Pemijahan Semi Buatan
Pemijahan Semi Buatan
MAKALAH
MEMIJAHKAN INDUK IKAN
SECARA SEMI BUATAN
Disusun
o
l
e
h
Riduansah
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karyatulis
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul pemijahan ikan
lele Secara semi intensif tentang pemijahan semi intensif saya dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita untuk mempelajarinya. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu
meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan
ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau tidak sesuai dengan judul yang dimaksud.
Dengan mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga allah SWT memberkahi makalah ini, sehingga dapat memberikan manfaat.
Riduansah
3
BAB I
PENDAHULUAN
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat,
daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan
lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal
antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap
penyakit. Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung
pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas
(Rahmat. 1991)
Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah
atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari
karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya
tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan
rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele
"Sangkuriang".Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong
omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing,
insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya (Rahmat. 1991)
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pemijahan ikan lele semi intensif yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan
memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tetapi proses
ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam. Perkembangan dalam budidaya ikan lele
khususnya dalam usaha pembenihan ikan lele telah mengalami kemajuan yang sangan
pesat.
Persyaratan agar penyuntikan dengan hormon dapat efektif maka induk ikan lele
harus sudah mengandung telur yang siap untuk memijah (matang telur). Apabila kondisi
induk tidak matang gonad, tentu injeksi hormon yang dilakukan tidak akan efektif (tidak
berhasil).
Menyuntik Induk Lele Dengan Hormon Ovaprim
Urutan pekerjaan pemijahan induk lele secara semi intensif dengan hormon buatan adalah
sebagai berikut :
1. Siapkan alat suntik dan hormon Ovaprim untuk disuntikkan. Gunakan injeksi spuit yang
sudah dibersihkan dengan air panas atau gunakan alat injeksi yang baru.
2. Timbang induk ikan lele (jantan dan betina) dan tentukan dosis Ovaprim.
Induk yang beratnya ± 1 kg, dosis hormon Ovaprim 0,3-0,5 ml. Bila beratnya
0,5 kg maka dosis yang diperlukan setengah nya, yakni 0,15 – 0,25 ml (sesuai petunjuk
pada wadah hormon tersebut).
Sedot dengan alat injeksi spuit sebanyak hormon yang diperlukan, misalnya
0,5 ml. Usahakan posisi botol dan injeksi spuit tegak lurus, botol berada di atas. Setelah itu,
sedot lagi dengan injeksi spuit yang sama akuades sebanyak 0,5 ml juga untuk
mengencerkannya.
1. Cara menyuntik
Tangkap induk lele dengan menggunakan seser induk. Kemudian seorang
membantu memegang induk lele yang hendak disuntik (ikan betina terlebih dahulu)
dengan menggunakan kain untuk menutup dan memegang kepala ikan dan
memegang pangkal ekornya.
Kemudian suntikkan hormon yang sudah disiapkan tadi ke dalam daging lele
di bagian punggung, setengah dosis di sebelah kiri dan setengah dosis disebelah
kanan dengan kemiringan jarum sunik 40 – 45º. Kedalaman jarum suntik ± 1 cm dan
disesuaikan dengan besar kecilnya tubuh ikan.
Lakukan penyuntikan secara hati-hati. Setelah obat didorong masuk, jarum
dicabut lalu bekas suntikkan ditekan/ditutup dangan jari telunjuk beberapa saat agar
obat tidak keluar.
Setelah disuntik, ikan jantan dan betina dimasukkan ke dalam bak pemijahan.
5
Hormon ini diambil dari kelenjar hipofisa yang terletak di bagian bawah otak kecil
ikan. Setiap ikan (juga makhluk bertulang belakang lainnya) mempunyai kelenjar hipofisa
yang terletak di bawah otak kecil. Kelenjar hipofisa ini hanya sebesar butir kacang hijau,
bahkan lebih kecil.
Untuk menyuntik induk ikan lele diperlukan kelenjar hipofisa yang diambil dari ikan
donor, sedangkan penerimanya disebut resipien. Ikan donor dapat dipilihkan dari ikan lele
dumbo, ikan mas atau ikan lele local. Karena hormon untuk keperluan penyuntikan diambil
dari kelenjar hipofisa maka penyuntikan untuk merangsang pemijahan disebut juga
hipofisasi.
a. Dosis hipofisa
Untuk menyuntik induk ikan lele dibutuhkan kelenjar hipofisa adalah 3 dosis. Artinya,
seekor induk lele yang beratnya 1 kg, akan memerlukan kelenjar hipofisa yang berasal dari
ikan donor yang berat badannya 3 x 1 kg. Ikan donor seberat 3 kg itu dapat terdiri atas 3 –
6 ekor yang masing-masing beratnya antara 0,5 – 1 kg.
Sebagai ikan donor sebaiknya dipilihkan ikan yang sudah dewasa. Efektifitas jantan
maupun betina sama saja. Jika dipilihkan ikan donor yang belum dewasa atau tidak matang
gonad maka kadar hormon di dalam kelenjar hipofisanya sedikit.
1. Ikan donor dipegang pada bagian kepalanya. Bila licin, gunakan kain lap. Sementara
bagian kepala dipegang, bagian badan diletakkan di atas talenan. Kepala ikan donor
dipotong di bagian belakang tutup insangnya hingga kepala putus.
2. Setelah terpotong, bagian atas kepala ikan dipotong di atas mata hingga tulang
tengkoraknya terbuka dan otak kelihatan.
3 Otak ini disingkapkan dengan menggunakan pinset maka di bawah otak akan terlihat
kelenjar hipofisa berwarna putih sebesar butir kacang hijau.
5. Setelah butir kelenjar hipofisa itu bersih lalu dimasukkan ke dalam tabung penggerus.
Lalu kelenjar hipofisa tersebut digerus hingga hancur.
BAB III
PENUTUP
Teknik pembenihan ikan lele secara intensf dan pemilhan induk, perbedaan induk
jantan dan betina, ciri-ciri indukan siap pijah, tempat pemijahan, dan penetasan telur.