Makalah Pancasila Pemilu
Makalah Pancasila Pemilu
“ PEMILU ”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Pancasila yang
diampu oleh dosen : Bp. Agam Cendekia, SH., M . KN.
Disusun Oleh :
NO.ABSEN : 26
NIM : 215221228
PENDAHULUAN
Pemilihan umum (Pemilu) merupakan bentuk implementasi dari sistem demokkrasi juga dari
penerapan sila keempat Pancasila dan pasal 1 (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemilu merupakan mekanisme untuk memilih wakil rakyat di badan Eksekutif maupun Legislatif
di tingkat pusat maupun daerah.Pemilihan umum di Indonesia sejak 1955 hingga saat ini yang
terakhir di Pemilu serentak 2019 mengalami banyak sekali perubahan dari aspek kerangka
hukum, penyelenggara, tahapan, peserta, kelembagaan, Pelanggaran, maupun manajemen
pelaksaannya. Salah satu ukuran dalam menilai sukses nya penyelenggaraan pemilihan umum
adalah partispasi politik yang diwujudkan dengan pemberian hak suara oleh masyarakat yang
telah mempunyai hak pilih.
Pasca orde Baru sistem pemilu Indonesia mengalami berbagai pergeseran. Sistem pemilu
yang dianut di Indonesia saat ini adalah sistem pemilu yang dilakukan dalam tahapan pemilu
legislatif (pileg), pemilu presiden (pilpres) serta pemilihan kepala daerah provinsi dan
kabupaten/kota (pilkada).
Komisi Pemilihan Umum yang terstruktur mulai dari tingkat Komisi Pemilihan Umum
(KPU), KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota, diberi kewenangan untuk melaksanakan
pemilihan umum. Sebagai persiapannya adalah melakukan pendataan untuk calon pemilih.Dalam
pendataan pemilih diharapkan seluruh masyarakat yang memenuhi syarat yaitu yang telah
berumur 17 ke atas atau telah menikah harus terdaftar sebagai pemilih dan memberikan hak
pilihnya. Agar tercapainya kinerja awal yang optimal, KPU Kabupaten/Kota membentuk paniia
pemungutan Kecamatan (PPK) ditingkat kecamatan dan Panitian Pemungutan Suara (PPS)
ditingkat desa/kelurahan. Baik buruknya kinerja PPK dan PPS menentukan implementasi hak
masyarakat dalam memberikatn hak pilihnya.Terdapat beberapa kemungkinan masyarakat tidak
bisa memberikan hak pilihnya, antara lain karena calon pemilih berpindah domisili dan tidak
terlapordi TPS setempat sebagai pemilih.
Pertama kali dilaksanakan Pemilihan Umum adalah pada bulan Desember 1955, sebagai
payung hukum undang undang No 7 Tahun 1953.Pemilihan umum berdasarkan undang undang
No 7 Tahun 1953 dimaksudkan adalah untuk memilih anggota DPR dan memilih anggota dewan
konstituante. Hasil dan proses pemilihan umum Tahun 1955, patut dijadikan sebagai landasan
demokratisasi di Indonesia, sebab Indonesia baru pertama kali melaksanakan pemilihan umum
dan hasilnya adalah sangat baik; aman, jujur, dan adil.
Kekecewaan masyarakat terhadap proses demokrasi dalam pemilihan umum yang lalu
karena banyaknya janji-janji politik yang dilakukan oleh politisi, masyarakat sudah sadar akan
janjI politik sehingga memutuskan untuk tidak memilih (golput). Ekspresi golongan putih
(golput), juga telah menjadi bagian demokrasi, tentu tidak bisa dielakkan dalam setiap momen
pemilihan umum.Menurut persepsi ahli-ahli politik, golput itu sendiri adalah sebagai bentuk
menifestasi dari demokrasi.
Penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
hanya dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh penyelenggara pemilihan umum yang
mempunyai integritas, profesionalitas, dan akuntabilitas. Berdasarkan penyelenggaraan
pemilihan umum sebelumnya, diperlukan penyempurnaan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur penyelenggara pemilihan umum sehingga perlu membentuk
Undang-Undang tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.
Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari
"Jujur dan Adil". Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan
sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat
memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk
menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas "adil" adalah perlakuan yang sama terhadap
peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta
atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta
pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.
2.3 Pelaksanaan Pemilu
Tahapan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD berdasarkan Undang-Undang Nomor 8
tahun 2012 yaitu:
Tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden diatur dalam Undang-Undang Nomor 42
tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, adapun tahapannya meliputi:
Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota
dan Wakil Walikota di atur dalam Undang-Undang nomor 8 tahun 2015 sebagaimana telah
diubah terakhir dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016. Tahapannya meliputi:
Tahap Persiapan :
Tahap penyelenggaraan :
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemilihan umum (PEMILU) merupakan salah satu sarana bagi partisipasi masyarakat,
karena masyarakat diberikan kesempatan untuk menentukan siapa yang akan mereka pilih dalam
lembaga legislatif dan eksekutif, baik ditingkat daerah maupun tingkat nasional. Dalam
pemilihan umum, calon yang akan dipilih oleh masyarakat berasal dari partai politik. Partai
politik meruapkan salah satu ciri pada sebuah negara demokrasi, selain ciri lainnya, yani
pemilihan umum yang langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil. Melalui partai
politik, aspirasi rakyat diformulasikan sistematis dan diartikulasikan untuk menjadi keputusan-
keputusan politik yang memperoleh penyelenggaraan negara atau kebijakan publik lainnya.
Pemilihan umum merupakan wujud dari demokrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah
guna kepentingan rakyat. Dengan adanya pemilihan umum, rayat turut serta memberikan aspirasi
politiknya yang diperuntukan memilih para wakilnya di pemerintahan. Pemilihan umum adalah
langkah yang tepat dilaukan oleh pemerintah untuk melaksanakan asas kedaulatan rakyat yang
telah tercantum dalam undang-undang dasar sementara. Untuk menyempurnakan undang-undang
dasar yang masih bersifat sementara dan untuk memilih wail-wakil yang akan duduk di
Parlemen, maka pemerintahan Indonesia melaksanakan pemilihan umum yang pertama di tahun
1955.
SARAN
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemajuan
ilmu politik khusunya kajian tentang pemilihan umum (PEMILU) di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/188627127/MAKALAH-SISTEM-PEMILIHAN-
UMUM-doc
https://indonesiabaik.id/motion_grafis/mengenal-sistem-pemilihan-umum
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_di_Indonesia
https://kab-belu.kpu.go.id/halaman/detail/tahapan-pemilu