KIMIA DASAR
Dosen Pengampu :
Asisten Laboratorium :
Disusun Oleh :
2021
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahan utama dalam pembuatan garam mohr adalah serbuk besi (Fe). Besi
merupakan salah satu logam yang melimpah kedua setelah Aluminium, dan unsur
keempat yang paling melimpah di kulit bumi. Logam besi ditemukan dialam dalam
bentuk bijih besi. Bijih besi yang utama, diantaranya adalah hematite
Fe2O3, magnetite Fe3O4,limonite Fe(OH), dan siderite FeCO3.
Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah senyawa Ferro.
Senyawa Ferro yang paling penting adalah garam besi (II) sulfat. Besi (II) sangat
reaktif terhadap udara lembab, sehingga mudah teroksidasi menjadi besi (III).
Besi merupakan salah satu logam transisi golongan VIII B. Seperti logam
lainnya,sifat yang dimiliki besi yaitu mudah ditempa, mudah dibentuk, berwarna
putih perak, dan mudah dimagnetisasi. Sifat lainnya pada logam besi adalah mudah
berkarat atau yang sering dikenal dengan korosi.
Ketika besi (II) bereaksi dengan suatu asam, maka akan membentuk suatu
garam besi. Garam besi yang penting diantaranya, yaitu garam sulfat. Garam sulfat
dan garam alkali dapat membentuk suatu garam rangkap. Selain dengan garam
alkali,rangkap juga dapat terbentuk ketika direaksikan dengan garam amonium.
Larutan amoniak disini berfungsi sebagai ligan yang mempunyai sebuah
orbital yang terisi (elektron tak berpasangan) untuk interaksinya dengan logam,
bentuk komplek koordinasi yang klasik dengan logam. Mereka bergabung hanya
dengan interaksi elektron ligan dengan orbital d,s, atau p yang kosong dari logam.
Ligan ini adalah basa lewis, dan logam adalah asam lewis. Ikatan ini dibentuk dari
rotasi simetrik diatas sumbu logam dengan ligan dan digambarkan sebagai suatu
ikatan. Ligan unidentat,mereka diikat pada logam melalui ligan atom tunggal.
Mereka mempunyai polarisabilitas yang kecil dan lemah serta ikatan yang lemah
untuk transisi.
Mengapa garam mohr harus disintesis? Inilah yang menjadi alasan dari
sintesi garam mohr, yaitu : Jika dibandingkan dengan dengan FeSO4 atau FeCl2,
kristal garam mohr lebih stabil di udara dan larutannya tidak mudah dioksidasi oleh
oksigen diatmosfer.
Banyak manfaat yang dapat digunakan dalam bidang kimia. Untuk bidang
kimia analitik sendiri sering digunakan garam mohr dalam analisis volumetri, dan
untuk membakukan Kmn O4 atau K2Cr 2O7.
B. Tujuan Praktikum
1. Menentukan normalitas KMnO4
2. Menentukan kadar garam MOHR (Fe (NH4)2 (SO4)2. 6H2O)
C. Manfaat praktikum
Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara
KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal
lebih dari seratus tahun.
Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat
dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan
sebagainya.
BAB III
Metode Penelitian
Bahan: Alat:
1) H2C2O4 1) Pipet Ukur/Gondok 10 Ml
2) H2SO4 4N 2) Pipet Tetes
3) KMnO4 3) Erlenmeyer 50 Ml
4) Spiritus 4) Labu Ukur
5) garam Mohr 5) Buret
6) Statif,
7) Penjepit
8) Gelas Beaker
9) Pemanas Spiritus
10) Kaki Tiga
11) Kasa Asbes
12) Termometer
B. Cara Kerja
↓
Dipanaskan (+ 85C)
Dititrasi (dalam keadaan
panas) dengan KMnO4
(Sampai merah muda keunguan)
A. Tabel
Normalitas KMnO4
N SKALA SKALA AKHIR VOLUME KMnO₄ NORMALITAS
O AWAL KMnO₄
1 1 10,9 9,9 0,99
2 10,9 22,4 12 0,08
3 19,5 28,5 9 0,11
4 0 12 12 0,08
5 9,5 19,5 10 0,1
6 16,7 24,2 7,5 0,13
7 13 21,5 8,5 0,11
NORMALITAS KMnO₄ RATA-RATA 0,22
B. Perhitungan
Hitunglah Normalitas KMnO4
v H 2 C 2 O 4 × N H 2 C2 O4
Normalitas KMnO4 =
V KMnO 4
1) Diketahui :
Skala awal =1
Skala akhir = 10,9
Volume KMn O 4 = Skala akhir – skala awal
= 10,9 – 1
= 9,9
Vol H 2C 2O 4 x Normalisasi H 2 C 2 O 4
Rumus N KMnO4 =
Vol KMn O 4
10 ml ×0,1 N
=
9,9
= 0,99 N
Jadi, Normalitas KMnO4 adalah 0,99 N
2) Diketahui :
Skala awal = 10,9
Skala akhir = 22,4
Volume KMn O4 = Skala akhir – skala awal
= 22,4 – 10,9
= 11,5
Vol H 2C 2O 4 x Normalisasi H 2 C 2 O 4
Rumus N KMnO4 =
Vol KMn O 4
10 ml ×0,1 N
=
11,5
= 0,08 N
Jadi, Normalitas KMnO4 adalah 0,08 N
3) Diketahui :
Skala awal = 19,5
Skala akhir = 28,5
Volume KMn O4 = Skala akhir – skala awal
= 28,5 – 19,5
=9
Vol H 2C 2O 4 x Normalisasi H 2 C 2 O 4
Rumus N KMnO4 =
Vol KMn O 4
10 ml ×0,1 N
=
9
= 0,11 N
Jadi, Normalitas KMnO4 adalah 0,11 N
4) Diketahui :
Skala awal =0
Skala akhir = 12
Volume KMn O 4 = Skala akhir – skala awal
= 12 – 0
= 12
Vol H 2C 2O 4 x Normalisasi H 2 C 2 O 4
Rumus N KMnO4 =
Vol KMn O 4
10 ml ×0,1 N
=
12
= 0,08 N
Jadi, Normalitas KMnO4 adalah 0,08 N
5) Diketahui :
Skala awal = 9,5
Skala akhir = 19,5
Volume KMn O4 = Skala akhir – skala awal
= 19,5 – 9,5
= 10
Vol H 2C 2O 4 x Normalisasi H 2 C 2 O 4
Rumus N KMnO4 =
Vol KMn O 4
10 ml ×0,1 N
=
10
= 0,1 N
Jadi, Normalitas KMnO4 adalah 0,1N
6) Diketahui :
Skala awal = 16,7
Skala akhir = 24,2
Volume KMn O 4 = Skala akhir – skala awal
= 24,2 – 16,7
= 7,5
Vol H 2C 2O 4 x Normalisasi H 2 C 2 O 4
Rumus N KMnO4 =
Vol KMn O 4
10 ml ×0,1 N
=
7,5
= 0,133 N
Jadi, Normalitas KMnO4 adalah 0,133 N
7) Diketahui :
Skala awal = 13
Skala akhir = 21,5
Volume KMn O4 = Skala akhir – skala awal
= 21,5 – 13
= 8,5
Vol H 2C 2O 4 x Normalisasi H 2 C 2 O 4
Rumus N KMnO4 =
Vol KMn O 4
10 ml ×0,1 N
=
8,5
= 0,11 N
Jadi, Normalitas KMnO4 adalah 0,11 N
Rata−rata N KMnO 4
0,99+0,08+0,11+ 0,08+0,1+0,13+0,11
¿ =0,22N
7
Hitunglah Kadar Garam Mohr
ml pengenceran
Mg garam MOHR = × v KMnO 4 × BM garam MOHR
ml pemipetan
mg garam MOHR
Kadar asam asetat = x 100%
mg penimbangan
1) Diketahui :
ml pengenceran = 500 ml
ml pemipetan = 10 ml
mg penimbangan sampel = 3 gr
Mr garam MOHR = 392
Mg garam MOHR =
ml pengenceran
× v KMnO 4 × N KMn O 4 × BM garam MOHR
ml pemipetan
500
= ×0,9 × 0,22× 392
10
= 3.880,8
mg garam MOHR
Kadar asam Asetat = x 100%
mg penimbangan
3.880,8
= x 100%
3000
= 129,36 %
2) Diketahui :
ml pengenceran = 500 ml
ml pemipetan = 10 ml
mg penimbangan sampel = 3 gr
Mr garam MOHR = 392
Mg garam MOHR =
ml pengenceran
× v KMnO 4 × N KMn O 4 × BM garam MOHR
ml pemipetan
500
= ×1 ×0,22 ×392
10
= 4312
mg garam MOHR
Kadar asam asetat = x 100%
mg penimbangan
4312
= x 100%
3000
=143,73%
Jadi, kadar garam MOHR adalah 143,73%
3) Diketahui :
ml pengenceran = 500 ml
ml pemipetan = 10 ml
mg penimbangan sampel = 3 gr
Mr garam MOHR = 392
Mg garam MOHR =
ml pengenceran
× v KMnO 4 × N KMn O 4 × BM garam MOHR
ml pemipetan
500
= ×0,8 × 0,22× 392
10
=3449,6
mg garam MOHR
Kadar asam asetat = x 100%
mg penimbangan
3449,6
= x 100%
3000
= 114,98 %
Jadi, kadar garam MOHR adalah 114,98 %
4) Diketahui :
ml pengenceran = 500 ml
ml pemipetan = 10 ml
mg penimbangan sampel = 3 gr
Mr garam MOHR = 392
Mg gram MOHR =
ml pengenceran
× v KMnO 4 × N KMn O 4 × BM garam MOHR
ml pemipetan
500
= ×1,2 ×0,22 ×392
10
=5174,4
mg garam MOHR
Kadar asam asetat = x 100%
mg penimbangan
5174,4
= x 100%
3000
=172,48%
Jadi, kadar garam MOHR adalah 172,48%
5) Diketahui :
ml pengenceran = 500 ml
ml pemipetan = 10 ml
mg penimbangan sampel = 3 gr
Mr garam MOHR = 392
Mg garam MOHR =
ml pengenceran
× v KMnO 4 × N KMn O 4 × BM garam MOHR
ml pemipetan
500
= ×1,3 × 0,22×392
10
=5605,6
mg garam MOHR
Kadar asam asetat = x 100%
mg penimbangan
5605,6
= x 100%
3000
= 186,85%
6) Diketahui :
ml pengenceran = 500 ml
ml pemipetan = 10 ml
mg penimbangan sampel = 3 gr
Mr garam MOHR = 392
Kadar asam asetat =
ml pengenceran
× v KMnO 4 × N KMn O 4 × BM garam MOHR
ml pemipetan
500
= ×0,7 × 0,22× 392
10
= 3018,4
mg garam MOHR
Kadar asam asetat = x 100%
mg penimbangan
3018,4
= x 100%
3000
=100,61%
Jadi, kadar garam MOHR adalah 100,61%
7) Diketahui :
ml pengenceran = 500 ml
ml pemipetan = 10 ml
mg penimbangan sampel = 3 gr
Mr garam MOHR = 392
Mg garam MOHR =
ml pengenceran
× v KMnO 4 × N KMn O 4 × BM garam MOHR
ml pemipetan
500
= ×0,9 × 0,22× 392
10
= 3880,8
mg garam MOHR
Kadar asam asetat = x 100%
mg penimbangan
3880,8
= x 100%
3000
=129,36%
Jadi, kadar garam MOHR adalah 129,36%