Anda di halaman 1dari 2

KOMPLIKASI

Komplikasi Menurut Zelly, 2012 komplikasi leukemia yaitu:

1) Tombositopenia
Berkurangnya jumlah trombosit pada leukemia akut biasanya merupakan akibat
infiltrasi sumsum tulang atau kemoterapi, selain itu dapat juga disebabkan oleh
beberapa faktor lain seperti koagulasi intravaskuler diseminata, proses imunologis
dan hipersplenisme sekunder terhadap pembesaran limpa. Trombositopenia yang
terjadi bervariasi dan hampir selalu ditemukan pada saat leukemia didiagnosis.
2) Koagulasi intravaskuler diseminata (KID)
Koagulasi intravaskuler diseminata (KID) adalah suatu sindrom yang ditandai
dengan aktivasi koagulasi intravaskuler sistemik berupa pembentukan dan
penyebaran deposit fibrin dalam sirkulasi sehingga menimbulkan trombus
mikrovaskuler pada berbagai organ yang dapat mengakibatkan kegagalan multiorgan.
Aktivasi koagulasi yang terus berlangsung menyebabkan konsumsi faktor pembekuan
dan trombosit secara berlebihan sehingga mengakibatkan komplikasi perdarahan
berat. KID bukanlah suatu penyakit tetapi terjadinya sekunder terhadap penyakit lain
yang mendasari.
3) Fibrinolisis primer
Beberapa peneliti menemukan bahwa leukosit pada leukemia akut memiliki
aktivitas fibrinolitik yang dapat menyebabkan fibrinolisis primer terutama pada
leukemia promielositik akut. Pada fibrinolisis primer, perdarahan disebabkan oleh
degradasi faktor pembekuan yang diinduksi plasmin seperti fibrinogen.

KLASIFIKASI

Klasifikasi Leukemia diklasifikasikan menjadi 4 bagian, diantaranya yaitu sebagai berikut :

a. Leukemia Meilogenus Akut


LMA mengenai sel system hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke semua
sel myeloid, monosit, granulosit, eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia dapat
terkena, insidensi meningkat sesuai bertambahnya usia. Merupakan leukemia
nonlimpositik yang palinng sering terjadi.
b. Leukemia Mielogenus kronik
LMC juga dimasukan dalam sistem keganasan sel myeloid. Namun banyak sel
normal dibandingkan bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. LMC jarang
menyerang individu dibawah 30 tahun. Manifestasi mirip dengan LMA, tetapi tanda
dan gejala lebih ringan, pasien menunjukan tanpa gejala selama bertahun-tahun,
peningkatan leukosit sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.
c. Leukemia Limfositik Akut
LLA dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada
anakanak, laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, puncak insiden usia 4
tahun, setelah 15 tahun LLA jarang terjadi. Manifestasi limfosit berproliferasi dalam
sumsum tulang dan jaringan perifer sehingga menggangu perkembangan sel normal.
d. Leukemia limfositik kronik
LLC merupakan kelainan ringan mengenail individu usia 50 sampai 70 tahun.
Manifestasi pasien tidak menunjukan gejala, baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik
atau penangan penyakit lain (Arif, 2002).

DAFTAR PUSTAKA

Rofinda, Zelly Dia. 2012. Kelainan Homeostasis pada Leukemia. Jurnal Kesehatan Andalas
Voleme 1. Nomor 2. Halaman 68-74..

Mansjoer, Arif. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. FKUI. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai