Anda di halaman 1dari 56

PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dokumen laporan akhir dan Perencanaan Sarana Prasarana Smart Building
Rusunawa ini dapat kami selesaikan. Pekerjaan Perencanaan Sarana Prasarana Smart Building
Rusunawa ini telah dapat dilaksanakan sesuai kesepakatan kerja yang dituangkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) antara pihak perencana.
Dalam laporan akhir ini, kami memuat perihal gambaran, konsep dan identifikasi kebutuhan serta
rancangan erencanaan Sarana Prasarana Smart Building Rusunawa. Mudah-mudahan laporan
akhir ini menjadi bisa panduan bagi pengguna pembangunan Smart Building.

Bandung, Desember 2018


PT. GUMILANG SAJATI

1
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Berdasarkan Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2011, tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, dijelaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera, ber tempat tinggal,
serta mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar
manusia. Sejalan dengan hal tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Negara Perumahan
Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2007 tentang Pengelolaan Rumah Sederhana Sewa,
disebutkan bahwa badan pengelola wajib untuk menyediakan serta melakukan peningkatan
kualitas prasarana, sarana, dan utilitas bagi penghuni rusunawa sebagai kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi.
Melihat terbatasnya area yang tersedia pada setiap komplek rusunawa, maka diperlukanlah
suatu bangunan gedung yang coba mengakomodasi fungsi sarana dan prasarana dasar yang
dibutuhkan bagi kawasan permukiman. Fungsi sarana dan prasarana dasar yang dimaksud
biasanya berupa fasilitas pendidikan paud, kesehatan, fasilitas sosial, sarana peribadatan, dan
fasilitas lingkungan lainnya yang secara lengkap akan dijabarkan pada kerangka acuan.
Terkait hal tersebut, hadirnya teknologi intelligent building system atau yang lebih dikenal
dengan istilah smart building dapat menjadi alternative solusi untuk penyelesaian masalah
sarana prasarana dasar kawasan permukiman rusunawa. Teknologi smart building mampu
mengangkat tingkat efisiensi pengelolaan dalam sebuah bangunan, sehingga sesuai untuk
mengurangi konsumsi energi yang di gunakan untuk aktivitas gedung yang didalamnya
banyak aktivitas publik.

Smart building sendiri merupakan sebuah konsep yang memadupadankan desain arsitektur,
desain interior dan mekanikal elektrikal bangunan agar dapat memberi kecepatan
gerak/mobilitas serta kemudahan kontrol juga akses dari arah mana pun dan waktu
kapanpun dalam hal otomatisasi dimana semua aktivitas yang terjadi pada sebuah bangunan

2
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA
atau
gedung dapat terjadi tanpa adanya interverensi manusia didalamnya, dalam artian biarpun
tidak ada orang didalam nya maka bangunan ini akan menjalankan perintah sesuai dengan
program yang telah kita buat dan kita tanamkan pada otak bangunan itu. Sehingga dengan
mengoptimalkan performa bangunan dapat tercapai efisiensi lingkungan, kontrol sumber
energi bangunan, dan minimal life cost perangkat dan utilitas bangunan.
Teknologi smart building nantinya akan banyak menggunakan komputer sebagai dasar
sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna, menilai kinerja bangunan, dan
mendeteksi kegagalan sistem bangunan. Karakter adaptasi pintar yang terbentuk melalui
penggunaan teknologi diharapkan dapat memadukan interaksi antara komponen bangunan,
fungsi bangunan, lingkungan, dan juga mengantisipasi keberagaman perilaku pengguna.
Dalam aplikasinya bangunan smart building direncanakan mampu memenuhi mencukupi
kebutuhan sendiri (self - sufficiency), variasi desain (variety in design), desain yang memusat
pada pengguna (user - centered design), dan keterpaduan desain (integrated design). Tidak
hanya smart, bangunan juga harus memenuhi kriteria arsitektural material ramah
lingkungan. Kriteria material ramah lingkungan diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2010 tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah
Lingkungan
Lebih jauh lagi, dengan keberadaan smart building sebagai pelengkap sarana prasarana
dasar di komplek rusunawa nantinya diharapkan dapat menaikkan nilai kawasan dan juga
image komplek rusunawa. Selanjutnya, jenis sarana dan prasarana dasar minimal, ragam
penerapan dan adopsi teknologi serta parameter yang mendukung pembentukan
bangunan gedung guna menunjang performa smart building akan dijabarkan dalam
kerangka acuan.

3
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


• Maksud dari kerangka acuan ini mewujudkan suatu rancangan bangunan gedung
yang dapat mengoptimalkan penggunaan energi dan juga efisiensi lingkungan di
komplek rusunawa.
• Menyediakan bangunan gedung yang mengintegrasikan kebutuhan sarana dan
prasarana dasar lingkungan bagi penghuni komplek rusunawa serta mengoptimalkan
penggunaan ruang dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap
lingkungan di sekitar gedung.
• Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyediakan dokumen perencanaan smart
building yang di dalamnya memiliki management system sehingga biaya pengelolaan
gedung dapat lebih efisien, konsumsi energi listrik rendah, serta komputerisasi
pengelolaan gedung, hingga peningkatan kenyamanan gedung.
• Kerangka acuan kerja ini juga bertujuan mewujudkan penyelenggaraan penyusunan
DED perencanaan bangunan gedung yang memperhatikan aspek pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana dasar kawasan permukiman, penghematan energi,
dan penggunaan sumber daya yang efisien.

1.3. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan ini adalah :
✓ Tersusunnya rancangan arsitektur, struktur, dan mekanikal elektrikal dari bangunan
gedung untuk sarana dan prasarana dasar kawasan permukiman dengan konsep
smart building di lokasi komplek rusunawa Rancacili, Derwati;
✓ Tersusunnya dokumen perencanaan teknis DED (gambar teknis, rencana kerja,
metode pelaksanaan konstruksi, dan rencana anggaran biaya RAB) bangunan gedung
smart building;
✓ Tersedianya dokumen analisa perhitungan/backup calculation design sebagai dasar
perencanaan struktur maupun sistem mekanikal elektrikalnya, hingga dokumen kajian
terhadap 9 parameter desain bangunan smart building;
✓ Tersusunnya dokumen lelang sebagai bahan dasar untuk pelelangan kegiatan
pelaksanaan konstruksi atas rencana teknis yang telah dihasilkan.

4
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

✓ Membantu melengkapi dokumen persyaratan untuk perizinan pembangunan IMB.

1.4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI


Ruang lingkup substansi pekerjaan perencanaan DED ini adalah :
1) Persiapan pelaksanaan pekerjaan, yang meliputi segala proses, dimulai dari persiapan
substansi, persiapan pengelolaan pekerjaan dan juga persiapan mobilisasi personil
(tenaga ahli dan tenaga pendukung);
2) Melakukan survey kondisi kawasan perencanaan. Pelaksanaan survey ini diharapkan
dapat menghasilkan identifikasi terhadap kondisi kawasan perencanaan yang meliputi
kondisi topografi eksisting, kondisi bangunan eksisting dan juga kondisi infrastruktur
yang ada;
3) Menyusun dokumen kajian teknis untuk bahan rekomendasi persyaratan perizinan
bangunan seperti peil banjir, IMB, dan sebagainya;
4) Menyusun kebutuhan program ruang dan bangunan serta pelaksanaan pembangunan
yang dilakukan dengan menentukan kebutuhan luas ruang bangunan hingga
menyusun jadwal pelaksanaan pembangunan dengan kebutuhan prasarana dan
sarana yang ditentukan sebagai berikut :
a. Sarana parkir motor pengunjung dan mobil pengelola
b. Unit pompa untuk penanggulangan banjir
c. Unit genset
d. Ruang lobby
e. Sekuriti
f. Sarana pendidikan paud
g. Fasilitas kesehatan komplek rusunawa
h. Ruang serbaguna
i. Ruang kontrol utama bangunan Gedung

5
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

j. Kantor pengelola
k. Sarana olahraga indoor dan ruang fitness
l. Sarana peribadatan masjid bagi penghuni rusunawa
m. Area power plant solar cell
n. Ruang terbuka hijau, roof garden, vertical garden yang memadai
5) Membuat gambar perancangan bangunan smart building (preliminary design);
a. Arsitektur (site plan, denah, potongan, tampak, detail item, mock up 3D, maket
bangunan dengan lampu)
b. Mekanikal (plumbing, ducting, shaft, STP, WTP)
c. Elektrikal (wiring, ploting, lift, penangkal petir, grounding)
d. Struktur (pondasi, struktur atas bawah, detail, BBS)
6) Membuat perencanaan detail teknis;
a. Backup calculation design struktur dan pondasi termasuk data teknis primer
perencanaan seperti tes sondir tanah, elektrik logging air tanah, dan sebagainya
b. Kajian konsep penggunaan teknologi yang diaplikasikan pada bangunan
c. Metode konstruksi pekerjaan (precast, konvesional, prepared formwork)
d. Master schedule dan sequence kerja (tenaga, alat berat, komponen
e. Critical path method
7) Melakukan penghitungan volume pembangunan;
a. Analisa harga satuan (standar harga upah, material, alat)
b. Rencana anggaran biaya
c. Backup calculation volume
d. Lampiran harga pasar/vendor 3 bh untuk item yang tidak ditetapkan
8) Bidang jasa analisis dan engineering lainnya
a. Teknis K3 (safety induction, marka keselamatan, penggunaan APD)
b. Sertifikasi item spesifik (lift, escalator, dsb)
c. Kelengkapan brosur peralatan utama
d. Detail teknis penggunaan/aplikasi peralatan teknologi baru

6
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

BAB II DESKRIPSI KEGIATAN

2.1. UMUM
Kegiatan ini merupakan Perencanaan Sarana Prasarana Smart Building Rusunawa yang
akan diaplikasikan tahun 2020. Salah satu acuan bagi pelaksanaan pembangunan ini
pengenalan medan di lokasi pembangunan.
Sejak awal konsultan perencana telah mencoba memahami lokasi dan pembangunan ke
depannya dalam kegiatan ini, adapun kondisi lokasi tersebut disajikan dalam sub- sub
bagian dibawah ini antara lain :

2.1.1. LAYOUT LOKASI DAN FASILITAS


Gedung Smart Building ini terletak dalam areal permukiman Rusunawa Rancacili
dengan layout lokasi yang berbentuk persegi menempatkan gedung ini leluasa
dalam melakukan pembangunan baik gedung maupun infrastrukturnya. Sebelah
utara lokasi ini berhadapan dengan Lahan kosong milik warga, sebelah barat
terdapat lahan kosong dan jalan utama menuju Rusunawa Rancacili, sebelah timur
terdapat Bangunan Gedung Silinder Rusunawa Rancacili serta sebelah selatan
terdapat Sawah milik warga.

7
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

TPU Rancacili
Sungai Cipamokolan

Komplek Rusunawa Rancacili

Jalan Babakan Karet

Gedung Silinder II

Lokasi Rencana

Gambar 1 Gambar lokasi pekerjaan Gedung Kantor Bagi Dinas


Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan

Fasilitas dalam gedung kantor ini disajikan dalam table dibawah ini :
Table 1 Jenis Fasilitas di DPKP3
No Jenis Fasilitas
1 Sarana parkir motor pengunjung dan mobil pengelola
2 Unit pompa untuk penanggulangan banjir
3 Unit genset
4 Ruang lobby
5 Sekuriti
6 Sarana pendidikan paud
7 Fasilitas kesehatan komplek rusunawa
8 Ruang serbaguna
9 Ruang kontrol utama bangunan gedung
10 Kantor pengelola
11 Sarana olahraga indoor dan ruang fitness
12 Sarana peribadatan masjid bagi penghuni rusunawa

8
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

No Jenis Fasilitas
13 Area power plant solar cell
14 Ruang terbuka hijau, roof garden, vertical garden yang memadai

2.1.2. AKSESIBILITAS LOKASI


Lokasi ini berada pada kawasan Rusunawa Rancacili pada jalan kolektor primer
menuju jalan primer. Jalur ke gedung kantor ini merupakan jalur yang padat,
bahkan dipagi dan sore hari dilewati kendaraan roda 4 dan 2 yang sangat padat.
Tidak sulit menemukan Rusunawa Rancacili ini,

Gambar 2 Suasana Transportasi di depan Smart Building

2.1.4. AKTIFITAS
Aktifitas sekitar Rusunawa Rancacili sangat beragam, dilihat dari jenis
kawasan, Rusunawa Rancacili termasuk kawasan campuran antara rumah
tinggal, perkantoran dan komersil. Hal tersebut membuat kawasan sekitar

9
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

sangat padat aktifitas, terutama komsersil, dimana di arah utara


Rusunawa Rancacili TPU Rancacili yang sangat aktif dan penuh akan
aktifitas Pemakaman.

2.2. LINGKUP PEKERJAAN TEKNIS


Lingkup pekerjaan Perencanaan Sarana Prasarana Smart Building Rusunawa di Lokasi
Komplek Rusunawa Rancacili, mulai dari Perancangan Perencanaan Sarana Prasarana
Smart Building Rusunawa untuk Smart Building. Bangunan yang akan direncanakan
merupakan bangunan 3 (tiga) lantai dengan 3 masa Bangunan dan sarana utilitas lainnya,
dengan luas tanah keseluruhan adalah +/- 2313,,19 m2. Kelengkapan jenis pekerjaan
yang termasuk dalam perencanaan ini adalah :
a. Kajian kajian yang berkaitan dengan proses perizinan pembangunan gedung smart
building, antara lain :
• Kajian FS bangunan smart building
• Penentuan peil banjir, pematangan lahan, dan rencana akses jalan masuk
• Kajian OTTV overall thermal transfer value bangunan
• Dokumen lainnya untuk kelengkapan persyaratan perizinan pembangunan
b. Konsep dan kajian desain perencanaan arsitektur dan kebutuhan program ruang,
beserta kajian smart building atau intelligent building system, green building yang
diaplikasikan pada bangunan gedung yang direncanakan;
c. Preeliminary desain mencakup site plan, denah, tampak, potongan bangunan dan
ilustrasi tiga dimensi;
d. Dokumen backup calculation design untuk perencanaan pondasi dan struktur
bangunan, dengan parameter pembebanan sesuai dengan standar (SNI) dan
peraturan yang digunakan;
e. Berkas gambar rencana teknis (Detail Engineering Drawing) berupa gambar
arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal serta tata lingkungan;
f. Rencana anggaran biaya untuk proses pembangunan (beserta backup volume, analisa
harga, kurva S, daftar harga satuan, dan kelengkapan dokumen RAB lainnya);

10
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

g. Kontrak kerja dan berita acara kemajuan pekerjaan/serah terima pekerjaan;

h. Dokumen teknis pengadaan lelang yang diperlukan

Lingkup
Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya mengacu kepada Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Permukiman
dan Prasana Wilayah Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, meliputi tugas-
tugas perencanaan fisik bangunan yang terdiri dari:
a. Persiapan atau konsepsi perencanaan, seperti : mengumpulkan data dan informasi
lapangan (termasuk penyelidikan tanah), membuat interpretasi secara garis besar
terhadap KAK, program kerja perencanaan, konsep perencanaan, sketsa gagasan,
konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai peraturan
daerah/perijinan bangunan.
b. Penyusunan pra–rencana seperti membuat rencana tapak, pra–rencana bangunan
dan mengurus perizinan sampai mendapatkan advis planning, keterangan persyaratan
bangunan dan perijinan lingkungan (UKL / UPL) dan IMB pendahuluan dari Pemerintah
daerah setempat.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
− Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dwi dan trimatra
bila diperlukan.
− Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
− Rencana Mekanikal dan elektrikal, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
− Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
− Garis besar spesifikasi teknis (Outline Technical Specifications)
− Perkiraan biaya (Engineering Estimate)

11
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

d. Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar perencanaan, gambar-


gambar detail, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), rincian volume pelaksanaan
pekerjaan (Bill of Quantity), rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi dan
menyusun laporan akhir perencanaan.
e. Persiapan pelelangan, seperti membantu Komite Pelelangan di dalam menyusun
dokumen pelelangan dan membantu Komite dalam menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan.
f. Pelelangan, seperti membantu Panitia pada waktu pelaksanaan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu Panitia dalam melaksanakan
evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan
tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
g. Pengawasan Berkala, seperti memeriksa pelaksanaan pekerjaan kesesuaiannya
dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan yang
timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan
dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.
h. Bersama-sama dengan Kontraktor menyusun petunjuk penggunaan, pemeliharaan
dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.

2.3. METODOLOGI
Sesuai Term of Reference (TOR), pihak Konsultan dalam menyiapkan dokumen
pelaksanaan Renovasi dan Pembangunan telah menetapkan metodologi. Berdasarkan
penjelasan tentang lingkup gedung kantor, secara umum klasifikasi kegiatan yang harus
dilaksanakan terdiri dari :

12
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Tahap persiapan ini meliputi :
- Mobilisasi Peralatan dan Personel
Segera setelah ditunjuk untuk mulai bekerja, konsultan akan memobilisasi
personil dan peralatan survai dan pengukuran ulang secara detail. Kepada
personil yang ditugaskan untuk menangani pekerjaan ini akan diberikan
pengarahan-pengarahan yang menyangkut teknis Perencanaannya.
Pengarahan akan dibahas bersama Rapat dengan Pemberi tugas demikian pula
prosedur, metoda, persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan
lainnya. Kemudian peralatan-peralatan yang diperlukan dikumpulkan sesuai
dengan kapasitas/luasan ruang yang dibutuhkan .
- Penyusunan Rencana Kerja
Kontrak Kerja antara Perencana dan Pemberi Tugas, akan mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. Ketentuan-ketentuan dan isi
yang terkandung dalam Kontrak harus jelas dan sudah difahami oleh kedua
belah pihak. Pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi di kemudian hari,
harus jelas mengenai sangsi-sangsinya yang akan diberikan kepada pihak-
pihak yang melakukan pelanggaran.
- Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data mencakup :
• Koordinasi dengan pihak-pihak (Kepala Dinas, Kepala BIdang dan staff
kantor) terkait guna mendapatkan data-data sekunder (peta, peta hasil
pengukuran sebelumnya, data tata guna lahan, sosial ekonomi konsumen,
lingkungan dan data-data lainya yang ada keterkaitannya).
• Rancangan Awal Gedung Smart Building dan Studi Literatur standar-standar
kebutuhan ruang dan standar teknis.

13
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

2. SURVEI LAPANGAN
Survei lapangan bertujuan mengumpulkan data pendukung (klarifikasi terhadap
hasil dari koleksi data) guna melaksanakan survei detail serta pengumpulan data- data
lainnya untuk melengkapi data survey detail agar kriteria dan parameter-
parameter perencanaan terpenuhi. Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut
:
- Data mengenai kondisi lahan dan bangunan dan bagian-bagian yang masih
berfungsi
- Bangunan eksisting yang menentukan berbagai macam pilihan konstruksi yang
paling sesuai dan menguntungkan dari segi perawatan bangunan
- Data lain yang diperlukan dan dianggap penting
- Usulan lainnya dari pemberi tugas dan petugas Lapangan
Disamping itu Konsultan diwajibkan untuk :
- Mencatat keadaan awal dan kondisi Bangunan eksisting
- Menentukan tipe pondasi dan sambungan bangunan baru yang dapat
diaplikasikan dengan konsep secara keseluruhan yang berlaku di Indoneia
- Menetapkan acuan referensi dan peraturan – peraturan bangunan
- Mencatat material yang tersedia di pasaran toko dan agen
- Membuat sketsa situasi yang baru terhadap situasi yang lama
- Data-data lain yang diperlukan
Maksud dari identifikasi eksisting adalah untuk mendapatkan informasi secara
menyeluruh mengenai :
- Tingkat kelayakan kesesuaian rencana kebutuhan bangunan dan ruang.
- Pengelompokkan dan analisa sifat dasar tanah serta rencana subgrade
hubungannya dengan analisa perkerasan jalan khusus di area parkir.
- Ketersediaan dan Mobilisasi bahan baku atau material (analisa jenis, volume
dan lokasi quarry).

14
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Identifikasi eksisting akan dilakukan dengan penelitian secara langsung di lapangan


guna mencari parameter-parameter yang diperlukan dalam analisa stabilitas
perhitungan tebal perkerasan serta bangunan pelengkap yang diperlukan. Dengan
metode survey di lapangan ini akan dapat mengelompokkan jenis pendataan
lapangan yang diperlukan.

3. PERENCANAAN STRUKTUR :
- Assesment struktur bangunan Smart Building dan arsitektur bangunan
eksisting.
- Perencanaan penambahan fungsi tambahan dan fasilitas (analisa Kebutuhan
Ruang)
- Perencanaan perkuatan Struktur gedung Smart Building penggantian material
mekanikal dan elektrikal, karena faktor usia pakai.
4. PELAPORAN DAN PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN BARANG DAN JASA
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
• Laporan
• Dokumen Pelelangan (RAB ,RKS)
- Gambar Dan Peta-Peta hasil terdahulu dan hasil perencanaan
- Foto-Foto Lapangan
- Bahan Tayang
- Executive Summary
Penjelasan lebih lanjut lihat item Laporan Akhir.
- Instruksi Kepada Peserta Pengadaan dan Jadwal Konstruksi
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Spesifikasi Teknis dan Persyaratan
- Gambar Perencanaan Akhir (Final Design)

15
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Pembuatan gambar rencana selengkapnya, dilakukan setelah Draft Design mendapat


persetujuan dari Pemberi Tugas dengan mencantupengawasan koreksi-koreksi dan
yang diberikan oleh Pemberi Tugas, berikut posisi alternatif trase yang pernah diteliti.
Final Design digambar diatas kertas Standart Sheet. Gambar perencanaan akhir
tersebut selengkapnya terdiri dari :
a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
b. Lembar judul yang membuat lay - out.
c. Lembar simbol dan singkatan.
d. Lembar daftar volume.
e. Typical Cross Section skala 1:200, dilengkapi dengan detail konstruksi
perkerasan dan saluran samping.

16
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

1 KONSEP RENCANA TEKNIS 3 PENGEMBANGAN RENCANA

• Pengorganisasian tim perencana • Gambar pengembangan rencana


• Konsep skematik rencana teknis skematik, arsitektur, struktur
• Pengumpulan informasi . dan utilitas
• Konsep rencana dan
perhitungan-perhitungan luasan
sesuai kapasitas ruang yang
2 PRA RENCANA TEKNIS diperlukan
• Draft RAB

• Gambar rencana
• Gambar pra rencana gedung 4 PENGEMBANGAN RENCANA
• Perkiraan biaya(OE)
• Penyusunan rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS) • Gambar rencana teknis gedung
skematik lengkap
• Konsep Rencana dan tabel-tabel
Perhitungan-perhitungan luasan yang
diperlukan
• Draft RAB lebih detail spesifikasi.
• Draft Rencana Kerja

5 Laporan ahir

• Dokumen tambahan hasil


penjelasan ,revisi perencanaan
• Laporan bantuan teknis dan
administrasi .

Gambar 3 Bagan Alir Tahapan Perencanan

17
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Table 2 Tahapan Pelaksanaan Kerja


No Uraian B1 B2 B3 B4 Keterangan

1 Persiapan dan koordinasi

2 Pembahasan laporan pendahuluan

2 Studi literatur dan pengumpulan data La. pendahuluan

3 Analisa/kajian konsep desain smart B Asist. Prodekbang

Pembahasan laporan interim Laporan antara

4 Analisa - kajian struktur bangunan

5 Penyusunan anggaran biaya RAB

Pembahasan laporan akhir

6 Penyusunan dok. laporan lainnya RKS, Metode Kon

7 Finalisasi produk pekerjaan

8 Ketua tim dan tenaga ahli

9 Teknisi dan tenaga pendukung

Perhitungan Volume Gedung Kantor Fisik


• Perhitungan harga satuan untuk setiap Item.
• Perkiraan biaya per bidang pekerjaan.
• Daftar harga satuan dan upah (ahli) dilampirkan.
Dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :
• Engineer Estimate untuk seluruh butir pembiayaan (Unit Price)
• Jumlah –Volume Pekerjaan dari setiap cara Perencanaan yang bersangkuatan

18
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

2.4. PEDOMAN TEKNIS PERENCANAAN


Pedoman teknis untuk perencanaan bangunan antara lain ialah:
a. Standar Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung, SNI 03 –
1726 – 2002.
b. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SNI – 03 – 1727 – 1989.
c. Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung, SNI 02 – 1729 – 2002.
d. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03 – 2847 – 2002.
e. Spesifikasi Bahan Bangunan Indonesia, SNI 03 – 6861 – 2002.
f. Peraturan Umum Bahan Bahan Bangunan Indonesia Tahun 1982;
g. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1977
h. Standar Penerangan Buatan dalam Gedung Tahun 1978 Departemen Pekerjaan Umum;
i. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan rumah dan gedung tahun 1987;
j. Panduan Pemasangan Sistem Hidran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada rumah
dan gedung tahun 1987;
k. Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1981;
l. Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan Nomor 10/KPTS/2000 tanggal 1 Maret 2000;
m. Panduan Pemasangan Sistem Instalasi Alarm Kebakaran untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan rumah dan gedung;
n. Peraturan, Pedoman, Standar atau Ketentuan – ketentuan teknis yang lain yang
berhubungan dengan rumah dan gedung.
o. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1023 Tahun 2016 Tentang Bangunan Gedung
Hijau

19
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

2.5. KONSEP PERENCANAAN


Konsultan akan membuat konsep perencanaan teknis (Draft Design) dari setiap desain
perencanaan kemudian melaporkannya kepada Pemberi tugas untuk dimintakan
persetujuannya. Gambar Draft Design tersebut digambar atau langsung diatas kertas
standard sheet yang telah ditetapkan Pemberi Tugas. Penetapan lokasi berdasarkan peta
topographi (Rancangan Sebelumnya Gedung Smart Building) dan evaluasi hasil standar
perencanaan yang telah ditetapkan. Untuk perhitungan konstruksi pondasi serta
bangunan baru harus disesuaikan dengan hasil audit struktur. Detail perencanaan
teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya antara lain:
a. Denah diatas peta situasi lama dan baru pada daerah cukup lebar sehingga jelas
keadaan tersebut dengan skala 1 : 500 berisi antara lain
- Komposisi bentuk dan fungsi horizontal dan vertical
- lokasi ruang dan potongan melintang
- elemen-elemen lengkung horizontal
- batas daerah penguasaan (ROW) dan penggunaannya
- semua batas-batas topographi yang penting (seperti rumah dan jalan)
- patok-patok pengukuran berupa dinding dan lantai eksisting.

b. Kelengkapan-Kelengkapan Lainnya berupa :


- title sheet, lengkap lokasi proyek
- gambar lokasi rencana fungsi ruang dan luasan serta lengkap dengan
kelengkapannya dan lokasinya
- simbol dan singkatan
- jadual Perencanaan dan perkiraan mutu hasil perencanaan

20
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan akan mengadakan analisa
data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan umum sebagai berikut :
1. Persyaratan peruntukan, fungsi dan kesinambungan bentuk :
a. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan
tata bangunan yang ditetapkan di Kota Bandung.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya Negara,

sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungan nya (fisik, sosial, dan
budaya)
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keselarasan bangunan terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan gedung dibangunan dan di manfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan .
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebakan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebakan perilaku struktur.
d. Menjamin perlindugan properti lainya dari kerusakan fisik yang disebakan
oleh kegagalan struktur.

21
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

4. Persyaratan Struktur Bangunan.


a. Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan gedung
(Berdasarkan Tabel Baja IWF).
b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
c. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara structural stabil selama kebakaran, sehingga :
• Cukup waktu bagi pengunjung melakukan evakuasi secara aman (Jarak
Antar Tangga dan Pemilihan Material Bangunan).
• Cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadapengawasan api
• Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
5. Persyaratn Instalasi Listrik dan Penangkal Petir :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselanggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai
standar keamanan.
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari
bahaya akibat petir.
6. Persyaratan Sanitasi Dalam Bangunan.
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamana
bagi penghuni bangunan gedung dan lingkungan.
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara
baik.
7. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara.(Teknologi VRV IV)
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup baik (Hemat Energi),

22
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam


bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara
secara baik.
8. Persyaratan Pencahayaan.
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup baik, alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin kemudahan beroperasinya peralatan dan perlengkapan secara
baik.
Adapun selain hal-hal ditas perlu diperhatikan antara lain :
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada.
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

23
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

3. Solusi dan batasan-batasan kontektual, seperti faktor social budaya


setempat,geogerafi klimatologi dan lain-lain.

Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana


memperhatikan azas-azas bangunan Umum (gedung Negara) sebagai berikut:
a. Bangunan Umum (gedung Negara) hendaknya fungsional, efisien, menarik
tetapi tidak berlebihan.
b. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan
pelayanan kepada masyarakat secara layak .
c. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakna dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
e. Bangunan gedung Negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan
dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.antara lain
- Aspek Rencana Blok Plan dan Site Plan
- Analisa Site (Kebutuhan Ruang dan Standar-standar)
- Kondisi Fisik Tapak (darat dan di atas air), dan Lingkungan
- Aksesibilitas
- Bangunan, Infrastruktur dan Utilitas (kemudahan pemeliharaan)
- Aspek Arsitektural( Bentuk dan Kenyamanan thermal Ruang)
- Peruntukan (orang dan peralatan)
- Program Ruang, luasan dan Jumlah kapasitas tampung ruang .
- Kegiatan dan fungsi Umum dan Khusus

24
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Dari proses studi, analisa dan sintesa berbagai aspek menghasilkan keluaran
desain dengan tingkat kedalaman detail yang bertambah sesuai tahapan desain.
Pembangunan yang direncanakan, diharapkan selain dapat memenuhi kebutuhan
Ruang , mampu mengakomodasi pengembangan (Flexibilitas ruang), dan bernilai
ekonomis dengan memperhatikan atau meninjau kembali :
- Persyaratan dan Fungsi Bangunan
- Pola Hubungan dan Pengelompokan Fungsi dan Ruang
- Program Ruang dan Fasilitas
- Ketersediaan material, kemampuan teknologi dan tenaga kerja

2.5.1.SISTEM STRUKTUR
Pemilihan Struktur mempertimbangkan :
- Berdasarkan Hasil audit struktur dan konstruksi
- Fungsi dan kegiatan Bangunan (mobilitas bahan dan tingkat keamanan)
- Persyaratan khusus Peralatan/ pengguna
- Bentuk Arsitektur (eksisting struktur dan pengolahan Fasad Double
Skin)
- Kemudahan Perencanaan (komunikatif)
- Kemudahan Pengawasan Mutu hasil Rancangan .
- Kemudahan pemeliharaan bangunan dan Peralatan nya
- Ekonomis
- Umur Bangunan

2.5.2.SISTEM ARSITEKTUR EXISTING DAN LAY OUT INTERIOR


- Pekerjaan Dinding (Panel)
- Pekerjaan Lantai
- Pekerjaan Kusen, Pintu & Jendela

25
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

- Pekerjaan Alat Penggantung Dan Pengunci


- Pekerjaan Langit-Langit
- Pekerjaan Pengecatan
- Pekerjaan Railing Besi Dan Railing Stainless Steel
- Pekerjaan Water Proofing
- Pekerjaan Pemasangan Kaca Clear Dan Kaca Tempered
- Pekerjaan Kichenette Cermin dan Rak
- Pekerjaan Atap dan Pergola.

2.5.3.SISTEM MEKANIKAL- ELEKTRIKAL


a. Sistem Mekanikal
‒ Instalasi Penyediaan Air Bersih dan distribusi
‒ Instalasi Pemipaan Air Kotor, Air Bekas dan Pengolahannya
‒ Instalasi Pemadam Kebakaran
‒ Instalasi Ventilasi dan Tata Udara
b. Sistem Elektrikal
- Sistem Catu Daya dan distribusi termasuk back up
- Sistem Penerangan
- Sistem Pentanahan dan Pengaman serta Penangkal Petir
- Sistem Kontrol dan pengoperasian

2.5.4. SISTEM BANGUNAN GEDUNG HIJAU (BGH)


Peraturan tentang bangunan gedung hijau ini sudah disahkan dan ditetapkan pada
Perwal BGH nomor 1023 tahun 2016 dan telah ditandatangani oleh Walikota
Bandung, Ridwan Kamil, pada 2016. Rencananya, Perwal ini mulai diberlakukan
bagi seluruh bangunan baru dan eksisting di IbuKota terhitung mulai 1 Januari
2017.

26
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Dari berbagai macam pendapat dapat diartikan bahwa green building adalah
sebuah konsep dalam merencanakan dan mengembangkan suatu bangunan yang
ramah terhadap lingkungan untuk mengefisienkan sumber daya energi, air serta
material-material pembentukannya dan lebih banyak ruang terbuka untuk
tanaman sehingga perbandingan antara ruang terbuka dan bangunan lebih
harmonis. Green building menggunakan material-material secara lokal ataupun
limbah produksi serta daur ulang yang masih bisa digunakan dalam pembangunan
green building yang pastinya lebih ekonomis dan lebih efisien.
Green building yang efektif merupakan bangunan yang memiliki sifat minim dalam
biaya pembangunan bangunan tersebut dengan memberikan inovasi-inovasi
dalam membangun hunian ramah lingkungan yang sehat, hemat energi serta
pemanfaatan dalam bahan-bahan sisa bangunan yang masih bisa diperbaharui
lagi. Selain itu green building juga memberikan ruang yang banyak untuk sirkulasi
udara dan merencanakan ventilasi yang baik agar tercipta udara yang selaras
dengan lingkungan sekitar.

Efisiensi Desain Struktur (kecepatan Konstruksi)


Tahap awal dalam pembangunan suatu bangunan adalah memiliki konsep serta
desain yang ingin direalisasikan dalam bangunan yang nyata. Dalam hal ini
perencanaan konsep green building dapat digunakan sebagai salah satu upaya
dalam meminimalisir anggaran dan bahan bangunan.
Nurdianyoto (2011) menyatakan “meminimalkan dampak yang terjadi saat
pembangunan baik dalam tahap pelaksanaan ataupun tahap penggunaan adalah
konsep green building”. Pemborosan dalam pemakaian bahan bangunan yang
banyak merupakan efek buruk terhadap lingkungan dan hal ini adalah dampak dari
perencanaan bangunan gedung yang tidak efisien. Pangestika (2012) menyatakan
untuk membuat desain yang cocok untuk internal dan eksternal lingkungan sekitar
adalah menjadi tantangan utama para ahli green building.

27
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Efisiensi Energi
Penerapan green building dalam konsep bangunan ramah lingkungan adalah
untuk mengefisiensikan penggunaan energi pencahayaan maupun udara. Dengan
penataan ventilasi dan cahaya yang masuk ke dalam bangunan tersebut akan

menjadi lebih efisien dalam penggunaan energi listrik. Dalam pemenuhan efisiensi
energi terbagi menjadi dua, yaitu.

a. Udara Alami
Dalam penghematan energi udara alami merupakan penghematan energi yang
pertama karena dengan terpenuhinya sirkulasi udara yang baik maka akan
memenuhi tingkat kesejukan yang baik pula. Dengan adanya kondisi ini
penempatan ventilasi dan jendela yang baik harus di tetapkan terlebih dahulu agar
terjadi sirkulasi udara yang baik. Agar efisiensi energi udara berjalan secara
kondusif maka penempatan ruang untuk jalannya udara harus di tempatkan secara
tepat agar sirkulasi udara dapat memasuki ruang-ruang yang terdapat pada
bangunan tersebut. Berikut pendapat Tantular (2009:24)
Menurut kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penempatan
jendela, pintu, dan bukaan lainnya merupakan faktor utama terbentuknya
sirkulasi udara yang keluar-masuk kedalam ruangan yang ada setiap sudut
bangunan. Aliran udara yang masuk agar dibiarkan dan tidak diberikan pembatas
agar udara yang masuk tidak keluar kembali. Dan penempatan jendela yang
memiliki fungsi untuk membelokan arus udara dari arah yang berlawanan
sehingga dapat menukar antara udara yang masuk dengan udara yang keluar.
Namun, penerapan udara alami dalam konsep green building dibutuhkan
penyesuaian antara ventilasi atau jendela terhadap lingkungan sekitar agar
terhindar dari polusi udara yang saat ini tersebar dimana-mana. Karena apabila

28
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

salah dalam penempatannya maka kondisi di dalam lingkungan Kantor menjadi


tidak sesuai seperti yang diharapkan.

b. Pencahayaan
Pencahayaan yang alami merupakan salah satu efisiensi energi yang sangat efektif
dalam konsep green building. Akmal (2005:68) menyatakan “pencahayaan atau
penerangan adalah salah satu unsur yang berpotensi besar dalam menyehatkan
manusia. Cahaya tidak saja berguna untuk kesehatan fisika namun juga untuk
kesehatan psikologis”. Faktor utama dalam penggunaan cahaya alami dengan
tepatnya penempatan sumber-sumber cahaya alami tersebut dengan benar tanpa
adanya hal-hal yang menghalangi cahaya tersebut. Turner (2005:98) menyatakan
“untuk memastikan masuknya cahaya sebanyak mungkin dari jendela, cobalah
mengurangi halangan yang dapat mengganggu cahaya. Jaga jendela agar tetap
bersih dan usahakan bekerja atau membaca di tempat cahaya siang hari paling
banyak tersedia”

Penggunaan Bahan Dasar Ramah Lingkungan dan Daur Ulang


Daur ulang adalah proses pengolahan dimana sebelumnya barang tersebut tidak
terpakai kemudian diolah/dirangkai sehingga barang tersebut menjadi barang
yang memiliki nilai. Dalam pembangunan dengan konsep green building pada
dasarnyamenggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan daur ulang hal
ini untuk menerapkan artian dari green building. Daya tahan material bahan
bangunan harus tetap diuji kelayakannya, namun tetap mengandung unsur ramah
lingkungan dan bahan daur ulang sehingga dapat mengurangi produksi sampah.
“Penggunaan sumber daya dan penggunaan produk konstruksi dalam pelaksanaan
konsep green building harus menggunakan produk konstruksi yang berkonsepkan
ramah lingkungan.”

29
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

2.5.5. SISTEM OTOMATISASI GEDUNG


Sistem Otomatisasi Gedung (BAS) pada bangunan gedung digunakan untuk
mengotomatisasikan operasional dari peralatan-peralatan Mekanikal dan Elektrikal
Gedung dan juga dimaksudkan untuk dapat dilakukan penghematan dalam penggunaan
Energi terutama Energi Listrik. Sistem Otomatisasi Gedung (BAS) merupakan monitor dan
kontrol atas :
a) Sistem Central Control.
b) Sistem Remote Control.
c) Sistem Elektrikal.
− Sistem Power Supply.
− Sistim Kontrol Penerangan.
− Sistem Lift / Lift.
d) Sistem Plumbing.
− Sistem Ventilasi dan Air Conditioning.
− Sistem Air Bersih dan kotor
− Sistem Hydrant
− Sistem Fire Alarm dan Fire Fighting.

30
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

BAB III. SURVEI DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN

3.1. UMUM
Survei pada site dan Gedung Smart Building dimaksudkan untuk mengetahui bentuk dan
pola serta fungsi ruang yang ada sebagaimana disinggung pada ruang- ruang Gedung
Smart Building. Survey dilakukan dengan pengumpulan data-data sukender yang tersedia
oleh Dinas DPKP3, kemudian sebagai pembanding dan pendukung dilakukan juga survey
lapangan untuk mendapatkan data primer yang dikoorinatori oleh tenaga ahli yang
didampingi oleh asisten perencanaan dan administrasi.
Penggunaan peralatan pengkuran dimulai dengan konversi ukuran dan bentuk ruang yang
ada dan akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan proyek yang ada. Jumlah ukuran
masing-masing ruang diukur luasan dan ketinggiannya, hingga pendataan masing-masing
fungsi dan hubungan ruang yang ada. Di saat survei diidentifikasi pula penggunaan
tempat-tempat yang masih tidak berfungsi dan tidak efisien, sehingga didata untuk
kebutuhan pengembangan dan penataan ruang..

3.2 SURVEY LOKASI


Konsultan menurunkan tim surveyor dalam beberapa kesempatan untuk mengatahui secara
detail medan dan kebutuhan kerja yang akan direncanakan. Di mulai dari pintu masuk
kawasan kantor yang dijaga oleh pihak keamanan, kemudian memasuki melihar ruas jalan
dan jalur sirkulasi setempat hingga tempat parkir di beberapa titik, yang dilanjutkan
mengelilingi lingkungan luar kantor.
Setelah lingkungan luar, tim surveyor melihat secara keseluruhan gedung depan, yang
dipakai untuk kebutuhan kerja oleh DPKP3, dengan melihat ruang-ruang yang ada serta
aspek struktur, arsitektur, interior dan ME. Setelah gedung depan, tim surveyor beralih
melihat gedung belakang yang baru terbangun bangunan strukturnya saja, terdiri dari balok,
kolom dan plat lantai serta tangga yang menghubungkan antar lantai. Namun dalam hal ini,
tim surveyor melihat kondisi struktur bangunan ini apakah masih bisa dilanjutkan ke

pembangunan arsitekturnya hingga finishing nya atau perlu diperbaiki ulang (Perkuatan )
sebelum pembangunan lebih lanjut.

31
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Gambar 4 survey bangunan di kawasan Smart Building

Setelah satu gedung terkahir, survey selanjutnya dilakukan pada bangunan ujung 2
gedung yang sebelumnya disurvey. Bangunan yang ada tersebut merupakan tower
Rusunawa Rancacili yang beropreasi pada lahan ini.

32
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

3.3. SURVEY KEBUTUHAN RUANG

JUMLAH P L LUAS
NO NAMA RUANG ZONA & FUNGSI Dasar Analisa Ruang
RUANG (m') (m') (m2)
LANTAI DASAR
1 Lobby Lift 1 6 6 36 Analisa Konsultan
2 Front Office 1 6 6 36 Analisa Konsultan
3 Pelayanan Kesehatan 1 9 18 162 Analisa Konsultan
Public Service
4 R. Kelas Penyuluhan & Pelatihan 1 12 6 72 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
5 Toilet Gender 2 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Toilet Difable 1 1.6 2 3.2 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Genset Room & UPS 1 8.3 5.8 48.14 Analisa Konsultan
8 Pump Room 1 6 6 36 Analisa Konsultan
9 Panel Room 1 2.2 2.6 5.72 Service Analisa Konsultan
10 Control Room 1 9 3 27 Analisa Konsultan
11 Storage 1 3 3 9 Analisa Konsultan
12 Tangga 1 4.65 3.3 15.35 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
13 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
14 Parkir Mobil 1 18 18 324 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
15 Parkir Motor 1 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
16 Koridor 1 18 2.8 50.4 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai Dasar 903.02
LANTAI 1
1 Front Office 1 3 6 18 Analisa Konsultan
2 Lobby 1 9 6 54 Analisa Konsultan
3 Lobby Lift 1 6 6 36 Analisa Konsultan
4 R. Duduk / R. Santai 1 9 2.5 22.5 Public Service Analisa Konsultan
5 Toilet Gender 2 11 3.5 38.5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Toilet Difable 1 2.5 2 5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Masjid 1 12 25 300 Analisa Konsultan
8 R. Pengelola 1 12 12 144 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
9 R. VIP 1 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
10 R. Rapat Kecil 1 3 6 18 Private Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
11 R. Rapat Besar 1 7 6 42 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
12 Smart Building Control Room 1 6 9 54 Analisa Konsultan
13 Storage 1 6.7 5 33.5 Analisa Konsultan
14 Trash Bin 1 1.5 3 4.5 Analisa Konsultan
15 Janitor 1 1.5 3 4.5 Service Analisa Konsultan
16 R. Panel 1 2.7 5.3 14.31 Analisa Konsultan
17 Pantry 1 3 3 9 Analisa Konsultan
18 Tangga 1 4.65 3.3 15.35 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
19 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
20 Koridor 1 70.00 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai 1 925.365
LANTAI 2
1 R. Serbaguna & Sport Hall 1 24 18 432 Analisa Konsultan
2 Toilet Gender 2 11 3.5 38.5 Public Service Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
3 Toilet Difable 1 2.5 2 5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
4 Storage 1 6.7 5 33.5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Service
5 R. Panel 1 2.7 3 8.1 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Tangga 1 4.65 3.3 15.345 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
8 Koridor 1 6 18 108 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai 2 646.655
Total Keseluruhan 2475.04

33
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

3.6. SURVEI MEKANIKAL ELEKTRIKAL


a. Jaringan Listrik Gedung dan Penempatan trafo Tegangan Menengah Panel distribusi
Rencana penataan Jaringan Listrik seluruh bangunan. Data yang diperlukan adalah
sistem distribusi listrik, tipe dan jenis sirkuit boks, stop-kontak, titik lampu, type dan
daya. Kemudian untuk penghematan energy dan listrik dibutuhkan otomatisasi
bangunan gedung, termasuk UPS. Panel Surya untuk penghematan daya listrik untuk
bangunan Smart Buiding ini.

b. Lampu
lampu (jenis fiting, fixture dan mata lampu) yang ada eksisting belum menggunakan
lampu jenis LED.(stik dan TL )

c. Jaringan Plumbing
1) Plumbing Air Bersih adalah plumbing PDAM, Reservoir atau Deep Whell dan
seluruh sistemnya baik diluar gedung maupun didalam gedung. Survey Plumbing Air
bersih adalah melakukan pendataan sistem sirkulasi air, pipa dan dimensi,
kemudahan pemeliharaan, sistem maupun komponen pengamanan dari kerusakan,
stop kran, mata-kran, meter, dsb.
2) Plumbing Air Kotor adalah semua perpipaan yang menyalurkan air kotor kedalam
tangki-septik dan bak rembes. Semua sistem plumbing air kotor dideteksi kembali
terutama kemudahan pemeliharaan. Semua type dan dimensi pipa didata termasuk
kapasitas tangki-septik dan perletakan tangki-septiknya.
3) Plumbing Air Hujan adalah semua perpipaan yang menyalurkan air-hujan dari atap
sampai dengan riool-kota dan tangki pengolahan grey water . Data yang dibutuhkan
adalah sistem distribusi air serta tipe dan dimensi pipa.

34
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

BAB IV PERENCANAAN PEMELIHARAAN

4.1. ANALISIS PENGGUNA


Perencanaan Sarana Prasarana Smart Building Rusunawa di Lingkungan Rusunawa Rancacili dilakukan
sesuai kebutuhan dan pemanfaatan ruang yang dibutuhkan seketariat UPT Rusunawa Rancacili kota
Bandung dalam menjalankan pekejaan kesehariannya. Dukungan ruang dan fungsi ruang yang
maksimal akan linier dengan performa kerjanya.
tabel 2 Analisis Ruang Fungsional Utama
RUANG
No Struktur
Kerja Tamu Tunggu Pribadi Simpan Seketaris
1 Kepala UPT ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝ ⃝

2 Seketaris UPT ⃝ ⃝ ⃝

3 Kepala Bidang ⃝ ⃝ ⃝

4 Kepala Seksi ⃝ ⃝

5 Staff Kantor ⃝ ⃝

6 Staff Lapangan ⃝

tabel 3 Analisis Ruang Fungsional Penunjang


No Struktur Pemakai Keterangan

1 Ruang Rapat Pribadi Kepala UPT


2 Ruang Rapat Utama Kepala UPT, Bidang, Seksi, Staff
3 Ruang Rapat Umum Kepala Bidang, Seksi, Staff
4 Toilet Pribadi Kepala UPT
5 Toilet Umum Kepala Bidang, Seksi, Staff
6 Ruang Arsip Internal Dinas
7 Mushala Internal Dinas

35
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Demikian kebutuhan-kebutuhan ruang bagi unsur masyarakat dalam kawasan Bangunan Smart
Building. Kemudian selain kebutuhan ruang-ruang bagi personil-personil UPT dan unsur
masyarakat juga terdapat ruang yang berfungsi utilitas bagi kedua pengguna tersebut antara
lain :
1) Parkir
2) Gudang
3) WC/Toilet
4) Tangga Naik/turun
5) Ruang Istirahat supr
6) Ruang Laktasi
7) Ruang Pengolahan Limbah
8) Gudang
9) Ruang Mekanikal
10) Ruang Elektrikal
11) Ruang pelayanan air (penyediaan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi air)
12) Trafo
13) Ruang Keamanan
14) Ruang Layanan informasi
15) Panel-panel kelistrikan
16) Pantry
17) Pelayanan Kesehatan
18) R. Kelas Penyuluhan & Pelatihan
19) Ruang Serbaguna & Sport Hall

36
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

4.2 ANALISIS FUNGSIONAL


Ruang – ruang dalam Smart Building mempunyai 4 fungsi yang berbeda antara lain :
1) Fungsi Privat
Ruang – ruang ini merupakan ruang – ruang yang hanya bisa diakses dan difungsikan untuk
personil UPT saja, kecuali ada unsur masyarakat yang bisa memasuki ruang – ruang didahukui
oleh izin personil UPT. Ruang – ruang tersebut antara lain :
• R. Pengelola
• R. VIP
• R. Rapat Kecil
• R. Rapat Besar
• Smart Building Control Room
• Storage

2) Fungsi Semi Privat


Ruang semi privat merupakan ruang dimana selain personil UPT yang bisa mengakses dan
memfungsikannya, juga unsur masyarakat bisa mengakses dengan keterbatasan –
keterbatasan. Ruang ini tentunya memerlukan petugas untuk menjaganya sehingga tidak
disalahgunakan. Ruang – ruang ini antara lain :
• Lobby
• Ruang parkir
• Ruang tunggu
• Ruang tamu
• Ruang rapat semi public
• Ruang Serbaguna

37
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

3) Fungsi Publik
Ruang publik merupakan ruang yang difasilitasi oleh UPT untuk berfungsi pelayanan
masyarakat dan bisa diakses unsur masyarakat.. Ruang – ruang ini antara lain :
• Masjid
• R. Kelas Penyuluhan & Pelatihan
• Pelayanan Kesehatan

4) Fungsi Utilitas
Ruang ini merupakan ruang yang digunakan untuk mengatur ketersediaan listrik, air, barang
serta melayani kebutuhan dasar personil UPT dan unsur masyarakat (sebagian ruang) seperti
WC/toilet. Ruang –ruang tersebut antara lain :
1) Parkir
2) Gudang
3) WC/Toilet
4) Tangga Naik/turun
5) Ruang Istirahat supr
6) Ruang Laktasi
7) Ruang Pengolahan Limbah
8) Gudang
9) Ruang Mekanikal
10) Ruang Elektrikal
11) Ruang pelayanan air (penyediaan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi air)
12) Trafo
13) Ruang Keamanan
14) Ruang Layanan informasi

38
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

15) Panel-panel kelistrikan


16) Pantry

4.2.1 PROGRAM RUANG


1. Fasilitas Komersial
Fasilitas komersial merupakan ruang yang dibtuhkan untuk menempatkan pengguna
komersial kuliner/melakukan sewa tempat untuk menjual produk-produk, khususnya
makanan dan minuman.
2. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan ruang yang dibutuhkan untuk aktifitas kesehatan
pengunjung, atlet dan pengelola yang bersifat pertolongan pertama tanpa melayani
rutin untuk pemeriksaan kesehatan.
3. Fasilitas Utilitas
Fasilitas ini merupakan fasilitas pengolahan air, penyimpanan peralatan dan
perlengkapan pemeliharaan serta penyimpanan bahan-bahan pendukung.
4. Fasilitas Pengelola
Fasilitas pengelola merupakan ruang bagi pengelola beraktifitas utama/bekerja yang
berbentuk bangunan yang ditata dan dipecah berdasarkan fungsi dan jumlah pegawai
yang ada.
5. Fasilitas Penerima
Fasilitas penerima merupakan ruang penerimaan pengunjung UPT, dimulai dari
mencari informasi, pembelian tiket masuk dan mempersiapkan perlengkapan.
6. Fasilitas Service
Fasilitas ini merupakan fasilitas pelayanan baik pengunjung umum, atlet dan penyewa
tempat penjualan makanan dan minuman.

39
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

7. Fasilitas Keamanan
Fasilitas keamanan merupakan ruang dan pelayanan keamanan lingkungan sekitar
bangunan Gedung Smart Building juga keamanan.

40
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

4.3. ANALISIS POLA DAN BENTUK


Analisis pola dan bentuk site plan Smart Buildig secara prinsip adalah bentuk
mengikuti/menyesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan ruang bagi Smart Building. Fungsi dan
kebutuhan ruang bagi SDM –SDM UPT saat ini perlu mengakomodir 5 bidang, yang setiap bidang
membawahi 3 seksi, dengan jumlah + 20 orang, baik personil yang bertugas di kantor maupun
personil yang bertugas di luar kantor.

luasan kurang bisa memenuhi kebutuhan fungsi yang ada dan dengan pertimbangan :
• Perlu ada jalur sirkulasi yang bisa memudahkan mengakses kesemua ruang
• Perlu ada sirkulasi alur transportasi yang ada (mobil, motor dan sepeda)
• Kesinambungan bentuk dari semua banguna yang ada
• Menempatkan kekurangan ruang

gambar 14 pola dan bentuk 3 dimensi

41
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

BAB V PROSES PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Hasil pengolahan informasi – informasi yang tersedia yang menghasilkan perencanaan


layout ruang dan DED Skematik sebagai berikut :
5.1. Aspek Umum
5.1.1. Site Plan
Site plan Smart Building berupa kawasan Smart Building terdiri dari gedung A di bagian depan.
Gedung C bagian tengah dan Gedung B bagian belakang. Gedung A dan B merupakan gedung
utama kantor sebagai tempat bekerja para personil DPKP3, sedangkan gedung C difungsikan
sebagai penghubung dengan menempatkan ruang yang berfungsi sebagai ruang rapat pada
lantai 1 dan 2 serta lantai 3 digunakan untuk ruang kantin.

GEDUNG UPT &


SARANAN UMUM

FASILITAS
SOSIAL

MASJID

68
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Kawasan ini berada pada jalur padat kendaraan bermotor roda dua dan empat, dan
menempatkan pintu masuk ukuran 5,5 meter (cukup untuk 2 mobil bersilangan
keluar/masuk) pada samping kiri kawasan kantor serta menerapkan jalur kendaraan satu arah
dan satu akses untuk keluar/masuk.
tabel 4 Perbandingan Pemanfaatan Lahan Smart Building
JUMLAH P L LUAS
NO NAMA RUANG ZONA & FUNGSI Dasar Analisa Ruang
RUANG (m') (m') (m2)
LANTAI DASAR
1 Lobby Lift 1 6 6 36 Analisa Konsultan
2 Front Office 1 6 6 36 Analisa Konsultan
3 Pelayanan Kesehatan 1 9 18 162 Analisa Konsultan
Public Service
4 R. Kelas Penyuluhan & Pelatihan 1 12 6 72 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
5 Toilet Gender 2 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Toilet Difable 1 1.6 2 3.2 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Genset Room & UPS 1 8.3 5.8 48.14 Analisa Konsultan
8 Pump Room 1 6 6 36 Analisa Konsultan
9 Panel Room 1 2.2 2.6 5.72 Service Analisa Konsultan
10 Control Room 1 9 3 27 Analisa Konsultan
11 Storage 1 3 3 9 Analisa Konsultan
12 Tangga 1 4.65 3.3 15.35 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
13 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
14 Parkir Mobil 1 18 18 324 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
15 Parkir Motor 1 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
16 Koridor 1 18 2.8 50.4 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai Dasar 903.02
LANTAI 1
1 Front Office 1 3 6 18 Analisa Konsultan
2 Lobby 1 9 6 54 Analisa Konsultan
3 Lobby Lift 1 6 6 36 Analisa Konsultan
4 R. Duduk / R. Santai 1 9 2.5 22.5 Public Service Analisa Konsultan
5 Toilet Gender 2 11 3.5 38.5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Toilet Difable 1 2.5 2 5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Masjid 1 12 25 300 Analisa Konsultan
8 R. Pengelola 1 12 12 144 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
9 R. VIP 1 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
10 R. Rapat Kecil 1 3 6 18 Private Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
11 R. Rapat Besar 1 7 6 42 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
12 Smart Building Control Room 1 6 9 54 Analisa Konsultan
13 Storage 1 6.7 5 33.5 Analisa Konsultan
14 Trash Bin 1 1.5 3 4.5 Analisa Konsultan
15 Janitor 1 1.5 3 4.5 Service Analisa Konsultan
16 R. Panel 1 2.7 5.3 14.31 Analisa Konsultan
17 Pantry 1 3 3 9 Analisa Konsultan
18 Tangga 1 4.65 3.3 15.35 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
19 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
20 Koridor 1 70.00 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai 1 925.365
LANTAI 2
1 R. Serbaguna & Sport Hall 1 24 18 432 Analisa Konsultan
2 Toilet Gender 2 11 3.5 38.5 Public Service Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
3 Toilet Difable 1 2.5 2 5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
4 Storage 1 6.7 5 33.5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Service
5 R. Panel 1 2.7 3 8.1 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Tangga 1 4.65 3.3 15.345 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
8 Koridor 1 6 18 108 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai 2 646.655
Total Keseluruhan 2475.04

69
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Bagan 10 Perbandingan Pemanfaatan Lahan smart building

70
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Bagan 11 Perbandingan Pemanfaatan RTH dan Pemanfaatan Bangunan

Keluar masuk kendaraan ini diatur oleh petugas keamanan kantor UPT yang mempunyai
tempat di samping pintu keluar/masuk. Tempat parkir kendaraan berada pada 4 titik, yaitu
bagian depan, belakang, samping kiri dan kanan (tempat parkir motor).

71
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

5.1.2. Block Plan

gambar 16 Block Plan Smart Building

RTH perkarangan berada pada 4 titik yang telah semaksimal mungkin dialokasikan untuk
penghijauan, sedangkan untuk tambahan berupa DHB ditempatkan pada dinding. Tempat
penampungan sampah terdapat di samping tempat keamanan dengan luasan 3 x 1 x 1 m
atau mempunyai daya tamping 3 m 3 untuk penempatan sampah B3, organik dan non organik.
Pada Block plan, atap gedung B selain digunakan kap atap, juga digunakan untuk
penyimpanan upper tank sebanyak 5 x 2.000 liter di samping kiri dan kanan bangunan hingga
berjumlah 10 x 2.000 liter. Kap atap juga digunakan penempatan outdoor unit sebanyak 7
unit masing-masing di damping kiri dan kanan dan atap gedung A dan C sebanyak 8 unit
hingga jumlah outdoor unit berjumlah 23 unit. Kedua peralatan ini disangga oleh plat beton
dengan ketebalan = 11 cm.

72
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

5.2. Aspek Arsitektural


5.2.1. Fasad

gambar 17 tampak depan bangunan

5.2.2. Denah Lantai Gedung


Gedung Mesjid, Fasilitas Umum dan Kantor UPT di Smart Building terdiri dari ada
yang 1 lantai dan adapun 3 lantai, yaitu lantai dasar, lantai satu, lantai dua, lantai
3 dan. Untuk lantai 3 gedung UPT hanya untuk penempatan reservoir atas dan unit
AC, sedangkan di gedung fasilitas umum digunakan sebagai ruang kesehatan
dan kegiatan penyuluhan untuk pelayanan warga Rusunawa Rancacili. Denah
untuk setiap lantai digambarkan sebagai berikut :

73
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

gambar 18 Denah lantai dasar

74
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

gambar 19 Denah lantai satu

75
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

gambar 20 Denah lantai dua

76
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

Gambar 3D Smart Building

77
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

78
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan dari diatas didapatkan kesimpulan antara lain :
1) Lokasi gedung Smart Building yang berlokasi di Jl. Rancacili berada pada kawasan
campuran antara perkantoran, rumah tinggal dan Rusunawa.
2) Penataan Kompleks Smart Building untuk Perencanaan Sarana Prasarana Smart Building
Rusunawa yang terdiri dari gedung Masjid Fasilitas Umum dan UPT.
3) Pemanfaatan lahan di kompleks kawasan Smart Building terdiri dari :

tabel 7 Perbandingan Pemanfaatan Lahan Smart Building


JUMLAH P L LUAS
NO NAMA RUANG ZONA & FUNGSI Dasar Analisa Ruang
RUANG (m') (m') (m2)
LANTAI DASAR
1 Lobby Lift 1 6 6 36 Analisa Konsultan
2 Front Office 1 6 6 36 Analisa Konsultan
3 Pelayanan Kesehatan 1 9 18 162 Analisa Konsultan
Public Service
4 R. Kelas Penyuluhan & Pelatihan 1 12 6 72 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
5 Toilet Gender 2 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Toilet Difable 1 1.6 2 3.2 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Genset Room & UPS 1 8.3 5.8 48.14 Analisa Konsultan
8 Pump Room 1 6 6 36 Analisa Konsultan
9 Panel Room 1 2.2 2.6 5.72 Service Analisa Konsultan
10 Control Room 1 9 3 27 Analisa Konsultan
11 Storage 1 3 3 9 Analisa Konsultan
12 Tangga 1 4.65 3.3 15.35 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
13 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
14 Parkir Mobil 1 18 18 324 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
15 Parkir Motor 1 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
16 Koridor 1 18 2.8 50.4 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai Dasar 903.02
LANTAI 1
1 Front Office 1 3 6 18 Analisa Konsultan
2 Lobby 1 9 6 54 Analisa Konsultan
3 Lobby Lift 1 6 6 36 Analisa Konsultan
4 R. Duduk / R. Santai 1 9 2.5 22.5 Public Service Analisa Konsultan
5 Toilet Gender 2 11 3.5 38.5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Toilet Difable 1 2.5 2 5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Masjid 1 12 25 300 Analisa Konsultan
8 R. Pengelola 1 12 12 144 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
9 R. VIP 1 6 6 36 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
10 R. Rapat Kecil 1 3 6 18 Private Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
11 R. Rapat Besar 1 7 6 42 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
12 Smart Building Control Room 1 6 9 54 Analisa Konsultan
13 Storage 1 6.7 5 33.5 Analisa Konsultan
14 Trash Bin 1 1.5 3 4.5 Analisa Konsultan
15 Janitor 1 1.5 3 4.5 Service Analisa Konsultan
16 R. Panel 1 2.7 5.3 14.31 Analisa Konsultan
17 Pantry 1 3 3 9 Analisa Konsultan
18 Tangga 1 4.65 3.3 15.35 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
19 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
20 Koridor 1 70.00 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai 1 925.365
LANTAI 2
1 R. Serbaguna & Sport Hall 1 24 18 432 Analisa Konsultan
2 Toilet Gender 2 11 3.5 38.5 Public Service Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
3 Toilet Difable 1 2.5 2 5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
4 Storage 1 6.7 5 33.5 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Service
5 R. Panel 1 2.7 3 8.1 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
6 Tangga 1 4.65 3.3 15.345 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
7 Elevator 1 2.3 2.7 6.21 Circulation Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
8 Koridor 1 6 18 108 Perpres 73 2011 & Analisa Konsultan
Total Lantai 2 646.655
Total Keseluruhan 2475.04

79
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

4) Perencanaan Sarana Prasarana Smart Building Rusunawa diperkirakan memakan waktu


pengerjaan 10 bulan efektif dengan menelan biaya sebesar 28.000.000.000 (dua puluh
delapan miliyar rupiah) setelah penggenaan pajak.

6.2. SARAN
Perencanaan pekerjaan pembangunan kompleks Smart Building memberikan bentuk dan pola
yang dinamis dan sesuai persyaratan bangunan hijau. Semua pihak berharap pengerjaan nya
dilakukan tanpa ada kendala dan hambatan yang berarti, namun supaya efektif dalam
pengerjaannya PT. GUMILANG SAJATI memberikan saran antara lain :
1) supaya bisa mendapatkan nilai terbaik dalam kriteria dan optimasi Bangunan hijau perlu
dilakukan antara lain :
• Secara pemanfaatan lahan untuk RTH, masih memerlukan penambahan vegetasi
dengan tanaman dinding (green wall) seluas 200 m2 yang diletakan pada bidang
bangunan Parkir sebelah Barat.
• Penerapan teknologi perkerasan jalan dan lahan Parkir (Grass Blok dan Teknologi
ThruConcrette - beton porus Holcim dan setara).
• Penggunaan Bak rembes air kotor dan teknologi Daur ulang Grey Water.
2) Organisasi pengerjaan proyek disarankan menggunakan kontraktor utama yang akan
mengelola para sub kontraktor per bidang pekerjaan yang didampingi oleh konsultan
pengawas, sehingga pekerjaan Gedung Smart Building ini diharapkan bisa mengejar jadwal
pengerjaan selama 10 bulan dengan kualitas pekerjaan yang maksimal.

80
PT. GUMILANG SAJATI
PERENCANAAN SARANA PRASARANA SMART BUILDING RUSUNAWA

BAB VII PENUTUP

Demikian laporan akhir ini dibuat dengan memaparkan Perencanaan Sarana Prasarana Smart
Building Rusunawa yang telah dilakukan oleh PT. GUMILANG SAJATI dalam Kegiatan Perencanaan
Sarana Prasarana Smart Building Rusunawa. Perancangan dan realisasi konsep rencana
Perencanaan Sarana Prasarana Smart Building Rusunawa ini disusun dengan jangka waktu
pengerjaan 10 bulan dengan menelan biaya sebesar 28.000.000.000 (dua puluh delapan miliyar
rupiah) setelah penggenaan pajak.

Dokumen Renovasi dan Pembangunan PT. GUMILANG SAJATI pada Smart Building menyesuaikan
dengan standar Bangunan Smart Building mengimplementasikan efisiensi bangunan sesuai
peraturan walikota yang memberikan fasilitas yang memadai (standar kebutuhan ruang kantor),
kenyamanan kerja dalam melayani publik serta ramah lingkungan.

Hormat Kami,
PT. GUMILANG SAJATI

81
PT. GUMILANG SAJATI

Anda mungkin juga menyukai