Anda di halaman 1dari 3

Ibnu Al-Nafis

“Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah AIK

Dosen Pembimbing :

Asfal Fuad, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 2

1. Shafa Asma Nadia (201902030075)


2. Widiarti (201902030090)
3. Tri Susanti Dewi (201902030105)
4. Lili Wulandari (201902030121)

5B

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

TAHUN AKADEMIK 2021/20


A. Temuan Ilmuan Ibnu Al-Nafis
Al- Nafis memiliki nama lengkap Ala al-Din Abu al-Hassan Ali ibn Abi-
Hazm Al-Qarshi Al-Dimashqi. Selain dikenal sebagai dokter, Al-Nafis juga
merupakan pakar anatomi, fisiologi, bedah, ophtamologi, penghafal Alquran, ahli
hadits, ahli hukum, novelis, sosiolog, sastrawan, astronomi, ahli bahasa, dan
sejawaran.
Ibnu Al-Nafis adalah dokter pertama yang berhasil merumuskan dasar-dasar
sirkulasi melalui temuannya dalam sirkulasi jantung, paru-paru dan kapiler. Hal itu
adalah capaian yang tinggi pada abad ke-13 M.
Dalam bidang kedokteran Ibnu Al-Nafis ahli dalam fisiologi. Fisiologi ialah
ilmu yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Ibnu Al-Nafis menjadi
fisiologi terkemuka pada abad ke-13, akan tetapi kehebatan itu baru terungkap pada
abad ke-20. Ibnu Al-Nafis diberikan gelar sebagai "Bapak Fisiologi Sirkulasi”
Di usianya yang ke-29 tahun, Ibnu Al-Nafis telah berhasil mempublikasikan
bukunya bertajuk "The Commentary on Anatomy di Canon Avicenna", yang
mencakup pandangannya pada sirkulasi paru-paru dan jantung. Buku lain yang ia tulis
yakni "Sharh Al-Adwiya Al-Murakkaba", komentar Al-Nafis terhadap buku karya
Ibnu Sina yang berjudul "Canon of Medicine". Selain fisiologi, ia juga seorang
ilmuwan yang menunjang kedokteran eksperimental, ahli bedah manusia dan
postmortem otopsi.

B. Manfaat Untuk Masyarakat, Umat Islam dan Bangsa


Pada kepingan-kepingan terdapat bermacam-macam pusat indra, pusat
gerak, dan lainnya. Setelah mempelajari pusat-pusat pendengaran dan
penglihatan, para ilmuan menemukan bahwa pusat pendengaran terletak pada
kepingan pelipis dari otak yang berhadapan dengan telinga. Berbeda dengan pusat
penglihatan yang terletak pada bagian belakang otak. Penyebutan pendengaran dan
penglihatan dalam Al-Quran dengan mendahulukan penyebutan "pendengaran" maka
ini sesuai dengan susunan anatomi pusat-pusat indra pada otak secara tepat. Ini baru
dari satu sisi, sedangkan pada sisi lainnya juga terdapat fakta ilmiah yang ditetapkan
dalam ilmu embrio . Dalam embriologi alat pendengaran lebih dulu berkembang pada
saat kita masih dalam bentuk janin daripada alat penglihatan. Janin sudah mulai
mendengar suara-suara pada saat masih berada di dalam perut ibunya, tepatnya pada
saat kandungan berumur lima bulan. Hal ini disebabkan susunan saraf pendengaran
lebih dulu berkembang dan matang sebelum perkembangan saraf penglihatan.
Kebanyakan darinya tidak diketahui, kecuali pada abad ini. Bahkan, para
ilmuan tempo dulu yakin bahwa indera penglihatan lebih penting dari pada indra
pendengaran.
a. Mempelajari bentuk, lokasi, dan fungsi struktur tubuh
b. Membandingkan kondisi normal dan abnormal suatu bagian tubuh
c. Berguna untuk diagnosis penyakit
d. Berguna untuk kepentingan pembedahan
e. Menjadidasar ilmu untuk studi bidang kesehatan
f. Menjadidasar untuk memahami pola pertumbuhan
g. Mengetahui bagaimana cara kita untuk melindungi dan menjaga
kesehatan
h. Untuk bisa lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan
berkaitan dengan fungsi struktur dan organ tubuh yang kita miliki yang
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai