Anda di halaman 1dari 13

KENDAL SMART AND GREEN INDUSTRIAL PARK

Dengan Pendekatan Arsitektur Ramah Lingkungan

Riahman Siallagan1), Esti Yulitriani T.2), M. Maria Sudarwani3)


Universitas Pandanaran
Jl. Banjarsari Barat No. 1, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
1)
riahmansiallagan@gmail.com
2)
esti.yulitriani@gmail.com
3)
maria@unpand.ac.id

Abstrak

Dalam penyediaan lahan untuk sebuah kawasan industri merupakan masalah sekaligus
peluang besar yang perlu diperhatikan secara serius. Sebagai akibat dari adanya kebutuhan
pergerakan manusia dan barang, maka timbul tuntutan untuk menyediakan prasarana dan sarana
agar pergerakan tersebut bisa berlangsung dengan kondisi aman, nyaman, lancar serta
ekonomis dari segi biaya dan waktu. Banyaknya jumlah kawasan industri saat ini dan lahan
yang digunakan sangat luas tentu memerlukan pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan ruang
serta penataan bangunan yang baik sehingga tercipta kawasan yang industri yang berkelanjutan
dan ramah lingkungan.
Jawa Tengah pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan pertumbuhan Gross Domestic
Product (GDP) Indonesia terpilih menjadi salah satu provinsi untuk pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK), yakni Kabupaten Boyolali sebagai sentra industri garmen dan
Kabupaten Kendal sebagai kawasan industri terpadu. Letak Kabupaten Kendal yang strategis
dan ketersediaan lahan serta sumber daya memberikan jaminan mudahnya aktivitas industri
berkembang, mendukung daerah ini terpilih sebagai daerah pengembangan kawasan industri.
Selain itu, adanya dukungan pemerintah daerah terhadap pembangunan dan pengembangan
kawasan industri di Kabupaten Kendal berupa regulasi peraturan memberikan keleluasaan
sekaligus jaminan bagi para investor untuk berinvestasi.
Perancangan Kendal Smart and Green Industrial Park dengan konsep arsitektur ramah
lingkungan ini mengutamakan faktor kenyamanan pelaku aktivitas, dimana masing – masing
kebutuhan di wadahi oleh ruang – ruang yang mempunyai fungsi dan kebutuhan masing –
masing serta dilengkapi dengan beberapa fasilitas guna mendukung semua kegiatan yang ada
dalamnya.
Kata kunci : Kendal Smart and Green Industrial Park, Arsitektur ramah lingkungan.

1
I. PENDAHULUAN perancangan Kendal Smart and Green
1.1. Latar Belakang Industrial Park di Jawa Tengah. Dasar
Selama 20 tahun terakhir pembangunan pendekatan tersebut adalah:
ekonomi Indonesia mengarah pada era/sektor 1. Pendekatan aspek fungsional
industrialisasi. Bangunan-bangunan industri 2. Pendekatan aspek teknis
yang beroperasi di Indonesia dari tahun ke 3. Pendekatan aspek kinerja
tahun menunjukkan peningkatan. Saat ini, 4. Pendekatan aspek arsitektur
Indonesia memiliki 233 kawasan industri 5. Pendekatan aspek kontekstual
yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Dari pendekatan perancangan di atas di
Sulawesi dan Papua. Seluruh kawasan harapkan dapat tersusun sebuah perancangan
tersebut menggunakan lahan lebih dari kawasan industri yang dapat memenuhi
81.000 Ha dengan perbandingan 65% berada semua kebutuhan dan kegiatan yang ada
di pulau Jawa sementara sisanya tersebar di didalamnya.
luar pulau Jawa (sumber: Himpunan
Kawasan Industri/HKI Tahun 2014). 1.2. Maksud
Banyaknya jumlah kawasan industri dan Memberikan solusi untuk mengatasi
lahan yang digunakan tentu memerlukan permasalahan pada kawasan industri saat ini
pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan sehingga diharapakan dapat berfungsi
ruang serta penataan bangunan yang baik sebagaimana semestinya sebagai salah satu
sehingga tercipta kawasan yang industri yang kawasan industri percontohan di Indonesia
berkelanjutan dan ramah lingkungan. dan khususnya di Jawa Tengah.
Menyikapi dan mencermati
perkembangan kawasan industri yang ada 1.3. Tujuan dan Sasaran
saat ini, baik secara kuantitas maupun Tujuan perancangan ini adalah mencari,
kualitas saat ini, serta seiring dengan menggali, mengelompokkan dan
meningkatnya taraf hidup masyarakat baik mengidentifikasikan permasalahan dalam
pemerintah maupun pihak swasta untuk koridor aspek-aspek perencanaan dan
sementara ini belum mampu untuk perancangan arsitektur serta merumuskan
memenuhinya. Mengingat keterbatasan yang pemecahan yang terkait dengan perencanaan
ada, secara faktual dapat dilihat bahwa dan perancangan sebuah kawasan industri di
pertumbuhan penyediaan sarana ataupun Jawa Tengah.
prasarananya. Sebagai sarana/fasilitas Sasaran yang hendak dicapai berupa program
penunjang dibutuhkan suatu alternatif ruang dan konsep dasar perancangan yang
kawasan yaitu pengembangan Kendal Smart bertitik tolak dari judul yaitu “Kendal Smart
and Green Industrial Park dengan konsep and Green Industrial Park” di Jawa Tengah
yang representatif sehingga dapat mendukung yang disesuaikan dengan kebutuhan.
segala aktivitas yang berlangsung dalam
kawasan tersebut. Untuk perkembangan ke 1.4. Batasan dan Anggapan
depan Jawa Tengah diharapkan memiliki Batasan perencanaan Kendal Smart
kawasan industri yang hijau dan ramah and Green Industrial Park ini adalah :
lingkungan. 1. Perencanaan Kendal Smart and Green
Hal–hal yang menjadi dasar perancangan Industrial Park di Jawa Tengah hanya
itu antara lain : terkait pada disiplin ilmu arsitektur.
 Analisa tapak meliputi site, pencapaian 2. Perencanaan Kendal Smart and Green
dan sirkulasi. Industrial Park di Jawa Tengah
 Analisa bangunan meliputi bentuk massa difungsikan untuk menunjang semua
bangunan, penampilan bangunan, kegiatan serta memberikan pelayanan
 Penunjang bangunan yang meliputi terhadap masyarakat dan sekitarnya
persyaratan fisik dan utilitas bangunan. didasarkan atas pertimbangan komersial.
3. Peraturan dan regulasi yang berkaitan
Dasar pendekatan perencanaan dan dengan kawasan industri mulai dari
perancangan arsitektur ini di maksudkan UU,Permen,Perda,RTRW dan RDTRW.
sebagai acuan yang dipakai untuk menyusun 4. Penekanan perancangan Kendal Smart
landasan program perencanaan dan and Green Industrial Park hanya sebatas
pelayanan jasa dan penunjang kegiatan.

1
kegiatan yang ada Kendal Smart and Green
Anggapan dalam perencanaan ini Industrial Park yaitu sebagai berikut :
adalah : 1) Pengunjung
1. Perencanaan Kendal Smart and Green Ada beberapa macam pengunjung yang
Industrial Park ini diprediksikan untuk datang dan pergi maupun untuk sekedar
kebutuhan waktu 20 tahun ke depan, berkunjung di lihat dari tujuannya antara
yaitu 2036 lain : rekreasi, study banding maupun
2. Dana untuk Kendal Smart and Green keperluan lainnya.
Industrial Park ini dianggap tersedia dan 2) Tamu
sesuai dengan perencanaan dan Adalah pengunjung yang mempunyai
perancangan. kepentingan khusus yakni untuk
3. Proses penyediaan lahan untuk objek mendapatkan manfaat tertentu serta
perencanaan dianggap tidak mengalami langsung dari kawasan industri.
permasalahan, termasuk status lokasi 3) Pengelola
(kepemilikan tanah dan hak guna tanah) yaitu kelompok individu/ personel yang
dianggap telah terselesaikan. mempunyai tugas mengelola, mengurusi
4. Semua peraturan setempat dianggap dan mengoperasikan kegiatan yang ada,
tetap berlaku. pengelola disini dibagi dalam dua
5. Kondisi daya dukung tanah dianggap kategori yaitu pengelola kawasan, dan
memenuhi persyaratan. pengelola khusus.
6. Jaringan prasarana kota pada tapak
terpilih dianggap telah memenuhi syarat. III. METODOLOGI
7. Lokasi tapak terpilih untuk Dalam perancangan Kendal Smart and
pembangunan Kendal Smart and Green Green Industrial Park diperlukan landasan
Industrial Park dianggap tersedia konseptual yang akan melandasi perancangan
jaringan prasarana seperti listrik, air dan fisik bangunan. Adapun konsep tersebut akan
telekomunikasi. dijabarkan sebagai berikut:
 Kawasan industri ini merupakan
penggabungan dari beberapa fungsi atau
II. TINJAUAN TEORI kebutuhan serta bangunan penunjang
2.1. Faktor Perancangan yang mawadahi dari ketiga fungsi
Faktor penentu perancangan kawasan tersebut.
idustri ini adalah sebagai berikut:  Lingkup kegiatan meliputi proses
1. Bagaimana mengorganisasikan ruang produksi baik berupa barang maupun
secara optimal yang terdiri dari jasa dan kegiatan pelayanan umum
berbagai aktivitas yang ada, sehingga antara lain bisnis,kesehatan,rohani dan
tercipta hubungan antar kelompok rekreasi.
ruang yang efektif, efisien dan Acuan yang dipakai untuk menyusun
mempunyai fleksibilitas tinggi serta landasan program perencanaan dan
saling menunjang antara fungsi yang perancangan Kendal Smart and Green
satu dengan yang lain. Industrial Park adalah dasar pendekatan
2. Kendal Smart and Green Industrial perencanaan dan perancangan arsitektur.
Park ini harus bisa menampung serta Dasar pendekatan tersebut adalah sebagai
memenuhi semua kepentingan dan berikut:
kebutuhan di dalamnya.
3. Pola sirkulasi yang jelas dan 3.1 Pendekatan aspek fungsional
membedakan antara masing – masing Dasar pendekatan fungsional bertitik
fungsi bangunan dan peruntukan area. tolak pada pelaku aktivitas, jenis aktivitas,
4. Mengoptimalkan semua bentuk sarana proses aktivitas, jenis fasilitas, kapasitas dan
transportasi misal transportasi darat, air besaran ruang guna menciptakan wadah
dan udara untuk mempermudah yang fungsional dan efektif untuk semua
aksesibilitas. kegiatan dan persyaratan bangunan.
2.2. Kegiatan Dan Pelaku Kegiatan 3.2 Pendekatan Aspek Fisiologis
Ada beberapa Kegiatan dan Pelaku

2
Pendekatan perancangan Kendal Kelompok aktivitas yang mendukung
Smart and Green Industrial Park sebagai seluruh aktivitas yang terjadi dalam
bangunan komersil yang multifungsi. pusat perbelanjaan terdiri dari aktivitas
pendukung keamanan, pemeliharaan,
3.3 Pendekatan Aspek Psikologis bongkar muat barang dan aktivitas
Aspek psikologis menyangkut pendukung bagi karyawan.
kejiwaan yang dipengaruhi oleh suasana, f. Kelompok Aktivitas Parkir
sirkulasi antar ruang, kebutuhan privasi, Meliputi parkir bus karyawan, truk, bus
skala dan proporsi, dan warna. kota/angkot, taksi dan kendaraan
pribadi.
3.4 Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku Kendal Smart 3.7 Pendekatan Hubungan Ruang
and Green Industrial Park adalah perilaku Ditentukan untuk dapat memperoleh
pengunjung kawasan dan pengelola masing letak dan kedekatan antara ruang satu
– masing. dengan lainnya. Hubungan ruang ditentukan
berdasarkan organisasi ruang dan sirkulasi
3.5 Pendekatan Pelaku Kegiatan ruang pelaku kegiatan (pengunjung dan
Terbagi dalam 3 macam pelaku karyawan).
kegiatan yaitu:
1. Pengunjung 3.8 Pendekatan Kapasitas Dan
Berdasarkan kepentingan pengun-jung Besaran Ruang
dapat dibedakan dalam beberapa Ditentukan untuk memperoleh
kategori yaitu; pengunjung kawasan dan besaran ruang standart dalam pembagian
tamu pengelola. ruang, dengan mempertimbangkan kegiatan
2. Staf karyawan – kegiatan yang dilakukan.
Secara makro ada 3 kelompok staff
dalam kawasan ini yaitu staff/karyawan IV. HASIL PEMBAHASAN
pengelola, staff/ karyawan perusahaan- 4.1 Konsep Aspek Teknis
perusahaan yang ada di kawasan dan Aktivitas utama yang berlangsung
karyawan fasilitas umum. dalam kawasan industri ini adalah aktivitas
3. Pengelola Gedung produksi barang dan jasa pelayanan
Secara mikro, terdiri dari petugas komersial, pelayanan umum dan pelayanan
security, pertamanan, mechanical berupa fasilitas. Oleh karena itu pendekatan
engineering. sistem struktur dan modul yang tepat untuk
mewadahi semua aktivitas ini.
3.6 Pendekatan Kelompok Kegiatan
Terdiri dari beberapa kelompok 1. Struktur,
kegiatan : Berkaitan dengan fungsi, massa dan
a. Kelompok Aktivitas Utama estetika bangunan yang akan diciptakan
aktivitas produksi barang/jasa, sebagai struktur yang kuat, yaitu dengan
perbelanjaan dan perkantoran, biro jasa penataan massa bangunan dengan denah
pengobatan, jasa layanan penginapan diagonal untuk sebuah terminal dan
dan aktivitas hunian. penyesuaian fungsi dan kebutuhannya.
b. Kelompok Aktivitas Pengelola
Meliputi aktivitas administrasi dan 2. Bahan Bangunan,
aktivitas intern pengelolaan kawasan. Pemilihan bahan bangunan dalam
c. Kelompok Aktivitas Perlengkapan perencanaan Kendal Smart and Green
Kelompok aktivitas yang melengkapi Industrial Park ini harus memperhatikan
aktivitas utama yang terdiri dari aktivitas beberapa ketentuan sebagai berikut :
perkantoran dan jasa.  Bahan untuk bagian Lantai dan aspal
d. Kelompok Aktivitas Pelayanan harus terbuat dari bahan yang kuat,
Meliputi aktivitas pelayanan ibadah kedap air, permukaan rata, tidak licin,
(masjid), pelayanan toilet, pelayanan warna-terang, dan mudah dibersihkan,
mekanikal elektrikal serta workshop. Lantai yang selalu kontak dengan air
e. Kelompok Aktivitas Pendukung harus mempunyai kemiringan yang

3
cukup ke arah saluran pembuangan air tertentu yang memerlukan persyaratan
limbah. khusus yaitu:
 Bahan untuk Dinding permukaannya  Basement,
harus kuat, rata, berwarna terang dan harus memperhatikan sirkulasi yang
menggunakan cat yang tidak luntur baik kemudahan aksesbililiti,
serta tidak menggunakan cat yang pencahayaan alami, penghawaan alami
mengandung logam berat. dan buatan.
 Penghawaan alamiah harus dapat  Kamar Hotel,
menjamin aliran udara di dalam dengan Merupakan privasi pengunjung,
baik, terutama area basement. Luas pencahayaan dan penghawaan
penghawaan alamiah minimum 15% menggunakan alami dan buatan,
dari luas lantai. Bila penghawaan penghawaan alami diperoleh dari
alamiah tidak dapat menjamin adanya jendela yang bisa di buka dari dalam
pergantian udara dengan baik, ruang kamar.
harus dilengkapi dengan penghawaan  Ruang administrasi,
buatan /mekanis Ruang direksi terpisah oleh partisi
 Penutup Atap harus kuat, tidak bocor, dengan ruang staf, penggunaan
dan tidak menjadi tempat perindukan penghawaan sentral, pencahayaan
serangga, tikus, dan binatang kombinasi antara alami dengan buatan.
penganggu lainnya. Ketinggian yang
lebih dari 10 meter harus dilengkapi 4.2.2 Rencana Sirkulasi
penangkal petir Perancangan Terminal Terpadu harus
 Plafon harus kuat, berwarna terang, dan memperhatikan sirkulasi yang benar – benar
mudah dibersihkan, tingginya minimal nyaman, karena dalam satu gedung terdapat
3,00 meter dari lantai Kerangka Plafon berbagai macam kepentingan, disinilah
harus kuat dan bila terbuat dari kayu dituntut proses yang cukup rumit, diantara
harus anti rayap hal – hal yang harus di perhatikan antara
 Konstruksi. beranda dan talang harus lain:
sedemikian sehingga tidak terjadi 1. Sirkulasi Ruang Luar,
genangan air yang dapat menjadi perlu adanya pembedaan terhadap
tempat perindukan nyamuk Aedes. sirkulasi bus, mobil serta roda dua yang
 Pintu harus kuat, cukup tinggi, cukup akan parkir. Sirkulasi pengunjung dan
lebar, dan dapat mencegah masuknya sirkulasi pengelola, sirkulasi
serangga, tikus, dan binatang pengunjung dari pintu masuk utama
pengganggu lainnya. (ME) dan sirkulasi servis dan perawatan
masuk dari pintu masuk kedua (SE).
4.2 Konsep Aspek Kinerja 2. Sirkulasi Dalam Bangunan,
Perancangan Kendal Smart and Green hendaknya menggunakan sirkulasi
Industrial Park memerlukan suatu vertikal dengan tangga dan lift. Serta
kelengkapan fasilitas bangunan yang esckalator untuk bangunan yang
digunakan untuk menunjang tercapainya bertingkat, Sirkulasi horizontal dengan
unsur-unsur kenyamanan, keselamatan, koridor dan pintu.
kemudahan, komunikasi dan mobilitas
dalam bangunan. Oleh karena itu perlu 4.2.3 Rencana Utilitas
pendekatan sistem utilitas bangunan. Perencanaan utilitas dalam Kendal
Smart and Green Industrial Park yang di
4.2.1 Rencana Persyaratan Ruang rancang antara laian :
Rencana persyaratan ruang meliputi  Sistem jaringan listrik, menggunakan
persyaratan fisik, penghawaan, pencahayaan tenaga listrik utama dari PLN,
serta akustik ruang. karena beberapa ruang- candangan dari standby emergency
ruang yang ada merupakan ruang yang tidak power / genset. Dan energi listrik yang
diperbolehkan untuk umum. pendekatan disediakan oleh pengembang yakni
ruang hanya dilakukan pada ruang-ruang berasal dari energi Solar Cell Power
House.

4
 Sistem jaringan air bersih,  Sebelah Utara : Lahan persawah-an
menggunakan jaringan air bersih dari (tidak produktif); Laut Jawa
PDAM dan sumur artetis. Penyaluran Dengan luas tapak +170,00 Ha2, maka
dengan cara Down Feed Distribution. dapat dihitung dengan peraturan setempat
 Sistem penghawaan / pengkodisian yang berlaku yaitu :
udara, menggunkan penghawaan alami  Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
dan buatan, kecuali koridor luar dan maksimal : 60%
bagian-bagian tertentu yang hanya
menggunakan penghawaan alami. KDB = 60% X Luas lahan
 Jaringan penerangan / pencahayaan, = 0,6 X 170,00 Ha2 =
dalam bangunan menggunakan 102,00 Ha2
penerangan alami dan buatan.  Koefisien lantai bangunan ( KLB ) =
 Sistem komunikasi, menggunakan 4
telekomunikasi ekstern dan intern. KLB = 4 X Luas lahan
 Jaringan air kotor, menggunakan = 4 X 102,00 =
saluran langsung ke saluran kota untuk 408,00 Ha2
kegitan yang menghasilkan limbah  Jumlah lantai = 3 Lantai
bersih. Instalasi Pengolahan Air Limbah Garis sepadan bangunan = 50,0
(IPAL) untuk limbah yang meter
terkontaminasi oli dan sebagainya dari
limbah bengkel, menggunkan sistem
Waste Oxidation Ditch Treatment
System (kolam oksidasi limbah).
 Pengelolaan sampah, pemisahan
sampah organik dan non organik
 Jaringan pemadam kebakaran
 Jaringan penangkal petir

4.3 Konsep Aspek Arsitektural


4.3.1. Rencana Arsitektural
Karena mewadahi beberapa fungsi
maka fungsional bangunan lebih
diutamakan, akan tetapi aspek konstektual
juga menjadi konsep dari perencanaan
Kendal Smart and Green Industrial Park.

4.3.2. Rencana Massa Bangunan


Massa bangunan menyesuaikan dari
konsep, dimana analisa site, klimatologi dan
zoning area menjadi landasan dalam
penataan massa bangunan pada kawasan ini.

4.4 Konsep Site dan Tapak


Dari hasil skooring 3 lokasi, di dapat
site yang terpilih berada Di jalan
Lingkar/Arteri Kaliwungu kabupaten Kendal.
Site sekarang adalah tanah kosong dengan
batas tapak ;
 Sebelah Timur : Lahan persawah-an
(tidak produktif)
 Sebelah Selatan : Lahan persawah-an
(produktif)
 Sebelah Barat : Lahan persawah-an
(tidak produktif)

5
.

Peta Lokasi Tapak

1
1. Master Plan

2. Jaringan Listrik & Titik Lampu

9
3. Denah Site

4. Denah Instalasi Jaringan Air

10
5. Potongan

6. Tampak

11
7. Skematik Instalasi Air Bersih

8. Skematik Instalasi Air Kotor & Detail

12
9. Perspektif #1

10. Perspektif #2

13
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari beberapa uraian tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa pembangunan
dengan konsep Kawasan Industri yang
berbasis hemat energi dan ramah lingkungan
di Jawa Tengah sangat efektif juga untuk kota
– kota besar di Indonesia, karena selain
efisien energi, berkesinambungan sekaligus
dapat memenuhi kebutuhan pangan dan
papan yang di temukan dalam satu kawasan
serta sebagai sarana edukasi maupun rekreasi.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Roestanto Wahidi,D. 2014. Kawasan Industri
Indonesia; Sebuah Konsep
Perencanaan dan Aplikasinya. Bogor:
Biografika
Christina E.Mediastika. 2013. Hemat Energi
dan Lestari Lingkungan Melalui
Bangunan. Yogyakarta: Andi Offset
Drs.Daryanto & Agung Suprihatin,S.Pd,M.si.
2013. Pengantar Pendidikan
Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava
Media
Angus J.Macdonald. 2002. Struktur dan
Arsitektur. Jakarta: Erlangga
Prasasto Satwiko. 2009. Fisika Bangunan.
Yogyakarta: Andi Offset
Nirwono Joga. 2013. Gerakan Kota Hijau.
Jakarta: Gramedia
De Chiara, Joseph,1973, Time Sever Standart
for Building Types. Mc, Graw-Hill
book compny NY.
Neufert, Ernst. 1995, Data Arsitek. Jakarta,
Erlangga
Ir.Rustam Hakim. 1991,Arsitektur Lansekap.
Jakarta: Bumi Aksara
Jusna J.A.Amin dkk. 2016,Mengenal
Arsitektur Lansekap Nusantara.
Yogayakarta: Pustaka Pelajar
Raharjo Adisasmita. 2010, Pembangunan
Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta:
Graha Ilmu

15

Anda mungkin juga menyukai