4247c Bimtek Sifat2 Tanah
4247c Bimtek Sifat2 Tanah
DEFINISI TANAH
1
SIFAT-SIFAT dan JENIS MATERIAL TIMBUNAN
I. PENDAHULUAN
II. IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TANAH
III.SIFAT SIFAT TANAH
A. Sifat Fisik Tanah
B. Sifat Teknik Tanah
IV. PENGUJIAN LABORATORIUM
V. JENIS MATERIAL TANAH TIMBUNAN
I.PENDAHULUAN
2
Tanah berasal dari hasil pelapukan fisis maupun
kimiawi dari batu-batuan yang kemudian butir-
butir mineralnya membentuk bagian yang padat
dari tanah.
Batuan Sedimen
Berasal dari campuran partikel mineral, sisa hewan dan
tanaman.
Dibentuk secara : mekanik (breksi), organis (batu gamping),
kimiawi (gips)
3
Berasal dari batuan sedimen ataupun batuan
beku yang mengalami proses perubahan bentuk
akibat adanya perubahan tekanan dan
temperatur kulit bumi.
masif : marmer, kwarsit
berlapis : batu sabak dll
4
Proses pemecahan batu induk menjadi bagian
yang lebih kecil dengan bermacam-macam
ukuran melalui proses fisis atau kimiawi.
1.Fisis : berbutir kasar
2.Kimiawi : berbutir halus (oksidasi,karbonasi,
hidrasi)
Hasil pelapukan :
1.Tidak diangkut : Residual Soil
2.Diangkut : Transported Soil
Residual
VI soils
Tingkatan Completely
V
Proses decomposed
Pelapukan
Highly
IV
decomposed
Moderately
III decomposed
II Slightly
decomposed
The red or yellow color is
due to the presence of
iron oxides. I Fresh
5
RESIDUAL SOIL (Tanah Residual)
* hasil pelapukan fisis & kimia di tempat asalnya
* sifat tanah tergantung dari tekstur,struktur,
komposisi batuan induk,iklim,tingkat erosi
permukaan,muka air tanah dan vegetasi lokal
* perlu penyelidikan khusus (pinhole,petrografi,
x-ray untuk identifikasi mineral lempung dan
memahami sifat teknisnya)
* partikel individu berbentuk menyudut (angular)
tetapi lunak
* kemungkinan kerusakan struktur tanah saat
pemadatan
TRANSPORTED SOIL
yaitu tanah yang terdapat jauh dari asal batuan
yang mengalami pelapukan karena dangkut oleh :
1) Air
2) Angin
3) Gletsyer
4) Gaya berat
6
TRANSPORTED SOIL
1.Diangkut oleh air : Tanah yang diangkut oleh air
yang yang mengalir,kemudian
diendapkan.
a) Tanah Alluvial.
Endapan Sungai :
- endapan dengan energi tinggi,
- mengandung pasir,kerikil dan kerakal,
- ukuran dan sebaran endapan bervariasi,
- gradasi baik atau buruk,
- sumber material filter atau agregat beton
Tanah Alluvial
Endapan dataran banjir :
-endapan dengan energi rendah,
-terendapkan di dataran saat aliran lambat,
-terdiri dari lempung,lanau,pasir (sediment
load),
- sebagai sumber material zone kedap air
bendungan urugan
Endapan teras :
- terletak di atas dataran banjir,di sepanjang
alur sungai,
- terdiri dari pasir dan kerikil
- dalam jumlah terbatas (perlu cuci & olah).
7
Foto udara memperlihatkan tiga tingkat endapan teras
Tanah Alluvial.
Endapan kipas :
- kemiringan yang cukup landai,
- diendapkan di lokasi dimana terjadi
penurunan mendadak pada kemiringan tsb,
- massa berbentuk kipas,
- gradasi tergantung dari sumber material,
kecepatan aliran air dan kemiringan.
-terdiri atas material kasar(fragmen batuan,kerikil,
pasir,lumpur) dan material halus (pasir lanauan,
lanau pasiran,alluvial pasir,lanau,lempung).
8
Kipas alluvial, sebagai
potensi sumber pasir dan
gravel, dilihat dari atas
b) Marine deposits
Terjadi bila di dalam larutan air sungai yang memasuki laut masih
terdapat partikel-partikel halus dan kemudian diendapkan di bawah
pengaruh laut.
9
TRANSPORTED SOIL (lanjutan )
2) Diangkut oleh angin : Sand dunes
Endapan pasir yang terbentuk akibat pergerakan angin,terjadi
di padang pasir atau pantai.
dibawah tebing.
- biasanya terkumpul di kaki lereng atau sisi
bukit
- fragmen batuan berbentuk menyudut (angular)
- yang relatif tebal (berupa tanah lempung lanauan)
digunakan untuk zone inti kedap air bendungan.
10
Tanah tanah khusus
(Problematic Soil)
a) Tanah Ekspansif :
Tanah dengan kembang susut yang tinggi karena
mengandung mineral montmorilonite.
b) Tanah dispersive :
Tanah lempung berkadar Natrium tinggi dan
mempunyai kecenderungan longsor bila
terendam dalam air yang diam.
11
Indikasi tanah ekspansif
12
13
What can be done?
14
Hubungan IP dan derajat ekspansi
Data dari uji indeks1
Kemungkinan
ekspansi2,
persentase
perumaterial
Kadar koloid, Derajat ekspansi
volume total,
persentase Indeks Plastisitas,
Batas Susut, SL, % dari kondisi
lebih kecil dari PI, %
kering ke
0.001 mm
jenuh
20 – 31 25 – 41 7 – 12 20 – 30 Tinggi
13 – 23 15 – 28 10 – 16 10 – 20 Medium
15
Dispersive Soil
Soil clay particles can be unattached to one another (dispersed) or
clumped together (flocculated) in aggregates. Soil aggregates are
cemented clusters of sand, silt, and clay particles.
16
Ground subsidence
Sinkholes, collapsing ground caused by:
Groundwater extraction from confined aquifers (see week 7)
Dissolution of aquifer materials (e.g. karst processes)
Dispersive or slaking soils
Man made cavities (e.g. Mines)
17
IDENTIFIKASI TANAH
Struktur Tanah
Delapan tipe struktur
tanah :
Granular
Single grain
Blocky
Prismatic
Columnar
Platy
Wedge
Massive
18
Struktur Tanah
Granular
Dijumpai pada
topsoil.
Mudah dipisahkan.
Struktur Tanah
Single grain
19
Struktur Tanah
Blocky
Struktur Tanah
Prismatic
Dicirikan dengan
agregat tanah berarah
vertikal (pilar) dengan
permukaan bagian
atas rata.
Dijumpai pada tanah
dengan kandungan
lempung yang tinggi
serta didominasi oleh
lempung ekspansif.
20
Struktur Tanah
Columnar
Dicirikan dengan
agregat tanah berarah
vertikal (pilar) dengan
permukaan atas
membulat.
Struktur Tanah
Platy
21
Struktur Tanah
Wedge
Struktur Tanah
Mempengaruhi
permeabilitas
(kemampuan tanah
untuk dapat dirembesi)
tanah melalui kondisi
jalur aliran air diantara
partikel tanah.
22
Soil Structure
granular
23
KLASIFIKASI TANAH
SISTEM KLASIFIKASI
24
Klasifikasi Tanah (lanjutan)
25
Klasifikasi Tanah Sistem USCS
Sistem Unified Classification mengelompokkan tanah ke dalam 3 kelompok
besar, yaitu :
3. Tanah Organik : Tanah gambut (peat), adalah merupakan bahan berupa kayu
yang berserabut dan hanya diklasifikasikan lewat penampilan secara visual.
26
Kerikil dan pasir
Kerikil adalah termasuk bergradasi
baik menurut sistem klasifikasi
Unified, bila :
Cu = Koefisien keseragaman
D Cc = Koefisien gradasi
Cu 60 lebih dari 4 , dan D60 = Diameter butir pada keadaan
D10 banyaknya persen yang lolos
60%
(D30 ) 2 D30 = Diameter butir padaa keadaan
Cc diantara 1 dan 3 banyaknya persen yang lolos
D10 x D 60 30%
D10 = Diameter butir pada keadaan
Pasir adalah bergradasi baik, bila :
banyaknya persen yang lolos
10%
D 60
Cu lebih dari 6, dan
D10
(D30 ) 2
Cc diantara 1 dan 3
D10 x D 60
27
SIFAT SIFAT TANAH
Tanah Berbutir kasar : ditentukan oleh ukuran butir dan
gradasi butir
Daya dukung tinggi
Permeabilitas tinggi
Kompressibilitas rendah
Liquifaction
Plastisitas adalah sifat teknis yang paling penting dari tanah berbutir halus.
Oleh karena itu tanah berbutir halus diklasifikasikan berdasarkan sifat
plastisitasnya. Plastisitas dari tanah berbutir halus ditentukan banyaknya
butiran tanah yang lolos saringan no 40. Material tanah yang teletak
diatas garis "A" pada gambar di atas dapat dikelompokkan ke
dalam tanah berbutir halus berlempung. Bila terletak dibawah
garis A tanah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tanah
berbutir halus berlanau.
28
(Tanah berbutir halus lanjutan….)
SIFAT-SIFAT TANAH
29
Plastisitas
Sifat fisik dari tanah yang mengalami perubahan
bentuk melebihi bentuk awal tanpa retak atau
perubahan yang berarti.
Konsistensi
Relatif mudahnya tanah mengalami perubahan
bentuk
Derajat konsistensi
30
Batas-batas konsistensi Atterberg
31
3.Tanah Organik
Ada tiga jenis tanah organik, yaitu tanah organik dengan batas cair
tinggi (OH), tanah organik dengan batas cair rendah (OL) dan
gambut (Pt).
Lempung, lanau
Kerikil, pasir
32
MACAM-MACAM TANAH
Lempung
Terdiri dari butir-butir yang sangat kecil dan
menunjukkan sifat plastisitas dan kohesi
Lanau
Peralihan antara lempung dan pasir halus,
kurang plastis dan lebih mudah ditembus air
daripada lempung dan memperlihatkan sifat
dilatansi yang tidak terdapat pada lempung.
33
Simbol sifat tanah sistem unified :
G – kerikil (gravel)
S – pasir (sand)
M – lanau (silt/loam)
C – lempung (clay)
Pt – gambut (peat)
O – organik (organic)
W – bergradasi baik (well graded)
P – bergradasi buruk (poorly graded)
H – plastisitas tinggi (high liquid limit)
L – plastisitas rendah (low liquid limit)
Klasifikasi tanah berbutir halus dengan simbol ML, CL, OL, ME, CH,
dan OH diperoleh dengan cara menggambar batas cair dan indeks
plastisitas tanah yang bersangkutan pada grafik plastisitas
(Casagrande, 1948).
34
Klasifikasi tanah
berdasarkan USCS
35
Grafik Plastisitas
36
A
37
Soil Properties
Soil-Water Relationships
Compressibility
Atterberg’s Limits
Shear Strength
Soil Compaction
Permeability
38
Physical properties of soil (sifat2 fisik)
Composition
Texture
Silt>>>>>>>>medium>>>>medium
Sand >>>>>>>large>>>>>>rough
Clay>>>>>>>small>>>>>>fine/soft
Soil texture is measured by size of soil particles
39
Kadar pori (void ratio = e), Vp/Vb
Porositas (porosity = n), Vp/V
Kadar air (w)
Berat isi (volume weight = g)
• Kering
• Jenuh
• Butir
• Efektif
Berat jenis
40
Secara sederhana, susunan material tanah dapat digambarkan terdiri dari butiran
tanah, air dan udara. Tanah dapat dalam kondisi tidak jenuh air atau basah,dimana
susunan terdiri dari butiran tanah, air dan udara.Kondisi kering kandungan airnya
tidak ada.Pada kondisi jenuh, semua pori terisi air dan tidak ada kandungan udaranya.
a) Berat Isi
b) Berat Jenis
c) Kadar air
d) Batas – batas Atterberg
e) Analisa ayak (untuk Tanah Berbutir Kasar)
f) Analisa Hidrometer (untuk Tanah Berbutir
Halus).
41
Sifat – Sifat Teknik
42
Pengujian sifat teknis tanah,
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
menyeluruh dan rinci, mengenai sifat teknik,
antara lain:
Kepadatan
Permeabilitas
Konsolidasi
1.Kepadatan
43
Hasil Kepadatan kering tanah setelah dipadatkan,
tergantung pada kadar air dan besarnya energi
yang diberikan oleh alat pemadat.
44
Kepadatan relatif (DR) digunakan untuk menunjukkan derajat
kepadatan butiran pasir dan hanya berlaku untuk tanah
berbutir kasar dengan kadar butiran halus kurang
dari 15%. Kepadatan relatif dihitung dengan rumus:
15 – 35 Lepas 4 – 10
65 – 85 Padat 30 – 50
45
2.Kekuatan Geser Tanah
Kekuatan Geser Tanah dinyatakan oleh Parameter Kuat geser
a) Kohesi (cohesion = c )
yaitu hasil dari tarik menarik seperti magnet dari partikel
partikel tanah yang dipengaruhi oleh plastisitas dan
kelengketan tanah.
3.Konsolidasi
46
IV. PENGUJIAN-PENGUJIAN
LABORATORIUM
47
Jenis Uji Tanah di Laboratorium
48
Uji Sifat Sifat Teknik Tanah.
49
3.Berat Volume (volume weight)
4.Analisis Saringan
(sieve analysis)
50
Grain Size Distribution (Cont.)
Log scale
Effective size D10: 0.02 mm
D30: D60: (Holtz and Kovacs, 1981)
102
51
5.Analisis Hidrometer
Uji
analisis hidrometer dapat dilakukan dengan mengacu
pada standar uji SNI 03-3422-1994 atau ASTM D 1140.
6.Batas-batas Atterberg
Uji
batas-batas Atterberg dapat dilakukan dengan mengacu
pada standar uji SNI 03-1966-1990 dan SNI 03-1967-1990
atau ASTM D 4318.
52
7.Uji kompaksi (hubungan antara kadar
air dan kepadatan)
8.Korosivitas Tanah
53
9.Resistivitas tanah
Tujuan uji resistivitas tanah adalah untuk
mengukur potensi korosi tanah. Uji ini dapat
dilakukan dengan mengacu pada standar uji
ASTM G 57.
1.Uji kuat
Tujuan geser
uji kuat gesertanah tidakterkekang
tanah tidak terkekangadalah
untuk
(Unconfined Compression Strength =(cu)
mengukur kuat geser tidak terdrainase
lempung dan lempung lanauan. Uji ini dapat
UCS) dengan mengacu pada standar uji SNI 03-
dilakukan
3638-1994 atau ASTM D 2166. Uraian prosedur dan
penjelasan uji adalah sebagai berikut
54
2.Uji kuat geser
langsung (DS)
55
Contoh hasil uji DS pada lempung
terkonsolidasi normal.
3. Uji Triaksial
56
Pengaruh kepadatan relatif terhadap sudut geser
dalam untuk tanah berbutir kasar.
57
Lingkaran Mohr pada pengujian drained pada NC
dan OC
58
5.Uji Kelulusan air (permeabilitas).
Uji Kelulusan
air(lanj.)
59
Skema uji kelulusan air (a) uji tinggi tekan
tetap, (b) uji tinggi tekan jatuh
Tujuan:
menentukan sifat2 tegangan pra konsolidasi,
karakteristik tekanan,rayapan,kekakuan,dan laju
aliran dari tanah akibat pembebanan.
60
Kurva kadar pori vs tekanan
Tujuan :
memperkirakan potensi pengembangan (swell)
tanah ekspansif. Uji dilakukan dengan mengacu
pada standar uji SNI 12-6423-2000 atau ASTM D
4546.
61
9.Uji pinhole
Tujuan:
mengidentifikasi apakah tanah lempungan yang
diuji bersifat mudah tergerus atau tidak. Tanah
lempung yang mudah tergerus disebabkan karena
proses pelarutan dan dikategorikan sebagai
lempung bersifat khusus yang disebut sebagai
tanah dispersif (dispersive clays).
Uji pinhole
62
V.JENIS MATERIAL TIMBUNAN
63
Persyaratan Material Timbunan
1.Tanah Berbutir Halus (kedap air)
a.Koefisien permeabilitas dan kekuatan geser
yang diinginkan
b.Tingkat deformasi yang rendah
c.Kemudahan pengerjaan
d.Hindari kandungan organik (< 5%)
64
3.Material Batu
Persyaratan utama :
a.Fragmen batu dalam ukuran yang sesuai
dengan kebutuhan
b.Fragmen batu harus cukup keras
c.Awet untuk bertahan dalam proses pengadaan
dan penempatan
d.Tahan terhadap proses pelapukan dan gaya-
gaya penghancur lainnya
e.Tahan terhadap hantaman gelombang
f. Kuat tekan batu memadai (tidak kurang dari
700 kg/cm2)
Material Timbunan/urugan.
Material timbunan dibedakan dalam 4 jenis.
1.Tanah Lempungan (berbutir halus)
2.Pasir dan kerikil (berbutir kasar)
3.Material Batu
4.Material Tanah Campuran
5.Material Random
65
1.Material Tanah Lempung (TBH)
Persyaratan penting :
1.Stabilitas,kepadatan dan kuat geser harus
memadai
2.Permeabilitas sesuai syarat
3.Indeks kompresi kecil
4.Mudah dikerjakan(tahap penggalian,
pengolahan,pengangkutan,penimbunan dan
pemadatan)
Ukuran butiran.
TBK yang bercampur secara homogen dengan
butiran-butiran yang lebih halus,merupakan
bahan material yang baik sebagai Stabilitas
Bendungan.
Semakin kecil ukuran butiran tanah,koefisien
filtrasi semakin rendah.
66
Identifikasi jenis TBH di Lapangan (Peck,Hanson
dan Thornburn)
Uji Lanau (Silt) Lempung (Clay)
Dry strength Sangat rendah. Mudah Tinggi sampai sangat
dihancurkan dengan tinggi, terutama dalam
telunjuk dan ibu jari keadaan sangat kering.
sehingga diperoleh Tidak mudah dihancurkan
serbuk tanah. dengan telunjuk dan ibu
jari.
Shaking test Air akan timbul secara Tidak beraksi dan tanah
cepat. tidak ada perubahan.
Berdasarkan percobaan :
1.Grain size analysis (Analisa ayak)
2.Plasticity (Atterberg Limits)
3.Compreesbility
67
2.Material Pasir dan Kerikil.(TBK)
Simbo
l
Workabilitas sebagai
g Compressibility
Nama grup tanah Permeabilitas2 Kuat geser (Jenuh) material
r (Jenuh)
konstruksi
u
p
Semikedap
Gravel lanauan GM sampai Baik Diabaikan Baik
kedap
Baik sampai
Gravel lempungan GC Kedap Sangat rendah Baik
sedang
Semi kedap
Pasir lanauan SM sampai Baik Rendah Baik
kedap
68
Pedoman Uji Mutu Konstruksi Tubuh Bendungan
Tipe Urugan : Pasir dan atau kerikil
1.Meluluskan air (free drain)
2.Mengandung butiran lolos saringan 200 kurang
dari 5%
3.Material Batu.
Digunakan pada
a.Bendungan zonal,sebagai zone lulus air atau
setengah lulus air
b.Bendungan tanah,untuk hamparan pelindung
pada lereng udik atau timbunan drainase di
sebelah bawah lereng hilir (tumit)
c.Pelindung erosi oleh air yang mengalir &
gelombang
d.Melindungi permukaan tanah terhadap air hujan
dan runoff
e.Memberikan kestabilan timbunan
69
Jenis batuan yang cocok untuk rockfill
Jenis batuan yang baik untuk digunakan sebagai bahan. Jenis batuan yang harus dipertim-bangkan
70
5.Material Random.
71