Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kejang Demam Kompleksdoc PDF Free
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kejang Demam Kompleksdoc PDF Free
KOMPLEKS
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38ºC) yang disebabkan oleh
yang paling sering dijumpai pada anak terutama pada golongan anak
ditemukan pada anak, hal ini terutama pada rentang usia 4 bulan
Pada setiap anak memiliki ambang kejang yang berbeda-beda, hal ini
Anak dengan kejang rendah, kejang dapat terjadi pada suhu 38ºC,
tetapi pada anak dengan ambang kejang yang tinggi kejang baru akan
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38ºC) yang disebabkan oleh
a. Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure) Ciri dari kejang ini
adalah :
ini adalah :
2) Kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului
kejang parsial
yaitu :
a. Faktor genetika
b. Infeksi
3) Demam
4) Gangguan metabolism
5) Trauma
4. Manifestasi Klinik Kejang Demam
Tanda dan gejala dari kejang demam menurut Wulandari dan Erawati
(2016) yaitu :
4%
laki
dan sebagainya
yang hanya 15%. Oleh karena itu, kenaikan suhu tubuh dapat
yang singkat terjadi disfusi dari ion kalium maupun ion natrium
rendah, kejang telah terjadi pada suhu 38ºC sedang anak dengan
ambang kejang yang tinggi kejang baru terjadi bila suhu mencapai
lebih sering terjadi pada anak dengan ambang kejang yang rendah
denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh semakin meningkat
a. Pemeriksaan Laboratorium
elektrolit, dan gula darah (level II-2 dan level III, rekomendasi D).
b. Fungsi Lumbal
3) Anak umur >18 bulan tidak rutin. Bila yakin bukan meningitis
c. Elektroensefalografi
khas, misalnya kejang demam kompleks pada anak usia lebih dari 6
d. Pencitraan
2) Paresis nervus VI
3) Papilledema
7. Komplikasi Kejang Demam
a. Kerusakan neurotransmitter
b. Epilepsi
kelainan di otak yang lebih banyak terjadi pada anak baru berumur
4 bulan - 5 tahun.
demam.
a. Penatalaksanaan medis
b. Penatalaksanaan keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat Penyakit
demam yang dialami oleh anak (suhu rektal di atas 38 o C). Demam
ini di latar belakangi adanya penyakit lain yang terdapat pada luar
b. Pengkajian fungsional
2. Diagnosa keperawatan
pengatur suhu
terganggu
kebutuhan
pernafasan
Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi obat,
Irama pernafasan teratur
tindakan dan pemeriksaan
Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan keperawatan posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
diharapkan ventilasi dan oksigenasi pada Monitor respirasi dan status O2
jaringan adekuat Auskultasi suara nafas
Kriteria Hasil Lakukan suction
Oksigenasi yang adekuat
Bebas dari tanda-tanda distress
pernafasan
Mendemonstrasikan batuk efektif
Mampu bernafas dengan mudah
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Inda Eny, Winda Irwanti & Mulyanti. 2015. Kompres Air Hangat pada Daerah
Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di
PKU Muhammadiyah Kutoarjo. Vol. 3 No. 1 ISSN: 2354-7642
Ernawati, Rini & Herlina Agustin. 2015. Perbandingan Pemberian Kompres Plester
Dengan Pemberian Kompres Hangat Tapid Sponge Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh Pada Anak Toddler (1-3 tahun) Yang Mengalami Demam Di
Ruang Flamboyan C RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Kota Balikpapan.
Gunawan, Prastiya Indra & Darto Saharso. 2012. Faktor Risiko Kejang Demam
Berulang Pada Anak. Vol. 46 No. 2
Jakarta : TIM Lita, Merda Orna & Satria Nandar Baharza. 2016. Faktor-
Riyadi, Sujono & Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 1.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Sodikin. 2012. Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta : Pustaka
Rosdakarya
Udin, Muhamad Arif Amir, dkk. 2014. Pengaruh Penyuluhan Tentang Kejang
Demam Anak Terhadap Pengetahuan Orang Tua. Jurnal Media Medika Muda
Widodo, Dwi Putro. 2011. Kumpulan Tips Pediatri. Edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit
IDAI
Wulandari, Dewi & Meira Erawati.2016. Buku Ajar Keperawatan Anak. Edisi
1.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar