Menurut TALCOTT PARSON, ada 4 syarat fungsional agar system sosial bertahan:
ADAPTATION (adaptasi)
Sistem Sosial harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
dihadapi
GOAL ATTAINMENT (pencapaian tujuan)
Tujuan individu harus menyesuaikan dengan tujuan sosial yang lebih besar agar
tidak bertentangan dengan tujuan-tujuan lingkungan sosial
INTEGRATION (integrasi)
Menunjukkan adanya solidaritas sosial dari bagian-bagian yang membentuknya, serta
berperannya masing-masing unsure tersebut sesuai dengan posisinya.
Integrasi hanya bisa terwujud jika semua unsure yang membentuk system tersebut saling
menyesuaikan
LATENT PATTERN MAINTENANCE (pemeliharaan pola latent)
Sebagai pemeliharaan pola yang tersembunyi, yang biasanya berwujud system nilai budaya yang
selalu mengontrol tindakan-tindakan individu. Nilai-nilai yang telah disepakati oleh suatu masyarakat
akan dapat mengendalikan keutuhan solidaritas sosial.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318574/pendidikan/kumpulan+sistem+sosial.pdf
https://www.kompasiana.com/sekarline/55112800a333116642ba7e86/sistem-sosial-budaya-indonesia-di-
era-globalisasi
Perlu juga kita sadari dan lakukan, bahwa dalam pelestarian sistem sosial budaya Indonesia itu
perlulah dilakukan proses “pilih-pilih-buang”. Dalam artian membuang atau menghapuskan nilai atau
norma dalam sistem sosial budaya Indonesia yang menghambat pembangunan, pemberdayaan dan
mempengaruhi keterbelakangan mentalitas bangsa dan negara Indonesia. Ini dapat memperkokoh
dan memperkuat keyakinan kebangsaan dan bernegara karena secara nyata inilah yang disebut
sebagai kesadaran sosial dalam upaya mengukuhkan dan memperkuat eksistensi masyarakat
Indonesia. Selain itu, terus menerus untuk melaksanakan tradisi yang mendukung kemajuan bangsa
seperti hidup sederhana, hemat, gotong-royong dan tolong menolong dalam kebenaran.