PERTANYAAN
3. HALIJAH (KEL 4)
Penyebab dan patogenesis, dan apakah bisa disembuhkan secara permanen?
DEWI MENTARI :
Penyebab megaureter ini diduga ada masalah peristaltik ureter distal, yang kemudian
menyebabkan dilatasi. Nilai ambang batas megaureter adalah ureter yang lebih lebar
dari 6 atau 7 mm. Obstruksi fungsional di ujung bawah ureter dapat menyebabkan
dilatasi progresif dari ureter dan cenderung menimbulkan infeksi.
Patofisiologi Mega ureter
Jenis ini terjadi ketika ureter terlalu tipis saat memasuki kandung kemih. Jenisini juga
berhubungan dengan distal adynamic segment dengan dilatasi proksimal,yaitu
penyebab tersering uropati obstruktif pada anak. Keadaan ureter biasanyaureter
berdilatasi pendek (0,5 – 4 cm), aperistaltik, kaliber juxtavesikal normal pada tempat
masuknya ureter normal. Orifisium ureter dan submucosal tunnel normal. Ureter
proksimal normal ke segmen aperistaltik. Ureter meruncing kesegmen pendek atau
ureter distal menyempit tepat di atas persimpanganvesikoureter (VUJ). Hal ini terjadi
mungkin karena kekurangan sel ganglion pada jaringan ikat yang mengelilingi ureter
distal. Namun aganglionosis belumterbukti.
Megaureter obstruktif sekunder merupakan proses obstruktif sekunder akibat
peningkatan tekanan intravesikal. Penyebab lainnya adalah ddisrafisme spinal dan
neurogenic bladder , yang dapat meningkatkan tekanan detrusor hingga lebih dari40
cm H 2O. Keadaan tersebut menyebabkan obstruksi fisiologis dan hidronefrosisdalam
sistem pengumpulan. Selain itu disfungsi berkemih non-neurogenik, katupuretra
posterior, obstruksi infravesikal, ureterokel, ureter ektopik, divertikulakandung kemih,
fibrosis periureteral, dan kompresi eksternal oleh tumorretroperitoneal juga dapat
menyebabkan temuan serupa. Megaureter Refluks Sekunder Megaureter refluks
sekunder akibat beberapa kelainan yang berhubungandengan vesikoureter atau uretra
(katup uretra, neuropathic bladder dysfunction,striktur uretra, ureterocel, obstruksi
dengan penyebab didapat) yang menyebabkandekompensasi dari UVJ.