Anda di halaman 1dari 10

BAGIAN RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN Laporan Kasus


UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PASIEN HYDRONEFROSIS GRADE IV SINISTRA DAN


HYDROURETER SINISTRA E.C URETEROLITHIASIS
SINISTRA

Oleh :
Anugrah Febriantama - 19014101007
Sary Meliyanti Somba - 19014101005

Dosen Pembimbing :
Dr. Cherry Lawalata, Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus dengan judul “Paisen Hydronefrosis Grade IV Sinistra dan Hydroureter Sinistra
e.c Ureterolithiasis” telah dibacakan, disetujui pada tanggal September 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Dr. Cherry Lawalata, Sp.Rad

2
I. Kasus
 Identitas Pasien
Nama : Ny. FMD
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 59 Tahun
No. Rekam Medis : 00561843
Perawatan Bagian : Bedah Urologi

 Anamnesis
Keluhan utama :
Nyeri pinggang

Riwayat penyakit sekarang:


Nyeri pinggang bawah sejak 1 tahun yang lalu, nyeri yang dirasakan bersifat
hilang timbul dan semakin lama intensitas nyeri semakin meningkat. Nyeri dirasa
berkurang setelah mengkonsumsi obat anti nyeri. Urin pasien tidak bercampur darah
ataupun berwarna keruh.

Riwayat Penyakit dahulu


Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi, pasien juga memiliki
riwayat penyakit batu ginjal.

 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit sedang dengan kesadaran
compos mentis. Tekanan darah ketika masuk rumah sakit 140/100 mmHg dengan nadi
87x/menit. Pada pemeriksaan ginjal, nyeri tekan (+).

 Laboratorium

Parameter Nilai Rujukan Satuan Hasil


HEMATOLOGI
Leukosit 4,0 - 10,0 10^3µL 15,4
Eritrosit 4,70 - 6,10 10^6µL 4,09
Hemoglobin 12,0 – 16,0 g/dL 12,8
Hematokrit 37,0 – 47,0 % 35,5
Trombosit 150 – 450 10^3µL 201

3
MCH 27,0 – 37,0 pg 31,2
MCHC 30,0 – 40,0 g/dL 35,0
MCV 80,0 – 100,0 fL 86,9
KIMIA KLINIK
SGOT <33 U/L 28
SGPT <43 U/L 27
Ureum Darah 10 – 40 mg/dL 27
Creatinin Darah 0,5 – 1,5 mg/dL 2,1
Gula Darah Sewaktu 70 – 140 mg/dL 130
Chlorida Darah 98,0 – 109,0 mEq/L 106,7
Kalium Darah 3,50 – 5,30 mEq/L 4,4
Natrium Darah 135 – 153 mEq/L 130

 Pemeriksaan Radiologi
- Properitoneal fat line normal.
- Psoas line simetris. Kontur ginjal kiri kesan membesar dibandingkan kanan.
- Tampak bayangan radioopak di hemiabdomen kiri berukuran +/- 1,9 x 1 cm
setinggi korpus vertebra L4.
- Tidak tampak dilatasi usus. Distribusi udara usus mencapai pelvis minor.
- Tampak terpasang cateter pada hemiabdomen kiri proyeksi ginjal kiri.
- Dimasukkan kontras melalui cateter, tampak dilatasi sistem pelviokalises
ginjal kiri dengan kaliks ballooning. Tampak juga dilatasi ureter proximal kiri.
Aliran kontras terhenti pada level mid ureter setinggi korpus vertebra L4
(sesuai proyeksi bayangan radioopak). Tidak tampak aliran kontras hingga ke
distal ureter kiri dan vesica urinaria. Tampak refluks kontras ke kassa di
hemiabdomen kiri.

 Diagnosis
Gambaran hydronefrosis grade IV sinistra dan hydroureter sinistra e.c ureterolithiasis
sinistra.

 Terapi
Rencana terapi yang akan dianjurkan, medikamentosa:
- IVFD RL 20 tpm
- Ketorolac 3x30 mg
- Ranitidine 2x1
- Ceftriaksone 2x1

4
Terapi non-medikamentosa:

- Menghindari dehidrasi dengan minum cukup


- Diet rendah zat komponen pembentuk batu
- Aktivitas harian yang cukup
- Jangan menahan BAK terlalu lama
II. Diskusi
 Pendahuluan
Urolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan oksalat, kalkuli
(batu ginjal) pada traktus urinarius. Kalkuli di dalam traktus urinarius dapat
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Kalkuli
dapat terbentuk pada: ginjal (Nefrolithiasis), ureter (Ureterolithiasis), vesica
urinaria (Vesicolithiasis) dan uretra (Urethrolithiasis).1
Nefrolitiasis merupakan suatu penyakit dengan gejala ditemukannya satu
atau beberapa massa keras seperti batu yang terdapat di dalam tubuli ginjal,
kaliks, infundibulum, pelvis ginjal serta seluruh kaliks ginjal. 2 Nefrolitiasis
merupakan pembentukan deposit mineral kristal pada ginjal. Kristal ini semula
hanya bersifat mikroskopik, yang berada di loop Henle, tubulus distal atau duktus
kolektivus, semakin membesar dan mudah divisualisasi menggunakan imaging.
Nefrolitiasis dapat digolongkan berdasarkan kandungan kalsium, densitas dan
komposisi pembentuk batu.3
Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu dalam ureter. Batu ureter pada
umumnya berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu yang mengisi pielum
dan lebih dari dua kaliks ginjal memberikan gambaran menyerupai tanduk rusa
(batu staghorn).4,5 Akibat adanya obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan
urin mengalir balik sehingga tekanan di ginjal meningkat yang disebut
hidronefrosis sehingga mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkin ginjal.6
Nefrolitiasis merupakan salah satu gangguan urologi yang paling umum.
Nefrolitiasis lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Di Amerika
prevalensi nefrolitiasis pada pria sebanyak 13% dan pada wanita sebanyak 7%. 7
Berdasarkan studi di SMF Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Periode 1 Januari – 30 Juni 2014, didapatkan penderita Nefrolitiasis laki – laki

5
sebanyak 66 orang (62,9%) dan penderita perempuan sebanyak 39 orang
(37,1%).2
Batu Calcium Oxalate merupakan komponen predominan pada sebagian
besar batu, baik dalam bentuk monohidrat maupun dihidrat dan sering pula
bercampur dengan calcium phosphatase. Batu dengan komposisi calcium
phosphatase lebih jarang terbentuk dan lebih sering didapati pada wanita.7
Rekurensi sering terjadi pada kondisi tidak dilakukannya tindakan
preventif. Kemungkinan terjadinya rekurensi idiopatik pada batu kalsium adalah
40% - 50% dalam 5 tahun dan 50% - 60% dalam 10 tahun.7
Gejala dari nefrolitiasis sering berupa renal colic (nyeri hebat yang
diakibatkan oleh sombatan oleh batu) yang dipicu oleh pergerakan batu ginjal dari
pelvic ke ureter yang mengakibatkan spasme uretral dan obstruksi. Nyeri dimulai
dari daerah pinggang dan menjalar ke bawah dan ke anterior selama batu bergerak
melalui ureter. Nyeri mungkin disertai dengan rasa mual ataupun muntah –
muntah. Hematuria selalu ada namun dapat berupa mikroskopik. Manifestasi
klinis pada anak dapat serupa namun dapat juga hanya terdiri dari hematuria,
nyeri abdomen atau infeksi traktus urinarius.

 Resume Klinis
Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang bawah sejak 1 tahun yang
lalu, Pada awalnya, nyeri yang dirasakan bersifat hilang timbul dan semakin lama
intensitas nyeri semakin meningkat. Nyeri dirasa berkurang setelah mengkonsumsi obat
anti nyeri. Pasien mengatakan bahwa kencingnya tidak bercampur darah ataupun
berwarna keruh. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi, pasien juga
memiliki riwayat penyakit batu ginjal.

 Radiologis
- Properitoneal fat line normal.
- Psoas line simetris. Kontur ginjal kiri kesan membesar dibandingkan kanan.
- Tampak bayangan radioopak di hemiabdomen kiri berukuran +/- 1,9 x 1 cm
setinggi korpus vertebra L4.
- Tidak tampak dilatasi usus. Distribusi udara usus mencapai pelvis minor.

6
- Tampak terpasang cateter pada hemiabdomen kiri proyeksi ginjal kiri.
- Dimasukkan kontras melalui cateter, tampak dilatasi sistem pelviokalises
ginjal kiri dengan kaliks ballooning. Tampak juga dilatasi ureter proximal kiri.
Aliran kontras terhenti pada level mid ureter setinggi korpus vertebra L4
(sesuai proyeksi bayangan radioopak). Tidak tampak aliran kontras hingga ke
distal ureter kiri dan vesica urinaria. Tampak refluks kontras ke kassa di
hemiabdomen kiri.

Kesan radiologi : Gambaran hydronefrosis grade IV sinistra dan hydroureter sinistra e.c
ureterolithiasis sinistra.

Properitoneal fat line normal.

Psoas line simetris. Kontur ginjal


kiri kesan membesar
dibandingkan kanan.

7
Tampak bayangan radioopak di
hemiabdomen kiri berukuran +/- 1,9 x 1
cm setinggi korpus vertebra L4.

Tidak tampak dilatasi usus. Distribusi


udara usus mencapai pelvis minor.

Tampak terpasang cateter pada hemiabdomen kiri proyeksi ginjal kiri.

8
Dimasukkan kontras melalui cateter,
tampak dilatasi sistem pelviokalises
ginjal kiri dengan kaliks ballooning.
Tampak juga dilatasi ureter proximal
kiri. Aliran kontras terhenti pada level
mid ureter setinggi korpus vertebra L4
(sesuai proyeksi bayangan radioopak).
Tidak tampak aliran kontras hingga ke
distal ureter kiri dan vesica urinaria.
Tampak refluks kontras ke kassa di
hemiabdomen kiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo Aru W, Sotyohadi B, Alwi I. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Ed. IV. Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universita Indonesia. 536-567.
2. Ridwan MS, Timban JFJ, Ali RH. Gambaran Ultrasonografi Ginjal Pada Pasien Nefrolitiasis di
Bagian Radiologi FK Unsrat BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Januari – 30
Juni 2014. Jurnal e-Clinic.2015;3(1):1-5.
3. 3Suharjo JB, CahyonoB. Manajemen batu ginjal. Medical Review. 2010;23(1):29- 35.
4. Sja’bani M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. II J, editor. Jakarta Pusat: Interna
Publising; 2009
5. A. Tanagho E, W. McAninch J. Smith’sgy General Urolo. San Fransisco: Lange;
200113).
6. Hall PM. 2009. Kidney Stones: formation, treatment and prevention. Journal Cleveland
Clinic: 76:583-591
7. Worcester EM, Coe FL. Nephrolithiasis. Prim Care. 2008;35(2):369-vii

10

Anda mungkin juga menyukai