Anda di halaman 1dari 6

Nama kelompok : Soeroso Hadisoewarno Prawirohardjo 30 (Kabupaten Tanah

Datar)

Anggota kelompok

1. Nama : Affifah Fatma Dewi

NIM : 485752

Prodi : Magister Hukum Bisnis dan Kenegaraan

2. Nama : Aisha Ganesh Ratnasari

NIM : 486476

Prodi : Magister Linguistik

3. Nama : Salit Purba Rani

NIM : 484265

Prodi : Magister Ilmu Administrasi Publik

4. Nama : Nina Aprianti

NIM : 476542

Prodi : Magister Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

5. Nama : Vika Ichsania Ninditya

NIM : 486096

Prodi : Magister Sains Veteriner

6. Nama : Syafiqur Rochman

NIM : 485099

Prodi : Magister Ilmu Komputer


Persoalan Sampah di Kabupaten Tanah Datar
1. Pendahuluan

Menurut data bps, jumlah penduduk Kabupaten Tanah Datar pada tahun
2020 sebesar 371.704 jiwa yang terdiri dari 185.570 penduduk perempuan dan
186.134 penduduk laki-laki (tanah datar dalam angka, 2020). Seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk, sampah yang dihasilkan juga semakin banyak.
Timbulan sampah dikabupaten Tanah Datar sebesar 690,72 M3/hari. Untuk
layanan Persampahan di Kabupaten Tanah Datar sampai dengan saat ini mencapai
75,84 M3/hari yang dilayani dengan Truck 6 unit, Arm Roll 2 unit, Motor sampah
4 unit. Untuk Kecamatan Lima Kaum dan Tanjung Mas pengangkutan dilakukan
setiap hari dan Pasar-Pasar ditingkat Kecamatan Pengangkutan dilaksankan 1x
Seminggu Lalu dibuang ke TPA di Bukit Sangkiang kecamatan Lima Kaum
(Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Tanah Datar 2016-2020).

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organic (sampah
basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah
yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah
jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya sampah
kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dan lain-lain tidak dapat terdegradasi secara
alami (Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Tanah Datar 2016-2020).
Komposisi sampah domestik untuk sampah basah 75,5%; sampah plastik 16,6%;
sampah kertas 5,3%; sampah tekstil 0,8%; sampah kayu 0,3%; sampah kaca 0,7%;
sampah logam ferrous 0,2%; sampah logam non ferrous 0,1%; dan sampah lain-
lain 0,5% (Dewilda dkk., 2014).

Berdasarkan hasil studi EHRA, sampah rumah tangga (berasal dari


permukiman) dalam hal pengelolaannya dikumpulkan Oleh kolektor yang
mendaur ulang 2%, Dikumpulkan dibuang ke TPS 4,9%, Dibakar 70,1%, dibuang
ke sungai 12,1%, dan selebihnya dibuang ketempat lainnya (Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK) Kabupaten Tanah Datar 2016-2020).
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanah Datar sudah dilakukan
secara terpadu tetapi dikarenakan daerah yang luas dan tofografi yang beragam
pelayanan persampahan belum maksimal dilaksanakan. Pelayanan persampahan
di Kabupaten Tanah Datar baru mencapai 62,58 M³/hari dari timbulan sampah
Kabupaten sebesar 518 M³/hari atau hanya 12,08% yang terlayani Masih banyak
Pasar-Pasar tradisional dan Nagari-Nagari yang belum terlayani, dikarenakan
sarana dan prasarana persampahan masih kurang sehingga pengelolaan
persampahan tidak maksimal (Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten
Tanah Datar 2016-2020).
2. Pembahasan
Tingkat kepadatan penduduk sangat mempengaruhi volume timbulan
sampah. Tingkat kepadatan penduduk sendiri sangat dipengaruhi oleh kegiatan
ekonomi dan jasa yang berkembang di kawasan tersebut. Untuk mempermudah
pengelolaan sampah, perlu dilakukan pembagian zona. Pembagian Zona
dilakukan berdasarkan alasan – alasan daerah yang harus disegerakan
pembangunan persampahannya, Pusat Pemerintahan Kabupaten, Daerah CBD dan
Ibu Kota Kecamatan serta daerah yang beresiko merah di merupakan prioritas
pelayanan persampahan, timbulan sampah.. Volume timbulan sampah yang tinggi
memerlukan pelayanan yang baik dan realiable untuk mampu mengatasi persoalan
lingkungan. Disamping itu setidaknya terdapat 7 pasar di zona ini dan sekaligus
menjadi pusat bisnis sehingga pelayanan di zona ini menjadi prioritas utama
penanganan sampah.
Analisis Permasalahan
a. Timbulan Sampah
Jumlah penduduk yang tinggi menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan
semakin tinggi; Belum adanya kesadaran masyarakat untuk mengurangi dan
memanfaatkan sampah; sampah yang tidak dapat di daur ulang sehingga
menambah jumlah timbulan sampah serta sampah yang belum dipilah (Raharjo
dkk., 2016).
b. Tingkat dan daerah pelayanan
Pelayanan belum mencakup seluruh daerah Kabupaten Tanah Datar. Berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21 Tahun 2006 pelayanan minimum
suatu kabupaten atau kota adalah 60%, namun setelah dilakukan perhitungan
diperoleh tingkat pelayanan masih 3,71%. Sebanyak 92% daerah Kabupaten
Tanah Datar belum terlayani oleh Dinas Kebersihan Kabupaten (Raharjo dkk.,
2016).
c. Aspek Teknis
Wadah yang disediakan merupakan wadah bersekat yaitu organik dan anorganik,
namun sampah belum terpilah. 89,47% masyarakat menyatakan bahwa jumlah
sarana pewadahan tidak memadai, dan 94,73% masyarakat tidak menggunakan
wadah terpilah. 89,47% masyarakat mengatakan bahwa belum tercukupinya
jumlah alat pengumpul sampah seperti gerobak sampah dan truk sampah dan juga
keterbatasan petugas pengumpul yang menyebabkan jadwal pengumpulan tidak
rutin (Raharjo dkk., 2016).
3. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran

Strategi pemecahan permasalahan masalah sampah :


1. Membuat masterplan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan
2. Meningkatkan Jumlah Anggaran Untuk Penyediaan Sarana Dan Prasarana
Persampahan Disesuaikan Dengan Cakupan Pelayanan
3. Penambahan Jumlah Armada Pengangkutan Sampah Dan Tenaga
Operasional Pengangkut Sampah
4. Sosialisasi Kepada Masyarakat Untuk Memilah Sampah Organik dan An
Organik Serta Mengolahnya Menjadi Benda/Barang Yang Berguna
5. Membentuk Kelembagaan Yang Khusus Menangani Pengelolaan Sampah
6. Menyiapkan Pengelolaan Persampahan Dan Advokasi Pengelolaan
Persampahan
7. Meningkatkan Pengetahuan Dan Ketrampilan Stakeholder Dalam
Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3r Berbasis Institusi
Daftar Pustaka

Dewilda, Y., Darnas, Y., Zulfa I. 2014. Satuan Timbulan dan Komposisi Sampah

Domestik Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 11

(1): 28-33

Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Tanah Datar 2016-2020.

Raharjo, S., Ihsan, T., Wahyuni, T. 2016. Pengembangan Pengelolaan Sampah

Perkotaan dengan Pola Pemanfaatan Sampah Berbasis Masyarakat di

Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 13 (2): 76-88

Rahma Dani Putra, R.D., Prarikeslan, W. 2021. Penentuan Lokasi Tempat

Pembuangan Sampah Akhir Kawasan Perkotaan Batusangkar Kabupaten

Tanah Datar . Jurnal Buana Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial – UNP

VOL- 5 (2)

https://tanahdatarkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/39234e0d32325792404a0e7f/

kabupaten-tanah-datar-dalam-angka-2021.html

Anda mungkin juga menyukai