.2 Analisa Data

Analisa univariat (Penelitian Deskriptif )Analisis univariat

merupakan analisa yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik

masing-masing variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini analisis

univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan angka

atau nilai karakteristikresponden dan pengetahuan tentang Partograf

Mahasiswi Tingkat III Semester V STIKES RSPAD Gatot Sobroto.

4.4.2.3 Etika Penelitian

Masalah pada penelitian ilmu kebidanan, hampir 90% subjek

penelitian yang digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus

memahami prinsip – prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip

etikadalam penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga

bagian yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak – hak subjek dan

prinsip keadilan (Nursalam, 2008).

4.5 PrinsipManfaat

4.5.1.1 Bebas dariPenderitaan

Perlakuan pada penelitian ini dilaksanakan tanpa

mengakibatkan kerugian kepada partisipan. Peneliti melakukan

pengisian kuesioner.
52

4.5.1.2 Bebas dari Eksplotasi

Partisipasi partisipan dalam penelitian tidak merugikan dalam

bentuk apapun bagi pihak manapun. Sebelum melakukan penelitian

peneliti menjaga privasi partisipan.

4.5.1.3 Risiko (BenefitsRatio)

Penilitian ini sudah dipertimbangkan, bahwa tidak ada risiko

yang berakibat pada subjek setiap dilakukan pengumpulan data.

Penelitian ini tidak menimbulkan risiko karena sudah

dipertimbangkan isi dari tiap kuesioner untuk pengumpulan data.

4.5.2 Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect HumanDignity)

4.5.2.1 Hak untuk Ikut/Tidak Menjadi Partisipan (Right To Self

Determination)

Penelitian ini memperlakukan subjek secara

manusiawi.Sebelum mengisi kuesioner peneliti menanyakan

langsung kepada partisipan apakah bersedia menjadi partisipan

atau tidak. Jika tidak bersedia peneliti tidak akan memaksa

partisipan.
53

4.5.2.2 Hak untuk Mendapat Jaminan dari Perlakuan yang

Diberikan

Peneliti dalam hal ini mendampingi selama pengisian

kuesioner dalam pengisian kuesioner ini semua subjek terjamin

kerahasiaannya.Selain itu, peneliti juga menjelaskan tujuan,

manfaat, dan kerugian yang dialami subjek dalam pengisian

kuesioner.

4.5.2.3 Informed Consent

Partisipan mendapat informasi secera lengkap tentang tujuan

penelitian yanga kan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi partisipan. Pada informed

consent tercantum bahwa data yang diperoleh hanya akan

dipergunakan untuk pengembangan ilmukebidanan.

4.5.3 Prinsip Keadilan (Right toJustice)

4.5.3.1 Hak untuk Mendapatkan Perlakuan yang Adil (Right in Fair

Treathment)

Partisipan penelitian dalam hal ini dilakukan secara adil

dan baik sebelum, selama dan sesudah keikutsertaannya dalam


54

penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak

bersedia. Partisipan diperlakukan secara adil dengan mengisi

kuesioner yang sama.

4.5.3.2 Hak Atas Kerahasiaannya (Right toPrivacy)

Partisipan mempunyai hak untuk meminta bahwa data

yang diberikan harus dijaga kerahasiannya, sehingga perlu adanya

tanpa nama (anonymity) dan rahasia (confidentially) dengan cara

menuliskan nama inisial pada hasil penelitian. Kerahasiaannya

partisipan terjamin karena jika penelitian sudah selesai.


BAB V

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang telah

dilakukan tentang Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Pengisian Partograf

Mahasiswi Tingkat III Semester V Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD Gatot

Soebroto , ditinjau dari pengetahuan mahasiswi maka berikut ini disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

5.1 Analisa Univariat

Tabel 5.1

Gambaran Hasil Jawaban Pertanyaan tentang partograf pada mahasiswi tingkat III

semester V Prodi DIII Kebidanan di STIKes RSPAD Gatot Soebroto

Variable Pengetahuan Pengisian partograf Pengalaman (Target

partus)

Baik Cukup Kurang Kompeten Kurang 1-5 6-10 >10

kompeten

Jumlah 34 8 7 41 8 46 3 -

Persen 69,4% 16,3 14,3% 83,7 % 16, 3 % 93,9% 6,1 % -

Total 100% 100% 100%

55
BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 KeterbatasanPenelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih sangat banyak

kekurangan yang diakibatkan dari beberapa keterbatasan diantaranya,

peneliti tidak melihat langsung pengisian kuesioner sehingga

memungkinkan adanya kecurangan dalam mengisi, kemudian metode

penelitian yang di ambil Metode deskriptif yaitu suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan dan

menggambarkan suatu keadaan secara objektif (Sugiyono, 2010).

6.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dari 49

mahasiswa sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik

tentang partografyaitu sebanyak 45 orang (91,83%). Pengetahuan adalah

hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya

(indera penglihatan, pendengaran, perasaan dan perabaan). Sebagian

besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera penglihatan (mata)

56
57

dan indera pendengaran (telinga).Pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai tingkatan yang berbeda-beda (Notoatmodjo,

2012).Pengetahuan adalah ilmu yang di dapat dari hasil sebuah proses

pembelajaran seseorang, dengan cara pengumpulan informasi yang di

akses dari segala jejaring dan harus terbukti fakta dan aturan yang ada.

(Geiger et al., 2019).

Secara garis besarnyadibagi dalam 6 tingkat pengetahuan yakni :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai call (memangil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

mengintrepretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan Atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.


58

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkanatau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.Indikasi

bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis

adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan,atau

memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap

pengetahuan atas objek tersebut.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-

komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini

dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.(Bedwell et al., 2017).


59

Partograf adalah sebuah alat yang digunakan untuk memantau

kemajuan persalinan dan membantu penolong untuk membantu mengambil

keputusan .partograf berisi informasi tentang kondisi janin, kondisi ibu, dan

kemajuan persalinan (Hagos et al., 2020) . Partograf adalah catatan grafis

untuk memantau kemajuan persalinan. Yang Memiliki garis tindakan dan

garis waspada dalam mencegah persalinan macet , yang merupakan

penyebab kematian ibu dan bayi, terutama di negara berkembang (Ayenew &

Zewdu, 2020).Partograf adalah alat yang digunakan untuk memantau

persalinan dan mencegah persalinan lama dan terhambat yang berfokus pada

observasi yang berkaitan dengan kesejahteraan ibu, kondisi janin, dan

kemajuan persalinan (Mezmur et al., 2017).

Partograf berfungsi sebagai " peringatan Awal " dalam memberikan

intervensi untuk mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh persalinan

lama. Partus lama merupakan penyebab kematian ibu dan bayi. Partus macet

menimbulkan komplikasi pada ibu mupun janin seperti fistula vagina, Ruptur

Uteri, prolapses uteri, kerusakan syaraf, inkontinensia, sepsis , perdarahan

postpartum, yang menyebabkan pasien harus di histerektomi sehingga

menyebabkan infertilitas (Ayenew & Zewdu, 2020).

Partograf harus dibuat untuk mendeteksi persalinan patologisI seperti

partus lama, dehidrasi, kelelahan, rupture uteri , yang mengakibatkan infeksi


60

pada ibu dan neonatal (Hagos et al., 2020).Kompetensi penolong persalinan

sangat di perlukan untuk menangani kegawatdaruratan pada ibu dan janin

(UNICEF, WHO,2014). Pengetahuan tentang penggunaan partograf penting

dalam meminimalkan persalinan lama dan terhambat (Abebe etal., 2013;).

Setelah dilakukan penelitian kepada 49 responden dengan menilai

hasil kuisioner kepada mahasiswi yang telah mempelajari partograf.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa mahasiswi yang menjawab

pertanyaan benar paling banyak pada nomer 3, 4, 9, dan 13 yaitu meliputi

pengertian tentang partograf, observasi 30 menit yaitu djj,his, dan nadi ibu,

dan pemantauan observasi kala IV, dengan jumlah 49 (100%) responden dari

49 responden, dan Mahasiswi yang menjawab pertanyaan salah paling

banyak pada nomer 14 dan 19 yaitu lambang penurunan kepala, Rujukan

Rupture Perineum Grade 2, > 20 responden (40,8%) dari 49

responden.Berdasarkan hasil nilai ujian untuk pengisian partograf pada

mahasiswi Tingkat III Semester V Prodi DIII Kebidanan STIKes RSPAD

Gatot Soebroto yang bernilai kategori Kompeten sebanyak 41 orang (83,67

%) dari , dan yang bernilai kategori belum kompeten sebanyak 8 orang

(16,33%). Berdasarkan hasil pendataan bahwasannya di dapatkan sebanyak

47 orang (95,15 %) yang mengisi partograf pada target partus sebanyak 1-5,

dan sebanhak 2 orang (4,85%)yang pada target partus sebanyak 6-10.


61

Berdasarkan Penelitian Nadhira dari Universitas Muhammadiyah

Mataram Tahun 2017 berjudul hubungan pengetahuan dengan aplikasi

pengisian partograf oleh mahasiswa tingkat II kebidanan di Universitas

Muhammadiyah Mataram tahun 2017 di dapatkan hasil dari 37 responden,

mayoritas responden yakni 25 orang (67,6%) berada pada kelompok tingkat

pengetahuan baik, sedangkan yang paling sedikit responden 2 orang (5,4%)

berada pada kelompok tingkat pengetahuan kurang. Kemudian berdasarkan

aplikasi pengisian partograf oleh mahasiswa tingkat II program studi DIII

Kebidanan di Universitas Muhammadiyah Mataram dapat dilihat bahwa

sebagian besar responden 22 orang (59,5%) berada pada kategori bisa

melakukan pengisian partograf sedangkan yang 15 orang (40,5%) berada pada

kategori tidak bisa, Dari uji analisis statistik dengan uji Chi Square program

SPSS versi 16,0 pada tingkat kesalahan 5 % (α=0,05) menunjukkan bahwa

nilai significancy- nya p = 0,001 (p<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, dan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara tingkat pengetahuan dengan aplikasi pengisian partograf

(Nudhira et al., 2017).

Azeb Abrham Hagos , Eshetu Cherinet Teka and Genet Degu

melakukan penelitian di kota Eithopia tahun 2017, penelitian ini diambil

dari 64 puskesmas dan 3 Rumah Sakit dan sampel berjumlah 594 bidan , dari
62

hasil Kuesioner menunjukan bahwa sebanyak 511 orang (86%)

berpengetahuan baik dan 83 orang (14%) berperngetahuan kurang baik,

dilakukan uji Statistika untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

pemahaman partograf dengan pengetahuan, di dapatkan hasil p< (0,05) ini

menunjukkan bahwa pengetahuan dan tingkat pemahaman pada partograf .

berhubungan, dan merupakan faktor penentu utama pemanfaatan partograf.

Bidan yang berpengtahuan baik terhadap partograf berpeluang sebanyak 2

kali lebih mungkin menggunakan partograf secara kritis, di banding dengan

pengetahuannya yang kurang(Hagos et al., 2020).

Kemudian Oluwaseun Esan , Adesegun Fatus , Temitope Ojo

melakukan penelitian di kota Nigeria Tahun 2019, penelitian ini diambil

dari 12 puskesmas dan sampel berjumlah 128 bidan , dari hasil Kuesioner

menunjukan bahwa sebanyak 70 orang (55%) berpengetahuan baik dan 58

orang (45%%) berperngetahuan kurang baik, dilakukan uji Statistika untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman partograf dengan

pengetahuan, di dapatkan hasil (uji-F = 9,753; p <0,001) ini menunjukkan

bahwa pengetahuan dan tingkat pemahaman pada partograf

berhubungan(Esan et al., 2019)

Oleh karena itu, tingkat pengetahuan tentang partograf sangat penting

untuk di pahami oleh mahasiswa kebidanan, yang telah mempelajari


63

partograf pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Askeb II).Mahasiswa

harus mengerti, mampu mengisi partograf dan mampu mengaplikasikan

penggunaan partograf pada saat menolong persalinan.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan

sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.Dari 49 Mahasiswi yang mempunyai tingkat pengetahuan baik berdasarkan

hasil kuesioner yaitu sebanyak 34 orang atau 69,4% , Mahasiswi yang

mempunyai tingkat pengetahuan cukup berdasarkan hasil kuesioner yaitu

sebanyak 8 orang atau 16,3 %dan Mahasiswi yang mempunyai tingkat

pengetahuan Kurang sebanyak 7 orang atau 14,3%.

2. Dari 49 Mahasiswi yang kompeten dalam pengisian partograf berdasarkan

hasil Ujian Phantom yaitu sebanyak 41 orang atau 83,7 % dan Mahasiswi

yang kurang kompeten sebanyak 8 orang atau 16,3%.

3. Dan berdasarkan dari pengalaman dinas sebanyak 46 orang atau 93,9 %

yang mengisi target partus 1-5, kemudian sebanyak 3 orang atau 6,1 % yang

mengisi target partus 6-10.

64
65

4. Seorang psikolog, Novita Tandry, M.Psi mengatakan bahwa porsi ingatan

paling besar pada seseorang terbentuk dari perbuatan / pengaplikasian (60%).

Mendengarkan hanya membentuk (30%)ingatan, sedangkan melihat hanya

membentuk (40%).Jika ketiganya digabungkan, Mendengar, melihat sekaligus

melakukannya sendiri akan membentuk (90%) ingatan.Maka dari itu untuk

meningkatkan pengetahuan kita perlu adanya ke 3 aspek tersebut.

7.2 Saran

1. Bagi Institusi

Diharapkan untuk lebih memperhatikan mahasiwi agar lebih lama di

tempat lahan praktik agar mahasiswi terlatih atau terbiasa dan memberikan

saran terhadap puskesmas yang digunakan sebagai lahan praktek agar selalu

mengaplikasikan partograf pada persalinan.

2.Bagi Dosen

Diharapkan bagi dosen untuk lebih sering memberikan latihan soal

dalam bentuk kasus dalam pengisian lembar partograf.


66

3. Bagi mahasiswa

Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dalam

pengisian lembar partograf serta mengaplikasikan penggunaan lembar

partograf setiap melakukan pertolongan persalinan.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan

penelitian partograf dengan desain lain seperti eksperimen, kontrol atau

menggunakan variabel lain.


DAFTAR PUSTAKA

Ayenew, A. A., & Zewdu, B. F. (2020). Partograph utilization as a decision-making


tool and associated factors among obstetric care providers in Ethiopia: a systematic
review and meta-analysis. Systematic Reviews, 9(1), 1–11.
https://doi.org/10.1186/s13643-020-01505-4

BAHAN AJAR praktik klinik kebidanan II. (2015). Acta Universitatis Agriculturae
et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 53(9), 1689–1699.
http://publications.lib.chalmers.se/records/fulltext/245180/245180.pdf%0Ahttps:
//hdl.handle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.20
11.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.
1016/j.precamres.2014.12
Bedwell, C., Levin, K., Pett, C., & Lavender, D. T. (2017). A realist review of the
partograph : when and how does it work for labour monitoring ? BMC
Pregnancy and Childbirth, 1–11. https://doi.org/10.1186/s12884-016-1213-4
Esan, O., Fatusi, A., & Ojo, T. (2019). The knowledge versus self-rated confidence of
facility birth attendants with respect to maternal and newborn health skills: The
experience of Nigerian primary healthcare facilities. Malawi Medical Journal,
31(3), 214–222. https://doi.org/10.4314/mmj.v31i3.8
Febriandi. (2020). MENKES/320/2020 TENTANG. KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/320/2020 TENTANG STANDAR PROFESI BIDA, 28(2),
1–43.
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps://doi.org/
10.1016/j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.arth.2018.03.044%0
Ahttps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458420300078?token=C039B8
B13922A2079230DC9AF11A333E295FCD8
Geiger, S. M., Geiger, M., Wilhelm, O., & Wilhelm, O. (2019). Environment-
Specific vs . General Knowledge and Their Role in Pro-environmental Behavior.
10(April), 1–12. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.00718
Hagos, A. A., Teka, E. C., & Degu, G. (2020). Utilization of partograph and its
associated factors among midwives working in public health institutions, Addis
Ababa city administration,Ethiopia,2017. BMC Pregnancy and Childbirth,
20(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12884-020-2734-4
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile
2018]. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Undang-Undang Tentang Kebidanan No 4 Tahun
2019. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 004078.
KESEHATAN, K. M. P. (2015). BAHAN AJAR REKAM MEDIS DAN INFORMASI
KESEHATAN (RMIK ) METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA EDISI TAHUN 2018.
1–27.
Kusumawardani, W. N. (2015). GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN
DALAM MENGAPLIKASIKAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SAMBIREJO, SRAGEN, JAWA TENGAH.
Marmi, S. S. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Asuhan Kebidanan
Pada Persalinan, 1.
Mezmur, H., Semahegn, A., & Tegegne, B. S. (2017). Health professionals' s
knowledge and use of the partograph in public health institutions in
eastern Ethiopia : a cross-sectional study. 1–7.
https://doi.org/10.1186/s12884-017- 1477-3
Notoadmodjo. (2019). Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan. In Jakarta: Rineka Cipta.
Nudhira, U., Makmun, I., & Lestari, C. I. (2017). Partograf Oleh Mahasiswi Tingkat
Ii Program Studi Diii. Midwifery Journal, 2(2).
Puspito Panggih Rahayu 2017. (n.d.). Puspito Panggih Rahayu 2017 GAMBARAN
PENGETAHUAN TENTANG PARTOGRAF PADA MAHASISWA
SEMESTER IV PRODI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2016/2017, 19.
Susiana, S. (2019). Angka Kematian Ibu : Faktor Penyebab Dan
Upaya Penanganannya.
Wajdi, M. F., & Pariyem. (2016). Pengaruh Tatakelola Organisasi, Budaya kerja dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Medis Rumah Sakit. The 3rd
University Research Colloquium 2016, 187–196.
Prawiroharjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2014.
Aziz, Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data:
Jakarta: Salemba Medika A Aziz Alimul Hidayat; 2014.
WHO launches new tools to help countries address stillbirths, maternal and
neonatal deaths, 6 August 2016 Departmental news.
DAFTAR LAMPRIRAN
1. DOKUMENTASI

Tgl/Bln/Th Gambar Tgl / Bln / Th Gambar


4-12-2020 15-12-2020

17-12-2020 23-12-2020

10-01-2021 19-01-2021
28-01-2021 01-02-2021

2. HASIL KUESIONER SAMPEL

NOMOR PERTANYAAN PENGETAHUAN


NO NAMA SKORTOTAL KODING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 BAIK KURANG
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 12 √ 2
NA DEVI INDRIANI ELSA DWI2 HABIBAH0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 √ 1
3 WELIS 1RIDZKY
LUTFIA NOVITA CAHYA JANAH 1 1RANI
1 DIAN
1 1SOFI
1 SHINTA
1 1 UNTARI
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 √ 1
4 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 √ 1
5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 √ 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 13 √ 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 √ 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 √ 1
9 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 14 √ 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 √ 1
11
12 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 11 √ 2
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 √ 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 12 √ 2
14
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 1
15 √
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1
16 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √ 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 √ 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 √ 1
19 √
20 √

15 18 17 17 19 18 18 18 17 17 16 19 18 17 17 18 14 17 17 18
NOMORPERTANYAAN PENGETAHUAN pengisian TARGETPARTUS
NO NAMA SKORTOTAL KODING No Nama Nilai Koding KODING
1 3 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 BAIK CUKUP KURANG kompeten elumkompeten NO NAMA 5 5_10 >10
1 Yuli AmaliaNF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 1 ARINI 100 √ 1 1 Yuli AmaliaNF √ 2
2 SukmaDwi Ananda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 √ 2 2 ANINDITA 100 √ 1 2 SukmaDwi Ananda √ 1
3 Nofriyana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 3 AZWA 90 √ 1 3 Nofriyana √ 1
4 Restiyani Fitri WulanRamadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 4 CHATRIN 90 √ 1 4 Restiyani Fitri WulanRamadhani √ 1
5 NitaEliyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 5 ERLISA 40 √ 2 5 NitaEliyanti √ 1
6 Nofi LuthfiahMuntaha 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 6 FANI 70 √ √ 2 6 Nofi LuthfiahMuntaha √ 1
7 Novitamaydiana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 7 FARIDA 80 √ 1 7 Novitamaydiana √ 1
8 ErlisaElizabeth 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 √ 3 8 GABY 100 √ 1 8 ErlisaElizabeth √ 1
9 Titinnuryanih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 9 GADIS 100 √ 1 9 Titinnuryanih √ 1
10 Faridahsitimuqliaroh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 10 GIBRALTAR 100 √ 1 10 Faridahsitimuqliaroh √ 1
11 Gabrieliyasabatini 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 11 HAINA 100 √ 1 11 Gabrieliyasabatini √ 1
12 SalwaFadhilahRahmani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 12 HANA 65 √ 2 12 SalwaFadhilahRahmani √ 2
13 Nurulramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 √ 2 13 HAURA 100 √ 1 13 Nurulramadhani √ 1
14 putrimashiralhaqqi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 14 ILLIZA 100 √ 1 14 putrimashiralhaqqi √ 1
15 Rifatul Alyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 15 IRMA 50 √ √ 2 15 Rifatul Alyah √ 1
16 Nurfadhil arahmadhantyMardiana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 16 ISTARIL 40 √ 2 16 Nurfadhil arahmadhantyMardiana √ 1
17 GadisSeptiani Wulandari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 17 ITA 75 √ 1 17 GadisSeptiani Wulandari √ 1
18 ITANITATAMARA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 18 JODIE 90 √ 1 18 ITANITATAMARA √ 1
19 SelvinaDewi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 19 MARIA 20 √ 2 19 SelvinaDewi √ 2
20 RevikaEndriansaFitri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 √ 1 20 MELIZA 75 √ 1 20 RevikaEndriansaFitri √ 1
21 Mernawati CahyaNingsih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 21 MERNA 80 √ 1 21 Mernawati CahyaNingsih √ 1
22 HauraZahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 22 NADIA 75 √ 1 22 HauraZahra √ 1
23 Ilizafitria 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 √ 2 23 NAURA 85 √ 1 23 Ilizafitria √ 1
24 Ryzaumamy 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 24 NITA 100 √ 1 24 Ryzaumamy √ 1
25 Hainaraesita 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 25 NOVI 100 √ 1 25 Hainaraesita √ 1
26 GIBRALTARJALAAMAZONA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 √ 1 26 NOFRIYANA 100 √ 1 26 GIBRALTARJALAAMAZONA √ 1
27 Azwa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 √ 2 27 NOVITA 90 √ 1 27 Azwa √ 1
28 HanaAyakeding 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 28 NURFADILAH 75 √ 1 28 HanaAyakeding √ 1
29 AninditaTiaraIsdianti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 29 NURUL 75 √ 1 29 AninditaTiaraIsdianti √ 1
30 Arini Dirgayanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 30 PUTRIM 100 √ 1 30 Arini Dirgayanti √ 1
31 ZeneaNurmahliaAnanda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 √ 3 31 PUTRIN 73 √ 1 31 ZeneaNurmahliaAnanda √ 1
32 RANNIAMELIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 32 RANI 81 √ 1 32 RANNIAMELIA √ 1
33 ChatrinDwi Putriagmaningsih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 33 RESSTI 81 √ 1 33 ChatrinDwi Putriagmaningsih √ 1
34 MelizaParamitaSari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 √ 3 34 REVIKA 75 √ 1 34 MelizaParamitaSari √ 1
35 sarahsarles 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 √ 2 35 RIFA 100 √ 1 35 sarahsarles √ 1
36 Sri Rahayu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 √ 2 36 RISSA 95 √ 1 36 Sri Rahayu √ 1
37 windysyifaapril ia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 37 RYZA 88 √ 1 37 windysyifaapril ia √ 1
38 IrmaAyu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 √ 3 38 SALWA 100 √ 1 38 IrmaAyu √ 1
39 YunitaPutri Elencia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 √ 2 39 SARAH 55 √ 2 39 YunitaPutri Elencia √ 1
40 Jodie Safira 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 √ 2 40 SELVINA 100 √ 1 40 Jodie Safira √ 1
41 istariljanah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 √ 1 41 SRIRAHAYU 75 √ 1 41 istariljanah √ 1
42 Putrinida 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 42 SITIK 75 √ 2 42 Putrinida √ 1
43 Sitijumaeroh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 √ 3 43 SITIJ 17 √ 1 43 Sitijumaeroh √ 1
44 MARIACARLOLINAERIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 √ 3 44 SIKMA 80 √ 1 44 MARIACARLOLINAERIKA √ 1
45 Fani IsnandarPytru 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 √ 3 45 TITIN 100 √ 1 45 Fani IsnandarPytru √ 1
46 Sitikhotimatulmubaidah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 46 WONDY 90 √ 1 46 Sitikhotimatulmubaidah √ 1
47 NauraSuci Nabila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 √ 1 47 YULI 100 √ 1 47 NauraSuci Nabila √ 1
48 RissaWindyaPutri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √ 1 48 YUNITA 82 √ 1 48 RissaWindyaPutri √ 1
49 NadyaNurhanifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √ 1 49 ZENEA 74 √ 1 49 NadyaNurhanifah √ 1
TOTAL 45 45 44 47 44 45 47 43 47 43 41 36 34 45

Anda mungkin juga menyukai