Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Kharris

NPM : 1920.01.027
MK : Filsafat Hukum & Etika Profesi ( UAS )
Dosen : Basyarudin, S.H., M.Kn.
Hari Tanggal : Sabtu 27 Februari 2021

1. Hubungan Etika dengan Filsafat


Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian
moral. Etika mencakup analisisdan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk dan tanggungjawab. Etika sering diidentikan dengan moral (moralitas),
namun meskipun sama-sama terkait dengan baik-buruk nya tindakan manusia,
etika dan moral memiliki perbedaan pengertian. Moralitas lebih condong pada
pengertian nilai baik dan buruk dari setiap perbuatan manusia itu sendiri.
Sedangkan etika berarti ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk. Jadi bisa
dikatakan, etika berfungsi sebagai teori tentang perbuatan baik dan buruk. Dalam
filsafat terkadang etika disamakan dengan filsafat moral.
Hubungan etika dan ilmu filsafat adalah seperti indera bersama, estimasi dan
rekoleksasi yang menolong jiwa manusia untuk memperoleh konsep-konsep dan
ide-ide dari alam sekelilingnya. Jika manusia telah mencapai kesempurnaan
sebelum ia berpisah dengan badan, maka selamanya akan berada dalam
kesenangan. Jika ia berpisah dengan badan dalam keadaan tidak sempurna, ia
selalu dipengaruhi hawa nafsu. Ia hidup dalam keadaan menyesal dan terkutuk
untuk selama-lamanya di akhirat. Etika filsafat merupakan ilmu penyelidikan
bidang tingkah laku manusia yaitu mengenai kewajiban manusia, perbuatan baik
buruk dan merupakan ilmu filsafat tentang perbuatan manusia. Banayak perbuatan
manusia yang berkaitan dengan baik atau buruk, tetapi tidak semua perbuatan
yang netral dari segi etikanya. Contoh, bila di pagi hari saya mengenakan lebih
dulu sepatu kanan dan kemudian sepatu kiri, perbuatan itu tidak mempunyai
hubungan baik atau buruk. Immanuel Kant (1724-1804) berpendapat bahwa
manusia mempunyai perasaan atika yang tertanam dalam jiwa dan hati
sanubarinya. Orang merasa bahwa ia mempunyai kewajiban untuk menjauhi
perbuatan buruk dan menjalankan perbuatan baik. Etika filsafat merupakan suatu
tindakan manusia yang bercorak khusus, yaitu didasarkan kepda pengertiannya
mengenai baik dan buruk. Etika sebagai cabang ilmu filsafat sebenarnya yang
membedakan manusia daripada makhluk Tuhan lainnya dan menempatkannya bila
telah menjadi tertibpada derajat di atas mereka.
Menurut Magnis Suseno, ada 4 fungsi atika diantaranya:
Etika dapat membantu dalam menggali rasionalitas dari moral agama, seperti
“mengapa Tuhan memerintahkan ini, bukan itu”.
Etika membantu dalam menginterprestasikan ajaran agama yang saling
bertentangan.
Etika dapat membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap masalah-masalah
baru dalam kehidupan manusia, seperti soal bayi tabung dan euthanasia, yaitu
tindakan mengakhiri hidup dengan sengaja kehidupan makhluk.
Etika dapat membantu mengadakan dialog antar agama karena etika berdasarkan
diri pada argumentasi rasional belaka dan bukan pada wahyu.
Etika kini menjadi cabang ilmu filsafat moral, karena etika menelaah hidup
manusia yaitu kebahagiaan. Kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan
sempurna yang memuaskan manusia, baik jasmani maupun rohani dari dunia
sampai ke akhirat melalui kebenaran filosofis, kebahagiaan sempuna adalah tujuan
akhir manusia.

2. Kelalaian dan kesalahan dalam melaksanakan tugas jabatan adalah termasuk


pelanggaran etika sesuai dengan dimana jabatan tersebut.

3. Kode etik sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, dipergunakan untuk


membedakan baik dan buruk atau apakah perilaku profesi tersebut bertanggung
jawab atau tidak.
Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi
merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum dan dirumuskan dalam
etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan
yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak
baik. Tujuan utama kode etik profesi adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Konflik kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang
memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau direktur
suatu perusahaan, memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang
bersinggungan. Persinggungan kepentingan ini dapat menyulitkan orang tersebut
untuk menjalankan tugasnya. Suatu konflik kepentingan dapat timbul bahkan jika
hal tersebut tidak menimbulkan tindakan yang tidak etis atau tidak pantas. Suatu
konflik kepentingan dapat mengurangi kepercayaan terhadap seseorang atau suatu
profesi.

4. Menurut Pasal 17 Notaris dilarang :


a. Menjalankan jabatan diluar wilayah jabatannya.
b. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut
tanpa alasan yang sah.
c. Merangkap sebagai pegawai negeri.
d. Merangkap jabatan sebagai pejabat Negara.
e. Merangkap jabatan sebagai advokat.
f. Merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik Negara,
badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta.
5. Sebagai profesional, bertanggung jawab untuk memberikan nilai tambah kepada
organisasi di tempat bekerja dan melayani serta memberikan kontribusi bagi
keberhasilan organisasi-organisasi tersebut. Bertanggung jawab penuh secara
profesional atas semua tindakan-tindakan dan keputusan individual. Ikut serta
melakukan advokasi terhadap profesi dengan terlibat secara aktif di dalam
kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kredibilitas dan nilai-nilai profesi.
definisi conflict of interest sebagai ‘suatu situasi dalam mana seseorang, seperti
petugas publik, seorang pegawai, atau seorang professional, memiliki kepentingan
privat atau pribadi dengan mempengaruhi tujuan dan pelaksanaan dari tugas-tugas
kantornya atau organisasinya”.
conflict of interest juga sangat erat hubungannya dengan insider dealing. ‘sebuah
proses dimana seseorang menggunakan atau mendorong orang lain untuk
menggunakan, informasi mengenai perusahaan yang umumnya tidak tersedia,
untuk kepentingan keuntungan keuangan pribadinya (selain kinerja pekerjaannya
yang tepat).” Ada dua hal mengapa “conflict of interest” dipermasalahkan dan
menjadi sebuah tindakan yang tidak etis. Pertama, mempengaruhi kepentingan
publik atau kantor untuk kepentingan keuangan pribadi, dan kedua mempengaruhi
pengambilan keputusan yang bertujuan untuk meluluskan kepentingan pribadinya.

Anda mungkin juga menyukai