BAB 3
“ACTIVITY BASED MANAGEMENT”
Makalah ini Dibuat Dalam Rangka Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor
Publik (ASP)
Dosen Pengampu :
Dr. H. Rd Dadan Ramdhani, S.E., M.Si., Akt., CA.
Disusun Oleh:
Rezeqi Dewi Ratna Swari (5552190132)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
Jl. Raya Jakarta KM 4, Penancangan Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten 42124
DAFTAR ISI
Judul…………………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….i
Daftar Tabel…………………………………………………………………………………ii
Daftar Gambar………………………………………………………………………………iii
A. PENDAHULUAN
A. Definisi Activity Based Management……………………………………………….. 1
B. Tujuan dan Manfaat Activity Based Management (ABM)………………………...... 1
C. Dimensi Activity–Based Management …………………………………………….... 2
D. Definisi Aktivitas…………………………………………………………………...... 4
E. Manufacturing Cycle Efficiency (MCE)……………………………………………... 6
F. Sistem Westing House…………………………………………………………..…..... 7
G. Pengelompokkan Activity Based Management …………………………………….... 10
H. Activity Based Management (ABM) Model Components……………………..……... 11
I. Penerapan Activity Based Management (ABM)…………………………………….... 13
J. Proses Activity Based Management (ABM)………………………………………….. 14
B. KONSEP ACTIVITY BASED MANAJEMENT……………………………………….... 17
C. SOAL, KASUS, DAN SOLUSI…………………………………………………………... 18
D. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 20
E. INDEKS………………………………………………………………………………….... 21
F. GLOSARIUM……………………………………………………………………………... 22
i
Dartar Tabel
Tabel 1 : Pembagian kelas-kelas dari faktor Ketrampilan
Tabel 2 : Penyesuaian Menurut Westinghouse
ii
Daftar Gambar
Gambar 1 : Model Dua Dimensi ABM (Hansen dan Mowen, 2006; 488)
iii
A. PENDAHULUAN
1
2
ABM bertujuan untuk meningkatkan nilai produk atau jasa yang diterimaolehpara konsumen,
dan oleh karena itu dapat digunakan untuk mencapai labadengan menyediakan nilai tambah bagi
konsumennya.
Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan ABM adalah manajemendapat menentukan
wilayah untuk melakukan perbaikan operasi, mengurangi biaya, atau meninggkatkan nilai bagi
pelanggan. dengan mengidentifikasi sumber daya yang dipakai konsumen, produk, dan aktivitas,
ABM memperbaiki fokusmanajemen atas faktor"faktor kunci perusahaan dan meningkatkan
keunggulan kompetitif Blocher, (2007:239).
Manfaat ABM menurut supriyono (1999:356) adalah
a. Mengukur kinerja keuangan dan pengoperasian nonkeuangan organisasi
danaktivitas"aktivitasnya.
b. Menentukan biaya"biaya dan profitabilitas yang benar untuk setiap tipe produk dan jasa.
c. Mengidentifikasikan aktivitas"aktivitas dan mengendalikannya.
d. Mengelompokkan aktivitas"aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilaitambah.
e. Mengefisienkan aktivitas bernilai tambah dan mengeliminasi aktivitas"aktivitas tidak
bernilaitambah.
f. Menjamin bah$a pembuatan keputusan, perencanaan dan pengendaliandidasarkan pada isu"isu
bisnis yang keluar dan tidak semata berdasar informasi keuangan.
g. Menilai penciptaan rangkaian nilai tambah (value-added chain)untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan konsumen
Gambar 1 Model Dua Dimensi ABM (Hansen dan Mowen, 2006; 488)
4
D. Definisi Aktivitas
Aktivitas adalah perbuatan, tindakan atau pekerjaan spesifik yangdilakukan dalam suatu
organisasi Blocher (2007:221) .Menurut Supriyono (2002:77) aktivitas adalah kombinasi manusia,
teknologi, bahan mentah, metode danlingkungan yang memproduksi produk atau jasa tertentu.
Aktivitas itu menunjukkan apa yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi, yaitu
cara perusahaan atau organisasi menggunakan waktu untuk melaksanakan prosesuntuk
menghasilkan keluaran atau output dari proses dan mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
salah satu unsur organisasi adalah manusia, perubahan organisasi mengakibatkan perubahan
mengenai apa yang dikerjakanmanusia, sehingga mengubah aktivitas.
Berkaitan dengan hal ini, dapat dikatakan pula bahwa aktivitas merupakansuatu proses
yang mengkonsumsi sumber daya untuk menghasilkan output. Padaintinya fungsi dari aktivitas
adalah untuk mengubah sumberdaya material, tenagakerja, teknologi menjadioutputbarang atau
jasa.
Klasifikasi Aktivitas
Akivitas dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu aktivitas bernilaitambah dan aktivitas
tidak bernilai tambah. 6edua aktivitas ini biasanya terjadi pada perusahaan manufaktur ataupun
perusahaan jasa
Aktivitas Bernilai Tambah
Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang diharuskan untuk melaksanakan
bisnis atau menciptakan nilai yang dapat memuaskan bagi parakonsumennya Supriyono,
(1999:377). Menurut Hansen dan Mowen (2006:489), aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas-
aktivitas yang diperlukan untuk dipertahankan dalam bisnis.
Aktivitas ini harus terus dipertahankan oleh perusahaan, karena aktivitas inilah yang
menjadikan suatu produk atau jasa lebihkompetitif dipasar. jika aktivitas bernilai tambah
dieliminasi, akan menguranginilai yang akan didapat oleh konsumen, sehingga konsumen tidak
lagi membeliatau mengkonsumsi produk atau jasa perusahaan tersebut. dengan kata lain,
perusahaan tersebut akan mengalami kekalahan persaingan di dalam pasar.
Aktivitas bernilai tambah menimbulkan biaya aktivitas bernilai tambah, yaitu biaya yang
digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas bernilai tambah
Aktivitas dapat dikelompokkan kedalam aktivitas bernilai tambah apabila secara
bersamaan memenuhi ketiga kondisi berikut ini Hansen dan Mowen
1.Aktivitas yang menghasilkan perubahan,
2.Perubahan tersebut tidak dapat dicapai oleh aktivitas yang sebelumnya, dan
3.Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain untuk dilakukan.
Aktivitas Tidak Bernilai Tambah Menurut Supriyono (2003:377), aktivitas tidak bernilai
tambah adalahaktivitas"aktivitas yang tidak perlu atau aktivitas"aktivitas yang perlu namun tidak
efisien dan dapat disempurnakan.sedangkan menurut Hansen dan Mowen , aktivitas tidak bernilai
5
tambah adalah semua aktivitas selain aktivitas yang sangat penting untuk dipertahankan dalam
bisnis, sehingga dianggap sebagai aktivitas yang tidak diperlukan.
Berdasarkan beberapa definisi aktivitas tidak bernilai tambah tersebut,tentunya perusahaan
akan berusaha untuk mengeliminasi aktivitas tidak bernilaitambah, karena hanya menambah biaya
yang tidak berguna dan menghalangikinerja perusahaan.suatu aktivitas dikelompokkan kedalam
aktivitas tidak bernilai tambahapabila aktivitas tersebut tidak dapat memenuhi salah satu dari
ketiga kriteriaaktivitas bernilai tambah yang telah disebutkan sebelumnya
Perusahaan mengelompokkan aktivitas kedalam aktivitas bernilai tambahdan kedalam
aktivitas tidak bernilai tambah, dengan tujuan untuk dapatmeminimumkan biaya yang terjadi
akibat aktivitas tidak bernilai tambah, dengancara mengeliminasi aktivitas tersebut. Aktivitas tidak
bernilai tambah yang tidak dieliminasi akan menyebabkan meningkatnya biaya produksi
perusahaan.Aktivitas tidak bernilai tambah menimbulkan biaya aktivitas tidak bernilaitambah,
yaitu biaya yang timbul karena adanya aktivitas yang tidak bernilaitambah.
Pengukuran kinerja Aktivitas
Pengukuran kinerja aktivitas dirancang untuk melihat bagaimana suatu aktivitas dan proses
dilaksanakan, dan hasil yang diperolehnya. Pengukuran kinerja kativitas juga dirancang untuk
mengungkapkan apakah dilaksanakan improvement berkelanjutan terhadap aktivitas untuk
menghasilkan nilai bagi konsumen.
Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi efisiensi,kualitas dan waktu
Mulyadi dan johny Setyawan, (2001:679) fisiensi memfokuskan hubungan antara masukan dengan
keluaran aktivitas.kualitas berkaitan dengan apakah sejak pertama kali aktivitas telah dilaksanakan
dengan benar. waktu digunakan dalam menjalankan aktivitas.waktu ini sangat penting,karena
semakin lama waktu yang diperlukan oleh suatu aktivitas, maka semakin banyak sumber daya
yang dikonsumsi oleh aktivitas tersebut.
Pengukuran kinerja aktivitas dilaksanakan baik dalam bentuk kinerja keuangan dan
nonkeuangan.ukuran kinerja keuangan harus dapat menyediakan informasi mengenai dampak
perubahan kinerja aktivitas yang dinyatakan dalam satuan uang Supriyono, (1999:390) 0leh karena
itu, ukuran keuangan harus dapat menunjukkan pengurangan biaya yang sesungguhnya
dicapai.untuk memungkinkan manajemen mengelola aktivitas, biaya harus dipisahkan kedalam
biaya bernilai tambah dan biaya tidak bernilai tambah.
Pemisahaan biaya ini diperlukan agar manajemen Mulyadi dan Johny Setyawan.dapat
memusatkan perhatian mereka terhadap pengurangan dan akhirnya menghilangkan biaya tak
bertambah nilai. Menyadari besarnya pemborosan yang sekarang sedang terjadi, Memantau
efektivitas program pengelolaan aktivitas denganmenyajikan biaya"biaya tidak bernilai tambah
kepada manajemendalam bentuk perbandingan antar periode.
Ukuran kinerja non"keuangan atau ukuran operasional adalah ukuran"ukuran kinerja
penting non"keuangan untuk meningkatkan keterlibatandan pemberdayaan karyawan
(Supriyono.1999:404) , waktu merupakan ukuran kinerja nonkeuangan. dua karakteristik penting
dalam ukuran kinerja waktu adalah reliabilitas, reliabilitas waktu adalah pengiriman keluaran
aktivitas tepat waktu dan ketertanggapan, ketertanggapan adalah kemampuan perusahaan atau
kelompok aktivitas dalam merespon permintaan konsumennya. Ukuran-ukuran ketertanggapan
adalah waktu daur, kecepatan, dan Manufacturing Cycle Efficiency
6
4) Activity &mprovement
Pemfokusan perhatian terhadap perbaikan jasa,proses bisnis & aktivitas
5) Procces control
Pengendalian terhadap proses merupakan tindakan untuk meyakinkan bahwa
proses & aktivitas yang dilaksanakan untuk menghasilkan output beroperasi secara
efektif & konsisten
Faktor-Faktor yang mendukung keberhasilan penerapan ABM
Budaya organisasi
Budaya organisasi mencerminkan kerangka berfikir dari karyawan termasuk
perilaku,nilai, & keyakinan yang dianut oleh karyawan.
Ukungan & komitmen manajemen puncak
Penerapan ABM membutuhkan waktu & sumber daya,sehingga dukungan & peran dari
manajemen puncak sangat diperlukan untuk keberhasilan penerapannya.
Perubahan proses
Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang sudah dirancang untuk
menghasilkan perubahan tsb. Perbaikan dari proses yang sudah ada sangat mendukung
keberhasilan penerapannya.
Pelatihan berkelanjutan
Memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengikuti pelatihan serta
meningkatkan keahlian mereka terhadap lingkungan kerja mereka yang cepat berubah
sangatlah penting.
2. Strategic Planning
Suatu perencanaan yang menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk pencapaian tujuan
perusahaan melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
3. Activity Accounting
Akuntansl yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas di dalam operasi perusahaan.(ife
Cycle Management
5. Melibatkan manajemen aktivitas mulai dari tahap pengembangan untuk menjamin agar
biaya daur hidup secara total jumlahnya lebih rendah dibandingkan kompetitor.
6. P'erformance Management
Suatu kegiatan mengelola kinerja yang berorientasi kepada pandangan strategic ke
masa depan sehingga kinerja tersebut dapat digunakan sebagai alat komunikasi untuk
pihak-pihak yang membutuhkannya.
7. Investment Management
Bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang, dimana dalam proses ini
dibutuhkan pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, dan berbagai strategi yang
dapat digunakan untuk menyeleksi piranti tersebut.
8. Countinuous Improvement
Teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap program
continuous improvement dalam hal kualitas dan factor keberhasilan kritis.
9. Bench marking
Proses mengidentifikasikan faktor keberhasilan kritis (critical success factor) yang
dicapai perusahaan lain atau unit lain di perusahaan dengan tujuan
mengimplementasikannya sebagai perbaikan dalam proses perusahaan untuk mencapai
kinerja yang baik.
2. Mengidentifikasi aktivitas tak bernilai tambah, tiga kriteria untuk menentukan aktivitas yang
bernilai tambah adalah:
a. Apakah aktivitas tersebut perlu?
b. Apakah aktivitas tersebut efisien ?
c. Apakah aktivitas tersebut kadang bernilai tambah, kadang tidak?
3. Memahami rantai aktivitas, akar masalah, dan pemicunya, dalam mengidentifikasi aktivitas
yang tidak bernilai tambah, sangat penting untuk memahami jalan dimana aktivitas terhubung
bersama.
4. Menetapkan ukuran kinerja, dengan pengukuran kenerja secara terus menerus dan
membandingkan kinerja dengan tolak ukur, perhatian manajemen mungkin terarah pada
aktivitas yang tidak perlu dan tidak efisien.
5. Melaporkan biaya yang tidak bernilai tambah, biaya tak bernilai tambah harus disoroti pada
laporan pusat biaya. dengan mengedintifikasi akktivitas tak bernilai tambah, dan
melaporkan biayanya, manajemen dapat bekerja keras untuk mengembangkan proses dan
menghilangkan biaya tak bernilai tambah.
2. Activity analysis
untuk menentukan aktivitas apa yang dilakukan, jumlah pekerja yang telibat, Waktu dan
sumber ekonomi yang digunakan serta rekomendasi bagi manajemen tentang aktivitas
tersebut. Analisa aktivitas akan diuraikan di bawah ini.
Analisa aktivitas merupakan inti dari process value analysis. Analisa aktivitas merupakan
suatu proses identifikasi, penjabaran serta evaluasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
suatu organisasi. Analisa aktivitas diharapkan mampu menjawab 4 pertanyaan berikut ini:
c. Berapa jumlah waktu dan sumber-sumber ekonomi lainnya yang dibutuhkan oleh setiap
aktivitas?
d. Bagaimana manfaat aktivitas bagi organisasi secara keseluruhan organisasi termasuk
rekomendasi untuk tiap mempetahankan nilai tambah setiap aktivitas bagi organisasi.
Dari 4 hal tersebut di atas, hasil akhir dari suatu analisa aktivitas adalah penentuan nilai
tambah setiap aktivitas bagi organisasi. Oleh karena itu dalam analisa aktivitas, aktivitas
dapat dibedakan menjadi 2 jenis aktivitas yaitu:
a. Aktivitas bernilai tambah (value-added activities)
Merupakan aktivitas yang diperlukan untuk tetap dapat mempertahankan kegiatan
operasional perusahaan. Dapat pula dikatakan bahwa aktivitas bernilai tambah adalah
aktivitas yang diperlukan dan sudah dilaksanakan dengan efisien. Biaya untuk
melaksanakan aktivitas bernilai tambah disebut dengan biaya aktivitas bernilai
tambah.Biaya ini merupakan biaya yang seharusnya terjadi dalam melaksanakan suatu
aktivitas.
- Scheduling, merupakan aktivitas penjadwalan proses produksi untuk setiap jenis produk
- Moving, merupakan aktivitas pemindahan bahan,barang dalam proses dan barang jadi
dari satu departement ke departemen lain.
- Waiting, merupakan aktivitas menunggu tersedianya bahan baku, menunggu datangnya
B0P yang dikirimkan dari bagian atau departemen lain
- Inspeksi, merupakan aktivitas pemeriksaan barang untuk meyakinkan bahwa barang
telah memenuhi spesifikasi atau kualitas yang diharapkan.
- Storing, merupakan aktivitas penyimpanan bahan, Barang dalam Proses, produk selesai
sebagai persediaan di gudang menunggu waktu pemakaian atau pengiriman.
Hasil akhir yang ingin dicapai dalam analisa aktivitas adalah penurunan biaya (cost
reduction) yang ditimbulkan karena adanya continues improvement. Dalam lingkungan yang
kompetitif, perusahaan harus mampu mengirimkan produk yang diinginkan konsumen, dalam
waktu yang tepat serta harga yang rendah. Hal ini mendorong perusahaan harus selalu
melakukan perbaikan yang terus menerus dalam melaksanakan aktivitasnya.
16
Analisa aktivitas dapat menurunkan biaya malalui dengan 4 cara berikut ini:
a. Activity elimination
Memfokuskan pada Aktivitas tidak bernilai tambah, dengan mengidentifikasikan
kemudian mengeliminasi aktivitas tersebut.
b. Activity selection
Pemilihan serangkaian aktivitas yang berbeda disebabkan kerena srtategi yang
saling bersaing.Strategi berbeda membutuhkan aktivitas berbeda. dipilih aktivitas yang
biayanya rendah untuk hasil yang sama.
c. Activity reduction
Pengurangan waktu dan konsumsi sumber ekonomi yang diperlukan suatu
aktivitas.Pendekatan ini terutama ditujukan untuk peningkatan efisiensi dan peningkatan
aktivitas tidak bernilai tambah dapat dihilangkan
d. Activity sharing
Peningkatan efisiensi aktivitas dengan memanfaatkan skala ekonomi, khususnya
dengan meningkatkan jumlah kuantitas cost driver tanpa meningkatkan biaya
aktivitasnya.
b. Kualitas
jumlah produk cacat, jumlah produk cacat/total produksi,% kegagalan eksternal,
jumlah sisa bahan atau jumlah bahan yang digunakan. untuk aktivitas pembelian ukuran
kualitas dapat dinilai dengan jumlah kesalahan atau jumlah total permintaan pembelian,
jumlah kesalahan setiap order pembelian.
c. Efisiensi
- Efisiensi operasi : Output/bahan, output/JKL, output/ jam mesin
- Efisiensi mesin: % kapasitas mesin yang terpakai
- Persediaan: Perputaran persediaan, jumlah persediaan, lamanya persediaan
17
Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan
terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagaiaktivitas, dengan tujuan
meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba sebagai hasilnya Hansen dan Mowen, (2006:11
D. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin 2019. Akuntansi Manajemen : Dasar- dasar Konsep Biaya & Pengambilan
Keputusan. Jakarta : Rajawali Post
Blocher, Edward J. Manajemen Biaya. Salemba Empat. Jakarta
Mulyadi 2007.Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba Empat: Jakarta
21
E. INDEKS
V
Activty Based Manajement, 731, 732,
734 value-added activities, 781
B
Biaya, 733 W
C
Cost, 731,734
cost reduction, 769
D
Dimensi Biaya, 735, 736
M
Manufacturing Cycle Efficiency, 740,742
P
22
F. GLOSARIUM
A
O
(Activity based management – ABM
accounting system), sistem akuntansi yang (operating expenses) Biaya operasional,
menekankan pada penggunaan berbagai uang yang dihabiskan organisasi untuk
aktivitas untuk membebankan dan mengelola mengubah investasi menjadi barang dalam
biaya. proses.