180 Soal Dan Pembahasan Try Out Keperawatan
180 Soal Dan Pembahasan Try Out Keperawatan
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professi
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Vignette
Seorang perawat melakukan kunjungan rumah untuk pertama kali ke sebuah keluarga pemula.
Perawat akan mengkaji struktur keluarga.
Pertanyaan soal
Apakah pertanyaan yang tepat diajukan perawat ?
Pilihan Jawaban
A. “Apakah aktifitas rekreasi keluarga sehari hari ?”
B. “Apakah keluarga sudah lama tinggal di rumah tersebut ?”
C. “Apakah yang menjadi sumber masalah keluarga saat ini?”
D. “Apakah pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga?”
E. “Apakah keluarga sudah berencana untuk mempunyai anak?”
Kunci D
Pembahasan A. Pertanyaan ini merupakan bagian dari pengkajian identitas atau
demografi keluarga
B. Pertanyaan ini berkaitan dengan pengkajian lingkungan keluarga yaitu
mobilitas geografis keluarga
C. Pertanyaan ini berkaitan dengan pengkajian stres dan koping keluarga
D. Pertanyaan ini berkaitan dengan pengkajian struktur keluarga, selain ini
pengkajian struktur keluarga adalah struktur peran, struktur kekuatan
dan nilai norma keluarga
E. Pertanyaan ini berkaitan dengan pengkajian tugas perkembangan
keluarga pada tahap tumbuh kembang keluarga pemula/ pasangan baru
Review : Aspek pengkajian keluarga
Referensi Sahar J., Setiawan A.,& Riasmini M (2019) Keperawatan Kesehatan
Komunitas dan Keluarga, Elsevier Singapore Pte Ltd. Bab 10, hal 139-157
Vignette
Sebuah keluarga dengan anak pertamanya sudah menginjak usia 15 tahun. Perawat akan
melakukan pengkajian tugas perkembangan keluarga.
Pertanyaan soal
Apakah tugas perkembangan keluarga yang tepat dikaji oleh perawat ?
Pilihan Jawaban
A. Kemampuan keluarga menyeimbangkan antara kebebasan anak dengan tanggung jawab
B. Kemampuan keluarga dalam menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
C. Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah,
privasi dan keamanan
D. Kemampuan keluarga dalam memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga yang baru
E. Kemampuan keluarga dalam mensosialisaikan anak termasuk meningkatkan prestasinya
dan hubungan degan teman sebaya
Kunci A
Pembahasan A. Menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab anak merupakan tugas
perkembangan keluarga dengan tahap tumbuh kembang remaja, selain
menciptakan komunikasi yang efektif dengan anak remaja
B. Merupakan tugas perkembangan keluarga child bearing sampai dengan
anak bayi berusia 30 bulan
C. Merupakan salah satu tugas perkembangan keluarga dengan anak pre
sekolah/ Balita
D. Merupakan salah satu tugas perkembangan keluarga pemula/ pasangan
baru
E. Merupakan salah satu tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah
Vignette
Sebuah keluarga pasangan baru, menikah selama dua tahu namun belum dikaruniai anak.
Suami sudah menginginkan anak namun belum pernah menyampaikan kepada istrinya karena
khawatir menggangu pekerjaan istrinya. Kondisi ini membuat hubungan keluarga menjadi
kurang harmonis. Perawat akan memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga.
Pertanyaan soal
Apakah topik yang paling tepat ?
Pilihan Jawaban
A. Proses konsepsi
B. Komunikasi efektif
C. Management stress
D. Keluarga berencana
E. Management konflik.
Kunci B
Pembahasan A. Topik ini menjadi penting bila pasangan suami istri keduanya sudah
sepakat menginginkan anak dan siap untuk kehamilan
B. Topik ini merupakan topik utama yang harus disampaikan perawat agar
suami dan istri mempunyai persepsi dan kesiapan yang sama. Pada
kasus terlihat bahwa baru suami yang menginginkan namun maksud
tersebut belum diketahui istri
C. Topik belum penting karena kondisi kurang harmonisnya keluarga
bukan karena ketidaksesuaian pendapat yang memicu kondisi stres
D. Topik ini menjadi penting bila kedua pasangan sudah menyepakati akan
menunda mempunyai anak
E. Topik ini jauh dari penting karena dalam kasus belum ada terlihat
adanya konflik antara suami dan istri
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan Metabolisme/
Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Vignette
Seorang perempuan usia 56 tahun dalam keluarga mengeluh punggung kaki kiri terdapat luka
lecet berdiameter 3 cm sudah 1 minggu. Luka dibiarkan terbuka, sekitar luka terlihat
kemerahan dan kotor. Klien mempunyai riwayat DM sudah 2 tahun. Perawat sudah
melakukan perawatan luka DM.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat ?
Pilihan Jawaban
A. Menjelaskan tentang cara perawatan luka DM yang steril
B. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang penyakit DM
C. Menjelaskan pada keluarga tentang penyakit DM
D. Melakukan pengecekan kadar GDS klien
E. Memberikan ramuan tradisional
Kunci B
Pembahasan A. Memberikan penjelasan kepada keluarga dilakukan setelah perawat
mengetahui apakah pengetahuan keluarga tentang perawatan luka DM
yang steril diketahui kurang
B. Langkah awal sebelum perawat memberikan informasi atau pengetahuan
sesuai kebutuhan keluarga
C. Memberikan penjelasan tentang penyakit DM setelah perawat mengkaji
pengetahuan keluarga tentang penyakit DM
D. Tindakan pengecekan kadar GDS diperlukan apabila ditemukan gejala
klinis ke arah penyakit DM untuk memastikan kadar gula darah klien
E. Tindakan memberikan ramuan tradisional lebih tepat setelah keluarga
memahami tentang penyakit DM dan belum mengetahui terapi herbal
berupa ramuan tradisonal untuk mencegah atau meminimalkan kadar
gula darah klien
Vignette
Hasil asuhan keperawatan ditemukan keluarga dapat menjelaskan ISPA, mendemontsrasikan
tindakan kompres hangat untuk mengurangi demam. Klien dapat melakukan batuk efektif.
Keluarga mengatakan akan membawa klien ke pelayanan kesehatan. Lingkungan rumah
keluarga tampak bersih dan rapi.
Pertanyaan soal
Apakah evaluasi subjektif yang tepat pada kasus ?
Pilihan Jawaban
A. Keluarga dapat menjelaskan ISPA
B. Klien dapat melakukan batuk efektif
C. Lingkungan rumah keluarga tampak bersih dan rapi.
D. Keluarga dapat mendemostrasikan tindakan kompres hangat
E. Keluarga mengatakan akan membawa klien ke pelayanan kesehatan
Kunci E
Pembahasan A. Keluarga dapat menjelasakan dapat diobservasi jadi termasuk evaluasi
objektif
B. Klien dapat melakukan batuk efektif dapat dilihat
C. Lingkungan keluarga bersih dan rapi dapat diobsesrvasi
D. Keluarga dapat mendemostrasikan tindakan kompres hangat juga dapat
di lihat atau diukur
E. Keluarga mengatakan akan membawa klien ke pelayanan kesehatan
belum dapat dilihat atau diukur, karena masih rencana bukan sudah
dilakukan yang dapat dilihat langsung oleh perawat
Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan untuk penegakan diagnosa medis pada
pasien diatas ?
Pilihan jawaban:
A. Darah lengkap
B. USG
C. Urine Kultur
D. Darah kultur
E. Thorax Foto
Kunci
C
Jawaban
Referensi Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical Management for
positive outcome. Elseiver, Mosby
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pembahasan Pasien dengan keluhan diatas menunjukkan tanda dan gejala dari ISK, untuk
: penegakkan diagnosa medis dan ketepatan pemberian pengobatan maka perlu
diketahui jenis kuman yang menjadi penyebab dari ISK tersebut dan jenis
antibiotika yang tepat. Untuk itu diiperlukan pemeriksaan urine kultur
ID SOAL 7
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 27 tahun, masuk rawat inap di suatu rumah sakit dengan diagnosa
medis ISK. Setelah perawat melakukan pengkajian dan penentuan diagnosa keperawatan.
perawat membuat rencana keperawatan berdasarkan standar SLKI
Pertanyaan soal:
Apakah indikator prioritas pada rencana keperawatan dengan SIKI : Eliminasi Urine ?
Pilihan jawaban:
A. Frekwensi BAK membaik
B. Desakan berkemih (urgensi) berkurang
C. Karakteristik Urine membaik
D. Sensasi berkemih meningkat
E. Disuria berkurang
Kunci
E
Jawaban
Referensi 1. Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for positive outcome. Elseiver, Mosby
2. Tim Pokja SLKI PPNI, (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI,
Jakarta
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pembahasan Manifestasi klinis yang paling sering pada klien dengan ISK adalah nyeri
: seperti terbakat saat berkemih, diikuti dengan sering buang air, sulit menahan,
buang air kecil sedikit-sedikit, tidak bisa buang air kecil, tidak tuntas dan urine
yang keruh dan hematuria.
ID SOAL 8
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 27 tahun, masuk rawat inap di satu rumah sakit dengan diagnosa
medis ISK. Setelah perawat melakukan pengkajian dan penentuan diagnosa keperawatan.
perawat membuat rencana keperawatan sesuai standar SLKI dan SIKI, dan NIC
Pertanyaan soal:
Apakah kegiatan utama pada rencana keperawatan pasien tersebut agar indikator SLKI
prioritas bisa tercapai ?
Pilihan jawaban:
A. Monitor eliminasi urine (misalnya fekwensi, aroma, volume, rasa terbakar saat
berkemih)
B. Kolaborasi pemberian obat khusus perkemihan
C. Anjurkan minum yang cukup (1,5-2 liter) perhari jika tidak ada kontra indikasi
D. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan
E. Anjurkan pasien untuk memantau tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan
Kunci
B
Jawaban
Referensi 1. Tim Pokja SIKI PPNI, (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI, Jakarta
2. Brunner LS, Suddarth DS, Smeltzer SCO, Bare BG. Brunner and Suddarth
Textbook of Medical - Surgical Nursing, Philadelphia; Lippincott-Raven
3. Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for positive outcome. Elseiver, Mosby
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pembahasan 1. Monitor eliminasi urine (misalnya fekwensi, aroma, volume, rasa terbakar
: saat berkemih) untuk mendapatkan data perubahan perkembangan kondisi
paien terkini
2. Kolaborasi pemberian obat khusus perkemihan, obat-obatan yang
diberikan berguna sebagai terapi infeksi saliran kemih dan mengatasi
keluhan yang timbul. Seperti antibiotika, analgetik khusus saluran
perkemihan. Anagelsik saluran perkemihan bekerja pada mukosa saluran
perkemihan.
3. Anjurkan minum yang cukup (1,5-2 liter) perhari jika tidak ada kontra
indikasi. Dengan minum yang cukup maka bahteri yang ada di kandung
kemih akan ikut terbuang bersama urine saat berkemih
4. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan, agar pasien mampu
mengenali tanda dan gejala infeksi saluran perkemihan
5. Anjurkan pasien untuk memantau tanda dan gejala infeksi saluran
perkemihan, agar pasien dapat memberikan informasi kepada dokter dan
perawat perkembangan terkini yang dialami dan ikut berpartisipasi aktif
dalam proses pengobatan.
ID SOAL 9
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang pria, 45 tahun, masuk rawat inap suatu rumah sakit dengan keluhan lemas, terutama
pada ekstremitas, hasil kalium tinggi, ureum tinggi. Sebelumnya pasien mengeluh batuk pilek
1 minggu yang lalu, sudah berobat ke poliklinik dan mendapat terapi antibiotika. Dokter
menetapkan pasien mengalami gagal ginjal akut.
Pertanyaan soal:
Apakah penyebab yang paling sering pada pasien gagal ginjal ? A
A. Kondisi pre-renal
B. Kondisi intra-renal
C. Kondisi post-renal
D. Tubular necrosis
E. Papillary necrosis
Kunci
A
Jawaban
Referensi 1. Tim Pokja SLKI PPNI, (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI,
Jakarta
2. Brunner LS, Suddarth DS, Smeltzer SCO, Bare BG. Brunner and
Suddarth Textbook of Medical - Surgical Nursing, Philadelphia;
Lippincott-Raven
3. Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for positive outcome. Elseiver, Mosby
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pembahasan
Pre-renal, kondisi yang menyebabkan adanya penurunan aliran darah ke ginjal.
:
Dibandingkan dengan intra-renal dan post-renal, maka pre-renal memiliki
lebih banyak kondisi yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Kondisi tersebut yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal dan
menuju kepada kegagalan ginjal yaitu kehilangan darah dan cairan: muntah2 ,
diare; obat-obatan tekanan darah, diuretic; serangan jantung; penyakit jantung :
heart failure; Infeksi; kegagalan hepar; penggunaan aspirin, ibuprofen dsb;
reaksi alergi (anafilaktik); luka bakar hebat; dehidrasi berat; hypovolemik
schock dan kurang intake cairan
ID SOAL 10
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang pria, 45 tahun, masuk rawat inap suatu rumah sakit dengan keluhan lemas, terutama
pada ekstremitas, hasil kalium tinggi, ureum tinggi. Sebelumnya pasien mengeluh batuk pilek
1 minggu yang lalu, sudah berobat ke poliklinik dan mendapat terapi antibiotika. Dokter
menetapkan pasien mengalami gagal ginjal akut.
Pertanyaan soal:
Apakah yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada pasien tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Kurang intake cairan
B. Penggunaan obat-obatan : ibuprofen, antibiotika
C. Penyakit autoimmune
D. Penyakit gagal jantung
E. Penyakit glomerulonephritis.
Kunci
B
Jawaban
Referensi 1. Tim Pokja SLKI PPNI, (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat PPNI,
Jakarta
2. Brunner LS, Suddarth DS, Smeltzer SCO, Bare BG. Brunner and
Suddarth Textbook of Medical - Surgical Nursing, Philadelphia;
Lippincott-Raven
3. Black and Hawks, (2014) Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for positive outcome. Elseiver, Mosby
4. Lewis, RM; Heitkemper, MM; Dirksen, SR (2000), Medical Surgical
Nursing, Assessment And Management of Clinical Problems, Mosby St.
Louis. Missouri
Nama Kristina Everentia Ngasu, S.Kep, Ners, M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKES Yatsi, Tangerang
Bagian
Pembahasan Kondisi tersebut yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal dan
: menuju kepada kegagalan ginjal yaitu kehilangan darah dan cairan: muntah2 ,
diare; obat-obatan tekanan darah, diuretic; serangan jantung; penyakit jantung :
heart failure; Infeksi; kegagalan hepar; penggunaan aspirin, ibuprofen dsb;
reaksi alergi (anafilaktik); luka bakar hebat; dehidrasi berat; hypovolemik
schock dan kurang intake cairan
ID soal 1 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 8 tahun dirawat dengan leukemia Limfosit Akut. Hasil pengkajian didapatkan
tekanan darah 100/60 mmHG, frekuensi nadi 107 x/menit, akral dingin, capilary refil time < 3 detik,
tidak ada perdarahan, Hb 4,6 gr%, leukosit 3.000/ mm 3, trombosit 23.000 mm3. Anak malas makan
dan menanyakan program pengobatan yang akan dilakukan.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas?
Pilihan jawaban
A. Ansietas
B. Nyeri akut
C. Risiko jatuh
D. Defisit nutrisi
E. Risiko infeksi
Kunci Jawaban: E
Referensi: Hockenberry, M. J, Wilson, D. (2014). Wong’s essential of pediatric nursing.
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan: Leukemia adalah kanker sel darah putih atau leukosit. Kanker ini menyerang
sumsum tulang. sumsum tulang didominasi oleh sel-sel kanker, sehingga fungsi
sumsum tulang terganggu. Sumsum tulang terletak di rongga tulang yang
berfungsi sebagai tempat produksi komponen-komponen darah, seperti sel darah
merah, trombosit dan sel darah putih. Leukemia menyebabkan fungsi sumsum
tulang terganggu, sehingga seluruh kegiatan produksi darah (hematopoesis),
yaitu : pembetukan sel darah merah (eritropoesis), pembentukan sel limfosit
(limfopoesis), pembentukan trombosit (trombopoesis)
dan granulopoesis mengalami gangguan. Anak yang menderita sakit ini akan
mengalami anemia, mudah mengalami perdarahan dan mudah terkena infeksi.
Berdasarkan kasus pada soal disampaikan . Hasil pengkajian menunjukkan
ID soal 2 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang bayi laki-laki usia 3 hari dibawa ke rumah sakit dengan keluhan distensi abdomen.
hasil pengkajian bayi rewel, suhu 37,5 C, lemah dan malas minum, ibu menyampaikan
khawatir karena bayi hanya bab sedikit dan feses seperti pita, dan berbau busuk, saat BAB
bayi menangis teraba massa dibagian rektal, peristaltik usus 4 x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas?
Pilihan jawaban
A. Hipertermi
B. Hipovolemi
C. Konstipasi
D. Nyeri akut
E. Cemas
Kunci Jawaban: C
Referensi: Tim Pokja DPP PPNI.2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.Jakarta
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan:
Data yang ada pada kasus adalah distensi abdomen,, rewel, bab sedikit dan feses
seperti pita, saat bab menangis, teraba massa dibagian rektal serta peristaltic usus
4 x/menit.Hal tersebut menunjukkan adanya masalah keperawatan konstipasi.
Kontipasi merupakan penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses
sulit. Penyebab konstipasi salah satunya adalah hisprung.
Hisprung merupakan anomaly kongenital dengan karakteristik tidak adanya
syaraf- syaraf pada satu bagian usus yang mengakibatkan adanya ostruksi.
Tidak adanya sel ganglion parasimpatik otonom pada satu segmen kolon
menyebabkan kurangnya persyarafan di segmen tersebut berdampak tidak
ID soal 3 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Anak laki-laki usia 9 tahun dirawat di rumah sakit karena Leukemia Limfositik Akut (LLA). Saat ini akan
dilakukan pemberian kemoterapi methothrexate (MTX) melalui intratekal. Pasien sudah di ruang
tindakan dan perawat sudah menjelaskan tujuan dan prosedur, setelah cuci tangan perawat akan
mengatur posisi anak.
Pertanyaan soal
Apakah posisi yang tepat untuk anak tersebut?
Pilihan jawaban
A. Duduk dengan leher ekstensi
B. Duduk dengan leher hiperekstensi
C. Berbaring miring dengan kepala fleksi dan lutut ditarik ke dada
D. Berbaring miring dengan ekkstensi leher dan lutut ditarik ke dada
E. Berbaring mmiring dengan hiperekstensi leher dan lutut ditarik ke dada
Kunci Jawaban: C
Referensi: Hockenberry, M. J, Wilson, D. (2014). Wong’s essential of pediatric nursing
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan:
Salah satu obat kemoterapi yang diberikan pada anak LLA adalah
methotrexate. Cara pemberian obat kemoterapi methotrexate adalah melalui
intrathecal.
Untuk rute intratekal, obat diberikan ke dalam ruang intratekal atau ruang
subaraknoid di regio lumbal antara vertebra L3-4, L4-5. Karena
pemberiannya berada diantara lumbal sehingga dibutuhkan poisis yang
memaksimalkan ruang antar lumbal. Posisi yang tepat adalah anak
dibaringkan dimeja periksa dekat pinggir, leher ditekuk, lutut ditarik atau
didorong ke dada.
ID soal 4 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/ Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Batita perempuan usia 2 tahun di rawat di RS dengan kejang demam. Saat ini sudah tidak kejang,
anak baru kali pertama dirawat di RS, anak rewel minta pulang, tidak mau lepas dari gendongan ibu.
tidak mau makan, menolak dilakukan tindakan oleh perawat. Perawat melakukan terapi bermain,
boneka jari telah disiapkan dan menjelaskan tujuan ke anak dan keluarga.
Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan perawat?
Pilihan jawaban
A. Meminta persetujuan anak dan keluarga
B. Memotivasi keterlibatan keluarga
C. Memonitor suhu selama bermain
D. Menjelaskan prosedur bermain
E. Memperhatikan konsisi anak
Kunci Jawaban: D
Referensi: Keyle, T.E & Carman, S. (2015). Buku ajar keperawatan pediatrik volume 1.
Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan:
Hospitalisasi menimbulkan dampak pada anak. Beberapa stresor
hospitalisasi antara lain cemas akibat perpisahan, kehilangan kendali dan
nyeri. Pada anak dengan yang mengalami kecemasan hospitalisasi
menunjukkan gejala seperti yang tersampaikan di kasus. Salah satu
menurunkan gejala bisa dilakukan terapi bermain.
Bayi perempuan baru lahir secara normal dengan usia gestasi 34 minggu di rumah sakit, 1 menit
pertama bayi menunjukkan suhu 35 o c, ekstremitas biru pucat, tubuh merah muda, denyut jantung
80 x/menit, menangis lemah, gerakan lemah dan pernapasan tidak teratur, BB 2100 gr, lemak
subkutan tipis.
Pertanyaan soal
Berapa nilai APGAR score bayi tersebut?
Pilihan jawaban
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
Kunci Jawaban: A
Referensi: Hockenberry, M. J, Wilson, D. (2009). Wong’s essential of pediatric nursing. Eight
Edition. USA : CV
Nama pembuat: Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Semarang
:
Pembahasan:
ID Soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama berdasarkan kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. ketidakefektifan perfusi jaringan
B. ketidakefektifan pertukaran gas
C. ketidakefektifan pola napas
D. penurunan curah jantung
E. kelebihan volume cairan
Kunci D
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd edition.
Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2. Depkes :
Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival Guide/:
Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Pasien mengeluh sesak nafas akibat masalah kardiovaskuler. Tanda masalah
Breathing ditunjukan dengan : frekuensi napas 34 x/menit disertai retraksi
dada, terdengar suara ronchi kedua lapang paru, TD 90/60 mmHg, frekuensi
nadi 59 x/menit,, terdapat peningkatan JVP dan edema ektermitas, CRT>2
detik. Hasil AGD pH 7,32; pCO2 50, pO2 90; HCO3 22; Be -3, SatO2 95%.
Dat masalah Breathing tersebut diakibatkan adanya akumulasi cairan pada
intersisial paru yang mengakibatkan proses difusi terganggu. Selain itu,
Diperkuat dengan adanya gangguan asam basa.
Pola nafa tidak efektif: jika data hanya menunjukan perubahan pola nafa
mungkin diagnose keperawatan ini yang bisa dijadikan jawaban. Tetapi
penyebab masalah breathing terlihat dengan adanya ronchi dan perubahan
asam basa. Sehingga penyebab sudah menunjukkan kea rah gangguan difusi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama yang ahrus dilakukan perawat?
Pilihan jawaban
A. defibrilasi dan amiodaron 300 mg IV
B. RJP dan amiodaron 150 mg IV
C. Kaji tanda-tanda vital
D. kardioversi 100 joule
E. cek nadi karotis
Kunci A
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd
edition. Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2.
Depkes : Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival
Guide/: Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
5. AHA 2015
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Pasien laki-laki sedang dilakukan RJP, evaluasi monitor menunjukkan
EKG VF. Dimana pasien VF keadaan detak jantung bisa melebihi 300
x/menit. Keadaan seperti itu perlu adanya usaha untuk menghentikan
sementara jantung dengan defibrilasi disertai obat-obatan yang bisa
memperbaiki gangguan aritmia salah satunya Amiodaron. Pemberian
amiodaron pada pemberian pertama harus diberikan 300 mg.
Kardioversi 100 joule ditunjukan jika terdapat VT dengan nadi dan napas
dnegan Sistolik <90 mmhg.
Cek nadi karotis hanya pada gambaran EKG Asystole, PEA dan
Ventrikel Takikardi.
ID Soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
Pilihan jawaban
A. lakukan VTP 10-12 x/menit dalam 2 menit
B. RJP dan defibrilasi 360 joule
C. RJP dan amiodaron 300 mg
D. Kaji ulang tanda-tanda vital
E. RJP dan adrenalin 1 mg
Kunci E
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd
edition. Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2.
Depkes : Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival
Guide/: Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
5. AHA 2015
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan PAsien sedang dilakukan RJP, evaluasi 2 menin menunjukan gambaran
EKG dengan nadi karotis tidak teraba. Kata kuncinya adalah nadi karotis
tidak teraba, Jadi, RJP merupakan pilihan yang harus segera dilakukan
apda asien yang tidak teraba nadi karotis. Dilanjutkan dengan pemberian
adrenalin 2 mg yg bertujuan untuk meningkatkan kontraktilitas jantung.
Tindakan VTP 10-12 x/menit dalam dua menit dilakukan jika nadi
karotis teraba namun napas tidak ada atau tidak adekuat
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama berdasarkan kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. kolabrasi pemberian antipiretik
B. kolaborasi pemberian manitol
C. lakukan pemasangan NGT
D. pantau tingkat keadaran
E. berikan oksigen 4 lpm
Kunci B
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd
edition. Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2.
Depkes : Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival
Guide/: Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Pasien menunjukkan adanya TTIK (Tekanan Tinggi Intra Kranial) yaitu:
TD turun disertai HR yang menurun, GCS menurun, pupul anisokor
dnegan Riwayat muntah proyektil. Pada pasien yang mengalami TTIK
bisa diakibatkan adanya edema serebri, dimana sel otak dopenuhi dengan
akumulasi cairan. Cairan yang ada di sela tau intersisial dengan jumlah
melebih batas harus segera dikurang dengan memindahkan akumulasi
cairan tersebut ke intravaskuler. Pemindahan tersebut bisa dilakukan
dengan pemberian cairan dengan nilai osmolaritasnya melebihi
osmoalritas tubuh (hyperosmolaritas). Sehingga ketika cairan tersbeut
diberikan, cairan yg terkumpul di intersisial dan intrasel bisa ditarik
dengan peredaa osmolaritas tersebut. Sehingga akumulasi cairan tersebut
kemudian ditaik ke intravaskuler dan diharapkan edema sel otak
berangsur berkurang. Cairan tersebu bisa diberikan dengan cairan
mannitol dengan nilai osmolaritas > 900 mosml.
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan penunjang utama yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. foto polos abdomen
B. CT scan abdomen
C. fungsi ginjal
D. elektrolit
E. FAST
Kunci E
jawaban:
Referensi: 1. Emergency Nurses Association. (2010. Sheeny’s Emergency Nursing:
Principles and Practice. 6th edition. Missouri: Mosby Elsevier
2. Greaves et al. (2006). Emergency Care Textbook for Paramedis, 2 nd edition.
Edinburghy: Saunders Elsevier
3. Depkes (2018). Modul Pelatihan Emergency Nursing Basic 2. Depkes :
Jakarta
4. Schumacher & Chernecky (2010). Saunders Nursing, Survival Guide/:
Critical Care and Emergency Nursing. St. Lousi : Elsevier
Nama pembuat Diki Ardiansyah., S.Kep., Ners., M. Kep
Institusi/bagian STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Pasien mengalami trauma tumpul abdomen dengan tanda-tanda syok
hypovoleik akibat perdarahan di dalam abdoen yang tidak diketahui sumber
dan perkiraan jumlah darah yang hiang. Perlu adanya tid=ndakan segera
untuk melihat sumber perdarahan dan perkiraan jumlah perdasaraha. FAST
(Focus Assessment Sonografi of Trauma merupakan pemeriksaan sonografi
abdomen yang dilakukan dengan cepat untuk melihat sumber perdarahan dan
perkiraan jumlah perdasarahan. Tindakan ini harus segaera diaukakan di
emergency.
ID Soal 21
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Perempuan umur 50 tahun dirawat di RSJ karena mengalami halusinasi pendengaran dan
beberapa kali mencoba membakar rumahnya. Selama di RSJ, pasien menolak mengikuti
TAK karena tidak nyaman bertemu orang banyak. Tetapi, perawat tetap mengikutkan
pasien, karena menurutnya TAK baik bagi proses kesembuhan pasien.
Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Justice
B. Veracity
C. Autonomy
D. Beneficence
E. Non-Maleficence
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe
Kasus (vignete)
Laki-laki umur 45 tahun dibawa ke RSJ karena mencoba melukai ibunya sendiri. Pasien
mengatakan ibunya kerasukan roh jahat, dan meminta dirinya untuk menusuk perut ibunya
agar roh tersebut keluar. Selain itu, pasien mengakui dirinya merupakan paranormal
terkenal dan menolak mandi serta mengganti pakaian untuk menjaga kekuataannya. Hasil
observasi: pasien tampak menghindar saat didekati perawat dan senang menyendiri sambil
sesekali mengarahkan telinga ke kanan.
Pertanyaan soal
Apakah diagnosis keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Risiko perilaku kekerasan
B. Defisit perawatan diri
C. Isolasi sosial
D. Halusinasi
E. Waham
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan Jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe
Pembahasan Melukai diri sendiri atau orang lain merupakan masalah yang harus segera
ditangani, karena dapat menimbulkan dampak yang berbahaya. Pasien
melakukan hal tersebut karena ada perintah untuk menusuk ibunya. Jadi bila
halusinasi dapat dikendalikan, risiko perilaku kekerasan pun dapat dihindari.
Data pendukung: mengarahkan telinga ke kanan (data mayor), dan senang
menyendiri (data minor) untuk halusinasi
ID Soal 23
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Perawat melakukan kunjungan rumah pada laki-laki umur 23 tahun karena mengurung diri
di kamar. Pasien mengatakan ingin sendiri saja dan tidak mau bertemu orang lain karena
merasa tidak percaya diri. Hasil observasi pasien tampak lesu dan tidak ada kontak mata.
Pertanyaan soal
Apakah data pengkajian keperawatan tambahan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Merasa khawatir
B. Mengungkapkan keputusasaan
C. Merasa berbeda dengan orang lain
D. Menolak melakukan perawatan diri
E. Mengatakan perasaan benci terhadap orang lain
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan Jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe
Pembahasan Berdasarkan keluhan utama: ingin sendiri (gejala mayor isolasi sosial), tidak
mau bertemu orang lain (gejala minor isolasi sosial), lesu dan tidak ada
kontak mata (tanda minor isolasi sosial)
Merasa khawatir (gejala minor halusinasi), merasa berbeda dengan orang
lain (gejala mayor isolasi sosial), mengungkapkan keputusasaan (gejala
minor harga diri rendah kronik), mengatakan perasaan benci terhadap orang
lain (gejala mayor risiko perilaku kekerasan), menolak melakukan perawatan
diri (gejala mayor defisit perawatan diri).
ID Soal 24
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Perawat menyampaikan hasil kunjungan rumah kepada dokter sebagai berikut; laki-laki
umur 21 tahun, sering marah-marah, terutama saat keinginannya tidak tercapai, sehingga
merusak barang-barang di rumah. Tindakan yang sudah dilakukan latihan nafas dalam
tetapi sepertinya masih memerlukan obat untuk mengendalikan amarahnya.
Pertanyaan soal
Apakah informasi yang perlu ditambahkan pada pelaksanaan komunikasi di atas?
Pilihan jawaban
A. Memperkenalkan diri perawat
B. Perilaku memukul orang lain
C. Penyebab pasien marah
D. Kondisi keluarganya
E. Tempat tinggalnya
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan Jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe
Kasus (vignete)
Perawat melakukan kunjungan rumah pada perempuan umur 37 tahun dengan masalah
risiko perilaku kekerasan. Perawat mengajarkan kepada keluarga tentang pengertian, tanda
dan gejala waham, serta prinsip penting untuk tidak mendukung dan tidak membantah
keyakinan pasien. Keluarga mengatakan siap memberikan pendampingan dan membawa
pasien ke puskesmas bila kondisi pasien bertambah berat.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan lain pada keluarga dengan kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Mengenalkan masalah
B. Memutuskan untuk merawat
C. Mengajarkan cara merawat pasien
D. Melakukan modifikasi terhadap lingkungan
E. Merujuk pasien ke fasilitas kesehatan terdekat
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Keliat, dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Fauzan Saputra, S.Kep., MNS
Institusi/bagian Bagian keperawatan Jiwa, Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bumi Persada
Lhokseumawe
Pembahasan Pada soal di atas, semua unsur sudah dilakukan oleh perawat terkait tugas
kesehatan keluarga, kecuali melakukan modifikasi terhadap lingkungan,
dengan cara mengkaji hal-hal yang membuat pasien marah, misalnya suara
bising, sehingga diupayakan kondisi kamar pasien tidak bising dll
001 26
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 27 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan muntah 6 kali selama
4 jam. Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa mual dan lemah, susah tidur serta cemas
dengan kondisinya. TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit,
suhu 37,90 C Pasien diberikan terapi IVFD NaCl 0,9% 500 cc/12 jam, obat antiemetik dan
antipiretik, makanan TKTP dan memberitahukan kepada keluarga untuk memberikan
lingkungan yang nyaman pada pasien agar bisa instirahat.
Pertanyaan soal
Manakah fungsi independen perawat dari kasus di atas?
Pilihan jawaban
A. Pemasangan terapi IVFD
B. Pemberian obat antiemetik
C. Pemberian obat antipiretik
D. Pemberian diet nutrisi TKTP
E. Pemberian pendidikan kesehatan
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Fungsi independen perawat artinya tindakan mandiri dari perawat. Perawat
bertanggungjawab penuh terhadap tindakan tersebut, didasarkan pada ilmu
keperawatan. Bila tindakan yang dilakukan perawat adalah atas kerjasama
atau kolaborasi dengan tim kesehatannya lainnya maka disebut fungsi
interdependen.
Pemberian terapi IVFD merupakan tindakan kolaborasi perawat dengan
dokter, dimana dokter memberi saran medis untuk diberikan terapi IVFD,
dan perawat yang melakukan tindakan tersebut.
Pemberian obat antiemetik dan antipiretik juga merupakan tindakan
kolaborasi dengan dokter dan apoteker. Perawat bisa berperan membantu
dalam proses pemberian obat dan evaluasi reaksi pasien terhadap obat yang
diberikan.
Pemberian diet TKTP adalah tindakan kolaborasi dengan ahli gizi.
Pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga agar memberikan
lingkungan yang nyaman pada pasien supaya bisa instirahat, merupakan
tindakan independen perawat. Perawat bertanggungjawab untuk memastikan
pasien nyaman dan dapat beristirahat tanpa gangguan.
002 27
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 39 tahun dirawat di ruang perawatan Bedah. 2 minggu post operasi
laparatomi, luka operasi nampak masih basah. Keluarga khawatir dengan kondisi ini, lalu
membawa pasien kembali ke RS. Pasien tidak ada riwayat penyakit DM. Pasien nampak kurus
dan keluarga mengatakan pasien jarang makan.
Pertanyaan soal
Apa intervensi yang tepat dilakukan pada pasien tersebut di atas?
Pilihan jawaban
A. Bed-rest total
B. Rawat luka setiap hari
C. Timbang berat badan setiap hari
D. Pasang NGT untuk pemberian nutrisi
E. Anjurkan diet makan Tinggi Kalori Tinggi Protein
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Bed-rest total tidak akan mempercepat proses penyembuhan, justru
kurangnya aktivitas mempengaruhi metabolisme dan sirkulasi, dampaknya
pada lamanya proses penyembuhan luka post operasi.
Luka post operasi tidak perlu dirawat setiap hari kecuali ada indikasi khusus.
Timbang berat badan setiap hari hanya untuk mengevaluasi status nutrisi
pasien.
Pemasangan NGT dilakukan bila intake peroral tidak memungkinkan. Pada
kasus di atas, tidak dijelaskan adanya kendala secara patofisiologis terhadap
kemampuan intake oral pasien.
Diet makan tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP) mempengaruhi lamanya
proses penyembuhan luka post operasi. Diet TKTP akan mempercepat
proses penyembuhan dan mencegah infeksi.
003 28
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 45 tahun dirawat di ICU dengan penurunan kesadaran, GCS 8. Pasien
akan dilakukan pemasangan NGT untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pada
pelaksanaannya, NGT bisa masuk ke lambung dengan mudah tanpa hambatan.
Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan perawat?
Pilihan jawaban
A. Mencatat respon pasien
B. Melakukan fiksasi NGT
C. Memberikan makan via NGT
D. Mengambil sampel cairan lambung
E. Memastikan selang berada di dalam lambung
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Mencatat respon pasien adalah bagian dari dokumentasi keperawatan, yang
bisa dilakukan segera setelah intervensi selesai dilakukan secara lengkap.
Fiksasi NGT bisa dilaksanakan bila NGT sudah benar-benar terpasang di
lambung. Jika tidak dipastikan terlebih dahulu, maka NGT bisa dilepaskan
kembali, dan artinya fiksasi tidak akan berfungsi.
Pemberian makan via NGT dilakukan bila NGT telah berada di lambung dan
cairan residu < 50 cc.
Pengambilan sampel cairan lambung bisa didapatkan saat NGT sudah ada di
lambung, dan cairan lambung bisa keluar secara spontan melalui NGT atau
diaspirasi menggunakan spuit.
Tindakan yang harus dilakukan setelah NGT masuk adalah pastikan NGT
berada di lambung. Cara untuk memastikan letak NGT tidak berada di
saluaran pernapasan, melainkan berada di lambung adalah dengan
mendorong udara masuk melalui NGT menggunakan spuit, dan akan
terdengar bunyi pada lambung, dengan bantuan stetoscope. Selain itu bisa
juga dengan meletakkan ujung selang NGT di gelas berisi air, jika tidak
menimbulkan gelembung, maka NGT tidak berada di saluran pernapasan.
004 29
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 47 tahun dirawat di RS dengan keluhan lemah, mual, muntah dan nyeri
abdomen terlebih saat makan. Pada pemeriksaan didapati sklera ikterik, feses berwarna pucat.
Pasien riwayat mengkonsumsi alkohol. Hasil pemeriksaan diagnostik nampak ada
hepatomegali.
Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan penunjang utama untuk melengkapi data diatas?
Pilihan jawaban
A. Hb & Ht
B. Trombosit
C. Leukosit
D. SGOT & SGPT
E. Pemeriksaan Urine
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Melihat tanda dan gejala, pasien bisa dicurigai menderita gangguan fungsi
hati. Pemeriksaan diagnostik yang lebih spesifik untuk gangguan fungsi hati
adalah pemeriksaa SGOT & SGPT, dibandingkan dengan pemeriksaan Hb,
Ht, trombosit, leukosit dan pemeriksaan urine.
SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum
Glutamic Pyruvic Transaminase) adalah enzim hati yang berfungsi membatu
mencerna protein dalam tubuh. Jika nilai SGOT dan SGPT tidak normal
maka teridentifikasi adanya gangguan pada fungsi hati.
005 30
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 49 tahun dirawat di ruang interna. Pasien terdianosa medis rematoid
artritis sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas, tidur tidak nyenyak, nyeri skala 6 (1-
10) dengan bantuan terapi morphin drip. Pasien sering keluar masuk RS dengan kondisi yang
sama, selama 3 tahun belakangan. Pasien dianjurkan untuk bed-rest total.
Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan prioritas pada kasus di atas?
Pilihan jawaban
A. Nyeri akut
B. Nyeri kronik
C. Gangguan pola tidur
D. Gangguan rasa nyaman
E. Gangguan mobilitas fisik
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd
Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical
Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems. 9th
edition. Mosby: Elsevier Inc.
Nama pembuat Cindi Oroh
Institusi/bagian Keperawatan
Pembahasan Pasien dengan penyakit kronis, masuk rumah sakit dengan gejala yang sama
(nyeri), selama 5 tahun terakhir. Gejala paling dominan dan urgen pada
kasus di atas adalah nyeri, dibandingkan dengan keluhan lemas dan tidur
tidak nyenyak.
Gangguan pola tidur dan gangguan mobilitas fisik tidak urgen dan memiliki
data yang kurang.
ID soal 31
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/
belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf
dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ pelayanan kesehatan/ kesehatan
mental/lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, berusia 65 tahun, tinggal seorang diri suaminya sudah lama meninggal, menurut informasi
tetangga, satu satuya anak dari ibu tersebut tinggal diluar kota, dan hanya setahun sekali datang menjenguk
ibunya. Semenjak tetangga sebelah rumahnya mengadakan hajatan pernikahan anaknya, sebulan lalu perempuan
tersebut jarang keluar rumah lagi, tidak lagi mengikuti pengajian seperti biasanya, namun kadang terlihat duduk
termenung dibelakang rumahnya sambil memeluk foto suaminya, mulutnya terlihat komat kamit, dan kadang
tertawa sendiri.
Pertanyaan Soal
Apakah faktor presipitasi dari permasalahan perempuan tersebut?
Pilihan jawaban
a. Suami meninggal dunia d. Tidak ikut pengajian
b. Anak jarang membesuk e. Kangen dengan suaminya
c. Hajatan pernikahan tetangga
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Stuart, G. W., & Keliat, B. A. (2016). Prinsip dan Praktik " Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
(2 Indonesi; B. A. Keliat, Ed.). Jakarta: Elsevier.
Nama pembuat Fransiska Erna Damayanti
Institusi/bagian Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
Pembahasan Seorang wanita berusia 65 tahun masuk kategori lansia, dimana pada masa ini seorang lansia seharunya
memiliki tahap integritas diri yang utuh, memahami makna kehidupan dan mempunyai perkembangan
psikososial yang normal, namun dalam kasus diatas berbeda, kondisi kematian pasangan, sudah lama dan
lansia sudah dapat menyesuaikan diri pada awalnya, namun karena kurangnya dukungan dari orang terdekat
(anak satu satunya jarang berkunjung), semakin menurunya kondisi fisik karena usia, serta bertepatan
dengan adanya pencetus, yaitu hajatan pernikahan tetangga yang juga sebenarnya dia harapkan selama ini,
maka timbulah permasalahan tersebut
Suami meninggal dunia bukan menjadi faktor presipitasi, karena sudah lama terjadi dan lansia sempat hidup
normal tanpa suami selama ini, kepergian suami menjadi faktor predesposisi karena berlangsung lebih dari
6 bulan
Anak jarang membesuk atau kurangnya dukungan dari orang terdekat juga bukan menjadi faktor presipitasi
karena hal itu sudah berlangsung lama, dan juga faktor predesposisi lebih dari 6 bulan terjadinya
Tidak ikut pengajian bukan merupakan faktor predesposisi dan prespitasi perubaha perilaku pada pasien
namun sebagai dampak atau akibat dari perubahan perilaku pasien
Kangen dengan suami juga bukan menjadi faktor presipitasi perubahan perilaku pada pasien, namun pasien
nampak sering memeluk foto suami setelah terjadi perubahan perilku.
X
{Bibliography}
ID soal 32
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/
belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf
dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ pelayanan kesehatan/ kesehatan
mental/lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki laki berusia 30an tahun tampak duduk di teras, saat perawat datang menyapa, dia tetap diam seperti tidak
mendengar suara orang memanggil. Ayah pasien bercerita bahwa sudah 3 tahunan anaknya demikian, dahulu anaknya sempat
bekerja, saat itu dia naksir seorang wanita, hanya saja tidak tahu kelanjutaan hubunganya dengan wanita yang ditaksir, karena
anaknya jarang bekomunikasi sejak itu bahkan sama sekali tidak mau berkomunikasi sejak itu, tetapi aktivitas sehari hari yang
dulu dia lakukan seperti mencuci, mandi dan makan dia lakukan sendiri tanpa harus disuruh
Pertanyaan soal
Masalah keperawatan apakah yang dialami Laki laki pada kasus diatas adalah?
Pilihan jawaban
a. Harga diri rendah d. Gangguan citra tubuh
b. Isolasi sosial e. Halusinasi
c. Gangguan komunikasi verbal
Kunci C
Jawaban:
Referensi: PPNI TPSD (2016)” Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakata Selatan : Dewan Pengurus Pusat
PPNI
Nama pembuat Fransiska Erna Damayanti
Institusi/bagian Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
Pembahasan Pada kasus diatas pasien berusia 30 tahunan, dalam rentang usia dewasa , dimana berdasarkan aspek
perkembangan psikososial ada pada puncak karier, penghasilan cukup, nyaman dengan pasangan,
sedangkan pada kasus diatas pasien mengalami hal yang berlawanan, kehilangan pekerjaan dan juga
hubungan yang berarti tanpa sebab yang tidak diketahui keluarganya, karena pasien tidak ada komunikasi
sama sekali, berdasarkan kasus diatas diagnosis yang sesuai adalah Gangguan Komunikasi Verbal dimana
pasien sama sekali tidak mau berbicara, menunjukkan reaksi yang tidak sesuai ketika ada stimulus
Harga diri rendah, bisa jadi menjadi penyebab permasalahan pasien dahulu, namun karena tidak diatasi
maka sudha bukan hal yang actual lagi, saat ini
Isolasi sosial tidak sesuai dengan kondisi pasien, karena dia masih tampak duduk didepan rumah
Gangguan citra tubuh mengarah kepada perubahan persepsi tentang penampilan, struktur dan fungsi fisik
individu, hal ini tidak terlihat dari kasus diatas
Halusinasi pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Tanda tanda tersebut tidak ditemukan pada pasien
ID soal 33
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/
belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf
dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ pelayanan kesehatan/ kesehatan
mental/lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 24 tahun, tampak duduk terdiam diruang tamu RSJ, sebulan yang lalu dia diantar oleh orang
tuanya ke RSJ, karena mengamuk setelah bercerai dengan suaminya. ketika perawat mendekat untuk memvalidasi keadaannya
hari ini, perempuan tersebut hanya terdiam dan menuntuk, kemudian pergi meninggalkan perawat
Pertanyaan soal
Masalah keperawatan aktual apakah yang dialami perempuan pada kasus diatas adalah?
Pilihan jawaban
a. Harga diri rendah
b. Isolasi sosial
c. Gangguan komunikasi verbal
d. Gangguan citra tubuh
e. Perilaku Kekerasan
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Stuart, G. W., & Keliat, B. A. (2016). Prinsip dan Praktik " Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart (2
Indonesi; B. A. Keliat, Ed.). Jakarta: Elsevier.
Nama pembuat Fransiska Erna Damayanti
Institusi/bagian Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
Pembahasan Pasien perempuan usia 24 tahun adalah usia produktif, masuk kategori usia dewasa muda dimana pada usia
tersebut memiliki tugas perkembangan membina relasi dengan lawan jenis atau membentuk keluarga,
memiliki pekerjaan, memiliki komitmen yang jelas dalam bekerja dan berelasi, memiliki konsep diri
realistis dan arah hidup yang jelas, tetapi pada kasus diatas pasien justru kehilangann suatu komintmen atau
relasi yang berarti dalam hidupnya yaitu perceraian, sehingga awalnya pasien merasa gagal, harga diri
rendah namun sekarang berlanjut ke Isolasi sosial, karena pasien hanya tertunduk, diam dan pergi
meninggalkan perawat yang mencoba lakukan interaksi
Harga diri rendah ditandai dengan kontak mata kurang, biasanya pasien akan mengatakan hal-hal negatif
tentang dirinya, misalnya dia jelek, gagal, malu dsb, nanum biasanya masih mau berinteraksi dengan orang
lain
Gangguan Komunikasi verbal memiliki gejala mayor tidak mampu berbicara atau mendengar, juga
biasanya menunjukkan respon yang tidak sesuai
Gangguan citra tubuh biasanya ditandai dengan pasien tampak menyembunyikan bagian tubuh yang tidak
disukai, hal ini tidak terjadi pada pasien
Perilaku kekerasan memang sempat jadi permasalah awa sebelum pasien akhirnya dibawa ke RSJ namun
dalam perkembanganya hal tersebut tidak kembali terjadi
ID soal 34
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/
belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf
dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ pelayanan kesehatan/ kesehatan
mental/lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan 65 tahun, diantar oleh keluarganya ke RSJ, info yang diperoleh dari keluarga lansia tersebut pingsan
setelah mendengar kabar bahwa anaknya yang berada di luar pulau, bercerai dan memutuskan berpindah agama, semenjak
peristiwa tersebut pasien sering menangis, menyendiri, menolak makan minum, tidak mau mandi, setelah beberapa hari
dirawat di RSJ, pasien mulai bisa melakukan ADL secara mandiri, namun kadang masih menyendiri, bicara pelan, kontak
mata jarang, saat perawat melakukan pengkajian kata yang selalu diucapkan adalah “ aku gagal”
Pertanyaan soal
Tindakan keperawatan apa yang sebaiknya dilakukan perawat untuk menangani permasalahan actual pada klien diatas ?
Pilihan jawaban
a. Mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki klien d. Memotivasi klien untuk makan
b. Membantu klien bersosialisasi secara bertahap e. Menjauhkan pasien dari benda-benda
berbahaya
c. Mengajarkan pasien untuk mandi
Kunci A
Jawaban:
Referensi: PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI
Nama pembuat Fransiska Erna Damayanti
Institusi/bagian Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
Pembahasan Berdasarkan kasus diatas pasien yang adalah seorang lansia mengalami pukulan hebat ,yang ditandai
dengan kondisi fisik pingsan setelah mendengarkan kabar mengejutkan dari anaknya, secara psikologi juga
sangat berbeban ditandai dengan respon sering kontak mata kurang, menyendiri, menolak makan minum,
tidak mau mandi, namun setelah dirawat di RSJ pasien bisa melakukan ADL secara mandiri, namun hal
yang masih actual pasien masih sering menyendiri, bicara pelan, kontak mata kurang, dan juga sering
mengatakan aku gagal, hal ini adalah tanda dari harga diri rendah kronis, sehingga tindakan yag harus
dilakukan adalah menggali aspek positif yang masih ada pada pasien
Pasien memang saat ini membatasi kontak dengan orang lain, namun hal tersebut disebabkan karena
perasaan malu atas kegagalan yang dia rasakan
Mengajarkan pasien untuk mandi bukan hal yang actual saat ini perlu diajarkan kepada pasien karena
pasien semenjak dirawat di RS sudha bisa melakukan ADL secara mandiri
Semenjak di rawat di RSJ pasien juga sudah mulai bisa ADL termasuk disana makan secara mandiri
Menjauhkan pasien dari benda benda berbahaya lebih tepat dilakukan pada pasien dengan Resiko bunuh
diri, namun pada pasien ini tidak ada indikasi kea rah sana
ID soal 35
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/
belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf
dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ pelayanan kesehatan/ kesehatan
mental/lain-lain
Kasus (vignete)
Salah satu bagian dari terapi modalitas adalah pemberian Terapi Aktivitas kelompok, dimana seluruh terapis dan klien yang
dipilih berdasarkan kriteria dapat terlibat didalamnya dari awal sampai akhir, sehingga harus ada kejelaskan aturan permainan.
Pertanyaan soal
Siapakah bertugas mendampingi pasien, menemani pasien saat ijin meninggalkan permainan dalam TAK
Pilihan jawaban
a. Observer
b. Fasilitator
c. Leader
d. Co Leader
e. Peserta
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Keliat, Budi Ana.,Prawirowiyono, Akemat (2005)‘ Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas Kelompok”edisi
2., EGC: Jakarta
Nama pembuat Fransiska Erna Damayanti
Institusi/bagian Stikes Banyuwangi/Departemen Jiwa
Pembahasan TAK ( Terapi Aktivitas Kelompok) adalah bagian dari terapi modalitas yang bertujuan untuk membantu
anggota berinteraksi dengan orang lain, serta mengubah perilaku destruktif dan maladaptif, dimana
didalamnya terdapat perawat yang bertugas selalu mendampingi pasien dan selalu menjadi fasilitator
supaya kegiatan berjalan efektif dan lancar
Observer bertugas mengamati respon dan kemampuan pasien selama jalanya terapi
Leader bertugas memimpin jalanya terapi, menjelaskan aturan selama permainan berlangsung
Co Leader bertugas menggantikan leader saat leader berhalangan, membantu mengingatkan hal hal yang
terlupakan oleh leader selama permainan berlangsung
ID soal 01 36
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional,etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Pilihan jawaban
a. Berduka disfungsional
b. Ketidakberdayaan
c. Harga diri rendah
d. Keputusasaan
e. Ansietas
Kunci B
Jawaban:
Referensi: DPP PPNI ( 2016 ) Standar diagnosis keperawatan Indonesia ,DPP PPNI
Nama pembuat Ns. Arena Lestari, M.Kep,Sp.Kep.J
Institusi/Bagian UMPRI/Fakultas kesehatan
Pembahasan Kasus diatas pasien mengalami ketidakberdayaan akibat kondisi yang
dialaminya dngan gejala murung,menyatakan tidak tahu apa yang harus
dilakukan sehubungan dengan kondisi yang dialaminya.Pasien masih
memiliki keinginan untuk berusaha tetapi tidak ada kemampuan yang
dimiliki.
ID soal 02 37
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional,etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Pertanyaan soal :
Pilihan jawaban
a. Peran
b. Harga diri
c. Idela diri
d. Identitas diri
e. Gangguan citra tubuh
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Townsend ,Mary C & Morgan, Karin I. (2018 ) Psychiatric Mental health Nursing;
Concepts of care Evidence based Practice, Davis Company. Philadelphia
Nama Ns. Arena Lestari, M.Kep,Sp.Kep.J
Pembuat
Institusi/Bagian UMPRI/Fakultas kesehatan
Pembahasan Jawaban pada kasus diatas adalah Gangguan citra tubuh dimana klien
mempersepsikan dirinya terkait adanya perubahan struktur pada muka
akibat luka bakar tanda dan gejala yang dialami menyembunyikan bagian
tubuh yang bermasalah yaitu muka dan berusaha menghindari orang lain.
ID soal 03 38
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional,etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Seorang perempuan berusia 24 tahun dirawat di RSJ, Karen mengurung diri di kamar sejak 1
bulan lalu dan kadang marah tanpa sebab. Hasil pengkajian pasien menyendiri di sudut kamar,
tertawa dan berbicara sendiri, afek labil dan penmapilan tidak rapi, , mengatakan malu,
keluarga mengatakan pasien bercerai 1 tahun yang lalu.
Pertanyaan soal :
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal:
Apakah prinsip etik yang telah dilanggar oleh perawat?
Pilihan jawaban:
a. justice
b. veracity
c. autonomy
d. confidenciality
e. accountability
Kunci
A
Jawaban
Referensi Townsend ,Mary C & Morgan, Karin I. (2018 ) Psychiatric Mental health Nursing;
Concepts of care Evidence based Practice, Davis Company. Philadelphia
Pembuat Ns. Arena Lestari, M.Kep,Sp.Kep.J
Institusi/bagian UMPRI/Fakultas kesehatan
Pembahasan Jawaban pertanyaan diatas adalah Justice adalah bagaimana seorang perawat
memperlakukan pasien dengana adil tanpa melihat kondisi pasien. Dengan cara
membeda bedakan tindakan pada pasien berdasarkan kebersihan maka perawat tidak
memegang prinsip keadilan bagi semua pasien.
Veracity adalah bagiaman seorang perawat berkat jujur dan dalam kasus ini tidak
terkait dengan aspek kejujuran.
Autonomy adalah kebebasan seeorang untuk menentukan dirinya sendiri, pasien perlu
diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan, pada kasus tidak ada
penjelasan pada hak pasien.
Non maleficiency adalah bagaimana seorang perawat harus menjaga jangan sampai
merugikan pasien secara psikis maupun fisik , apa yang dilakukan perawat tidak
sampai merugikan pasien baik secara psikis maupun fisik.
ID soal 05 40
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 PraktikProfesional, etik, legal dan pekabudaya
Asuhankeperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuancomprehensive / berpikirkritis
Pengetahuanaplikasiprosedural (procedural knowlwgde)
Pengetahuanafektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan&.elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/ Aman &.nyaman /
aktifitas&istirahat/ Seksual/ nilaidankeyakinan / Psikososial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistempernafasan / SistemKardiovaskuler&limfatik/ SistemPencernaan&hepatobilier
/ Sistemsarafdanperilaku / SistemEndokrin / Muskuloskeletal /
SistemGinjaldansalurankemih / SistemReproduksi/ Sistem Integument /
SistemImuno-hematologi / SistemPenginderaan/ kesehatan mental/
pelayanankesehatan
KASUS (vignete):
Seorang wanita usia 30 tahun dirawat di ruang isolasi RSU dengan riwayat pneumonia akibat
terinfeksi covid 19. Hasil pengkajian pasien mengatakan tidak percaya bisa mengalami sakit
ini, karena selama ini sudah melaksanakan protokal kesehatan dengan baik, tidak pernah
belanja ke pusat perbelanjaan, keluar rumah hanya pergi ke kantor.
Pertanyaan soal:
Tahap apakah proses berduka yang sedang dialami oleh pasien?
Pilihan jawaban:
a. Denial
b. Bargaining
c. Depresion
d. Syok disbiliefe
e. Acceptance
Kunci
A
Jawaban
Referensi Townsend ,Mary C & Morgan, Karin I. (2018 ) Psychiatric Mental health Nursing;
Concepts of care Evidence based Practice, Davis Company. Philadelphia
Nama pembuat Ns. Arena Lestari,M.Kep,Sp.Kep.J
Institusi/Bagian UMPRI/Fakultas kesehatan
Pembahasan Jawaban pada kasus diatas adalah Denial ditunjukan dengan data klien mengingkari
tentang penyakitnya dan menyataan ketidakpercayaan telah mengalami sakit.
Anger adalah dimana tahap berduka memasuki kondisi pasien marah dengan situasi
yang dialami, kemarahan bisa ditujukan pada seseorang.
Bargaining adalah tahap berduka dimana pasien berfikir berandai andai dan berfikir
mundur tentang situasi yang terjadi dan berharap kondisi yang dialami tidak terjadi.
Depression adalah tahap berduka yang ditandai dengan pasien mengeksperesikan
kesedihan yang mendalam akibat kondisi yang dialami, akan menangis dan
menyalahkan diri terhadap apa yang terjadi.
Acceptance adalah akhir tahap berduka yg ditandai dengan pasien dapat
mengekspresikan secara positif bahwa apa yang dialami adalah sesuatu yang harus
diterima dengan lapang dada.
ID soal 06 41
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Perawat sedang melarutkan obat antibiotic untuk diberikan kepada Klien, Sebelum di
berikan perawat melakukan skin test terlebih dahulu, setelah siap , perawat menyuntikan ke area
1/3 dari siku lengan bawah sinistra.
Pertanyaan soal
Berapa derajatkah sudut yang sebaiknya dilakukan oleh perawat dalam penyuntikan tersebut?
Pilihan jawaban
A. 450 - 900
B. 400 - 450
C. 350 - 450
D. 150 – 200
E. 50 – 15 0
Kunci Jawaban: E
Referensi: Panduan Praktik laboratorium Keperawatan Untirta, tahun 2020, potter
2010, Elsivier Keperawatan Dasar, Ns. Tuti s, Buku Ajar Farmakologi
untuk Keperawatan & Standar Prosedur, SDKI. SIKI, SILKI PPNI,
Nama pembuat: Ns. Tuti Sulastri, Skep. MKep
Institusi/bagian Keperawatan Untirta Prodi S1
:
Pembahasan: Ini merupakan tindakan kolaboratif pemberian obat parenteral dengan intra
cutan. Pemberian obat parenteral terdiri dari pemberian inta cutan, sub
cutan , intra muscular dan intra vena.
Masing-masing rute tersebut pastinya berbeda dalam pemberian meski
intinya sama pemberiannya secara invasive.
Untuk intra cutan sendiri pembrian ini di lapisan kulit paling atas sehingga
dalam pemberian sudut kemiringan pun berbeda dengan penyuntikan yang
lain;
Sudut penyuntikan
Intra Cutan 50 – 15
Sub Cutan 450
Intra Muscular 900
Intra vena 300
Jawaban yangb tepat adalah E
ID soal 07 42
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perawat sedang merawat beberapa pasien di Rumah sakit diruang penyakit infeksius
Covid 19, Perawat menggunakan APD lengkap sesuai level protocol covid.
Pertanyaan soal
Manakah kelompok yang mempunyai resiko paling rendah untuk terjadi terpaparnya covid 19
di lingkungan rumah sakit tersebut
Pilihan jawaban
A. Petugas admin Rumah sakit
B. Petugas Kebersihan Rumah sakit
C. Bagian keamanan rumah sakit/satpam
D. Perawat yang bertugas di ruang tersebut
E. Perawat di ruang Instalasi Gawat darurat
Kunci Jawaban: C
Referensi: Panduan Praktik laboratorium Keperawatan Untirta, tahun 2020, potter
2010, Elsivier Keperawatan Dasar, Ns. Tuti s, Buku Ajar Farmakologi
untuk Keperawatan & Standar Prosedur, SDKI. SIKI, SILKI PPNI,
Nama pembuat: Ns. Tuti Sulastri, Skep. MKep
Institusi/bagian Keperawatan Untirta Prodi S1
:
Pembahasan: Jawaban C
Rasional :
Hampir semua orang rentan untuk tertular Covid 19 saat ini . Orang yang
paling rentan untuk tertular covid 19 adalah para lansia, orang dengan
comorbid/penyakit penyerta, petugas yang bekrja di rangan tertutup dan
orang atau petugas yang menggunakan apd tidak laik Tidak sesuai standar
protocol kesehatan.. Kita mulai menyingkirkan jawaban yang A & B ini
merupakan petugas yang rentan tertular. Petugas kebersihan rumah sakit sgt
rentan untuk tertular apalagi yg bertugas diruangan tersebut, begitu juga
admin rentan karena bekerja diruang tertutup Jawaban D & E ini sangat
rentan karena berhunngan langsung dengan pasien. Yang tingkat rendah
dalam terpapar covid adalah satpam karena bertugas di ruang terbuka dan
tetap memnggunakan protocol kesehatan standar.
ID soal 08 43
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Perawat sedang melakukan tindakan test Mantoux pada pasien, setelah selesai
melakukan penyuntikan perawat melingkari area yang penyuntikan, perawat merapikan pasien
dan alat2 di kembalikan ke tempatnya, perawat mencuci tangan.
Pertanyaan soal
Apakah penkes yang harus perawat sampekan kepada pasien setelah tindakan tersebut?
Pilihan jawaban
A. Beri penjelasan pada pasien agar tidak menggaruk dan terkena air
B. Beri penjelasan pada pasien untuk tidak memassage dan menggaruk
C. Beri penjelasan pada pasien untuk tidak memberi apapun pada area tersebut
D. Beri penjelasan pada pasien tentang penilaian daerah penyuntikan dan tidak memberi
apapun pada area tersebut.
E. Beri penjelasan pada pasien tentang hasil positip dan negative hasil penyuntikan serta
memberi tau untuk kompres hangat bila terjadi pembengkakan.
Kunci Jawaban: D
Referensi: Panduan Praktik laboratorium Keperawatan Untirta, tahun 2020, potter
2010, Elsivier Keperawatan Dasar, Ns. Tuti s, Buku Ajar Farmakologi
untuk Keperawatan & Standar Prosedur, SDKI. SIKI, SILKI PPNI,
Nama pembuat: Ns. Tuti Sulastri, Skep. MKep
Institusi/bagian Keperawatan Untirta Prodi S1
:
Pembahasan: Jawaban D
Rasional :
Peran peran perawat juga sebagai pemberi education dari tindakan yang
telah diberikan, semua jawaban benar A, B, C, bahwa pada klien yang
diberikan suntikan skin tes maka tidak boleh di lakkan massage, penekanan
dan penggarukan. Khusus utk tes mantoux ini maka perawat harus
memberikan penjelasan terkait tentang penliaian daerah penyuntikan untuk
menentuka apakah tes mantoxnya positip artinya bahwa klien terindikasi
TBC dengan kreteria ada kemerahan yang melebihi tanda lingkaran yang
telah diberikan perawat kurang lebih 10 mm jawaban E tidak ada anjuran
pengkompresan bila ada pembengkakan atau kemerahan karena itu
merupakan indikasi tes mantoux nya bereaksi atau positip.
Jawban yang tepat adalah D memberi penjelasan pada pasien tentang
penilaian daerah penyuntikan dan tidak memberi apapun pada area
penyuntikan maksudnya massage, menekan dan sebagainya.
ID soal 09 44
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pasien laki2 usia 38 tahun diantar ke ruang rawat mengalami luka bakar pada wajah
dan dada, Perawat melakukan pengkajian, hasil pengkajian klien sesak, 28 x/mnt, gelisah dan
pucat, ada batuk dan mengeluarkan dahak warna hitam.
Pertanyaan soal
Apakah diagnose utama pada kasus tersebut diatas?
Pilihan jawaban
A. Gangguan Pola napas
B. Hambatan jalan nafas
C. Gangguan perfusi jaringan
D. Gangguan pertukaran gas
E. In efektif bersihan jalan nafas
Kunci Jawaban: E
Referensi: Panduan Praktik laboratorium Keperawatan Untirta, tahun 2020, potter
2010, Lewis et al (2014), Elsivier Keperawatan Dasar, Ns. Tuti s, Buku
Ajar Farmakologi untuk Keperawatan & Standar Prosedur, SDKI. SIKI,
SILKI PPNI,
Nama pembuat: Ns. Tuti Sulastri, Skep. MKep
Institusi/bagian Keperawatan Untirta Prodi S1
:
Pembahasan: Rasional :
Klien menunjukan beberapa tanda adanya trauma inhalasi akibat luka
bakar pada wajah dan dada ada batuk yang mengandung jelaga,
kehitaman , sesak, gelisah merupakan tanda hypoxia. Pada kasus ini yang
ditanya adalah masalah utama atau diagnose utama. Bila kita kumpulkan
dari masalah di atas masalah yang paling banyak adalah
Ada sesak , batuk berdahak gelisah yang semua menunjukan masalah
gangguan pernapasan. Salah satu jawaban yang paling tepat terkait kasus di
atas adalah adanya masalah di jalan napas trauma inhalasi akibat dari luka
bakar dan batuk berdahak adalah in efektif bersihan jalan napas.
ID soal 10 45
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Ginjal/Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-
lain
Kasus (vignete)
Seorang Klien usia 50 tahun akan di lakukan tindakan IVP (intra vena pyelograhy), perawat
memerikasa keadaan umum klien dengan melakukan pengukuran tanda2 vital.
TD. 110/80 mmHg, S : 36.5. RR : 20 x/mnt, Nadi : 88 x/mnt.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan Prioritas yang harus perawat lakukan terkait dengan tindakan tersebut?
Pilihan jawaban
A. Membatasi cairan
B. Memberikan sedative
C. Memastikan klien adanya riwayat alergi
D. Mempersiapkan obat oral untuk tindakan radioaktif
E. Mengevaluasi terapi yang telah di berikan kepada klien
Kunci Jawaban: C
Referensi: Panduan Praktik laboratorium Keperawatan Untirta, tahun 2020, potter
2010, Elsivier Keperawatan Dasar, Ns. Tuti s, Buku Ajar Farmakologi
untuk Keperawatan & Standar Prosedur, SDKI. SIKI, SILKI PPNI,
Nama pembuat: Ns. Tuti Sulastri, Skep. MKep
Institusi/bagian Keperawatan Untirta Prodi S1
:
Pembahasan: Rasional :
IVP (intra vena pyelograhy) adalah pemeriksaan traktus urinaria dengan
cara memasukkan kontras media positif kedalam traktus urinaria melalui
pembuluh darah vena. Dimana untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan
dibutuhkan zat kontras media positif sebagai penegak diagnosa. Tindakan
ini dapat mengakibatkan alergi seperti gatal, bengkak, kemerahan
tenggorkan kering, napas pendek dan spasme bronchus sehingga tindakan
prioritas yang perawat harus lakukan adalah mengecek apakah pasien ada
riwayatb alergi atau tidak. Jawaban A , B& D tidak perlu ini adalah
implementasi sedangkan jawaban E adalah evaluasi setelah tindakan.
Maka jawaban yang tepat adalah C Memastikan klien adanya riwayat
alergi
ID soal 1 46
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dilakukan kolostomi 3 hari yang lalu. Seorang perawat
melaksanakan perawatan luka dengan melakukan irigasi pada luka kolostomi. Pada saat
melakukan tindakan irigasi, tiba-tiba klien mengeluh kram pada daerah tersebut.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang dapat dilakukan perawat pada masalah tersebut?
Pilihan jawaban
A. Menghentikan tindakan irigasi
B. Mempercepat aliran cairan irigasi
C. Memperlambat aliran cairan irigasi
D. Meminta klien untuk menahan nafas sebentar
E. Memberitahu klien bahwa kram akan mereda dan normal
Kunci Jawaban: C
Referensi: Brunner & Suddarth. 2008. Textbook of medical surgical nursing, eleventh
edition. Philadelpia : Lippincott William & Wilkins
Nama pembuat: Dr. Linda Presti Fibriana., S.Kep.Ners., M.Kes
Institusi/bagian AKPER Dian Husada Mojokerto
:
Pembahasan: Pada Managemen Perawatan Luka stoma, jika terjadi beberapa komplikasi
Penyebab Manajemen
Komplikasi
Air terlalu
Kurangi
dingin
kecepatan aliran.
Aliran
Kram abdomen Anjurkan nafas
terlalu cepat
dalam selama
Tube berisi
kram hilang
udara
Stimulus yang
Hentikan irigasi,
Respon Vasovagal berlebihan pada
Cek tekanan darah
nervus vagal
ID soal 2 47
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 61 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan kaki
bengkak, badan terasa berat, sesak nafas. Pengkajian didapatkan data oedema ekstremitas
bawah, asites, ikterik, frekuensi nafas 24x/menit, pasien terpasang infus dan kateter.
Diagnosa medis: sirosis hepatik.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan utama untuk mengatasi masalah tersebut?
Pilihan jawaban
A. Bantu semua aktivitas pasien
B. Monitor intake dan output cairan
C. Monitor perdarahan dan hemorraghia
D. Berikan oksigen sesuai dengan advis
E. Anjurkan pasien untuk bedrest di atas tempat tidur
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Brunner & Suddarth. 2008. Textbook of medical surgical nursing, eleventh
edition. Philadelpia : Lippincott William & Wilkins
Nama pembuat Dr. Linda Presti Fibriana., S.Kep.Ners., M.Kes
Institusi/bagian AKPER Dian Husada Mojokerto
Pembahasan Pada kasus sirosis hepatis lebih banyak garam dan air yang tertahan,
cairan juga mungkin berakumulasi dalam rongga perut antara dinding perut
dan organ-organ perut. Akumulasi cairan ini (disebut ascites) yang bisa
menyebabkan pembengkakkan perut, ketidaknyamanan perut, dan berat
badan yang meningkat. Sehingga agar tdk memperparah kondisi edema
lakukan monitor intake dan output cairan
ID soal 3 48
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 69 tahun, datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
muntah 3 kali, diare 6 kali sehari dengan konsistensi cair tidak ada lendir, setelah dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan turgor kurang dari 2 detik, mukosa lembab dan badannya
merasa lemas, Tekanan Darah:120/mmhg, Frekuensi Nadi: 80 x/mnt, Suhu axilla: 38 ⁰C,
Frekuensi pernafasan: 20x/mnt..
Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan yang prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Nyeri akut
B. Resiko infeksi
C. Defisit volume cairan
D. Gangguan eliminasi fekal
E. Nutrisi kurang dari kebutuhan
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Brunner & Suddarth. 2008. Textbook of medical surgical nursing, eleventh
edition. Philadelpia : Lippincott William & Wilkins
Nama pembuat Dr. Linda Presti Fibriana., S.Kep.Ners., M.Kes
Institusi/bagian AKPER Dian Husada Mojokerto
Pembahasan Pada Kasus tersebut muntah 3 kali, diare 6 kali sehari dengan konsistensi
cair tidak ada lendir, setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan turgor
kurang dari 2 detik, mukosa lembab dan badannya merasa lemas,
Tekanan Darah:120/mmhg, Frekuensi Nadi: 80 x/mnt, Suhu axilla: 38 ⁰C,
Frekuensi pernafasan: 20x/mnt. Pasien mengalami kekurangan volume
cairan. Kekurangan volume cairan adalah dengan memberikan intervensi
manajemen cairan berupa pertahankan catatan intake dan output yang
akurat, monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik), monitor vital sign, monitor masukan
makanan atau cairan dan hitung intake kalori. Masalah yang prioritas
adalah defisit volume cairan.
ID soal 4 49
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 29 tahun dirawat dengan keluhan perut terasa begah, mual dan
muntah darah. Hasil pemeriksaan fisik: tampak distensi abdomen, terdapat spider navi, TD
100/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, suhu 36,8 derajat
Celcius. Pasien akan dilakukan tindakan pemasangan NGT.
Pertanyaan soal
Apakah tujuan pemasangan NGT pada pasien tersebut?
Pilihan jawaban
A. Untuk pemberian obat
B. Untuk pemberian nutrisi
C. Untuk dekompresi lambung
D. Untuk menghentikan perdarahan
E. Untuk mencegah terjadinya refluks
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Chen YC, Wang LY, Chang YJ, Yang CP, Wu TJ, et al. Potential Risk of
Malposition of Nasogastric Tube Using Nose-Ear-Xiphoid Measurement.
PLoS ONE, February 2014;9(2): 1-7.
Nama pembuat Dr. Linda Presti Fibriana., S.Kep.Ners., M.Kes
Institusi/bagian AKPER Dian Husada Mojokerto
Pembahasan Pemasangan Naso Gastric Tube, hal ini mempunyai banyak sekali
kegunaannya yaitu: untuk mengetahui perdarahan. Cooling dengan es,
pemberian obat-obatan, evaluasi darah, disamping melakukan aspirasi
cairan lambung. Riwayat muntah darah akibat dari varises esofagus
bisa menimbulkan sensasi pendarahan di lambung yang naik ke
kerongkongan sebelum terjadi hematemesis (muntah darah).
Riwayat perdarahan di tempat lain bisa berhubungan dengan
sirosis hepatik atau kelainan darah. Tanda klinis yang
mendukung perdarahan saluran cerna bagian atas adalah
peningkatan bising usus. Bising usus meningkat karena proses
lewatnya darah. Nyeri abdomen dengan ketegangan periumbilikal
disertai distensi abdomen biasanya merupakan tanda terjadinya
perdarahan masif. Sehingga pemasangan NGT digunakan untuk
mencegah terjadinya muntah dan aspirasi agar lambung tidak
naik kembali ke esofagus (refluks)
ID soal 5 50
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang rawat inap ruang bedah. Riwayat
kesehatan didapatkan saat ingin memperbaiki teralis rumahnya klien tersengat listrik. Saat
dilakukan pengkajian terdapat luka bakar pada telapak tangan sampai dengan siku sebelah
kiri dan kanan. Kaki kanan sampai alat vital klien. Keadaan luka permukaan kulit kasar
hangus dan berwarna hitam. Berdasarkan rumus 9 (rule of nine) untuk mengetahui
prosentase luka bakar.
Pertanyaan soal
Berapa persenkah luas luka bakar klien?
Pilihan jawaban
A. 28 %
B. 19%
C. 37%
D. 36%
E. 27%
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare (2001). Keperawatan Medikal
Bedah 2. (Edisi 8) Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
Nama pembuat Dr. Linda Presti Fibriana., S.Kep.Ners., M.Kes
Institusi/bagian AKPER Dian Husada Mojokerto
Pembahasan
Pertanyaan soal
Manakah metode yang saudara gunakan pada pemeriksaan palpasi abdomen untuk
menentukan umur kehamilan tersebut?
Pilihan jawaban
A. Leopold I
B. Leopold II
C. Leopold III
D. Leopold IV
E. M. Donald
Kunci Jawaban: E
Referensi: Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo / editor, Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, MPH, SpOG(K) ; dr. Trijatmo Rachimhadhi, SpOG(K),
Prof. Dr. dr. Gulardi H. Wiknjosastro, SpOG(K)
Nama pembuat: Ema Wahyu Ningrum, S.Kep, Ns, M.Kes
Institusi/bagian: Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan: Cara mengukur TFU dengan Teknik Mc.Donald adalah dengan menghitung
jarak dari simfisis pubis hingga ke fundus uteri dan sebaliknya dengan
menggunakan alat ukur pita ukur.
Pengukuran usia kehamilan menggunakan metode TFU dengan Teknik
McDonald biasanya dilakukan pada saat usia kehamilan mencapai 22
minggu.
Cara pemeriksaan :
1. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu
ID soal 1 52
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 22 tahun, status obstetric G3P2A0 hamil 34 minggu, melakukan
kunjungan ke poliklinik. Kepada anda yang memeriksanya ibu mengeluhkan adanya bengkak
yang terjadi pada kedua tungkainya.
Pertanyaan soal
Apa yang harus anda kaji pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Mengukur tekanan darah
B. Melakukan tes refles hammer
C. Menganjurkan banyak istirahat
D. Mengkaji proses terjadinya udem
E. Menganjurkan membatasi konsumsi garam
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo / editor, Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, MPH, SpOG(K) ; dr. Trijatmo Rachimhadhi, SpOG(K),
Prof. Dr. dr. Gulardi H. Wiknjosastro, SpOG(K)
Nama pembuat Ema Wahyu Ningrum, S.Kep, Ns, M.Kes
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan Pengkajian dan pemeriksaan udem pada pasien diatas sangat penting untuk
mengetahui apakah pasien mengalami tanda-tanda preeklampsi, sehingga
dapat dilakukan tindaklanjut yang harus perawat Bersama tim medis lain
lakukan.
ID soal 1 53
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 22 tahun, status obstetric G1P0A0 melakukan kunjungan ulang
ke poliklinik kebidanan untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien mengatakan HPHT-nya
tanggal 11 September 2020, anda memeriksa pasien tersebut tanggal 8 Januari 2021.
Kepada anda yang memeriksanya ibu mengeluhkan adanya bengkak yang terjadi pada
kedua tungkainya.
Pertanyaan soal
Tanggal berapakah taksiran persalinan pasien tersebut?
Pilihan jawaban
A. 17 Juni 2021
B. 18 Juni 2021
C. 19 Juni 2021
D. 20 Juni 2021
E. 21 Juni 2021
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo / editor, Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, MPH, SpOG(K) ; dr. Trijatmo Rachimhadhi, SpOG(K),
Prof. Dr. dr. Gulardi H. Wiknjosastro, SpOG(K)
Nama pembuat Ema Wahyu Ningrum, S.Kep, Ns, M.Kes
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan Rumus taksiran kelahiran dengan metode hphT :
1. HPHT bulan Januari sd Maret
Tanggal +7, bulan +9, tahu +0
Pertanyaan soal
Apakah Pendidikan Kesehatan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kenyamanan
pasien pada umur kehamilan saat itu?
Pilihan jawaban
A. Melakukan kompres panas dan dingin bergantian pada payudara
B. Mengurangi konsumsi garam pada makanannya
C. Minum air putih sekitar dua liter per hari
D. Tidak minum the dan kopi
E. Tidur miring
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo / editor, Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, MPH, SpOG(K) ; dr. Trijatmo Rachimhadhi, SpOG(K),
Prof. Dr. dr. Gulardi H. Wiknjosastro, SpOG(K)
Nama pembuat Ema Wahyu Ningrum, S.Kep, Ns, M.Kes
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan Tidur miring ke kiri adalah posisi terbaik untuk ibu hamil. Posisi ini
merupakan posisi terbaik untuk mengalirkan darah dan nutrisi kepada bayi.
Disaat yang sama, posisi ini membuat pasien terhindar dari perasaan tidak
nyaman karena perut yang semakin besar.
ID soal 1 55
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan P2A0 partus spontan dengan ekstraksi vakum, melahirkan seorang bayi
laki-laki presentasi kepala dengan BB=2500 gram, PB=48 cm, tidak ada cacat bawaan..
Pertanyaan soal
Apakah kategori bayi lahir tersebut?
Pilihan jawaban
A. BBLR
B. Prematur
C. Dismatur
D. Normal
E. Post matur
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo / editor, Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, MPH, SpOG(K) ; dr. Trijatmo Rachimhadhi, SpOG(K),
Prof. Dr. dr. Gulardi H. Wiknjosastro, SpOG(K)
Nama pembuat Ema Wahyu Ningrum, S.Kep, Ns, M.Kes
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram,
sedangkan berat badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3 kilogram.
Prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih
awal dari hari perkiraan lahir
Bayi dismatur adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa kehamilan.
ID soal 1 56
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 35 tahun mengalami batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu dan tidak
mampu mengeluarkan dahak sehingga pasien merasa sesak. Tanda-tanda vital menunjukkan
TD: 110/70 mmHg, frekuensi nadi: 82x/menit, frekuensi napas: 28x/menit, dan suhu 37,60C.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk penanganan kasus di atas?
Pilihan jawaban
A. Berikan kompres air hangat
B. Lakukan pengisapan lendir
C. Pertahankan posisi kepala datar
D. Observasi tanda-tanda vital
E. Ajarkan batuk efektif
E
Referensi: Black, JM. & Hawks, J. (2014). Keperawatan medikal bedah (8th ed., Vol. edisi 1).
singapore: Elsevier
Pertanyaan soal
Bagaimana sikap perawat saat kondisi itu terjadi?
Pilihan jawaban
A. Keluar dari ruang rawat
B. Meminta digantikan dengan perawat lain
C. Meminta izin pada pasien untuk berhenti sebentar
D. Mempercepat tindakan keperawatan
E. Menghentikan tindakan keperawatan
C
Referensi: Black, JM. & Hawks, J. (2014). Keperawatan medikal bedah (8th ed., Vol. edisi 1).
singapore: Elsevier
Pertanyaan soal
Bagaiman posisi yang tepat untuk dilakukan pemeriksaan daerah anus?
Pilihan jawaban
A. Posisi Sim
B. Posisi Pronasi
C. Posisi Genu pektoral
D. Posisi Lateral
E. Posisi Fowler
C
Referensi: Black, JM. & Hawks, J. (2014). Keperawatan medikal bedah (8th ed., Vol. edisi 1).
singapore: Elsevier
Pertanyaan soal
Berapa persen area luas luka bakar pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. 14,5%
B. 7,75%
C. 12,25%
D. 28%
E. 20%
A
Referensi: Black, JM. & Hawks, J. (2014). Keperawatan medikal bedah (8th ed., Vol. edisi 1).
singapore: Elsevier
Pertanyaan soal
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menghabiskan 2 botol cairan infus?
Pilihan jawaban
A. 10 jam 41 menit
B. 11 jam 42 menit
C. 12 jam 43 menit
D. 13 jam 41 menit
E. 13 jam 42 menit
A
Referensi: Black, JM. & Hawks, J. (2014). Keperawatan medikal bedah (8th ed., Vol. edisi
1). singapore: Elsevier
Pada kasus diatas pasien mengatakan tangannya terasa dingin, nyeri pada
bagian jari-jari tangan selama satu minggu yang lalu, tangan berwarna biru.
Hasil pemeriksaan TD:90/60 mmHg, N: 50 x/i, S: 36oC, RR: 25x/i dan
CRT: 4 detik. Diagnose utama pada kasus ini adalah Perfusi Perifer
Tidak Efektif.
Perfusi perifer tidak efektif adalah Penurunan sirkulasi darah pada level
kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh.
Penyebab:
1. Hiperglikemia
2. Penurunan konsentrasi gemoglobin
3. Peningkatan tekanan darah
4. Kekurangan volume cairan
5. Penurunan aliran arteri dan / atau vena
6. Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis. merokok,
gaya hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam , imobilitas)
7. Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mis. diabetes
melittus, hiperlipidemia)
8. Kurang aktivitas fisik.
Pilihan jawaban
A. Memberikan dopamin
B. Memberikan vasoaktif
C. Memberikan katekolamin
D. Memberikan terapi intravena
E. Memberikan oksigen 2 liter nasal kanul
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Smeltzer & Bare (2002) buku ajar keperawatan medikal-bedah, Jakarta
:EGC
Nama pembuat Ns. LITA, S.Kep.,M.Kep
Institusi/bagian STIKes HTP/ KMB-KGD
Pembahasan Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Syok kardiogenik merupakan kondisi
yang berbahaya dan perlu mendapatkan penanganan secepatnya.
Beberapa gejala yang terjadi saat seseorang mengalami syok kardiogenik
adalah penurunan tekanan darah, denyut yang cepat namun lemah, sesak
napas, ujung kaki dan tangan yang dingin, hingga penurunan kesadaran.
Salah satu penyebab tersering dari syok kardiogenik adalah serangan
jantung.
Pilihan jawaban
A. Kongesti paru
B. Ruptur kapiler
C. Penurunan cardiac output
D. Pembesaran arteri pulmonal
E. Kompensasi nervus recurent
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Smeltzer & Bare (2002) buku ajar keperawatan medikal-bedah, Jakarta
:EGC
Nama pembuat Ns. LITA, S.Kep.,M.Kep
Institusi/bagian STIKes HTP/ KMB-KGD
Pembahasan Stenosis mitral adalah kondisi katup mitral yang tidak sepenuhnya terbuka.
Hal ini terjadi karena katup mitral secara patologis mengalami penyempitan
sehingga aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik
terhambat. Pembukaan katup mitral biasanya seluas 4-5 cm2 , tetapi pada
kodisi ini menurun menjadi setengah ukuran normal bahkan lebih kecil.
Pada keadaan normal area katup mitral mempunyai ukuran 4-6 cm2 . Bila
orifisium katup ini berkurang sampai 2 cm2, maka diperlukan upaya aktif
atrium kiri berupa peningkatan tekanan atrium kiri agar aliran transmitral
yang normal tetap terjadi. Stenosis mitral kritis terjadi bila pembukaan katup
berkurang hingga menjadi 1 cm2 . Pada tahap ini, dibutuhkan tekanan atrium
kiri sebesar 25 mmHg untuk mempertahankan curah jantung yang normal.
Pilihan jawaban
A. Kateterisasi
B. Eko Transesofageal
C. Teknik non surgical
D. Balllon valvuloplasty
E. Percutaneous aortik valve replacement
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Black, J.M Hawks, J.H & kenne, A.M (2001) Medical surgical nursing :
assessment and management of clinical problems (6th Ed) Philadelphia : wb
sunders Company
Nama pembuat Ns. LITA,S.Kep.,M.Kep
Institusi/bagian STIKes HTP/ KMB-KGD
Pembahasan Pulmonary valvuloplasti atau valvuloplasti pulmonal adalah prosedur yang
dilaksanakan untuk memperlebar katup pulmonal yang mengalami
penyempitan (stenosis) baik kasus sedang maupun parah, prosedur ini
dilakukan dengan pendekatan invasif minimal dengan kateter balon.
Pertanyaan soal
Apakah kelebihan MAKP metode tim yang tepat sesuai pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Memberikan kepuasaan pada anggota tim
B. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
C. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan askep
D. Pelayanan keperawatan yang menyeluruh
E. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID soal 67
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
2. Seorang pasien usia 34 tahun dengan diagnosa medis Dispesia dirawat hari ke 2 memiliki
kemampuan dalam melakukan kebersihan diri, mandi dan berganti pakaian hingga makan dan
minum. Tetapi pasien tersebut dalam pengawasan seorang perawat yang bertanggung jawab.
Pertanyaan soal
Apakah klasifikasi tingkat ketergantungan pasien tersebut?
Pilihan jawaban
A. Minimal care
B. Intermediate care
C. Insentive care
D. Total care
E. Paliatife care
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID soal 68
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
3. Seorang karu sedang menyusun strategi dalam meningkatkan motivasi perawat dalam
melakukan pendokumentasian asuhak keperawatan. Strategi tersebut adalah dengan cara
pemberian reward yang rencananya akan diberikan kepada perawat yang melakukan
pendokumentasian secara lengkap dan konsisten.
Pertanyaan soal
Apakah jenis fungsi manajemen yang diterapkan oleh karu?
Pilihan jawaban
A. Organizing
B. Planning
C. Actuating
D. Controling
E. Evaluating
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID soal 69
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
4. Perawat N adalah karu yang sedang melakukan asesment terhadap pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Pada asesment
tersebut karu menilai dari kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai dengan SAK
rumah sakit.
Pertanyaan soal
Apakah fungsi manajemen yang sedang dilakukan oleh karu?
Pilihan jawaban
A. Organizing
B. Planning
C. Actuating
D. Controling
E. Evaluating
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID soal 70
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
5. Perawat N adalah karu yang sedang melakukan asesment terhadap pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Pada asesment
tersebut karu menilai dari kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai dengan SAK
rumah sakit.
Pertanyaan soal
Apakah tujuan dari pelaksanaan fungsi manajemen diatas?
Pilihan jawaban
A. Dapat mengetahui apakah program kerja dilaksanakan sesuai dengan standart
B. Dapat mengetahui penyimpangan pada pengetahuan dan pengertian staf
C. Dapat mengetahui sumber daya apakah sudah mencukupi kebutuhan
D. Dapat diketahui sebab – sebab terjadinya penyimpangan
E. Dapat diketahui staf yang diberikan penghargaan atau bentuk promosi
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
PEMBAHASAN SOAL
1. Soal: Perawat katim sedang memimpin proses pre – conference, dalam proses pre- conference
tersebut seorang perawat katim memberikan klarifikasi data pasien yang menjadi salah satu
pasien kelolaan perawat pelaksana. Hal tersebut membuat perawat pelaksana memperbaiki
kelengkapan rencana asuhan keperawatan pasien dalam catatannya. Pertanyaan: Apakah
kelebihan MAKP metode tim yang tepat sesuai pada kasus diatas?
Jawaban : C. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan askep
Pembahasan : Metode Asuhan Keperawatan Profesional Metode Tim memiliki salah satu
kelebihan dari metode tim menurut Nursalam adalah memungkinkannya pelayanan keperawatan
yang menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, memungkinkan komunikasi
antar tim sehingga konflik dan permasalahan mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada
anggota tim. Sesuai dengan detail kasus yang menjelaskan adanya proses klarifikasi (komunikasi)
yaitu katim memberikan klarifikasi data pasien untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam
proses asuhan keperawatan.
2. Soal: Seorang pasien usia 34 tahun dengan diagnosa medis Dispesia dirawat hari ke 2 memiliki
kemampuan dalam melakukan kebersihan diri, mandi dan berganti pakaian hingga makan dan
minum. Tetapi pasien tersebut dalam pengawasan seorang perawat yang bertanggung jawab.
Pertanyaan: Apakah klasifikasi tingkat ketergantungan pasien tersebut?
Jawaban: C.Minimal Care
Pembahasan : Kriteria tingkat ketergantungan pasien dengan kategori minimal care adalah
kebersihan diri, mandi ganti pakaian dilakukan sendiri dan makan minum sendiri dengan
ambulasi yang diawasi. Minimal care ini membutuhkan perawatan 1 – 2 jam/hari
3. Soal: Seorang karu sedang menyusun strategi dalam meningkatkan motivasi perawat dalam
melakukan pendokumentasian asuhak keperawatan. Strategi tersebut adalah dengan cara
pemberian reward yang rencananya akan diberikan kepada perawat yang melakukan
pendokumentasian secara lengkap dan konsisten. Pertanyaan : Apakah jenis fungsi manajemen
yang diterapkan oleh karu?
Jawaban : B. Planning
Pembahasan : Fungsi manajemen Planning/perencanaan dalam manajemen keperawatan dan
asuhan keperawatan dilakukan oleh kepala ruangan dan disusun untuk masa depan. Menyusun
strategi peningkatan motivasi dan rencana pemberian reward pada perawat adalah implementasi
dari Planning.
4. Soal : Perawat N adalah karu yang sedang melakukan asesment terhadap pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Pada asesment
tersebut karu menilai dari kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai dengan SAK
rumah sakit. Pertanyaan: Apakah fungsi manajemen yang sedang dilakukan oleh karu?
Jawaban: D. Controling
Pembahasan : Pada soal dijelaskan pelaksanaan asesment atau penilaian pendokumentasian yang
dilakukan perawat, hal ini sesuai dengan pengertian dari fungsi manajemen Controling, yaitu
proses pemantauan dan penyesuaian rencana dan proses untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pada fase controling kinerja diukur menggunakian standar yang telah ditentukan yang
dalam soal diatas adalah standar pendokumentasian keperawatan.
5. Soal: Perawat N adalah karu yang sedang melakukan asesment terhadap pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Pada asesment
tersebut karu menilai dari kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai dengan SAK
rumah sakit. Pertanyaan : Apakah tujuan dari pelaksanaan fungsi manajemen diatas?
Jawaban: A. Dapat mengetahui apakah program kerja dilaksanakan sesuai dengan standart
Pembahasan: Tujuan dari fungsi manajemen Controling menurt Nursalam adalah proses untuk
mengetahui kesesuaian dari pelaksanaan kegiatan dengan rencana, pedoman, ketentuan dan
standar yang telah ditentukan.
ID soal 71
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Perawat katim sedang memimpin proses pre – conference, dalam proses pre- conference
tersebut seorang perawat katim memberikan klarifikasi data pasien yang menjadi salah satu
pasien kelolaan perawat pelaksana. Hal tersebut membuat perawat pelaksana memperbaiki
kelengkapan rencana asuhan keperawatan pasien dalam catatannya.
Pertanyaan soal
Apakah kelebihan MAKP metode tim yang tepat sesuai pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Memberikan kepuasaan pada anggota tim
B. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
C. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan askep
D. Pelayanan keperawatan yang menyeluruh
E. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID soal 72
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang pasien usia 34 tahun dengan diagnosa medis Dispesia dirawat hari ke 2 memiliki
kemampuan dalam melakukan kebersihan diri, mandi dan berganti pakaian hingga makan dan
minum. Tetapi pasien tersebut dalam pengawasan seorang perawat yang bertanggung jawab.
Pertanyaan soal
Apakah klasifikasi tingkat ketergantungan pasien tersebut?
Pilihan jawaban
A. Minimal care
B. Intermediate care
C. Insentive care
D. Total care
E. Paliatife care
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID soal 73
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang karu sedang menyusun strategi dalam meningkatkan motivasi perawat dalam
melakukan pendokumentasian asuhak keperawatan. Strategi tersebut adalah dengan cara
pemberian reward yang rencananya akan diberikan kepada perawat yang melakukan
pendokumentasian secara lengkap dan konsisten.
Pertanyaan soal
Apakah jenis fungsi manajemen yang diterapkan oleh karu?
Pilihan jawaban
A. Organizing
B. Planning
C. Actuating
D. Controling
E. Evaluating
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID soal 74
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Perawat N adalah karu yang sedang melakukan asesment terhadap pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Pada asesment
tersebut karu menilai dari kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai dengan SAK
rumah sakit.
Pertanyaan soal
Apakah fungsi manajemen yang sedang dilakukan oleh karu?
Pilihan jawaban
A. Organizing
B. Planning
C. Actuating
D. Controling
E. Evaluating
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID soal 75
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Perawat N adalah karu yang sedang melakukan asesment terhadap pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Pada asesment
tersebut karu menilai dari kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai dengan SAK
rumah sakit.
Pertanyaan soal
Apakah tujuan dari pelaksanaan fungsi manajemen diatas?
Pilihan jawaban
A. Dapat mengetahui apakah program kerja dilaksanakan sesuai dengan standart
B. Dapat mengetahui penyimpangan pada pengetahuan dan pengertian staf
C. Dapat mengetahui sumber daya apakah sudah mencukupi kebutuhan
D. Dapat diketahui sebab – sebab terjadinya penyimpangan
E. Dapat diketahui staf yang diberikan penghargaan atau bentuk promosi
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nama pembuat Ns. Diny Vellyana, SKep, MMR
Institusi/bagian F.Kes Univ. Muhammadiyah Pringsewu, Lampung
ID SOAL 1 76
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/ Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki umur 42 tahun diantar ke UGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu lintas
4 jam yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan data pasien dicurigai mengalami cedera kepala,
pasien membuka mata setelah diberikan rangsangan nyeri, tidak merespon saat diminta
menyebutkan nama, dan fleksi abnormal pada tangannya saat diberi rangsangan nyeri, TD
110/80 mmHg, Nadi 70x/menit, Suhu 370C, frekuensi napas 22 x/menit.
Pertanyaan soal
Berapakah Score Glasgow Coma Scale (GCS) pada pasien tersebut?
Pilihan Jawaban
A. E2V1M3
B. E3V2M4
C. E3V3M5
D. E2V1M5
E. E2V2M5
Kunci
A
Jawaban
Referensi Cline, D. M., et al., (2012). Tintinalli’s Emergency Medicine Manual.7th
Edition
McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
Nama Serly Sani Mahoklory, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ STIKes Maranatha Kupang
Bagian
Pembahasan Pasien mengalami cedera kepala berat dengan skor Glasgow Coma Scale
: (GCS) 6 yaitu;
1. Pemeriksaan respon mata (Eye): pasien membuka mata setelah diberikan
rangsangan nyeri, maka skor GCS nya 2
2. Pemeriksaan respon suara (Verbal): pasien tidak merespon saat diminta
menyebutkan nama, maka skor GCS nya 1
3. Pemeriksaan respn gerakan (Motorik): tangan pasien fleksi abnormal saat
diberi rangsangan nyeri, maka skor GCS nya 3
Sehingga hasil pemeriksaan tingkat kesadaran dengan GCS yang tepat adalah
A yaitu E:2V:1M:3
ID Soal 2 77
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan comprehensive/ berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf & perilaku / Sistem endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal & saluran kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (Vignete):
Seorang laki-laki umur 23 tahun, diantar ke ruang UGD RS setelah jatuh dari pohon setinggi 7
meter, hasil pengkajian didapatkan pasien tersebut mengalami cedera servikalis.
Pertayaan Soal:
Apakah tindakan pembebasan jalan nafas yang dilakukan tanpa alat pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Chinlift
B. Headtilt
C. Jawtrust
D. Semifowler
E. Headtilt Chinlift
Kunci Jawaban C
Referensi Bulechek, Gloria. M, et al (2013), Nursing Interventions Classification
(NIC) 6th ed. Alih Bahasa: Nurjana, I. USA: Elsevier Mosby Inc, NANDA
Emergency Medical Training 911 (2017). Basic Trauma Life Support.
Nama Pembuat Serly Sani Mahoklory, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagia STIKES Maranatha Kupang
n
Pembahasan : Tindakan membebaskan jalan nafas / airway management dapat dilakukan
dengan alat dan tanpa alat. Tindakan tanpa alat meliputi head tilt, chin lift
dan jaw thrust. Pada kasus diatas pasien mengalami cedera servikal,
sehingga teknik membebaskan jalan nafas dengan proteksi cervical yang
paling tepat adalah jaw trust. Teknik ini dapat membantu mengangkat lidah
dan membuka jalan napas dengan tetap mempertahankan stabilisasi cervical.
ID Soal 3 78
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan comprehensive/ berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf & perilaku / Sistem endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal & saluran kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen/ Sistem Imuno hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan mental / Pelayanan Kesehatan
Seorang laki-laki umur 21 tahun dirawat di IGD RS karena kecelakaan sepeda motor. Hasil
pemeriksaan fisik terdapat luka terbuka di kepala bagian belakang dan wajah disertai
keluarnya darah dari hidung dan telinga, kesadaran somnolen, GCS E2V3M4, TD 170/100
mmHg, nadi 120x/menit, frekuensi napas 28 x/menit. Hasil CT Scan Subdural Hematom.
Pertayaan Soal
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Ketidakefektifan perfusi serebral
B. Pola napas tidak efektif
C. Gangguan perfusi jaringan perifer
D. Bersihan jalan napas tidak efektif
E. Gangguan pertukaran gas
Kunci Jawaban A
Referensi Emergency Medical Training 911 (2017). Basic Trauma Life Support.
Nama Pembuat Serly Sani Mahoklory, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagia STIKES Maranatha Kupang
n
Pembahasan : Pada kasus diatas menunjukkan adanya penurunan kesadaran somnolen
dengan GCS skor 9. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya
perubahan tanda-tanda vital dan perdarahan subdural. Sehingga diagnose
prioritas keperawatan yang tepat sesuai dengan tanda gejala yang muncul
adalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral dengan tujuan setelah
mendapatkan perawatan pasien dapat mempertahankan tekanan intracranial,
TTV dalam batas normal dan meningkatkan kesadaran pasien.
ID Soal 4 79
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan comprehensive/ berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskular & Limfatik/ Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf & perilaku / Sistem endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal & saluran kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (Vignete)
Seorang perempuan umur 17 tahun, dirawat di UGD karena tertabrak mobil ketika sedang
mengendarai motor. Pada pengamatan didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 105
x/mnt, Pco2 40 mmHg, PaO2 55 mmHg, Hco3 24 mEq/L, BE -1, SaO2 85%.
Pertayaan Soal:
Berapakah Mean Arterial Pressure (MAP) pada pasien tersebut?
Pilihan Jawaban
A. 60.7 mmHg
B. 65.7 mmHg
C. 66.7 mmHg
D. 70.5 mmHg
E. 75 mmHg
Kunci Jawaban C
Referensi Emergency Medical Training 911 (2017). Basic Trauma Life Support.
Nama Pembuat Serly Sani Mahoklory, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagia STIKES Maranatha Kupang
n
Pembahasan : Pada kasus didatas terdapat perubahan status hemodinamik dan analisa gas
darah yaitu TD 80/60 mmHg, nadi 105 x/menit, tingkat penyerapan oksigen
(SaO2) dibawah 94%, tekanan parsial oksigen (PaO2) dibawah 75 mmHg
sehingga perlu pengukuran MAP untuk menggambarkan perfusi aliran darah
ke jaringan agar dapat dilakukan penanganan yang tepat dan cepat untuk
prognosis yang lebih baik.
Pertayaan Soal
Apakah tindakan utama yang dilakukan pada pasien tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Abdominal trust
B. Melakukan hemlich
C. maneuver
D. Melakukan jaw trust maneuver
E. Memasang oropharineal airway
Kunci Jawaban C
Referensi Emergency Medical Training 911 (2017). Basic Trauma Life Support.
Nama Pembuat Serly Sani Mahoklory, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/Bagia STIKES Maranatha Kupang
n
Pembahasan : Pada kasus diatas pasien mengalami sumbatan jalan nafas total yang
disebabkan oleh benda asing yaitu biji bakso sehingga tanda dan gejala yang
muncul adalah batuk, sesak napas, frekuensi napas 32 x/menit dan warna
bibir kebiruan yang menunjukkan kuranganya oksigenasi. Maka tindakan
yang tepat untuk mengatasi sumbatan jala napas pada pasien sadar adalah
melakukan Heimlich Maneuver.
ID soal 81
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
2
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih /
Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan Kesehatan
Vignette :
Ny. A datang ke UGD dengan keluhan lesu, sesak nafas pada malam hari, penambahan berat
badan dengan cepat dari 65-75kg, pasien tampak edema, turunnya rentang gerak, pasien
mengatakan susah buang air kecil, nyeri pada panggul, kaki. Pasien tampak gelisah, susah
tidur, pasien tampak pucat, nafsu makan berkurang, mual, penglihatan kabur dan sakit kepala.
Pertanyaan soal :
Berdasarkan kasus diatas, apa masalah keperawatan utama yang muncul?
Pilihan jawaban :
A. Kelebihan volume cairan
B. Gangguan pola eliminasi
C. Gangguan pola tidur
D. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. Nyeri
Kunci Jawaban: A
Referensi: Kusuma, Hardhi dan Amin Huda N. 2013. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2
2013. Yogyakarta: Media hardy.
Nama pembuat Ns. Rita Sari.,M.Kep
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Pembahasan Kelebihan volume cairan pada pasien ditandai dengan sesak napas
pada malam hari, bertambahnya berat badan dengan cepat, dari 67-
75kg, penglihatan kabur.
ID soal 82
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
2
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih /
Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan Kesehatan
Vignette :
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang dengan keluhan buang air kecil kurang. Ia
mempunyai riwayat diare dan muntah-muntah sekitar 3 hari yang lalu.Ayahnya kemudian
mempuasakan anak ini dari makan dan minum. Hari ini anaknya minum air lebih dari 7 L,
tetapi urinnya tetap sedikit.
Pilihan jawaban :
A. gagal ginjal akut
B. gagal ginjal kronik
C. gagal ginjal akut on kronik
D. glomerulonefritis akut
E. glomerulonephritis
Kunci Jawaban: A
Referensi: Kusuma, Hardhi dan Amin Huda N. 2013. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2
2013. Yogyakarta: Media hardy.
Nama pembuat Ns.Rita Sari.,M.Kep
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Pembahasan Keluhan utama pada kasus ini adalah pasien mengalami urin yang
sedikit walaupun diberikan minum yang banyak. Hal ini mengarahkan
pada kegagalan ginjal dalam memproduksi urin. Karena prosesnya
hanya terjadi dalam beberapa hari, maka diagnosis mengarah pada
gagal ginjal akut.
ID soal 83
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
2
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih /
Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan Kesehatan
Vignette :
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang dengan keluhan buang air kecil kurang. Ia
mempunyai riwayat diare dan muntah-muntah sekitar 3 hari yang lalu.Ayahnya kemudian
mempuasakan anak ini dari makan dan minum. Hari ini anaknya minum air lebih dari 7 L,
tetapi urinnya tetap sedikit.
Pertanyaan soal :
Berdasarkan kasus diatas, masalah keperawatan apa yang mungkin muncul ?
Pilihan jawaban :
A. Kekurangan volume cairan
B. Gangguan pola eliminasi
C. Gangguan pola tidur
D. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. Nyeri
Kunci Jawaban: A
Referensi: Kusuma, Hardhi dan Amin Huda N. 2013. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2
2013. Yogyakarta: Media hardy.
Nama pembuat Ns.Rita Sari.,M.Kep
Institusi/bagian FKes UMPRI
Pembahasan Pada kasus ini, pasien mengalami diare dan muntah selama tiga hari
serta
menjalani puasa. Oleh karena itu, pasien mengalami dehidrasi berat
yang menyebabkan perfusi darah ke ginjal berkurang, sehingga terjadi
gagal ginjal akut tipe pre-renal.
ID 84
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
2
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem pengindera/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pasien usia 6 tahun diantar oleh keluarganya datang dengan keluhan BAK kurang.
Riwayat diare dan muntah muntah sejak 3 hari yang lalu. Keluarga mengatakan pasien tidak
mau makan dan hanya mau minum air putih saja, Hari ini keluarga mengatakan pasien minum
air > 3 liter tetapi BAK tetap sedikit. Pasien tampak gelisah, suhu 37’C, RR 26x/ m.
Pertanyaan soal
Apakah diagnosa pada pasien tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Gagal ginjal akut
B. Gagal ginjal kronik
C. Gagal ginjal akut dan kronis
D. Glomerulonefritis
E. CHF
Kunci Jawaban: A
Referensi: Kusuma, Hardhi dan Amin Huda N. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2 2013. Yogyakarta:
Media hardy.
Nama pembuat Ns.Rita Sari.,M.Kep
Institusi/bagian FKes UMPRI
Pembahasan Pembahasan :
gagal ginjal akut adalah suatu penyakit dimana ginjal secara tiba-tiba
kehilangan kemampuan untuk mengekskresikan sisa-sisa metabolisme.
Berjalan cepat dalam hitungan hari-minggu dan berkaitan dengan penyakit
kritis, biasanya bersifat reversible bila penderita dapat bertahan dengan
penyakit kritisnya.
ID soal 1 86
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi /
lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan & Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai Dan Keyakinan / Psikososial /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / system kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal Dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Vignette
Seorang laki-laki berusia 35 tahun diantar ke UGD dengan keluhan Demam , flu disertai
dengan kekuningan dan marah-marah kepada perawat triase UGD karena merasa
diperlakukan tidak layak atau sangat lambat dalam penanganan. Pasien tersebut sudah
menunggu di UGD selama 35 menit dan melihat perawat sibuk dengan pasien lain dan lebih
mendahulukan pasien gawat kecelkaan yang baru datang. Perawat pun kemudian
menjelaskan bahwa pasien yang masuk ke UGD akan diprioritaaskan berdasarkan tingkat
keparahan kegawatan dan kondisi yang mengancam jiwa?
Pertanyaan soal
Kunci a. Justice
Pembahasan Rasional A : adil dalam pemberian pelayanan kegawatdaruratan sesuai dengan
tingkat kegawatan pasien
Rasional B : jujur dalam penyampaian informasi kepada pasien
Rasional C : menghargai hak-hak pasien
Rasional D : asas manfaat dalam pemberian pelayanan kesehatan
Rasional E : tidak melakukan tindakan yang dapat mencederai pasien
Referensi Curtis, K., Ramsden, C., & Frienship, J., (Eds). (2010). Emergency And Trauma
Nursing. Philadelphia : Mosby.
Nama Farhandika Putra, Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi/bagian STIKES Darul Azhar Batulicin
ID soal 2 87
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis/ Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai Dan Keyakinan / Psikososial /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal Dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Vignette
Seorang pasien perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang ICCU dengan diagnose medis
Sindrom coroner akut (SKA). Ketika perawat melakukan tindakan observasi TTV terhadap
pasien tersebut, pasien tiba-tiba mengeluh nyeri dada yang sangat hebat kemudian terjadi
henti jantung. Perawat berencana akan melakkukan tindakan RJP namun keluarga menolak
dan keberatan terhadap tindakan RJP meskipun sudah diberikan penjelasan. Keluarga
mengatakan bahwa pasien ingin meninggal dengan tentram dan tenang sendirian.
Pertanyaan soal
Apakah dilemma etik yang terjadi oleh perawat tersebut?
Pilihan Jawaban
Referensi Kidd P.S, Sturt P.A., Fultz J. (2011), Pedoman etik Keperawatan
Emergency. Edisi 2. Jakarta. EGC
Nama Farhandika Putra, Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi/bagian STIKES Darul Azhar Batulicin
ID soal 3 88
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi / lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai Dan Keyakinan / Psikososial /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal Dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Vignette
Seorang perawat yang sedang bertugas di UGD mendapat 5 kunjungan pasien secara
beruntun dengan waktu yang hamper sama. Pasien pertama, seorang kakek yang mengeluh
sesak nafas: kedua, pasien perempuan dengan riwayat penyakit ACS mengalami nyeri dada
yang menyebar sampai ke leher dan lengan kiri; ketiga, seorang anak balita dengan keluahan
demam dengan suhu 40 derajat celcius dan beberapa kali mengalami kejang tonik klonik;
pasien keempat dan kelima , sepadang suami istri yang mengalami kecelakaan laulintas
dimana sang suami mengalami fraktur terbuka pada mid shaft tibia dan fibula kiri, sedangkan
istri mengalami trauma kepala dan tampak hasil GCS yaitu apatis.
Pertanyaan soal
Manakah pasien yang perlu mendapatlan pertolongan prioritas pertama?
Pilihan Jawaban
A. Pasien keempat
B. Pasien pertama
C. Pasien kelima
D. Pasien kedua
E. Pasien ketiga
Referensi Kidd P.S, Sturt P.A., Fultz J. (2011), Pedoman Keperawatan Emergency.
Edisi 2. Jakarta. EGC
Nama Farhandika Putra, Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi/bagian STIKES Darul Azhar Batulicin
ID soal 4 89
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi / lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai Dan Keyakinan / Psikososial /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
& Hepatobilier / Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal Dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Vignette
Seorang perempuan berusia 28 tahun sedang hamil dirumah makan padang mengalami
sumbatan total saluran pernapasan akibat tersedak pempek kapal selam. Korban sadar,
terlihat pucat dan juga cemas serta memegang lehernya yang tersedak.
Pertanyaan soal
Apakah teknik pertolongan pertama yang paling tepat untuk menolong wanita hamil tersebut?
Pilihan Jawaban
A. Back blow
B. Chest thrust
C. Abdominal thrust
D. Finger cross & sweep
E. Resusitasi jantung paru
Pertanyaan Soal
Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan selanjutnya pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Memberikan injeksi IV adrenalin 1 mg
B. Melanjutkan RJP sampai 5 siklus
C. Melakukan flat line protokol
D. Memeriksa nadi karotis
E. Melakukan dc shock
Kunci C. Melakukan flat line protokol
Pembahasan Rasional : A. diberikan setelah siklus ketiga RJP
Rasional : B. dilakukan pada pasien henti napas dan henti jantung
Rasional : C. dilakukan untuk memastikan elektroda monitoring
terpasang baik pada pasien sehingga dapat diinterpretasikan
kejadian asistol dengan tepat
Rasional : D. dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi henti
jantung dan kebutuhan tindakan kompresi
Rasional E : dilakukan untuk gelombang shockable (VF dan
Pulseless VT)
Pertanyaan soal
Untuk mendukung persiapan operasi, data apakah yang perlu dikaji lebih lanjut pada kepala
pasien tersebut?
Pilihan jawaban
A. kulit kepala
B. bentuk mata
C. bentuk wajah
D. sutura kepala
E. lingkar kepala
Kunci Jawaban: E
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo
Pembahasan: Kulit kepala sudah ada data rambut bersih.
Bentuk mata merupakan data pengkajian di bagian kepala, tetapi kurang
mendukung data operasi yang akan dilakukan
Bentuk wajah merupakan data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik kepala,
wajah khususnya, tetapi kurang mendukung data operasi yang akan
dilakukan
Sutura sudah ada data dalam vignette
Lingkar Kepala menunjukan pembesaran kepala berapa persen. Anak
dengan Hidrocephalus ini terjadi karena peningkatan cairan cerebrospinal di
otak. Dengan diketahuinya lingkar kepala, bisa diperkirakan cairan yang
ID soal 1 92
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, laki-laki, usia 18 bulan, sudah dilakukan operasi pemasangan shunting
dengan indikasi Hidrochepalus. Hari ini sudah diijinkan pulang
Pertanyaan soal
Manakah yg bukan merupakan rencanan pemulangan untuk anak tersebut?
Pilihan jawaban
A. Jelaskan tanda infeksi
B. Jelaskan kontrol ulang
C. Ajarkan perawatan balutan
D. Jelaskan obat yang diberikan dan efek samping
E. Anjurkan orang tua untuk membatasi aktivitas anak.
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo
Pembahasan Karena ada luka operasi, tanda infeksi perlu dijelaskan pada orang tua agar
orang tua memahami sehingga orang tua segera ke fasilitas kesehatan
terdekat jika tanda muncul.
Waktu kontrol ulang perlu dijelaskan, sebagai wujud dari program
pengobatan dan keperawatan paripurna.
Orang tua wajib tahu tentang obat yang dikonsumsi di rumah, dengan prinsip
5 benar agar orang tua tidak salah dalam memberikan obat. Jika terjadi
kesalahan, akan menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.
Aktivitas anak usia 18 tahun, paska operasi memang perlu dilakukan
pembatasan dengan manajemen yang baik, sehingga anak bisa berinteraksi
dengan yang lain, bisa pengembangan kemampuan motorik dan psikomotor.
Kata yang sesuai adalah: ajarkan (dan atau anjurkan) orang tua untuk
melakukan manajemen aktivitas bagi anak.
ID soal 1 93
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, perempuan, usia 7 tahun dirawat dengan keluhan badan lemas. Diagnosa
medis: anemia. Dari pengkajian yang dilakukan diperoleh data : Berat badan: 18 kg. anak
tampak pucat, Ibu mengatakan anak sulit makan, apalagi kalau pakai sayur hijau, makan
dengan tempe, tahu dan kuah sayur, anak juga tidak berminat dengan daging. anak
mengatakan, jika makan cepat merasa kenyang.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut?
Pilihan jawaban
A. Obesitas
B. hipovelumia
C. Defisit nutrisi
D. Intoleransi aktivitas
E. Perfusi jaringan tidak efektif
Kunci Jawaban: C
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo
:
Pembahasan:
ID soal 1 94
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, jenis kelamin laki-laki, berumur 2 bulan, dirawat dengan diagnosa medis
tetralogi fallot. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan data : anak tampak pucat sampai kebiruan
di wajahnya. Saai ini anak menangis, gelisah, badan tampak lemah, kurus, kadang gelisah.
capilerry refill time lebih dari 3 detik. keluarga mengatakan sejak lahir An. D sering pucat
kalau minum ASI, setelah itu badan lemes. Respirasi 35 x/menit, ada retraksi suprasternal,
Nadi 160 x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut?
Pilihan jawaban
A. Defisit nutrisi
B. Intoleransi aktifitas
C. Perfusi perifer tidak efektif
D. Gangguan pertukaran gas
E. Gangguan sirkulasi spontan
Kunci Jawaban: E
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo
:
Pembahasan: Data menunjukan anak kurus, tetapi tidak ada data berat badan dan tinggi
badan yang mendukung masalah defisit nutrisi. Dalam vignette juga tidak
ada data input dan output nutrisi
Data di vignette: badan tampak lemah. Data ini mendukung masalah
Intoleransi aktifitas. masalah intoleransi aktivitas tidak menjadi masalah
utama karena ada masalah oksigenasi.
Perfusi perifer tidak efektif adalah penurunan sirkulasi darah pada level
kapiler, yang dapat menganggu metabolisme tubuh. Dalam vignette soal
menunjukan tanda mayor untuk masalah perfusi perifer yaitu CRT lebih dari
3 detik, pucat. Masalah ini tidak menjadi masalah utama karena ada yang
ID soal 1 95
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, jenis kelamin laki-laki, berumur 2 bulan, dirawat dengan diagnosa medis
tetralogi fallot. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan data : anak tampak pucat sampai kebiruan
di wajahnya. Saai ini anak menangis, gelisah, badan tampak lemah, kurus, kadang gelisah.
capilerry refill time lebih dari 3 detik. keluarga mengatakan sejak lahir An. D sering pucat
kalau minum ASI, setelah itu badan lemes. Respirasi 35 x/menit, ada retraksi suprasternal,
Nadi 160 x/menit.
Pertanyaan soal
Posisi tidur yang harus segera kita atur untuk mengatasi masalah utama pada anak tersebut?
Pilihan jawaban
A. sim
B. fowler
C. Semifowler
D. Knew chest
E. Tendelberg
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo
:
Pembahasan: Masalah utama dalam vignette tersebut diatas adalah gangguan sirkulasi
spontan. Tujuan utama mengatur posisi tidur pada anak tersebut adalah
untuk mengurangi rute sirkulasi pada anak sebelum kolaburasi dengan tim
medis. Posisi yang sesuai adalah knew chest. Dengan posisi tersebut, rute
sirkulasi akan berkurang sehingga sirkulasi spontan bisa tercapai sebelum
tindakan kolaburasi dilakukan.
ID Soal1 96
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Pertanyaan soal
Apakah kriteria hasil yang ditetapkan pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Anak dapat melakukan batuk efektif
B. Anak dan orang tua dapat mengimplemetasikan tindakan dengan tepat
C. Anak mampu bernafas dengan mudah
D. Anak dan orang tua mampu mengetahui dan mendeteksi tanda episode pencetus
asma
E. Orang tua dan anak dapat melakukan praktek kesehatan dengan baik
Kunci Jawaban: D
Referensi: Wong, Donna L, Marilyn Hockenberry-Eaton, David Wilson, Marilyn
L. Winkelstein, Patricia Schwartz.. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatik. Vol. 1 dan 2. Jakarta : EGC
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki umur 5 tahun dibawa oleh orang tuanya kepoli anak. Orang tua
menceritakan akan kekhawatirannnya dengan perilaku anaknya yang sering memainkan alat
kelaminnya. Perawat yang bertugas saat itu, diharapkan orang tua dapat memberikan informasi
untuk mengatasi masalahnya
Pertanyaan soal
Apakah respon yang tepat, yang diberikan perawat kepada orang tua mengatasi masalah anak
tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Anak ini terlalu dini melakukan perilaku seperti yang ibu sebutkan, sebaiknya
dikonsultasikan ke bagian kesehatan mental
B. Rupanya anak ibu mengalami masalah psikososial
C. Ibu tidak usah khawatir, ini merupakan perilaku yang normal pada usai itu
D. Ini merupakan perilaku tidak normal yang harus segera kita atasi bersama
E. Anak biasanya melakukan perilaku ini diusia diatas 7 tahun
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Wong, Donna L, Marilyn Hockenberry-Eaton, David Wilson, Marilyn
L. Winkelstein, Patricia Schwartz.. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatik. Vol. 1 dan 2. Jakarta : EGC
Pertanyaan soal
Bagaimana Pemeriksaan burdzinski positif yang ditemukan pada anak tersebut
Pilihan jawaban
A. Pasien secara pasif menekuk pinggul dan lutut sebagai respon terhadap fleksi
leher dan melaporkan adanya nyeri pada tulang belakang
B. Pasien akan mengalami kejang-kejang dan penurunan kesadaran
C. Pasien meluruskan lengannya secara kaku saat supinasi maupun pronasi
D. Pasien menekuk kakinya pada pinggul dan lutut, serta mengeluh nyeri pada tulang
belakang ketika kakinya diluruskan
E. Lengan atas pasien ditekuk dan kaki diluruskan
Kunci Jawaban: A
Referensi: Wong, Donna L, Marilyn Hockenberry-Eaton, David Wilson, Marilyn
L. Winkelstein, Patricia Schwartz.. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatik. Vol. 1 dan 2. Jakarta : EGC
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki umur 9 tahun diantar orang tuanya ke ruang gawat garurat. Orang tua
mengatakan anaknya terkena jilatan api pada bagian wajah dan leher. Anak menangis dengan
mengeluhkan nyeri. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh perawat didapatkan luka bakar
derajat 1 dengan luas 26 %, kulit kemerahan dan tidak terdapat bulae.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi utama yang dilakukan pada anak laki-laki tersebut?
Pilihan jawaban
A. Kaji adanya kesulitan menelan
B. Kaji adanya edema saluran pernapasan
C. Penilaian kedalaman luka
D. Pasang Infus
E. Kaji adanya fraktur atau faktor lain yang memperberat luka bakar
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Wong, Donna L, Marilyn Hockenberry-Eaton, David Wilson, Marilyn
L. Winkelstein, Patricia Schwartz.. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatik. Vol. 1 dan 2. Jakarta : EGC
Pembahasan Ada beberapa derajat luka bakar, pada Luka bakar derajat 1:
Tingkat luka bakar yang hanya memengaruhi epidermis atau lapisan kulit
luar saja. Secara klinis, tandanya berupa kulit yang tampak merah, kering,
dan terasa sakit
Penyebab : jilatan api, sinar ultraviolet
Kedalaman : ketebalan superfisialis
Penampilan : kering, tidak ada gelembung (bulae) oedem minimal
Warna merah , terasa sakit
Intervensi yang dilakukan adalah
1. Penilaian keadaan umum pasien pertahatikan A : airway (jalan napas), B
;breathing (pernapasan), C ; circulation (sirkulasi)
2. Kaji adanya kesulitan menelan atau bicara kemungkinan klien
mengalami trauma inhalasi
3. Penilaian luas dan kedalaman luka bakar
4. Kaji adanya edema saluran pernapasan 9mungkin klien perlu dilakukan
intubasi atau trakheostomi
5. Kaji adanya faktor-faktor lain yang memperberat luka bakar seperti
adanya fraktur, riwayat penyait sebelumnya seperti diabetes, hipertensi,
gagal ginjal
6. Pasang infus (IV line) jika luka bakar > 20 % derajat II /III biasanya
dipasang CVP (Central Venous pressure /tekanan vena sental (kolaborasi
dengan dokter )
Maka option jawaban fokus pada intervensi utama, lihat data yang muncul
pada soal. Klien mengalami luka bakar pada bagian wajah, kemungkinan
besar klien juga mengalami luka bakar pada bagian saluran pernapasan,
perawat sebaiknya mengkaji apakah pada saluran pernapasan terkena luka
bakar. Maka jawaban pada option B adalah yang paling tepat.
ID soal 5 100
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardio vaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perawat yang sedang merawat pasien anak dengan diagnose Talasemia. Perawat
memberikan informasi ini kepada orang tua anak dengan jujur dan jelas dengan penuh
perhatian menjelaskan mengenai penyakit yang dialami anaknya
Pertanyaan soal
Apakah prinsip etis yang dilakukan perawat tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Justice
B. Beneficiency
C. Confidentiality
D. Nonmaleficience
E. Veracity
Kunci Jawaban: E
Referensi: Wong, Donna L, Marilyn Hockenberry-Eaton, David Wilson, Marilyn
L. Winkelstein, Patricia Schwartz.. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatik. Vol. 1 dan 2. Jakarta : EGC
Pertanyaan soal
Apakah subsistem komunitas yang dikaji perawat?
Pilihan jawaban
A. Pendidikan
B. Pekerjaan
C. Ekonomi
D. Jumlah penduduk
E. Pelayanan kesehatan
Kunci Jawaban: E
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina
City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing.
St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Data fokus dalam pengkajian di atas adalah sebagian besar lansia menderita
hipertensi dan tidak memperhatikan dietnya. Pelayanan posyandu 5 meja
tidak dijalankan semua dan tidak ada penyuluhan terkait diet hipertensi
untuk lansia. Berdasarkan data tersebut, susistem komunitas yang dikaji
perawat adalah susistem pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan
kesehatan mengkaji bagaimana karakteristik pelayanan kesehatan di
komunitas.
ID soal 1 102
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat puskesmas melakukan kunjungan pada keluarga. Hasil pengkajian didapatkan salah
satu anggota keluarga mengalami diabetes mellitus terkontrol. Perawat mengajarkan senam
kaki diabetik untuk mencegah komplikasi ulkus diabetikum.
Pertanyaan soal
Apakah upaya kesehatan yang dilakukan oleh perawat?
Pilihan jawaban
A. Promotif
B. Pencegahan primer
C. Pencegahan sekunder
D. Pencegahan tertier
E. Kuratif
Kunci Jawaban: D
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina
City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing.
St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Tindakan yang dilakukan perawat yaitu mengajarkan senam kaki diabetik
untuk mencegah ulkus pada penderita diabetik. Berdasarkan kasus tersebut,
tindakan yang dilakukan perawat termasuk dalam pencegahan tertier.
Pencegahan tertier bertujuan untuk mencegah kerusakan lebbih lanjut akibat
suatu penyakit.
ID soal 1 103
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat puskesmas melakukan kunjungan pada keluarga binaan. Saat pengkajian perawat
menemukan ada satu anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Perawat merujuk
anggota keluarga tersebut ke RSJ terdekat.
Pertanyaan soal
Apakah peran yang dijalankan oleh perawat tersebut?
Pilihan jawaban
A. Care giver
B. Educator
C. Consellor
D. Case finder
E. Advocator
Kunci Jawaban: D
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina
City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing.
St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Pada saat kunjungan keluarga perawat menemukan masalah kesehatan yang
dialamai salah satu anggota keluarga sehingga perawat melakukan perannya
sebagai case finder. Case finder adalah melakukan pengkajian melalui
wawancara dan pemeriksaan fisik, anamnesa untuk menemukan kasus dan
riwayat kesehatan keluarga.
ID soal 1 104
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Hasil pengkajian perawat pada sebuah desa didapatkan 61% remaja laki-laki merokok. Remaja
yang merokok sebanyak 79% memiliki teman sebaya yang juga merokok. Intensitas merokok
pada remaja tersebut 17% tinggi, 45% sedang dan 38% rendah. Para remaja terlihat sering
berkumpul di lapangan desa sambil merokok
Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan komunitas yang tepat pada masalah tersebut?
Pilihan jawaban
A. Defisiensi kesehatan komunitas
B. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
D. Defisiensi pengetahuan
E. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina
City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing.
St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Data fokus pada kasus tersebut adalah sebagian besar remaja merokok
dengan intensitas tinggi, sedang dan rendah. Perilaku meroko didefinisikan
sebagai aktivitas subjek yang berhubungan dengan perilaku merokoknya,
yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok, dan fungsi
merokok dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku merokok merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. Dengan demikian
diagnose keperawatan yang sesuai adalah perilaku kesehatan cenderung
berisiko, yaitu hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/ perilaku
untuk memperbaiki status kesehatan.
ID soal 1 105
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas mnegunjungi sebuah desa endemik demam berdarah dengue (DBD). Hasil
kunjungna pada satu bulan terakhir terjadi 9 kasus DBD. Hasil pengamatan terdapat genangan
air pada selokan dan pot-pot bunga di rumah warga.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Melakukan PSN
B. Melakukan fogging pada lingkungan tersebut
C. Mengajak warga kerja bakti membersihkan lingkungan
D. Membagikan lotion anti nyamuk kepada warga
E. Melaporkan kasus tersebut pada dinas kesehatan
Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Evaluasi subyektif
B. Evaluasi obyektif
C. Rencana tindak lanjut
D. Kontrak yang akan datang
E. Validasi
Kunci Jawaban: A
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Jember
:
Pembahasan: Evaluasi terdiri dari 2 jenis yaitu subjektif dan objektif. Evaluasi subjektif
lebih kepada hal-hal yang secara langsung disampaikan oleh klien,
sedangkan evaluasi objektif lebih kepada hasil dari pengamatan yang
dilakukan oleh perawat.
Contoh dari evaluasi subjektif diantaranya menanyakan perasaan klien,
klien diminta untuk menyebutkan kembali informasi atau ketrampilan yang
telah diajarkan oleh perawat. Sedangkan evaluasi objektif diantaranya sikap
kooperatif, nada bicara dan motorik klien.
ID soal 1 107
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 25 tahun dirawat di RS Jiwa, sudah 3 hari mendapat terapi
Haloperidol. Saat dilakukan evaluasi pasien tampak kekakuan otot, tremor, dan wajah
seperti topeng. Selain itu pasien mengalami hipokinesia dan hipoaktivitas.
Pertanyaan soal
Apakah gejala efek samping obat yang sedang dialami pasien?
Pilihan jawaban
A. Ekstrapiramidal sindrom
B. Ortostatik hipotensi
C. Efek antikolinergik
D. Efek antihistamin
E. Sedasi
Kunci Jawaban: A
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Jember
:
Pembahasan: Haloperidol merupakan suatu antipsikotik tipikal. Cara kerja dari
antipsikotik ini adalah memblokir reseptor dopamin post sinap. antipsikotik
haloperidol terdapat dalam sediaan oral, injeksi intravena, dan
intramuskular. Efek samping utama antipsikotik haloperidol adalah
terjadinya gejala ekstrapiramidal atau ekstrapiramidal sindrom.
Ekstrapiramidal adalah jaringan saraf di dalam otak yang bertugas dalam
pengaturan kontrol motorik dan koordinasi. Di dalam ekstrapiramidal,
terdapat satuan struktur yang disebut basal ganglia. Basal ganglia
membutuhkan dopamin untuk menjalankan fungsi fungsi motorik tubuh.
Antipsikotik haloperidol bekerja dengan cara menghambat dopamine,
ID soal 1 108
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 25 tahun, sudah dirawat di RS Jiwa sejak 3 hari yang lalu. pada saat dikaji
klien tampak diam di pojok ruangan, tidak mau bicara, tidak mau beraktifitas dan tidak mau makan.
Dokter memutuskan untuk dilakukan ECT. Keluarga diberikan informasi singkat tentang ECT oleh
Dokter. Setelah itu perawat memberikan selembar pernyataan kepada keluarga untuk tanda tangan.
Pertanyaan soal
Prinsip etik apa yang dilanggar oleh perawat pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Justice
B. Veracity
C. Beneficience
D. Autonomy
E. Akuntabilitas
Kunci Jawaban: D
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Jember
:
Pembahasan: Prinsip-prinsip etik terdiri dari otonomi (autonomy), berbuat baik
(beneficience), keadilan (justice), tidak merugikan (nonmaleficience),
kejujuran (veracity), menepati janji (fidelity), kerahasian (confidentiality)
dan akuntabilitas (accountability).
Prinsip otonomi (autonomy) didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Prinsip
beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Prinsip Justice
berarti bersikap adil terhadap sesama klien. Prinsip Nonmalefecience berarti
tindakan yang dilakukan perawat tidak menimbulkan bahaya atau cedera.
ID soal 1 109
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 19 tahun dirawat di bangsal psikiatri karena dirumah tidak mau bicara. Hasil
pengkajian oleh perawat, keluarga mengatakan bahwa perilaku klien berubah sejak putus dengan
pacaranya 3 bulan yang lalu. Pada saat ditanya perawat, klien mengatakan saat ini baik-baik saja.
Pertanyaan soal
Apakah tahapan kehilangan pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Bergaining
B. Depresi
C. Denial
D. Anger
E. Acceptance
Kunci Jawaban: C
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Jember
:
Pembahasan: Tahapan kehilangan menurut Kubler Ross ada 5 tahap atau biasa dikenal
dengan istilah DABDA (denial, anger, bargaining, depression, acceptance).
Denial atau menyangkal, merupakan pertahanan sementara untuk diri
sendiri. Bentuk dari penyangkalan seperti perkataan “Saya merasa baik-baik
saja."; "Hal ini tidak mungkin terjadi”, “tidak pada saya” dan lain
sebagainya."
Anger atau marah, pada tahap ini individu akan menyadari bahwa ia tidak
dapat senantiasa menyangkal. Bentuk dari tahap anger seperti perkataan
"Kenapa saya? Ini tidak adil!"; "Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi
pada saya?"; "Siapa yang harus dipersalahkan?" dan lain sebagainya.
ID soal 1 110
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 45 tahun dirawat di RSJ sejak 2 hari yang lalu. Pada Saat perawat melakukan
pengkajian, klien mengatakan bahwa akan diracuni oleh suaminya. Kemudian perawat berkata kepada
klien tersebut “saya mengerti bahwa ibu merasa akan diracuni suami, tapi sulit bagi saya untuk
mempercayainya.
Pertanyaan soal
Apakah tujuan dari pernyataan perawat pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Berbicara dalam konteks realita
B. Membina hubungan saling percaya
C. Tidak mendukung atau membantah keyakinan klien
D. Meyakinkan klien bahwa ia dalam keadaan aman
E. Memberi pujian pada kemampuan klien
Kunci Jawaban: C
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Jember
:
Pembahasan: Pada kasus diatas, masalah keperawatannya adalah gangguan proses pikir
atau waham. Waham adalah gangguan isi pikir berupa keyakinan yang
salah, tidak realistis. Keyakinan yang salah pada pasien waham sangat kuat.
Prinsip perawatan pada pasien waham adalah tidak mendukung atau
menentang isi dari waham. Karena ketika perawat mendukung keyaninan
pasien maka isi waham akan semakin kuat. Sebaliknya apabila menentang
keyakinan pasien yang salah maka pasien akan cenderung tidak kooperatif
bahkan sampai agresif.
ID soal 1 111
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan & hepatobilier
/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan
saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, 75 tahun, dirawat di RS akibat mengalami sesak nafas. Hasil pemeriksaan TTV
didapatkan hasil: TD: 160/ 120 mmHg, Nadi: 88x/ menit, respirasi: 100x/ menit, suhu: 38 oC. Saat
dilakukan pengkajian fisik didapatkan ada penumpukan sekret dan klien sulit melakukan batuk efektif
sehingga akan dilakukan tindakan suction.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang penting untuk dilakukan perawat agar memastikan efektifitas tindakan suction?
Pilihan jawaban:
A. Posisikan pasien dengan posisi fowler
B. Melakukan inform consent sebelum tindakan
C. Evaluasi suara nafas klien setelah tindakan
D. Berikan terlebih dahulu klien oksigen
E. Memastikan mesin suction berfungsi
Kunci
C
Jawaban
Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta. EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
ID soal 2 112
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Perempuan, 65 tahun, dirawat dengan riwayat penyakit Congestive Heart Failure dan keluhan nyeri
dada. Saat dilakukan pemeriksaan TTV pada posisi duduk, klien mengeluh sesak nafas. Hasil
pemeriksaan TTV, TD: 200/ 140mmHg, respirasi 88x/ menit, nadi: 94x/ menit, suhu 38,5 oC, saturasi
oksigen 88%, pernafasan cuping hidung (+).
Pertanyaan soal:
Apa yang harus perawat lakukan pertama kali ?
Pilihan jawaban:
A. Memposisikan klien posisi semi fowler
B. Menghubungi dokter penanggung jawab klien
C. Melakukan pemasangan terapi oksigen
D. Mengajarkan teknik relaksasi kepada klien
E. Melakukan pemeriksaan sistem respirasi
Kunci
A
Jawaban
Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta. EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pasien dengan riwayat penyakit Congestive Heart Failure akan mengalami masalah
utama gangguan transportasi oksigen ke seluruh bagian tubuh yang disebabkan oleh
terjadinya penurunan curah jantung sebagai akibat dari lemahnya otot jantung untuk
memompa darah dengan optimal ke seluruh tubuh. Keluhan utama yang akan sering
muncul adalah nyeri dada, sebagai indikator kerusakan jaringan otot jantung, dan sesak
nafas, sebagai indikator peningkatan upaya ventilasi pernafasan akibat penurunan curah
jantung yang berakibat terhadap rendahnya jumlah oksigen dalam darah. Tindakan
yang pertama kali dapat dilakukan oleh perawat adalah membantu pasien untuk
berbaring posisi Semi Fowler yang dapat menurunkan beban kerja sistem pernafasan
pasien.
ID soal 3 113
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Perawat merencanakan untuk melakukan edukasi kesehatan kepada pasien laki-laki, 65 tahun, dengan
keluhan sesak nafas dan nyeri dada sebelah kiri yang intensitasnya akan berkurang saat beristirahat.
Klien memiliki riwayat penyakit keluarga, kakek klien meninggal akibat henti jantung. Hasil
pemeriksaan TTV: TD: 180/ 150mmHg, respirasi 80x/ menit, Nadi: 80x/ menit, Suhu: 37,5 oC.
Pertanyaan soal:
Apa fokus pengkajian perawat sebagai data penunjang edukasi kesehatan?
Pilihan jawaban:
A. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
B. Riwayat penyakit masa lalu
C. Hasil pengkajian fisik klien
D. Pola hidup pasien yang beresiko
E. Riwayat pekerjaan klien
Kunci
D
Jawaban
Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta. EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pasien dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada sebelah kiri yang intensitasnya akan
berkurang saat beristirahat merupakan salah satu indikator terjadinya gangguan pada
jantung pasien, dimana ketika pasien beraktivitas, jantung gagal dalam
mengkompensasi secara optimal kebutuhan peningkatan curah jantung, sehingga akan
muncul sesak nafas dan nyeri dada. Keluhan ini akan berkurang dan/ atau hilang ketika
istirahat karena kebutuhan peningkatan curah jantung (peningkatan aliran darah)
minimal. Salah satu informasi yang dibutuhkan saat akan memberikan tindakan edukasi
kesehatan adalah riwayat pola hidup pasien yang beresiko seperti: merokok aktif, pola
konsumsi makanan yang tidah sehat, dan jarang berolahraga. Pola hidup seperti ini
yang memicu terjadinya gangguan aliran darah ke otot jantung (penyempitan pembuluh
darah jantung), sehingga otot jantung tidak dapat bekerja secara optimal ketika ada
kebutuhan dalam peningkatan curah jantung.
ID soal 4 114
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Laki, laki , 50 tahun, dirawat dengan keluhan tidak dapat menggerakkan lengan & tungkai kiri disertai
bicara pelo. Hasil pemeriksaan GCS= Compos mentis, Pasien sadar, tidak ada muntah, tidak ada
kejang, pasien sulit menelan. Hasil pemeriksaan TTV: TD: 180/ 130mmHg, nadi: 88x/ menit, respirasi:
24x/ menit, suhu: 38oC.
Pertanyaan soal:
Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
Pilihan jawaban:
A. Gangguan Mobilitas Fisik
B. Gangguan Nutrisi : Kurang dari kebutuhan
C. Gangguan Komunikasi Verbal
D. Gangguan perfusi jaringan cerebral
E. Resiko Aspirasi makanan
Kunci
B
Jawaban
Referensi Perry dan Potter. (2005) .Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta:
EGC
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pasien dengan tanda bicara pelo mengindikasikan terjadinya gangguan pada proses
penghantaran perintah dari otak (umum terjadi akibat Stroke) ke sistem pembentuk
komunikasi verbal manusia. Kondisi ini dapat memberikan gambaran bahwa otak gagal
berfungsi secara optimal akibat terjadinya gangguan seperti penyakit Stroke. Dalam
kasus, pasien juga mengeluhkan sulit menelan, ini juga terjadi akibat sistem
pembentukan komunikasi verbal juga berpengaruh dalam proses mastikasi
(mengunyah) makanan. Dari pilihan jawaban, masalah keperawatan utama adalah
gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan, melihat dari data-data penunjang seperti:
bicara pelo, kesulitan menelan, serta pasien tidak dapat menggerakkan lengan dan
tungkai kiri.
ID soal 5 115
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Perempuan, 18 tahun, dirawat dengan Post Appendiktomi. Klien mengeluh daerah bekas operasi terasa
nyeri dengan skala 5, nyeri seperti disayat-sayat dan timbul saat digerakkan, nyeri menyebar hingga
suprapubik. Hasil pengkajian tanda-tanda vital: TD= 120/ 70mmHg, respirasi=26/ menit, Suhu: 38oC,
Nadi:80x/ menit. Hasil pemeriksaan laboratorium :Hb=12,3 gr/dl, leukosit=11.000 gr/dl
Pertanyaan soal:
Tindakan keperawatan mandiri apa yang dapat dilakukan perawat untuk membantu klien?
Pilihan jawaban:
A. Mengajarkan teknik relaksasi & distraksi
B. Melakukan tindakan perawatan luka
C. Melakukan pemberian terapi analgesik
D. Kolaborasi pemberian diet persorde
E. Kolaborasi pemeriksaan USG abdomen
Kunci
A
Jawaban
Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta.
EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pada pasien yang menerima tindakan Post Appendiktomi keluhan yang muncul adalah
nyeri pada area tindakan laserasi pembedahan sebagai respon proses peradangan.
Tindakan keperawatan mandiri yang dapat dilakukan adalah dengan mengajarkan
teknik relaksasi & distraksi, dimana teknik relaksasi akan membantu menurunkan
ketegangan pasien sehingga persepsi terhadap nyeri bisa dikurang, sedangkan ditraksi
dilakukan untuk mengalihkan persepsi pasien terhadap nyeri dengan cara
memfokuskan pikiran kepada focus point lain.
ID soal 116
01
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Kasus (vignete)
Di satu desa teijadi wabah diare. Hasil pengkajian didapatkan: 38% keluarga tidak memiliki jamban,
20% buang sampah di sungai, 65% BAB di sungai, dan 45% mandi di sungai. Masyarakat menganggap
kebiasan tersebut adalah hal biasa dan sudah berlangsung turun temurun. Perawat melakukan
pendidikan kesehatan tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
Pilihan jawaban
A. angka kejadian diare menurun
B. masyarakat bisa hidup lebih sehat
C. adanya WC umum tiap RT minimal 1
D. masyarakat memahami tentang pentingnya BAB di jamban
E. kepala desa berkomitmen untuk memperbaiki kesehatan lingkungan
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Achjar, Komang. 2009. Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta :
EGC
Rasional Evaluasi formatif adalah penilaian hasil yang diukur dari intervensi dilakukan dapat
berupa respon kognitif, afektif dan psikomotor dari klien. Perawat telah melakukan
pendidikan kesehatan yang tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman
masyarakat tentang perilaku hidup dan sehat. Sehingga evaluasi keberhasilan yang dapat
segera diukur setelah melakukan tindakan adalah pemahaman masyarakat tentang
pentingnya BAB di jamban.
ID soal 117
02
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Kasus (vignete)
Di satu desa terdapat 21 penderita TB Paru yang tersebar di semua RW. Perawat melakukan
penyuluhan tentang pentingnya penggunaan masker dan tempat membuang dahak untuk mencegah
penularan. Perawat mengundang seluruh pasien TB Paru dan keluarganya.
Apakah indikator evaluasi sumatif keberhasilan tindakan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
Perawat Puskesmas mengunjungi salah satu keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan
ODHA.Hasil pengkajian klien mengatakan jarang keluar rumah karena warga masyarakat
disekitar tidak mau bergaul dengan klien.
Pilihan jawaban
A. Upaya Promotif
B. Upaya Preventif
C. Upaya Kuratif
D. Upaya Rehabilitatif
E. Upaya Resosialitatif
Kunci e
Jawaban:
Referensi: Achjar, Komang. 2009. Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas.
Jakarta : EGC
Rasional Data fokus masalah klien dengan ODHA, klien jarang keluar rumah karena
warga masyarakat disekitar tidak mau bergaul dengan klien. Upaya yang tepat
dilakukan oleh perawat adalah dengan melakukan Resosialitatif kepada
masyarakat/ warga . hal ini dilakukan untuk mengembalikan klien kedalam
lingkungan masyarakat agar diterima sebagai warga dan klien bisa melakukan
perannya dalam masyarakat.
Upaya Resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus kedalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya.
ID soal 119
04
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional,etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Kasus (vignete)
Perawat komunitas mengunjungi sebuah pesantren dari hasil kunjungan didapatkan kasus
DBD pada 10 % santri , 7 bulan lalu terdapat kejadian yang sama pada 12 % santri. Hasil
pengamatan terdapat genangan air disekitar pesantren dan selokan yang tidak tertutup.
Pilihan jawaban
A. Melakukan P3M
B. Melindungi warga pesantren dari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti
nyamuk
C. Bersama warga pesantren membersihkan lingkungan
D. Melakukan foging dilingkungan pesantren
E. Memberikan kelambu pada warga pesantren
Kunci a
Jawaban:
Referensi: Achjar, Komang. 2009. Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas.
Jakarta : EGC
Rasional Data fokus masalah menunjukkan adanya penanganan penyebab penyakit yang
tidak tuntas, yaitu pemberantasan vektor penyebab DBD. Tindakan yang tepat
dilakukan adalah dengan melakukan pencegahan jangka panjang yaitu
pemberantasan vektor dengan melakukan P3M
ID soal 120
05
Tinjauan Jabaran
Tinjauan PraktikProfesional, etik, legal dan peka budaya
1 Asuhankeperawatandanmanajemenasuhankeperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif: pengetahuancomprehensive / berpikirkritis
2 Pengetahuanaplikasiprosedural (procedural knowlwgde)
Pengetahuanafektif (konatif)
Tinjauan KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
3 Manajemen
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan&.elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/ Aman &.nyaman /
6 aktifitas&istirahat/ Seksual/ nilaidankeyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Tinjauan Sistempernafasan / SistemKardiovaskuler&limfatik/
7 : SistemPencernaan&hepatobilier / Sistemsarafdanperilaku / SistemEndokrin /
Muskuloskeletal / SistemGinjaldansalurankemih / SistemReproduksi/ Sistem
Integument / SistemImuno-hematologi / SistemPenginderaan/ kesehatan mental/
pelayanankesehatan
KASUS (vignete):
Perawat komunitas melakukan kunjungan pada suatu keluarga. Hasil pengkajian terdapat
seorang anggota keluarga mengalami gangguan pola tidur. Perawat kemudian memberikan
latihan autogenik untuk mengatasi masalah klien tersebut.
Pilihan jawaban:
A. Care Giver
B. Penemu Kasus
C. Advokat
D. Manager Kasus
E. Konselor
Kunci
A
Jawaban
Referensi Mubarok, I.W (2005).Pengantar Keperawatan Komunitas, Sagung Seto, Jakarta
Rasional Berdasarkan kasus tersebut perawat sedang melakukan perannya sebagai pemberi
asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara
langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi, melakukan pengkahian dalam upaya mengumpulkan
data dan inormasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan
hasil analiss data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi
masalah yang muncul dan membuat langkah/ cara pemecahan masalah,
melaksanakn tindakan keperawatn sesuai dengan rencana yang ada dan
melauukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang
dilakukan.
ID soal 1 121
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 32 tahun, G2P1A0, hasil pemeriksaan tinggi fundus uterus (TFU) 36
cm, dan kepala berada tepat di atas Hodge III
Pertanyaan soal
Berapa taksiran berat janin pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. 3465 gram
B. 3565 gram
C. 3720 gram
D. 3820 gram
E. 3900 gram
Kunci Jawaban: C
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2018), Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
:
Pembahasan: Perkiraan berat janin berdasarkan rumus Jhonson yaitu :
(tinggi fundus uterus/ TFU – N) x155 gram
N adalah 12 jika vertex berada tepat atau di atas spina ischiadika (sejajar
Hodge III)
N adalah 11 jika vertex di bawah spina ischiadika.
Jadi 36-12x155 : 3720 gram
ID soal 2 122
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang ibu datang ke Puskesmas dengan keluhan sudah 2 bulan tidak haid. Ibu mengeluh
mual muntah dan pusing. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) adalah tanggal 2
Oktober 2020. Ibu menanyakan kapan ibu melahirkan?
Pertanyaan soal
kapan taksiran persalinan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. 1 juli 2021
B. 9 Juli 2021
C. 11 Juli 2021
D. 1 Nopember 2021
E. 9 Nopember 2021
Kunci Jawaban: B
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2018), Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
:
Pembahasan: Rumus Naegle merupakan rumus standar yang digunakan untuk
mengetahui taksiran persalinan (TP). Caranya adalah :
(HPHT + 7 hari) (bulan – 3 bulan) (tahun + 1 tahun)
atau
(HPHT + 7 hari) (bulan + 9).
ID soal 3 123
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang ibu berusia 29 tahun, G1P0A0, hamil 42 minggu, datang ke Puskesmas jam 03.00 wib.
Saat dilakukan TFU 34 cm, sudah merasakan mulas–mulas teratur sejak 12 jam
yang lalu dan sekarang ingin mengedan. Klien mengatakan mulas terasa 5 x setiap 10
menit selama 50 detik. Saat dilakukan periksa dalam oleh perawat, klien sudah mengalami
pembukaan 8 cm, serviks tipis dan mendatar.
Pertanyaan soal
Berdasarkan informasi tersebut, kondisi pasien tersebut berada pada ….
Pilihan jawaban
A. Kala I Fase laten
B. Kala I Fase aktif
C. Kala II
D. Kala III
E. Kala IV
Kunci Jawaban: B
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2018), Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
:
Pembahasan: Fase–fase kala I
Tahap ini dibagi menjadi: fase laten dan fase aktif.
Fase laten: Dimulai sejak awal berkontraksi sampai penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap serta berlangsung hingga serviks
membuka < 4 cm.
Pilihan jawaban
A. radiasi
B. konduksi
C. konveksi
D. evaporasi
E. elaborasi
Kunci Jawaban: D
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2017), Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
:
Pembahasan: Proses kehilangan panas terjadi dari 4 faktor:
Penguapan/evaporasi: terjadi ketika permukaan yang basah terkena
udara (selama mandi, Insensible Water Loose (IWL) artinya
kehilangan panas tanpa disadari, linen atau pakaian basah).
Konduksi: terjadi ketika bayi bersentuhan langsung dengan benda–
benda padat yang lebih dingin dari kulit mereka (timbangan berat
badan, tangan dingin, stetoskop).
Konveksi: terjadi ketika panas dipindahkan ke udara sekitar bayi
(pintu/ jendela terbuka, AC)
Radiasi: transfer panas ke benda dingin yang tidak bersentuhan
langsung dengan bayi (bayi
ID soal 5 125
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
seorang ibu setalah menghitung 6 siklus menstruasi, terlihat bahwa siklus terpanjang 36 hari,
terpendek 28 hari. Ibu menginginkan menggunakan KB kalender agar tidak hamil. Hari ini
tanggal 1 Maret adalah hari pertama haid pertama ibu.
Pertanyaan soal
Apakah anjuran yang dapat dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. suami isteri tidak bersenggama mulai tanggal 2 maret -10 Maret 2021
B. suami isteri tidak bersenggama Mulai tanggal 4 maret -13 Maret 2021
C. suami isteri tidak bersenggama Mulai tanggal 4 maret -13 Maret 2021
D. suami isteri tidak bersenggama Mulai tanggal 8 maret -21 Maret 2021
E. suami isteri tidak bersenggama Mulai tanggal 10 maret -25 Maret 2021
Kunci Jawaban: E
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2017), Kemenkes Jakarta
Modul Keluarga Berencana, PPSDM (2017) Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian Universitas Harapan Bangsa
:
Pembahasan: Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal
enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung periode masa subur
dengan melihat data yang telah dicatat.
1. Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur
adalah hari
ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid.
2. Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini
menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6
siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus:
ID SOAL 126
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan hamil berusia 27 tahun G2P1A0 hamil 37 minggu, datang untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Dari hasil pengkajian Leopold diperoleh pada daerah
fundus teraba bokong janin, pada sisi kanan perut ibu teraba punggung janin dan presentasi
kepala belum masuk PAP.
Pertanyaan soal:
Apakah Tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Melakukan pemeriksaan DJJ
B. Mencari daerah punctum maksimum
C. Pastikan kembali posisi janin
D. Klarifikasi letak kepala janin
E. Menilai kontraksi rahim
Kunci
A
Jawaban
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia (2013)
Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian
PEMBAHASAN :
Melakukan pemeriksaan DJJ : Pemeriksaan DJJ dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan
Leopold I-IV
Mencari daerah punctum maksimum : Pemeriksaan Puctum Maksimum adalah daerah
yang harus dicari untuk mendengarkan DJJ yang jelas
Pastikan kembali posisi janin : Memastikan posisi janin dilakukan untuk menilai
pemeriksaan puctum maksimum, posisi punggung janin yang menentukan daerah puctum
maksimum
Klarifikasi letak kepala janin : Klarifikasi letak kepala janin untuk menentukan posisi janin
normal, sungsang, lintang atau obligh
Menilai kontraksi Rahim : Penilaian kontraksi Rahim dilakukan setelah penilaian DJJ selesai
ID SOAL 127
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/
Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih/ Sistem
Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 35 tahun, hamil 34 minggu datang ke poli KIA untuk konsultasi
kehamilan. Dari hasil pengkajian didapatkan data pasien memiliki anak hidup empat dan
riwayat keguguran pada anak pertama.
Pertanyaan soal:
Apakah status obstetric pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. G6P4A1
B. G5P5A1
C. G6P5A0
D. G4P4A1
E. G6P5A1
Kunci
A
Jawaban
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia (2013)
Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian
PEMBAHASAN :
Anak hidup empat (P4), Abortus 1x (A1), Kehamilan ke-6 (G6) : G6P4A1
ID SOAL 128
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 30 tahun P3A0 post partum spontan hari pertama di ruang nifas
mengalami keluhan rasa nyeri pada daerah kemaluan. Hasil pengkajian didapatkan data
terdapat luka episiotomy, kemerahan, edema. TD 110/70 mmHg, RR 20x/mnt.
Pertanyaan soal:
Apakah Tindakan utama pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
A. Vulva hygiene
B. Edukasi cara perawatan luka
C. Rawat luka episiotomy
D. Mobilisasi dini
E. Berikan nutrisi adekuat
Kunci
C
Jawaban
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia (2013)
Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian
PEMBAHASAN :
Vulva hygiene : bertujuan untuk menjaga kebersihan pada daerah vulva
Edukasi cara perawatan luka : pendidikan kesehatan diberikan supaya pasien mengetahui
cara perawatan luka
Rawat luka episiotomy : perawatan luka episiotomy dilakukan agar penilaian REE-DA tidak
menunjukan infeksi, dan luka episiotomy dapat segera sembuh
Mobilisasi dini : mobilisasi dini bertujuan agar sirkulasi darah daerah perinium lancar
Berikan nutrisi adekuat : nutrisi dianjurkan tinggi kalori dan protein untuk mempercepat
pertumbuhan luka
ID SOAL 129
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 25 tahun dirawat di ruang nifas mengeluh demam setelah
melahirkan anak pertamanya. Hasil pengkajian menunjukan lochea rubra, sudah memakai
dua pembalut penuh dan konsistensi cair. Hasil observasi TD 110/70 mmHg, suhu 39 derajat
celcius, RR 22x/mnt, Nadi 90x/mnt.
Pertanyaan soal:
Apakah masalah utama pada kasus diatas?
Pilihan jawaban:
A. Hipertermia
B. Kekurangan volume cairan
C. Risiko infeksi
D. Risiko cidera
E. Ketidakefektifan termoregulasi
Kunci
A
Jawaban
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia (2013)
Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian
PEMBAHASAN :
Hipertermia : hipertermi terjadi sebagai akibat respon tubuh terjadinya infeksi
Kekurangan volume cairan : kekurangan volume cairan terjadi sebagai akibat kenaikan suhu
tubuh
Risiko infeksi : risiko infeksi kondisi yang terjadi sebagai akibat adanya peradangan pada
tubuh
Risiko cidera : risiko cidera sebagai akibat dari interaksi kondisi lingkungan dengan respon
adaptif pertahanan
Ketidakefektifan termoregulasi : ketidakefektifan termoregulasi terjadi karena pusat
pengatur panas di hypothalamus terespon akibat peradangan
ID SOAL 130
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/
pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke poli KIA mengeluh perdarahan setelah
beberapa kali melakukan hubungan seksual dengan suami. Dari hasil pengkajian didapatkan
data pasien sering mengalami keputihan, berbau, berwarna hijau kental dan gata. Apakah
pemeriksaan penunjang pada kasus diatas?
Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus diatas?
Pilihan jawaban:
A. Usapan vagina
B. USG abdomen
C. USG transvaginal
D. Biopsi
E. Pap Smear
Kunci
E
Jawaban
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia (2013)
Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian
PEMBAHASAN :
Usapan vagina : usapan vagina dilakukan pada area organ reproduksi untuk mengetahui
penyebab terjadinya infeksi
USG abdomen : merupakan prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang
suara frekuensi tinggi untuk memeriksa organ-organ dalam perut
USG transvaginal : USG transvaginal dilakukan
untuk mengetahui kondisi abnormal internal organ reproduksi wanita
Biopsi : pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan di laboratorium
Pap Smear : pemeriksaan untuk mengetahui adanya sel abnormal pada serviks
ID soal 1 131
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki usia 58 tahun, dirawat di ruang penyakit jantung. Pasien mengeluh dada berdebar
debar, tubuh terasa lemah dan kepala pening setelah kembali dari kamar mandi. Hasil
pemeriksaan didapatkan pasien tampak pucat, Tekanan nadi 120/70 mmHg, frekuensi.nadi
110x/menit dan teraba lemah, Frekuensi pernafasan 24 X permenit.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Menganjurkan pasien untuk banyak minum
B. Menganjurkan pasien untuk nafas dalam
C. Menganjurkan pasien untuk istiraht tirah baring
D. Melakukan perekaman ECG
E. Meningkatkan asupan nutrisi
Kunci Jawaban: C
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian UNIPDU Jombang
:
Pembahasan: Adanya keluhan setelah atau pada saat aktivitas adalah merupakan tanda dan
gejala adanya ketidakseimbangan kebutuhan dan suplai darah atau sirkulasi.
Pada saat aktivtas tubuh lenih banyak membtuhkan sirkulasi darah
sementara pada pasien dengan gagal jantung, jantung tidak mampu untuk
mencukupi kebutuhan tersebut. Gejala dan tanda yang muncul seperti pada
kasus tersebut yaitu: jantung berdebar-debar, tubuh terasa lemah, kepala
pening dan terjadi peningkatan frekwensi nadi. Gejala lain yang dapat
muncul apabila keteidakseimbanyakan lebih berat adalah nyeri dada dan
sesak nafas.
Maka tindakan yang paling utama yang harus diberikan adalah
ID soal 2 132
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan usia 58 tahun, dirawat di ruang penyakit jantung. Pasien mengeluh dada berdebar
debar dan tubuh terasa lemah setelah kembali dari kamar mandi. Hasil pemeriksaan
didapatkan pasien tampak pucat, Tekanan nadi 120/70 mmHg, frekuensi.nadi 110x/menit dan
teraba lemah, Frekuensi pernafasan 20 X permenit.
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Gangguan pemenuhan nutrisi
B. Perubahan pola nafas
C. Gangguan aktivitas
D. Intoleransi aktivitas
E. Gangguan rasa nyaman
Kunci Jawaban: D
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian UNIPDU Jombang
:
Pembahasan: Sesuai tanda dan gejala pada kasus tersebut terdapat tanda mayor adanya
ketidakseimbang kebutuhan dan suplai yaitu terdapatnya gejala dan tanda
jantung berdebar debar, tubuh lemah, kepala pusing dan peningkatan
frekwensi nadi. Maka masalah keperawatan utama yang dapat ditegakkan
adalah intoleransi aktivitas.
ID soal 3 133
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki uisa 56 tahun di rawat di ruang ICCU dengan keluhan nyeri dada berat disertai
dengan mual dan muntah. Nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri. Hasil pemeriksaan
didapatkan skala nyeri 10, pasien nampak pucat dan lemah, Tekanan nadi 120/70 mmHg,
frekwensi nadi 110X/mnt, Frekwensi perbapasan 24X/mnt. Perawat segera melakukan
perekaman ECG 12 lead dengan lead 2 panjang.
Pertanyaan soal
Apakah kelaiinan gambaran ECG utama yang haris diidentifikasi pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. T inversi
B. Q patologis
C. ST elevasi
D. ST depresi
E. QRSR”
Kunci Jawaban: C
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian UNIPDU Jombang
:
Pembahasan: Nyeri berat dengan sifat khas nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri adalah
salah satu tanda bahwa otot jantung mengalami kekurangan oksigen yang
berat akibat gangguan sirkulai pada arteri koronaria. Adanya kekurangan
oksigen pada otot jantung yang berat (infark miokard) dapat diidentifikasi
dengan adanya gelombang ST elevasi. Tingginya ST elevasi menunjukkan
semakin beratnya dan dalam nya infrak pada otot jantung.
ID soal 4 134
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki uisa 55 tahun periksa ke poli penyakit jantung. Tiba-tuba pasien mengeluh nyeri
dada. Nyeri dada menjelar ke bahu dan lengan kiri. Pasien mempunyai riwayat penyakit
angina pektrois. Hasil pemeriksaan diperoleh: skala nyeri 5, wajah nampak tegang. Tekanan
nadi 120/70 mmHg, frekwensi nadi 80X/mnt, Frekwensi pernapasan 18X/mnt.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Menenangkan pasien dan memberikan obat analgetik
B. Menenangkan pasien dan menganjurkan untuk nafas dalam
C. Menenangkan pasien dan memberikan obat ISDN sub lingual
D. Menenangkan pasien dan memberikan oksigen dosis tinggi
E. Menenangkan pasien dan menganjurkan untuk bedrest
Kunci Jawaban: C
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian UNIPDU Jombang
:
Pembahasan: Nyeri dada khas yang menjalar ke bahu dan lengan disebabkan karena
penurunan sirkulasi coroner dan menyebabkan iskemia myokard. Pada
serangan angina terjadi sikemia ringan. Tindakan utama yang harus
dilakukan kepada pasien adalah dengan menenagkan pasien dan
memberikan obat ISDN sublingual. Menenangkan pasien dengan tujuan
untuk menurunkan kebutuhan siskulasi/oksigen dan pemberian ISDN
dengan tujuan meningkatkan sirkulasi koroner.
ID soal 5 135
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki uisa 56 tahun di rawat di ruang ICCU dengan keluhan nyeri dada berat disertai
dengan mual dan muntah. Nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri. Hasil pemeriksaan
didapatkan skala nyeri 10, pasien nampak pucat dan lemah, Tekanan nadi 120/70 mmHg,
frekwensi nadi 110X/mnt, Frekwensi perbapasan 24X/mnt.
Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan penunjang utama yang harus segera dilakukan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Pemeriksaan saturasi okisgen
B. Pemeriksaan analisa gas darah
C. Pemeriksaan darah lengkap
D. Pemeriksaan foto thoraks
E. Perekaman ECG
Kunci Jawaban: E
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian UNIPDU Jombang
:
Pembahasan: Nyeri berat dengan sifat khas nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri adalah
salah satu tanda bahwa otot jantung mengalami kekurangan oksigen yang
bearat akibat gangguan sirkulai pada arteri koronaria. Oleh karena gangguan
tersebut harus segera ditegakkan diagnosisnya dengan pemeriksaan
penunjang. Adanya kekurangan oksigen pada otot jantung secara cepat
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan ECG.
ID soal 1 136
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 32 tahun hamil 35 minggu datang ke puskesmas untuk memeriksakan
kehamilan. Riwayat persalinan yang lalu 2 kali Caesar, bayi hidup, dan pernah 1 kali
keguguran. Tekanan darah 120/70 mmHg, suhu 36’5 0C, nadi 70x/mnt, frekuensi nafas
20x/mnt.
Pertanyaan soal
Apakah status obstetric dari kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. G3P2A1
B. G3P1A1
C. G4P2A1
D. G4P1A1
E. G4P2A0
Kunci Jawaban: C
Referensi: Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
:
Pembahasan: Status Obstetri adalah riwayat kehamilan dan persalinan.
G adalah singkatan dari Gravida (jumlah kehamilan)
P adalah singkatan dari Partus (Jumlah persalinan yang mencapai variabel)
A adalah singkatan dari Abortus (Jumlah Aborsi)
Pada kondisi diatas ibu sudah pernah melahirkan 2 kali/Caesar (P=2) dan
keguguran 1x (A=1), jadi kehamilan yang sekarang adalah kehamilan yang
ke 4 (G=4).
Status obstetri pada klien tersebut adalah G4P2A1.
ID soal 2 137
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 25 tahun, G1 P0 A0 datang ke rumah sakit bersalin dengan keluhan ada
pengeluaran lendir dan darah. Setelah dilakukan pemeriksaan TD=100/70, N= 82x/menit, P=
20x/menit, S= 36,60 C. Palpasi: bokong pada bagian fundus, puki, kepala, divergent 2/5, DJJ
146 kali/menit, his 3 x 10 menit dengan durasi 30 detik pembukaan 2 cm.
Pertanyaan soal
Berapa seringkah dilakukan observasi DJJ pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Terus menerus
B. Setiap dua jam
C. Setiap jam
D. Setiap 30 menit
E. Setiap 15 – 30 menit
Kunci C
Jawaban:
Referensi: -
Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta: EGC
- Kementrian kesehatan RI. 2012. Petunjuk kerja pelayanan antenatal
terpadu, persalinan dan paksa persalinan terpadu. Jakarta: Kementarian
KesehatanRI
Nama pembuat Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
Pembahasan Kala I Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm)
(Saifuddin, 2010). Posisi miring ke kiri dalam kala I dapat mempermudah
oksigenasi janin, sirkulasi darah ibu lancar, dan dapat mengurangi laserasi
perineum (JPNK-KR, 2008).
Persalinan kala I dibagi menjadi dua fase, yaitu:
a) Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai
sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
secara bertahap sampai pembukaan 3 cm, berlangsung selama 7-8
jam (Sofian, 2012).
Yang perlu dicatat di lembar observasi pada kala I fase laten, yaitu:
1) DJJ diperiksa setiap 1 jam.
2) Frekuensi dan lamanya kontraksi diperiksa setiap 1 jam.
3) Nadi diperiksa setiap 30-60 menit.
4) Suhu tubuh, tekanan darah diperiksa setiap 4 jam.
5) Pembukaan serviks dan penurunan kepala diperiksa setiap 4 jam
sekali
b) Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam
dan dibagi dalam 3 subfase yaitu:
1) Periode akselerasi: berlangsung selama 2 jam, pembukaan
menjadi 4 cm.
2) Periode dilatasi maksimal: berlangsung selama 2 jam, pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm.
3) Periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm atau lengkap (Sofian, 2012).
ID soal 3 138
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 28 tahun P2A0 dirawat diruang nifas, 4 jam yang lalu melahirkan
bayinya. Hasil pengkajian pasien. tampak pucat dan kontraksi uterus lemah, setiap jam 2x
mengganti pembalutnya dan belum menyusui, TFU 1 jari dibawah pusat, TD 90/70, frekuensi
nadi 82x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan suhu 36,60 C
Pertanyaan soal
Apakah Intervensi yang tepat pada kasus di atas?
Pilihan jawaban
A. Berikan drip oksitosin
B. Kolaborasi pemberian cairan infus
C. Monitor pendarahan
D. Lakukan masase uterus
E. Anjurkan pasien menyusui bayinya
Kunci D
Jawaban:
Referensi: - PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
- PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Definisi dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
- PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
Nama pembuat Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
Pembahasan Intervensi keperawatan untuk menangani masalah risiko perdarahan
mengacu pada SIKI menurut PPNI (2018). Intervensi yang
direkomendasikan yaitu manajemen perdarahan pervaginam pasca persalinan
adalah sebagai berikut:
1) Periksa uterus (mis. TFU sesuai hari melahirkan, membulat dan
keras/lembek).
2) Identifikasi penyebab kehilangan darah (misal. Atonia uteri atau robekan
jalan lahir).
3) Monitor tanda-tanda vital.
4) Lakukan pijat uterus untuk merangsang kontraksi uterus.
5) Kolaborasi pemeberian oterotonika, antikoagulan jika perlu.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Hipertermi
B. Hipovolemia
C. Nyeri
D. Intoleransi aktivitas
E. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kunci B
Jawaban:
Referensi: - PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
- PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Definisi dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
- PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
Nama pembuat Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
Pembahasan Hipovolemia (D.0023)
1) Definisi Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisiel, dan/atau
intraseluler.
2) Penyebab:
a). Kehilangan cairan aktif
b) Kekurangan intake cairan
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor: frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit
meningkat
b) Data Minor: merasa lemah, mengeluh haus, suhu tubuh meningkat,
konsentrasi urin meningkat, berat badan turun tiba-tiba
c) Kondisi Klinis Terkait: muntah
ID soal 5 140
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 23 tahun, datang ke puskemas dengan keluhan tidak haid. Setelah
dilakukan pemeriksaan urin, pasien dinyatakan positif hamil dengan usia kehamilan 6 minggu.
HPHT: 10 Agustus 2020. Hasil pengkajian TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi : 80x/menit,
0
frekuensi napas: 20/menit, suhu : 36,2 C. Pasien bertanya tentang kapan tanggal
persalinannya
Pertanyaan soal
Apakah informasi yang seharusnya diberikan oleh perawat berdasarkan situasi tersebut?
Pilihan jawaban
A. 16-04-2021
B. 16-05-2021
C. 17-04-2021
D. 17-05-2021
E. 17-06-2021
Kunci D
Jawaban:
Referensi: - Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta: EGC
- Kementrian kesehatan RI. 2012. Petunjuk kerja pelayanan antenatal
terpadu, persalinan dan paksa persalinan terpadu. Jakarta: Kementarian
KesehatanRI
Nama pembuat Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
Pembahasan Taksiran persalinan dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Naegele.
Berdasarkan hukum tersebut, taksiran dapat dilakukan dengan menentukan
hari pertama haid terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir, Periode rumus Hukum Negele adalah untuk HPHT bulan 1-3
Rumusnya: Tanggal +7 Bulan +9 Tahun +0 dan untuk HPHT bulan 4-12
Rumusnya: Tanggal +7 Bulan -3 Tahun +1.
Berdasarkan kasus diatas HPHT 10-08-2019, menggunakan rumus HPHT
bulan ke 4-12
Tanggal 10 + 7 = 17
Bulan 08 – 3 = 05
Tahun 2020 + 1 = 2021
Tafsiran Partus: 17-05-2021
ID soal 141
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan&elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang pasien laki – laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosis Chusing Syndrome. Hasil pengkajian didapatkan TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi
90 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, susah BAK.
Pertanyaan soal
Apakah kriteria hasil evaluasi utama bagi pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Haluaran urine 1500 cc/hari
B. BB meningkat
C. Skala nyeri 1 – 2
D. Sesak napas
E. Suhu 36 0C
Jawaban A
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/bagian STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
Pembahasan Pasien diatas mengalami chusing syndrome yang akan menyebabkan
penurunan haluaran urine dikarenankan kondisi patologinya,salah satu
gejalanya adalah susah BAK, maka yang perlu kita pantau adalah haluaran
urine yang terukur sejumlah 1500 cc/hari sebagai kriteria hasil evaluasi yang
akan kita tetapkan.
Untu Skala nyeri,sesak napas, suhu tidak dapat dijadikan sebagai kriteria
hasil evaluasi karena pasien tidak mengalami gejala nyeri,gejala sesak napas
dan gangguan termoregulasi akibat adanya infeksi atau inflamasi
ID soal 142
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi/ Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang laki – laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis
Diabetes Melitus. Hasil pengkajian didapatkan pasien memilikki luka pada kaki kanan,
tekanan darah 150/95 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 18x/menit, GDA
450 mg/dl.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Pantau pola nafas
B. Lakukan perawatan luka
C. Pantau intake dan output nutrisi
D. Timbang BB setiap hari
E. Auskultasi bising usus
Jawaban B
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/bagian STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
Pembahasan Pasien ini menderita diabetes melitus yang mempunyai hasil GDA 450
mg/dl. Dari hasil pengkajian didapatkan adanya luka pada kaki sebelah
kanan maka pilihan yang tepat adalah perawatan luka. Karena sudah jelas
data menunjukkan adanya luka sehingga perawatan luka ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya infeksi yang ditakutkan akan memberikan dampak yang
lebih luas seperti munculnya gangren.
Untuk intervensi pantau pola nafas memang kurang tepat karena frekuensi
napas pasien 18x/menit
Untuk intervensi pantau intake dan output nutrisi masih kurang tepat karena
memang tidak ada gejala mual muntah yang dirasakan oleh pasien
Untuk intervensi timbang BB setiap hari dan auskultasi bising usus masih
kurang tepat untuk dijadikan sebagai intervensi utama karena pasien tidak
mengalami diare ataupun ada penurunan BB yang drastis
ID soal 143
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi/ Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa
medis Diabetes Melitus. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh sering kencing
terutama pada malam hari, haus dan mudah lapar, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi
nadi 80x/menit, frekuensi napas 18x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Auskultasi bising usus
B. Kaji skala nyeri
C. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
D. Pantau intake dan output cairan
E. Perawatan luka
Jawaban D
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/bagian STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
Pembahasan Pasien ini mengalami kelainan Diabetes melitus, gejala yang dialami oleh
pasien ialah sering kencing,mudah lapar dan haus, ini merupakan trias klasik
gejala diabetes melitus yang merupakan sebuah siklus berkesinambungan,
maka untuk intervensi yang tepat bagi pasien diatas ialah memantau intake
dan output cairan. Hal ini bisa menilai seberapa banyak yang diminum dan
seberapa banyak yang dikeluarkan, mengingat bahwa pasien memilikki
gejala sering kencing dan haus.Jika tidak dilakukan pemantauan ditakutkan
akan terjadi dehidrasi, karena frekuensi berkemih pada pasien DM cukup
sering
ID soal 144
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi/ Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang laki – laki berusia 45 tahun post op hernia inguinalis di ruang bedah, pasien
mengeluh nyeri karena ada bekas luka operasi. Pada saat pengkajian fisik tekanan darah
150/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 22x/menit, skala nyeri 5
Pertanyaan soal
Apakah kriteria hasil evaluasi yang tepat bagi keadaan pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Berat badan turun 1 Kg
B. Haluaran urine 1500 cc/hari
C. Pemenuhan kebutuhan ADL dengan bantuan minimal
D. Suhu 36 C
E. Skala nyeri 1 – 2
Jawaban E
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/bagian STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
Pembahasan Pasien post op hernia inguinalis memilikki luka yang mungkin akan
meningkatkan spasme otot abdomen karena bius yang mulai menurun. Untuk
menentukan kriteria hasil maka diperlukan analisa terhadap data yang ada
pada keluhan utama yang sedang dirasakan oleh pasien. Keluhan tersebut
merupakan data untuk menegakkan diagnosa keperawatan yang akan
dilanjutkan dengan intervensi keperawatan. Dalam memberikan intervensi
tentunya ada kriteria standar evaluasi yang kita gunakan untuk standar
tercapainya suatu intervensi. Karenapada kasus diatas, pasien mengeluh
nyeri, maka jawaban yang tepat adalah skala nyeri 1 – 2.
ID soal 145
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi/ Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang laki – laki berusia 65 tahun,mempunyai riwayat merokok, dirawat di ruang jantung
dengan keluhan sesak napas ketika beraktifitas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 140/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,80C, kaki
bengkak. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya pembesaran pada jantung sebelah kiri
Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama mandiri perawat pada pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Posisi supinasi
B. Pemberian tablet tambah darah
C. Pemberian cairan infus 21 tts/menit
D. Nebul setiap 2 jam
E. Pembatasan asupan cairan
Jawaban E
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/bagian STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
Pembahasan Pasien diatas berdasarkan hasil pengkajian menunjukkan adanya
pembengkakan pada kaki. Jika melihat dari hasil foto rontgennya
menunjukkan bahwa jantungnya sudah menngalami hiperthropy pada
jantung sebelah kiri. Untuk intervensi dengan memberikan posisi
supinasi/terelntang,ini merupakan posisi yang tidak dianjurkan bagi pasien
yang mengalami gangguan di jantung, posisi yang tepat ialah dengan
memberikan posisi semifowler/fowler,supaya aliran darah balik jantung tidak
terlalu cepat, yang mengakibatkan peningkatan volume dalam jantung,
Jawaban yang tepat untuk soal diatas ialah pembatasan asupan cairan, artinya
untuk minum/intake cairan dari luar tubuh pasien harus dibatasi, dimana hal
ini berguna untuk menurunkan tekanan hidrostatik pada jantung yang
menyebabkan oedem di seluruh tubuh,dengan pencegahan oedem diharapkan
akan memberikan dampak yang baik terhadap kondisi dan keadaan pasien
ID soal 1 146
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 55 tahun dibawa ke UGD dengan kondisi luka bakar dalam (parsial)
yang mengenai bagian wajah, leher, tangan dan dada setelah mencoba memadamkan
kebakaran.
Pertanyaan soal
Manakah tindakan keperawatan prioritas yang harus dilakukan perawat?
Pilihan jawaban
a. Membatasi cairan
b. Meninggikan kepala
c. Memasang selimut dingin
d. Memberikan analgetik per oral
e. Mengkaji kepatenan jalan nafas
Kunci Jawaban: E
Referensi: Lewis, Sharon L et al. (2011). Medical Surgical Nursing Volume 1. United
States America : Elsevier Mosby.
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian Departemen keperawatan medikal bedah STIKes Estu Utomo
:
Pembahasan Tujuan utama perawatan luka bakar adalah untuk mempertahankan patensi
jalan napas, memberikan cairan per Intravena untuk mencegah syok
hipovolemik dan menjaga fungsi organ vital.
Untuk itu tindakan prioritas yang harus dilakukan perawat adalah
mengkaji kepatenan jalan napas dan mempertahankan jalan napas agar
tetap paten. Perawat perlu melakukan kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian oksigen. Oksigen diperlukan untuk perfusi jaringan dan
organ vital. Selanjutnya pemasangan infus dan melakukan resusitasi
cairan. Selanjutnya perlu meninggikan/menaikkan ekstremitas untuk
mencegah terjadinya syok. Klien dijaga tetap hangat dan diberi status
NPO (puasa) karena fungsi gastrointestinal yang menurun akibat luka bakar.
ID soal 1 147
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 47 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam dengan diagnosa
medis Diabetes Mellitus tipe 2. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan ulkus diabetikum pada
kaki kanan pasien. Hasil pemeriksaan laboratorium glukosa darah sewaktu 125 mg/dL, suhu
tubuh 39 o C, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan tekanan darah
120/80 mmHg.
Pertanyaan soal
Manakah hasil pemeriksaan yang harus paling perawat perhatikan?
Pilihan jawaban
A. Suhu tubuh
B. Tekanan darah
C. Frekuensi nadi
D. Frekuensi napas
E. Gula darah puasa
Kunci Jawaban: A
Referensi: Ignatavicius, D. D., Workman, M.L., & Winkelman, C. (2016). Medical
Surgical Nursing: Patient Centered Collaborative Care (8th ed.). Missouri:
Elsevier.
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKES Estu Utomo
:
Pembahasan Untuk kasus ini fokus pada temuan normal dan tidaknya hasil pemeriksaan
klien dengan kasus DM tipe 2. Dari beberapa data hasil pemeriksaan hanya
suhu tubuh yang menunjukkan data tidak normal dimana data lain (tekanan
darah, ferekuensi nadi dan napas, gula darah sewaktu) dalam batas normal.
Data tidak normal inilah yang menjadi perhatian khusus perawat.
Peningkatan suhu tubuh dapat mengindikasikan adanya proses
infeksi yang bisa memicu munculnya komplikasi pada pasien dengan DM.
Hal ini bisa dilihat bahwa pada kasus, pasien mengalami gangrene di kaki
kanan. Proses infeksi bisa disebabkan oleh perawatan luka gangrene yang
kurang tepat atau tidak sterilnya alat saat melakukan perawatan luka.
Infeksi pada DM tipe 2 dapat menimbulkan sindrom nonketotik,
hiperosmolar, hiperglikemik, atau ketoasidosis diabetik.
ID soal 1 148
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seseorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan tidak
bisa BAK spontan 8 jam lalu. Pasien telah terpasang kateter dan sudah dilakukan bladder
training dan rencana selang kateter akan dilepas. Perawat sudah mempersiapkan alat - alat,
memakai sarung tangan dan mengatur posisi tidur pasien.
Pertanyaan soal
Apakah langkah prosedur selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Menyuruh tarik nafas
B. Mengeluarkan isi balon
C. Mencabut selang perlahan
D. Membersihkan area perineal
E. Melepas selang dari kantong urin
Kunci Jawaban: B
Referensi: - Mubarak, W I., Chayatin, N., & Susanto, J. (2015). Standar Asuhan
Keperawatan&Prosedur Tetap Dalam Praktik Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
- Riyadi, S. (2011). Standard Operating Procedure Dalam Praktik Klinik
Keperawatan Dasar. Yogyakarta: Samodra Ilmu Press
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo
:
Pembahasan Kasus diatas merupakan bentuk pengetahuan prosedural terkait standar
operasional prosedur cara melepas selang kateter. Langkah pertama dalam
melakukan tindakan melepas kateter yaitu melakukan aspirasi/mengeluarkan
isi (cairan) yang ada di dalam balon sebagai pengunci kateter menggunakan
spuit, karena jika cairan balon tidak diaspirasi terlebih dahulu, maka pasien
bisa mengalami cedera. Langkah selanjutnya menarik kateter dan
menganjurkan pasien menarik nafas panjang serta membuang kateter dan
selang pada bengkok. Selanjutnya membersihkan area perineal agar
terhindar dari infeksi yang disebabkan oleh pemasangan kateter dan
merapikan pasien dengan mengenakan pakaian bawah pasien.
ID soal 1 149
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 61 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnosa medis
gagal jantung kongestif. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan perawat adalah tungkai
bawah pasien mengalami oedem. Ketika perawat menekan daerah oedem terlihat cekungan
sedalam 4 mm dengan waktu kembali 10 detik.
Pertanyaan soal
Bagaimana perawat menuliskan hasil pemeriksaan fisik tersebut ?
Pilihan jawaban
A. No pitting oedema
B. Piting oedema 1 +
C. Piting oedema 2 +
D. Piting oedema 3+
E. Piting oedema 4 +
Kunci Jawaban: C
Referensi: - GPHN. (2012). Assasment Chart for Pitting Edema adapted from the
Guelph General Hospital Congestive Heart Failure Pathway, 8.
- Jackson, M & Jacson L (2011). Seri Panduan Praktis Keperawatan
Klinis.
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo
:
Pembahasan Oedema adalah penumpukan cairan yang berlebihan dalam jaringan.
Penyebab Oedem adalah peningkatan perneabilitas kapiler, berkurangnya
protein plasma, peningkatan tekanan hidrostatik, obstruksi limpa sekunder,
peningkatan tekanan koloid osmotic dalam jaringan, retensi natrium dan air.
Lokasi pemeriksaaan / daerah terjadinya oedema yaitu di daerah sakrum, di
atas tibia, & pergelangan kaki.
Pitting Oedema adalah edema yang akan tetap cekung bahkan setelah
penekanan ringan dengan ujung jari, baru jelas terlihat setelah terjadi retensi
cairan paling tidak sebanyak 4.5 kg.
Skala penilaian pitting edema :
a. No pitting Oedema tidak ada Pitting (0 mm).
b. Derajat I atau Pitting Oedema 1+ ≤ 2 mm, cekungan sedikit, tidak
ada distorsi (perubahan) yang terlihat, hilang dengan cepat
c. Derajat II atau Pitting Oedema 2+ Lebih dalam dari Pitting oedema
1+ (2-4 mm), tidak ada distorsi (perubahan) yang langsung terdeteksi,
menghilang dalam 10-15 detik
d. Derajat III atau Pitting Oedema 3+ Cukup dalam (4-6 mm), dapat
berlangsung lebih dari 1 menit, ekstremitas yang terkena tampak lebih
lebar dan membengkak
e. Derajat IV atau Pitting Oedema 4+ Sangat dalam (6-8 mm),
berlangsung 2-5 menit, ektremitas yang terkena telihat sangat mengalami
perubahan
ID soal 1 150
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis kolik
renal. Pasien mengeluh nyeri di area pinggang terutama ketika akan BAK dengan urin yang
keluar sedikit-sedikit tapi jumlahnya normal, nyeri seperti terbakar dan menyebar ke bagian
atas simpisis pubis dengan skala 8 dan kadang tampak kemerahan dalam urin. Hasil
pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg, suhu tubuh 37.7 oC, frekuensi nadi 76 x/menit,
frekuensi napas 22 x/menit. Hasil USG didapatkan uretrolithiasis.
Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Nyeri akut
B. Hipertermi
C. Retensi urin
D. Defisit volume cairan
E. Gangguan eliminasi urin
Kunci Jawaban: B
Referensi: - Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus
PPNI
-
Muttaqin, A & Sari, K. (2011). Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba medika
- Nursalam & Fransisca (2006). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo
:
Pembahasan Rasional A : Pada kasus ini banyak menyebutkan data yang mendukung
pada masalah nyeri akut yaitu keluhan pasien, kualitas, lokasi, dan skala
nyeri. Nyeri akut terjadi karena adanya batu pada area ureter. Adanya batu
pada saluran kemih (ureter) dapat menyebabkan gesekan dengan pemukaan
ureter sehingga dapat mengakibatkan tergoresnya ureter sehingga
menimbulkan perlukaan dan perdarahan.
ID SOAL 151
TINJAUAN JABARAN
Kunci
C
Jawaban
Referensi Terry Kyle & Susan Carman (2015). Buku Ajar Pediatrik Vol 1, Jakarta : EGC
Kunci
B
Jawaban
Referensi Kholid Rosyidi (2013). Prosedur Praktik Keperawatan Jilid 1, Jakarta
Pemukulan ritmik pada dinding dada dan punggung tujuannya melepaskan lender atau
secret-sekret yang menempel pada dinding pernafasan dan memudahkan mengalir ke
tenggorokan. Hal ini memudahkan anak mengeluarkan lendirnya.
ID SOAL 153
TINJAUAN JABARAN
Pertanyaan / intruksi
Apakah hal prioritas yang perlu diperhatikan saat prosedur tersebut berlangsung ?
Pilihan Jawaban
A. Posisikan tidur anak senyaman mungkin
B. Pertahankan lingkungan agar tidak berisik
C. Perhatikan botol humidifier jangan sampai kosong
D. Pasang pengumuman di pintu kamar “pasien perlu istirahat”
E. Anjurkan orangtua agar segera melapor jika oksigen sudah habis
Kunci
C
Jawaban
Referensi Kozier,Erb,Audrey and Synder.(2008). Fundamentals of Nursing concepts,
Process and Practice.Ninth edition. New Jersey: Pearson prentice Hall
Nama Dyna Apriany
Pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani
Bagian
Pembahasan Botol humidifier berisikan aquabides yang berfungsi untuk melembabkan oksigen saat
di alirkan ke system pernafasan, hal ini dapat mencegah terjadinya iritasi akibat aliran
oksigen yang memiliki sifat kering. Oleh karena itu selama prosedur pemberian oksigen
botol humidifier harus terisi aquabidest sesuai dengan batasan atas maupun bawah yang
tertera pada botol.
ID SOAL 154
TINJAUAN JABARAN
Pertanyaan / intruksi
Manakah tindakan yang sesuai dari tindakan di atas ?
Pilihan Jawaban
A. Mengukur BB harian
B. Mengkaji turgor kulit
C. Memeriksa nilai elektrolit
D. Mengobservasi tetesan infus
E. Memantau asupan dan haluaran
Kunci
A
Jawaban
Referensi Kozier,Erb,Audrey and Synder.(2008). Fundamentals of Nursing concepts,
Process and Practice.Ninth edition. New Jersey: Pearson prentice Hall
Nama Dyna Apriany
Pembuat
Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani
Bagian
Pembahasan Bayi dan anak-anak yang lebih kecil akan mengalami kehilangan caiaran yang tidak
tampak. Mengukur BB harian adalah cara yang paling akurat untuk mengukur
peningkatan atau kehilangan cairan pada anak. Memantau asupan dan haluaran,
memeriksa nilai elektrolit, mengkaji turgor kulit merupakan intervensi penting, namun
tidak dapat mengukur atau menghitung kehilangan cairan yang tidak tampak.
Sedangkan pengukuran lingkar perut dan lengan atas lebih tepat digunakan untuk
mengetahui status nutrisi bayi dan anak.
ID soal 155
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 etik, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Pertanyaan soal
Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan orangtua pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban
A. Memakaikan pakaian yang ringan
B. Biarkan kejang terjadi dan berakhir tanpa gangguan
C. Mengamati dan mendokumentasikan aktivitas kejang
D. Menyingkirkan semua objek yang berbahaya dekat anak
E. Membaringkan anak pada satu sisi dan tetap bersama anak
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Mary E. Muscari (2005). Panduan belajar : Keperawatan Pediatrik,
Jakarta : EGC
Nama pembuat Dyna Apriany
Institusi/bagian STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Prioritas dalam menangani anak kejang adalah menjamin keamanan dan
perlindungan dari cedera. Dengan posisi anak ditidurkan miring dan dapat
mencegah anak dari aspirasi cairan/sisa makanan yang dapat masuk ke
dalam paru-paru saat kejang. Dengan ditemani orangtua saat anak mendapat
serangan kejang, orangtua dapat mengobeservasi dan mendokumentasikan
kejadian kejang tersebut sehingga dapat dilaporkan kepada dokter sebagai
data yang dibutuhkan untuk menentukan terapi.
ID soal 156
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system kekebalan
imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Bayi perempuan umur 1 hari dirawat di ruang perinatalogi. Hasil pengkajian menunjukan berat
badan: 1900 gram, bayi tampak ikterik pada kepala, leher, dada, perut sampai dengan lutut.
Pertanyaan soal
Berapakah derajat ikterik pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Rohsiswatmo, R., Amandito, R. 2018. Hiperbilirubinemia pada Neonatus >35
Minggu di Indonesia: Pemeriksaan dan Tatalaksana Terkini. Sari Pediatri Vol
20. No.2
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
Pembahasan Hiperbilirubinemia merupakan masalah umum yang sering dijumpai pada bayi
baru lahir. Keadaan ini disebabkan oleh gabungan peningkatan katabolisme
heme dan imaturitas fisiologis hepar dalam konjugasi dan ekskresi bilirubin.
Semua bayi baru lahir harus secara rutin dilakukan pemeriksaan visual untuk
timbulnya gejala ikterik. Evaluasi ikterik dikerjakan setiap hari sejak lahir dan
dengan cara menekan bagian dahi, midsternum, atau di lutut/pergelangan kaki
untuk memperlihatkan warna kulit dan jaringan subkutan. Ikterik akan terlihat
pada awalnya di bagian muka dan akan menyebar secara kaudal ke badan dan
ekstremitas. Hasil pemeriksaan dapat dikuantifikasi menjadi grade 1 hingga 5
dengan metode Kramer.
Pemeriksaan ini perlu dilakukan dalam ruangan yang terang atau di siang hari
dengan membuka jendela. Apabila ditemukan bayi kuning secara visual,
dianjurkan untuk melakukan konfirmasi kadar bilirubin, baik secara invasif,
non invasif, maupun kurang invasif seperti yang dipaparkan di bawah ini.
Sehingga tanda ikterik yang muncul pada area kepala, leher, dada, perut
sampai dengan lutut mendakan derajat III dengan rerata bilirubin indirek
serum: 8-16 mg/dl
ID soal 157
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system kekebalan
imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Anak perempuan usia 6 tahun dirawat di bangsal anak dengan keluhan utama sesak nafas.Hasil
pengkajian suhu 37,2 0C, frekeunsi napas 30 x/menit, frekeunsi nadi 90 x/menit. Anak
terpasang oksigen 3 liter/menit melalui kanul binasal, infus Ringer Laktat 15 tetes/menit.
Pertanyaan soal
Apakah evaluasi yang perlu dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Ukur suhu tubuh
B. Nilai saturasi oksigen
C. Periksa Cappilary Refill time
D. Periksa kecepatan tetesan infus
E. Amati adanya tarikan dinding dada kedalam
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Word Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di
Kabupaten/Kota. Jakarta
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
Pembahasan Masalah utama pada klien tersebut adalah ketidakefektifan pola nafas. Pasien
yang terpasang alat bantu oksigen sebaiknya dimonitor dan evaluasi sedikitnya
setiap 3 jam untuk mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah yang terjadi, meliputi:
• Nilai SaO2 menggunakan pulse oxymetry
• Kateter nasal atau prongs yang bergeser
• Kebocoran sistem aliran oksigen
• Kecepatan aliran oksigen tidak tepat
Periksa secara teratur bahwa semua alat berfungsi dengan semestinya dan
lepaskan serta bersihkan prongs atau kateter sedikitnya dua
kali sehari.
ID soal 158
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system kekebalan
imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Bayi perempuan umur 1 bulan dibawa ibunya ke posyandu. Hasil pemeriksaan berat badan
3800 gram, suhu 37,0 0C, frekeunsi nafas 40 x/menit, frekeunsi nadi 120 x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah imunisasi yang tepat diberikan pada bayi pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. BCG
B. Polio
C. DPT-HB-HiB
D. IPV
E. Campak
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Buku bagan MTBS 2019
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
Pembahasa Umur Jenis Vaksin
n 0-24 jam HB-0
1 Bulan BCG, Polio 1*
Jadwal imunisasi Imunisasi Dasar 2 Bulan DPT-HB-Hib 1,
Polio 2
3 Bulan DPT-HB-Hib 2,
Polio 3
4 Bulan DPT-HB-Hib 3,
Polio 4
9 Bulan Campak
Imunisasi lanjutan 18 Bulan DPT-HB-HiB
18 Bulan Campak
*Bayi lahir di fasilitas kesehatan, imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum
dipulangkan
**Jika anak sehat atau sakit ringan dan belum lengkap imunisasi dasarnya maka
segera lengkapi imunisasi dasarnya, kecuali anak akan dirujuk segera
ID soal 159
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system kekebalan
imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Bayi perempuan umur 4 bulan dibawa ibunya ke puskesmas. Hasil pemeriksaan berat badan 6
Kg, suhu 37,0 0C, frekeunsi nafas 40 x/menit, frekeunsi nadi 120 x/menit. Ibu bayi
mengatakan bahwa bayi masih diberi ASI sudah diberi makan bubur nasi sejak usia 4 bulan.
Pertanyaan soal
Bagaimana sikap perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Memotivasi ibu untuk melanjutkan pemberian ASI
B. Memberi tahu ibu bahwa tindakannya berbahaya untuk bayi
C. Mengkaji alasan ibu sudah memberikan makanan padat pada bayi
D. Memberi tahu ibu bahwa pemberian ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
E. Memberi tahu ibu bahwa pemberian MP-ASI sebaiknya pada umur 6 bulan
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Word Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di
Kabupaten/Kota. Jakarta
WHO. 2009. Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks
for Medical Students and Allied Health Professionals. Switzerland: WHO
Press
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
Pembahasan Sebagai seorang perawat sebaiknya menguasai keterampilan untuk
membangun percaya diri dan memberikan dukungan yaitu sebagi berikut:
1. Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan
2. Mengenali dan memuji apa yang ibu dan bayi lakukan dengan benar
3. Memberi bantaun praktis
4. Memberi sedikit informasi yang relevan
5. Menggunahan bahasa sederhana
Jawaban paling benar adalah (C) Mengkaji alasan ibu sudah memberikan
makanan padat pada bayi. Apabila perawat sudah mengetahui alasan atau
penyebab ibu sudah memberikan makanan padat pada bayi sebelum 6 bulan
maka perawat dapat memilih tindakan yang tepat untuk pasien tersebut.
Apabila perawat langsung memberi tahu bahwa tindakannya tidak benar atau
memberi tahu hal yang benar maka dapat menyebabkan penurunan
kepercayaan diri ibu (pasien).
ID soal 160
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system kekebalan
imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Batita laki-laki umur 24 bulan diperbolehkan pulang dari puskesmas. Anak mengalami diare
tanpa tanda dehidrasi.
Pertanyaan soal
Kapan anak harus kembali segera ke puskesmas?
Pilihan jawaban
A. Batuk
B. Muntah
C. Malas minum
D. Tampak lemas
E. Penurunan kesadaran
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Buku Bagan MTBS 2019
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
PEmbahasan: Nasihati ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sebagai berikut:
Setiap anak sakit:
1. Tidak bisa minum
2. Bertambah parah
3. Timbul demam
Anak batuk-bukan pneumonia juga kembali jika:
1. Nafas cepat
2. Sukar bernafas
Jika anak diare, juga kembali jika:
1. Tinja campur darah
2. Malas minum
Jika anak mungkin DBD atau Demam mungkin bukan DBD juga kembali
jika:
1. Ada tanda-tanda perdarahan
2. Nyeri ulu hati
3. Muntah yang terus menerus
4. Gelisah
5. Tidak aktif/lemas
6. Ada penurunan kesadaran
7. Kejang
Catatan: kejadian ini bisa terjadi pada saat demam turun, pada umumnya pada
hari 3-5
ID SOAL 161
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
A. Usia bayi
B. Infeksi : HIV, HTLV-1,cirus Epstein barr, hepatitis
C. Paparan makanan
D. Stres
E. Bahan toxic streptozoctin
Kunci
B
Jawaban
Pembahasan Etiologi limfoma
1. Usia : risiko limfoma meningkat pada usia yang lebih tua
2. Infeksi: HIV, HTLV-1,cirus Epstein barr, hepatitis B atau C
3. Kondisi medis yang mengganggu sistem imun: autoimun, terapi imunosupresi
4. Paparan zat toxic : peptisida, herbsida, atau benzena
Referensi (Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia, 2016)
Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia. (2016) Rencana Asuhan Keperawatan
Medikal-Bedah: Diagnosis NANDA-I Intervensi NIC Hasil NOC. Jakarta: EGC.
Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Politeknik Karya Husada Jakarta
Bagian
ID SOAL 165
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban:
A. Nyeri akut
B. Risiko infeksi
C. Dukacita
D. Hambatan mibilitas fisik
E. Defisiensi pengetahuan
Kunci
C
Jawaban
Pembahasan Dukacita
Yang berhubungan dengan : kehilangan yang bermakna (bagian tubuh, perubahan
keampuan fungsional, peran professional, persepsi, dll)
DS: Pasien mengatakan sedih karena kehilangan kaki karena pekerjaannya mengayuh
becak, tampak murung dan menarik diri tidak mau berbicara
DO : tidak nafsu makan dan lemah
Referensi (Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia, 2016)
Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia. (2016) Rencana Asuhan Keperawatan
Medikal-Bedah: Diagnosis NANDA-I Intervensi NIC Hasil NOC. Jakarta: EGC.
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang perempuan berusia 30 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu datang ke poliklinik kebidanan
untuk pemeriksaan rutin. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan dilanjutkan
pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan leopold didapatkan letak tertinggi bokong, teraba bagian-
bagian kecil janin di sebelah kiri dan punggung dikanan, bagian terendah janin belum masuk ke
pintu atas panggul.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pembahasan Soal No 1:
120-160. Pada kondisi gawat janin, DJJ kurang dari 120 kali per menit atau lebih dari 160 kali per menit.
Pemeriksaan DJJ dilakukan pada perut Ibu hamil berdasarkan letak kepala dan punggung bayi. Oleh
karena itu terlebih dahulu kita harus melakukan pemeriksaan Leopold terlebih dahulu sebelum
melakukan pemeriksaan DJJ guna mengetahui presentasi dan letak punggung bayi.
Pada kasus tersebut disebutkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan leopold didapatkan letak
tertinggi bokong (leopold I : presentasi kepala), teraba bagian-bagian kecil janin di sebelah kiri dan
punggung dikanan (leopold II : Punggung Kanan), bagian terendah janin belum masuk ke pintu atas
panggul (Leopold IV: Kepala belum masuk PAP). Pemeriksaan DJJ kita lakukan berdasarkan letak kepala
dan punggung janin sehingga perawat melakukan pemeriksaan DJJ di daerak perut ibu bagian kanan
bawah.
ID soal 167
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang Perempuan berusia 25 tahun G2P1Ao hamil 39 minggu datang ke Puskesmas jam
14.00 WIB dengan keluhan adanya rasa nyeri pada perut tembus ke belakang dengan skala
nyeri 7, keluar lendir dan darah melalui jalan lahir. Klien tampak menyeringai kesakitan,
lemas dan cemas. Hasil pemeriksaan leopold ditemukan bokong dibagian fundus, punggung
kiri, kepala sudah masuk PAP dan TFU 35 cm penurunan kepala 3/5. DJJ 144 x/menit,
kontraksi 3 x setiap 10 menit dan lamanya 40 dtk. Hasil pemeriksaan VT ditemukan
pembukaan serviks 5 cm, ketuban belum pecah.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Kunci Jawaban: C
Referensi: Murray, Sharon Smith.(2014).Foundations of maternal-newborn and women’s
health nursing 6th edition. Saunders: Elsevier Inc.
Nyeri persalinan merupakan kombinasi nyeri fisik akibat kontraksi miometrium disertai regangan
segmen bawah rahim menyatu dengan kondisi psikologis ibu selama persalinan. Kecemasan, kelelahan
dan kehawatiran ibu seluruhnya menyatu sehingga dapat memperberat nyeri fisik yang sudah ada. Nyeri
persalinan dialami terutama selama kontraksi dengan skala 7-8. Pada setiap kontraksi uterus, ibu
mengalami nyeri yang amat sangat hebat. Rasa nyeri pada permulaan persalinan mungkin terutama
disebabkan oleh hipoksia otot-otot uterus akibat kompresi pembuluh darah uterus.
Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi, peregangan servik pada waktu membuka,
iskemia pada kopus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim. Selama kala I kontraksi uterus yang
menyebabkan dilatasi servik dan iskemia uteri. Impuls nyeri ditransmisikan oleh segmen saraf spinal dan
asesoric toracic bawah simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari dari uterus dan serviks.
Ketidaknyamanan dari perubahan servik dan iskemia uterus adalah nyeri visceral yag berlokasi dibawah
abdomen menyebar kearah lumbal belakang dan paha bagian dalam. Biasanya nyeri dirasakan pada saat
kontraksi saja dan hilang pada saat relaksasi.
Nyeri dirasakan ibu pada kala I atau saat kontraksi berlangsung. Pada kondisi ini terjadi nyeri viseral dan
terasa seperti rasa mules yang berasal dari uterus dan serviks. Rasa nyeri disebabkan oleh meregangnya
uterus dan dilatasi servik. Nyeri ditransmisi melalui susunan saraf tulang belang T10-L1. Nyeri dapat
dirasakan pada dinding abdomen, daerah lumbosakralis, krista iliaka, bokong dan paha.
Kata kunci pada kasus tersebut adalah keluhan adanya rasa nyeri pada perut tembus ke belakang
dengan skala nyeri 7, keluar lendir dan darah melalui jalan lahir. Klien tampak menyeringai kesakitan,
lemas dan cemas. Berdasarkan data tersebut kita dapat menegakkan diagnose keperawatan nyeri
berhubungn dengan adanya kontraksi.
ID soal 168
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang Perempuan berusia 24 tahun, P1AO melahirkan spontan 5 menit yang lalu seorang
bayi perempuan, menangis kuat, APGAR score 9. Bayi Telah dikeringkan dan dilakukan
pemotonan tali pusat.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Kunci Jawaban: D
Referensi: Murray, Sharon Smith.(2014).Foundations of maternal-newborn and women’s
health nursing 6th edition. Saunders: Elsevier Inc.
Pembahasan:
Saat berada didalam perut ibu, bayi berada pada suhu lingkungan yang optimal yaitu 36.5 -37,5 derajat
Celcius, sesuai dengan suhu tubuh ibu. Sesaat setelah lahir, bayi berada pada suhu yang lebih rendah
dari suhu ibunya, sehingga berisiko terjadi hipotermia. Oleh karena itu segera setelah bayi lahir harus
dilakukan perawatan.
Perawatan pada bayi baru lahir yang bugar dan tidak memerlukan pertolongan khusus, diantaranya
adalah keringkan seluruh badan bayi kecuali kedua tangannya. Hal ini dikarenakan bau cairan ketuban
sesusi dengan bau putting susu Ibu sehingga bisa memberikan petunjuk pada bayi untuk mencari
sumber kehidupannya yaitu ASI yang berasal dari payudara ibu. Pembersihan jalan nafas secara rutin
pada bayi yang aktif dan bugar. Selanjutnya adalah pemotongan dan pengikatan tali pusat, kemudian
bayi diletakkan diatas perut ibu untuk melakukan kontak skin to skin selama minimal satu jam. Metode
Kata Kunci pada kasus diatas adalah Bayi Telah dikeringkan dan dilakukan pemotonan tali pusat. Jadi
langkah selanjutnya yang dilakukan perawat adalah meletakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi
tengkurap sehingga terjadi kontak kulit ke kulit antara ibu dan janin minimal selama satu jam atau
sampai proses menyusu selesai. Metode ini kita kenal dengan istilah Inisiasi menyusu Dini (IMD).
ID soal 169
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang perempuan berusia 27 tahun P2A0 post partum spontan 5 jam yang lalu. Hasil
pengkajian pemeriksaan didapat data: keadaan umum klien baik, TTV dalam kondisi stabil,
kandung kemih teraba penuh, daerah simpisis tidak nyaman, lokea Rubra. Hasil palpasi
didapatkan TFU setinggi pusat, konsistensi rahim lunak, kontraksi jelek.
Pertanyaan soal
Apa prioritas utama tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
Pembahasan:
Periode post partum adalah jangka waktu enam minggu, yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai
pemulihan kembali organ-organ reproduksi seperti sebelum kehamilan. Periode post partum dibagi
dalam 3 periode yaitu periode immediate postpartum (terjadi dalam 24 jam pertama setelah
melahirkan), periode early postpartum (terjadi setelah 24 jam post partum sampai akhir minggu
pertama sesudah melahirkan, dimana resiko sering terjadi pada ibu post patum karena hampir seluruh
system tubuh mengalami perbahan secara drastic), periode late postpartum (terjadi mulai minggu ke
dua sampai minggu ke enam sesudah melahirkan, dan terjadi perubahan secara bertahap). Setelah
melahirkan ibu perlu dikaji dan diobservasi proses involusi uterus dan kemungkinan adanya perdarahan
atau infeksi post partum. Keadaan-keadaan yang merupakan komplikasi pada saat post partum antara
lain infeksi nifas, kelainan pada rahim (misalnya subinvolusi uteri), perdarahan nifas sukunder
disebabkan karena subinvolusi uteri, sisa plasenta, kelainan uterus, inversion uteri, kandungkemih
penuh atau pemberian estrogen untuk menekan laktasi), dan kelainan pada payudara yang dapat
mengganggu proses laktasi.
Selama periode post partum terjadi proses involusio uterus, yang merupakan suatu proses dimana
uterus kembali ke bentuk sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Hal ini dapat kita lihat melalui
pengurangan dalam ukuran dan berat uterus selama periode post partum dari hari ke hari. Involusi
uterus dimulai setelah proses persalinan yaitu setelah plasenta dilahirkan. Proses involusi berlangsung
kira – kira selama 6 minggu. Proses involusi uterus dapat kita kaji berdasarkan TFU dan kondisi lokea.
Setelah plasenta terlepas dari uterus, fundus uteri dapat dipalpasi dan berada pada pertengahan pusat
dan symphisis pubis atau sedikit lebih tinggi. Tinggi fundus uteri setelah persalinan diperkirakan sepusat
atau 1 cm dibawah pusat dan akan terus turun sekitar satu cm setiap harinya.
Kata Kunci dalam kasus tersebut adalah berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan kandung kemih
teraba penuh, daerah simpisis tidak nyaman. Hasil palpasi didapatkan TFU setinggi pusat, konsistensi
rahim lunak, kontraksi jelek. Hal ini menunjukkan terjadinya gangguan kontraksi uterus atau yang kita
kenal dengan sub involusi uterus, yang terjadi akibat kandun kemih yang penuh meneken rahim
sehingga rahim tidak dapat berkontraksi dengan baik yang dapat meyebabkan terjadinya perdarahan
post partum.
ID soal 170
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Kasus (vignette)
Seorang perempuan berusia 35 tahun, G3P2A0 hamil 10 minggu dibawa ke ruang UGD dengan
keluhan mual muntah berlebihan, cairan berwarna kekuningan dan terasa pahit serta nyeri ulu hati.
Setiap kali makan dan minum langsung dimuntahkan. Klien tampak lemah dan pucat. Hasil
pemeriksaan fisik: mukosa kering, mata tampak cekung, turgor jelek. TTV didapatkan TD: 90/60
mmHg, RR 27x/menit.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Kunci Jawaban: B
Referensi: Murray, Sharon Smith.(2014).Foundations of maternal-newborn and women’s
health nursing 6th edition. Saunders: Elsevier Inc.
Pembahasan:
Pada Masa Kehamilan terjadi perubahan pada tubuh perempuan, diantaranya adalah peningkatan
hormone human chorionoc gonadotropin yang berperan dalam menimbulkan terjadinya mual
muntah, menurunnya tekanan spinkter esophageal bagian bawah, meningkatkan tekanan
intergastrik, menurunnya kompetensi spingter pilori dan kegagalan mengeluarhan asam lambung.
Kadar HCG memuncak pada usia kehamilan 10 minggu. Kelainan gastro intestinal tersebut terjadi
pada awal kehamilan dan berangsur membaik pada trimester kedua kehamilan.
Adanya mual munta di pagi hari pada kehamilan trimester awal kita kenal dengan istilah Emesis
Gravidarum. Gejala-gajala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terahir dan
berlangsung kurang lebih 10 minggu. Namun terkadang bisa terjadi mual muntah yang berlebihan
yang kita kenal dengan istilah Hyperemesis gravdarum. Hal ini ditandai dengan adanya keluhan mual
dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit, penurunan berat badan (lebih
dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi sehingga menganggu aktivitas
sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan. Hal tersebut mulai terjadi pada minggu
keempat sampai kesepuluh kehamilan dan selanjutnya akan membaik pada usia kehamilan 20
minggu, namun pada beberapa kasus dapat terus berlanjut sampai pada kehamilan tahap berikutnya.
Sehingga masalah pada pasien tersebut adalah kekurangan volume cairan dan elektrolit.
Kata Kunci pada kasus tersebut adalah mual muntah berlebihan, cairan berwarna kekuningan dan
terasa pahit serta nyeri ulu hati. Setiap kali makan dan minum langsung dimuntahkan. Klien tampak
lemah dan pucat. Hasil pemeriksaan fisik: mukosa kering, mata tampak cekung, turgor jelek. TTV
didapatkan TD: 90/60 mmHg, RR 27x/menit. Kondisi ini menunjukan terjadinya Hiperemesis
Gravidarum. Berdasarkan seluruh data tersebut merujuk pada diagnosa keperawatan kekurangan
volume cairan dan elektrolit.
ID soal 1 171
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang lansia usia 65 tahun mengunjungi Puskesmas. klien mengeluh sakit kepala, tengkuk terasa
berat, jantung berdebar-debar dan sulit tidur sejak 4 bulan yang lalu. Klien stres memikirkan keluhan
yang dirasakannya. Hasil pemeriksaan tekanan darah didapatkan 180/90 mmHg. Selama 1 bulan
terakhir klien menyukai makanan bersantan, jeroan, dan makanan yang asin-asin serta minum kopi.
Selain itu, klien tidak pernah berolahraga.
Pertanyaan soal
Apakah penyebab utama terjadinya peningkatan Tekanan Darah pada klien lansia tersebut?
Pilihan jawaban
Kunci Jawaban: E
Referensi:
Stanley,M., Blair, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontologi nursing:
Promoting succesful aging with older adults. Philadelphia
Nama Ns. Arneliwati, M. Kep
pembuat
Institusi/bagian F.Kp UNRI/Keperawatan Gerontik
Pembahasan Perubahan kardiovaskuler pada lansia terjadinya kekakuan dinding aorta akibat
proses penuan yang menyebabkan kerja jantung meningkat sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah
ID soal 2 172
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah keluarga yang terdapat anggota keluarga
lansia perempuan berusia 69 tahun. Klien mengeluh sulit berjalan dan terasa lemah sejak mengalami
fraktur pada tulang punggungnya, cemas memikirkan penyakitnya. Hasil observasi menunjukkan
bahwa kondisi rumah sangat berantakan dengan barang-barang, gelap, dan lantai kamar mandi licin.
Hasil Rontgen menunjukkan terjadi osteoporosis.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 68 tahun, mengalami gangguan tidur akibat stres psikologis yang dialaminya
sejak 2 bulan terakhir. Salah satu penyebab stresnya adalah penyakit Diabetes Melitus yang
dialaminya dari usia 60 tahun. Keluhan yang sering mengalami kesulitan untuk memulai tidur dan
mempertahankan tidur dimalam hari selama lebih dari 5 bulan. Sehingga disiang harinya sering
menguap dan tertidur.
Pertanyaan soal
Kunci Jawaban: D
Referensi: Stanley,M., Blair, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontologi nursing: Promoting
succesful aging with older adults. Philadelphia
Nama pembuat Ns. Arneliwati, M. Kep
Institusi/bagian F.Kp UNRI/Keperawatan Gerontik
Pembahasan Masalah gangguan tidur Insomnia kronis karena sudah lama dan sering mengalami
insomnia pada lansia
ID soal 4 174
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 62 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan badan terasa lemas,
malam hari sering buang air kecil, sering terasa lapar, dan banyak minum saat dilakukan pemeriksaan
TD: 130/90 mmhg, Nadi: 95x/ menit dan suhu : 37,8 C. mukosa bibir tampak kering pemeriksaan gula
darah sewaktu 390 mg/dl, hasil pemeriksaan lab urin lengkap terdapat glukosa pada urin keluarga
mengatakan dia mengalami penurunan nafsu makan sejak 2 bulan yang lalu, tambah kurus dan sering
pelupa
Pertanyaan soal
A. Perubahan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan oleh tubuh b/d kurang adekuatnya insulin
B. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi
C. Kurang volume cairan b/d intake yang kurang
D. Perubahan nutrisi b/d intake yang kurang
E. Gangguan aktifitas sehari hari b/d kelemahan fisik
Kunci Jawaban: A
Referensi: Stanley,M., Blair, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontologi nursing: Promoting
succesful aging with older adults. Philadelphia
Nama pembuat Ns. Arneliwati, M. Kep
Institusi/bagian F.Kp UNRI/Keperawatan Gerontik
Pembahasan diagnosa keperawatan yang tepat adalah Perubahan nutrisi kurang dari yang
dibutuhkan oleh tubuh b/d kurang adekuatnya insulin
ID soal 5 175
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang perawat puskesmas sedang melakukan kunjungan keluarga, ditemukan anak dari keluarga
sedang asik bermain tanah dan tangannya terlihat kotor. Perawat berusaha untuk melakukan upaya
promosi kesehatan pada keluarga tersebut.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Kunci Jawaban: D
Referensi: Ervin N.E., (2002), Advanced Community Health Nursing Practice. NewJersey:
Pearson Education, Inc
Nama Ns. Arneliwati, M.Kep
pembuat
Institusi/bagian F.Kp Universitas Riau
Pembahasan Salah satu tindakan keperawatan untuk upaya promosi kesehatan terkait perilaku
hidup bersih dan sehat yaitu mengajarkan keluarga melakukan cuci tangan yang
bersih pada anak
ID soal 176
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang pria usia 58 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sering BAK
terlebih pada malam hari dan kesakitan saat BAK. Hasil pemeriksaan fisik, pasien terlihat
lemah, akral teraba hangat, terdapat distensi kandung kemih, suhu badan 37,5 0C, TD 110/80
mmHg, respirasi 20 x/mnt, nadi 76 x/menit. Hasil pemeriksaan urine lengkap menunjukkan
warna urin kuning, keruh, pH asam 6,0 dan kadar leukosit 8-12 /lpb.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang paling utama pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Nyeri kronis
B. Hipertermia
C. Risiko infeksi
D. Gangguan eliminasi urin
E. Inkontinensia urin urgensi
Kunci D
Jawaban
Referensi Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban A tidak benar, karena pada kasus pasien mengungkapkan
hanya merasa kesakitan saat BAK saja dan tidak berlangsung lama. Pada
pemeriksaan fisik juga pasien tidak tampak meringis kesakitan.
Pilihan jawaban B tidak benar, karena pada kasus suhu tubuh pasien berada
dalam batas normal.
Pilihan jawaban C tidak benar, karena pada kasus pasien sudah mengalami
infeksi, dilihat dari hasil pemeriksaan urine lengkap yang menunjukkan kadar
leukosit 8-12 /lpb.
Pilihan jawaban D benar, karena pada kasus menunjukkan tanda dan gejala
gangguan eliminasi urin, yaitu sering BAK terlebih pada malam hari dan
terdapat distensi kandung kemih, selain itu, pasien juga menunjukkan tanda dan
gejala penyakit ISK, dilihat dari hasil pemeriksaan urine lengkap yang
menunjukkan warna urin kuning, keruh, pH asam 6,0 dan kadar leukosit 8-12
/lpb
Pilihan jawaban E salah, karena pasien masih dapat mengontrol keluaran
urinnya.
ID soal 177
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang pria usia 65 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis CVA.
Hasil pemeriksaan, akral teraba hangat, suhu badan 370C, TD 110/80 mmHg, respirasi 22
x/mnt, nadi 80 x/menit. Hasil pemeriksaan CT scan menunjukkan adanya perdarahan
intraserebral pada daerah capsula externa sampai corona radiate kiri.
Pertanyaan soal
Apakah data yang perlu dikaji pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Penilaian GCS
B. Pengkajian ADL
C. Pengkajian psikososial
D. Riwayat penyakit dahulu
E. Monitor tanda-tanda vital
Kunci A
Jawaban
Referensi DiGiulio, Mary. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Rapha
Publishing
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban A benar, karena dalam kasus diatas dengan gangguan
neurologi, perlu ada pemeriksaan untuk menilai status neurologis, sehingga
dapat menilai apakah ada tanda-tanda penurunan kesadaran.
ID soal 178
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 60 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis
CVA hemoragic. Hasil pemeriksaan, pasien membuka mata ketika diperintah, pasien tampak
terus mengerang, dan respon fleksi ketika diberikan rangsangan nyeri. Suhu badan 37 0C, TD
110/80 mmHg, respirasi 22 x/mnt, nadi 80 x/menit. Hasil pemeriksaan CT scan menunjukkan
adanya perdarahan intraserebral pada daerah capsula externa sampai corona radiate kiri.
Pertanyaan soal
Berapakah nilai GCS pada pasien tersebut?
Pilihan jawaban
A. 7
B. 8
C. 11
D. 13
E. 15
Kunci B
Jawaban
Referensi DiGiulio, Mary. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Rapha
Publishing
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban B benar, karena dalam kasus diatas pasien membuka mata
ketika diperintah mendapat skor 3, pasien tampak terus mengerang mendapat
skor 2, dan respon fleksi ketika diberikan rangsangan nyeri mendapat skor 3,
sehingga jumlah skor yaitu 8
ID soal 179
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang pria usia 68 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas dan
demam sejak kemarin. Hasil pemeriksaan, pasien tampak sesak, pergerakkan dada simetris,
ada penggunaan otot bantu napas, terdapat ronkhi, akral teraba hangat, TD 130/90 mmHg,
frekuensi napas 28x/menit, Spo2 92%, suhu 380C, frekuensi nadi 96 x/mnt.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan utama yang harus dilakukan pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Manajemen asma
B. Regulasi temperatur
C. Manajemen jalan napas
D. Manajemen hipertermia
E. Manajemen jalan napas buatan
Kunci C
Jawaban
Referensi Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban C benar, karena pada kasus pasien memiliki masalah
keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif, sehingga tindakan keperawatan
utama untuk mengatasi masalah tersebut adalah manajemen jalan napas.
ID soal 180
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang wanita usia 50 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan BAB cair
sejak 2 hari yang lalu dan perut terasa kram. Hasil pemeriksaan pasien tampak lemas, terdapat
distensi abdomen, bising usus 38 x/menit, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 88 x/menit,
respirasi 20 x/menit, suhu 36,5°C.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan mandiri yang tepat dilakukan pada kasus diatas?
Pilihan jawaban
A. Berikan obat antidiare
B. Berikan terapi cairan IV
C. Memeriksa kadar elektrolit serum
D. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan produk susu
E. Anjurkan pasien untuk membatasi asupan kafein dan minuman berkarbonasi
Kunci E
Jawaban
Referensi Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., Cheever, K.H. (2010). Brunner &
Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing. Ed. 12 Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins.
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban E benar, karena pada kasus diatas pasien mengalami diare,
sehingga tindakan mandiri yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah
menganjurkan pasien untuk membatasi asupan kafein dan minuman
berkarbonasi, dan hindari makanan yang sangat panas dan dingin karena dapat
meningkatkan motilitas usus.