Tugas 2 - Fisiologi Hewan
Tugas 2 - Fisiologi Hewan
FISIOLOGI HEWAN
OLEH :
NIM : 041323844
SOAL :
JAWABAN :
2. Salt Glands (kelenjar garam) pada burung berfungsi untuk mengeluarkan kembali garam
yang telah masuk ke tubuhnya, yang dimana burung laut memiliki kesulitan untuk
memperoleh air minum karena air yang dijumpai adalah air asin yang mengandung garam
dan makanannya juga banyak mengandung garam. Sehingga burung memiliki sepasang salt
glands yang terletak di atas mata, dimana saluran keluarnya ke Rongga Nasal dan berfungsi
untuk mengeluarkan kembali garam yang masuk ke dalam tubuhnya.
3. Saluran Malpighi merupakan bentuk ekskretori organ pada serangga yang jumlah strukturnya
bervariasi dari beberapa buah sampai beberapa ratus. Saluran ini merupakan saluran buntu
yang terletak pada rongga yang berisi cairan yang disebut hemocoel, ujung akhirnya terbuka
ke usus di antara usus tengah dengan rectum. Serangga memiliki sistem peredaran darah
terbuka, sehingga tidak memiliki tenaga dorong untuk penyaringan halus (ultra filtrasi) cairan
tubuhnya. Kerja saluran malpighi di sini cukup berbed dari organ ekskretori lainnya, dimana
dalam pembentukan urine terjadi transport aktif K+ hemocoel ke lumen saluran malpighi
yang mengakibatkan ion Cl- akan mengikuti K+ dengan proses difusi. Karena terjadinya
peningkatan konsentrasi osmotik maka air juga akan masuk ke lumen. Ternyata senyawa lain
juga mengikuti Gerakan ini termasuk ion Na+ dan beberapa senyawa buangan yang
mengandung nitrogen dari asam amino.
4. Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
= 824 x 60 kal
Jadi kebutuhan panas/jumlah kalori yang diperlukan untuk menaikan suhu tubuhnya sebesar
1°C adalah 824 x 60 kal
5. Hewan ektoterm adalah hewan yang sangat bergantung pada suhu di lingkungan luarnya
untuk meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan dari keseluruhan sistem
metabolismenya hanya sedikit. Hewan ektoterm memperoleh panas tergantung pada berbagai
sumber panas di lingkungan luarnya. Oleh karena itu, mereka akan lebih aktif pada saat
lingkungan sekitarnya hangat karena metabolisme tubuhnya mengalami peningkatan dan
sebaliknya mereka akan lebih pasif atau kekurangan energi pada saat musim dingin karena
adanya penurunan metabolisme di dalam tubuhnya. Hewan ektoterm terestrial memperoleh
panas dengan cara menyerap radiasi matahari baik pada vertebrata maupun invertebrata
misalnya dengan mengubah warna permukaan tubuh (mengubah penyerapan melanin)
menjadi lebih gelap dan menghadapkan tubuh ke arah matahari. Sedangkan cara menurunkan
suhu tubuhnya adalah dengan cara mengubah orientasi tubuh menjauhi sinar matahari,
Memanjat pohon, Vasokonstriksi dan Vasodilatasi.
Pada suhu sangat panas hewan ektoterm akan beradaptasi dengan cara meningkatkan laju
pendinginan dengan penguapan dan mengubah mesin metaboliknya agar dapat bekerja pada
suhu tinggi. Sedangkan jika suhu sangat dingin maka akan beradaptasi dengan cara
menambah zat terlarut ke dalam cairan tubuhnya untuk meningkatkan konsentrasi
osmotiknya dan menambah protein (glikoprotein) anti beku ke dalam cairan tubuhnya.
Contoh hewan ektoterm adalah ikan salmon (22°C), ikan saumon (18°C), alligator (buaya)
(32-35°C) dan iguana (38°C)
DAFTAR PUSTAKA
Goenarso, Darmadi dan Suripto. 2016. Materi Pokok Fisiologi Hewan;1-9;BIOL4318/3 sks/.
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
Suroto, Agus. 2013. Termoregulasi Pada Hewan Endoterm Dan Ektoterm. http://agus-suroto.
blogspot.com/2013/06/termoregulasi-pada-hewan-endoterm-dan.html. Diakses pada
tanggal 21 April 2020