Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

PRODUK “SI KARTU” SOSIS BAKAR TUSUK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kewirausahaan


Dosen Pengampu : Banu Setyo Adi, S.Pd,Kor., M.Pd.

Oleh:
1. Isnaini Nur Auliannisa (18108241110)
2. Shelina Syalmadia Aji (18108241139)
3. Vidna Dea Permana ( 18108244014)
Kelas 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
A. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Perkembangan pada era globalisasi seperti saat ini menyebabkan dorongan perubahan
gaya hidup di lingkungan masyarakat. Perubahan tersebut terjadi berbagai aspek kehidupan,
salah satunya yaitu kebutuhan. Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak
hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak ada habisnya sejalan dengan
perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banyak masyarakat sekarang dalam usaha pemenuhan kebutuhannya lebih menyukai
sesuatu yang bersifat instan dan mudah. Manusia merupakan makhluk yang memiliki banyak
kebutuhan dan keinginan. Namun sebanyak itu, Abraham Maslow sendiri membagi
kebutuhan manusia dalam 5 tingkatan yaitu kebutuhan dasar yang terdiri dari sandang,
pangan, papan. Kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan
kebutuhan aktualisasi diri. Dari kelima tingkatan tersebut, seperti namanya kebutuhan dasar
merupakan kebutuhan prioritas yang harus dipenuhi, terutama pangan.
Seiring berganti zaman kegiatan manusia semakin berkembang, apalagi sekarang
kesamaan derajat antara laki-laki dan perempuan berakibat banyak perempuan yang memiliki
kesibukan diluar untuk mengisi waktunya. Sehingga mereka memerlukan sesuatu yang
bersifat cepat, termasuk dalam hal penyajian makanan. Sedangkan manusia tidak lepas dari
makanan sebagai sumber energi untuk melakukan segala aktivitasnya sehingga muncul lah
pelaku bisnis olahan makanan.
Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia dalam waktu cepat, siap
disantap, selain itu pengolahan dan penyiapannya lebih mudah dan cepat, cocok bagi mereka
yang selalu sibuk. Memiliki usaha makanan (kuliner) cepat saji merupakan salah satu bisnis
yang dewasa ini berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar.
Peluang ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para wirausahawan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan bermanfaat pada peningkatan ekonomi. Akan tetapi persaingan
usaha penjualannya pun cukup ketat.
Untuk dapat bertahan dan berkembang, pengelola bisnis makanan cepat saji dituntut
untuk mampu menciptakan keunggulan bersaing atas harga, jenis, dan kualitas produk dalam
upaya memuaskan pelanggan dan menghadapi persaingan dalam bisnis ini. Oleh karena itu
kami berencana memulai usaha makanan cepat saji yang praktis dan sesuai kebutuhan
masyarakat saat ini, tetapi harganya dapat dijangkau semua kalangan.

II. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang harus dipersiapkan pada tahap perencanaan produksi usaha?
2. Bagaimana proses kegiatan pelaksanaan produksi usaha dan peran keikutsertaan masing-
masing anggota?
3. Bagaimana cara yang ditempuh untuk strategi marketing dan peran masing-masing
anggota?
4. Bagaimana laporan neraca dalam pelaksanaan usaha?
5. Apa kendala yang dihadapi saat kegiatan pelaksanaan usaha?

III. SOLUSI USAHA


Usaha yang kami rintis yaitu pada ranah kuliner atau makanan. Banyak faktor penyebab
mengapa kami memilih menekuni usaha kuliner. Melihat kebiasaan masyarakat menyukai
sesuatu yang praktis dan efisien menjadi salah satu alasan. Semakin berkembangnya zaman
banyak ide dan inovasi baru membuat kuliner makanan menjadi semakin unik dan menarik.
Ditambah lagi dalam pemasarannya anak-anak muda milenial menjadi salah satu objek.
Bahkan bukan hanya anak muda yang menggemari kulineran namun berbagai kalangan dari
anak-anak sampai orang tua. Bagi kami sebagai mahasiswa, tidak perlu modal yang besar
untuk memulai usaha sejak dini, dengan modal kecil pun bisa terwujud. Lokasi usaha juga
bukan pengahalang untuk memulai bisnis kuliner, karena bisa dimulai dari lingkungan
kampus dan pemanfaatan media social akan mempermudah jangkauan bisnis ini. Selain itu,
alasan kami menjalankan usaha kuliner dapat memberikan keuntungan besar sesuai dengan
kalkulasi biaya produksi yang telah dikeluarkan. Biasanya keuntungan yang bisa didapatkan
mencapai 30 persen dari omset.
Rencana jenis usaha yang kami lakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan trend
kuliner saat ini adalah berjualan makanan cepat saji yaitu sosis bakar. Untuk nama produknya
yaitu SIKARTU, memilih nama SIKARTU karena diambil singkatan dari sosis bakar tusuk.
Sosis merupakan salah satu jenis makanan yang digemari oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia, selain rasanya yang nikmat juga karena sangat mudah dan praktis membuat
berbagai macam makanan olahannya. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menikmati
sosis, tapi kami lebih memilih dengan cara dibakar. Kelebihan dari produk sosis bakar kami
memiliki varian rasa yang berbeda dari penjual lainnya yaitu rasa barbeque. Rasanya yang
enak, gurih dan nikmat ini membuat sosis bakar menjadi cemilan favorit banyak orang. Kami
berusaha keras untuk memberikan produk yang beda dengan penjual sosis bakar lain. Produk
SIKARTU ini akan memberikan kualitas rasa yang beda dengan produk yang ada di pasaran.
Sehingga para pembeli akan merasa puas dengan apa yang telah dibelinya.

B. PELAKSANAAN USAHA

I. PERENCANAAN PRODUKSI

 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treats)

a. Strength:

1. Harga produk bisa dijangkau semua kalangan

2. Lokasi pemasaran mudah dijangkau

3. Jenis produk mengikuti zaman

4. Bahan-bahan mudah didapatkan

5. Waktu pembuatan bahan fleksibel

6. Bisa bertahan lama jika disimpan ke dalam lemari pendingin

b. Weakness:

1. Masih bingung menentukan laba

2. Jika produk tidak habis maka tidak bisa disimpan lagi untuk dipasarkan dihari esoknya

c. Opportunity:

1. Produk ini dapat dikonsumsi setiap hari


2. Tidak terlalu membutuhkan banyak modal

3. Melihat peluang di tempat pemasaran banyak yang membutuhkan lauk pauk

d. Treaths:

1. Harga bahan tidak dapat diperkirakan karena harus menyesuaikan harga pasar

2. Adanya kemungkinan pesaing yang menjual dengan bermacam-macam produk dengan


harga yang lebih murah.

3. Biasanya ancaman terbesar adalah diri kita sendiri karena kurangnya kesabaran dan
ketelatenan ketika membuat produk dan masih kurangnya pengetahuan tentang cara
mempromosikan agar menarik perhatian pembeli dengan cepat.

Opportunity (kesempatan) Threats (ancaman)


Strangeth (kekuatan) -Pemasaran dilakukan di kampus -Bersaing dengan penjual
(kantin kejujuran) dengan sasaran lainnya, karena di kantin
mahasiswa, karena makanan yang kejujuran banyak yang
dipasarkan sesuai dengan menitipkan dagangannya.
kebutuhan mahasiswa saat merasa
lapar.

-Pemasaran juga dapat dilakukan


di luar kampus, dan
memungkinkan produk laku.
Karena makanan yang dijual tidak
hanya diminati oleh mahasiswa
tetapi seluruh kalangan
masyarakat.
Weakness - Makanan kemungkinan besar - Banyaknya pesaing
(kelemahan) terjual habis namun jika tidak dapat menyebabkan
terjual habis, makanan tidak dapat penjual merasa tersaingi
dijual kembali. dan menjadi tidak
konsistenn.
-Bahan yang digunakan mudah
didapatkan dan terjangkau namun -Harga bahan tidak dapat
kami belum bisa menentukan laba diperkirakan karena
tetap. menyesuaikan harga
pasar.
 Budgeting

a. Peralatan Kantor
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
1. Pena 1 Bh 1000 Rp. 1000
2. Buku catatan 1 Bh 2.000 Rp. 2.000
b. Peralatan Kerja
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
1. Kompor gas 1 Bh 100.000 Rp. 100000
2. Tabung gas 3kg 1 Bh 110.000 Rp. 110000
3. Mangkok 2 Bh 5.000 Rp. 10000
4. Toples 1 Bh 6.000 Rp. 6000
5. Kuas 1 Bh 3.000 Rp. 3000
6. Alat pemanggang 1 Bh 50.000 Rp. 50000
7. Sendok 2 Bh 2.000 Rp. 4000
8. Pisau 1 Bh 5.000 Rp. 5000
9. Telenan 1 Bh 4000 Rp. 4000
c. Kebutuhan Bahan Baku
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
1. Sosis 15 Bh 1000 Rp.15000
2. Saus Bbq 2 Bh 4000 Rp. 8000
3. Margarin 2 Bh 1000 Rp. 2000
d. Bahan Pembantu
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
1. Tusuk Sate 50 Bh 50 Rp.2500
2. Plastik 50 Bh 10 Rp. 500
e. Biaya Operasional
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
1. Gas 500 Bh 10 Rp.5000
2. Bensin 500 Bh 15 Rp. 5000
f. Lain-lain
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
1. Upah Pegawai 2 Bh 500 Rp.1500

II. PROSES PRODUKSI

Kami memulai proses produksi SI KARTU pada minggu ketiga karena sebelumnya kami
sudah merencanakan produk yang berbeda namun mengalami kendala dan kegagalan.

Berikut proses produksi dan peran masing-masing anggota kelompok:

PERAN MASING-MASING ANGGOTA


KEGIATAN USAHA
KELOMPOK
NO
PELAKSANAA
RENCANA VIDNA ISNA SHELINA
N
1. Mengganti Pembuatan Sosis 1. Membeli 1. Menyediakan 1. Membeli
Produk Bakar Tusuk di bahan seperti alat-alat untuk saos, dan
menjadi Sosis rumah Isna. sosis dan memasak menyajikan
Bakar Tusuk margarin. 2. Membakar sosis bakar.
Yang 2. Melumuri sosis
sebelumnya dan
memilih membakar
produk Katsu sosis
2. Testimoni di Satu hari setelah 1. Mengambil 1. Menerangkan Memberikan
Kampus pembuatan gambar dan beberapa hal pertanyaan
video ketika tentang produk kepada teman
proses sosis tersebut yang diminta
testimoni. seperti bumbu untuk
dan cara testimoni
pembuatannya. produk apa
yang
dirasakan
setelah
mencoba
produk sosis
bakar tusuk
tersebut.
3. Rencana untuk 1 minggu setelah 1.Survey 1. Survey harga 1. Survey
mencari harga testimoni harga bumbu alat-alat yang harga sosis
bahan di pasar untuk sosis akan digunakan setiap satu
(yang paling bakar seperti tusuk pack.
murah) sate, kemasan
yang digunakan.
4. Saat pandemi, Setelah 1.Membeli 1.Membeli 1.Membeli
proses perencanaan bahan-bahan bahan-bahan bahan-bahan
produksi pengalihan pokok, pokok, bumbu, pokok,
dilakukan di berjualan bumbu, serta serta alat yang bumbu, serta
rumah masing- disekitar rumah. alat yang benar-benar alat yang
masing benar-benar dibutuhkan. benar-benar
anggota dibutuhkan. 2. Memasak dibutuhkan.
kelompok 2. Memasak dirumah 2. Memasak
dirumah dirumah

III. MARKETING/ PENJUALAN

Ketika kami akan melakukan penjualan produk SI KARTU di kantin kejujuran ternyata
kantin kejujuran tutup kemudian setelah itu kami dialihkan kuliah online karena pandemic
Covid-19, sehingga kami mengalami kendala dalam melakukan penjualan. Kami sempat
kebingungan apa yang harus dilakukan agar produk dapat terjual di masa pandemi ini. Sehingga
kami memutuskan untuk mencoba menjual produk SI KARTU ini dengan berjualan di rumah
dan sekitar lingkungan rumah anggota kelompok masing-masing. Proses pembelian produk juga
dilakukan oleh masing-masing anggota namun yang diutamakan adalah harga bahan tidak jauh
beda bahkan kalau bisa sama agar keuntungan/kerugian dapat dihitung dengan mudah.

PERAN MASING-MASING ANGGOTA


KEGIATAN USAHA
N KELOMPOK
O PELAKS
RENCANA VIDNA ISNA SHELINA
ANAAN
1. Menjual di 2 minggu 1.Vidna menjual 1.Kebetulan 1.Shelina menjual
sekitar rumah setelah produk SI KARTU Isna mempunyai produk SI
dan di perencana dari rumahnya, ia warung Soto di KARTU dengan
warung an menawarkan depan rumahnya dititipkan
terdekat. kepada tetangga- yang masih diwarung
tetangganya agar buka, sehingga neneknya, warung
membeli produk SI ia menjual SI neneknya ini
KARTU. Namun ia KARTU ini berjualan
juga melakukan pada warung sembako, sayur
testimony terlebih sotonya. Ia mayor, makanan
dahulu. menyediakanny dan lain-lain.
a di dalam Namun
piring kemudian keuntungannya ia
disajikan pada tidak dimintai
pembeli, biaya sewa
kemudian jika sehingga
pembeli ingin keuntungan hasil
makan dirumah jualan ini tidak
maka ia juga berkurang.
menyediakan
kemasan.
2. Penjualan per Menjual Vidna berhasil Isna berhasil Shelina berhasil
hari selama 3 menjual pada menjual pada menjual pada
hari Hari pertama: 20 Hari pertama: Hari pertama: 15
namun tusuk 18 tusuk tusuk
setiap Hari kedua: 15 Hari kedua: 10
anggota Hari kedua: 15 tusuk tusuk
fleksibel tusuk
dalam Hari ketiga: 7 Hari ketiga: 5
memilih Hari ketiga: 8 tusuk tusuk tusuk
hari
3. Penghitungan Dihitung Hasil yang dicapai Hasil yang Hasil yang
hasil setelah Vidna: dicapai Isna: dicapai Shelina:
penjualan penjualan Rp 64.500 Rp 60.000 Rp 45.000
selama 3
hari
IV. LAPORAN NERACA

SI KARTU (SOSIS BAKAR TUSUK)


LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 APRIL 020
Penjualan Rp169.500
Harga Pokok Penjualan Rp 99.101
Laba Kotor Rp 70.399
Beban-beban
-Beban penjualan Rp 20.000
-Beban Gaji Pegawai Rp 3.000
Total Beban-beban Rp 23.000
Laba Bersih Rp47.399

SI KARTU (SOSIS BAKAR TUSUK)


LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 APRIL 2020
Modal per 1 Februari 2020 Rp90.000
Ditambah :
- Laba Bersih Rp 47.399
Rp 137.399
Dikurang :
- Pengambilan Pribadi -
Modal per 30 April 2020 Rp137.399

SI KARTU (SOSIS BAKAR TUSUK)


NERACA
PER 30 APRIL 2020
ASET KEWAJIBAN DAN MODAL
ASET LANCAR KEWAJIBAN -
Kas Rp52.399 MODAL Rp137.399
Perlengkapan Rp 3.000
Total Aset Lancar Rp 55.399
ASET TETAP
Peralatan Rp 82.000
Akumulasi Penyusutan -
Total Aset Tetap Rp 82.000
TOTAL KEWAJIBAN DAN
TOTAL ASET Rp137.399 MODAL Rp137.399

V. KENDALA YANG DIHADAPI

Kelompok kami menemui kendala bagaimana cara produk dipasarkan. Kelompok kami
baru menjual produk SIKARTU setelah adanya covid-19, hal ini membuat startegi pemasaran
dengan tempat yang strategis menjadi terganggu. SIKARTU tadinya akan dijual di Kampus
dengan target mahasiswa berubah menjadi menjual prouduk di rumah atau menitipkanya di
warung. Tetapi adaya covid-19 ini warung makan sudah banyak yang tidak beroperasi lagi,
selain itu karena anjuran oleh pemerintah untuk di rumah saja, banyak konsumen yang
berbelanja online dan tidak datang langsung diwarung-warung tesbut.

Produk SIKARTU yang dijual di rumah kurang dikenal oleh masyarakat karena
kurangnya strategi pemasaran disosial media. Kelompok kami kurang mempromosikan
produk SIKARTU di sosial media (Instagram, whatsapp, dll) menjadikan produk kurang
dikenal oleh masyarakat luas.

Kendala lain yaitu kenaikan bahan baku. Karena produk SIKARTU bahan dasarnya
adalah daging yang bisa naik sewaktu-waktu. Selain itu produk yang sudah siap jual memiliki
masa simpan pendek. Produk yang sisa pada hari penjualan tidak bisa dijual kembali hari
esoknya, karena sosis bakar memiliki batas kadaluarsa yang cepat dan membuat rugi.

C. KESIMPULAN dan RENCANA TINDAK LANJUT

Kesimpulan
Rencana Tindak lanjut

Rencana yang akan datang dilakukan oleh kelompok kami yaitu tetap menjual produk
SIKARTU setelah berakhirnya covid-19. Hal ini dikarenakan selama covid-19 kami sudah
mencoba menjual SIKARTU melalui rumah dan menitipkan di warung namun kurang
membuahkan hasil penjualan yang sudah ditargetkan oleh kelompok kami. Tindakan
selanjutnya setelah covid-19 berakhir, kami akan menjual SIKARTU di Kampus Mandala
dengan target mahasiswa. Menurut kami rencana tersebut akan menjadi lebih efektif
dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan.

D. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai